Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ernawati

Nim : 10120071

Kelas : 2B

1. Prosedur Tindakan Keperwatan Jiwa Restrain dan Manjemen pelepasan ikatan


Pengertian
Restraint secara umum mengacu pada suatu bentuk tindakan menggunakan
tali untuk mengekang atau membatasi gerakan ekstrimitas individu yang
berprilaku diluar kendali yang bertujuan memberikan keamanan fisik dan
pisikologi individu
Tujuan
- Membantu klien mengontrol emosi yang mungkin membahayakan diri
sendiri,lingkuknan dan orang lain.
- Menurunkan kemungkinan gangguan terhadap lingkungan
Prosedur

No Tahap tidakan
A.Tahap Interaksi
1. Tempat
a.Menentukan tempat pengekangan
b.Membersihkan dan merapihkan tempat tidur untuk tindakan
pengekangan
2. Perawat menyiapkan tenga bantun minimal 2-3 orang sesuai kondisi
klien
Memberikan penjeladan pada keluarga
a.informed concent
b.Menjelaskan alasan tujuan,lama waktu pengekangan.
3. Menyiapkan alat dan bahan:
Menyiapkan tali sesuai kebutuhan,atau baju restain
Macam bahan restain:
- Camisoles(jaket fiksasi)
- Manset tangan dan kaki
- Manset dada(untuk bayi dan anak anak)
- Tali kain spraei atau selimut
B.Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2. Memperkenallkan diri
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
4. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
C.Tahap kerja
1. Pengekangan
a.Bersama dengan petugas lain,klien didampingi oleh perawat masuk ke
kamar/ruangan yang telah disiapkan.
b.Klien diminta untuk berbaring terlentang tangan satu posisi di atas dan
satunya dibawah,atau sesuai kenyamanan klien
c.Lakukan pengikatan terhadap kedua tangan klien dengan posisi tangan
yang nyamandengan pengikatan yang tidak terlalu kencang.
d.Lakukan pengikatan pada kedua kaki sesuai kenyamanan klien dengan
pengikatan tidak terlalu kencang.
e.setelah selesai cek kembali ikatan,terlalu kencang atau tidak
f.Selimuti klien,berikan penjelasan tentang tujuan pengikatan dan
pengikatan akan dilepas setelah kondisi klien lebih tenang dan dapat
mengendalikan prilaku.
g.Monitor kondisi klien,fisik dan fisikis tiap 15-30 menit sekali
h.Ubah posisi klien tiap 30 menit,latih gerakan untuk kelancaran
peredaran darah
i.Observasi respon klien
2 Melepaskan Pengekangan
a.Menguji kemampuan pengendalian diri klien
b.Menginterprestasikan hasil monitor selama pengekangan bahwa
kondisi klien telah stabil
c.Melepaskan pengekangan(bersama petugas lain) mulai dari tangan dan
kaki.
d.Membatu klien untuk duduk ditepi temap tidur,membantu klien
menggerakan tangan dan kaki
e.Mendampingi klien ke kamar lain yang telah disediakan
D.Tahap Terminasi
1 Perawat melakukan evaluasi terhadap pengekangan dan etelah
pengekangan serta rencana tindak lanjut
2. Dokumetasi seluruh hasil tindakan dicatat dalam catatan keperawatan.

Hal-hal yang perlu di perhatikan pada restain


1. Pada kondis gawat darurat,restai/sekluasi dapat dilakukan tanpa order dokter
2. Segera mungkin(<1 jm)setelah melakukan restrai/sekluasi,perawat
melaporkan pada dokter untuk mendapatkan legalitas tindakan baik secara
verbal maupun tulis
3. Intervensi restrain/seklusi dibatas waktu:4 jam untuk klien berusia>8 tahun,2
jam untuk usia 9-17 thn,dan 1jam untuh anak< 9 thn.
4. Evaluasi dilakukan 4 jam 1 untuk klien>18 thn,2 jam untuk anak-anak dan
usia 9-17 thn.
5. Waktu minimal revaluasi oleh dokter adalah 8 jam unruk usia> 18 thn dan 4
jam untuk usia <17 thn.
6. Selama restrain /seklusi klien diobservasi tiap 10-15 menit,focus obsevasi:
- Tanda- tanda cedera yang b.d restrain/seklusi
- Nutrisi dan dehidrasi
- Sirkulasi/range of motion ektremitas dan vital sign
- Hygiene dan eliminasi
- Status fisik dan psikologis
- Kesiapan klien untuk dibebaskan dari restrain/seklusi.

Anda mungkin juga menyukai