Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN NYERI NON FARMAKOLOGI

Pokok Bahasan : Kebutuhan Rasa Aman Nyaman


Sub Pokok Bahasan : Manajemen Nyeri Non Farmakologi
Tempat : Rumah Ny.S
Sasaran : Ny.S
Waktu : 15-30 menit
Hari/Tanggal :
Penyuluh : Mahasiswa/i

A. Tujuan Instruksional Umum :


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 30 menit tentang manajemen
nyeri non farmakologi, diharapkan sasaran dapat mengaplikasikan teknik nyeri
non farmakologi secara mandiri.

B. Tujuan Instruksional Khusus :


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang manajaemen nyeri non
farmakologi, sasaran dapat :
1. Memperagakan kembali teknik mengatasi nyeri

C. Materi
1. Langkah – langkah teknik mengatasi nyeri

D. Metode
1. Tanya Jawab
2. Demonstrasi
E. Media
Leaflet

F. Kegiatan
Kegiatan
No Tahap Waktu
Penyuluh Peserta
( menit)

1 Perkenalan 5 menit 1. Memberi salam 1. Menjawab salam


dan 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
Pembukaan 3. Melakukan apersepsi tentang 3. Menjawab
manajemen nyeri non pertanyaan tentang
farmakologi manajemen nyeri
non farmakologi
2 Inti 20 menit 1. Menjelaskan materi : 1. Mendengarkan dan
a. Langkah- langkah teknik menyimak materi
mengatasi nyeri yang disampaikan
2. Memberikan kesempatan klien 2. Mengajukan
untuk mengajukan pertanyaan pertanyaan yang
3. Mendemonstrasikan teknik belum dipahami
mengatasi nyeri 3. Ikut
mempraktekkan
3. Penutup 5 menit 1. Menyimpulkan 1. Mendengarkan
2. Melakukan evaluasi 2. Menjawab
3. Memberi Salam pertanyaan
3. Menjawab salam

G. Sumber Bacaan
Kusyati, Eni, dkk. 20016. Keterampilan dan Prosedur Laboratorium. Jakarta :
EGC
Aziz Alimul Hidayat, 2012. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia.
EGC : Jakarta
H. Evaluasi
Evaluasi : Lisan
Jenis : Pertanyaan terbuka
Waktu : Setelah penyuluhan
Soal : 1. Bagaimana cara mempraktikan teknik mengatasi nyeri ?
MATERI PENYULUHAN TENTANG MANAJEMEN NYERI NON
FARMAKOLOGI

A. Pengertian Nyeri
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat
subyektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau
tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau
mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya (Aziz Alimul, 2016). Nyeri dapat
diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :
1. Nyeri akut
2. Nyeri kronik

B. Tujuan Manajemen Nyeri


1. Menangani nyeri akut dan kronis
2. Mengurangi ketergantungan terhadap obat-obatan penghilang rasa sakit 

C. Teknik Mengatasi Nyeri


1. Distraksi
Macam – macam teknik distraksi, yaitu :
a. Membaca/menonton TV
b. Menonton pertandingan
c. Imajinasi terbimbing
d. Mendengarkan murothal quran / lagu kerohanian
e. Mendengar musik
f. Bernapas perlahan & berirama
g. Masase
h. Memegang mainan
2. Relaksasi
Relaksasi dapat dilakukan dengan cara :
a. Atur posisi klien agar rileks
b. Instruksikan klien untuk menghirup nafas dalam sehingga rongga paru
berisi udara yang bersih
c. Instruksikan klien secara perlahan untuk menghembuskan udara dan
membiarkannya keluar dari setiap anggota bagian tubuh.
d. Instruksikan klien untuk bernafas dengan irama normal beberapa saat (1-2
menit)
e. Instruksikan klien untuk nafas dalam, kemudian menghembuskan
perlahan-lahan dan merasakan saat ini udara mengalir dari tangan, kaki
menuju ke paru kemudian udara dibuang keluar. Minta klien memusatkan
perhatian pada kaki dan tangan, udara yang dikeluarkan dan merasakan
kehangatannya.
f. Setelah klien merasa rileks, minta klien secara perlahan menambah irama
pernapasan dada atau abdomen. Jika frekuensi nyeri bertambah, gunakan
pernapasan dangkal dengan frekuensi yang lebih cepat.
3. Massase
a. Peralatan
1) Minyak untuk masase
2) Handuk
b. Prosedur Tindakan
1) Cek kebutuhan pasien
2) Mempersiapkan alat yang akan digunakan
3) Mencuci tangan
4) Mendekatkan alat – alat kepada pasien
5) Mengucapkan salam terapeutik (menjelaskan tujuan dilakukan
tindakan, waktu tindakan dan tempat)
6) Tutup sampiran
7) Mengatur posisi klien
8) Atur klien dalam posisi telungkup. Jika tidak bisa, dapat diatur dengan
posisi miring
9) Lakukan masase pada daerah yang dirasakan nyeri selama 5 – 10
menit
10) Lakukan masase dengan menggunakan telapak tangan dan jari dengan
tekanan halus.
 Teknik masase dengan gerakan selang seling (tekanan pendek,
cepat, dan bergantian tangan) dengan menggunakan telapak
tangan dan jari dngan memberikan tekanan ringan. Dilakukan
bila nyeri terjadi di pinggang.
 Teknik remasan (mengusap otot bahu), dapat dilakukan bila
nyeri terjadi pada daerah sekitar bahu.
 Teknik masase dengan gerakan menggesek dengan menggunakn
ibu jari dan gerakan memutar. Masase ini dilakukan bila nyeri
dirasakan di daerah punggung dan pinggang secara menyeluruh.
 Teknik eflurasi dengan menggunakan kedua tangan, dapat
dilakukan bila nyeri terjadi di daerah punggung dan pinggang.
 Teknik petrisasi dengan menekan punggung secara horizontal.
 Teknik tekanan menyikat dengan menggunakan ujung jari,
digunakan pada akhir masase daerah pinggang.

Anda mungkin juga menyukai