DEMAM THYPOID
OLEH :
KELOMPOK 1
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas nikmat nya dan karunia-
Nyalah kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini, dan shalawat serta
Makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
mengenai Demam Thypoid. Kami menyadari bahwa, makalah ini masih jauh dari
sangat kami butuhkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kelangsungan
belajar mengajar.
Akhir kata, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, jika ada kesalahan
Penulis
2
DAFTAR ISI
Sampul .................................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
F. Komplikasi ……………………………………………………………… 12
I. Kesimpulan............................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA 19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Afrika, Amerika latin, Karibia, Oceania dan jarang terjadi di Amerika Serikat
dan Eropa. Menurut data WHO, terdapat 16 juta hingga 30 juta kasus thypoid
tahunnya akibat penyakit ini. Asia menempati urutan tertinggi pada kasus
thypoid ini, dan terdapat 13 juta kasus dengan 400,000 kematian setiap
tahunnya.
kebersihan pada minuman dan makanan, susu dan tempat susu yang kurang
pembuangan kotoran yang tak memenuhi syarat dan kondisi saniter yang tidak
Dalam masyarakat, penyakit ini dikenal dengan nama thypus, tetapi didalam
dunia kedokteran disebut dengan Tyfoid fever atau thypus abdominalis, karena
pada umumnya kuman menyerang usus, maka usus bisa jadi luka dan
B. Rumusan Masalah
4
3. Bagaimana Patofisiologi Demam Typhoid?
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Typus abdominalis atau demam thypoid adalah penyakit infeksi akut yang
biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 7
Demam tifoid adalah penyakit menular yang bersifat akut, yang ditandai dengan
2002).
Tifus abdominalis adalah suatu infeksi sistem yang ditandai demam, sakit
adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan
dengan gejala demam lebih dari satu minggu dan terdapat gangguan kesadaran
(Suryadi, 2001).
B. Etiologi
Penyebab penyakit ini adalah salmonella typhosa yang mempunyai ciri- ciri
sebagai berikut :
1. Basil gram negatif yang begerak dengan bulu getar dan tidak berspora.
6
H (flagella), dan antigen VI dalam serum pasien terdapat zat
152-153).
Pola penyebaran penyakit ini adalah melalui saluran cerna (mulut, esofagus,
lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar). Salmonella typhi , Salmonella
melalui kontak langsung maupun tidak langsung penderita demam tifoid atau
karier. Karier adalah orang yang telah sembuh dari demam tifoid dan masih
menginfeksi bakteri Salmonella typhi dalam tinja atau urin selama lebih dari
satu tahun. Sebagian besar dari karier tersebut merupakan karier intestinal
(intestinal type), kekambuhan yang ringan pada karier demam tifoid. Pada
karier jenis intestinal, sukar diketahui karena gejala dan keluhannya yang tidak
jelas.
oleh asam lambung dan sebagian kuman masuk ke usus halus. Dari usus halus
darah, dan ke seluruh tubuh (terutama pada organ hati, empedu, dan lain-lain).
Sehingga feses dan urin penderita bisa mengandung kuman Salmonella typhi,
yang siap menginfeksi manusia lain melalui makanan atau minuman yang
7
tercemari. Pada penderita yang tergolong carrier kuman Salmonella bisa ada
C. Patofisiologi
lambung oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk usus halus, ke jaringan
limfoid dan berkembang biak menyerang vili usus halus kemudian kuman
retikuloendotelial, hati, limpa dan organ-organ lainnya. Proses ini terjadi dalam
masa tunas dan akan berakhir saat sel-sel retikuloendotelial melepaskan kuman
usus dan kandung empedu. Pada minggu pertama sakit, terjadi hyperplasia
plaks peyer. Ini terjadi pada kelenjar limfoid usus halus. Minggu ke dua terjadi
nekrosis dan pada minggu ke tiga terjadi ulserasi plaks peyer. Pada minggu ke
D. Manifestasi Klinik
sebagai berikut :
8
1. Nyeri kepala, lemah dan lesu.
hari dan turun pada pagi hari. Minggu kedua suhu tubuh terus meningkat.
3. Gangguan pada saluran cerna ; holitosis, bibir kering dan pecah, lidah kotor
kapiler kulit.
6. Epistaksis
Menurut Mansjoer (432; 2000) masa tunas 7-14 (rata-rata 3-30) hari.
Selama masa inkubasi mungkin ditemukan gejala prodromal berupa rasa tidak
enak badan. Pada kasus khas terdapat demam retimen pada minggu pertama,
biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat pada sore dan malam hari.
Dalam minggu kedua, pasien terus berada dalam keadaan demam, yang turun
secara berangsur-angsur pada minggu ketiga. Lidah kotor yaitu ditutupi selaput
kecoklatan kotor, ujung dan tepi kemerahan, jarang disertai tremor. Hati dan
limpa membesar yang nyeri pada perabaan. Biasanya terdapat konstipasi, tetapi
9
hari, yang tersingkat 4 hari jika infeksi terjadi melalui makanan, sedangkan jika
ditemukan gejala prodromal, yaitu perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri
1. Demam
remitten dan suhu tidak tinggi sekali. Selama minggu pertama, suhu tubuh
berangsur-angsur naik setiap hari, biasanya menurun pada pagi hari dan
meningkat lagi pada sore dan malam hari. Dalam minggu kedua pasien
terus berada dalam keadaan demam, pada minggu ketiga suhu berangsur
Pada mulut terdapat nafas berbau tidak sedap, bibir kering dan
ujung dan tepinya kemerahan, jarang disertai tremor. Pada abdomen dapat
3. Gangguan kesadaran
10
terdapat gejala lain yaitu pada punggung dan anggota gerak dapat
kapiler kulit, yang dapat ditemukan pada minggu pertama demam. Kadang
E. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan darah
jumlah leukosit antara 3000-4000 mm3 ditemukan pada fase demam. Hal
2. Pemeriksaan urine
3. Pemeriksaan feses
11
4. Pemeriksaan bakteriologis
5. Pemeriksaan serologis
6. Pemeriksaan radiologi
F. Komplikasi
Kompliksi yang sering adalah pada usus halus, namun hal tersebut jarang
terjadi. Apabila komplikasi ini dialami oleh seorang anak, maka dapat berakibat
perdarahan banyak maka dapat terjadi melena, yang bisa disertai nyeri perut
12
2. Perforasi yang tidak disertai peritonitis hanya dapat ditemukan bila
terdapat udara diantara hati dan diafragma pada foto rontgen abdomen yang
usus. Ditemukan gejala abdomen akut, yaitu neyeri perut yang hebat,
lain, komplikasi di luar usus ini terjadi karena infeksi sekunder, yaitu
1. Pencegahan
pencegahan tersier.
a. Pencegahan Primer
yang sehat agar tetap sehat atau mencegah orang yang sehat menjadi
13
1) Vaksin oral Vivotif Berna. Vaksin ini tersedia dalam kapsul yang
2) Vaksin parenteral sel utuh : Typa Bio Farma. Dikenal 2 jenis vaksin
pertama.
b. Pencegahan Sekunder
penyakit secara dini dan mengadakan pengobatan yang cepat dan tepat.
14
laboratorium. Ada 3 metode untuk mendiagnosis penyakit demam
tifoid, yaitu :
1) Diagnosis klinik.
3) Diagnosis serologik.
diberikan bila diagnosa telah dibuat. pada wanita hamil, terutama pada
mati dalam kandungan. Oleh karena itu obat yang paling aman diberikan
c. Pencegahan Tersier
sehingga imunitas tubuh tetap terjaga dan dapat terhindar dari infeksi
ulang demam tifoid. Pada penderita demam tifoid yang carier perlu
15
dilakukan pemerikasaan laboratorium pasca penyembuhan untuk
2. Penatalaksanaan
a. Perawataan
b. Diet
3) Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi tim.
selama 7 hari.
c. Obat-obatan
1) Kloramfenikol.
2) Tiamfenikol.
3) Kortimoksazol.
6) Golongan Fluorokuinolon
a) Norfloksasin
b) Siprofloksasin
16
c) Ofloksasin
d) Pefloksasin
e) Fleroksasin
(Widiastuti S, 2001).
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi usus halus yang disebabkan
oleh salmonella tipe A, B dan C yang dapat menular melalui oral, fecal,
7-14 hari (bervariasi antara 3-60 hari) bergantung jumlah dan strain kuman
asimtomatis.
Secara garis besar, gejala Tifoid adalah Demam lebih dari seminggu, Lidah
kotor, Mual Berat sampai muntah, Diare atau Mencret, Lemas, pusing, dan
sakit perut, Pingsan, Tak sadarkan diri. Manifestasi klinis demam tifoid pada
anak seringkali tidak khas dan sangat bervariasi yang sesuai dengan
tersier.
B. Saran
namun tak lupa untuk tetat mengimbangi dengan berbagai refrensi yang ada
karena sejatinya makalah ini masih membutuhkan saran maupun kritik yang
18
DAFTAR PUSTAKA
https://nanangsyahputraaddres.blogspot.com/2017/05/makalah-demam-
thypoid.html
http://makalahkesehatanraze.blogspot.com/2016/01/makalah-askep-tifoid.html
https://www.academia.edu/8892603/Makalah_Demam_Typoid
19