Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepadakita semua, dan tak lupa salawat beriring salam kita hanturkan
kepada Nabi besar Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah pada mata kuliah Bahasa Indonesia ini tepatwaktu.
Makalah dengan judul “Typoid fever” ini kami susun untuk memenuhi nilai tugas
mata kuliah Keperawatan anak 1 yang diberikan oleh Ibu Kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada Ibu selaku dosen mata, terimakasih kepada anggota kelompok 11,
serta pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, dengan kerendahan
hati, kami memohon maaf.
Semoga makalah inidapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Penyusun
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN
2.1Pengertian
Typhoid fever adalah penyakit infeksi akut usus halus, yang disebabkan oleh
salmonella typhi, salmonella paratyphi A, B, C, paratyfoid biasanya lebih ringan
dengan gambaran klinis sama (Junadi.P, 2001).
Typhoid fever adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran
pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 1 minggu gangguan pencernaan
dan gangguan kesadaran (Sudoyo,2009).
Dalam masyarakat penyakit ini dikenal dengan nama Tipes atau thypus, tetapi
dalam dunia kedokteran disebut Typhoid fever atau Thypus abdominalis karena
berhubungan dengan usus di dalam perut. (Widoyono,2002).
2.2 Etiologi
2.3 Klasifikasi
Menurut WHO (2003), ada 3 macam klasifikasi demam Typhoid fever (tifoid
/tifus abdominalis/tyfoid fever) dengan perbedaan gejala klinis yaitu:
1) Demam tifoid akut non komplikasi
Demam tifoid akut dikarakteristikan dengan adanya demam berkepanjangan
abnormalis fungsi bowel (konstipasi pada pasien dewasa, dan diare pada
anak-anak), sakit kepala, malaise, dan anoksia. Bentuk brochitis biasa terjadi
pada fase awal penyakit selam periode demam, sampai 25% penyakit
menunjukkan adanya resespot pada dada, abdomen dan punggung.
2) Demam tifoid dengan komplikasi
Pada demam tifoid akut keadaan mungkin dapat berkembang menjaadi
komplikasi parah. Bergantung pada kualitas pengobatan dan keadaan
kliniknya, hingga 10% pasien dapat mengalami komplikasi, mulai dari
melena, perforasi, susu dan peningkatan ketidaknyamanan abdomen.
3) Keadaan karier
Keadaan karier tifoid terjadi pada 1-5% pasien, tergantung umur pasien.
Kerier tifoid bersifat kronis dalam hal sekresi Salmonella typhi di feses.
2.4 Manifestasi Klinis
1) Tanda
a. Demam: khas; demam 3 minggu, sifat febris remitten dan suhu tidak
seberapa tinggi. Minggu I : suhu meninngkat setiap hari, menurun pada pagi
hari dan meningkat lagi pada sore dan malam hari. Minggu II : pasien terus
berada dalam kedaan demam. Minggu III : suhu tubuh berangsur turun dan
normal pada akhir minggu ketiga.
b. Gangguan saluran pencernaan : mulut; nafas berbau tidak sedap, bibir kering
dan pecah-pecah, lidah tertutup selaput putih kotor (Coated Tongue), ujun
dan tepi kemerahan, jarang disertai tremor, anoreksia, mual dan perasaan
tidak enak diperut. Abdomen kembung (meteorismus), hepatomegali dan
splenomegali, kadang normal, dapat terjadi diare.
c. Gangguan kesadara : kesadaran menurun yaitu apatis sampai samnolen.
Jarang terjadi sopor, koma atau gelisah.
d. Nyeri oot dan kepala.
e. Bintik merah pada kulit (roseola) akibat emboli basil dan kapiler kulit.
f. Epistaksis
2) Gejala
Prodormal : tidak enak badan, lesu, nyeri kepal, pusing, tidak bersemangat.
2.5 Patofisiologi
Salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai macam, yang dikenal dalam
5 F (makanan), Fingers (jaringan tangan/kuku), Formitus (muntah), Fly (lalat), dan
melalui feses. Yang pailing menonjol yaitu lewat mulut manusia yang baru
terinfeksi selanjutnya menuju lambung, sebagaian kuman akan dimusnahkan oleh
asam lambung dan sebagian lagi lolos masuk ke usus halus bagian distal (usus bisa
terjadi iritasi) dan meluarkan endotoksin sehingga menyebabkan darah mengandung
bkteri (bakterimia) primer, selanjutnya melalui aliran darah dan jaringan limpoid
plaque menuju limfa dan hati. Didalam jaringan limfoid ini kuman berkembang
biak, lalu masuk ke aliran darah sehingga menimbulkan tukak berbentuk lonjong
pada mukosa usus. Tukak dapat menyebabkan pendarahan dab perforasi usus.
Pendarahan menimbulkan panas dan suhu tubuh dengan demikian akan meningkat.
Sehingga beresiko kkeurangan cairan tubuh. Jika kondisi tubuh dijaga tetap baik,
akan terbentuk zat kekebalan atau antibodi. Dalam keadaan seperti ini, kuman
typhus akan mati dan penderita berangsur-angsur sembuh (Zulkoni,2011)
2.6 Pathway
Makanan yang terinfeksi bakteri salmonella typhosa
Limpa
Splenomegali
Pendarahan dan
perforasi
Resiko devisit
Perubahan nutrisi
volume
cairan
( Zulkoni,2011 )
Nyeri raba
2.7 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Dengan TTV
RR: 30 Menuju saluran
Suhu : 38,-40 celcius pencernaan
Nadi : 100 ( takikardi )
Td : 130-150
Langsung ke lambung
Di serap oleh usus
Endotoksin
Limpa
Spelenomegali
Lambung tertekan
Mual muntah
3.1 Kesimpulan
Penyakit Typhoid fever atau demam thypod merupakan problem atau masalah
yang serius bagi kesehatan masyarakat di Negara-negara yang berkembang seperti
halnya Indonesia yang memiliki iklim tropis banyak di temukan penyakit infeksi
salah satuhnya Typhoid fever yang di temukan sepanjang tahun. Typhus
abdominalis di sebabkan oleh salmonella tyhpi.
3.2 Saran
Melalui makalah ini kami selaku penyusun makalah ini berharap agar pembaca
senantiasa memperdulikan akan kesehatannya sendiri, lingkungan dan sekitarnya
agar terhindar dari penyakit menular khususnya penyakit Typhus dengan
melakukan pencegahan sejak dini.
DAFTAR PUSTAKA