Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN


SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
Direktorat: Jln. Piet A. Tallo Liliba - Kupang, Telp.: (0380)
8800256; Fax (0380) 8800256; Email:
poltekkeskupang@yahoo.com

I. SOP MEMBERI CAIRAN PERORAL

NO Komponen Penilaian (Aspek2 yang dinilai) Bimbingan/Tanggal


I/…….. II/……
1 I 1. Persiapan alat
Baki berisi :
a. Peralatan minum: gelas atau cangkir bersih, sedotan atau
senduk
b. Minuman (teh, susu, jus buah, air putih) dalam teko
c. Serbet
d. Tisu

II 2. Menyiapkan pasien
a. Kontrak : perkenalan
b. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya:
menghidangkan minuman kepada pasien tepat waktu dan
sesuai dengan kebutuhan.
c. Membantu membangkitkan selera minum

III 3. Prosedur pelaksanaan


a. Lingkungan disekitar pasien dirapikan
b. Dekatkan alat ke samping klien
c. Cuci tangan
d. Atur posisi pasien dengan kepala lebih tinggi dari badan
e. Bentangkan serbet dibawah dagu pasien
f. Tawari pasien minum air putih, jika perlu gunakan sedotan
kalau tidak bisa gunakan senduk
g. Tuangkan teh/susu/jus ke dalam gelas atau cangkir
h. Bantu pasien untuk memegang gelas atau cangkir dan
anjurkan pasien untuk minum perlahan-lahan
i. Jika pasien tidak bisa minum sendiri suap minuman
dengan menggunakan senduk perlahan-lahan
j. Perhatikan kemampuan pasien menelan
k. Bersihkan mulut pasien dan sekitarnya
l. Bereskan peralatan dan kembalikan ke tempat semula.
m.Cuci tangan
n. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan
perawatan:
Jumlah dan jenis minuman yang dihabiskan klien
Perhatikan respon pasien selama minum (mual dan
muntah, nyeri daerah gastrik, kelelahan, kesedak)

Catatan………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………

Kupang, 20…

Pembimbing,

(………………………………)
II. SOP MENILAI KESEIMBANGAN CAIRAN

NO KOMPONEN PENILAIAN (Aspek2 yang dinilai) Bimbingan/Tanggal


I/….... II/………
1 Persiapan alat
 Format balans cairan
 Gelas pengukur minuman
 Gelas pengukur urine disediakan
 Ballpoin/pensil

2 Persiapan Pasien
 Kontrak
 Jelaskan tujuan dan kegunaan penilaian keseimbangan cairan yang
masuk dan keluar;
Menilai Intake dan Output
Data dasar dalam pemberian tindakan

3 Prosedur kerja
 Mengukur jumlah cairan yang akan diberikan kepada pasien pada gelas
pengukur atau menghitung jumlah cairan infus yang masuk
 Mengisi semua jumlah cairan yang masuk yang meliputi cairan infuse, air
putih, teh, susu, sup, atau cairan lainnya seperti obat cair, es krim pada
kolom intake cairan
 Mengukur jumlah semua cairan yang keluar termasuk urine, muntahan,
darah, keringat yang basah di baju, ditambah insensible water loss
(IWL) pada gelas pengukur sebelum dibuang
 Mencatat hasil pengukuran pada kolom input untuk semua cairan yang
masuk dan out put untuk semua cairan yang keluar pada format balans
cairan
 Menjelaskan kepada pasien dan keluarga untuk melakukan hal yang sama
apabila tidak ada perawat
 Menunjukkan pada pasien dan keluarga cara mengukur dan mencatat
semua cairan yang masuk dan keluar
 Menjumlahkan jumlah seluruh cairan yang masuk dan keluar setiap 1
jam atau 2, 4, 6,8,12, 24 jam sesuai kondisi pasien
 Menghitung selisih antara cairan yang masuk dan keluar
 Mencatat hasil selisih sebagai balans dari cairan yang masuk dan keluar
 Apabila cairan yang masuk lebih banyak maka balans dikatakan positif
(+). Apabila cairan yang keluar lebih banyak maka balans dikatakan
negatif (-). Normal balans cairan untuk seorang dewasa adalah + 0-200
cc.

Catatan………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Kupang, 20…

Pembimbing,
Contoh Format balans cairan:
Nama Pasien :
Ruangan :
Tanggal :
Jam T N P S CAIRAN MASUK CAIRAN KELUAR KETERANGAN

Oral Jmlh Parenteral Jmlh Urine Lain-lain


07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00 `
14.00
TOTAL
15.00
16.00
17.00
18.00
19.00
20.00
21.00
s/jam
07.00

I:............cc; Metab; 300 cc O: ..........cc;; IWL:300 cc


Balans= I-O=................cc
NB: Balans cairan yang normal berkisar antara + 0- 200 cc.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
Direktorat: Jln. Piet A. Tallo Liliba - Kupang, Telp.: (0380)
8800256; Fax (0380) 8800256; Email:
poltekkeskupang@yahoo.com

III. SOP MONITORING CAIRAN PARENTERAL

No Komponen Penilaian Bimbibingan

I I

……… ……

I Menyiapkan alat dan bahan

 Kertas dan pensil/ballpoin


 Jam dengan jarum detik
II Menyiapkan pasien

 Kontrak : perkenalan
 Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya:
mengatur kecepatan tetesan infuse sehingga cairan yang masuk sesuai dengan
perhitungan dan kebutuhan pasien

III Prosedur Pelaksanaan

 Pastikan jenis cairan, jumlah, rute, waktu pemberian, cara pemberian benar
 Pastikan jenis set infus yang digunakan mikroburet atau makroburet
(makrodrip menurut Methney, 1992; Abbott Lab 15 tetes/ml; Travenol Lab: 10
tets/ml; McGraw Lab: 15 tetes/ml). Sedangkan untuk mikrodrip: 60 tetes/ml.
 Hitung jumlah cairan yang harus masuk per 6/8/12/24 jam sesuai pesanan
dokter dibagi jumlah jam dan dikalikan dengan jumlah tetes permenit sesuai
dengan mikro atau makroburet yang digunakan.
 Pilih salah satu rumus: Infus total/lamanya waktu penginfusan dalam menit
= ml/menit. Rumus kedua: faktor tetesan x ml/menit = tetesan/menit atau
ml/jam x faktor tetesan/60 menit = tets/menit Contoh cairan infus dipesankan
untuk periode 24 jam sebanyak 1500 ml, dengan set infus makroburet 15
tetes/ml. Maka perhitungannya: 1500/24 x 60 menit x 15 tetes = 16
tetes/menit

 Atur tetesan infus dengan cara menghitung tetesan sambil terus mengatur
klem sampai mendapatkan 4 tetes per 15 detik dan dikalikan 4 menjadi 16
tetes/menit. Periksa kecepatan ini tiap jam
 Catat pada catatan perawat apakah IV paten dan penginfusan tepat waktu

Catatan………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………

Kupang, 20….

Pembimbing,

(………………………………)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
Direktorat: Jln. Piet A. Tallo Liliba - Kupang, Telp.: (0380)
8800256; Fax (0380) 8800256; Email:
poltekkeskupang@yahoo.com

IV. SOP MEMBERI CAIRAN PER INTRA VENA (KOLABORATIF)

No Komponen Bimbingan/Tanggal
I/……. II/…….
Menyiapkan alat dan bahan;
Torniquet
Sarung tangan disposible
Kapas alkohol
Cairan infus ( Sesuai Kebutuhan Pasien)
Satu set infus yang berisi Selang infus, dan
lainnya
 Plester transparant atau jenis lainnya
 Kasa steril untuk menutup tempat penusukkan
pada tempatnya
 Abocath dengan nomor sesuai dengan pasien atau
kebutuhan
 Pada anak-anak wing needle dan spalk
 Verlak pengalas
 Standard infus
 Gunting dan bengkok (neirbeken)
Menyiapkan pasien
 Kontrak : perkenalan
 Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan
tujuannya:
Tujuannya terapi iv adalah untuk memperbaiki dan
mencegah gangguan cairan dan elektrolit

Prosedur pelaksanaan;

1. Jelaskan prosedur kepada pasien. Kaji tangan mana


dari pasien yang dominan (kiri atau kanan)

2. Buka set infus dan isi slang infus dan juga wing needle
(jika digunakan) dengan cairan infus untuk
mengeluarkan semua udara pada slang. Jika bebas
udara tutup kembali jarumnya dan klem slangnya.

3. Kenakan sarung tangan

4. Pilih vena yang akan dipunksi

5. Pasang torniquet 5-15 cm di atas tempat yang


diinginkan dan kencangkan sesuai kebutuhan tetapi
diperhatikan agar nadi distal tetap teraba. Sebelumnya
masage vena/lengan dengan lembut
6. Sebelum pemasangan torniquet minta pasien untuk
mebuka tutup kepalnya beberapa kali

7. Buka torniquet lalu pasang pengalas/verlak dibawah


lengan yang akan dipunksi venanya

8. Bersihkan area yang akan dipunksi, bila bulunya tebal


dicukur. Bersihkan area dengan betadine seluas 5-10
cm dari titik punksi, lalu biarkan selama 30-60 detik
dilanjutkan dengan alkohol secara melingkar dari
dalam keluar selama 30 detik Biarkan tempat tersebut
kering sebelum ditusuk.

9. Pasang kembali torniquet

10. Buka abbocath dari pembungkusnya

11. Pegang lengan pasien sehingga ibu jari anda berada


kurang lebih 5 cm dari tempat yang akan dipunksi
untuk menarik kulit kearah tangan anda supaya
terfiksasi.

12. Tusukan jarum, ke dalam kulit pada sudut 20 derajat


dengan lobang jarum menghadap ke atas. Tusukkan
jarum sepanjang 1 cm sampai terasa menembus vena
dan datarkan, sambil amati keluarnya darah ke filter
abbocath/indikator

13. Jika darah tampak pada filter buka torniquet, tangan


kanan menarik mandrain dari abocath, sambil tangan
kiri memasukan catheter ke dalam vena secara
perlahan-lahan.

14. Jika catheter telah masuk semuanya jari telunjuk


tangan kiri menahan ujung luar abbocath dan jari
manis atau kelingking menahan ujung dorsal vena
agar darah tidak keluar

15. Sambungkan catheter dengan infus secara cepat, dan


perhatikan agar darah tidak banyak yang keluar dan
slang infus harus bebas udara

16. Jalankan infus secara cepat beberapa detik dengan


membuka klem, untuk membilas darah pada cateter.

17. Pasang plester dengan perekat menghadap ke atas


dibawah iv catheter dan silangkan plester di atas iv
catheter/abbocath. Letakkan kasa steril yang diberi
betadine pada tempat punksi vena kemudian diplester.
Dan plester berikutnya untuk mengamankan selang
infus

18. Tuliskan pada bagian luar plester: ukuran, tanggal &


waktu pemasangan dan initial anda.

19. Hitung tetesan infus sesuai instruksi dokter Rumus:

Mililiter perjam: Total cairan infus per 24 jam Tetes


permenit: total volume infus pertotal
waktu yang ditentukan dalam menit kali faktor tetesan.
Contoh 1000cc dalam 8 jam. Faktor tetes adalah 20
tetes per cc. 1000/480mnt x 20 tts= 41 tts/mnt

20. Rapihkan pasien dan alat, Mencuci tangan, dan


dokumentasikan

Catatan………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………

Kupang, 20….

Pembimbing,

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai