Anda di halaman 1dari 16

2.6.

Kerangka Teori

Faktor yang mempengaruhi


Status Gizi Balita Status Gizi :
Pengukuran
1. Penilaian Status Gizi: 1. Penyebab Langsung
Status GIzi
a. Secara langsung a. Asupan Zat-Zat Gizi
berdasarkan
b. Tidak Langsung : b. Penyakit yang Perna di
Penilaian
2. Klasifikasi Status Gizi Derita
Antrometri:
2. Penyebab Tidak langsung
BB/TB
a Pendapatan keluarga
b. Pendidikan orangtua
c. Pengetahuan
d. Pekerjaan orangtua

Gambar 2.1 Kerangka Teori

(Dikutip dari: Notoatmotdjo, 2012)


BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Faktor-faktor yang Hasil BB/TB


mempengaruhi berdasarkan Z
Status Gizi : score :
Penyebab Tidak Status Gizi Balita 1. Normal : -2
lansung s/d 1
- Pendapatan orang
2. Kurus : -3
tua
s/d < -2
- Pendidikan orang
tua

Keterangan : = Diteliti

= Hubungan

3.2. Hipotesis Penelitian

H1:
a. Ada Hubungan antara pendapatan orang tua dengan status gizi

pada balita di wilayah kerja puskesmas Niki-Niki

b. Ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan status

gizi pada balita di wilayah kerja puskesmas Niki-Niki

c. Ada hubungan antara pengetahuan orang tua dengan status gizi

pada balita di wilayah kerja puskesmas Niki-Niki.


3.3 Desain Penelitian

3.3.1 Metode Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif.Penelitian

kuantitatif bertujuanuntuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol

fenomena melalui pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan

rancangan penelitian cross sectional (potong lintang).cross sectional ialah

suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor

risiko dengan efek. sehingga data untuk tiap variabel diambil hanya satu

kali dan dalam waktu yang sama (Notoadmodjo, 2012).

3.4 Definisi Operasional

Defenisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang

dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan

(Notoatmojo, 2012).
Tabel. 3.1 Defenisi Operasional

Variabel Definisi Alat Ukur :


Penelitian Operasional cara ukur Kriteria Skala

Independen:
Pendapatan Ordinal
orangtua Segalah bentuk Kuesioner 1. Penghasilan
pendapatan/pe baik:
nghasilan Rp>2.500.00
orangtua 0/ bulan.
dalam bentuk 2. Penghasilan
rupiayang cukup: Rp
diterima setiap 1.500.000-
bulan. 2.500.000/ bulan
Penghasailan kurang:
Rp< 1.500.000
Tingkat Pendidikan Kuesioner 1. Pendidikan Nominal
Pendidikan terakhir yang Tinggi: SMA-
ditempuh oleh
Perguruan
responden
sampai Tinggi: 2
penelitian ini Pendidikan Rendah:
dilakukan SD-SMP : 1
TingkatPenge Segala sesuatu Kuesioner Benar:1 Ordinal
tahuan yang diketahui Salah: 0
responden Kategori:
mengenai - Baik: 76-
status gizi 100%
balita - Cukup: 56-
75%
- Kurang: ≤ 55%

Dependen :
Status Gizi Normal : -2 s/d 1
Kurus : -3 s/d < -2 Nominal
Keadaan status Kuesioner
gizibalita dan
berdasarkan antropometri
pengukuran
antropometri
BB/TB

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Menurut Notoatmodjo (2012)Populasi adalah keseluruhan objek

penelitian yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah semua

Orangtua yang mempunyai balita di wilayah puskesmas Niki-Niki

dengan jumlah sebanyak 1577 balita

3.5.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan subjek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). 

Teknik,  pengambilan sampel dalam penelitian  ini  Random Sampling yaitu

melakukan randomisasi terhadap kelompok bukan secara subjek individual.

Menentukan besar atau jumlah sampel dihitung menggunakan

rumus Beda Proporsi :

N = { Zα √ 2 P(1−P)¿¿+ Zβ √ P1(1−P1)¿+ P2(1−P 2)¿ } 2

( P1- P2 ) 2

P1 : Jumlah penderita Balita pada Desa Bone

P2 : Jumlah penderita Balita pada Desa Noebesa


Zα : 1.96

Zβ : 0.20

N = { 1.96 √ 2 x 113(1−113) ¿¿+0,20 √ 113(1−113) ¿+87( 1−87)¿ }2

2
( 113- 87 )

= 1,831,84
676

= 270

= 270

Jadi, jumlah sampel yang diambil dan dijadikan responden

dalam penelitian ini adalah 270 orang.

3.5.3 Teknik sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh

dalam pengambilan sampling yang benar-benar sesuai dengan

keseluruhan subjek penelitian (Notoadmodjo, 2012).

Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik

purposive sampling dengan kriteria:

1) Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari

suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti, kriteria

inklusinya

a) semua orang tua yang memiliki balita diwilayah kerja

Puskesmas Niki-Niki

b) Bersedia menjadi responden.


c) Memiliki kartu menuju sehat (KMS)

d) Pada saat penelitian berada di tempat

2) Kriteria eksklusi

Kriteria ekslusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab, antara

lain:

a) Tidak bersedia menjadi responden.

b) Tidak bisa berbahasa Indonesia

c) Semua orangtua yang memeliki balita yang

mengalami gangguan mental.

3.6 Tempat dan Waktu Penelitian

3.6.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas

Niki-Niki.

3.6.2 Waktu Penelitian

Penelitian akan dilalukan pada bulan Juni sampai July 2022

3.7 Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan

data (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini ditujukan kepada Orangtua yang

memiliki Balita sebagai responden. Alat pengumpulan data atau instrumen

penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah kuesioner.
a. Kuesioner yang telah dibuat mencakup variabel indepenen yaitu fakor

yang berhubungan dengan status gizi balita seperti pendapatan orangtua,

tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan,dan variabel dependen yaitu

status gizi pada Balita. Pertanyaan dalam kuesioner terdiri dari dua

bagian yaitu karakteristik responden berupa: (identitas,

pendapatan,tingkat pendidikan,pengetahuan ), dan status gizi.

b. Kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu tentang makanan,

dan status gizi pada balita yang terdiri dari makanan ada 10

pertanyaan, dan status gizi ada 12 pertanyaan. Jumlah pertanyaan ada

25 dalam bentuk multiple choice, dengan cara penilaian jika jawaban

benar diberi nilai 1 dan salah diberi nilai 0 dengan kategori Baik: 76-

100%, Cukup56-75% dan Kurang <55%.

3.8 Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan sangat penting karena penelitian

ini berhubungan langsung dengan manusia, sehingga perlu memperhatikan

hal sebagai berikut (Notoatmodjo, 2018):

3.7.1 Informed consent (tanda persetujuan)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara responden

dan peneliti dengan memberikan lembar persetujuan. Peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian, setelah responden

memahami tujuan penelitian, peneliti akan memberikan surat

permohonan menjadi responden. Jika responden bersedia, maka


responden harus menandatangani lembar persetujuan dan peneliti

meminta kesediaan responden untuk menjawab pertanyaan–pertanyaan

dalam kuesioner penelitian. Jika responden menolak untuk diteliti,

maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak – haknya.

3.7.2 Anonymity (tanpa nama)

Peneliti menjamin kerahasiaan responden dengan tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpul data.

3.7.3 Confidentiality (kerahasiaan)

Confidentiality merupakan masalah etik yang memberi jaminan

kerahasiaan hasil penelitian baik informasi maupun masalah lainnya.

Kerahasiaan informasi yang diperoleh dari reponden dijamin oleh

peneliti, hanya sekelompok data tertentu yang akan disajikan dan

dilaporkan sebagai hasil riset penelitian.

3.7.4 Benefisien (Baik)

Penelitian ini harus memberikan keuntungan bagi responden

dengan cara memperhatikan hak responden untuk bebas dari kerugian

dan ketidaknyamanan serta memperhatikan hak responden untuk

mendapatkan perlindungan dari eksploitasi dengan cara memberikan

informasi kepada responden di Stikes Maranatha Kupang bahwa

partisipasi atau informasi yang mereka berikan hanya akan digunakan

pada penelitian ini.

3.7.5 Respect For Human Dignity (Menghormati Martabat Manusia)


Peneliti menghargai hak–hak responden karena responden berhak

untuk menentukan nasib sendiri dan berhak untuk mengungkapkan

sepenuhnya. Responden berhak untuk memutuskan, mengambil bagian

dalam penelitian ini, berhak untuk mengajukan pertanyaan, berhak

untuk menolak memberikan informasi.

3.9 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahapan penelitian mulai dari awal hingga

akhir penelitian.Pada penelitian ini, peneliti menerapkan metode deskriptif,

dimana pada tahap awal peneliti melakukan Survey pengumpulan data

dengan melakukan teknik wawancara (Interview).Pada tahap selanjutnya

peneliti menetapkan populasi dan sampel dan selanjutnya dilakukan

penyebaran angket (Kuesioner) untuk pengumpulan data penelitian. Setelah

data berhasil dikumpulkan, maka dilakukan analisa data untuk memecahkan

masalah.

Dalam  melakukan  penelitian  yang  bertujuan  untuk  mendapatkan 

hasil dari objek yang diteliti, terdapat prosedur yang perlu dilakukan, sebagai

berikut :

1. Penelitian akan dilakukan setelah mendapatkan surat ijin penelitian dari

kampus STIKes Maranatha Kupang,

2. Peneliti akan mengurus surat ijin ke satu pintu Provinsi Nusa Tenggara

Timur

3. Peneliti akan melanjutkan mengantarkan surat ijin penelitian ke satu pintu

Kab. Timor Tengah Selatan setelah mendapatkan surat pengantar,


kemudian peniliti akan mengantarkan surat ijin penelitian ke Puskesmas

Niki untuk melakukan penelitian

4. Peneliti akan memilih responden sesuai kriteria.

5. Peneliti akan menjelaskan tujuan dan maksud dari penelitian kepada calon

responden. Jika calon responden setuju untuk menjadi responden dalam

penelitian, responden dimintai untuk mengisi lembar persetujuan

(informed consent).

6. Peneliti akan membagikan lembar kuesioner di wilayah kerja Puskesmas

Niki - Niki

7. Peneliti akan menjelaskan cara pengisian kuesioner pada responden.

8. Setelah lembar kuesioner terkumpul, maka peneliti akan memindahkan

data ke tabel tabulasi dan melakukan analisa data.

3.2 Analisa Data

Menurut Notoatmodjo (2012), langkah-langkah pengolahan sebagai berikut:

a. Editing ( Penyunting data)

Kuesioner yang telah disisi oleh responden terlebih dahulu diedit untuk

mengecek kebenaran data berdasarkan pengisian kuesioner. Pada tahap ini

peneliti melakukan pengecekan kelengkapan data.Hal ini dilakukan untuk

memastikan apakah pertanyaan-pertanyaan yang disusun sedemikian rupa

telah sesuai dengan isi yang telah disadap melalui alat ukur kuesioner.

b. Coding ( lembaran kode)

Coding merupakan metode untuk mengoreksi data yang dikumpulkan

selama penelitian ke dalam simbol. Untuk memudahkan pengolahan data


maka setiap jawaban dari kuesioner yang telah disebarkan diberi kode

dengan karakter.

c. Prossecing ( memasukan data)

Setelah dilakukan isian kuesioner terisi penuh dan benar dan sudah

melewati pengkodean, maka langkah selanjutnya adalah memproses data

agar dapat dianalisis. Pemprosesan dapat dilakukan dengan cara,

mengentri data. Entri data dilakukan dengan cara memasukan data

kedalam komputer.

d. Cleaning (pembersih data)

Cleaning merupakan salah satu pemeriksaan data yang telah dimasukan

ke dalam program computer guna menghindari terjadinya kesalahn

pemasukan, dan selanjutnya di analisis menggunakan komputer untuk

menganalisis terhadap hasil univariat dan bivariate

3.10.1 Analisis univariat

Dilakukan untuk mendapatkan data tentang distribusi dan frekuensi

dari masing-masing variabel, kemudian data ini disajikan dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi (Notoatmodjo,2012). Analisa univariat ini

digunakan untuk mengetahui proporsi masing-masing variabel

independen dan dependen. Variabel independen dalam penelitian ini

adalah pendapatan orangtua, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan

dan pekerjaan orangtua. Variabel dependen yaitu status gizi pada balita.

3.10.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat yaitu analisa yang dilakukan terhadap dua variabel


yang diduga berhubungan atau berkorelasi yang bertujuan untuk

mengetahui apakah ada hubungan antara variabel independen dan

variabel dependen yang diteliti (Notoatmodjo, 2012). Untuk melihat

hubungan antara variabel independen dan dependen yaitu hubungan

antara pendapatan orangtua, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan dan

pekerjaan orangtua dengan variabel dependen yaitu status gizi pada

balita di wilayah kerja Puskesmas Niki-Niki. Untuk membuktikan

adanya hubungan antara dua variabel tersebut digunakan uji Chi Square

dengan rumus :

( fo−fe ) 2
x 2=∑
fe

Keterangan:

nilai chi square

frekuensi yang diobservasi

frekuensi yang diharapkan

1) Jika p < 0,05, maka dapat disimpulkan ada hubungan yang

signifikan antara variabel independen seperti, pendapatan

orangtua, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, pekerjaan

orangtua dengan variabel dependen yaitu, status gizi pada

balita.

2) Jika nilai p >0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada

hubungan yang signifikan antara variabel independen seperti,

pendapatan orangtua,tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan,


pekerjaan orangtua dengan variabel dependen yaitu, status

gizi pada balita.


DAFTAR PUSTAKA

Adhawiyah. (2005). Buku Ajar Ilmu Gizi. Edisi kedua. Jakarta: EGC Almatsier.

(2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Harsono. (2014). Buku Panduan Aspek-aspek Psikologi. Jakarta: Departemen

Pendidikan

Hidayat, (2008). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta : Salemba Medika.

Kemenkes RI. (2014). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasa. Kemenkes RI.

Jakarta.

Moehadji, (2002). Ilmu Gizi. Jakarta: Kawan Pustaka.

Notoadmodjo. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta

, (2012). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Salemba Medika. Paath. (2004).

Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.

Panji A. (2008). Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta.

Profil Kesehatan NTT. (2015). Surveilens kasus dan Penanggulangan Penyakit.

Http://www.profil kesehatan NTT 2015.pdf

Proverawati. (2019). BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Yogyakarta: Nuha

Medika.

Sanjur (2002). Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran. Supriasi (2014).

Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Triaswulan. (2012). Ilmu Gizi dan Kebutuhan Gizi. Jakarta: Salemba Medika

Wahid. (2007). Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu


Wardani. (2018). Faktor-fakor yang mempengaruhi status gizi balita di RW 06

Kelurahan Pancoran Mas-Depok. Skripsi. Fakultan Ilmu Keperawatan UI.

Depok.

Widjaja. (2011). Gizi tepat untuk Perkembangan Otak dan Kesehatan Balita.

Jakarta: Kawan Pustaka.

WHO (World Helath Organization). (2014). Surveilens kasus.

Http://www.World Helath Organization.g.id/download/surveilens kasus gizi,

2014.pdf

Anda mungkin juga menyukai