KERANGKA KONSEP
Anemia adalah suatu keadaan yang mana kadar hemoglobin (Hb) dalam tubuh
dibawah nilai normal sesuai kelompok orang tertentu (Irianto, 2014). Anemia pada
ibu hamil berdampak buruk bagi ibu mapun janin. Kemungkinan dampak buruk
terhadap ibu hamil yaitu proses persalinan yang membutuhkan waktu lama dan
mengakibatkan perdarahan serta syok akibat kontraksi. Dampak buruk pada janin
yaitu terjadinya prematur, bayi lahir berat badan rendah, kecatatan bahkan kematian
bayi (Fikawati 2015).
Dara dari World Health Organization (WHO) 2010, secara global prevalensi
anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 41,8%. Prevalensi anemia
pada ibu hamil di Indonesia meningkat dibandingkan dengan 2013, pada tahun 2013
sebanyak 37,1% ibu hamil anemia sedangkan pada tahun 2018 meningkat menjadi
48,9% (Riskesdas, 2018). Prevalensi anemia ibu hamil di Kota Kendari sebesar 31
kasus sedangkan yang tidak anemia 13 kasus menurut RSU se kota Kendari.
Gizi ibu hamil adalah makanan sehat seimbang yang harus di konsumsi selam
masa kehamilan. Saat hamil, disamping kebutuhan ibu hamil itu sendiri, kebutuhan
zat gizi janin juga harus diperhatikan. Kebutuhan gizi pada saat kehamilan
mengalami peningkatan hingga 68% dibandingkan dengan sebelum hamil. Pada
dasarnya, semua zat gizi mengalami peningkatan kebutuhan namun yang seringkali
kekurangan adalah energi, protein dan berbagai mineral contohnya zat besi.
Pemenuhan kebutuhan zat gizi ibu hamil sangat penting, maka jika kebutuhannya
tidak terpenuhi akan menghambat pertumbuhan ibu dan janin sekaligus
menyebabkan berbagai masalah gizi. Masalah yang sering terjadi pada ibu hamil
yaitu anemia dan KEK (Proverawati, 2009).
Anemia dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Ada faktor langsung dan tidak
langsung. Faktor langsung yaitu kecukupan konsumsi tablet tambah darah, jarak
kehamilan, parasitas, status gizi, serta penyakit infeksi. Penyebab terjadinya anemia
yang utama adalah kurangnya asupan zat besi dalam makanan atau tablet tambah
darah. Kejadian anemia diakibatkan oleh kekurangan asupan zat besi (Rahmawati,
2012). Anemia pada ibu hamil yang disebabkan oleh kekurangan zat besi biasa
disebut dengan anemia gizi besi atau AGB. Anemia gizi besi memang biasa diderita
oleh ibu hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur.
Pendidikan
Pengetahuan
Pendapatan keluarga
Usia ibu
Status Gizi
Konsumsi tablet Fe
Variabel Luar
Paritas*
Keterangan :
No. Variabel Definis Cara ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
operasional
Variabel Terikat
Arisman,
2009
Variabel Bebas
Undang-
undang RI no
20 Tahun
2003
2 Pengetahua Wawasan Wawancara Kuesione 0. Kurang, Nomina
. n yang r jika skor l
diketahui oleh <50%
responden 1. Baik jika
tentang skor ≥50%.
anemia, gejala
dan tanda, Skala
tablet Fe dan Guttman
dampak Sugiyono,
anemia 2009
3 Pendapatan Penghasilan Wawancara Kuesione 0. Rendah, Nomina
. keluarga keluarga yang r jika <Rp. l
diperoleh 447.000/
untuk bulan/
memenuhi anggota
kebutuhan keluarga.
anggota
keluarga Standar BPS
2018 Kota
Kendari
4 Usia ibu Lama waktu Wawancara Kuesione 0. Beresiko Nomina
. hidup ibu r tinggi (<20 l
hamil sejak tahun dan >35
lahir sampai tahun)
ualng tahun 1. Beresiko
yang telah rendah (20-35
terlewati tahun).
Amiruddin
dan
Wahyudin
2004
5 Standar gizi Keadaan gizi Mengukur Pita 0. KEK, jika Nomina
dilihat dari dengan LILA <23,5 cm l
pengukuran melingkarka 1. Tidak
lingkar lengan n pita LILA KEK, jika
atas (LILA) pada tengah ≥23,5 cm.
lengan
antara bahu Supariasa
dengan siku dkk, 2002
responden
6 Konsumsi Kepatuhan Wawancara Kuesione 0. Tidak Nomina
tablet Fe ibu r patuh, jika ibu l
mengkonsums hamil
i (minimal) mengkonsums
tablet Fe i tablet Fe
sesua dengan tidak sesuai
usia dengan usia
kehamilannya kehamilannya
1. Patuh, jika
ibu hamil
mengkonsums
i tablet Fe
sesuai dngan
usia
kehamilannya
.
Standar
Pelayanan
KIA-
Pelayanan
ANC 2010
Pemberian tablet Fe (minimal) sesuai dengan umur kehamilannya :
Variabel Luar
Syakira Husada,
2008
BAB IV
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik
yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena
kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara
fenomena atau antara faktor resiko dan faktor efek. Yang dimaksud faktor efek
adalah suatu akibat dari adanya faktor resiko, sedangkan faktor resiko adalah suatu
fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek (pengaruh) (Notoatmodjo, 2014).
Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional yaitu suatu
penelitian untuk mempelajari dinamik korelasi atau faktor-faktor resiko dengan
efek. Pengambilan data dilakukan dalam satu kurun waktu (Notoatmodjo, 2014).
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 20 Juni sampai dengan tanggal 30
Juni 2021 di ruang persalinan RSU se kota Kendari.
d²(N-1)+ Z²1-α/2.⍴.ԛ
= 166.1.96².0,5.0.5
0,05²(166-1)+1,96².0,5.0,5
= 159,42
0,41+0,96
= 159,42
1,37
= 116,36 atau 117
Keterangan :
d = presisi absolute atau margin error yang diinginkan kedua sisi proporsi (0,05)
n = besar sampel
ԛ = 1-⍴
3. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Quota Sampling yaitu teknik untuk menentukan sampel dengan cara
menetapkan sejumlah anggota sampel secara quotum atau jatah
(Notoatmodjo, 2014). Proposional digunakan untuk menentukan jumlah
sampel pada masing-masing rumah sakit dengan rumus sebagai berikut :
n = X Nı
N
Keterangan :
n = Jumlah sampel yang diinginkan dari setaip lingkungan
N = Jumlah seluruh populasi
X = Jumlah populasi setiap lingkungan
Nı = Sampel penelitian