Anda di halaman 1dari 26

SKRINING

GIZI
TALITHA SAHDA NATHANIELA
18051334030

2/28/20 2
Skrining merupakan suatu tindakan medis yang
sangat popular dan sudah diakui secara internasionl
karena direkomendasikan oleh berbagai badan
kesehatan misalnya Council of Europe dan UK
Nutrition Action Plan.

2/28/20 3
Alat Skrining
praktis, tidak berlebihan, dan harus terkait dengan langkah-langkah khusus
sebagai tindak lanjut dari hasil skrining

Dari alat skrining bisa didapatkan tiga macam hasil, yaitu

a. Pasien tidak berisiko malnutrisi, tetapi harus dilakukan


skrining ulang setelah jangka waktu tertentu,

Pasien berisiko malnutrisi, sehingga dibutuhkan rencana


b. terapi gizi untuk mengatasinya.

c. Pasien berisiko malnutrisi, namun memiliki masalah fisiologis yang


menyebabkan terapi gizi tidak bisa diberikan.

2/28/20 4
ALAT ALAT SKRINING GIZI

2/28/20 5
1 STAMP (Screening Tool for the Assessment for a
Malnutrition Paediatric)

Sasaran: anak anak 2-17 tahun

Parameter: Diagnosa intake zat gizi, bb tb

Kelebihan: Caranya mudah dan rinci, memberi panduan memberikan


perawatan malnturisi, terdapat tabel yang dapat membantu melakukan
skrinning dengan cepat, terdapat tindakan setelah mengetahui anak
beresiko malnutrisi atau tidak.

Kelemahan: Hanya dilakukan pada anak anak, tidak untuk mendeteksi


kelebihan ata kekurangan vitamin dan mineral, memerlukan tenaga
terlatuh, subjektif menilai asupan gizi anak. (central manchester 2010)
Diberi pertanyaan 4 yaitu apakah anak memiliki diagnosa ttg zat gizi,
apakah ada intake zat gizi pada anak, memakai grafik untuk menentukan
pengukuran dengan cepat, menjumlahkan total skor dari cara 1-3, lalu
menentukan care plan

2/28/20 6
2 PYMS (Paediatric Yorkhill
Malnutitrion Score)

Sasarannya untuk anak anak 1-16 tahun

Parameter: BMI, weight loss tidak terencana, perubahan


intake, efek yang diprediksi dari kondisi anak

Kelemahan : tidak ada pertanyaan spesifik tentang penyakit Metode : Form terdiri dari 5 langkah yaitu
penyerta atau kondisi kronis sebelumnya, belum di evaluasi di
UK Apakah BMI dibawah cut off?
Apakah kehilangan BB saat ini ?
Kelebihan : sudah diterapkan di rumah sakit UK. Apakah intake makanan menurun?
Apakah giizi anak berpengaruh pada selanjutnya ?
Serta menjumlahkan total skor dari 4 pertanyaan (PYMS,
2009)
Sensitifitas 95%, spesifisitas 92% (hardman, 2012)

2/28/20 7
3 SP NRS
Sasarannya untuk anak anak > 1bulan

Parameter: Kelebihan: Kekurangan:

Antropometri, asupan maka, Identifikaasi anak-anak yang Sulit diterapkan karena butuh
kemampuan makan, kondisi beresiko malnutrisi (gaun,200), waktu 2 hari (moeeni,2012
medis, gejala yang mengganggu tidak mampu deteksi stunting
makan seperti nyeri, dysmnea, karena hanya memakai BB
depresi (gaun,2000)) (moeeni,2012)

2/28/20 8
4 STRONG KIDS (Screening Tool for Risk on
Nutrition Status and Growth)
Anak anak usia 1bl-16 th

Parameter: Penyakit penyerta, intake zat gizi, riwayat dan kehilangan bb, asessment klinik subjektif
Kelebihan: Cepat dan mudah diaplikasikan, hasilnya dekat dengan indeks antroprometri,digunakan di
semua rumah sakit di Belanda
Kelemahan: Hanya bisa dilakukan oleh dokter anak, butuh tenaga kesehatan untuk mengetahui indeks
mana yang tepat

Form terdiri dari 4 item, subjective clinical asessment, resiko tinggi terhadap penyakit, intake gizi, penurunan
BB, atau BB yang tidak meningkat

Metodenya
Mengukur BB dan TB untuk mengetahui BMI/U yang berhubungan dengan malnutrisi akut/kronis.
Membandingkan hasil dengan status gizi saat ini
Menjumlahkan total nilai untuk diklasifikasikan ke kategori high, medium, low risk malnutrition
Senstitivitasnya 100%, spesifisitas 7,7 % , direkomendasikann untuk rumah sakit di Jerman (wonoputri, 2012)

2/28/20 9
5 SGNA (Subjective Global Nutrition Assessment)

Sasarannya untuk anak usia 30 hari-17,9 th

Parameter : BB, asupan makan, gejala GIT, penyakit yang berhubungan dengan kebutuhan gizi, tanda tanda
penyusutan otot dan lemak, perubahan keseimbangan cairan, kapasitas fungsional saat ini dan sebelumnya
(steiber, 2004)

Kelebihannya : Mengidentifikasi komplikasi terkait gizi, cocok untuk anak dengan penyakit kronis, spesifisitas
dan prediktivitas tinggi,

Kelemahannya : Membuuthkan antropometri dan pemerikasaan laboratorium yang butuh waktu lama
(moehni, 2012), lebih mengarah nutritional asessment daripada skrinning, mahal, susah untuk diterapkan,
sensitifitas rendah (moeni, 2012)

Validitas : spesifisitas tinggi, sensitivitas rendah, nilai prediktif positif

2/28/20 10
6 NRS (Nutritional Risk Score)

Sasarannya anak anak

Parameter: BMI, perubahan BB, TB, penurunan asupan gizi,


tingkat keparahan penyakit yang diderita

Kelebihan : Sederhana, dan mudah digunakan

Kelemahan: Tidak mempertimbangkan faktor penyakit,


Tidak dapat digunakan untuk mendiagnosa

Spesitifitasnya 75 %, Sensitifitasnya 84%(Mc donald 2004)

2/28/20 11
*form Nutritional Risk Screening 2002 (berdasarkan ESPEN guideline)

2/28/20 12
7 MST (Malnutrition Screening Tool)
Sasaran: dewasa akut

Parameter : Penurunan bb dan intake makanan, nafsu makan

Kelebihan : Mudah digunakan tenaga kesehatan staff administarsi, kerabat, pasien sendiri,
murah, dapat menentukan pritoritas intervensi, tidak menggunakan pengukuran
antropometri dan biokimia, efisien waktu, pertanyaan sederhana

Kelemahan : Hanya divalidasi di australia, tidak dikembangkan untuk tujuan diagnostik,


sulit digunakan pada pasien dengan gangguan komunikasi, pendengaran tidak cocok
untuk memantau status gizi sewaktu waktu
Reliabilitas 97% dan 93% , validitas: sensitivy 93% specificity 93% (herawati,2014)

2/28/20 13
2/28/20 14
8
MUST (Malnutrition Universal Screening Tool)
Sasarannya: untuk dewasa

Parameternya: IMT, penurunan BB, efek akut penyakit yang diderita

Kelebihan: Cepat, mudah dilakukan, dapat diaplikasikan oleh semua pasien konsisten, valid, bisa
digunakan pada pasien dengan TB dan BB yang tidak dapat diukur, memprediksi lama tinggal di
RS, tujuan pasien setelah keluar, dapat diaplikasikan di RS dan komunitas

Kelemahan: Tidak efektif untuk mendeteksi defisiensidan keracunan zat gizi mikro
Sensitifitasnya: 97,9%, Spesifitasnya 80,1%

2/28/20 15
2/28/20 16
9 SGA ( Subjective Global Assessement)
KRITERIA RIWAYAT
PARAMETER
Sasarannya untuk dewasa dengan bedah GI PASIEN

KELEBIHAN KELEMAHAN
Dietary intake, medical perubahan BB, asupan
history, penyakit gizi, gejala GI,
penyerta, kapasitas kemampuan fungsional
fungsioanal , dan penyakit yang
perubahan BB, kaitannya dengan
pemeriksaan fisik Butuh pelatihan , perlu
Mudah, prediktor kebutuhan gizi (antony,
(sulistiyowati 2014) digabung dgn tool yg
terbaik terhadap status 2014)
lain, butuh waktu lama,
gizi, validitas tinggi,
hanya divalidasi pada
universal
pasien bedah GI dan
penilaian subjectif oleh
dokter (antoni 2014)

2/28/20 17
2/28/20 18
10 NRS 2002 (Nutrition Risk Screening)

Sasaran : Kelebihan:
dewasa Parameter: Mudah, cepat, skrinning Kelemahan:
IMT, % penurunan BB,% menyeluruh dapat Terdapat list
food intake, keparahan dilakukan berdasarkan penyakit yang
penyakit penyakit, nilai prediktif terbatas,
dan positif lebih tinggi membutuhkan
5 komponen dalam form, penurunann BB 3 bulan dibanding must tenaga ahli, kurang
terakhir, BMI, nafsu makan, kemamapuan untuk makan, sensitif terhadap
faktor stress klinis atau medis. Setiap komponen memilik kelebihan nutrisi
skor 0-3 (antony, 2013) (kondrup, 2003)
Sensifitasnya 74%, Spesifitasnya 87% (ESPEN, 2003)
Reliabilitas
2/28/20
MNA k=0,39 dan MNA k=1,00 19
11 MNA Full (Mini Nutritional Assessment Full)

Tidak cocok untuk pasien yang

-
mendapat enteral tube feeding,
SASARAN Lansia tidak sesuai untuk pasien memiliki
masalah penyakit yang
berhubungan dengan ingatan

Penurunan nafsu makan 3 bln


terakhir, kehilangan bb selama 1 bln,
mobilitas, penyakit penyerta, masalah

+
neurofisikal, imt, tinggal dengan Waktu yang dibutuhkan kurang
siapa, konsumsi obat, penyakit dari 10 menit, mengidentifikasi
PARAMETER
dekubitus atau ulkus, makanan yang resiko gizi tahap awal
dikonsumsi tiap hari, pemilihan
protein, konsumsi sayur dan buah,
cairan yang dikonsumsi, cara makan,
pengecekan status gizi dan status Reabilitas 51%, Sensitivitas 97,9%, spesifisitas
kesehatana, LILA, lingkar betis 100%, Keakuratan diagnosa 98,7%
2/28/20 20
12 MNA-SF (Mini Nutritional
Assessment Short Form)

Parameter: Kelebihan:
Penurunan food Mampu mendeteksi kurang gizi
Sasaran: lansia
intake, weight loss, dan resio pada lansia, mampu
mobilitas, stress mngeidentifikasi aspek fisik dan
Sensitifitas 97,5%,
psikologis, masalah mental yang memp status gizi,
Spesifisitas 100%
neuro psikologis, waktu kurang dari 5 m, deteksi
malnutrisi sebelum penurunan bb
2/28/20 bmi 21
contoh
form Mini
Nutritional
Assessment

2/28/20 22
13 SNAQ

Sasaran : Kelebihan:
Anak – anak, Untuk Cepat dan simple, dapat digunakan oleh semua tenaga
kelompok usia dewasa. kesehatan professional, tidak memerlukan pengukuran
(ASPEN, 2008) antropometri dan biokimia

Parameter: Kekurangan:
Wt loss, nafsu makan, food Susah digunakan pada pasien dengan kesulitan
supplementation/tube komunikasi seperti pasien dementia dan delirium. Tidak
feeding, , Kesulitan makan didesain secara spesifik untuk lansia. (ASPEN, 2008). Tidak
atau minum, defekasi, semua parameter diperoleh dengan mudah.
kondisi dan rasa sakit. Membutuhkan pelatihan. Tidak bisa digunakan untuk
psien yg menerima nutrisi enteral

2/28/20 23
*contoh form SNAQ

2/28/20 24
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, P.S., 2014. Nutrition screening tools for hospitalized patients. Nutrition in clinical
practice : official publication of the American Society for Parenteral and Enteral Nutrition, 23(4),
pp.373–82. Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18682588 [Accessed March
20, 2014].

Charney, P., 2009. ADA Pocket Guide to Nutrition Assessment, American Dietetic Associati.
Available at: http://books.google.com/books?id=gP2Bc7XKLxoC&pgis=1 [Accessed March
31, 2014].

Kondrup, J., 2003. ESPEN Guidelines for Nutrition Screening 2002. Clinical Nutrition, 22(4),
pp.415–421. Available at: http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0261561403000980
[Accessed March 20, 2014].

Mahan, dan Escott-Stump.2008.Krause’s Food and Nutrition Therapy Edisi 12, Chapter 14.


Elsevier’s Health Sciences Right Department: Canada. halaman:388).
Reilly, H.M. 1996. Proceedings of the Nutrition Society. Cambridge. Halaman:842).
2/28/20 25
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai