Anda di halaman 1dari 7

*Tabel Ringkasan Alat Skrining Gizi Berdasarkan Sasaran Usia

No Nama Alat Sasara Keterangan Kelebihan Kekurangan Cut Off


n

1. STRONG anak  alat skrining utk anak usia sensitivitas risiko 4-5 (risiko tinggi), 1-3 (risko
Kids hingga 18 th. yg dirawat di rs tinggi, reliabel, overdiagnosis, dan sedang), 0 (risiko rendah)
utk mengetahui BB/TB atau cepat dan mudah beberapa
BB/TB skor standar deviasi komponen
dan lama waktu tinggal di rs pengkajiannya
subjektif

2. PYMS anak  salah satu alat skrining gizi sederhana dan tidak 0 (tidak berisiko malnutrisi
digunakan pada anak-anak mudah mempertimbangka sehingga skrining gizi wajib
untuk melihat riwayat digunakan, n penyakit dilakukan ulang dalam waktu
penurunan asupan makan sensitivas dan 1 minggu), 1 (skrining gizi
penyerta, Tidak
dalam satu minggu spesifitasnya wajib dilakukan ulang 3 hari
sebelumnya. PYMS ada 4 berisi pertanyaan kemudian), >= 2 (malnutrisi
lebih tinggi untuk pasien
parameter (BMI, penurunan berat sehingga pengukuran
daripada kronis.
BB dalam waktu singkat, lebih detail perlu dilakukan
strongkids, risiko
perubahan asupan makanan, oleh ahli gizi serta skrining
efek prediktif dari diagnosis overdiagnosisnya gizi dalam waktu 1 minggu
penyakit yg dapat rendah. kemudian)
berhubungan dengan status
gizi). Setiap parameter diskor
secara terpisah kemudian
nantinya akan di total, total
skor adalah indikator yg
menunjukkan risiko malnutrisi
dari anak

3. STAMP anak  identifikasi secara dini kondisi mudah, murah,


malnutrisi pada anak-anak yg cepat dan tidak bisa
dirawat di rs, 5 langkah bersifat objektif. mendeteksi
skrining : menentukan anak
pernah didiagnosa penyakit, kelebihan dan
mengetahui kebiasan makan kekurangan vitamin
anak untuk mengetahui dan mineral pada
asupan gizi, melakukan
anak-anak,
pengukuran BB TB pada
anak, menjumlahkan semua cenderung
nilai di atas untuk menilai digunakan sebagai
risiko, menyusun asuhan utk intervensi daripada
anak sesuai pedoman. untuk risiko masalah
STAMP berupa 5 langkah malnutrisi, hanya
skrining di langkah pertama berkorelasi dengan
menentukan apakah
malnutrisi kronik
didiagnosa penyakit, tetapi
lebih ke menentukan tidak termasuk
klasifikasi anak ini punya malnutrisi akut.
penyakit tertentu ada
klasifikasinya di STAMP
termasuk golongan tidak
berisiko, berisiko malnutrisi
sedang, atau beresiko
malnutrisi tinggi. Melakukan
BB TB pada anak, pada
STAMP lebih
mengklasifikasikan BB TB ke
cut off normal atau kelebihan.

4. SGNA anak  dipakai uk penilaian malnutrisi spesifitas lebih sensitivitas lebih


usia 8 bulan-18 tahun. efektif tinggi daripada rendah daripada
namun membutuhkan waktu PYMS. PYMS dan
20 menit dan dilakukan cenderung
petugas terlatih di ruang mengarah
rawat. Berisi penilaian asupan pengkajian gizi
nutrisi, berat badan, gejala karena data yang
yang dirasakan, kapasitas dikaji  kompleks
fungsional, kebutuhan
metabolik, pengkajian fisik

5. NRS anak  sistem pemberian skor untuk digunakan pada tidak bisa 0-3 (tidak berisiko
nafsu makan, kemampuan seluruh pasien, mendeteksi risiko malnutrisi), 4-5 (sedang),
untuk makan, faktor stres dan memiliki tingkat kekurangan >7(risiko tinggi)
persentil BB. NRS (0-17 th.) prediksi yang malnutrisi
tinggi mikronutrien

6. PNRS anak NRS dibedakan dengan


PNRS, NRS dibandingkan
dengan PNRS dan berbeda.

7. PNST anak  4 pertanyaan jawaban iya dan dapat digunakan sensitivitasnya 0-1 (iya) tidak berisiko, 2-4
tidak yang tidak dilengkapi pada pasien rendah (iya) berisiko
dengan pengukuran antro. dengan kondisi
tertentu seperti
penyakit kronis

8. MUST dewasa Penilaian IMT pasien,  0 (risiko rendah), 1 (sedang)


persentase penurunan BB, validitas internal tools ini tidak dapat >=2 (risiko tinggi)
penyakit berat yang dapat dan eksternal melihat kekurangan
menurunkan asupan makan yang baik, dan kelebihan
prediktor yang asupan vitamin dan
baik, mineral, kurang
memprediksi sensitif untuk
seberapa lama identifikasi pasien
seseorang kanker.
dirawat di rs, bisa
digunakan untuk
berbagai pasien
gangguan
perawatan
termasuk
penyakit kritis,
gangguan cairan
tubuh pasien,
kehamilan dan
menyusui

9. MST dewasa digunakan untuk populasi lebih efisien 30 tidak bisa


orang dewasa yg dirawat di rs detik, pertanyaan diterapkan pada 0-1 tidak berisiko malnutrisi,
dengan mengetahui lebih sederhana, pasien dengan >=2 berisiko malnutrisi
penurunan BB akhir-akhir  ini nilai sensitivitas kesulitan
dan pola makan yg buruk dan spesifisitas komunikasi.
>90%, nilai
keandalan 90-
97%, tidak
tergantung pada
nila antro. dan
lab.

10. SNST dewasa merupakan screening tools Sederhana -> bersifat subjektif risiko malnutrisi bila total
yang berisi 6 butir pertanyaan dikarenakan terhadap pasien skor ≥3
untuk mendeteksi risiko prosesnya tidak
terlalu rumit dan
malnutrisi pada pasien
mudah dipahami.
dewasa rawat inap dengan Cepat -> dengan
sederhana, cepat, dan valid 6 pertanyaan
terhadap baku emas yang disediakan,
Subjective Global Assessment pengambilan
(SGA). Dapat dilakukan oleh data termasuk
seluruh tenaga medis. Data cepat dan
yang digali (Pertanyaan praktis. Mudah,
didalamya) = Pasien terlihat efisien, tidak
memerlukan data
kurus, pakaian  terasa
antropometri,
longgar, Adanya penurunan dan sesuai
bb selama 3-6 bulan terakhir, dengan kondisi
Adanya penurunan nafsu di masyarakat.
makan selama 1 minggu
terakhir, Adanya penyakit
yang mempengaruhi intake
makanan, Terasa loyo atau
tidak bertenaga

11. SGA dewasa mewawancarai pasien dewasa

12. MNA lansia MNA short form : 6 bagian. -> detail, validitas tidak (short form) 0 -7 malnutrisi,
kemampuan membutuhkan diketahui, tidak 8-11 berisiko malnutrisi, 12-
menelan/gangguan waktu yg cepat < dapat diterapkan 14 status gizi normal
10 menit, pada pasien dg
pencernaan dan penurunan
predicticability kesulitan
nafsu makan, penurunan BB yang tinggi. komunikasi
dalam 3 bulan terakhir,
mobilitas, ada/tidaknya resiko
dan penyakit akut, gangguan
neuropsikologis, BMI.
MNA digunakan untuk lansia
usia >65 th.

13. NSI lansia mengidentifikasi faktor risiko 0-2 poin (status gizi kurang),
seperti malnutrisi ketidak 3-5 (berisiko sedang
sesuai asupan makan, malnutrisi), >= 6 (risiko tinggi
kemiskinan, sosial budaya, malnutrisi)
kemandirian/ketidakmampuan,
penyakit akut maupun kronis.

14. GNRI lansia mendeteksi 3 parameter melibatkan indikator <82


berupa biokimia berupa (berisiko tinggi), 82-<92
albumin, antropomteri BB (sedang), berisiko (92-98),
dan tidak berisiko >98
sekarang secara umum di
keseharian

15. NRI lansia mengidentifikasi masalah gizi


untuk lansia

*Tabel Ringkasan Alat Skrining Gizi Berdasarkan Kasus Penyakit

No Nama Alat Sasaran Keterangan

1. STRONG Kids Anak penyakit diare, penurunan BB, menurunnya


asupan makan

2. PNRS Anak mengetahui risiko malnutrisi akut dan tanda


gejala penyakit

3. PYMS Anak mengetahui risiko malnutrisi dan keparahan


penyakit yang dialami anak

4. PNST Anak mengidentifikasi malnutrisi dan penyakit kronis


seperti jantung, GIT, ginjal dan onkologi

5. NRS 2002 Dewasa pasien rawat inap medis bedah

6. SGA Dewasa pasien tuberkulosis paru

7. MUST Dewasa untuk berbagai jenis perawatan termasuk pola


makan yang salah, kesehatan mental, penyakit
kritis, gangguan cairan, kehamilan dan menyusui,
pasien pasca operasi

8. NSI Lansia perubahan makan pasien,


kebingungan/kehilangan ingatan, dan depresi

9. MNA Lansia digunakan kepada lansia yang mengalami


gangguan pada mobilitasnya sehingga tidak bisa
dilakukan pengukuran TB dan BB, untuk IMT
dapat  diganti dengan pengukuran lingkar betis

10. PG SGA Dewasa skrining dan assessment gizi penderita kanker,


skrining dan assessment gizi penderita kanker

Anda mungkin juga menyukai