NIM : 18051334030
1. STRES OKSIDATIF
Stres oksidatif merupakan suatu kondisi yang terjadi karena adanya
ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dengan sistem pertahanan
antioksidan di dalam tubuh (Puspitasari dkk, 2016).
Stres oksidatif merupakan ketidakseimbangan antara radikal bebas (pro
oksidan) dan antioksidan yang dipicu oleh dua kondisi umum yaitu kurangnya
antioksidan dan kelebihan produksi radikal bebas (Rush et al., 2005).
Istilah stres oksidatif juga didefenisikan sebagai suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan level Reactive Oxygen Species (ROS). Dalam jumlah normal, ROS
berperan pada berbagai proses fisiologis seperti sistem pertahanan, biosintesis
hormon, fertilisasi, dan sinyal seluler. Akan tetapi, peningkatan produksi ROS yang
dikenal dengan kondisi stres oksidatif memiliki implikasi pada berbagai macam
penyakit seperti hipertensi, aterosklerosis, diabetes, gagal jantung, stroke, dan
penyakit kronis lainnya (Paravicini and Touyz, 2008).
2. HUBUNGAN STRES OKSIDATIF & VARIASI GENETIK MANUSIA
Genetik = sebuah istilah yang mengacu pada gen, unit dasar hereditas biologi
yang terdapat pada kromosom, dan mengarahkan pengembangan dan fungsi dari
seorang individu. Genom manusia diperkirakan mengandung 21.500 gen yang
berbeda. 6.980 gen diketahui lokasinya dalam kromosom termasuk penyakit yang
berhubungan dengan mutasi gen tersebut. Di samping itu > 1.100 penyakit klinis telah
dipetakan pada setiap kromosomnya. Radikal bebas yang berada dalam tubuh memicu
terjadinya ROS akibat dari dinonaktif-kannya enzim-enzim antioksidan seperti SOD,
Katalase, dan Glutation Peroxidase yang berfungsi sebagai antioksidan.
KERANGKA TEORI
Penyakit Degeneratif
- Arteriosklerosis - DM
- Kanker - Osteoarthritis
- Jantung - Kardiovaskular
Stres Oksidatif