Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA HARIAN MAHASISWA

Tanggal : Senin, 06/12/2021

Nama Perawat : Nabila

Muhammad Bukatori A (Perawat Primer)

Devi
Jam datang : 06.40 WIB
Jam pulang : 14.30 WIB

A. Perawat Primer (PP)


1. Definisi Perawat Primer
Perawat primer adalah metode penugasan dimana satu orang perawat
bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan
mulai dari pasien masuk rumah sakit sampai keluar rumah sakit
a. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.
b. Mengelola asuhan keperawatan pasien diruang rawat

c. Melakukan fungsi kolaboratif dengan tim kesehatan lain

d. Melakukan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga

e. Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan


keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah
sakit.
f. Melakukan pengendalian, pemantauan, dan evaluasi kegiatan guna
meninngkatkan mutu pelayanan keperawatan diruang rawat
g. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang
diberikan oleh disiplin ilmu lain maupun perawat lain
h. Mengikuti timbang terima
i. Menerima dan menyesuaikan rencana.
j. Melakukan sentralisasi obat.
k. Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala ruangan.
2. Rencana Keperawatan
a. Tn. A. P (Dx Medis: P.O Pelaparatomi Perforasis, Hipoalbumin, P.O
APP)
1) Mobilisasi
Observasi
a) Identifikasi adanya nyeri atau kaluhan fisik lainnya
b) Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
c) Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai
mobilisasi
d) Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi

Terapeutik
e) Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis. pagar
tempat tidur)
f) Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
g) Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
pergerakan

Edukasi
h) Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
i) Anjurkan melakukan mobilisasi dini
j) Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis duduk
di tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat
tidur ke kursi).

2) Hipothermia
Observasi
a) Monitor suhu tubuh
b) Identifikasi penyebab hipotermia (mis. terpapar suhu lingkungan
rendah, pakaian tipis, kerusakan hipotalamus, perurunan laju
metabolisme, kokurangan lemak subkutan)
c) Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia (Hipotermia ringan
takipnea, disartria, menggigl, hipertensi, diuresis, Hipotermia
sedang aritmia, hipotensi, apatis, koagulopati, refleks menurun,
Hipofermia berat: oliguria, refleks menghilang, edema paru,
asam-basa abnormal)

Terapeutik
d) Sediakan lingkungan yang hangat (mis. atur shu ruangan,
inkubator)
e) Ganti pakaian dan/atau liren yang basah
f) Lakukan penghangatan pasif (mis. selimut, menutup kepala,
pakaian tebat)
g) Lakukan penghangatan aktif ekstemal (mis. kompres hangat,
botol hangat, selimut hangat perawatan metode kangguru)
h) Lakukan penghangatan aktif intemal (mis. infus cairan hangat,
oksigen hangat, lavase peritoneal dengan cairan hangat)
i) Anjurkan makan dan minum hangat.

b. Ny. S. K (Dx Medis: P.O Crusis Sinistra, AKI, CKD)


1) Nausea
Observasi
a) Identifikasi pengalaman mual
b) Identfikasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan (mis. bayi, enak-
anak, dan mereka yang tidak apat berkomunikasi secara efektif)
c) Identiikasi dampak mual terhadap kualitas hidup (mis. nafsu
makan, aktivitas, kinerja nggung jawab peran, dan tidur)
d) Identifikasi faktor penyebab mual (mia pengobatan dan
prosedur)
e) Identifikasi antiemetik untuk mencegah mual (kecuali mual pada
kehamilan)
f) Monitor mual (mis. frekuensi, durasi, dan tingkat keparahan)
g) Monitor asupan nutrisi dan kalori.

Terapeutik
h) Kendaikan faktor lingkungan penyebab mual (mis. bau tak
sedap, suara. dan rangarg visual yang tidak menyonangkan)
i) Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual (mis.
kecemasan. ketakutan, kelelaher)
j) Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
k) Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak berbau dan tidak
berwama, jika pertu
l) Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup Anjurkan saring
membersihkan mulut, kecuali jika merangsang mual
m) Anjurkan mekanan tinggi karbohidrat dan rendah lamak
n) Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi
mual (mis. biofeecbas hipnosis, relaksasi, terapi musik,
akupresur).

Kolaborasi
o) Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu.

2) Mobilisasi
Observasi
a) Identifikasi adanya nyeri atau kaluhan fisik lainnya
b) Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
c) Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai
mobilisasi
d) Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
Terapeutik
e) Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis. pagar
tempat tidur)
f) Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
g) Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
pergerakan

Edukasi
h) Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
i) Anjurkan melakukan mobilisasi dini
j) Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis duduk
di tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat
tidur ke kursi).

c. Tn. D. A (Pre. Op Hidronefrosis Sinistra)


1) Reduksi Ansietas
Observasi
a) Identifikasi saat tingkat ansiotas berubah (mis. kondisi, waktu.
stressor)
b) Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
c) Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan nonverbal)

Terapeutik
d) Ciptakan suasana terapi untuk menumbuhkan kepercayaan
e) Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika
memungkinkan situasi
f) Pahami yang membuat ansietas
g) Dengarkan dengan penuh perhatian Gunakan pendekatan yang
tenang dan temukan
h) Tempatkan barang-barang pribadi yang memberikan
kenyamanan
i) Motivasi untuk menentukan situasi yang memicu kecemasan
j) Mendiskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang
akan datang

Edukasi
k) Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis
l) Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
m) Anjurkan untuk melakukan yang tidak kompetitif, sesuai
kebutuhan
n) Anjurkan mengungkapkan dan persepsi
o) Latih kegiatan perasaan untuk mengurangi pengembangan
p) Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
q) Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
r) Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu

2) Resiko Infeksi
Observasi
a) Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
b) Terapeutik
c) Batasi jumlah pengunjung
d) Berikan perawatan kulit pada area edema
e) Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
f) Pertahankan teknik asepik pada pasien berisiko tinggi
Edukasi
g) Jelaskan tanda dan gejala infeksi
h) Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
i) Ajarkan etika batuk Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau
luka operasi
j) Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
k) Anjurkan meningkatkan asupan cairan

Kolaborasi
l) Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu.

3. Implementasi Perawat Primer


a. Mengikuti timbang terima
b. Melakukan pengarahan dan bimbingan kepada setiap PA dalam
pelaksanaan MPKP.
c. Membangun dan meningkatkan kerjasama yang baik pada semua PA
dalam melaksanakan tugas yang diberikan.

4. Evaluasi
a. Evaluasi Hasil Kerja
1) Melakukan kerjasama dengan baik
2) Komunikasi antar rekan sejawat baik.
3) Asuhan keperawatan dilakukan sesuai dengan prosedur dan SPO.
4) Dokumentasi keperawatan lengkap dan jelas
b. Evaluasi Diri
Masih harus belajar menjadi katim yang memberi arahan yang baik
kepada PA

Anda mungkin juga menyukai