Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian (Definisi)
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam typoid
2. Asessment Keperawatan
a. Aktivitas / istirahat: Kelemahan, Letih, Napas pendek, Gaya hidup monoton
b. Sirkulasi : Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner /katup,
penyakit serebrovaskuler
c. Integritas Ego : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi,euphoria, marah,
faktor stress multiple ( hubungsn, keuangan, pekerjaan )
d. Eliminasi : Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu ( infeksi, obstruksi,riwayat
penyakit ginjal )
e. Makanan / Cairan : mual dan muntah
f. Neurosensori : pusing / pening, sakit kepala, Episode kebas, Kelemahan pada satu sis
i tubuh, Gangguan penglihatan (penglihatan kabur, diplopia), Episode epistaksis
g. Nyeri/ketidaknyamanan : nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit kepala oksipital
berat, nyeri abdomen
h. Pernapasan : Dispnea yang berkaitan dengan aktivitas, Takipnea,Ortopnea, Dispnea
nocturnal proksimal, Batuk dengan atau tanpa sputum, Riwayat merokok.
3. Diagnosis Keperawatan
a. Hipertermi b/d proses penyakit (infeksi) d/d suhu tubuh diatas nilai normal (>37,5),
kulit merah, kulit terasa hangat (D.0130)
b. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis (inflamasi) d/d mengeluh nyeri, tampak
meringis, nafsu makan berubah (D.0077)
c. Defisit nutrisi b/d ketidakmampuan mencerna makanan d/d nafsu makan menurun,
bising usus meningkat, membrane mukosa pucat (D.0019)
d. Resiko hipovolemia d/d kekurangan intake cairan (D.0034)
4. Kriteria Evaluasi / Nursing Outcome
a. Suhu tubuh membaik, kulit merah menurun, suhu tubuh membaik (L.14134)
b. Keluhan nyeri menurun, meringis menurun, nafsu makan membaik (L.08066)
c. Nafsu makan membaik, bising usus membaik, membrane mukosa membaik
(L.03030)
d. Kekuatan nadi meningkat, turgor kulit meningkat, output urin meningkat, keluhan
haus menurun (L.03028)
5. Intervensi keperawatan
a. Manajemen Hipertermi (I.15506)
Observasi
 Identifikasi penyebab hipertemi
 Monitor suhu tubuh
Terapeutik
 Sediakan lingkungan yang dingin
 Basahi dan kipasi permukaan tubuh
 Berikan cairan oral
Edukasi
 Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena
b. Manajemen nyeri (I.08238)
Observasi
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
Terapeutik
 Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (terapi pijat,
kompres hangat/dingin, terapi bermain)
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Edukasi
 Jelaskan penyebab periode, dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgesik
c. Manajemen nutrisi (I.03119)
Observasi
 Identifikasi makanan yang disukai
 Monitor asupan makanan
 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik
 Lakukan oral hygiene sebelum makan
 Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
 Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Edukasi
 Anjurkan posisi duduk jika mampu
 Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (antiemetik)
d. Manajemen Hipovolemia (I.03116)
Observasi
 Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis.frek nadi meningkat, nadi teraba
lemah, TD menurun, turgor kulit menurun)
 Monitor intake dan output cairan
Terapeutik
 Berikan asupan cairan oral
Edukasi
 Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian cairan IV (mis. RL, NaCl)
6. Informasi dan Edukasi
a. Pengobatan dan perawatan serta aspek lain dari demam tifoid yang harusdiketahui
pasien dan keluarganya
b. Diet, pentahapan mobilisasi, dan konsumsi obat sebaiknya diperhatikanatau dilihat
langsung oleh dokter, dan keluarga pasien telah memahamiserta mampu
melaksanakan
c. Tanda-tanda kegawatan harus diberitahu kepada pasien dan keluargasupaya bisa
segera dibawa kerumah sakit terdekat untuk perawatan
7. Evaluasi
Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah dilaksanakan intervensi dan
dibandingkan dengan luaran keperawatan serta analisis terhadap perkembangan diagnosis
keperawatan yang telah ditetapkan
8. Penelaah Kritis
Sub Komite Mutu Keperawatan
9. Kepustakaan
a. Soeparman dkk,2007, Ilmu Penyakit Dalam, Ed 2, Penerbit FKUI, Jakarta Smeljer,s.c Bare, B.G
,2002 Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah
b. Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Penerbit DPP
PPNI
c. Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2019, Standar Luaran Keperawatan Indonesia, Penerbit DPP PPNI
d. Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, Penerbit DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai