Topik : Menometroragia
A. TUJUAN
B. METODE
C. MEDIA
3. 5 Evaluasi :
Menit 1. Menanyakan kepada peserta tentang Menjawab pertanyaan
materi yang telah diberikan, dan
reinforcement kepada keluarga yang
dapat menjawab pertanyaan.
4. 5 Penutup :
Menit 1. Mengucapkan terima kasih atas peran Mendengarkan
serta peserta.
2. Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
E. Pengorganisasian
perdarahan haid yang lebih banyak dari normal/lebih lama dari normal (lebih
haid yaitu perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 haid. Perdarahan ini
tampak berpisah dan dapat dibedakan dari haid atau 2 jenis perdarahan ini
B. Etiologi
1. Penyebab organik
serviks, erosi pada portio, ulkus portio uteri, dan kanker serviks
b. Korpus uteri, seperti polip endometrium, abortus imminens, mola
mioma uteri
tumor tuba
bentuk :
bleeding)
etiologi.
bleeding).
tidak perlu dilakukan kerokan. Tapi pada wanita yang berumur 20-
(Prawirohardjo, 2005)
C. Patofisiologi
Gangguan perdarahan
metropatia hemoragika
penelitian pada uterus dan ovarium pada waktu yang sama, menarik
hemoragika terjadi karena persistensi folikel yang tidak pecah sehingga tidak
menerus.
ovulatoar. Klasifikasi ini mempunyai nilai klinik karena kedua jenis perdarahan
D. Penanganan
menunjukkan bahwa perdarahan berasal dari uterus dan tidak ada abortus
estradiol 2,5 mg, atau benzoas estradiol 1,5 mg, atau valeras estradiol
120 mg. Keberatan terapi ini ialah bahwa setelah suntikan dihentikan,
Kecuali pada wanita dalam masa pubertas, terapi yang paling baik ialah
dilatasi dan kerokan. Tindakan ini penting, baik untuk terapi maupun untuk
diagnosis. Dengan terapi ini banyak kasus perdarahan tidak terulang lagi.
Apabila ada penyakit metabolik, penyakit endokrin, penyakit darah, dan lain-
lain yang menjadi sebab perdarahan, tentulah penyakit itu harus ditangani.
Apabila setelah dilakukan kerokan perdarahan disfungsional timbul lagi
keperluan ini pil-pil kontrasepsi dapat digunakan. Terapi ini dapat dilakukan
mulai hari ke-5 perdarahan terus ntuk 21 hari. Dapat pula diberikan
terapi suntikan. Dapat diberikan metiltestosteron 5 mg, sehari dalil dalam terapi
mungkin.
Terapi ini lebih tepat pada intertilitas dengan siklus anovulator sebagai sebab.
https://www.scribd.com/document/168250283/SAP-Meno-Fix
Juni 2017
Sarwono Prawirohardjo.
Manuaba, Ida Bagus. 1998a. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga