Anda di halaman 1dari 2

Nama :

NIM :

KASUS :
Ny. T (41 Tahun) hamil G1P0A0 dengan usia kehamilan 38 minggu. Klien datang rujukan dari RSUD
dengan kondisi hamil 38 minggu, sudah kenceng-kenceng teratur. Klien sempat merasa pusing hebat
dan pandangan mata kabur. Hasil proteinuria +2. Saat dikaji oleh perawat, pasien mengatakan merasa
takut dan masih berharap dapat bersalin dengan normal. Klien mengatakan cemas dan takut dengan
tindakan yang akan dilakukan. Skor kecemasan dengan skala HARS sebesar 30 yaitu kecemasan
berat. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital TD 180/110 mmHg, Nadi 96x/menit RR 28x/menit, suhu
36 oC, TFU: 29 cm, TB 148 cm

ANALISA DATA
DS : .

 Klien mengatakan sudah ada , sudah kenceng-kenceng teratur


 Klien sempat merasa pusing hebat dan pandangan mata kabur

DO :

 TD : 180/110 mmHg
 N : 96x/menit
 RR 28x/menit
 Hasil proteinuria +2
 TFU: 29 cm, TB 148 cm
Diagnosa Keperawatan Prioritas :
Risiko cidera pada ibu dengan faktor risiko usia ibu 41 tahun, kecemasan berlebihan, efek intervensi
selama persalinan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Ny. T
Umur : 41 Tahun

Diagnosis (SDKI) Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI)


Risiko cidera pada ibu Setelah dilakukan intervensi keperawatan Perawatan Kehamilan Risiko Tinggi
dengan faktor risiko usia selama 1x24 jam Tingkatan Cidera menurun  Identifikasi riwayat obstetric
ibu 41 tahun, kecemasan dengan kriteria hasil :  Identifikasi sosial dan demografi
berlebihan, efek intervensi  Tidak terjadi cidera  Dampingi ibu saat merasa cemas
selama persalinan  Agitasi menurun  Informasikan kemungkinan intervensi selama proses kelahiran
 Iritabilitas menurun Terapi relaksasi
 Tekanan darah dalam rentang normal  Identifikasi penurunan energy, ketidakmampuan berkonsenrasi, atau
 Frekuensi nadi dalam rentang normal gejala lain yang mengganggu kemampuan kognitif
 Gunakan pakaian longgar’Gunakan nada suara lembut dengan irama
lambat dan berirama
 Anjurkan mengambil posisi nyaman
 Anjurkan mengulang dan melatih teknik yang dipilih
Pencegahan Cidera
 Identifikasi area lingkungan yang berpotensi menyebabkan cidera
 Tingkatkan frekuensi observasi dan pengawasan pasien, sesuai kebutuhan
Perawatan Persalinan
 Identifikasi konsisi proses persalinan
 Monitor kondisi fisik dan psikologis pasien
 Monitor kesejahteraan ibu
 Monitor kesejahteraan janin
 Monitor tanda-tanda persalinan
 Anjurkan ibu cukup nutrisi
 Ajarkan ibu cara mengenali tanda-tanda persalinan

Anda mungkin juga menyukai