Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH KEPERAWATAN PALIATIF


“ PENGKAJIAN NYERI PADA KASUS PASIEN PALIATIF ”

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Paliatif

Dosen Pengampu : Ibu Rosmiati Saleh, SKM., M.Kes

Disusun Oleh :

Nama : Regika Alwan Hanan Hakim

NIM : P1337420320010

Kelas : 3 Reguler A

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PRODI DIII KEPERAWTAN PEKALONGAN
2022/2023
LEMBAR TUGAS

TUGAS :
1. Setiap mahasiswa mencari 1 kasus tentang keperawatan paliatif dengan NYERI.
Contoh : Pengkajian nyeri pada pasien kanker payudara
2. Lakukan pengkajian dengan menggunakan teknik di bawah ini :
3. Tugas diketik dengan format Times New Roman, font 12 size A4, dikumpulkan saat UTS
paliatif.
4. Pada pengkajian dan penilaian gejala nyeri harus dilakukan dengan benar agar intervensi
dapat diberikan dengan tepat. Pengkajian nyeri salah satunya adalah PQRST, sebutkan dan
jelaskan PQRST tersebut :
5. Demikian juga dengan OPQRS, sebutkan dan jelaskan OPQRS tersebut :
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENDAHULUAN

Perawatan paliatif menurut World Health Organization (WHO) adalah pendekatan


yang meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah kesehatan
yang mengancam jiwa, melalui pencegahan dan tindakan untuk mengurangi nyeri, masalah
fisik, sosial, dan spiritual yang dihadapi pasien selama pengobatan. Salah satunya yaitu
perawatan pada pasien kanker.

Berdasarkan teori Rasjidi (2010) mengatakan bahwa nyeri adalah gejala utama pada
pasien kanker. Skala nyeri akan meningkat sejalan dengan stadium kanker dan luas kerusakan
akibat infiltrasi sel-sel kanker. Hal ini diperkuat oleh teori Atoilah & Kusnadi, (2013) bahwa
salah satu penyebab nyeri adalah neoplasma. Neoplasma jinak akan menyebabkan penekanan
pada ujung saraf reseptor nyeri sedangkan pada neoplasma ganas akan mengakibatkan
kerusakan jaringan yang mengandung reseptor nyeri akibat tarikan, jepitan atau mestastase dari
kanker.

B. DEFINISI NYERI

Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan, bersifat sangat
subjektif. Perasaan nyeri pada setiap orang berbeda dalam hal skala maupun tingkatannya, dan
hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya
(Tetty, 2015).

Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang
diakibatkan adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial. Nyeri merupakan keluhan yang
sering diungkapkan pasien ketika masuk rumah sakit.

C. PENGKAJIAN NYERI

Sebagai seorang perawat, memiliki keahlian atau mampu untuk menilai nyeri
merupakan sebuah keharusan. Karena dalam praktik keperawatan banyak sekali ditemukan
masalah yang berkaitan dengan nyeri misalnya nyeri setelah operasi, nyeri pada gastritis, nyeri
pada anggota tubuh, nyeri pada pasien kanker dan lain sebagainya.
Untuk itu, dalam mengkaji nyeri pada pasien dipastikan menggunakan instrumen atau
alat ukur yang tepat. Salah satu alat ukur yang paling banyak digunakan dalam mengkaji nyeri
adalah metode OPQRST.

Singkatan Keterangan
Tentukan kapan terjadinya ketidaknyamanan yang membuat
O : Onset
pasien mulai mencari bantuan
Tanyakan apa yang memperburuk nyeri atau
ketidaknyamanan. Apakah posisi? Apakah memburuk dengan
P : Provokes (penyebab)
menarik napas dalam atau palpasi pada dada? Apakah nyeri
menetap
Tanyakan bagaimana jenis nyerinya. nilailah jenis nyeri yang
menanyakan pertanyaan terbuka : seperti apa nyeri yang anda
rasakan? Atau berikan alternatif : terdapat banyak jenis nyeri,
Q : Quality (kualitas) apakah nyeri yang anda rasakan lebih seperti rasa berat,
tekanan, terbakar, teriris, nyeri tumpul, tajam atau seperti
ditusuk jarum? Biarkan pasien menjelaskan dengan bahasanya
sendiri.
R : Radiates Apakah nyeri berjalan (menjalar) ke bagian tubuh yang lain?
(penyebaran) Di mana?
Gunakan perangkan penilaian nyeri (sesuai untuk pasien)
untuk pengukuran keparahan nyeri yang konsisten. Gunakan
S : Severety (keparahan)
skala nyeri yang sama untuk menilai kembali keparahan nyeri
dan apakah nyeri berkurang atau memburuk.
Berapa lama nyeri berlangsung, dan apakah hilang timbul atau
T : Time (waktu)
terus menerus.
D. PENANGANAN NYERI

Apabila anda atau keluarga anda mengalami nyeri segeralah menghubungi dokter atau
perawat untuk mendapatkan penanganan nyeri. Penatalaksanaan nyeri di bagi menjadi 2 yaitu
dengan menggunakan obat dan tanpa menggunakan obat. Penanganan nyeri tanpa obat dapat
dilakukan secara mandiri atau dengan bimbingan dokter atau perawat diantaranya :

1. Teknik Relaksasi Nafas Dalam

Bertujuan untuk meningkatkan fungsi paru-paru, memelihara pertukaran gas,


meningkatkan efisiensi batuk, mengurangi stress fisik dan emosional, menurunkan kecemasan
dan mengurangi nyeri. Tehnik ini sangat sederhana tetapi bila dilakukan dengan baik dapat
mengurangi rasa nyeri.

Caranya yaitu tarik nafas dalam dari hidung kemudian mengeluarkannya secara berlahan
melalui mulut. Lakukan berulang kali sesuai kebutuhan.

2. Distraksi ( pengalihan selain nyeri )

Adalah memfokuskan perhatian diri pada sesuatu selain nyeri. Metode nyeri dengan
cara mengalihkan perhatian klien pada hal-hal lain sehingga klien akan lupa terhadap nyeri
yang dialami. Contohnya diantaranya : menonton TV, membaca buku, ngobrol dengan
keluarga dan lain – lain.

3. Aromaterapi

Terapi dengan menggunakan wewangian alamiah yang mengandung unsur-unsur herbs


dengan pendekatan sistem keseimbangan alam. Terapi dengan wewangian membuat efek
rileks, menghilangkan stress dan membuat pikiran menjadi tenang. Wewangian tertentu
diyakini dapat mempengaruhi sistem syaraf terutama otak untuk bekerja memproduksi
penetral yang menyebabkan nyeri.

4. Hipnoterapi

Hipnoterapi adalah terapi dengan menggunakan hypnosis Diterapi terlebih dahulu


membuat anda masuk dalam kondisi relaksasi

5. Teknik Imajinasi Terbimbing

Adalah membayangkan sesuatu yang menarik dan menyenangkan seperti pengalaman


hidup yang indah, membayangkan berwisata dan lain – lain.
LEMBAR JAWABAN

KASUS : Kanker Payudara


Ny. S datang ke rumah sakit RSUP Dr. M. Djamil Padang dan dirawat pada tanggal 11
Maret 2018 dengan keluhan yaitu adanya perasaan tidak nyaman, nyeri pada payudara sebelah
kiri, terasa ditusuk-tusuk dan berdenyut-denyut, nyeri hilang timbul dan bertambah berat saat
beraktivitas, frekuensi nyeri sekitar 4-5 menit, pasien mengatakan skala nyeri 8. Klien merasa
khawatir dengan kondisinya.

A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : Ny. R
2. Usia : 48 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Pendidikan : SLTP
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan : Bertani
7. Tanggal masuk RS : 11 Maret 2018
8. Alamat : Padang

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan merasa nyeri pada payudara sebelah kiri
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien masuk RSUP Dr. M. Djamil Padang melalui IGD pada tanggal 11Maret 2018
pukul 17.15 WIB dengan keluhan terdapat benjolan pada payudara kanan yang semakin
hari semakin membesar sejak 1 tahun yang lalu. Kanker pada payudara kiri pecah sejak
2 bulan yang lalu dan terasa sangat nyeri.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Memiliki riwayat hipertensi tidak terkontrol sejak 5 tahun yang lalu memiliki riwayat
hipertensi tidak terkontrol sejak 5 tahun yang lalu
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama
dengan klien. Klien juga mengatakan ada anggota keluarga yang menderita hipertensi
yaitu ibunya tetapi tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit diabetes
mellitus, penyakit jantung

C. TANDA-TANDA VITAL
1. Tinggi badan : 155 cm
2. Berat badan : 50kg
3. Tekanan darah : 140/80 mmHg
4. Nadi : 90x/menit
5. Pernafasan : 24x/menit
6. Suhu : 37 ºC

D. POLA FUNGSIONAL GORDON


1. Pola Kognitif
DS :
- Klien mengatakan merasa nyeri pada payudara sebelah kiri
- Klien mengatakan rasanya seperti ditusuk-tusuk.
- Klien mengatakan nyerinya hilang timbul
DO :
- Klien tampak meringis menahan nyeri
- Klien tampak sering berubah posisi untuk mengurangi nyeri

E. ANALISIS DATA
No Data Fokus Etiologi Masalah
1. Data Subjektif : Agen pencedera Nyeri Akut
Pengkajian OPQRST : fisiologis
- O : Klien mengatakan nyeri (neoplasma)
semakin parah semenjak
semenjak 2 bulan yang lalu.
- P : Klien mengatakan nyeri
pada payudara sebelah kiri
- Q : Klien mengatakan nyeri
terasa ditusuk-tusuk dan
berdenyut-denyut
- R : Klien mengatakan nyeri
tambah berat saat beraktivitas
- S : Klien mengatakan skala
nyeri 8
- T : Klien mengatakan nyeri
hilang timbul dengan frekuensi
nyeri 3-5 menit

Data Objekif:
- Klien tampak meringis
- Klien tampak berganti- ganti
posisi untuk mengurangi rasa
nyeri
- Tekanan darah : 140/80 mmHg
- Nadi : 90x/menit
- Pernafasan : 24x/menit

F. PENGKAJIAN NYERI OPQRST


Pengkajian Keterangan
Klien mengatakan terasa nyeri semakin parah semenjak semenjak 2
O (Onset)
bulan yang lalu.
P (Provokes) Klien mengatakan nyeri bertambah berat ketika sedang beraktivitas.
Q (Quality) Klien mengatakan bahwa nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk.
Klien mengatakan rasa nyeri berada pada benjolan yang ada di
R (Radiates)
payudara sebelah kiri .
Pada skala nyeri 1-10, klien mengatakan bahwa nyeri berada pada
S (Severaty)
skala 8.
Klien mengatakan nyeri hilang timbul dengan frekuensi nyeri sekitar
T (Time)
4-5 menit.

DAFTAR PUSTAKA
1. Gustinerz. 2018. “Cara Penilaian Nyeri Dengan Metode OPQRST dan COLDERRA”.
https://gustinerz.com/cara-penilaian-nyeri-dengan-metode-opqrst-colderra/. Diakses pada
tanggal 25 Oktober 2022 pukul 11.00
2. Anonim. 2020. “Cara Pengkajian Nyeri PQRST”.
https://www.blogperawat.net/2020/06/cara-pengkajian-nyeri-pqrst.html. Diakses pada
tanggal 25 Oktober 2022 pukul 11.05
3. Mustikawati. 2021. “Manajemen Nyeri dan Penanganan Nyeri”.
https://dinsospmd.babelprov.go.id/content/manajemen-nyeri-dan-penanganan-nyeri.
Diakses pada tanggal 25 Oktober 2022 pukul 11.08
4. Puji, Aprinda. 2021. “Mengenal Perawatan Paliatif, Salah Satu Pengobatan Kanker”.
https://hellosehat.com/kanker/perawatan-paliatif/. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2022
pukul 13.15
5. Selfiana, Felty. 2018. “Asuhan Keperawatan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Pada Pasien
Kanker Payudara Di Ruang Bedah Wanita Rsup Dr. M. Djamil Padang”. Karya Tulis
Ilmiah. Padang : Poltekkes Kemeneks Padang.
6. Aida, 2014. “Konsep Nyeri (Pengkajian OPQRSTUV)”.
http://nurseaida07.blogspot.com/2014/05/konsep-nyeri-pengkajian-opqrstuv.html. Diakses
pada tanggal 25 Oktober 2022 pukul 19.20

Anda mungkin juga menyukai