Disusun Oleh :
NIM : P1337420320010
Kelas : 3 Reguler A
TUGAS :
1. Setiap mahasiswa mencari 1 kasus tentang keperawatan paliatif dengan NYERI.
Contoh : Pengkajian nyeri pada pasien kanker payudara
2. Lakukan pengkajian dengan menggunakan teknik di bawah ini :
3. Tugas diketik dengan format Times New Roman, font 12 size A4, dikumpulkan saat UTS
paliatif.
4. Pada pengkajian dan penilaian gejala nyeri harus dilakukan dengan benar agar intervensi
dapat diberikan dengan tepat. Pengkajian nyeri salah satunya adalah PQRST, sebutkan dan
jelaskan PQRST tersebut :
5. Demikian juga dengan OPQRS, sebutkan dan jelaskan OPQRS tersebut :
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENDAHULUAN
Berdasarkan teori Rasjidi (2010) mengatakan bahwa nyeri adalah gejala utama pada
pasien kanker. Skala nyeri akan meningkat sejalan dengan stadium kanker dan luas kerusakan
akibat infiltrasi sel-sel kanker. Hal ini diperkuat oleh teori Atoilah & Kusnadi, (2013) bahwa
salah satu penyebab nyeri adalah neoplasma. Neoplasma jinak akan menyebabkan penekanan
pada ujung saraf reseptor nyeri sedangkan pada neoplasma ganas akan mengakibatkan
kerusakan jaringan yang mengandung reseptor nyeri akibat tarikan, jepitan atau mestastase dari
kanker.
B. DEFINISI NYERI
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan, bersifat sangat
subjektif. Perasaan nyeri pada setiap orang berbeda dalam hal skala maupun tingkatannya, dan
hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya
(Tetty, 2015).
Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang
diakibatkan adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial. Nyeri merupakan keluhan yang
sering diungkapkan pasien ketika masuk rumah sakit.
C. PENGKAJIAN NYERI
Sebagai seorang perawat, memiliki keahlian atau mampu untuk menilai nyeri
merupakan sebuah keharusan. Karena dalam praktik keperawatan banyak sekali ditemukan
masalah yang berkaitan dengan nyeri misalnya nyeri setelah operasi, nyeri pada gastritis, nyeri
pada anggota tubuh, nyeri pada pasien kanker dan lain sebagainya.
Untuk itu, dalam mengkaji nyeri pada pasien dipastikan menggunakan instrumen atau
alat ukur yang tepat. Salah satu alat ukur yang paling banyak digunakan dalam mengkaji nyeri
adalah metode OPQRST.
Singkatan Keterangan
Tentukan kapan terjadinya ketidaknyamanan yang membuat
O : Onset
pasien mulai mencari bantuan
Tanyakan apa yang memperburuk nyeri atau
ketidaknyamanan. Apakah posisi? Apakah memburuk dengan
P : Provokes (penyebab)
menarik napas dalam atau palpasi pada dada? Apakah nyeri
menetap
Tanyakan bagaimana jenis nyerinya. nilailah jenis nyeri yang
menanyakan pertanyaan terbuka : seperti apa nyeri yang anda
rasakan? Atau berikan alternatif : terdapat banyak jenis nyeri,
Q : Quality (kualitas) apakah nyeri yang anda rasakan lebih seperti rasa berat,
tekanan, terbakar, teriris, nyeri tumpul, tajam atau seperti
ditusuk jarum? Biarkan pasien menjelaskan dengan bahasanya
sendiri.
R : Radiates Apakah nyeri berjalan (menjalar) ke bagian tubuh yang lain?
(penyebaran) Di mana?
Gunakan perangkan penilaian nyeri (sesuai untuk pasien)
untuk pengukuran keparahan nyeri yang konsisten. Gunakan
S : Severety (keparahan)
skala nyeri yang sama untuk menilai kembali keparahan nyeri
dan apakah nyeri berkurang atau memburuk.
Berapa lama nyeri berlangsung, dan apakah hilang timbul atau
T : Time (waktu)
terus menerus.
D. PENANGANAN NYERI
Apabila anda atau keluarga anda mengalami nyeri segeralah menghubungi dokter atau
perawat untuk mendapatkan penanganan nyeri. Penatalaksanaan nyeri di bagi menjadi 2 yaitu
dengan menggunakan obat dan tanpa menggunakan obat. Penanganan nyeri tanpa obat dapat
dilakukan secara mandiri atau dengan bimbingan dokter atau perawat diantaranya :
Caranya yaitu tarik nafas dalam dari hidung kemudian mengeluarkannya secara berlahan
melalui mulut. Lakukan berulang kali sesuai kebutuhan.
Adalah memfokuskan perhatian diri pada sesuatu selain nyeri. Metode nyeri dengan
cara mengalihkan perhatian klien pada hal-hal lain sehingga klien akan lupa terhadap nyeri
yang dialami. Contohnya diantaranya : menonton TV, membaca buku, ngobrol dengan
keluarga dan lain – lain.
3. Aromaterapi
4. Hipnoterapi
A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : Ny. R
2. Usia : 48 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Pendidikan : SLTP
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan : Bertani
7. Tanggal masuk RS : 11 Maret 2018
8. Alamat : Padang
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan merasa nyeri pada payudara sebelah kiri
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien masuk RSUP Dr. M. Djamil Padang melalui IGD pada tanggal 11Maret 2018
pukul 17.15 WIB dengan keluhan terdapat benjolan pada payudara kanan yang semakin
hari semakin membesar sejak 1 tahun yang lalu. Kanker pada payudara kiri pecah sejak
2 bulan yang lalu dan terasa sangat nyeri.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Memiliki riwayat hipertensi tidak terkontrol sejak 5 tahun yang lalu memiliki riwayat
hipertensi tidak terkontrol sejak 5 tahun yang lalu
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama
dengan klien. Klien juga mengatakan ada anggota keluarga yang menderita hipertensi
yaitu ibunya tetapi tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit diabetes
mellitus, penyakit jantung
C. TANDA-TANDA VITAL
1. Tinggi badan : 155 cm
2. Berat badan : 50kg
3. Tekanan darah : 140/80 mmHg
4. Nadi : 90x/menit
5. Pernafasan : 24x/menit
6. Suhu : 37 ºC
E. ANALISIS DATA
No Data Fokus Etiologi Masalah
1. Data Subjektif : Agen pencedera Nyeri Akut
Pengkajian OPQRST : fisiologis
- O : Klien mengatakan nyeri (neoplasma)
semakin parah semenjak
semenjak 2 bulan yang lalu.
- P : Klien mengatakan nyeri
pada payudara sebelah kiri
- Q : Klien mengatakan nyeri
terasa ditusuk-tusuk dan
berdenyut-denyut
- R : Klien mengatakan nyeri
tambah berat saat beraktivitas
- S : Klien mengatakan skala
nyeri 8
- T : Klien mengatakan nyeri
hilang timbul dengan frekuensi
nyeri 3-5 menit
Data Objekif:
- Klien tampak meringis
- Klien tampak berganti- ganti
posisi untuk mengurangi rasa
nyeri
- Tekanan darah : 140/80 mmHg
- Nadi : 90x/menit
- Pernafasan : 24x/menit
DAFTAR PUSTAKA
1. Gustinerz. 2018. “Cara Penilaian Nyeri Dengan Metode OPQRST dan COLDERRA”.
https://gustinerz.com/cara-penilaian-nyeri-dengan-metode-opqrst-colderra/. Diakses pada
tanggal 25 Oktober 2022 pukul 11.00
2. Anonim. 2020. “Cara Pengkajian Nyeri PQRST”.
https://www.blogperawat.net/2020/06/cara-pengkajian-nyeri-pqrst.html. Diakses pada
tanggal 25 Oktober 2022 pukul 11.05
3. Mustikawati. 2021. “Manajemen Nyeri dan Penanganan Nyeri”.
https://dinsospmd.babelprov.go.id/content/manajemen-nyeri-dan-penanganan-nyeri.
Diakses pada tanggal 25 Oktober 2022 pukul 11.08
4. Puji, Aprinda. 2021. “Mengenal Perawatan Paliatif, Salah Satu Pengobatan Kanker”.
https://hellosehat.com/kanker/perawatan-paliatif/. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2022
pukul 13.15
5. Selfiana, Felty. 2018. “Asuhan Keperawatan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Pada Pasien
Kanker Payudara Di Ruang Bedah Wanita Rsup Dr. M. Djamil Padang”. Karya Tulis
Ilmiah. Padang : Poltekkes Kemeneks Padang.
6. Aida, 2014. “Konsep Nyeri (Pengkajian OPQRSTUV)”.
http://nurseaida07.blogspot.com/2014/05/konsep-nyeri-pengkajian-opqrstuv.html. Diakses
pada tanggal 25 Oktober 2022 pukul 19.20