Disusun oleh:
Karolina Koryesin
YOGYAKARTA
2020/2021
A. Pendahuluan
1. Pengertian
Nyaman adalah keadaan ketika individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan
subjektif. Perasaan nyeri pada setiap orang berbeda dalam hal skala atau
yangmuncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan
sebagai kerusakan (International Association fol the Study of Pain); awitan yang tiba-
tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat
yangmuncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan
tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat, terjadi konstan atau berulang
tanpa akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung lebihdari tiga (>3)
2. Anatomi fisiologi
menerimarangsang nyeri. Organ tubuh yang berperan adalah ujung saraf bebas dalam
kulit yang berespon hanya terdapat pada stimulus kuat yang secara potensial merusak:
a. Mekanik (mekano sensitif) : Kerusakan ujung saraf bebas akibat trauma
Penghantaran Impuls Nyeria.Serabut delta A (menusuk dan tajam) : Pada kulit dan
(panas & terbakar) : Dalam otot, tidak bermielin, garis tengah 0,4-1,2 mm,
3. Etiologi
Ada beberapa tanda dan gejala yang dapat menyebab seseorang menjadi tidak aman
a. Lingkungan
b. Umur
c. Jenis kelamin
d. Kelelahan
e. Budaya
f. Ansietas
g. Gaya koping
h. Pengalaman sebelumnya
4. Manifestasi klinis
1. Nyeri Akut
Melaporkan nyeri secara verbal dan non verbal
Menunjukan kerusakan
Gangguan tidur
2. Nyeri Kronis
Kelelahan
Takut cedera
5. Patofisiologi
pelepasan prostaglandins.
proses transmisi (transmission) yakni ketika energi listik mengenai nociceptordihantar
somatosensory cortex
a. Persepsi (perseption):
b. Modulasi (modulation):
6. Pemeriksaan Diagnostic
1. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan USG untuk data penunjang apabila ada nyeri tekan di abdomen
EKG
MRI
2. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan keperawatan
Kompres hangat
Penatalaksanaan Medis
sadar.
saraf perifer pada daerah luka dan menurunkan tingkat mediator inflamasi yang
dihasilkan luka
B. Asuhan Keperawatan
Kasus
Nn.N 18 tahun masuk ke RSUD KOJA melalui UGD pada tanggal 07 Juni 2016
dan klien di diagnosa oleh dokter dengan diagnose medis “colic abdomen” klien
mengatakan bagian perut kanan sakity, klien mengatakan mual, klien mengatakan
muntah, klien mengatakan tidak bias tidur, klien mengatakan belum BAB selama 3 hari,
klien mengatakan lemas, klien mengatakan berkeringat lebih banyak, klien mengatakan
nafsu makannya berkurang, klien mengatakan rasa tidak enak diperut, klien mengatakan
lesu saat bangun dari tempat tidur, klien mengatakan perlu dibantu saat bangun dari
tempat tidur. Kemudian setelah dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan hasil, bising usus
14x/menit, kesadarannya CM, Gcs 15, klien tampak pucat, klien tampak lesu, tugor kulit
tidak relatis, mata cekung, klien tampak memengangi perutnya, konjungtiva anemis,
membra mukosa pucat, klien tampak tidak menghabiskan makananyar, klien tampak
lemas, klien terpasang infuse RL 28 tpm, kemudian tanggal 07 juni 2016 didapatkan hasil
lab :HB 12,0 gr/dl, Ht 35,2%, LED 15 menit perjam, leokosit 6100ribu/ul, trambosit
TTV klien :
TD : 120/90 mmHg
S : 36,25C
N : 90x/menit
RR : 20x/menit
1. Pengkajian
a. Biodata
Nama : Nn.N
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Tanggal masuk : tanggal 07 Juni 2016 14.00 WIB ditempat di Ruang 601 .
biaya BPJS.
b. Riwayat kesehatan
yaitu klien mengatakan bahwa orang yang terdekat dengan klien adalah ibu dan
cemas. Masalah yang mempengaruhi klien adalah klien tidak dapat beraktifitas
Persepsi klien terhadap penyakitnya penyakit yang tidak bisa sembuh. Hal yang
dipikirkan saat ini adalah ingin cepat sembuh dan pulang supaya dapat beraktifitas
seperti biasa. Harapan klien setelah menjalani perawatan adalah ingin cepat
sembuh. Perubahan yang dirasakan klien setelah sakit adalah klien merasa sulit
beraktifitas dan berat badan menurun, Aktifitas agama yang sering dilakukan
sebelum sakit. - Pola nutrisi sebelum sakit, klien makan 2x sehari, nafsu
makanan, tidak ada makanan yang membuat alergi, tidak ada makanan
pantangan, tidak ada makanan diet tidak ada penggunaan obat sebelum
- Pola eliminasi klien sebelum sakit: klien mengatakan buang air kecil di
kuning, baunya juga khas dan tidak ada keluhan saat buang air kecil.
- Buang air besar klien pun lancar 1x sehari, waktu tidak tentu. Warna
coklat, berbau khas dan padat, lunak tidak ada keluhan serta tidak
menggunakan laxatif.
- Pola personal hygiene sebelum sakit, klien mandi 2x sehari pada waktu
pagi siang dan sore, sikat gigi 2 kali sehari waktu pagi dan sore hari , serta
- Pola aktifitas dan latihan klien sebelum sakit adalah sekolah, pada pagi
hari klien pernah olahraga lari pagi .Dan tidak ada keluhan dalam
beraktivitas.
ketergantungan obat.
mual, Tidak ada makanan pantangan dan ada diet cair 1500 kalori, dan
- Sedangkan dirumah sakit Pola Eliminasi klien buang air kecil lancar
dirumah sakit. Klien tidak ada keluhan saat buang air besar dan buang air
f. Dari hasil pengkajian fisik didapat data seperti berat badan dirumah sakit klien51
kg, sedangkan sebelum sakit juga 55 kg. Tinggi badan klien 170 cm, tekanan
darah klien 120/90 mmHg, nadi 90x/menit, pernapasan 20x/menit dan suhu
36,50C. Keadaan umum berat, kesadaran apatis dan tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening.
Didapatkan hasil yaitu posisi mata klien simetris, kelopak mata tidak ada kelainan
mata anikterik, pupil isokor, tidak ada kelainan otot-otot mata, fungsi penglihatan
baik, tidak ada tanda-tanda peradangan, klien tidak menggunakan kaca mata dan
didapatkan hasil seperti pendengaran klien baik, tidak terdapat cairan dalam
telinga, perasaan penuh ditelinga tidak ada, klien tidak menggunakan alat bantu
pendengaran.
i. Sistem wicara klien normal, tidak mengalami gangguan berbicara. Sistem
pernapasan, jalan napas klien tidak ada sumbatan , pernapasan klien tidak sesak
dengan atau tanpa aktifitas, pernapasan klien lambat dan dalam, frekuensi
pernapasan klien 20x/menit. Irama pernapasan teratur, klien juga batuk tidak
produktif, tidak ada dahak, pada saat dipalpasi, klien mengatakan tidak ada nyeri
tekan di dada, bentuk dada simetris, bunyi resonan lemah.Suara napas klien
terdengar varsikuler. Klien tidak menggunakan otot bantu pernapasan perut. Klien
j. System kardiovaskuler
Didapat hasil sirkulasi perifer nadi 90x/menit, irama teratur, tekanan darah 120/90
mmHg, klien tidak mengalami di distensi vena jugularis. Kulit pucat, pengisian
kapiler 2 detik dan tidak ada edema. Sirkulasi jantung yaitu kecepatan denyut
k. Sistem hematologi terdapat data bahwa klien tanpak pucat namun tidak ada
coma scale (GCS) mata: 4, motorik: 6 dan verbal :5. Tidak ada kejang, reflek
fisiologi dan patologis normal. Sistem pencernaan, keadaan mulut klien: gigi
klienterdapat karies, klien tidak menggunakan gigi palsu, tidak ada stomatitis,
lidah klien tidak kotor, salifa normal.dan klien tidak muntah , klien tidak
mengalami konstipasi, hepar tidak teraba, pada saat dipalpasi klien terasa nyeri
l. System endokrin, klien tidak mengalami pembesaran kelenjar tiroid, dan tidak ada
buang air kecil klien berwarna kuning kruh. Tidak ada distensi kandung kemih.
m. Sistem intergumen, turgor kulit klien sedang, temperatur kulit hangat, warna kulit
pucat, keadaan kulit baik, tidak ada luka. Sistem muskulokeletal, klien mengalami
2. Analisa data
Data Subjektif:
2 Peningkatan Gangguan
- Klien mengatakan mual
kebutuhan kalori kebutuhan nutrisi
- Klien mengatakan tidak nafsu
Makan
-Klien mengatakan pusing
Data Objektif:
- Klien terlihat tidak nafsu makan
-Klien hanya menghabiskan
1/4porsi makanan
- Klien terlihat pucat
- TD: 120/90 mmhg
- HB : 12,0
Data subjektif:
3 perubahan Resiko cedera
- Klien mengatakan tidak bisa
mobilisasi berhubungan
tidur
- Klien mengatakan gelisah
Data Objektif:
- Klien terlihat cemas
-Klien terlihat tidak bisa tidur
pada siang/malem
- Klien tidak terkontrol
gerakannya
3. Diagnose keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman (nyeri akut) berhubungan dengan kram perut, ulkus
lambung
kalori
4. Rencana keperawatan
5. Implementasi
6. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta: EGC.
Kemenkes. (2016) Asuhan Keperawatan Rasa Aman dan Nyaman Nurarif A.H dan Kusuma, H.
Andarmoyo, Sulistyo. 2015. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri . Yogyakarta : Ar-Ruzz
Media