1
2
Latar Belakang :
Mengurangi intensitas nyeri merupakan kebutuhan dasar dan
hak dari setiap anak. Profesional kesehatan sebaiknya memiliki
kemampuan untuk mencoba berbagai intervensi untuk mengontrol
intensitas nyeri. Dalam penatalaksanaan nyeri biasa digunakan
manajemen nyeri baik secara farmakologi dengan menggunakan
analgetik dan narkotik maupun non farmakologi seperti teknik
distraksi, teknik relaksasi dan teknik stimulasi kulit atau sentuhan
(Priharjo, 1993 dalam Suprapti, 2010).
Tindakan nonfarmakologis sebaiknya didahulukan daripada
tindakan farmakologis. Karena tindakan nonfarmakologis lebih
adekuat dalam mengontrol nyeri dan tidak ada efek samping pada
tubuh. Hal ini dilakukan dengan harapan anak tidak mengalami
trauma psikologis dan melakukan penolakan terhadap tindakan invasif
pemasangan infus (Priharjo, 1993 dalam Suprapti, 2010).
Intervensi nonfarmakologis dalam mengatasi nyeri pada anak
paling efektif bila disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak.
Pada anak usia prasekolah, teknik distraksi sangat efektif digunakan
untuk menurunkan nyeri, hal ini disebabkan karena distraksi
merupakan metode dalam upaya mengalihkan perhatian pasien pada
sesuatu selain nyeri. Selain itu, anak usia prasekolah juga sudah dapat
diajak bekerja sama dalam hal bermain serta memiliki antusias yang
tinggi dalam mencoba pengalaman baru dan peran sosial (Hasanpour,
et al, 2009 dalam Suprapti, 2010).
3
a. Tujuan
1) Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan tindakan bermain, diharapkan rasa nyeri
pasien dapat teralihkan.
2) Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan terapi bermain selama 15 menit pasien
diharapkan:
a) Tidak meringis atau menampilkan ekspresi nyeri.
b) Tenang dan tidak rewel.
c) Mampu memainkan kaleidoskop tersebut.
d) Mengalihkan perhatian saat dilakukan tindakan
keperawatan.
e) Membuat suasana gembira dan senang.
f) Memahami petunjuk dan perintah/aturan bermain.
b. Kegiatan program bermain
1) Tempat : Ruang Rawat Inap Samolo III
RSUD Sayang Cianjur
2) Waktu : 15 menit
3) Jenis Program Bermain : Bermain visual kaleidoskop
c. Karakteristik Peserta :
1) Anak usia prasekolah (3-6 tahun)
2) Anak yang dirawat di ruang rawat inap dengan Demam
Berdarah Dengue
3) Anak yang dilakukan kanulasi intravena pemasangan infus
d. Analisis Tugas Perkembangan
1) Aspek Kognitif
Melatih visual dan daya pikir anak.
2) Aspek Afektif
Anak terlihat tenang saat melakukan permainan dan dapat
mengendalikan rasa nyerinya.
4
3) Aspek Psikomotor
Anak dapat mengulurkan lengan atau badan untuk meraih
mainan yang diinginkan
e. Metode : Menggunakan alat permainan berupa kaleidoskop
yang akan diberikan oleh peneliti.
f. Media : Kaleidoskop
g. Langkah-langkah terapi bermain
No Jenis Kegiatan Waktu Respon Pasien
1. Pembukaan 3 menit Diharapkan orang
a. Menyiapkan pasien dan ruangan tua anak menjawab
b. Menyiapkan alat/media salam dan
c. Salam pembuka/ komunikasi memperhatikan
terapeutik peneliti
d. Memperkenalkan diri pada
pasien dan keluarga, kontrak
waktu
2. Kegiatan inti terapi: 10 Diharapkan
a. Menjelaskan tindakan yang akan menit keluarga pasien
dilakukan kepada keluarga dapat memahami
tentang bermain dengan penjelasan yang
kaleidoskop, tujuan bermain, diberikan dan dapat
cara bermain, dan memberikan bersikap kooperatif
kesempatan bertanya sebelum selama kegiatan.
kegiatan dimulai.
b. Mengenalkan alat kepada anak.
c. Memulai kegiatan terapi bermain
saat anak dilakukan pemasangan
infus dengan cara untuk tahap
pertama peneliti memegang
kaleidoskop dan
5
h. Evaluasi
1) Kriteria Hasil
Objektif
a) Anak dapat mengikuti proses bermain dengan
menggunakan kaleidoskop.
b) Anak tidak lagi penampilkan ekspresi wajah nyeri.
c) Anak terlihat tenang dan senang, tidak rewel.
d) Anak mau diajak bicara oleh perawat dan tidak takut lagi
bertemu perawat.
Subjektif
a) Anak mengatakan tidak takut dan tidak nyeri.
b) Anak mengatakan senang bermain.
c) Anak dapat menjawab pertanyaan/evaluasi yang
diberikan peneliti.