Disusun Oleh:
Kelompok 6
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengurangi kecemasan pada anak selama hospitalisasi dan menjali
kemoterapi.
2. Tujuan Khusus
1) Memfasilitasi anak untuk mengkespresikan perasaannya
2) Meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan anak
3) Menciptakan atau meningkatkan hubungan yang sehat antara anak
dan petugas kesehatan
4) Mengurangi kecemasan dan ketakutan akibat tindakan kemoterapi
5) Meningkatkan kreatifitas bermain
6) Melatih kemampuan motorik anak
C. Sasaran
Anak S perempuan usia 9 tahun yang menderita leukemia dan di rawat di
Rumah Sakit Bunda karena akan mendapatkan pengobatan berupa kemoterapi.
BAB II DESKRIPSI KASUS
A. Karakteristik sasaran
Kegiatan terapi bermain ini dilakukan oleh anak dengan kriteria sebagai
berikut:
1) Anak usia sekolah (umur 6-12 tahun)
2) Menjalani perawatan di rumah sakit karena terapi pengobatan medis
3) Anak tidak mengalami peningkatan suhu tubuh/tidak demam
4) Tidak terpasang alat-alat invasif (NGT,kateter)
5) Tidak sedang bedrest
6) Tidak mengalami infeksi
B. Analisa Kasus
Anak S perempuan usia 9 tahun dirawat dengan diagnosa medis leukemia.
Anak dirawat untuk medapatkan kemoterapi. Anak tampak berbaring ditempat
tidur.
C. Prinsip bermain menurut teori (sesuai karakter sasaran)
Agar anak dapat lebih efektif dalam bermain di rumah sakit, perlu diperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Permainan tidak banyak menggunakan energi waktu bermain lebih singkat
untuk menghindari kelahan dan alat-alat permainannya lebih sederhana.
Menurut Vanfeet, 2010, waktu yang diperlukan untuk terapi bermain pada
anak yang dirawat di rumah sakit adalah 15-20 menit. Waktu 15-20 menit
dapat membuat kedekatan antara orangtua dan anak serta tidak
menyebabkan anak kelelahan akibat bermain. Hal ini berbeda dengan
Adriana, 2011, yang menyatakan bahwa waktu untuk terapi bermain 30-35
menit yang terdiri dari tahap persiapan 5 menit, tahap pembukaan 5 menit,
tahap kegiatan 20 menit dan tahap penutup 5 menit. Lama pemberian terapi
bermain bisa bervariasi, idealnya dilakukan 15-30 menit dalam sehari
selama 2-3 hari.
2) Mainan harus relatif aman dan terhindar dari infeksi silang.
Permainan harus memperhatikan keamanan dan kenyamanan. Anak kecil
perlu rasa nyaman dan yakin terhadap benda-benda yang dikenalnya,
mainan tidak membuat anak tersedak, tidak mengandung bahan berbahaya,
tidak tajam, tidak membuat anak terjatuh, kuat dan tahan lama serta
ukurannya menyesuaikan usia dan kekuatan anak.
3) Sesuai dengan kelompok usia.
Pada rumah sakit yang mempunyai tempat bermain, hendaknya perlu
dibuatkan jadwal dan dikelompokkan sesuai usia karena kebutuhan
bermain berlainan antara usia yang lebih rendah dan yang lebih tinggi.
4) Tidak bertentangan dengan terapi pengobatan medis.
Terapi bermain harus memperhatikan kondisi anak. Bila program terapi
mengharuskan anak harus istirahat, maka aktivitas bermain hendaknya
dilakukan ditempat tidur. Permainan tidak boleh bertentangan dengan
pengobatan yang sedang dijalankan anak. Apabila anak harus tirah baring,
harus dipilih permainan yang dapat dilakukan di tempat tidur, dan anak
tidak boleh diajak bermain dengan kelompoknya di tempat bermain khusus
yang ada di ruang rawat.
5) Perlu keterlibatan orangtua dan keluarga.
Banyak teori yang mengemukakan tentang terapi bermain, namun menurut
Wong (2009), keterlibatan orangtua dalam terapi adalah sangat penting, hal
ini disebabkan karena orangtua mempunyai kewajiban untuk tetap
melangsungkan upaya stimulasi tumbuh kembang pada anak walaupun
sedang dirawat si rumah sakit.
E. Jenis permainan
Jenis permainan yang digunakan adalah permainan tunggal. Jenis permainan
tunggal adalah dimana anak bermain sendiri dengan alat-alat yang disediakan.
Anak memusatkan aktivitas mereka sendiri seperti membentuk origami dan
menggambar bebas, sehingga anak dapat bermain juga dengan imajinisanya
sendiri.
G. Waktu pelaksanaan
Hari/Tanggal : Kamis, 4 Mei 2018 (sebelum melakukan kemoterapi)
Waktu : Pukul 10.00 WIB (setelah anak sarapan pagi)
Tempat : Kamar Bermain Ruang Doraemon RS Nasional Anak
H. Proses bermain
No. Kegiatan Waktu Respon
1. Persiapan 2 Menit
- Mempersiapkan ruangan
- Mempersiapkan alat
- Mempersiapkan anak
dengan keluarga
2. Proses
- Membuka proses terapi - Menjawab salam
bermain dengan 10 menit - Memperkenalkan
mengucapkan salam, diri
memperkenalkan diri, dan - Anak mau bermain
kontrak waktu dengan antusias
- Menjelaskan kepada anak bersama
dan keluarga tentang tujuan
dan manfaat bermain
- Menjelaskan cara bermain
- Memberi kesempatan untuk
bertanya/klarifikasi
- Memberikan kertas origami
kepada anak
- Membei contoh bentuk yang
dapat ia buat dengan origami
- Memberikan buku/kertas
gambar
- Meminta anak untuk
menggambar bebas sesuai
dengan apa yang ia inginkan
3. Penutup
- Mengevaluasi respon anak
dan keluarga (perasaan) 3 menit
setelah melakukan terapi
bermain
- Menyimpulkan dan
memberikan
respon/penilaian positif
terhadap hasil yang
dihasilkan oleh anak
- Membuat kontrak terapi
bermain selanjutnya
- Mengucapkan salam
penutup