NAMA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bermain merupakan kebutuhan anak seperti halnya kasih sayang,
makanan, perawatan, dan lain-lainnya, karena dapat memberi kesenangan dan
pengalaman hidup yang nyata. Bermain juga merupakan unsur penting untuk
perkembangan anak baik fisik, emosi, mental, sosial, kreativitas serta
intelektual. Oleh karena itu bermain merupakan stimulasi untuk tumbuh
kembang anak (Depkes RI, 2010).
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah diberikan terapi bermain, diharapkan kreativitas anak-anak berkembang
baik dan dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan atau ketakutan
yang dirasakan oleh anak-anak akibat hospitalisasi.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti terapi bermain anak-anak diharapkan mampu :
a. Mengeksplorasi perasaanya dengan memilih gambar yang dianggap
paling menakutkan selama hospitalisasi
b. Mampu menyebut nama gambar yang pilih
c. Mewarnai gambar yang telah dipilih
d. Mampu membedakan warna
( Tujuan Umum dan Khusus menyesuaikan dengan jenis permainan
yang diambil)
C. SASARAN
Sesuai dengan kemampuan kognitif dan lebih kooperatif kami memilih
kategori usia pra sekolah di usia 3-6 tahun yang di Rawat di Ruang Anak
RS ... .Jumlah Anak yang mengikut Permainan ada 5 dgn An A Usia 3 tahun,
An B Usia 4 Tahun, di Rawat di Ruang D1.2 An C Usia 3 Tahun, An D Usia
4 Tahun, An E Usia 5 Tahun di Ruang D1.3 (Sebutkan Nama Anak, Umur
masing-masing anak dan Ruang Anak di rawat)
BAB II
DISKRIPSI KASUS
A. KARAKTERISTIK SASARAN
Sasaran terapi bermain ini adalah anak-anak usia pra-sekolah (3-6 thn) yang
dirawat di ruang perawat anak (Contoh Ruang Cendana), berjumlah....
anak dengan kriteria :
1. Tidak bedrest total
2. Tidak kejang
3. Tidak panas atau bebas demam
4. Bersedia mengikuti permainan
(Disesuaikan dengan kasus )
B. ANALISA KASUS
Tuliskan Kondisi Ruang Anak di RS
Jumlah Pasien Anak
Alasan Mengambil Terapi Bermain (contoh Jumlah anak yg mengalami
kecemasan ketika dirawat di RS sehingga diperlukan terapi
bermain....), Jumlah pasien anak sesuai usia anak yg akan dilakukan
terapi bermain
( Hampir sama dgn 1 paragraf di latar belakang,, perbedaanya adalah
penjelasan lebih detali di analisa kasus)
C. PRINSIP BERMAIN MENURUT TEORI (Sesuai Karakteristik
Sasaran)
1. Permainan tidak menggunakan energi
2. Waktu bermain lebih singkat untuk menghindari kelelahan dan alat-
alat permainan lebih sederhana
3. Mainan harus relatif aman dan terhindar dari infeksi silang
4. Sesuai dengan kelompok usia
5. Tidak bertentangan dengan terapi
6. Perlu keterlibatan dari orangtua dan keluarga (boleh diganti
disesuaikan dengan karakteristik sasaran)
Pada tahap ini anak sudah mulai bisa bermain khayal dan pura-pura, banyak
bertanya, danmulai mencoba hal-hal baru, dan menemui simbol-
simboltertentu. Adapun alat permainan yang cocok untuk usia ini adalah
yang mampu merangsang perkembangan imajinasi anak, seperti
menggambar, balok/lego, dan puzzle. Namun sifat permainan anak usia
dini lebih sederhana dibandingkan dengan operasional konkret
METODELOGI BERMAIN
A. JUDUL PERMAINAN
B. DESKRIPSI PERMAINAN
Party hats on monster merupakan strategi menggambar yang di design untuk
membuat anak menghadapi hal-hal yang ditakutinya secara bertahap dan
menyenangkan. Kebanyakan anak merasa lebih nyaman untuk
mengekspresikan ketakutannya melalui menggambar daripada
mengutarakannya. Anak-anak juga akan merasa tidak aman jika harus
menghadapi hal-hal yang mereka takuti secara tiba-tiba, sehingga melalui
pemaparan secara bertahap anak akan percaya diri dan berani menghadapi
hal-hal yang mereka takuti.
C. TUJUAN PERMAINAN
Bermain merupakan aktivitas yang dilakukan tanpa paksaan, tidak dapat dilepaskan
dari kehidupan anak dan merupakan salah satu sarana untuk stimulasi
tumbuh kembang anak agar dapat bertumbuh dan berkembang secara
optimal. Hasil akhir dari terapi aktivitas (bermain) yang dilakukan di ruang
perawatan anak (Ruang,...) ini diharapkan dapat meningkatkan daya
kreativitas anak, menurunkan kecemasan, dan anak mampu beradaptasi
lebih efektif terhadap stres karena hospitalisasi, selain itu juga dapat
menghilangkan kebosanan dan memberikan kegembiraan pada anak, dengan
demikian proses asuhan keperawatan dapat terlaksana dengan baik.
Mewarnai
Keterangan :
= Leader
= Anak-anak
= Fasilitator
= Observer
Struktur Organisasi
Leader :
Bertanggung jawab terhadap terlaksananya terapi aktivitas, yaitu membuka dan
menutup kegiatan ini.
Fasilitator :
Mempersiapkan alat dan tempat permainan serta mendampingi setiap peserta
dalam mengikuti terapi aktivitas.
Observer :
Memfasilitasi pelaksanaan terapi bermain; terapi kreativitas dan
mengamati, mencatat jalannya terapi aktivitas.
bermain . perasaannya
d. Mengevaluasi respon
anak dan keluarga.
Evaluasi: Memperhatikan dan
a. Mengevaluasi hasil menjawab salam.
terapi bermain 10 menit
b. Menutup terapi
bermain
K. KRITERIA EVALUASI
1) Evaluasi Struktur ( Evaluasi Kondisi lingkungan, Media, dan Peran Mhs
yang melakukan Terapi Bermain)
a. Kondisi lingkungan tenang kondusif sehingga anak dapat
berkonsentrasi terhadap terapi bermain
b. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
c. Leader, fasilitator, observer berperan sesuai tugasnya
2) Evaluasi Proses ( Evaluasi Proses Berjalannya Terapi Bermain)
a. Leader mampu memimpin terapi bermain
b. Fasilitator mampu memotivasi anak selama mengikuti terapi
bermain
c. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan selama
terapi bermain
d. Anak mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
3) Evaluasi Hasil ( Hasil yang ingin dicapai dan disesuaikan dengan
tujuan di BAB 1)
a. Anak mampu menyampaikan perasaan setelah melakukan kegiatan
b. Anak mampu mengikuti permainan hingga akhir
c. Anak mampu mewarnai
d. Anak mampu menyebut nama gambar yang pilih
e. Anak mampu membedakan warna
DAFTAR PUSTAKA