KELOMPOK B (KECIL) 1
MIS HARIYATI
HENDRA RADJULANI
SITI NUR AIN R. KUNDJI
MENGETAHUI :
1. TANGGAL :………………
TANGGAL 2. TEPAT WAKTU
PENGUMPULAN
3. TERLAMBAT
SARAN PRESEPTOR
KLINIK/AKADEMIK
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Sasaran
BAB II DESKRIPSI KASUS
A. Karakteristik Sasaran
B. Prinsip Bermain Menurut Teori
C. Karakteristik Bermain Menurut Teori
BAB III PELAKSANAAN BERMAIN
A. Deskripsi Permainan
B. Tujuan Bermain
C. Keterampilan Yang Diperlukan
D. Jenis Permainan
E. Alat Bermain
F. Proses Bermain
G. Waktu Pelaksanaan
H. Hal-Hal Yang Perlu Diwaspadai
I. Antisipasi Meminimalkan Hambatan
J. Pengorganisasian
K. Sistem Evaluasi
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan
anak secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit,
aktivitas bermain ini tetap dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan
kondisi anak. Pada saat dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai
perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih,
dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi yang
dialami anak karena menghadapi beberapa stressor yang ada dilingkungan
rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari
ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan melakukan permainan
anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan
relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan. Tujuan bermain di
rumah sakit pada prinsipnya adalah agar dapat melanjutkan fase pertumbuhan
dan perkembangan secara optimal, mengembangkan kreatifitas anak, dan
dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress. Bermain sangat penting bagi
mental, emosional, dan kesejahteraan anak seperti kebutuhan perkembangan
dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit atau anak di
rumah sakit (Wong, 2009).
Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2003 didapatkan jumlah
anak usia toddler (1-3 tahun) di Indonesia adalah 13,50 juta anak. Anak-anak
pada usia toddler dapat memainkan sesuatu dengan tangannya serta senang
bermain dengan warna, oleh karena itu bermain dengan mewarnai gambar
menjadi alernatif untuk mengembangkan kreatifias anak dan dapat
menurunkan tingkat kecemasan pada anak selama dirawat. Mewarnai gambar
dapat menjadi salah satu media bagi perawat untuk mampu mengenali tingkat
perkembangan anak.
Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama anak
bermain dengan sesuatu yang menggunakan alat mewarnai seperti crayon atau
pensil warna akan membantu anak untuk menggunakan tangannya secara aktif
sehingga merangsang motorik halusnya. Oleh karena sangat pentingnya
kegiatan bermain terhadap tumbuh kembang anak dan untuk mengurangi
kecemasan akibat hospitalisai, maka akan dilaksanakan terapi bermain pada
anak usia toddler dengan cara mewarnai gambar
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 40 menit, diharapkan
kreativitas anak-anak berkembang baik anak merasa tenang dan senang
selama berada di instalasi keperawatan anak di bangsal anak RSIA Sitti
Khadijah, dapat bersosialisasi dengan teman sebaya sesuai tumbuh
kembang anak dan dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan atau
ketakutan yang dirasakan oleh anak-anak akibat hospitalisasi
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain diharapkan :
a. Bisa merasa tenang dan senang selama berada di instalasi keperawatan
anak
b. Anak dapat bersosialisasi dengan teman sebaya
c. Anak tidak cemas dan takut akibat hospitalisasi
d. Anak menjadi lebih percaya dan tidak takut dengan perawat
C. Sasaran
Anak-anak yang berada di instalasi keperawatan anak RSIA Sitti
Khadijah usia toddler. Peserta yang mengikuti terapi bermain ini adalah anak
usia toddler (1-3 tahun) yang sedang menjalani perawatan di bangsal anak
dengan kesadaran compos mentis, dan keadaan umum baik.
BAB II
DESKRIPSI KASUS
A. Karakteristik Sasaran
1. Anak usia toddler (1-3 tahun)
2. Anak yang dirawat di ruang kelas III
3. Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang dapat
menghalangi proses terapi bermain
4. Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai
5. Anak yang dapat memegang pensil warna
6. Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain mewarnai gambar
B. Prinsip Bermain Menurut Teori
1. Tidak banyak energi, singkat dan sederhana
2. Mempertimbangkan keamananan dan infeksi silang
3. Kelompok umur sama
4. Melibatkan keluarga/orang tua.
G. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan bermain mewarnai gambar berkisar 40 menit
H. Hal-Hal Yang Perlu Diwaspadai
a. Menghindari penggunaan alat-alat tajam
b. Alat bermain
c. Tempat bermain
I. Antisipasi Meminimalkan Hambatan
a. Jadwal terapi bermain yang kurang sesuai (lebih lambat dari yang di
jadwalkan)
b. Anak rewel atau ingin keluar dari terapi bermain
J. Pengorganisasian
1. Pembimbing Akademik : Ns. Andi Akifa Sudirman, M.Kep
2. Pembimbing Klinik : Ns. Fitrian Rajak, S.Kep
3. Leader : Mis Hariyati
4. Fasilitator : Siti Nur Ain R. Kundji
5. Observer : Hendra Radjulani
6. Anak : Anak berusia 1-3 tahun dirawat di ruang Anggrek
K. Sistem Evaluasi
1. Evalusi Struktur
a. Anak hadir di ruangan minimal 3 orang.
b. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di ruang kelas III.
c. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Anak antusias dalam kegiatan mewarnai gambar
b. Anak mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir
c. Tidak terdapat anak yang rewel atau malas untuk mewarnai gambar
3. Kriteria Hasil
a. Anak terlihat senang dan gembira
b. Kecemasan anak berkurang
c. Mewarnai gambar sesuai dengan contoh
d. Anak mampu menyebutkan warna yang dipakai
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bermain adalah salah satu aspek penting dari kehidupan anak dan
salah satu alat paling penting untuk menatalaksanakan stres karena
hospitalisasi menimbulkan krisis dalam kehidupan anak, dan karena situasi
tersebut sering disertai stress berlebihan, maka anak-anak perlu bermain
untuk mengeluarkan rasa takut dan cemas yang mereka alami sebagai alat
koping dalam menghadapi stress. Pada permainan ini anak akan di ajak
bermain untuk menempel gambar yang akhirnya akan seperti frame
pemandangan atau benda.
DAFTAR PUSTAKA
Erlita, dr. (2006). Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak. Terdapat pada
: http://info. balitacerdas.com. Diakses pada tanggal 21 Desember 2009