Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

TERAPI BERMAIN BONEKA TANGAN

OLEH
Nurul Asyifah, S.Kep
Indriyanti Arimurti Putri, S.Kep
Ade Novira, S.Kep
Marwani, S.Kep
Erlinda, S.Kep
Sri Astuti, S.Kep
Fauziah Ayu Pratiwi, S.Kep

PROGRAM PROFESI NERS XX


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022
PROPOSAL TERAPI BERMAIN
“BONEKA TANGAN”
A. Jenis Permainan
Terapi bermain yang akan dilaksanakan yaitu bermain boneka tangan. Alasan
memilih terapi bermain boneka adalah untuk mengembangkan motorik halus,
keterampilan kognitif dan kemampuan berbahasa. Boneka tangan merupakan
salah satu bentuk permainan yang bertujuan untuk menyampaikan suatu cerita
atau informasi, yang dilakukan oleh boneka supaya menjadi lebih menarik dan
mudah dipahami. Sehingga boneka peran merupakan jenis permainan yang
memiliki nilainilai edukatif.
Boneka tangan adalah boneka yang ukurannya lebih besar dari boneka jari dan
bisa dimasukkan ke tangan. Jari tangan bisa dijadikan pendukung gerakan tangan
dan kepala boneka. Boneka tangan adalah benda tiruan dari bentuk manusia atau
binatang yang dimainkan dengan satu tangan. Terapi boneka tangan adalah terapi
yang dapat digunakan untuk meningkatkan ketrampilan komunikasi verbal
melalui media boneka tangan.
B. Latar Belakang
Hospitalisasi merupakan suatu proses, dimana karena suatu alasan tertentu
baik darurat atau berencana mengharuskan anak tinggal di rumah sakit menjalani
terapi dan perawatan sampai pemulangan kembali ke rumah. Proses hospitalisasi
pada anak usia prasekolah akan berdampak sangat serius. Perawatan di rumah
sakit juga membuat anak kehilangan kontrol terhadap dirinya. Selama proses
hospitalisasi anak dan orang tua dapat mengalami beberapa pengalaman yang
sangat traumatik dan penuh dengan kecemasan, hal ini akan berdampak negatif
bagi anak.
Hospitalisasi pada anak merupakan keadaan yang mengharuskan anak dirawat
dirumah sakit dan dapat membuat anak merasa tidak nyaman dan terancam
sehingga menimbulkan kecemasan. Anak yang pernah dirawat di rumah sakit
telah memiliki pengalaman akan kegiatan yang ada di rumah sakit, kemungkinan
hal ini berdampak terhadap tingkat kecemasan yang dialami. Sedangkan anak
yang baru pernah dirawat mungkin mengalami kecemasan yang lebih tinggi.
Pada keadaan seperti ini diperlukan suatu tindakan yang dapat menurunkan
tingkat kecemasan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan
kecemasan adalah melalui kegiatan terapi bermain.
Bermain merupakan salah satu alat komunikasi yang natural bagi anak-anak.
Bermain merupakan dasar pendidikan dan aplikasi terapeutik yang membutuhkan
pengembangan pada pendidikan anak usia dini. Bermain dapat dilakukan oleh
anak yang sehat maupun sakit. Walaupun anak sedang mengalami sakit, tetapi
kebutuhan akan bermain tetap ada. Salah satu fungsi bermain adalah sebagai
terapi dimana dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan
dan stress yang dialaminya. Melalui kegiatan bermain, anak dapat mengalihkan
rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya
melakukan permainan.
Bermain pada anak dapat meningkatkan kecerdasan dalam berfikir dan
mengembangkan imajinasi serta melatih daya motorik halus dan kasar pada anak.
Pada anak pra sekolah umumnya perkembangan motorik kasar dan motorik
halusnya sudah baik. Pada tahap ini mereka berminat untuk mendapatkan
pengetahuan dan mulai mengalami peningkatan kompetensi. Dengan mengerti
tentang dunia anak terutama usia anak pra sekolah, maka dengan ini kami
bermaksud untuk melaksanakan program terapi bermain karena dengan bermain
membuat anak menjadi lebih rileks.
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya,
kognitifnya dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya,
perasaannya dan pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan
dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal segala sesuatu yang ada
disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup untuk bermain
juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal sekitarnya
sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan
cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat
kesempatan bermain.
Terapi bermain yang akan dilaksanakan yaitu bermain boneka tangan. Alasan
memilih terapi bermain boneka peran adalah untuk mengembangkan motorik
halus, keterampilan kognitif dan kemampuan berbahasa. Boneka tangan
merupakan salah satu bentuk permainan yang bertujuan untuk menyampaikan
suatu cerita atau informasi, yang dilakukan oleh boneka supaya menjadi lebih
menarik dan mudah dipahami. Sehingga boneka peran merupakan jenis
permainan yang memiliki nilainilai edukatif.
C. Tujuan Terapi Bermain
1. Tujuan Umum
Meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak
2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan tingkat kecemasan pada anak
b. Mengembangkan imajinasi pada anak
c. Memberikan kesenangan dan kepuasan
D. Alat Yang Digunakan
1. Boneka tangan
2. Speaker
E. Aturan Permainan
1. setiap peserta wajib mengikuti kegiatan sampai selesai
2. perserta harus memperhatikan apa yang telah di sampaikan oleh perawat
3. peserta tidak boleh dibantu oleh orang tua
F. Peserta
1. Jumlah peserta : 4 Anak
2. Jumlah perawat : 7 Orang
G. Evaluasi
H. Dokumentasi Kegiatan
Referensi :
Aulia, K. Z., Sefrina, A., & Pramithasari, I. D. (2021). Penerapan Terapi Boneka
Tangan Untuk Menurunkan Ansietas Akibat Efek Hospitalisasi Pada Anak
Kejang Demam. Serulingmas Health Journal, 1(1).
Chamidah, A. . (2018). Deteksi Dini Perkembangan Balita Dengan Metode DDST II
di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Juanda Samarinda. Jurnal Endurance,
vol 3 (2).
Fazrin, I. (2018). pendidikan kesehatan deteksi dini tumbuh kembang anak di PAUD
lab school UNPGRI Kediri. Journal of Community Engagement in Heath, vol 1
no 2.
Ginanjar, M. R., Ardianty, S., & Apriani, D. (2022). PERMAINAN BONEKA
TANGAN TERHADAP KECEMASAN ANAK 4-6 TAHUN DI RUMAH
SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG. Jurnal Ilmu Keperawatan
Anak, 5(1), 14-20.
hairimus dkk. (2018). hubungan status gizi dan stimulasi tumbuh kembang dengan
perkembangan balita. Jurnal Sari Pediatrik, vol 3 no 2.
Hidayat, A. N., & Asti, A. D. (2019). Terapi Boneka Tangan untuk Menurunkan
Ansietas Anak karena Efek Hospitalisasi. Proceeding of The URECOL, 63-68.
Kusbiantoro. (2015). Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK
ABA 1 Lamongan. Jurnal Surya, vol 7 (01).
Sunarti, S. (2021). PENGARUH PERMAINAN BONEKA TANGAN TERHADAP
KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH AKIBAT HOSPITALISASI DI
RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR. Jurnal Penelitian Kesehatan" SUARA
FORIKES"(Journal of Health Research" Forikes Voice"), 12(4), 474-477.

Anda mungkin juga menyukai