Anda di halaman 1dari 26

Dinasti Mamluk

Sebagai Rintisan

Kelompok 6
Latar Belakang
Ketika dunia Islam mengalami perpecahan politik pada awal abad ke-13, muncul
sebuah dinasti di Mesir yang membawa warna baru dalam sejarah politik Islam.
Dinasti itu bernama Mamluk, sering juga disebut Mamalik. Posisi Dinasti Mamluk
dalam sejarah peradaban Islam sangatlah penting karena momentum keberadaannya
di abad pertengahan (abad ke 7-11 H/13-17 M), di mana sejarah pada masa ini
umumnya kurang mendapatkan perhatian karena banyaknya distorsi sejarah yang
terjadi, sebagaimana diungkap Maria Rosa Monecal yang dimanan penulis Barat ini
menyatakan, bahwa pada abad pertengahan ini adalah masa kegelapan dan
keterbelakangan, sehinga para sejarawan kurang memperhatikan era ini. Demikian
pula dalam beberapa literatur Islam, masa ini dipersepsikan sebagai masa
kemunduran peradaban Islam. Karena dinasti Mamluk terhindar dari kehancuran
akibat serangan Mongol, maka persambungan perkembangan peradaban dengan
masa klasik relatif terlihat dan beberapa di antara prestasi yang pernah dicapai pada
masa klasik bertahan di Mesir.
A.Proses Terbentuknya Dinasti Mamluk
o Kata Mamluk adalah bentuk mufrad dari kata Mamalik dan Mamlukun yang
berarti budak atau hamba yang dibeli dan dididik dengan sengaja agar menjadi
tentara dan pegawai pemerintah. Sebutan Mamluk bermakna hamba sahaya. Hal
ini disebabkan para panglima yang memegang kekuasaan ketentaraan dewasa itu
berasal dari hamba sahaya yang dibeli lalu diasuh semenjak kecil dan dilatih,
terdiri atas berbagai keturunan kebangsaan. Mereka menjadi pejuang-pejuang
Islam yang perkasa.
o Kaum Mamluk berkuasa di Mesir sampai tahun 1517 M. merekalah yang
membebaskan Mesir dan Suria dari peperangan Salib dan juga membendung
serangan-serangan kaum Mongol di bawah pimpinan Hulagu dan Timur Lenk,
sehingga Mesir terlepas dari penghancuran-hancuran seperti yang terjadi di dunia
Islam lain.
Cont...
Terbentuknya dinasti Mamluk di Mesir tidak dapat dipisahkan dan dinasti Ayyubiyah
ketika terjadi perebutan kekuasaan antara al-Malik as-Shalih dan al-Malik al-Kamil.
Dalam perebutan kekuasaan ini, para tentara yang berasal dan suku Kurdi memihak
kepada al-Malik al-Kamil, sementara para budak yang tergabung dalam Mamluk
Bahri mendukung al-Malik as-Shalih. Dalam perebutan kekuasaan ini, al-Malik as-
Shalih mampu mengalahkan al-Malik al-Kamil. Sejak saat itulah kaum Mamluk
rnempunyai pengaruh yang besar dalam bidang kemiliteran dan pemerintahan.
Perhatian al-Malik as-Shalib begitu besar kepada kaum Mamluk sehingga banyak di
antara mereka ditempatkan pada kelompok-kelompok elit yang terpisah dan
masyarakat atau kelompok meliter lainnya. Perlakuan ini sebenarnya menguntungkan
kedua belah pihak karena kehadiran kaum Mamluk memberikan jaminan bagi
berlangsungnya kekuasaan al-Malik as-Shalib, sedangkan perlakuan yang istimewa
terhadap budak-budak itu bisa memberikan kemudahan dalam peningkatan karir
mereka dan imbalan-imbalan materil lainnya.
Cont...
o Kerajaan Mamluk dibagi menjadi dua periode berdasarkan daerah asalnya.
Golongan pertama disebut dengan Mamluk bahri.
Golongan pertama ini berasal dari kawasan Kipchak (Rusia Selatan), Mongol, dan Kurdi.
Mereka ditempatkan di Pulau Raudhah di Sungai Nil. Di sinilah mereka menjalani latihan
militer dan pelajaran keagamaan. Karena penempatan mereka inilah mereka dikenal
dengan julukan Mamluk Bahri (budak lalut/air).
Golongan kedua dinamakan Mamluk Burji, yang berasal dari etnik Syracuse di wilayah
Kaukakus. Golongan kedua inilah yang berhasil bertahan untuk berkuasa pada Dinasti
Mamluk.
B.Perwatakan Dinasti Mamluk dalam
Sistem Pemerintahan
o Sebagaiamana dijelaskan di atas, Dinasti Mamluk adalah para imigran mesir yang pada
awalnya merupakan budak-budak yang datang dari daerah pengunungan
kaukasus (kemudian disebut Al-mamalik Al-Burjiun) dan laut Kaspi ( al-mamalik al
bariyyun ). Oleh dinasti Al-ayyubiyah para budak-budak ini di tempatkan di sungai Nil di
sebut Al-mamalik Al bahriyun yang memerintah pada 1250 M/ 648 H sampai dengan 1390
M/ 792 H. Selanjutnya kaum mamluk yang ditempatkan di benteng istana kota Kairo di
sebut al-mamalik al-Burjiun yang memerintah pada 1382M/922M.
o Sistem pemerintah dinasti Mamluk bersifat oligarki militer, kecuali dalam waktu yang
singkat ketika Qawalun (1280-1290 M) menerapkan pergantian khalifah secara turun
menurun. Dinasti Mamluk pada dasarnya tidak menerapkan sistem turun-temurun
terhadap orang yang memegang jabatan sultan, sebab apabila sistem semacam itu
diterapkan maka rasa keadilan yang telah mengikat keutuhan solidaritas kalangan para
mamluk dengan sendirinya akan rusak dan menyebabkan terjadinya disintegrasi dalam
kalangan mereka
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan dibahas tentang
dinasti mamluk bahri dan dinasti mamluk burji.

1. Dinasti Mamalik Bahri


– Nama Mamluk Bahriyah dinisbatkan pada sebuah tempat yang disediakan oleh
Sultan Malik Al-Saleh Najmudin Ayyub kepada para Mamluk. Tempat ini
berada di pulau Raudhah di tepi sungai Nil yang dilaengkapi dengan senjata,
pusat pendidikan, dan latihan materi-materi sipil dan militer. Sejak itu, para
Mamluk dikenal dengan Al-Mamalik Al-Bahriyyah (para budak lautan).
– Adapun sultan-sultan yang pernah menjadi penguasa dinasti Mamluk bahri
adalah sebagai berikut:
Cont...
No. Nama Sultan Tahun Pemerintahan (Hijriyah) Tahun Pemerintahan (Masehi)

1. Syajar al-Dur 648 1250

2. Muiz Aybak 648 1250

3. Nur Al-Din Ali 655 1257

4. Syaf al-Din Qutuz 657 1259

5. Zahir Bayabars 658 1260

6. Baraka Khan 678 1277

7. Bar al-Din Salamish 678 1279

8. Mansur Qalawun 678 1279

9. Asyraf Khalil 689 1290

10. Nasir al-Din Muhammad 693 1293

11. Zayn al-Din Kitbugh 694 1294

12. Husam al-Din Lajim 696 1296


Cont...
13. Nasir Muhammad 698 1298

14. Rukh al-Din Baybar 708 1308

15. Nasir Muhammad 709 1309

16. Sayf al-Din Abu Bakar 741 1340

17. Shihab al-Din Ahmad 742 1342

18. Imad al-Din Ismail 742 1342

19. Sayf al-Din Sya’ban 746 1345

20. Sayf al-Din Hajji 747 1346

21. Nasir al-Din Hassan 748 1347

22. Salah al-Din Shalih 752 1351

23. Nasir Hassan 1354 755 1354

24. Mansur Muhammad 762 1361

25. Ashraf Sya’ban 764 1363

26. ‘Ala al-Din Ali 778 1367

27. Salah al-Din Hajji 783 1381


Cont...
2. Dinasti Mamalik Burji
o Masa pemerintahan Mamluk Burji diawali dengan berkuasanya Sultan Brquq (784
H./1382 M.-801 H./1399 M.) setelah berhasil menggulingkan sultan terakhir dari
Mamluk Bahri, Shalih Haj bin Asyraf Sya’ban. Sesungguhnya tidak ada perbedaan
pemerintahan Mamluk Bahri dan Burji, baik dari segi status para sultan yang
dimerdekakan atau pun dari segi sistem pemerintahan yang oligarki.
o Hal-hal yang membedakan kedua pemerintah tersebut adalah sukses
pemerintahan Mamluk Bahri lebih banyak terjadi dengan turun-temurun,
sedangkan pada masa Mamluk Burji sukses lebih banyak terjadi karena perang
saudara dan huru-hara. Pertentangan ini disebabkan sistem pendidikan bagi para
Mamluk tidak ketat, dan mereka diperbolehkan untuk tinggal di luar pusat-pusat
latihan bersama rakyat biasa.
Cont...
Adapun sultan-sultan yang pernah menjadi penguasa dinasti Mamluk bahri adalah
sebagai berikut:

No. Nama Sultan Tahun Pemerintahan (Hijriyah) Tahun Pemerintahan (Masehi)

1. Sayf al-Din Barquq 784 1382

2. Nasir Faraj 801 1398

3. Mansur Abd. Azis 808 1405

4. Nasir Faraj 809 1405

5. Musta’in 815 1412

6. Muayyad Shaukh 815 1412

7. Muzaffar Ahmad 824 1421

8. Safy al-Din Attar 824 1421

9. Nasir al- Din Muhammad 824 1421

10. Sayf al-Din Barsbay 825 1422


Cont...
12. Syaf al-Din Jaqmafy 842 1433

13. Sayf al-Din Inal 857 1453

14. Fakrul al-Din Ahmad 863 1460

15. 865Shihab al-Din Ahmad 865 1460

16. Sayf al-Din Khushaq 865 1461

17. Sayf al-Din Bilbey 872 1468

18. Zahir Timurbugha 872 1468

19. Sayf al-Din Qait Bay 873 1478

20. Nasir Muhammad 901 1495

21. Zahir Qansuh 904 1498

22. Asgraf Janbalat 905 1499

23. Qunsuh al-Ghuri 905 1500

24. Tuman Bay 923 1517


C.Peran dinasti Mamluk dalam Menjaga
Peradaban di Mesir
Dinasti Mamluk telah membawa warna baru dalam sejarah politik Islam sekaligus
mebawa kemajuan bagi Mesir. Pemerintahan dinasti yang bersifat oligarki militer
dapat memberikan kemajuan-kemajuan bagi peradaban Mesir dalam berbagai
bidang.
Adapun kemajuan-kemajuan yang telah dicapai pada masa Dinasti Mamluk ini adalah
sebagai berikut:
1. Bidang Militer
2. Bidang Pemerintahan
3. Bidang Ekonomi
4. Bidang Arsitektur
5. Bidang Pendidikan
Cont...
1. Bidang Militer
– Pemerintahan dinasti ini dilantik dari pengaruhnya dalam kemiliteran. Para
Mamluk yang dididik haruslah dengan tujuan untuk menjadi pasukan
pendukung kebijaksanaan pemimpin. Ketua Negara atau sultan akan diangkat
di antara pemimpin tentara yang terbaik, yang paling berprestasi, dan
mempunyai kemampuan untuk menghimpun kekuatan. Walaupun mereka
adalah pendatang di wilayah Mesir
– Setelah memeluk Islam, seorang Mamluk akan dilatih sebagai tentara berkuda.
Mereka harus mematuhi Furisiyyah, sebuah aturan perilaku yang memasukkan
nilai-nilai seperti keberanian dan kemurahan hati dan juga doktrin mengenai
taktik perang berkuda, kemahiran menunggang kuda, kemahiran memanah
dan juga kemahiran merawat luka dan cedera.
Cont...
– Ada satu surat di Al-Qur'an yang berkisah tentang `heroisme’ kuda-kuda yang
berlari kencang dalam kecamuk peperangan.
”Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah. Dan kuda
yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya). Dan kuda yang
menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi. Maka, ia menerbangkan debu dan
menyerbu ke tengah kumpulan musuh.” (Al-‘Adiyat 1-4).
Cont...
2. Bidang Pemerintahan
Dalam bidang pemerintahan, kemenangan dinasti Mamalik atas tentara Mongol di 'Ayn al-
Jalut menjadi modal besar untuk menguasai daerah-daerah sekitarnya. Banyak penguasa-
penguasa dinasti kecil menyatakan setia kepada kerajaan ini. Untuk menjalankan
pemerintahan di dalam negeri, Baybars mengangkat kelompok militer sebagai elit politik.
Disamping itu, untuk memperoleh simpati dari kerajaan-kerajaan Islam lainnya, Baybars
membaiat keturunan Bani Abbas yang berhasil meloloskan diri dari serangan bangsa
Mongol, al-Mustanshir sebagai khalifah. Dengan demikian, khilafah Abbasiyah, setelah
dihancurkan oleh tentara Hulaghu di Baghdad, berhasil dipertahankan oleh daulah ini
dengan Kairo sebagai pusatnya. Sementara itu, kekuatan-kekuatan yang dapat
mengancam kekuasaan Baybars dapat dilumpuhkan, seperti tentara Salib di sepanjang Laut
Tengah, Assasin di pegunungan Syria, Cyrenia (tempat berkuasanya orang-orang Armenia),
dan kapal-kapal Mongol di Anatolia.
Cont...
3. Bidang Ekonomi
Kemajuan dalam bidang ekonomi yang dicapai o!eh dinasti Mamluk lebih besar diperoleh
dan sektor perdagangan dan pertanian. Di sektor perdagangan, pemerintah dinasti Mamluk
memperluas hubungan dagang yang telah dibina sejak masa Fatimiyah, misalnya dengan
membuka jalur dagang dengan Italia dan Prancis.
Cont...
4. Bidang Arsitektur
Devisa negara yang melimpah pada masa dinasti Mamluk memungkinkan mereka
untuk mendirikan bangunan-bangunan yang indah dan megah. Sejak masa
pemerintahan Qalawun, sultan-sultan Mamluk telah terbiasa memperindah
bangunannya dengan batu-batu benteng, batu kapur dan batu api yang diambil dan
dataran tinggi Mesir, terutama dalam bentuk kuburan-kuburan dan kubah-kubah
mesjid yang terdiri atas bebatuan tersebut. Hampir semua macam kerajinan yang
berkembang saat itu berhubungan erat dengan bangunan, khususnya bangunan
yang bercorak religius. Seperti hiasan perunggu pada pintu-pintu mesjid, kotak al-
Qur’an yang terbuat dan emas bertabur mutiara, mosaik-mosaik yang indah pada
lengkung-lengkung bangunan, karya seni dan kayu pada mimbar yang cukup rumit
pembuatannya, yang kesemuanya menunjukkan perkembangan seni dan kerajinan
saat itu.
Cont...
5. Bidang Pendidikan
– Setelah Baghdad hancur dan kekuasaan Abbasiyah runtuh, maka ibu kota alam Islami
berpindah ke Kairo, Mesir. Begitu juga pusat pendidikan dan pengajaran berpindah
pula ke Kairo, ke Jami’ Al-Azhar. Pada masa Sultan Baybars, Al-Azhar mengalami
peningkatan yang gemilang, menjadi pusat ilmu pengetahuan, terutama ilmu-ilmu agama
dan bahasa Arab. Mesir pada masa itu adalah masa keemasan dalam sejarahnya. Al-
Azhar masa itu dikunjungi oleh ulama-ulama dan pelajar-pelajar dari seluruh dunia,
sebagaimana halnya kota Baghdad dahulu.
– Pada masa Sultan An-Nashir (693 H-741 H/ 1293 M-1341 M) kebudayaan Islam di
Mesir mencapai tingkat yang tertinggi. Kekayaan negeri masa itu bertambah besar
dengan biaya cukai barang-barang perdagangan dari India ke Eropa dengan melalui
Mesir.
Cont...
– Di antara kemajuan pada bidang pendidikan pada masa Dinasti Mamluk, dapat
ditinjau dari berbagai aspek, yaitu:
a. Ilmu Pengetahuan
b. Sistem Pengajaran
c. Lembaga Pendidikan
D.Zaman Kemunduran Dinasti
Mamluk
– Seperti halnya dinasti-dinasti yang lain, dinasti Mamluk juga mengalami pasang
surut. Setelah mengalami kemajuan dalam berbagai bidang, dinasti ini mengalami
masa kemunduran yang pada akhirnya membawa pada masa kehancuran.
– Faktor-faktor yang menyebabkan dinasti ini mengalami kemunduran dan
kehancuran yaitu:
1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal
Cont...
1. Faktor Internal
a. Perebutan Kekuasaan
Pada masa penierintahan Qalawun, sultan Mamluk ke-8 melakukan perubahan dalam
pemerintahan, yaitu pergantian sultan secara turun menurun dan tidak lagi memberikan
kesempatan kepada pihak meliter untuk memilih sultan sebagai pemimpin mereka. Di samping
itu, Qalawun juga telah mengesampingkan kelompok Mamluk Bahri sehingga makin lama
pejabat dan Mamluk Bahriy semakin berkurang dan digantikan oleh Mamluk Burjiy.
Perpindahan kekuasaan ke tangan Marniuk Burjiy membawa banyak perubahan gaya
pernerintahan dalam dinasti ini.
Sistem baru yang diterapkan Qalawun ternyata telah menimbulkan kericuhan dalam
pemerintahan. Pada masa ini Qalawun mengalami dua kali turun tahta karena perebutan
kekuasaan dengan Kitbuga dan Najim al-Mansur Hisamudin. Pada 1382 M. Barquk al-Dzahir
Saef al-Din dan Mamluk Burjiy berhasil merebut kekuasaan dan tangan as-Salih Salahuddin,
sultan terakhir dan keturunan Qalawun. Sejak saat itulah mulai periode kekuasaan Mamluk
Burjiy.
Cont...
b. Kemewahan dan Korupsi
Sejak pemerintahan Qalawun, pola hidup mewah telah menjalar di kalangan
penguasa istana, bahkan di kalangan para amir. Hal mi membuat keuangan negara
sernakin merosot dan untuk mengatasinya, pendapatan dan sektor pajak
dinaikkan sehIngga penderitaan rakyat semakin bertambah. Di samping itu,
perdagangan pun semakin sulit, seperti komoditi utama dan Mesir yang selama mi
yang selama mi diperjualhelikan bebas oleh para petani, diambil alih oleh sultan-
sultan dan keuntungannya digunakan untuk berfoya-foya. Korupsi, baik banyak
maupun sedikit tidak hanya dilakukan oleh para sultan, namun para pejabat
rendahan pun melakukan hal yang sama.
Cont...
c. Merosotnya Perekonomian
Sikap penguasa Dinasti Mamluk yang memeras pedagang membelenggu
kebebesan petani menyebabkan lunturnya gairah dan semangat kerja mereka.
Keadaan ini semakin memperburuk musim kemarau panjang dan wabah penyakit
menjalar di Negeri ini.
Selain itu, sejak Vasco da Gama menemukan Tanjung Harapan di tahun 1498 M,
jalur perdagangan dari Timur jauh ke Eropa yang asalnya melalui Kairo,
berpindah ke tempat itu. Hal ini berdampak besar pada pendapatan devisa
Negara yang selanjutnya melemahkan perekonomian.
Cont...
2. Faktor Eksternal
Penyebab Iangsung runtuhnya dinasti Mamluk adalah terjadinya peperangan dengan tentara
Turki Utsmani yang terjadi dua kali. Pada tahun 1516 M, terjadilah peperangan di Aleppo
yang berakhir dengan kekalahan total tentara Mamluk. Setelah menang di Aleppo, tentara
Turki (Usmani malanjutkan perjalanannya untuk masuk ke daerah Mesir yang dalam
perjalanan mi terjadi lagi pertempuran yang sengit antara tentara Turki Utsmani dengan
tentara Mamluk.
Pertempuran ini terjadi ketika Mamluk diperintah oleh Tuman Bay II (al-Asyrof) yang
merupakan sultan terakhir dinasti Mamluk. Dengan demikian, berakhirlah kekuasaan
dinasti Mamluk di Mesir yang berlangsung cukup lama dan sebagai akibatnya tampuk
pemerintahan kekhalifahan dipindahkan dan Kairo ke Istambul. Kairo yang sebelumnya
menjadi ibi kota kerajaan, sekarang tidak lebih dan sebuah kota protinsi dan kesultanan
Turki Utsmani.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai