Kelompok Tutorial 12
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Illahi Robbi Allah SWT, tuhan semesta alam
yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat
dan salam semoga senantiasa tercurah pada Nabi Besar Muhammad SAW, Rasil
pembawa berkah, penerang bumi dari kegelapan dan seorang refolusioner yang
merubah dunia dan peradaban menjadi lebih baik. Keselamatan dan berkah juga
umatnya yang senantiasa taat dan patuh kepada ajaranya sampai akhir zaman.
Aamiin.
menyelesaikan makalah ini. Salah satu tujuan terselesaikannya tugas ini yaitu
guna memenuhi salah satu persyaratan untuk memenuhi tugas pada blok BMS I.
tidak dapat terwujud tanpa bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak
yang dengan ikhlas meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran. Untuk itu dengan
i
DAFTAR ISI
ii
2.11 Kelainan Sistem Saraf dan Penyembuhannya .............................. 87
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dua (2) minggu kemudian setelah perawatan, Rani datang kembali ke RSGM
FKG Unpad untuk melakukan kontrol. Rani masih mengeluhkan rasa sakit dan
Umur : 16 tahun
sebelah kiri.
Pemeriksaan Intraoral : -
1
2
I
More Learning
Terminologi Problems Hypothesis Mekanisme Don’t
Info Issues
Know
Luka Jelaskan
membuka
mulut
Perawatan Bagaimana
mekanisme
kerja sistem
saraf pusat
dan perifer?
dan interaksi
3
kesemutan transmitter
bagian
rahang
bawah
sebelah kiri
Jelaskan
reseptor
sensorik dan
sensasi
somatik.
Jelaskan
pembentukan
sel saraf.
Sebutkan
persarafan
pada bagian
mandibular.
Jelakan
bagian-bagian
saraf pusat.
4
1.3 Mekanisme
mulut
kiri
5
5. Jelaskan mekanisme kerja sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer!
TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan saraf merupakan jenis keempat dari jaringan dasar. Terdapat hamper
rangsang tersebut menjadi impuls, meneruskan impuls tersebut menuju pusat dan
kegiatan tersebut dapat terselenggara oleh karena bentuk sel saraf yang khas yaitu
utama dalam merambatkan impuls, sejenis sel saraf berkemampuan pula untuk
bersekresi seperti halnya sel kelenjar endokrin. Sel saraf mensekresikan hormon
Komponen jaringan saraf terdiri atas sel saraf dan sel penyokong.
Sel saraf dinamakan pula sel neuron, berbeda degan sel-sel dari jaringan
dasar lainnya karena adanya tonjolan-tonjolan yang panjang dari badan selnya.
semua aktivitas tubuh. Bagian sel saraf secara umum terdiri atas nukleus, badan
sel, dendrit, lapisan mielin, akson, ujung-ujung saraf, neurilema, dan nodus
ranvier.
6
7
granula yang disebut nissl bodies. Berfungsi sebagai pengendali sel saraf.
Tempat sintesis dan integrasi impuls saraf. Sering disebut juga dengan
impuls keluar dari sel. Panjang akson mulai dari beberapa millimeter
sebagai serabut yang menghantar impuls keluar dari sel. Akson pada sel
saraf ne
sebagai isolator, sebagai pelindung serabut saraf dari tekanan dan cedera.
Selain itu, mielin juga berfungsi sebagai penyekat serabut saraf sehingga
penyimpan ingatan.
7) Nodus ranvier. Bagian sel saraf yang tidak mengandung lapisan mielin
bukanlah sebuah struktur dari sel saraf. Nodus ranvier hanyalah penunjuk
Sel saraf berdasarkan fungsinya terdiri atas tiga macam yaitu sel
saraf sensorik, sel saraf motorik, dan sel saraf intermediet atau
interneuron.
9
1) Sel saraf sensorik. Pada umumya terhubung dengan sel reseptor. Sel
yang dimiliki oleh manusia. Sel saraf sensorik merupakan tipe neuron
unipolar.
otot. Sel saraf motorik merupakan bagian dari sistem saraf yang
saraf multipolar.
motorik dan sel saraf sensorik. Sel saraf interneuron merupakan sel
saraf bipolar.
jaringan pengisi. Sering juga disebut dengan sel glia. Meliputi semua komponen
10
jaringan saraf yang tidak ikut berperan dalam merambatkan impuls saraf, tetapi
bukan jaringan pengikat oleh karena berasal dari jaringan ektoderm. Berperan
sebagai penopang structural dan nutrisional bagi neuron, isolasi elektrikal, dan
fungsi utama nya yaitu untuk memberi sokongan struktur sel, memberi
sel.
impuls saraf.
Sinapsis atau sinaps adalah titik pertemuan satu neuron dengan neuron
berikutnya. Fibril yang membentuk akson memiliki ujung yang tipis dan melebar
yang disebut end feet yang dekat dengan dendrit atau badan sel neuron lain akan
pada satu arah saja.kantong pada ujung akson disebut dengan bulbus akson yang
mengeluarkan neurotransmitter.
sel target.
2.3 Saraf Perifer dan Struktur Mikroskopisnya (Ellania R. 156 & Novela R. 002)
Susunan saraf perifer terdiri dari neuron, sel penunjang, saraf, dan
akson yang terletak di luar susunan saraf pusat. Susunan ini mencakup saraf
(Eroschenko, 2008)
(Eroschenko, 2008)
yang terputus ini disebut nodus Ranvier (4). Fungsi nodus Ranvier
(Eroschenko, 2008)
bagian tubuh dengan sistem saraf pusat. Sistem ini terdiri dari jaringan saraf yang
berada di bagian luar otak dan medulla spinalis (sumsum tulang belakang) seperti
daerah kulit, dan indra lainnya. Sistem ini juga mencakup saraf kranial yang
berasal dari otak, saraf spinal yang berasal dari medulla spinalis, ganglia, reseptor
sensorik yang berhubungan, dan sistem saraf otonom yang mempunyai dua divisi
Susunan saraf tepi terdiri dari neuron, sel penunjang, saraf (sensorik dan
motorik) dan akson yang terletak di luar susunan saraf pusat. Saraf (sensorik &
lingkungan luar atau dalam tubuh, serta mengkomunikasikannya pada sistem saraf
jenis dari saraf tepi yang terbagi menjadi dua yaitu sistem sistem saraf tepi terdiri
dari sistem saraf sadar (somatic) dan sistem saraf tak sada (otonom).
kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak dan serabut saraf sumsum
tulang belakang (saraf spinal), yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum
tulang belakang (Sloane, 2003). Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala
dan leher, kecuali nervus vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah
toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh
karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf
pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting. (Sloane,
2003)
1) Saraf Kranial
Mekanisme saraf tepi terlihat dari 12 pasang saraf kranial yang terdiri
dari :
diproses sebagai persepsi visual III. Mereka saraf optikus merupakan saraf
sensorik murni yang dimulai di retina. Serabut-serabut saraf ini, ini melewati
foramen optikum di dekat arteri optalmika dan bergabung dengan saraf dari
sisi lainnya pada dasar otak untuk membentuk kiasma optikum, Serabut-
menyilang kiasma, sedangkan yang berasal dari lapangan visual nasal tidak
dari radiasio optika melewati bagian posterior kapsula interna dan berakhir
pergerakan bola mata elevasi alis, konstriksi pupil, dan memfokuskan lensa.
Saraf ini mengontrol sebagian besar gerakan mata, konstriksi pupil, dan
keluar dari bagian punggung otak. Saraf troklearis mensarafi otot obliks
superior dan menghasilkan gerakan mata depresi, rotasi internal dan sedikit
abduksi.
dan motor berfungsi seperti menggigit dan mengunyah. Yang terbesar dari
saraf kranial, namanya ("trigeminal" = tri-, atau tiga dan -geminus, atau
kembar; tiga kali kembar) berasal dari fakta bahwa setiap saraf trigeminal
(satu di setiap sisi dari pons) memiliki tiga besar cabang yang Terbagi atas
saraf optalmik adalah saraf sensorik. Berfungsi input dari kornea, rongga
19
hidung bagian atas, kulit kepala bagian frontal, dahi, bagian atas alis,
Berfungsi: input dari dagu, bibir atas, gigi atas, mukosa rongga hidung,
medial ke saraf wajah. Untuk mencapai mata, berjalan ke atas (superior) dan
Fungsi motorik berasal dari nukleus motorik yang terletak pada bagian
otot ekspresi wajah yang terdiri dari otot orbikularis okuli, otot buksinator,
otot oksipital, otot frontal, otot stapedius, otot stilohioideus, otot digastriktus
organ corti dan berjalan menuju inti koklea di pons, dari sini terdapat
serebelum.
dari saraf vagus dan asesorius pada waktu meninggalkan kranium melalui
melewati foramen, saraf berlanjut antara arteri karotis interna dan vena
jugularis interna ke otot stilofaringeus. Di antara otot ini dan otot stiloglosal,
saraf berlanjut ke basis lidah dan mempersarafi mukosa faring, tonsil dan
superior dan ganglio inferior. Nervus vagus kanan dan kiri akan masuk
rongaa toraks dan berjalan di posterior radix paru kanan untuk ikut
melalui cabang celiaca yang besar ke duodenum, hepar, ginjal, dan usus
memutar kepala ke samping dan otot trapezius memutar skapula bila lengan
diangkat ke atas.
gabungan radix cranialis dan radix spinalis. Radix spinalis berasal dari C1-
menghantarkannya
ke otak untuk
24
diproses sebagai
sensasi bau
menghantarkannya ke
sebagai persepsi
visual
mata ekstraokular
dan memberikan
persarafan
parasimpatis ke
otot-otot mata
intrinsik
otot mata
ekstraokular: the
superior oblique
persarafan sensorik
ke bagian utama
25
kepala,
menggunakan
lemniskus
trigeminothalamic
untuk membawa
impuls sensorik
kepada kesadaran,
dan menginervasi
otot-otot
pharyngeal arch
pertama.
otot mata
ekstraokular: the
lateral rectus
Menerima rangsang
lidah untuk
diproses di otak
sebagai sensasi
rasa.
Motorik:
26
Mengendalikan
menciptakan
ekspresi wajah.
vestibular:
Mengendalikan
keseimbangan
Sensori
koklea: Menerima
rangsang untuk
diproses di otak
sebagai suara
rangsang dari
bagian posterior
lidah untuk
diproses di otak
Motorik:
Mengendalikan
organ-organ dalam
dalam
Motorik:
Mengendalikan
organ-organ dalam
pergerakan kepala
pergerakan lidah
28
2) Saraf Spinal
(Mutaqin, 2009)
sekitarnya.
subclavius, Nervus thoracicus longus. berasal dari ramus C5, C6, dan
humeri.
30
(8) Nervus subciavius: Nervus subclavius berasal dari ramus C5 dan C6,
(9) Nervus supcapulari: Nervus ini bersal dari ramus C5, mempersarafi
bawah dan otot-otot kecil tangan, dan kulit tangan di sebelah medial.
medianus.
lengan atas.
lamina terminalis,
medulla spinalis.
otot paha.
lebih tinggi.
Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak
disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ
tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung.
Sistem saraf tak sadar memiliki peran yang sangat baik di dalam tubuh
sangat kecapaian bila harus mengontrolnya satu persatu. Sistem saraf otonom
terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. (Wilson,
2005)
1) Saraf simpatik
33
gerakan tidak disadari atau gerak refleks. Gerak refleks merupakan suatu
reaksi yang bersifat otomatis atau tanpa disadari. Impuls saraf pada gerak
refleks melalui alur impuls pendek. Alur impuls dimulai dari reseptor
dikirim oleh saraf motorik menuju ke efektor. Alur impuls pada gerak
refleks disebut lengkung refleks. Sistem saraf simpatik disebut juga sistem
toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem saraf ini berupa 25 pasang
ganglion atau simpul saraf yang terdapat di sumsum tulang belakang yang
2) Saraf parasimpatik
juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf preganglion keluar dari
34
daerah otak dan daerah sakral. Susunan saraf parasimpatik berupa jaring-
seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh
memperlambat kerja dari organ – organ tubuh kita yang penting (Wilson,
(1) Refleks otak, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang
rangsangan cahaya.
(2) Refleks sumsum tulang belakang, adalah gerak refleks yang melibatkan
Parasimpatik Simpatik
Pencernaan
36
2.4 Lobus pada Serebrum dan Medula Spinalis (Nina Kusuma 155)
rumit.Bagian otak ini terdiri dari sepasang hemisfer yang tersusun oleh tiga hal:
di antara keduanya.
37
Lobus ini terletak di fosa anterior.Lobus ini terlibat dalam dua fungsi
serebral utama yaitu : (1) kontrol gerakan volunter termasuk fungsi bicara dan (2)
field,dan pusat bicara Broca.Kontrol ekspresif dari emosi dan moral dilaksanakan
membagi lobus ini menjadi : girus pascasentral yang merupakan sulkus integrasi
supramarginalis.Area pusat rasa kecap (area gustatorius atau area 43) terletak di
mumpunyai dual sulkus yaitu sulkus temporalis superior dan inferior yang
permukaan atas lobus ini ada satu girus lainnya yaitu girus transversum lobus
kata suatu pembicaraan melibatkan peranan girus angularis (area broadmann 39)
sebagai korteks visual.Lobus ini terdiri dari beberapa area yang mengatur
area striata (area broadmann 17) yang terletak di sekitar sulkus kkalkarinus.Pusat
asosiasi pengelihatan terletak di daerah sekitar sulkus kalkarina yaitu area 18 dan
39
19.
antara vetebrata lumbalis pertama dan kedua.Di sini medula spinalis meruncing
sebagai konus medularis,kemudian sebuah sambungan tipis dari pia mater yang
sumsum tulang belakang terdapat dua penebalan yaitu penebalan servikal dan
anggota badan atas dan bawah; dan plexus dari daerah torax membentuk saraf-
saraf interkostalis.
antara otak dan semua bagian tubuh dan (b) gerak refleks.
berikut:
sel-sel dalam ganlion radix posterior,dan selanjutnya serabut sel-sel itu sksn
medula spinalis.
Sel saraf motorik dalam kornu anterior medula spinalis yang menerima
Gambar 2.15 Sumsum tulang belakang. Sumber : netter’s head and neck
2.5 Mekanisme Kerja Sistem Saraf Pusat dan Perifer (Gina Aulia 151)
saraf (Neuron) pada otak dan Medulla spinalis; sedangkan sel Schwann
sepanjang sel saraf sehingga terbentuk selubung mielin. Mielin pada susunan
saraf tepi dibentuk oleh sel Schwann. Mielin merupakan suatu kompleks
tonjolan saraf, dan terdapat celah – celah yang tidak memiliki myelin,
tak bermielin dan terdapat dalam massa kelabu (Substansia Grisea) SSP.
neuroglia yang membatasi system ventrikel SSP. Sel - sel inilah yang
sifat - sifat phagocyte yang menyingkirkan debris – debris yang dapat berasal
dari sel – sel otak yang mati, bakteri dan lain – lain. Sel jenis ini ditemukan di
seluruh SSP dan dianggap berperanan penting dalam proses melawan infeksi.
neuron yang halus. Badan sel Astroglia berbentuk bintang dengan banyak
43
dan transmisi sinaptik. Dengan cara ini pula sel – sel saraf terlindungi dari
substansi yang berbahaya yang mungkin saja terlarut dalam darah. Tetapi
lebih lanjut, karena diduga celah endothel kapiler darahlah yang lebih berperan
neuron, tetapi tidak dapat menghantarkan impuls saraf, suatu fungsi yang
kebanyakan tumor – tumor otak adalah Gliomas atau tumor yang berasal dari sel
– sel glia. Neuron adalah suatu sel saraf dan merupakan unit anatomis dan
menghantarkan informasi keluar dari badan sel disebut Axon. Dendrit dan
akson secara kolektif sering disebut sebagai serabut saraf atau tonjolan saraf.
neural disebabkan oleh karena sifat khusus membran sel neuron yang mudah
44
merupakan zat kimia yang disintesis dalam neuron dan disimpan dalam
gelembung sinaptik pada ujung akson. Zat kimia ini dilepaskan dari ujung
neuron lain atau dengan organ –organ efektor disebut sinaps. Sinaps
merupakan satu – satunya tempat dimana suatu impuls dapat lewat dari
suatu neuron ke neuron lainnya atau efektor. Ruang antara satu neuron dan
neuron berikutnya ( atau organ efektor ) dikenal dengan nama celah sinaptik
sinaps disebut neuron prasinaptik. Neuron yang membawa impuls dari sinaps
dan kalium bervariasi dan dipengaruhi oleh perobahan kimia serta listrik dalam
intrasel yang tinggi dan kadar natrium intra sel yang rendah, bahkan pada pada
kadar natrium extrasel yang tinggi. Impuls listrik timbul oleh pemisahan
muatan akibat perbedaan kadar ion intrasel dan extrasel yang dibatasi membran
sel. Secara skematis perjalanan impuls saraf dapat dilihat pada bagan berikut ini :
1. Na+ K+
+++++++++++++++++++++++++++
K+ Na+
---------------
+++++++++++++++++++++++++++
banyak ion natrium, sebaliknya intrasel lebih banyak ion kalium. Membran
2. Stimulus
- - - - - +++++++++++++++++++++++
+++- - - - - - - - - - - -
+++- - - - - - - - - - - - Na+
- - - - - +++++++++++++++++++++++
Depolarisasasi
Natrium masuk ke intrasel secara cepat. Pembentukan potensial aksi pada tempat
perangsangan.
46
1. - - - - - - - +++++++++++++
++++++++- - - - - - - - -
++++++++- - - - - - - - -
- - - - - - +++++++++++
Jika stimulus cukup kuat, potensial aksi akan dialirkan secara cepat ke
2. +++++- - - - - - - - - - - - - -
- - - - -+++++++++++
K+
- - - - -+++++++++++
++++- - - - - - - - - - - -
Repolarisasi
negatif di dalam sel dan positif diluar sel. Potensial aksi yang terjadi atau
impuls pada saat terjadi depolarisasi dialirkan ke ujung saraf dan mencapai
ujung akson ( akson terminal ). Saat potensial aksi mencapai akson terminal
sel saraf dan sinapsis. Berikut ini akan dibahas secara rinci kedua cara tersebut.
melalui serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial
listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf
beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan kutub negatif terdapat di
bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus) pada indra
sampai dengart 120 m per detik, tergantung pada diameter akson dan ada atau
tidaknya selubung mielin. Bila impuls telah lewat maka untuk sementara
serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls, karena terjadi perubahan
kembali diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000 detik. Energi yang digunakan
berasal dari hasil pemapasan sel yang dilakukan oleh mitokondria dalam sel
saraf. Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang (threshold) tidak akan
akson. Stimulasi yang kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang lebih besar
Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron
Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut
post-sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak
suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis
berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat
yang dihasilkan oleh membran post-sinapsis. Antara saraf motor dan otot
49
1. Saraf Kranial
Saraf otak / saraf kranial adalah saraf perifer yang berpangkal pada otak
dan batang otak.. Fungsinya yaitu sebagai motorik, sensorik dan khusus. Yang
dimaksud khusus adalah fungsi yang bersifat pancaindera.. Dengan saraf kranial
menghidupkan raut muka sesuai dengan keadaan dan suasana. Terdapat 12 pasang
- Otak NI
- Mesensefalon N II,III
- Pons N IV,V,VI,VII
Gambar 2.16 Sumber: Putz, R. & Pabst, R. (2006). Sobotta: Atlas der natomie
2. Saraf Spinal
keluarnya. Seperti di otak, substansia grisea terdiri dari badan-badan sel saraf
serta dendritnya, antar neuron pendek dan sel-sel glia; substansia alba tersusun
menjadi traktus (jaras) yaitu berkas serat-serat saraf dengan fungsi serupa.
51
Gambar 2.17 Sumber: Putz, R. & Pabst, R. (2006). Sobotta: Atlas der
Setiap traktus berawal dan berakhir di dalam daerah tertentu di otak, dan
korteks somatosensorik.)
Saraf tepi disusun oleh berkas-berkas serat saraf yang dipersatukan oleh
spinalis maupun saraf-saraf kranial yang berhubungan dengan otak. Saraf tepi
Akar ventral dan dorsal di setiap tingkat menyatu membentuk sebuah saraf
spinalis (mengandung serat aferen dan eferen) yang keluar dari kolumna
berjalan dalam satu kabel, namun tiap-tiap sambungan bersifat pribadi dan tidak
mengganggu atau mempengaruhi sambungan lain dalam kabel yang sama. Tiga
puluh satu pasang saraf spinal, bersama dengan duabelas saraf kranial yang
56
berasal dari otak membentuk sistem saraf perifer. Pada tingkat yang paling
dasar yang tidak memerlukan partisipasi kesadaran. Misalnya: menarik diri dari
Korda spinalis memiliki dua fungsi vital. Pertama, bagian ini berfungsi
sebagai penghubung saraf antara otak dan sistem saraf perifer. Semua komunikasi
ke atas dan ke bawah korda spinalis terletak di jaras-jaras (traktus) ascendens dan
descendens yang berbatas tegas dan independent pada substansia alba korda
spinalis. Kedua, korda merupakan pusat integrasi untuk refleks spinal, termasuk
sebagian refleks protektif dan postural serta refleks-refleks yang berkaitan dengan
tertentu di tubuh.
Hanya dua neurotransmiter yang dikeluarkan ujung saraf eferen ini untuk
menimbulkan berbagai respons pada hampir semua organ efektornya –
asetilkolin & norepinefrin.
berkeringat, dan ukuran pupil. Dianggap sebagai cabang involunter divisi eferen.
Berbeda dengan cabang volunter somatik, yang mempersarafi otot rangka dan
Sebagian besar organ viseral dipersarafi oleh serat saraf simpatis dan
sistem tidak selalu bersifat eksitatorik dan yang lain selalu inhibitorik. Kedua
untuk melaksanakan aktivitas fisik yang berat dalam menghadapi situasi penuh
stres atau darurat. Misalnya, ancaman fisik dari lingkungan luar. Respon semacam
Pada keadaan yang tidak mengancam, tubuh dapat lebih memusatkan diri pada
jauh. Istilah-istilah:
(menuju 0 mV).
2. Potensial aksi-depolarisasi
3. Repolarisasi
pembalikan potensial membran secara singkat, dengan influks Na+ (fase naik; dari
-70 mV ke +30 mV) dan efluks K+ (fase turun: dari puncak ke potensial istirahat).
Sebelum kembali istirahat, potensial aksi menimbulkan potensial aksi baru yang
ambang. Potensial aksi ini menyebar ke seluruh membran sel tanpa menyebabkan
1. Hantaran oleh aliran arus lokal pada serat tidak bermielin merupakan
spinalis)
Setiap jenis reseptor sangat sensitif terhadap satu jenis stimulus yang
dirancang dan hampir tidak responsif dengan rangsangan jenis lain. Dengan
demikian, contohnya, batang dan kerucut mata sangat responsif terhadap cahaya,
tetapi hampir sepenuhnya responsif untuk rentang normal panas, dingin, tekanan
menit dalam osmolalitas dari cairan tubuh tetapi tidak pernah diketahui untuk
menanggapi mendengar. Akhirnya, rasa sakit reseptor di kulit hampir tidak pernah
dirangsang oleh sentuhan biasa atau stimuli tekanan, tetapi menjadi sangat aktif
Masing-masing jenis dari sensasi yang kita dapat alami seperti nyeri,
terdapat fakta bahwa kita mengalami modalitas sensasi yang berbeda dan serat
dalam sistem saraf pusat, dan jenis-jenis sensasi terasa saat serat saraf yang
dirangsang ditentukan oleh titik tertentu dalam serat saraf yang dituju. Misalnya,
jika serat nyeri dirangsang, orang merasakan nyeri terlepas dari apa jenis stimulus
yang merangsang reseptor. Dapat berupa listrik, serat saraf yang mengalami
overheating, serat yang hancur, atau stimulasi rasa nyeri dari akhiran saraf karena
adanya kerusakan sel-sel jaringan. Dalam hal ini, orang merasakan sakit.
Demikian juga, jika serat sentuhan dirangsang oleh eksitasi listrik dari
reseptor sentuhan atau dengan cara lain, orang merasakan sentuhan karena serat
sentuhan menyebabkan daerah sentuhan tertentu di otak. Demikian pula, serat dari
retina mata mengakhiri di daerah otak, serat dari telinga mengakhiri di daerah
67
pendengaran pada otak, dan serat suhu berakhir pada daerah suhu. Spesifisitas
serat saraf yang hanya mengtransmisi salah satu modalitas sensasi disebut prinsip
baris berlabel.
7. KorpuSke Pacinian
8. Ujung otot
9. Spindle otot
11. Pendengaran
13. Kesetimbangan
dan aorta
kerusakan fisik
tubuh.
beberapa reseptor
hangat;
9. CO2 darah
hipotalamus
mata; mata
2) Sensasi thermoreseptif
3) Sensasi sakit
jaringan.
1) Sensasi exteroreceptive
2) Sensasi proprioseptif
sensasi posisi, tendon dan sensasi otot, sensasi tekanan dari bagian
3) Sensasi visceral
4) Sensasi dalam
fasciae, otot, dan tulang. Ini juga termasuk tekanan, rasa sakit, dan
dengan jenis yang sama. Ada tiga perbedaan utama antara mereka:
dalam.
cepat, tetapi beberapa dari reseptor jenis yang sama digunakan untuk
2. Reseptor Tactile
2) Reseptor sentuhan
72
5) Ruffini
6) Sel-sel pacinian,
73
saraf trigeminal.
1. lacrimal
2. frontal
3. nasociliary
75
Nervus facialis adalah saraf yang berasal dari Arcus Pharingeus 2 dan
1. SAU (SomatoAfferenUmum)
2. VAS (ViseroAfferenSpesifik)
3. VAU (ViseroAfferenUmum)
4. VEU (ViseroEfferenUmum)
5. VES (ViseroEfferenSpesifik)
79
Tabel 2.4 Jenis sera but saraf sensorik dan motorik dan
penjulurannya
- Serabut
macam
(SAU) afferent mulai sakit dan suhu SAU area sangat kecil dari
propioceptor) facial.
dan dalam
membrane persarafan
timpani. sensorik
untuk
bagian kulit
telinga luar
dan
membrane
timpani
80
solitari lidah.
solitari melewati
jalur yang
sama seperti
serabut
SVA
salivatory bagian
glandula
lacrimal,
nasal,
submandibula
r, dan
sublingualis
digastricus mensarafi
dan mm otot-otot
pharyngeus
2
82
visi. Hal ini tergantung pada fungsi parietal utuh kortikal. Stereognosis adalah
tas atau saku seseorang dan menemukan kunci atau masuk kedalam kamar
serebrum dan kadang-kadang timbul tanpa adanya efek pada sensasi sentuh
dan tekan apabila terdapat lesi di lobus parientalis posterior dari girus pasca
sentralis.
83
rangsangan yang diterima dalam bentuk tekanan. Beberapa ujung saraf bebas
yang diteruskan didalam kulit dan didalam banyak jaringan lain dapat
mendeteksi rasa dan tekanan ujung jari dari daerah lain yang mengandung
memiliki dasarnya yang disebut organ akhir rambut juga merupakan jenis
reseptor raba yang ada di tubuh manusia, terutama terletak pada kulit
manusia.
cerebri dan kadang-kadang terjadi tanpa ada kelainan pada sensasi raba dan
tekanan. Alat indera yang berkaitan erat dengan stereognosis adalah kulit,
karena kulit dapat merasakan panas, dingin, tekanan, dan rasa sakit meskipun
hal tersebut tidak terjadi pada seluruh bagian kulit. Bagian utama dari
sebagai berikut
2. Cortopus tactus
terdapat pada lidah. Ini adalah sebuah fenomena sensori yang kompleks yang
tidak dapat dilakukan tanpa adanya peran kulit. Orang yang normal dapat
pada keutuhan rasa raba dan tekanan. Dan jika dalam columna dorsolis terjadi
peranan dari korteks serebri yang cukup dalam kemampuan ini. Stereognosis
2.10 Perasaan Sintetik dan Diskriminasi Dua Titik (Ifrialda Fatwa 158)
saraf yang melekat ke reseptor akan melepaskan potensial aksi dan menyalurkan
informasi ke korda spinalis dan otak. Reseptor taktil yang berbeda memiliki
dari dua ujung disebut diskriminasi dua titik. Tubuh bervariasi dalam
kemampuan membedakan dua titik dibedakan pada ujung jari tangan, 30-40mm
85
dapat dibedakan pada dorsum pedis. Sensasi taktil dibawa ke korda spinalis oleh
satu dari tiga jenis neuron sensorik. Serat tipe A beta yang besar, serat tipe A
aksi dengan sangat cepat. Semakin besar serat semakin cepat transmisinya
dibanding serat yang lebih kecil. Informasi taksil yang dibawa oleh serat A
menyalurkan potensial aksi ke korda spinalis jauh lebih lambat daripada serat A.
ke korda spinalis melalui akar dorsal saraf spinal yang sesuai. Setelah bersirap di
spina, informasi dengan lokalisasi dibawa oleh serat serat A yang melepaskan
potensial aksi dengan cepat (beta dan delta) dikirim ke otak melalui sistem
lemniskus kolumna dorsalis. Serat serat saraf dalam sistem ini menyebrang dari
dibawa ke korda spinalis melalui serat serat C yang melepaskan potensial aksi
secara lambat. Info tersebut dikirim ke daerah retikularis di batang otak dan
kemudian ke pusat pusat yang lebih tinggi melalui serat di sistem antecolateral.
Indera raba (taktil) reseptor taktil adalah alat indra yang paling luasn
terletak diseluruh permukaan kulit dan beberapa selaput lendir. Ada dua fungsi
kemudian, penting untuk mengenal tekstur, bentuk, lokasi akurat dari suatu
Reseptor indra taktil terletak pada kulit dan beberapa selaput lendir.
Indera taktil memberikan informasi tentang kualitas benda benda yang diraba
(keras, halus), arah gerak dari input taktil dan lokasi dari input tersebut (fungsi
diskriminatif). Selain itu sistem taktil juga merasakan raba halus, nyeri dan
dan tekanan.
frekuensi rendah.
ujung nya meluas, yang salah satu jenis nya diskus merkel.
disarankan.
87
serabut saraf yang pangkal nya melilit, jadi setiap rambut dan
baguan tubuh, hampir semua informasi mengenai sentuhan, tekanan, dan getaran
masuk ke korda spinalis melalui akar dorsal saraf spinal yang seseuai. TPL
(lokasi taktil) lebih peka pada bagian yang menonjol seperti hidung, mata, bibir.
2.11 Kelainan Sistem Saraf dan Penyembuhannya (Iqbal I. 046 & Ifrialda F.
158)
2.11.1 Epilepsi
88
1) Definisi
oleh lepasnya muatan listrik yang abnormal, berlebih dan sinkron, dari
2) Penyebab
baik pada saat kelahiran, luka kepala, stroke, tumor otak ataupun genetika,
3) Penyembuhan
(1) Operasi
2.11.2 Stroke
1) Defenisi
menyebabkan kematian.
2) Penyebab
89
pendarahan).
3) Penyembuhan
(1) Terapi.
(2) Obat-obatan.
4) Pencegahan
1) Definisi
2) Penyebab
Streptococcus anaerob
S. beta hemalitikus
90
S. alfa hemalitikus
E. coli Bacteriodes
Jamur N. asteroids
Spesies candida
Aspergillus
Parasit E. Histolitiha
Cystecircosis
Schistosomiasis
3) Penyembuhan
(2) Opersi
(3) Antibiotik
2.11.4 Meningitis
1) Definisi
2) Penyebab
Streptococcua pneumoniae
H. Influenzae
Staphylocococci
91
Listeriomonocytogenes
HIV
Jamur Kriptokkokus
3) Gejala
(4) Muntah-muntah
(7) Potophobia
(8) Phonophobia
4) Penyembuhan
antibiotik
2.11.5 Alzheimer
1) Definisi
2) Penyebab
3) Gejala
4) Faktor-faktor Pemicu
5) Penyembuhan
1) Definisi
dalam tengkorak dan selalu tumbuh sebagai sebuah massa yang berbentuk
2) Penyebab
93
3) Gejala Umum
(1) Muntah
(6) Kejang
4) Penyembuhan
(2) Radiotrapi
(3) Kemotrapi
1) Definisi
dengan nyeri wajah di satu sisi, nyeri tajam, dan hilang timbul. Terkadang
sering di sekitar mulut dan pipi sehingga sering dikaitkan dengan nyeri
2) Penyebab
94
karen autoimun)
3) Penyembuhan
(1) Obat-obatan
(2) Penyinaran
(3) Penyuntikan
2.11.8 Parkinsion
1) Definisi
2) Penyebab
3) Gejala
(1) Tremor
4) Penyembuhan
(1) Obat-obatan
(2) Operasi
1) Definisi
tidak langsung.
2) Penyebab
3) Pengobatan
1) Definisi
96
2) Penyebab
3) Gejala
4) Penyembuhan
(2) Fisoterapi
2.11.11 Dekompresi
1) Definisi
tekanan sekitar.
2) Penyebab
Penyelam naik terlalu cepat dan nitrogen lolos dari jaringan tubuh
3) Penyembuhan
Hal ini terjadi misalnya karena pemutusan pada satu sumsum spinal yang
menyebabkan paralisis spastik pada segmen tubuh di bawah lesi. Gejala arefleksi
kehilangan resistensi terhadap gerak pasif serta fasikulasi atau kejang otot.
kelainan dalam aktivitas motorik normal. Jadi orang dengan kelainan ini
melakukan gerak yang tidak diinginkan, seperti gerakan yang menghentak paksa
pada korteks motorik misalnya kontraksi berulang ulang pada otot wajah, lengan,
disease.
raba.
2.12.1 Definisi
Akhiran saraf berupa ujung-ujung tonjolan saraf baik sebagai axon atau
berfungsi sebagai dendrit tidak selalu berhubungan dengan bagian saraf lain
melainkan berakhir bebas atau berhubungan dengan jaringan lain. Ujung saraf
tersebut berfungsi menerima rangsang dari lingkungan atau membawa pesan dari
Terdapat dua macam serabut saraf, serabut saraf aferen dan serabut saraf
eferen. Serabut saraf aferen merupakan serabut saraf yang membawa impuls dari
ujung saraf penerima rangsang menuju saraf pusat. Sebaliknya, serabut saraf
100
aferen membawa impuls sebagai respon dari saraf pusat menuju akhiran saraf
jenis kedua.
Ujung saraf aferen dapat berakhir bebas dalam jaringan atau membentuk
suatu bangunan yang disebut reseptor. Reseptor pada kulit dan selaput lendir
merupakan bagian dari saraf aferen yang bermielin, tetapi menjelang masuk
Tabel 2.1 Ciri-ciri beberapa jenis reseptor yang membentuk bangunan khusus
dikirimkan oleh susunan saraf pusat sebagai jawaban atau tanggapan terhadap
impuls yang datang dari perifer melalui serabut saraf aferen. Akhiran saraf eferen
kategori yaitu:
serabut otot sudah tidak bermielin lagi akan tetapi ditutupi oleh sel-sel Schwann.
102
ujung akhiran saraf yang merupakan efektor tidak terdapat selubung myelin dan
membentuk anyaman di sekeliling otot polos, otot jantung, atau di bawah epitel
dalam, vasomotor pada otot pembuluh darah, pilomotor pada otot-otot folikel
PEMBAHASAN
Pasien : Rani
Umur : 16 tahun
103
104
3.2 Kesimpulan
Setelah dua (2) minggu perawatan, Rani datang kembali ke RSGM FKG
Unpad untuk melakukan kontrol. Rasa sakit dan kesemutan yang terjadi di daerah
kerusakan pada ujung syaraf, maka akan dirasakan kesemutan di daerah yang
terkena.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Oktober 2015.
Buku Kedokteran
L., Sherwood. (2001). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.
105
106
Norton, N. S. (2011). Netter's head and neck anatomy for dentistry. Elsevier
Health Sciences.
Jakarta: EGC.
Subowo, prof., dr., MSc, Phd. 2008. Histologi Umum. Bandung: Sagung
Seto
Website
http://belajarbiologi.com/2015/04/sel-saraf-bagian-bagian-sel-saraf.html#
http://blogs.unpad.ac.id/histologi/2010/07/18/7-jaringan-saraf/
repository.binus.ac.id/2009-2/.../L004457711.ppt
repository.usu.ac.id/bitstream/.../3/06001194.pdf.txt
107
repository.usu.ac.id/bitstream/.../3/Chapter%20II.pdf
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/kuntarti/material/anatomisaraf.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Jaringan_Saraf.pdf