Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

TEHNIK IMAJINASI DAN RELAKSASI

Mata Kuliah : Keperawatan Komplementer Alternatif

Dosen Pengampu : Nurhayati, S.Kep, M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 3 :

Elsa Hartati Nim : 203.001.09.032

Endang Safitri Nim : 203.001.09.028

Eka Gusriani Nim : 203.001.09.035

Junima Sa’adah Nim : 203.001.09.033

Nadilla Nim : 203.001.09.001

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI

UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat –

Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tentang ” Keperawatan Komplementer Tentang

Tehnik Imajinasi dan Relaksasi “ tak lupa penulis juga berterima kasih kepada ibu Nurhayati,

S.Kep, M.Kes selaku dosen dalam mata kuliah Keperawatan Komplementer Alternatif yang

sudah memberikan tugas ini.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan juga bermanfaat serta

menambah wawasan tentang pengetahuan kita semua tentang Keperawatan Komplementer

tentang Tehnik Imajinasi dan Relaksasi. Dalam pembuatan makalah ini penulis sangat

menyadari masih sangat banyak terdapat kekurangan dan masih butuh saran untuk

perbaikannya. Oleh karena itu penulis sangat berterima kasih jika ada yang memberi saran

dan kritiknya demi perbaikan makalah ini.

Semoga makalah ini bisa dengan mudah dimengerti dan dapat dipahami maknanya.

Penulis meminta maaf bila ada kesalahan kata dalam penulisan makalah ini, serta bila ada

kalimat yang kurang berkenan dihati pembaca, kami ucapkan terimakasih.

Jambi, 27 November

2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………..………….…....

DAFTAR ISI……………………………………......………..……………………….

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………….………………………..…………….

1.2 Rumusan Masalah….…………………………..…………..………………..

1.3 Tujuan.......................................…………………………….......…………...

1.4. Manfaat ……………………………………………………………………

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Terapi Imajinasi ……………………………………………….

2.2. Pengertian Terapi Relaksasi ………………………………………………..

2.3. Contoh Jurnal …………………………………….. ……………………….

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………….……................

3.2. Saran ……………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman modern ini setiap individu berada di suatu titik kejenuhan dalam beraktivitas
sehari-hari. Tidak sedikit orang yang menjadi stress dengan di sibukkan aktivitas yang padat.
Adakalanya kita perlu meluangkan waktu kita untuk merilekskan dan menenangkan pikiran.

Namun ada cara dimana kita dapat menenangkan pikiran tanpa memakan waktu yang
lama, yaitu salah satunya dengan cara menenangkan pikiran melalui metode rileksasi
imajinasi, sebagaimana yang akan kami bahas dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa itu terapi imajinasi?


2. Apa itu terapi relaksasi?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dari makalah ini ialah sebagai berikut:
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari makalah ini adalah untuk mengetahui tentang terapi
imajinasi dan relaksasi.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah terapi komplementer.


2. Memberikan pengetahuan kepada penulis tentang terapi imajinasi dan
relasasi
1.4 Manfaat Penulisan
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak terkait yang
membutuhkan informasi tentang terapi imajinasi dan relaksasi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Terapi Imajinasi


2.1.1. Pengertian Imajinasi Terbimbing

Imajinasi terbimbing atau imajinasi mental merupakan suatu teknik untuk mengkaji
kekuatan pikiran saat sadar maupun tidak sadar untuk menciptakan bayangan gambar
yang membawa ketenangan dan keheningan (National Safety Council,2004).
Imajinasi terbimbing adalah sebuah teknik relaksasi yang bertujuan untuk
mengurangi stress dan meningkatkan perasaan tenang dan damai serta merupakan obat
penenang untuk situasi yang sulit dalam kehidupan.

2.1.2. Manfaat Imajinasi Terbimbing.

Imajinasi terbimbing merupakan salah satu jenis dari teknik relaksasi sehingga
manfaat dari teknik ini pada umumnya sama dengan manfaat dari teknik relaksasi yang
lain. Para ahli dalam bidang teknik imajinasi terbimbing berpendapat bahwa imajinasi
merupakan penyembuh yang efektif. Teknik ini dapat mengurangi nyeri, mempercepat
penyembuhan dan membantu tubuh mengurangi berbagai macam penyakit seperti
depresi, alergi dan asma (Holistic-online,2006).

2.1.3. Dasar Imajinasi Terbimbing

Imajinasi merupakan bahasa yang digunakan oleh otak untuk berkomunikasi


dengan tubuh. Segala sesuatu yang kita lakukan akan diproses oleh tubuh melalui
bayangan. Imajinasi terbentuk melalui rangasangan yang diterima oleh berbagai indera
seperti gambar aroma, rasa suara dan sentuhan (Holistic-online, 2006). Respon tersebut
timbul karena otak tidak mengetahui perbedaan antara bayangan dan aktifitas nyata.
Penelitian membuktikan bahwa dengan menstimulasi otak melalui imajinasi dapat
menimbulkan pengaruh langsung pada system saraf dan endokrin (Tusek, 2000).
2.1.4. Proses Asosiasi Imajinasi
Imajinasi terbimbing merupakan suatu teknik yang menuntut seseorang untuk
membentuk sebuah bayangan/imajinasi tentang hal-hal yang disukai. Imajinasi yang
terbentuk tersebut akan diterima sebagai rangsang oleh berbagai indra, kemudian
rangsangan tersebut akan dijalankan ke batang otak menuju sensor thalamus. Ditalamus
rangsang diformat sesuai dengan bahasa otak, sebagian kecil rangsangan itu
ditransmisikan ke amigdala dan hipokampus sekitarnya dan sebagian besar lagi dikirim
ke korteks serebri, dikorteks serebri terjadi proses asosiasi pengindraan dimana
rangsangan dianalisis, dipahami dan disusun menjadi sesuatu yang nyata sehingga otak
mengenali objek dan arti kehadiran tersebut. Hipokampus berperan sebagai penentu
sinyal sensorik dianggap penting atau tidak sehingga jika hipokampus memutuskan
sinyal yang masuk adalah penting maka sinyal tersebut akan disimpan sebagai ingatan.
Hal – hal yang disukai dianggap sebagai sinyal penting oleh hipokampus sehingga
diproses menjadi memori. Ketika terdapat rangsangan berupa bayangan tentang hal –
hal yang disukai tersebut, memori yang telah tersimpan akan muncul kembali dan
menimbulkan suatu persepsi dari pengalaman sensasi yang sebenarnya, walaupun
pengaruh / akibat yang timbul hanyalah suatu memori dari suatu sensasi (Guyton &
Hall, 1997).
Amigdala merupakan area perilaku kesadaran yang bekerja pada tingkat bawah sadar.
Amigdala berproyeksi pada jalur system limbic seseorang dalam hubungan dengan
alam sekitar dan pikiran. Berlandaskan pada informasi ini, amigdala dianggap
membantu menentukan pola respon perilaku seseorang sehingga dapat menyesuaikan
diri dengan setiap keadaan. Dari hipokampus rangsangan yang telah mempunyai makna
dikirim ke amigdala. Amigdala mempunyai serangkaian tonjolan dengan reseptor yang
disiagakan untuk berbagai macam neurotransmitter yang mengirim rangsangan
kewilayah sentralnya sehingga terbentuk pola respons perilaku yang sesuai dengan
makna rangsangan yang diterima (Guyton&Hall, 1997)
2.1.5. Macam Teknik Imajinasi terbimbing
Berdasarkan pada penggunaannya terdapat beberapa macam teknik imajinasi
terbimbing (holistic-online.2006) :
1. Guided Walking Imagery
Teknik ini ditemukan oleh psikoleuner. Pada teknik ini pasien dianjurkan untuk
mengimajina sikan pemandangan standar seperti padang rumput, pegunungan, pantai
dll. kemudian imajinasi pasien dikaji untuk mengetahui sumber konflik.
2. Autogenic Abeaction
Dalam teknik ini pasien diminta untuk memilih sebuah perilaku negatif yang ada
dalam pikirannya kemudian pasien mengungkapkan secara verbal tanpa batasan. Bila
berhasil akan tampak perubahan dalam hal emosional dan raut muka pasien

3. Covert sensitization
Teknik ini berdasar pada paradigma reinforcement yang menyimpulkan bahwa
proses imajinasi dapat dimodifikasi berdasarkan pada prinsip yang sama dalam
modifikasi perilaku.
4. Covert Behaviour Rehearsal
Teknik ini mengajak seseorang untuk mengimajinasikan perilaku koping yang dia
inginkan. Teknik ini lebih banyak digunakan
2.2 Terapi Relaksasi
2.2.1. Pengertian Relaksasi
Istilah relaksasi sering digunakan untuk menjelaskan aktivitas yang
menyenangkan. Rekreasi, olah raga, pijat, dan nonton bioskop yang dilakukan
untuk mendapatkan suasana rileks merupakan contoh yang banyak dikaitkan
dengan relaksasi. Oleh karena efek yang dihasilkan adalah perasaan senang,
relaksasi mulai digunakan untuk mengurangi ketegangan, terutama ketegangan
psikis yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan.
Penggunaan relaksasi dalam bidang klinis sebetulnya telah dimulai semenjak
awal abad 20, ketika Edmund Jacobson melakukan riset dan dilaporkannya dalam
sebuah buku Progressive Relaxation yang diterbitkan oleh Chicago University
Press pada tahun 1938. Dalam bukunya Jacobson menjelaskan mengenai hal-hal
yang dilakukan seseorang pada saat tegang dan rileks. Pada saat tubuh dan pikiran
rileks, secara otomatis ketegangan –yang seringkali membuat otot-otot
mengencang- akan diabaikan (Zalaquett & McCraw, 2000).
Menurut Thantawy (1997: 67) “relaksasi adalah teknik mengatasi
kekhawatiran /kecemasan atau stress melalui pengendoran otot-otot dan syaraf, itu
terjadi atau bersumber pada obyek-obyek tertentu”. Relaksasi merupakan suatu
kondisi istirahat pada aspek fisik dan mental manusia, sementara aspek spirit tetap
aktif bekerja. Dalam keadaan relaksasi, seluruh tubuh dalam keadaan homeostatis
atau seimbang, dalam keadaan tenang tapi tidak tertidur, dan seluruh otot-otot
dalam keadaan rileks dengan posisi tubuh yang nyaman.
Menurut pendapat Cormier dan Cormier, 1985 (Abimanyu dan Manrihu,
1996: 320) Relaksasi dapat diartikan sebagai: Usaha untuk mengajari seseorang
untuk relaks, dengan menjadikan orang itu sadar tentang perasaan- perasaan tegang
dan perasaan -perasaan relaks kelompok-kelompok otot utama seperti tangan,
muka, dan leher, dada, bahu, punggung, perut, dan kaki.
Adapun pendapat Benson (Buchori, 2008: 10) Relaksasi adalah prosedur empat
langkah yang melibatkan:
1. menemukan suasana lingkungan yang tenang;
2. mengendorkan otot-otot tubuh secara sadar;
3. selama sepuluh sampai dua puluh menit memusatkan diri pada perangkat
mental;
4. menerima dengan sikap yang pasif terhadap pikiran-pikiran yang sedang
bergejolak.
Sedangkan menurut Hakim (2004: 41) relaksasi merupakan suatu proses
pembebasan diri dari segala macam bentuk ketegangan otot maupun pikiran
senetral mungkin atau tidak memikirkan apapun.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknik
relaksasi adalah salah satu bentuk terapi yang berupa pemberian instruksi kepada
seseorang dalam bentuk gerakan-gerakan yang tersusun secara sistematis untuk
merilekskan otot-otot dan mengembalikan kondisi dari keadaan tegang ke keadaan
rileks, normal dan terkontrol, mulai dari gerakan tangan sampai kepada gerakan
kaki.
Dengan kendornya otot-otot tubuh, yang tegang menjadi rileks (santai), maka
akan tercipta suasana perasaan yang tenang dan nyaman. Perasaan yang tenang dan
nyaman akan menopang lahirnya pola pikir dan tingkah laku yang positif, normal
dan terkontrol pula.
2.2.2. Metode dasar relaksasi
Metode dasar relaksasi adalah suatu proses melawan efek otonomis yang
menyertai rileksasi dengan kecemasan dan ketegangan sehingga akan menimbulkan
counter conditioning atau penghilangan.
2.2.3. Manfaat relaksasi
Adapun manfaat dari relaksasi yaitu:
 Mampu meningkatkan kesehatan secara umum dengan mempelancar proses
metabolisme tubuh, laju denyut jantung, peredaran darah, dan mengatasi berbagai
macam problem penyakit.
 Mendorong racun dan kotoran dalam darah keluar dari tubuh.
 Menurunkan tingkat agretifitas dan perilaku-perilaku buruk dari dampak stres
seperti mengkonsumsi alkohol serta obat-obat terlarang.
 Menurunkan tingkat egosentri sehingga hubungan intrapersonal ataupun
interpersonal menjadi lancar.
 Mengurangi kecemasan.
 Pada anak-anak dapat meningkatkan intelegency meliputi karakter kognitif,
matematis, logis, serta karakter afektif, relational, kreatif dan emosional.
 Meningkatkan rasa harga diri dan keyakinan diri.
 Pola pikir akan menjadi lebih matang.
 Mampu mempermudah dalam mengendalikan diri.
 Mengurangi stres secara keseluruhan, meraih kedamaian dan keseimbangan
emosional yang tinggi.
 Meningkatkan kesejahteraan.
2.2.4. Jenis-jenis Relaksasi
Ada bermacam-macam jenis relaksasi antara lain relaksasi otot, relaksasi kesadaran
indera, dan relaksasi melalui hipnosa, yoga, dan meditasi.
Metode ini merupakan suatu tehnik latihan yang digunakan untuk meningkatkan
kesadaran yang selanjutnya membawa proses mental lebih terkontrol secara dasar.
Selanjutnya tujuan dari latihan ini ada dua yaitu :
1. Agar seseorang dapat memiliki insight yang paling dalam tentang proses mental
didalamnya, insight tentang kesadaran identitas dan realitas.
2. seseorang memperoleh perkembangan kesejahteraan psikologis dan kesadaran yang
optimal.
Relaksasi amatlah penting karena pada saat relaksasi, tubuh dan pikiran akan
mengaktifkan gen-gen dalam tubuh yang berperan sebagai penghalau penyakit
sehingga tubuh terhindar dari penyakit. Selain itu, relaksasi juga dapat meningkatkan
kemampuan untuk berkonsentrasi sehingga kemampuan menangkap informasi
meningkat, begitupun juga mengurangi trauma dan rasa cemas berlebih serta sulit
tidur.
Ada beberapa teknik relaksasi yang dapat digunakan untuk mengatasi stress, yaitu:
 Biofeedback : terapi relaksasi yang efeknya diukur menggunakan sensor di kulit.
 Olahraga : menghasilkan hormon endorfin yang berefek menenangkan bagi tubuh.
 Hipnosis : membuat rileks melalui arahan terapis atau bahkan sendiri. hipnosa
didefinisikan sebagai suatu kesadaran yang berubah secara semu dimunculkan dan
dicerna oleh meningkatnya penerimaan terhadap sugesti.
 Pijat : cara relaksasi untuk tubuh dan pikiran.

 Meditasi : meningkatkan relaksasi dan mengurangi stres.Meditasi adalah suatu


teknik latihan dalam meningkatkan kesadaran, dengan membatasi kesadaran pada
satu objek stimulasi yang tidak berubah pada waktu tertentu untuk mengembangkan
dunia internal atau dunia batin seseorang sehingga menambah kekayaan makna
hidup baginya.

 Musik : mempengaruhi gelombang otak, detak jantung dan pernafasan.

 Progressive Muscle Relaxation : dengan cara pengegangan otot kemudian dilakukan


relaksasi otot.

 Tai Chi : relaksasi dengan gerakan lambat.

 Visualisasi : menggunakan pikiran untuk membayangkan gambaran yang berefek


tenang.

 Yoga : perpaduan gerakan dan pernafasan untuk relaksasi.Yoga adalah sebuah


sistematika baru yang mampu menjelaskan manusia secara utuh, bagaimana
menjalani hidup secaraberimbang serta bagaimana cara bertahan hidup jika tidak ada
keseimbangan.
 Terapi uap (steam therapy) bermanfaat merelaksasi pembuluh darah dan mendorong
sirkulasi.

 Spa merupakan salah satu pilihan tepat untuk merilekskan pikiran dan tubuh
sehingga segar kembali, selain pikiran jadi rileks kulit tubuh bersinar dan sehat tentu
juga efek psikologis.

 Aroma terapi dapat mengurangi stres, menenangkan pikiran dan membangkitkan


semangat dan gairah. Bahkan ada yang dipercaya dapat membersihkan racun dalam
tubuh.

coba juga teknik relaksasi dengan pijat dan TOTOK wajah


Mampu meancarkan peredaran darah pada wajah, Mengencangkan kulit wajah, Mecegah
timbulnya kerutan-kerutan dini, Mencegah timbulnya jerawat, Membuat wajah tampak
lebih segar dan berseri, Mampu mengendalikan nafsu makan untuk menghindari
kegemukan, Meredakan sakit kepala, Meringankan pilek dan sinusitis, Meredakan pegal
pada daerah mata, Mengurangi ukuran minus pada mata.
2.3. Contoh Jurnal
C:\Users\User\Downloads\J. IMAJINASI KANKER MAMAE.pdf
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Terapi imajinasi merupakan suatu teknik untuk mengurangi stress. Terbentuk


melalui rangsangan yang diterima oleh berbagai indera seperti gambar, aroma, rasa,
suara, dan sentuhan.

Relaksasi merupakan suatu kondisi istirahat pada aspek fisik dan mental manusia,
sementara aspek spirit tetap aktif bekerja. Metode ini merupakan suatu tehnik latihan
yang digunakan untuk meningkatkan kesadaran yang selanjutnya membawa proses
mental lebih terkontrol secara dasar. Dan manfaat dari relaksi ini dapat meningkatkan
kesehatan secara umum.

3.2 Saran

Diharapkan melalui makalah ini, para pembaca dapat mengetahui dan


mengaplikasikan terapi imajinasi dan relaksasi, agar dapat mengurangi tingkat
kestressan yang dialami.
DAFTAR PUSTAKA

Benson H. 2006. Trancesolutions the relaxation response.

Sultanoff, B. and Zalaquett, C.P., 2000, About Relaxation, in Novey, D.W., Clinician’s
Complete Reference to Complementary &Alternative Medicine.
New York: Mosby.
www.coedu.usf.edu/zalaquett/relax/About_Relaxation.htm

Cormier dan Cormier, (1985) Relaksasi. New York : Springer.

www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/206312001/bab2.pdf (diakses pada 27-11-


2021)

http://id.wikipedia.org/wiki/Amigdala (diakses pada 27-11-2021)

http://id.wikipedia.org/wiki/Hipokampus (diakses pada 27-11-2021)

http://mypotik.blogspot.com/2010/05/cara-meredakan-stres-dengan-imajinasi.html (diakses
pada 27-11-2021)

http://rusman-buru.blogspot.com/2012/02/makalah-terapi-imajinasi-terbimbing.html (diakses
pada 27-11-2021)

Anda mungkin juga menyukai