Anda di halaman 1dari 17

Analisis Jurnal

Keperawatan Anak
KELOMPOK 1
Judul :

EFEKTIFITAS POSISI PRONE


DIBANDINGKAN POSISI SUPINE
TERHADAP FUNGSI FISIOLOGIS
BAYI PREMATUR
01 Kata kunci 02 Penulis
Bayi Prematur, Fungsi Fisiologis, Marleny Susanthy dan Yeni Rustina
Posisi Prone, Posisi Supine, Saturasi
Oksigen

03 Publisher 04 Instansi terkait


Journal of Telenursing (JOTING) Universitas Indonesia
Volume 4, Nomor 1, Juni 2022
Telaah Step
01
—Problem
Salah satu masalah utama pada bayi prematur adalah sindrom
distress pernapasan atau Respiratory Distress Syndrome (RDS),
terjadi karena paru-paru bayi prematur tidak mampu menghasilkan
surfaktan yang cukup, mengakibatkan paru sulit untuk
mengembang, sehingga diperlukan usaha yang lebih untuk
bernapas (Torabian et al., 2019).
Pengaturan posisi tubuh pada bayi menjadi sangatlah penting
karena pemberian posisi yang kurang tepat dapat mengakibatkan
perubahan status fisiologis seperti peningkatan laju pernapasan dan
frekuensi denyut jantung, penurunan saturasi oksigen, gangguan
kenyamanan dan kualitas pola tidur (Dimitriou et al., 2021)
Comparison
Ada Intervensi
pembanding

Intervention Time
Perbedaan efektivitas
posisi prone dibandingkan Tidak disebutkan
posisi supine terhadap waktu penelitian
fungsi fisiologis bayi
premature
Berdasarkan hasil penelitian Griffiths et al., (2019);
Shepherd et al., (2020) dan Jani et al., (2021) bahwa
outcome menempatkan bayi prematur pada posisi prone
berdampak positif pada status fisiologis yaitu fungsi
kardio-respirasi dan saturasi oksigen lebih tinggi
dibandingkan posisi supine, sedangkan rata-rata
frekuensi nadi dan laju pernapasan lebih rendah pada
posisi prone, serta memiliki perilaku stres yang lebih
sedikit dan waktu tidur yang lebih lama dibandingkan
supine
Penelitian Punthmatharith & Mora (2018) terhadap 63
bayi prematur yang terpasang orogastrik tube
menunjukkan bahwa posisi prone pada bayi prematur
dapat menurunkan frekuensi jantung dan frekuensi
pernapasan dibandingkan posisi supine dan lateral
Telaah Step
02
Validitas
Recruitment Kriteria inklusi dan ekslusi
1. artikel penelitian yang membahas
tentang efektivitas prone
Penentuan sampel dibandingkan supine terhadap
Metode penelitian fungsi fisiologis bayi prematur
2. Tahun terbit rentang 2014 – 2021
Terdapat sejumlah 240 3. Merupakan artikel berbahasa
Metode yang
artikel yang ditemukan inggris, full text,
digunakan dalam
sesuai kata kunci yang 4. Jenis artikel menggunakan metode
penelitian ini adalah
sudah dirumuskan. Setelah kuantitatif .
telaah sistematik
artikel tersebut dievaluasi
dengan menyusun Kriteria eksklusinya berupa penelitian
sesuai kriteria inklusi dan
pertanyaan klinis yang tidak dapat diakses full text. Tipe
kriteria eksklusi yang sudah
berdasarkan PICO artikel yang termasuk dalam pencarian
ditetapkan didapatkan 8
framework adalah artikel randomized controlled
artikel untuk di review
trial (rct), cohort studies, studi
longitudinal, quasy experiment.
maintenance
Posisi supinasi
Kontraindikasi :
Bayi prematur yang memiliki kontraindikasi posisi lateral, pronasi, dan quarter prone.
Petunjuk pelaksanaan:
a. Pertahankan kepala bayi di garis tengah dan tidak menoleh ke satu sisi. Berikan bantalan halus di
leher untuk membantu menopang posisi kepala.
b. Posisi kepala sedikit fleksi dengan dagu mendekati dada.
c. Topang bahu dengan kain hingga posisi bahu sedikit fleksi kearah dada
d. Abduksikan kedua tangan sehingga ujung tangan berada didekat mulut bayi
e. Posisikan pinggul dan lutut fleksi.
f. Lutut berada di garis tengah sumbu tubuh dan posisi lutut tidak terbuka keluar (posisi supine B)
g. Posisikan nest untuk dapat menjadi penopang kaki membentuk posisi fleksi dan menyilang.
h. Rapatkan nest pada bagian terluar tubuh bayi sehingga tampak bayi terkurung dalam sangkar.
i. Bentangkan kain halus untuk menutupi dada hingga kaki bayi dengan posisi kain menyilang
sumbu tubuh.
Posisi pronasi
Indikasi :
a. Bayi prematur dengan Respiratory Distress Syndrome (RDS)
b. Memperbaiki serapan Air Susu Ibu (ASI) melalui OGT
Kontraindikasi :
a. Bayi post operasi thoraks dan atau abdomen
b. Bayi dengan Intraventricular hemorrhage (IVH)
Petunjuk Pelaksanaan:
c. Posisikan bayi pronasi
d. Saat membalik posisi dari supinasi ke pronasi, tetap pertahankan posisi supinasi dengan cara memegang tangan dan kaki bayi
selama proses peralihan posisi
e. Hadapkan kepala pada salah satu sisi dan ubah posisi kepala secara rutin untuk mencegah deformitas kepala
f. Pinggul dan lutut di fleksikan sehingga membentuk posisi kaki katak.
g. Pastikan posisi pinggul lurus dengan sumbu tubuh dan tidak miring kesalah satu posisi.
h. Posisikan tangan dan kaki dibawah tubuh bayi dengan posisi ujung tangan menuju kemuka
i. Berikan bantalan lembut dan tipis dibawah sternum dan perut untuk mensuport dada bayi bernafas dan mencegah retraksi bahu
j. Rapatkan nest sehingga dapat menopang dan mempertahankan bentuk posisi yang dijelaskan di atas
k. Pemberian posisi ini harus diiringi dengan pemasangan monitor kardio-respiratori untuk memantau status oksigenasi (Efendi, et
al. 2019)
Alat pengumpulan data
Alat pengumpul data dengan
proses pemilihan artikel
menggunakan flowchart
PRISMA
Telaah Step
03
Aplikabilitas
Adanya sumber daya manusia
Pengaplikasian intervensi ini sangat
memungkinkan untuk dilakukan dan
dapat diterapkan di Rumah Sakit
sebagai salah satu tindakan
mandiri perawat karena
pengaplikasian yang mudah untuk
dilakukan dan tidak memerlukan
banyak hal untuk melakukan posisi
ini.
Posisi supinasi dan prone dalam
mengatasi masalah utama pada Hasil penelitian menunjukan
bayi prematur sudah masuk bahwa intervensi posisi prone
sebagai salah satu intervensi meningkatkan saturasi oksigen,
dalam mengurangi sindrom menurunkan frekuensi jantung
distress pernapasan atau dan frekuensi nafas,
Respiratory Distress Syndrome mengurangi frekuensi
Pemberian intervensi ini bradikardi dan desaturasi,
(RDS), dan sudah banyak
jika ditinjau dari segi biaya meningkatkan kualitas tidur
didukung beberapa jurnal dan
juga sangat memungkinkan serta mengurangi stres yang
diimplementasikan kepada pasien
karena tidak membutukan diakibatkan faktor lingkungan.
biaya yang besar dalam Simpulan, intervensi posisi
pengaplikasiannya
Kebijakan prone terbukti lebih efektif
terhadap fungsi fisiologis bayi
prematur dibandingkan supine.
Biaya
Hasil
Our goals Kelebihan
1. Intervensi ini mudah dilakukan
2. Tidak membutuhkan biaya yang besar dan
bisa dilakukan oleh siapa saja
3. Meminimalisir penggunaan CPAP
4. Terdapat kriteria inklusi dan ekslusi

Kekurangan
Tidak terdapat langkah-langkah
prosedur pelaksanaan intervensi
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo
, and includes icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik

Anda mungkin juga menyukai