Anda di halaman 1dari 7

Departemen Keperawatan MedikalBedah

ANALISIS JURNAL

EFEKTIFITAS AROMA TERAPI JASMINE


TERHADAP INTENSITAS NYERI POST
LAPARATOMI DI

RSUD PADANG PARIAMAN

OLEH :

Kelompok 5

Indah Lestari, S.Kep (70900121029)

Ade Novira,S Kep (70900121015)

Erlinda, S.Kep (70900121017)

Andi Marsida, S.Kep (70900121034)

Nur Hikmah, S.Kep (70900121035)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XX


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022

Program StudiProfesiNers UIN Alauddin Makassar Angkatan XX


ANALISIS JURNAL

1. Judul Artikel Ilmiah: Efektifitas Aroma Terapi Jasmine Terhadap Intensitas Nyeri
Post Laparatomi Di Rsud Padang Pariaman
2. Kata Kunci (Keyword): nyeri, pasca operasi laparatomi, efek aroma terapi Jasmine
3. Penulis: Aulia Asman, Debby Silvia Dewi
5. Publisher: Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
6. InstansiTerkait : Universitas Negeri Padang
7. Telaah Step 1 (Fokus Penelitian)
Problems Laparatomi merupakan salah satu prosedur
pembedahan mayor, dengan melakukan penyayatan pada
lapisan-lapisan dinding abdomen untuk mendapatkan
bagian organ abdomen yang mengalami masalah
(hemoragi, perforasi, kanker, dan obstruksi). Laparatomi
juga dilakukan pada kasus-kasus digestif dan kandungan
seperti apendiksitis, perforasi, hernia inguinalis, kanker
lambung, kanker colon dan rectum, obstruksi usus,
inflamasi usus kronis, kolestisitis dan peritonitis
(Rahmayati et al, 2018). Pasca pembedahan pasien
merasakan nyeri hebat dan 75% penderita mempunyai
pengalaman yang kurang menyenangkan akibat
pengelolaan nyeri yang tidak adekuat.

Nyeri adalah perasaan tidak menyenangkan yang


dihubungkan dengan kerusakan pada tubuh yang ditandai
dengan adanya ancaman yang bersifat faktual maupun
potensial. Nyeri menyangkut multi dimensional, baik
fisik, psikis, emosional, kognitif, sosiokultural maupun
spiritual (Andarmoyo, 2013). Nyeri menyebabkan pasien
menderita, nyeri jika tidak ditangani akan berdampak
negatif seperti pasien mengalami cemas, anoreksia,
gangguan pola tidur, gelisah, tidak mampu bergerak

Program StudiProfesiNers UIN Alauddin Makassar Angkatan XX


bebas, perasaan tidak tertolong, dan putus asa
(Andarmoyo, 2013). Nyeri yang dialami pasien post
operasi bersifat akut dan harus segera ditangani. Strategi
penatalaksanaan nyeri mencakup baik pendekatan
farmakologi maupun non farmakologi. Pendekatan ini
diseleksi berdasarkan pada kebutuhan dan tujuan pasien
secara individu.

Penatalaksanaan nyeri dapat dilakukan dengan teknik


farmakologi dan non farmakologi. Teknik farmakologi
adalah penanganan nyeri dengan menggunakan obat-obatan
nyeri sedangkan teknik non farmakologi adalah penanganan
nyeri dengan tidak menggunakan obat-obatan seperti
relaksasi, distraksi, massage, guided imaginary dan
aromaterapi. Salah satu aromaterapi yang bisa digunakan
adalah aromaterapi jasmine, untuk menurunkan intensitas
nyeri pasien post operasi laparatomi . Aroma jasmine
essential oil akan ditangkap oleh indera penciuman dan
diteruskan ke susunan saraf pusat, lalu pesan akan diteruskan
ke seluruh tubuh melalui sistem sirkulasi darah dan limfatik.
Tandanya berupa pelepasan substansi neurokimia yang
menimbulkan perasaan senang, rileks, tenang atau
terangsang (Wahyu, H, & Lina, L.F, 2019)

Intervention - Aroma terapi jasmine

Comparison - Tidak ada intervensi pembanding

Outcome Penelitian ini menggunakan rancangan pra


eksperimen without control group (tanpa kelompok
kontrol) dengan jenis penelitian kuantitatif yang dilakukan
di Ruang Bedah RSUD Padang Pariaman. Sampel
berjumlah 9 orang. Tehnik pengambilan accidental
sampling. Metode pengumpulan data adalah dengan
melakukan wawancara menggunakan kuesioner Numeric

Program StudiProfesiNers UIN Alauddin Makassar Angkatan XX


Rating Scale (NSR) untuk mengetahui intensitas/skala
nyeri pasien. Metode analisis data univariat dan bivariat
dangan tingkat kemaknaan 95% (alpa 0,05) dengan
menggunakan uji statistik tdependen. Hasil penelitian
dikatakan berhubungan jika p value ≤ 0,05 dan dikatakan
tidak berhubungan jika p value > 0,05

Time - Keterangan waktu penelitian tidak di camtumkan

8. Telaah Step 2 (Validitas)


MetodePenelitian 1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan pra
eksperimen without control group (tanpa kelompok
kontrol) dengan jenis penelitian kuantitatif yang
dilakukan di Ruang Bedah RSUD Padang Pariaman.

Penentuan Sampel

Sampel berjumlah 9 orang. Tehnik pengambilan


accidental sampling.

Prosedur Intervensi --Responden diminta bernafas normal


--Tidak melakukan aktivitas lain selama menghirup
aroma terapi
--Berada dalam kondisi ruangan yang tenang. --
Selanjutnya satu jam kemudian skala nyeri diukur
kembali.

Alat Ukur Metode pengumpulan data adalah dengan melakukan


wawancara menggunakan kuesioner Numeric Rating
Scale (NSR) untuk mengetahui intensitas/skala nyeri
pasien. Metode analisis data univariat dan bivariat
dangan tingkat kemaknaan 95% (alpa 0,05) dengan

Program StudiProfesiNers UIN Alauddin Makassar Angkatan XX


menggunakan uji statistik tdependen. Hasil penelitian
dikatakan berhubungan jika p value ≤ 0,05 dan
dikatakan tidak berhubungan jika p value > 0,05.

9. Telaah Step 3 (Aplikabilitas)

a. Adanya sumber daya manusia


Penelitian ini dapat memberikan informasi tenaga kesehatan untuk memilih
intervensi yang sesuai dalam menurunkan nyeri pada pasien laparatomi, dimana
penelitian ini menunjukan bahwa aromaterapi jasmine dapat menurunkan nyeri.
Intervensi ini dapat meningkatkan kompetensi perawat dalam pemberian asuhan
keperawatan.
b. Biaya
Aromaterapi jasmine menjadi metode alternative untuk menurunkan nyeri pada
pasien laparatomi. Terapi ini mengeluarkan biaya, tetapi murah dan terjangkau,
tidak memiliki resiko yang besar, karena hanya membutuhkan perawat sendiri
dalam memberikan intervensi kepada pasien dan dapat dilakukan secara mandiri.
c. Kebijakan
Terkait kebijakan intervensi ini dapat diterapkan dirumah sakit karena intervensi
aromaterapi sudah ada dalam buku Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SIKI), intervensi ini juga sudah ada jurnal penelitian nya sehingga intervensi
aromaterapi jasmine efektif untuk menurunkan nyeri, dan terapi ini juga dapat
dilakukan pasien secara mandiri.
d. Hasil
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan: rata-rata skala nyeri Pada
pasien post op laparatomi sebelum diberikan aroma terapi jasmine adalah 5,80.
Setelah diberikan aroma terapi jasmine, rata-rata skala nyeri pasien adalah 4,90 .
Selisih skala nyeri pre test dengan post test adalah 0,90. Ada pengaruh aroma terapi
jasmine terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post op laparatomi di
Ruang Bedah RSUD Padang Pariaman dengan p=value 0,001 (p < 0,05).
e. Kelebihan

Program StudiProfesiNers UIN Alauddin Makassar Angkatan XX


Jurnal ini merupakan penelitian terbaru pada tahun 2021, intervensi ini mudah
untuk dilakukan, intervensi ini juga sudah ada dalam buku SIKI , penjelasan dalam
jurnal mudah dipahami, penulis menggambarkan masalah penelitian dengan baik
dan menawarkan solusi dari masalah tersebut dengan tepat.

f. Kekurangan
Dalam Jurnal ini tidak terdapat kriteria inklusi dan eklsusi juga tidak mencatumkan
SOP serta keterangan waktu penelitian tidak di camtumkan.

Program StudiProfesiNers UIN Alauddin Makassar Angkatan XX


DAFTAR PUSTAKA

Asman, A., & Dewi, D. S. (2021). Efektifitas Aromaterapi jasmine Terhadap Intensitas Nteri
Post Laparatomi Di RSUD Padang Pariaman”.Prosiding Penelitian pendidikan dan
pengabdian. 2021, no 1 (2021):172-180.

Swandari, P. (2014). “Terapi Herbal untuk Mengatasi Nyeri Operasi”. Rineka Cipta Jakata
Wilkinson, J.M. (2014).

Wahyu, H., & Lina, L. F. (2019). Terapi Kompres Hangat dengan Aroma Jasmine Essential
oil terhadap penurunn intensitas nyeri pada pasien post section caesarea. Journal of
Telenursing (JOINTING) 1, no 2 (2019): 406-415.

Program StudiProfesiNers UIN Alauddin Makassar Angkatan XX

Anda mungkin juga menyukai