Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

KEPERAWATAN KRITIS
1. JUDUL PENELITIAN KEPERAWATAN YANG DAPAT DI
APLIKASIKAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN
2. JURNAL TREND DAN ISU KEPERAWATAN KRITIS

DISUSUN OLEH KELOMPOK: 11

NAMA KELOMPOK :
1. BENNY MARIA LUMBANTORUAN
2. YESY STEFANY GIRSANG

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI NERS

TAHUN 2022
1. PENELITIAN KEPERAWATAN YANG DAPAT DI APLIKASIKAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN

N JURNAL VALIDITY IMPORTANT TAH LINK TOPIK


O UN
1 jurnal ilmiah Uji t berpasangan Untuk mengatasi 2017 Jurnal Ilmiah Nyeri adalah alasan paling umum bagi orang untuk mencari
kesehatan, menunjukkan bahwa rata-rata nyeri diperlukan Kesehatan perawatan kesehatan dan merupakan salah satu keluhan
2017 intensitas nyeri pada manajemen nyeri paling umum dari pasien setelah operasi. Untuk mengatasi
kelompok eksperimen pre-test yang meliputi nyeri diperlukan manajemen nyeri yang meliputi
= 6,64 dan rata-rata intensitas manajemen manajemen nonfarmakologis dan farmakologis. Teknik
nyeri pasca operasi tes = 4,88. nonfarmakologis relaksasi genggaman tangan merupakan salah satu teknik
Sedangkan rerata intensitas dan farmakologis. nonfarmakologi terhadap emosi yang dapat menyebabkan
nyeri pada kelompok kontrol Teknik relaksasi peningkatan nyeri pada pasien post laparotomi. Penelitian
pre test = 6,58 dan rerata genggaman tangan ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Teknik
intensitas nyeri post operasi = merupakan salah Relaksasi Genggaman Tangan terhadap Penurunan
6,47. Selisih rata-rata pre dan satu teknik Intensitas Nyeri Pasien Pasca Laparatomi di RS PKU
post test pada kelompok nonfarmakologi Muhammadiyah Gombong. Metode penelitian ini adalah
eksperimen = 1,764, terhadap emosi eksperimen semu dengan pendekatan pre test-post test
sedangkan selisih rata-rata pre yang dapat dengan control group design. Penelitian dilakukan di RS
dan post test pada kelompok menyebabkan PKU Muhammadiyah Gombong dengan 34 responden
kontrol = 0,117. Berdasarkan peningkatan nyeri menggunakan purposive sampling berdasarkan kriteria
hasil independent t-test pada pasien post inklusi dan eksklusi. Uji t berpasangan menunjukkan
diperoleh signifikansi (p), laparotomi. ada bahwa rata-rata intensitas nyeri pada kelompok eksperimen
dengan p-value = 0,000, pengaruh Teknik pre-test = 6,64 dan rata-rata intensitas nyeri pasca operasi
dimana nilai tersebut Relaksasi hand grip tes = 4,88. Sedangkan rerata intensitas nyeri pada
(p<0,05), artinya ada terhadap Penurunan kelompok kontrol pre test = 6,58 dan rerata intensitas nyeri
pengaruh Teknik Relaksasi Intensitas Nyeri post operasi = 6,47. Selisih rata-rata pre dan post test pada
hand grip terhadap Penurunan Pasien Pasca kelompok eksperimen = 1,764, sedangkan selisih rata-rata
Intensitas Nyeri Pasien Pasca Laparatomi di RS pre dan post test pada kelompok kontrol = 0,117.
Laparatomi di RS PKUMuhammadiy Berdasarkan hasil independent t-test diperoleh signifikansi
PKUMuhammadiyah ah Gombong.Kata (p), dengan p-value = 0,000, dimana nilai tersebut
Gombong.Kata Kunci Teknik Kunci Teknik (p<0,05), artinya ada pengaruh Teknik Relaksasi hand grip
Relaksasi Pegangan Tangan, Relaksasi Pegangan terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pasien Pasca
Nyeri, Pasca Laparatomi Tangan, Nyeri, Laparatomi di RS PKUMuhammadiyah Gombong.Kata
Pasca Laparatomi Kunci Teknik Relaksasi Pegangan Tangan, Nyeri, Pasca
Laparatomi
2 Jurnal Data dianalisis menggunakan Ada perbedaan 2017 http:// Nyeri adalah suatu kondisi lebih dari satu sensasi yang
Endurance: Paired T-Test dengan nilai intensitas nyeri ejournal.lldikti disebabkan oleh stimulus tertentu. Salah satu teknik ereksi
Kajian signifikansi = 0,005. Hasil sebelum dan 10.id/ nonfarmakologis dalam penanganan nyeri adalah teknik
Ilmiah penelitian menunjukkan sesudah dilakukan index.php/ relaksasi genggam. Teknik genggam jari secara real-time
Problema bahwa rata-rata sebelum teknik relaksasi endurance/ dapat mengurangi ketegangan fisik dan emosional yang
Kesehatan dilakukan teknik relaksasi jari genggam pada article/view/ akan membuat tubuh rileks. Penelitian ini bertujuan untuk
2.3 (2017): tangan adalah 4,80 dan rerata pasien post 2404 mengetahui pengaruh teknik relaksasi jari tangan terhadap
397-405. hasil setelah teknik relaksasi apendektomi. intensitas nyeri pada pasien post apendektomi. Penelitian
genggam jari adalah 3,87. ini menggunakan desain Quasy Experiment dengan desain
Hasil bivariat diperoleh nilai p One Group Pre-test Post-Stestdesign. Populasi dalam
value 0,000. Sehingga penelitian ini adalah seluruh pasien post appendectomy di
menunjukkan ada perbedaan RS Achmad Mochtar. Teknik pengambilan sampel
intensitas nyeri sebelum dan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini
sesudah dilakukan teknik dilaksanakan pada tanggal 17 Februari sampai dengan 1
relaksasi genggam pada Mei 2017 di ruang bedah RSUD Achmad Mochtar
pasien post apendektomi. Dari Bukittinggi. Data dianalisis menggunakan Paired T-Test
hasil penelitian di atas dapat dengan nilai signifikansi = 0,005. Hasil penelitian
disimpulkan bahwa penerapan menunjukkan bahwa rata-rata sebelum dilakukan teknik
teknik relaksasi genggam relaksasi jari tangan adalah 4,80 dan rerata hasil setelah
berpengaruh terhadap teknik relaksasi genggam jari adalah 3,87. Hasil bivariat
pengurangan insisi pasca diperoleh nilai p value 0,000. Sehingga menunjukkan ada
insisi apendektomi. perbedaan intensitas nyeri sebelum dan sesudah dilakukan
Teknik Relaksasi Genggam Pada Pasien Post
Apendektomi. Dari hasil penelitian di atas dapat
disimpulkan bahwa penerapan teknik relaksasi genggam
berpengaruh terhadap pengurangan insisi pasca insisi
apendektomi.
3 Jurnal Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh 2018 https:// Menurut data RSI Siti Khadijah Palembang, jumlah pasien
Kesehatan, bahwa sebelum dilakukan teknik relaksasi ejurnal.poltek patah tulang cenderung meningkat pada tahun 2016
2018 - teknik relaksasi nafas dalam nafas menurut kes-tjk.ac.id/ sebanyak 423 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah
ejurnal.polte dari 30 responden, 10 pengungkapan index.php/ untuk melihat ada atau tidaknya Teknik Relaksasi Nafas
kkes- diantaranya mengalami nyeri nyeri pasien fraktur JK/article/ Dalam Meredakan Nyeri Pada Pasien Fraktur.
tjk.ac.id skala 4 sebesar (35,7%), baik medik di RSI Siti view/905 Penelitian ini menggunakan desain pre-experimental design
mengalami penurunan setelah Khadijah yang melibatkan kelompok subjek, dengan proyek One
dilakukan teknik relaksasi Palembang tahun group Pretest-Posttest. Teknik pengambilan sampel
nafas. pada skala 2 dan 3 2017. Dengan dilakukan dengan metode Purposive Sampling dengan
masing-masing 8 responden adanya penelitian jumlah responden sebanyak 30 responden. Penelitian ini
atau setara (28,6%). Hasil uji ini diharapkan dilaksanakan pada tanggal 15 Juni-14 Juli 2017 di RSI Siti
statistik yaitu dengan petugas kesehatan Khadijah Palembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
menggunakan pemeriksaan dapat menerapkan sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam dari 30
Wilcoxon (p-value=0,001) teknik relaksasi responden, 10 diantaranya mengalami nyeri skala 4 sebesar
diperoleh < (0,05) yang berarti nafas dalam untuk (35,7%), baik mengalami penurunan setelah dilakukan
ada pengaruh teknik relaksasi mengurangi nyeri teknik relaksasi nafas. pada skala 2 dan 3 masing-masing 8
nafas menurut pengungkapan pada pasien fraktur. responden atau setara (28,6%). Hasil uji statistik yaitu
nyeri pasien fraktur medik di dengan menggunakan pemeriksaan Wilcoxon (p-
RSI Siti Khadijah Palembang value=0,001) diperoleh < (0,05) yang berarti ada pengaruh
tahun 2017. teknik relaksasi nafas menurut pengungkapan nyeri pasien
fraktur medik di RSI Siti Khadijah Palembang tahun 2017.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan petugas kesehatan
dapat menerapkan teknik relaksasi nafas dalam untuk
mengurangi nyeri pada pasien fraktur.
4 Jurnal Hasil penelitian menunjukan Ada pengaruh 2016 https:// Nyeri pasca bedah merupakan satu dari masalah-masalah
INFOKES bahwa teknik relaksasi napas signifikan www.apikesc keluhan pasien tersering di rumah sakit. Teknik relaksasi
Universitas dalam ini mampu dilakukan pemberian teknik m.ac.id/ yang digunakan dalam mengatasi nyeri post operasi di
Duta Bangsa oleh seluruh responden relaksasi nafas ejurnalinfokes Rumah Sakit adalah dengan latihan nafas dalam. Tujuan;
Surakarta (100%), sebagian besar dalam terhadap /index.php/ Mengetahui Pengaruh Pemberian Teknik Relaksasi
3.1 (2016). tingkat nyeri yang dirasakan tingkat nyeri pada infokes/ Nafas Dalam Terhadap Tingkat Nyeri Pada Pasien Post
responden sebelum diberikan pasien post operasi article/view/ Operasi Dengan Anestesi Umum Di RSUD Dr.
teknik relaksasi nafas dalam dengan anestesi 127 Moewardi Surakarta. Metode; Penelitian ini
adalah skala 6 atau nyeri umum di RSUD menggunakan desain Pre Eksperiment Design dengan
sedang dan setelah diberikan Dr. Moewardi rancangan One Group Pre-Post Test. Pengambilan sampel
teknik relaksasi nafas dalam Surakarta. dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive
menjadi skala 3 atau nyeri Sampling dengan jumlah sampel penelitian 30 responden,
ringan. Dari hasil analisa sedangkan instrumen penelitian menggunakan lembar
bivariat diperoleh nilai z observasi, skala nyeri diskriptif dan lembar panduan untuk
hitung sebesar 4,830 dengan melakukan teknik relaksasi napas dalam. Penelitian ini
angka signifikan (p) 0,000. menggunakan analisa univariat dan bivariat. Pada analisa
Berdasarkan hasil tersebut bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil; Hasil penelitian
diketahui z hitung (4,830) >z menunjukan bahwa teknik relaksasi napas dalam ini
tabel (1,96) dan angka mampu dilakukan oleh seluruh responden (100%),
signifikan (p)< 0,05 sebagian besar tingkat nyeri yang dirasakan responden
sebelum diberikan teknik relaksasi nafas dalam adalah
skala 6 atau nyeri sedang dan setelah diberikan teknik
relaksasi nafas dalam menjadi skala 3 atau nyeri ringan.
Dari hasil analisa bivariat diperoleh nilai z hitung sebesar
4,830 dengan angka signifikan (p) 0,000. Berdasarkan hasil
tersebut diketahui z hitung (4,830) >z tabel (1,96) dan
angka signifikan (p)< 0,05 sehingga ada pengaruh
signifikan pemberian teknik relaksasi nafas dalam terhadap
tingkat nyeri pada pasien post operasi dengan anestesi
umum di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Kesimpulan;
Ada pengaruh signifikan pada pemberian teknik relaksasi
nafas dalam terhadap tingkat nyeri pada pasien post operasi
dengan anestesi umum di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
5  Repository Hasil pengumpulan data  Ada perbedaan  2020 http:// Latar Belakang: Nyeri pada laparatomi memiliki awitan
poltekkesjog diolah menggunakan uji penurunan tingkat eprints.poltek cepat dan berlangsung dalam waktu singkat, terjadi karena
ja , 08 Sep Wilcoxon dan uji Mann nyeri pada pasien kesjogja.ac.id/ adanya luka insisi bekas pembedahan yang menyebabkan
2020 Whitney. Hasil uji Wilcoxon post operasi 2517/ tubuh menghasilkan mediator kimia nyeri. Pasien pasca
pada kelompok relaksasi nafas laparatomi yang laparatomi mengeluhkan nyeri sedang sebanyak 57,70%,
dalam didapatkan p=0,000 (p diberikan relaksasi nyeri berat 15,38%, dan nyeri ringan 26,92%. Nyeri akut
nafas dalam dengan yang tidak tertangani dapat berkembang menjadi nyeri
yang diberikan kronis dan bersifat menetap dalam waktu lama dan dapat
relaksasi genggam memberikan dampak negatif seperti bertambahnya waktu
jari. hospitalisasi, dapat terjadi komplikasi karena imobilisasi,
status emosional yang tidak terkontrol. Salah satu
manajemen nyeri non-farmakologis yang bisa dilakukan
adalah dengan menggunakan teknik relaksasi genggam jari.
Tujuan: Mengetahui Perbedaan Antara Teknik
Relaksasi Nafas Dalam Dan Teknik Relaksasi Genggam
Jari Terhadap Penurunan Nyeri Post Operasi
Laparatomi. Metode: Jenis penelitian yang digunakan
quasi exsperimental dengan desain penelitian Pre test Post
Test Two Group Design. Responden akan diberikan
perlakuan Pre-test dan post-test dengan skala pengukuran
NRS. Sampel pada penelitian ini berjumlah 30 responden
kelompok nafas dalam dan 30 responden kelompok
genggam jari. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah consecutive sampling. Pengumpulan data pada
bulan Januari-Maret 2020. Hasil: Hasil pengumpulan data
diolah menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney.
Hasil uji Wilcoxon pada kelompok relaksasi nafas dalam
didapatkan p=0,000 (p<0,05) dan pada kelompok genggam
jari didapatkan p=0,000 (p<0,05), sehingga Ha diterima.
Kesimpulan: Ada perbedaan penurunan tingkat nyeri pada
pasien post operasi laparatomi yang diberikan relaksasi
nafas dalam dengan yang diberikan relaksasi genggam jari.
Kata Kunci: Nyeri, Laparatomi, Genggam Jari, NRS 2)
Mahasiswa Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta 2,3) Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta
6 Jurnal Of  Hasil: Adanya pengaruh  adanya pengaruh 2015 http:// Teknik relaksasi dan genggaman jari merupakan suatu
Midwife teknik relaksasi genggam jari teknik relaksasi ejournal.helve bentuk terapi relaksasi untuk menyeimbangkan energi
Community dengan penurunan tingkat genggam jari tia.ac.id/ tubuh yang dapat membantu pasien dalam menggontrol diri
Bidan nyeri pada pasien post terhadap penurunan index.php/ ketika timbulnya perasaan kurang menyenangkan yang
Komunitas operasi sectio caesarea di tingkat nyeri pada jbk/article/ dapat menimbulkan nyeri, stres fisik serta emosi. Penelitian
Vol 3, No 2 ruang rawatan kebidanan pasien post operasi view/4616 dalam hal ini bertujuan mengidentifikasi perbandingan
(2020) RSUD Pariaman (p value = sectio caesarea di Efektifitas Teknik Relaksasi Dan Genggaman Jari
0.000 < 0.05) ruang rawatan Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Operasi
kebidanan RSUD Sectio Caesarea di ruangan Matahari Rumah Sakit Umum
Pariaman. Daerah Undata Provinsi Sulawesi Tengah. Dalam
Penelitian ini digunakan desain quasy exsperiment (pre and
post test without control) dengan metode kuantitatif.
Penelitian ini dilakukan tanggal 25 Juli sampai dengan 27
Agustus 2018. Semua pasien post operasi sectio caesarea
merupakan Populasi dalam penelitian ini selama penelitian
berlangsung. Jumlah sampel dihitung dengan menggunakan
rumus rerata uji hipotesis two tail dengan nilai σ2=5,36,
μo=5,07, μa=1,80, α=1,96 dan β= 0,84 sehingga jumlah
sampel adalah 8 responden dipilih dengan teknik quota
sampling. Data dihitung dengan menggunakan uji
Wilcoxon dengan didapatkan nilai p=0,011(α≤=0,05) pada
tingkat kemaknaan α=0,05 atau 95%). Pada hasil penelitian
pretest didapatkan lebih banyak responden mengatakan
nyeri berat terkontrol dan posttest didapatkan lebih sedikit
responden mengatakan nyeri ringan. Kesimpulan dari
penelitian ini yaitu terdapat perbandingan efektifitas teknik
relaksasi dan genggaman jari terhadap penurunan nyeri
pada pasien post operasi sectio caesarea di ruangan
Matahari Rumah Sakit Umum Daerah Undata Provinsi
Sulawesi Tengah. Oleh karena itu, peneliti menyarankan
agar perawat dapat menerapkan teknik relaksasi dan
genggam jari selama 20 menit sebagai salah satu
manajemen nyeri.
2. REVIEW JURNAL TREND DAN ISU KEPERAWATAN KRITIS

Tinjauan Kriminologi Mengenai Malpraktik Medik Yang


Judul
Dilakukan Oleh Perawat
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Volume & halaman Edisi 2, Volume 2
Tahun 2014
Penulis Abdul Aziz. A.H
Reviewer Renty Fetriani
Tanggal 1 April 2019

Tujuan penelitian Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya


malpraktik medik yang dilakukan perawat dan upaya apa yang dapat
dilakukan untu mencegah terjadinya malpraktik medik oleh perawat.
Subjek penelitian Perawat
Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu yuridis normatif,dengan
mengkaji atau menganalisis data yang berupa data primer dan data
Sekunder
Hasil penelitian 1. Pengertian kriminologi
Kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang ditunjang oleh
berbagai ilmu lainnya yang mempelajari kejahatan dan penjahat,
penampilannya, sebab dan akibatnya, sebagain: ilmu teoritis,
sekaligus juga mengadakan usaha-usaha pencegahan serta
penanggulangan/pemberantasannya.
2. Pengertian dan Unsur-unsur Malpraktik
Malpraktik adalah kesalahan atau kelalaian yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan dalam melaksanakan profesinya yang
tidak sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional, akibat kesalahan atau kelalaian tersebut pasien
menderita luka berat, cacat bahkan meninggal dunia.
Menurut M.jusuf Hanafiah dan Amri Amir (1999:89), unsur-
unsur malpraktik yaitu:
 Adanya unsur kesalahan/kelalaian yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan dalam menjalankan profesinya;
 Adanya perbuatan yang tidak sesuai dengan standar
prosedur operasional;
 Adanya luka berat atau mati, yang mengakibatkan pasien
cacat atau meninggal dunia;
 Adanya hubungan kausal, dimana luka berat yang
dialami pasien merupakan akibat dari perbuatan dokter
yang tidak sesuai dengan standar pelayanan medis.
3. Tanggung Jawab Perawat dalam
Upaya Pelayanan KesehatanTerkait dengan fungsi perawat,
maka perawat mempunyai kemampuan bertanggung jawab
dalam menjalankan fungsi yang mandiri dalam asuhan
keperawatan, sementara dalam fungsi kolaborasi tanggung
jawab pada ketua tim kesehatan dan dalam fungsi dependen
tanggung jawab berada pada dokter yang berwenang melakukan
tindakan medis tertentu pada pasien
4. Teori-Teori Penyebab Terjadinya Kejahatan
5. Upaya Penanggulangan Kejahatan
8
Menurut A.S. Alam (1992:79) penanggulangan kejahatan
empirik terdiri atas tiga bagian pokok, yaitu Pre-Emtif,
Preventif, dan Represif.
6. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya malpraktik medik
yang dilakukan perawat yaitu
Pengkajian Keperawatan (Assessmenterrors),
Perencanaan Keperwatan (Planning Errors)
Tindakan Intervensi Keperawatan (Intervention Errors)
7. upaya apa yang dapat dilakukan untu mencegah terjadinya
malpraktik medik oleh perawat.
 Memberikan kasih sayang kepada pasien dan keluarganya
dengan jujur dan penuh rasa hormat.
 Menggunakan pengetahuan keperawatan untuk menetapkan
diagnosa keperawatan yang tepat dan laksanakan intervensi
keperawatan yang diperlukan. Perawat mempunyai
kewajiban untuk menyusun pengkajian dan
melaksanakannya dengan benar.
 Utamakan kepentingan-kepentingan pasien. Jika tim
kesehatan lainnya ragu-ragu terhadap tindakan yang akan
dilakukan atau kurang merespon perubahan kondisi pasien
diskusikan bersama dengan tim keperawatan guna
memberikan masukkan yang diperlukan bagi tim kesehatan
lainnya.
 Tanyakan saran/pesan yang diberikan oleh dokter jika
perintah tidak jelas, mengenai tindakan yang meragukan
atau tidak tepat sehubungan dengan perubahan pada kondisi
kesehatan pasien
 Tingkatan pengetahuan perawat secara terus-menerus,
sehingga pengetahuan dan kemampuan perawat yang
dimiliki senantiasa up to date.
 Jangan melakukan tindakan yang belum dikuasai oleh
perawat.
 Laksanakan asuhan keperawatan berdasarkan model proses
keperawatan. Hindari kekurang hati-hatian dalam
memberikan asuhan keperawatan.
 Mencatat rencana keperawatan dan respons pasien selama
dalam asuhan keperawatan. Nyatakan secara jelas dan
lengkap. Catat sesegera mungkin fakta yang di observasi
secara jelas.
8. Lakukan konsultasi dengan anggota tim lainnya, biasakan
bekerja berdasarkan kebijakan organisasi atau rumah sakit dan
prosedur tindakan yang berlaku.
 Pelimpahan tugas secara bijaksana dan mengetahui lingkup
tugas masing-masing. Perawat disarankan tidak menerima
atau meminta orang lain menerima tanggung jawab yang
tidak dapat ditanganinya

KESIMPULAN 1. Hal-hal yang mempengaruhi perawat sehingga melakukan


malpraktik adalah :
a. Kurangnya tingkat pengetahuan perawat.
b. Kurangnya mendapatkan pengalaman praktik pada saat
menjalani pendidikan keperawatan, dan
c. Kurangnya komunikasi antara perawat dengan dokter.
2. Upaya-upaya yang dilakukan pihak rumah sakit dalam
menanggulangi terjadinya malpraktik adalah :
a. Perawat harus melakukan komunikasi intensif kepada dokter,
dalam hal memberikan tindakan medis kepada pasien.
b. Tidak mengambil tindakan medis mengenai hal-hal yang
belum dikuasai oleh perawat sebelum berkonsultasi dengan
dokter.
c. Perawat harus meningkatkan pengetahuannya mengenai ilmu
keperawatan agar dapat memberikan keperawatan yang tepat
kepada pasien.
Memeriksa ulang hasil diagnosa pasien, agar tidak salah dalam
pemberian obat, dan dapat merencanakan perawatan pasien
dengan tepat.
TERIMAKASIH.....

Anda mungkin juga menyukai