OLEH :
LUH DE NOVITARIANI (203213205)
NI KADEK DEVI ARIYANTI (203213218)
KOMANG IRA YUNITA APSARI (203213224)
NI MADE ARISKA (203213209)
NI MADE RATNIAWATI (203213207)
1. Ringkasan Jurnal
Persalinan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu persalinan secara normal atau
spontan (lahir melalui vagina) dan persalinan abnormal atau persalinan dengan bantuan
suatu prosedur seperti Sectio Caesarea. Pada proses section caesarea dilakukan tindakan
pembedahan, berupa irisan di perut ibu (laparatomi) dan rahim (histerektomi) untuk
mengeluarkan bayi (Abasi,2015 dalam Utami,2016).hasil dari data RISKESDAS tahun
2013, angka ibu melahirkan dengan section caesarea di Indonesia 9,8% dengan proposrsi
tertinggi di DKI Jakarta 19,9% dan terendah di Sulawesi Tenggara 3,3 %. Melahirkan
melalui operasi Sectio Caesarea menunjukan bahwa melahirkan secara section caesarea
akan memerlukan waktu penyembuhan luka uterus/rahim yang lebih lama daripada
persalinan normal. Selama luka belum benar-benar sembuh, rasa nyeri bias saja timbul
pada luka tersebut. Penanganan yang sering digunakan untuk menurunkan nyeri post
section caesarea berupa penanganan farmakologi. Pengendalian nyeri secara farmakologi
efektif untuk nyeri sedang dan berat. Namun demikian pemberian faarmakologi tidak
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan klien sendiri untuk mengontrol nyerinya (Van
Kooten, 1999; Anggorowati dkk, 2007 dalam Swandari, 2014). Manajemen
nonfarmakologi yang sering diberikan anatar lain yaitu dengan meditasi, latihan
autogenic, latihan relaksasi progresif, guided imagery, nafas ritmik, operant conditioning,
biofeedback, membina hubungan terapiutik, sentuhan terapeutik, stimulus kutaneus,
hypnosis, music, acupressure, aromatherapy (Andarmoyo).
Pemberian aromatherapy lavender merupakan salah satu dari terapi komplementer
berupa latihan teknik relaksasi komplementer berupa latihan teknik relaksasi pernapasan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji Mann-
Whitney diperoleh hasil p-value (0,000) < α (0,05), yang berarti ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa pemberian aromatherapi lavender berpengaruh terhadap penurunan
intensitas nyeri post operasi sectio caesarea di. Sesuai dengan teori gate control yang
dikemukakan oleh Melzack dan Wall bahwa impuls nyeri dihambat saat sebuah
pertahanan ditutup, sehingga dapat menurunkan intensitas nyeri yang dirasakan. Hal ini
menyatakan bahwa aromatherapi akan merangsang keluarnya hormone enfekalin,
serotonin dan endorphin. Tarik napas dalam dapat memberikan individu kontrol diri
ketika terjadi rasa ketidaknyamanan atau cemas, stress fisik dan emosi yang
menyebabkan nyeri meningkat, sehingga mendekatkan hubungan terapeutik perawat dan
klien. Pemberian aromatherapi lavender direkomendasikan agar dapat diterapkan dan di
kombinasikan dengan terapi komplementer lain sebagai terapi pendamping atau sebagai
bagian dari intervensi keperawatan dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien
yang mengalami nyeri pasca operasi.
2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi aromatherapy lavender
terhadap penurunan intensitas nyeri pada post operasi section caesarea.
3. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan :
a. Pemberian Teknik Relaksasi Aromatherapi Lavender dapat menurunkan intensitas
nyeri pada post operasi
b. Pemakaian Aromatherapi Lavender lebih efektif dalam proses penurunan nyeri
dibandingkan dengan pemakaian analgesic
c. Penggunaan Aromatherapi secara inhalasi dapat merangsang pengeluaran endorphin
efektif menurunkan nyeri
Kekurangan :
a. Pada jurnal ini tidak dijelaskan efek samping dari pemberian aromatherapi lavender
Pada analisis jurnal ini akan dibahas analisis bagian demi bagian dalam publikasi di
jurnal tersebut menggunakan metode analisis jurnal : PICOT, sebagai berikut:
P I C O T
(Populasi) (Intervensi) (Comparison) (Outcome) (Time)