OLEH:
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
2
sesuai dengan kemapuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan
kepada orang lain (WHO, 2015).
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Melakukan asuhan keperawatan pada kelompok yang ada di Banjar Wanasari
Desa Sulangai Kecamatan Petang, Badung.
2. Tujuan Khusus
b. Melakukan pengkajian dan mengumpulkan data kelompok warga yang ada di
Banjar Wanasari Desa Sulangai Kecamatan Petang, Badung.
c. Menganalisa data kasus di Banjar Wanasari Desa Sulangai Kecamatan Petang,
Badung.
d. Merumuskan masalah yang menonjol di Banjar Wanasari Desa Sulangai
Kecamatan Petang, Badung.
e. Membuat intervensi (Planning of Action) untuk masalah yang ditemukan di Banjar Wanasari Desa
Sulangai Kecamatan Petang, Badung.
3
BAB II
PENGKAJIAN
4
Disepanjang jalan terdapat selokan yang cukup lumayan bersih karena
masyarakat Br Wanasari tidak membuang limbah keluarga ke selokan. Terdapat 2
buah sungai di wilayah Br Wanasari yang kebersihannya kurang bersih.
Masyarakat di Br Wanasari keseluruhan rumah warga sudah menggunakan listrik.
Br Wanasari memiliki fasilitas pendidikan yaitu TK dan SD. Kondisi TK dan
SD di Br Wanasari memiliki fasilitas yang memadai. Di TK terdapat 1 ruangan
belajar, padmasana, taman bermain dan kantin. Sedangkan di SD terdapat 6
ruangan belajar, 1 kantor, UKS, perpustakaan, kantin, tempat cuci tangan didepan
ruangan, dan tersedia tempat sampah tertutup didepan setiap ruangan.
Br Wanasari merupakan daerah pedesaan yang memiliki kepadatan perumahan
yang cukup padat. Jarak antara rumah warga saling berdekatan. di Br Wanasari
memiliki alat komunikasi berupa kul-kul dan speaker yang berada dibalai banjar
di Br Wanasari. Tempat berkumpul masyarakat Br Wanasari yang biasanya
digunakan yaitu balai banjar. Di Br Wanasari mayoritas penduduk menganut
agama Hindu, terdapat tempat ibadah yaitu Pura.
3. Wawancara Tokoh Masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu tokoh
masyarakat yaitu klien Br Wanasari Putu Gede Darmawan, S.H selaku perbekel
mendapatkan hasil bahwa latar belakang penduduk yang bertempat tinggal di
wilayah Br Wanasari sebagian besar memiliki tingkat ekonomi menengah atas
dan mayoritas bekerja di sektor swasta. Penduduk yang bertempat tinggal di
wilayah Br Wanasari terdapat penduduk pendatang. Terdapat 1006 penduduk
jiwa. Dilihat dari hubungan kekerabatan antar penduduk sangat baik. Sumber
daya manusia dalam pelayanan kesehatan juga sudah sangat memadai dan mudah
di jangkau. Masalah kesehatan yang paling sering terjadi di wilayah lingkungan
Br Wanasari yaitu hipertensi dan rematik dalam pelayanan kesehatan yang
berpengaruh dalam memberikan informasi kesehatan yaitu puskesmas dan kader,
kader bertugas membantu masyarakat dalam menurunkan angka hipertensi
dengan melakukan yoga rutin setiap 1 minggu sekali. Kelangsungan kader
posyandu balita dan posyandu lansia masih tetap aktif. Adapun kegiatan kerja
bakti di lingkungan banjarWanasari dilakukan setiap sebulan sekali dan dihari
tertentu yaitu dihari keagamaan. Biasanya masyarakat mengolah sampahnya
dengan cara dibakar. Di lingkungan Br Wanasari sudah ada sistem keamanan atau
sudah ada pecalang yang selalu memantau keadaan di lingkungan Br Wanasari.
5
2.2 Data Demografi
Data Subyektif
1) Distribusi keikutsertaan Lansia pada Posyandu Lansia
40%
60%
14%
20%
66%
6
Dari 1006 warga yang terkaji di Br Wanasari lansia 66% dengan rematik, 20%
batuk dan 14% penyakit lainnya.
3) Distribusi Frekuensi Aktivitas Ibu ke Posyandu (Menimbang bayi dan balita)
13%
87%
Imunisasi
Diimunisasi lengkap Tidak imunisasi
Imunisasi tapi tidak lengkap
8%
52%
40%
98%
100%
8
Gambar Jarak Septik Tank dengan sumber air
Dari 1006 warga yang terkaji di Br Wanasari terdapat 100% berjarak <10
meter.
3) Saluran Pembuangan Air atau Sampah
Distribusi Frekuensi Tempat Sampah yang digunakan oleh Warga
44%
56%
9
Kebiasaan BAB
Di jamban keluarga Di sungai
4%
96%
Status Gizi
Gizi baik Gizi kurang
40%
60%
10
Distribusi frekuensi Pendidikan Warga BanjarWanasari
Pendidikan
SD Lainnya
Lainnya
37%
SD
63%
Pekerjaan
Wiraswasta Lainnya
24%
76%
11
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya
kelompok lansia secara optimal, maka melalui Praktek Keperawatan Komunitas
Mahasiswa program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Wira Medika Bali di
BanjarWanasari akan menerapkan konsep-konsep keperawatan komunitas yang di
dalamnya dilakukan pendekatan keperawatan kelompok sebagai dasar dalam
pemberian pelayanan kesehatan utama pada masyarakat.
Kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas Yang Dilaksanakan Di Banjar
Wanasari terdiri dari beberapa tahap kegiatan meliputi pengkajian awal
(pengumpulan dan pengolahan data), penegakan diagnosis dan penentuan prioritas
masalah, serta pembuatan intervensi dalam bentuk Planning of Action. Kegiatan
keperawatan komunitas yang akan dilaporkan adalah tahap persiapan dan
pelaksanaan. Persiapan meliputi persiapan kemasyarakatan dan persiapan teknis
sedangkan tahap pelaksanaan terdiri dari pengkajian, penegakan diagnosis, dan
perencanaan.
1. Persiapan
a. Persiapan Kemasyarakatan
Pada tahap awal, kelompok mahasiswa melakukan pertemuan dengan Dosen
STIKes Wira Medika Bali, Kepala Dusun Wanasari, Kepala Desa Sulangai
dan Bidan Puskesmas Pembantu serta identifikasi tokoh masyarakat yang
dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2021. Setelah mengidentifikasi tokoh
masyarakat, kelompok mahasiswa melakukan pendekatan dan membina
hubungan saling percaya dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan
tentang tujuan Praktek Keperawatan Komunitas Mahasiswa Program
Mahasiswa program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Wira Medika Bali di
Banjar Wanasari Selanjutnya pada tanggal 26 Oktober 2021, mahasiswa
melakukan pertemuan dan diskusi bersama Kepala Dusun Wanasari untuk
melakukan identifikasi lansia yang akan dijadikan sampel.
b. Persiapan Teknis
Persiapan teknis yang dilakukan kelompok mahasiswa meliputi mengorganisir
anggota kelompok dalam melakukan pendataan dan pembagian tugas,
mempersiapkan format pengkajian, serta mengidentifikasi wilayah Banjar
Wanasari.
2. Pelaksanaan
12
Tahap perlaksanaan terdiri atas pengkajian, perencanaan, implementasi, dan
evaluasi.
a. Pengkajian
Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data yang dilakukan meliputi :
a) Melakukan pengumpulan data dengan cara mengunjungi masing-masing
rumah penduduk, wawancara langsung kepada lansia yang bersangkutan,
observasi kondisi rumah dan lingkungan sekitarnya serta melakukan
skrining kesehatan. Kegiatan pengumpulan data ini dilakukan pada
tanggal 26 Oktober 2021-28 Oktober 2021 (pagi dan sore).
b) Melakukan tabulasi data dari hasil pengumpulan data yang telah
dilakukan, yaitu tanggal 29 Oktober 2021.
13
pada lansia. Bayi dan balita juga masih ada yang
belum diimunisasi dan tidak lengkap, bayi dan
balita tidak teratur menimbang bayi dan balita.
2. DS: Pemeliharaan Kesehatan
- 44% KK tidak mempunyai tempat Tidak Efektif
sampah
- 100% jarak septic tank ke resapan
sumber air <10 meter
- 4% KK masih BAB di sungai
- 2% KK rumah tidak memiliki ventilasi
- 2% KK ditemukan adanya jentik nyamuk
di bak mandi
14
15
1. SCORING DIAGNOSA KEPERAWATAN
Cara Scoring
1. Tentukan skor untuk setiap kriteria
2. Skor dibagi dengan makna tertinggi dan kalikanlah
3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria
16
DIAGNOSA
1. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko di BanjarWanasari Berhubungan dengan
pengkajian yang didapat Dari 1006 jiwa terdapat 66% rematik, 20% batuk, Dari
1006 jiwa terdapat 60% lansia tidak mengikuti posyandu lansia, dari 1006 jiwa
terdapat 40% bayi dan balita dengan gizi kurang, dari 1006 jiwa terdapat 40% bayi
tidak diimunisasi, dari 1006 jiwa terdapat 52% bayi diimunisasi tetapi tidak lengkap,
dari 1006 jiwa terdapat 33% ibu tidak teratur menimbang bayi dan balita di
posyandu.
2. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif di BanjarWanasari desa Tibubeneng,
Berhubungan dengan pengkajian yang didapat 44% KK tidak mempunyai tempat
sampah, 100% jarak septic tank ke resapan sumber air <10 meter, 4% KK masih
BAB di sungai, 2% KK rumah tidak memiliki ventilasi, 2% KK ditemukan adanya
jentik nyamuk di bak mandi
17
1. INTERVENSI KEPERAWATAN
DATA DIAGNOSA INTERVENSI
NOC NIC
18
kurangnya aktivitas
lansia mengunjungi
posyandu lansia dan
sedikitnya aktivitas
olahraga pada lansia.
Bayi dan balita juga
masih ada yang belum
diimunisasi dan tidak
lengkap, bayi dan
balita tidak teratur
menimbang bayi dan
balita.
DS: Pemeliharaan Prevensi Primer : Prevensi Primer :
- 44% KK tidak Kesehatan
mempunyai Tidak Efektif - Promosi - Pendidikan
kesehatan kesehatan
tempat sampah
- Perilaku - Manajemen
- 100% jarak
kesehatan kasus
septic tank ke
- Perilaku - Pengembangan
resapan meningkatkan kesehatan
sumber air <10 perilaku komunitas
meter kesehatan
- 4% KK masih Prevensi Sekunder :
BAB di sungai Prevensi Sekunder :
- 2% KK rumah - Perilaku
meningkatkan - Skrining
tidak memiliki
status kesehatan kesehatan
ventilasi - Identifikasi
Prevensi Tersier :
- 2% KK risiko
ditemukan - Perilaku mencari Prevensi Tersier :
adanya jentik pelayanan
nyamuk di bak kesehatan Peningkatan sistem
mandi dukungan
19
dan masih terdapat
jentik nyamuk di bak
mandi.
20
FORMAT RENCANA KERJA (POA)
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
TUK :
- Melakukan
perilaku
kesehatan secara
rutin
- Memperoleh
pemeriksaan rutin
- Mendapatkan
skrining
kesehatan yang
direkomendasika
n
- Menggunakan
dukungan social
untuk
meningkatkan
kesehatan
21
2. Pemeliharaan Setelah dilakukan a. Pendidika 1. Pemberian Seluruh 29 Balai
Kesehatan tindakan keperawatan n penyuluhan warga Oktober Banjar Br
Tidak efektif Kesehatan mengenai Br 2021, Wanasari
komunitas selama 1
PHBS Wanasa pukul
bulan, diharapkan Warga ri 13.00
Br Wanasari wita
Mendapatkan
pengetahuan tambahan
Lingkunga
mengenai Prilaku Hidup 2. Melakukan
30 n
b. Prilaku Kerja Bakti
Bersih dan Sehat BanjarWan
peningkatan di Oktober
asari
Kesehatan lingkungan 2021
TUK : sekitar
16:00-
1. Dapat merubah pola
selesai
prilaku kesehatan
2. Kemampuan
menjelaskan
pengetahuan tentang
PHBS
3. Berperilaku sesuai
dengan pengetahuan
22
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(Definisi dan Indikator Diagnostik). Jakarta Selatan: DPP PPNI.
23