Anda di halaman 1dari 10

PRA PLANNING MUSYAWARAH MASYARAKAT DUSUN (MMD

OLEH :
GELOMBANG 2 KELOMPOK 1 :

I NYOMAN JANURIANA IDA AYU GEDE SWANDEWI


I DEWA GEDE FATHU RAMA NI NYOMAN ESTI SUANDARI
NI KETUT TRISNA ANDYANI NI KOMANG WAHYU WULAN DEWI
NI WAYAN WENA WARDANI NI PUTU ERMA BUDI ASTUTI
PUTU ADHELINA ISWARA DEVI NI PUTU YULIA RESTIANA
NI MADE SRI MEIRA UTAMI SAYU RAKA INDRAYANTI
NI KETUT SRI ASTUTI NI NYOMAN MANIK ARIYANTI
DEWI EDY TIRTAWATI I WAYAN SUDIANA
NI WAYAN APRILIA KOMALA DEWI NI MADE PUTRI SETIAWATI
COKORDE ISTRI WULAN DIVYASITA KADEK ANJASMIYANA
I PUTU INDRAYANA DEWA AYU WINDEWATI
PUTU YULIANTARI JAYANTI NI WAYAN PANDE WIRA DEWI
NI MADE RUDIANI

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROFESI NERS


STIKES WIRA MEDIKA BALI
2022
PRA PLANNING MUSYAWARAH MASYARAKAT DUSUN (MMD)
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA
DI BANJAR S DESA SABA, BLAHBATUH GIANYAR
2022

A. Latar Belakang
Praktik keperawatan komunitas dan keluarga sebagai suatu bidang keperawatan
yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public of
health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif, serta mengutamakan
pelayanan promotif (pendidikan kesehatan, pemeliharaan lingkungan, kegiatan olahraga,
peningkatan gizi dan rekreasi) dan preventif (imunisasi, pemberian vitamin, pemeriksaan
kesehatan secara rutin lansia, ibu hamil, ibu menyusui dan masyarakat secara umum)
secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif (pengobatan),
rehabilitative (latihan pada kelompok tertentu seperti kelompok TBC, fisioterapi intuk
stroke) dan kegiatan resosialisasi (memberikan pengertian dalam upaya pengembalian
kelompok tertentu agar diterima dimasyarakat) secara menyeluruh dan terpadu yang
ditunjukkan kepada individu, keluarga, kelompok, serta masyarakat sebagai suatu
kesatuan untuh melalui proses keperawatan (nursing process) untuk meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan
(Akbar, 2019).
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan
peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya pelayanan keperawatan secara
langsung (direct care) terhadap individu, keluarga, dan kelompok dalam konteks
komunitas, perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan masyarakat
yang dapat memengaruhi keluarga, individu, dan kelompok (Akbar, 2019).
Lingkup praktik keperawatan komunitas berupa asuhan keperawatan langsung
dengan fokus pemenuhan kebutuhan dasar komunitas yang terkait kebiasaan/perilaku
tidak sehat sebagai akibat ketidakmampuan masyarakat beradaptasi dengan lingkungan
eksternal dan internal. Asuhan keperawatan komunitas terdiri atas pengkajian,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dengan entry point pada individu, keluarga,
kelompok atau komunitas. Pengkajian atau pengumpulan data dimulai dengan
mengadakan Survei Mawas Diri (SMD) pada tanggal 8-9 Maret 2022. Metode
pengumpulan data pengkajian asuhan keperawatan komunitas antar lain wawancara dan
observasi kepada 100 KK, wawancara kepada tokoh masyarakat dan Kepala UPT
Kesmas S serta wawancara dan observasi di lingkungan masyarakat.
Windshield survey dilakukan dengan terjun langsung ke masyarakat di sekitar
lingkungan komunitas yaitu Banjar S, Desa S yang dilakukan pada 100 Kepala Keluarga
dengan metode wawancara dan observasi dengan media angket, lembar observasi dan
lembar wawancara. Windshield survey dilakukan untuk menemukan gambaran tentang
kondisi dan situasi yang terjadi di komunitas, lingkungan sekitar komunitas, kehidupan
komunitas dan karakteristik penduduk yang ditemui dijalan saat survey dilakukan.
Wawancara dilakukan dengan wawancara langsung kepada masyarakat dan tokoh
masyarakat. Observasi dilakukan dengan cara melihat langsung masalah yang ada di
lapangan. Data yang didapat yaitu data fisik, tingkah laku dan keadaan lingkungan.
Data yang didapatkan diantaranya mengenai data demografi, lingkungan fisik,
pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial, ekonomi, keamanan dan transportasi, politik
dan pemerintahan, komunikasi, rekreasi, bayi, remaja, ibu hamil, Pasangan Usia Subur
(PUS), lansia, gizi, penanggulangan penyakit menular dan tidak menular, screening
kesehatan dan kesehatan jiwa. Berdasarkan data yang didapatkan setelah melakukan
pengkajian selama 3 hari di Banjar S, Desa S, didapatkan data dari hasil pengkajian, dari
108 KK yang dikaji terdapat 13 KK (12%) tidak membuka jendela tiap hari, 15 KK (3%)
pengolahan air PAM dan sumur tidak dimasak, 10 KK (9%) membuang sampah
kesungai, 2 KK (3%) kebiasaan memakai handuk bersama-sama, Dari 28 balita, ada 1
balita (48%) tidak dibawa ke posyandu tiap bulan, Dari 28 balita, ada 10 balita (36%)
belum mendapatkan imunisasi lengkap dan tidak memiliki KMS, 108 KK didapatkan 28
remaja (28%) merokok dan minum alcohol, 74 remaja (74%) tidak memanfaatkan
pelayanan kesehatan, 85 remaja putri (85%) tidak mendapatkan imunisasi vaksinasi
pencegahan kanker servik, 90 lansia (95%) memilih tidak ada posyandu lansia, 8 lansia
(8%) memilih tidak perlu pembentukan lansia, 24 lansia (26%) belum mendapatkan
vaksin COVID karena sakit, 108 KK terdapat 1 anggota keluarga tidak mencuci tangan
sebelum masak, 74 (69%) anggota keluarga yang mencuci sayur dengan cara dipotong
terlebih dahulu baru dicuci, 108 KK terdapat 11 KK (10%) mengolah air dengan cara
tidak dimasak, 108 KK terdapat 6 KK (6%) menyajikan makanan dengan gizi tidak
seimbang, 49 kk yang memiliki bayi 5 kk (10%) tidak mendapatkan gizi seimbang, 108
kk terdapat 13 (12%) KK menyajikan makanan secara terbuka ( tidak tertutup), 33KK
(31%) tidak mengkonsumsi garam beryodium, 38(75%) masyarakat tidak mengkonsumsi
obat penurun tekanan darah secara teratur, 26 (72%) masyarakat tidak mengkonsumsi
obat tekanan darah tinggi, 45 (42%) yang tidak pernah melakukan pemeriksaan kesehatan
dalam 6 bulan terakhir, Dari 28 balita 2 (7%) ibu saat hamil tidak memantau pertambahan
BB saat hamil, 108 KK 24 remaja (24%) tidak mengetahui cara penularan infeksi sexual,
59 KK (62%) kondisi tempat penampungan air terbuka, 7 KK (6%) terdapat jentik pada
penampungan air, 9 KK (8%) penampungan tempat sampah sementara tidak ada /
berserakan, 57 KK (53%) keadaan penampungan sampah sementara terbuka, 6 KK (3%)
tidak memakai masker saat kontak dengan orang lain.
Setelah data terkumpul kemudian data dianalisis dan ditentukan masalah
keperawatan komunitas beserta Plan Of Action (POA), Namun prioritas masalah
keperawatan komunitas yang ada perlu ditetapkan bersama masyarakat melalui
Musyawarah Masyarakat Dusun (MMD). MMD atau lokakarya mini masyarakat adalah
musyawarah yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat untuk membahas masalah
kesehatan yang ditemukan untuk disepakati dan direncanakan pemecahan masalahnya.
Prioritas masalah dibuat berdasarkan kategori dapat diatasi, kemudahan dan kekhususan
mengingat banyaknya masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Pemilihan masalah ini
sangat penting dilakukan agar implementasi yang dilakukan benar-benar bermanfaat bagi
masyarakat dan secara tidak langsung akan membangun rasa percaya diri dan kompetisi
masyarakat untuk mengatasi masalah yang lain (Bract, 1990 dalam Helvie, 1998).
Penentuan prioritas masalah dapat dilakukan dengan metode paper and pencil tool atau
dengan melakukan skoring diagnosis keperawatan komunitas (Ervin, 2002).

B. Tujuan
1. Tujuan umum :
Merumuskan pemecahan masalah kesehatan yang terjadi di Banjar S, Desa S.
2. Tujuan khusus
1. Memaparkan data hasil Suvey Mawas Diri (Lingkungan, balita, remaja, PUS
dan lansia) yang telah dilaksanakan di Banjar S, Desa S, bersama-sama dengan
masyarakat.
2. Menentukan masalah kesehatan yang muncul dari hasil Survey Mawas Diri di
Banjar S, Desa S, bersama-sama dengan masyarakat.
3. Memprioritaskan masalah kesehatan di Banjar S, Desa S, bersama-sama
dengan masyarakat.
4. Merumuskan POA (Plan Of Action) untuk mengatasi masalah di Banjar S,
Desa S, bersama-sama dengan masyarakat.
C. Waktu dan Tempat
1. Waktu
MMD akan dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Jumat, 30 September 2022
Pukul : 16.00 WITA
2. Tempat
Kegiatan akan dilaksanakan di Balai Banjar S, Desa S.

3. Setting Tempat

LAYAR
S Ka. Puskesmas

Kepala Desa

MC Penyaji Moderator
Kelian Banjar
Ketua LCD
Kelian Adat
DOA
Tokoh Masyarakat
M M M M
A A A Pembimbing
A
H H H H
A A A A
S S S S
I I I I
S S S S
W W W W
A A A A
MASYARAKAT MASYARAKAT MASYARAKAT MASYARAKAT

MASYARAKAT MASYARAKAT MASYARAKAT


MASYARAKAT

MASYARAKAT MASYARAKAT MASYARAKAT MASYARAKAT

MAHASISWA
D. Susunan Acara MAHASISWA

Waktu Acara Fasilitator Penanggung Jawab


1. Pembukaan
a. Pembukaan Oleh MC MC Pande Wayan Wijayanti, S.Kep
b. Pembacaan DOA Petugas DOA Ni Nyoman Sugianti, S.Kep
c. Laporan Ketua Panitia Ketua Panitia MMD Md Angga Peringga Aditya,S.Kep
30 menit MMD
I Wayan Slamet Widyaguna,
d. Sambutan dari kepala UPT Kepala UPT Kesmas S.Kep
Kesmas Blahbatuh I Blahbatuh I
e. Arahan dari Bapak Kepala Kepala Desa Putu Suarayana S.Kep
Desa sekaligus membuka
MMD
f. MC menyerahkan kepada Moderator
Dewa Gde Sudiasta, S.Kep
moderator untuk
melaksanakan MMD

2. Musyawarah Masyarakat
Dusun (MMD)
30 menit a. Penyajian Data Penyaji Desak Nyoman Suwasti, S.Kep
10 menit b. Klarifikasi Data
Ni Wayan Ariani, S.Kep
20 menit c. Penentuan Prioritas Fasilitator Luh Putu Diah Kusuma Dewi,
30 menit Masalah S.Kep
d. Merumuskan POA Putu Dara Yulianti, S,Kep
e. Masukan dan Saran Data Tokoh masyarakat Ni Luh Nyoman Guna Yunita
S.Kep
Ni Putu Widya Sari S.Kep
f. Membacakan Kesimpulan Notulen
Ni Made Ariani, S.Kep
Hasil MMD
g. Moderator menyerahkan Moderator Dewa Gde Sudiasta, S.Kep
kepada MC untuk
menutup MMD

3. Penutup
10 menit a. Penandatanganan Hasil Kepala Puskesmas II I Wayan Slamet Widyaguna,
MMD oleh Ketua Panitia, A, S.Kep
Clinical Instructure,
Kelian Dinas, dan Kepala
Clinical Teacher dan
UPT Kesmas A Kelian Dinas A
b. Serah terima rencana Ketua Panitia MMD Md Angga Peringga Aditya,S.Kep
5 menit kerja banjar dari Ketua Kepala Desa A Putu Suarayana, S.Kep
Panitia MMD kepada
Kelian Dinas Banjar A
disaksikan oleh Kepala
UPT Kesmas A dan
Kepala Desa A sekaligus
arahan dari pihak
Puskesmas

5 menit c. Penutup MC Pande Wayan Wijayanti, S.kep

E. Sasaran
Masyarakat di Banjar S, Desa S (100 KK).

F. Kepanitiaan
Dalam pelaksanaan MMD disusun kepanitiaan sebagai berikut:
1. Ketua Panitia : I Nyoman Januariana,S.Kep
2. Wakil Ketua : I Dewa Gede Faturama, S.Kep
3. Sekertaris I : Ni Ketut Trisna Andyani, S.Kep
Sekretaris II : Ni Wayan Wena Wardani, S.kep
4. Bendahara : Putu Adhelina Iswari Devi, S.Kep
5. Sie Acara
 Koordinator : Ni Made Sri Meira Utami, S.Kep
 Anggota : 1. Ni Ketut Sri Astuti, S.Kep
2. Dewi Edy Tirtawati, S.Kep
6. Sie Humas
 Koordinator : Ni Wayan Aprilia Komala Dewi, S.Kep
 Anggota : Cokorda Istri Wulan Divyasita, S.Kep (penyaji)

7. Sie Perlengkapan
 Koordinator : I Putu Indrayana, S.Kep (Moderator)
 Anggota : 1. Putu Yuliantari Jayanti, S.Kep
2. Ni Made Rudiani, S.Kep
3. Ida Ayu Gede Swandewi, S.Kep
8. Sie Konsumsi dan Rohani
 Koordinator : Ni Nyoman Esti Suandari, S.Kep
 Anggota : 1. Ni Komang Wahyu Wulan Dewi, S.Kep
2. Ni Putu Erma Budi Astuti, S.Kep
3. Ni Putu Yulia Restiana, S.Kep
9. Sie Keamanan : Menyesuaikan
10. Sie Dokumentasi : Sayu Raka Indrayanti, S.Kep
11. Sie Penyambut tamu : Ni Nyoman Manik Arianti S.Kep
I Wayan Sudiana, S.Kep
12. Fasilitator : Ni Made Putri Setiawati, S.Kep
Kadek Anjasmiyana, S.Kep
13. Pembaca doa : Dewa Ayu Windewati, S.Kep
14. Notulen Rapat : Ni Wayan Pande Wira Dewi, S.Kep

G. Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan MMD ini, yaitu ceramah dan diskusi.

H. Alat dan Media


1. LCD
2. Laptop
3. Layar Proyektor
4. Microphone (2 buah)
5. Perangkat / Sound sistem
6. Layar LCD
7. Printer
8. Kertas dan alat tulis
9. Kabel roll
10. Papan Tulis
11. Spidol
12. Kalender

I. Rencana Anggaran Biaya

No Nama Barang Total (Rp)


1 Sie Rohani ( banten dan dupa) 200.000
2 Konsumsi 1.100.000
3 Transportasi 200.000
4 Perlengkapan 300.000
5 Pengetikan 200.000
6 Biaya tak terduga 200.000
Biaya total 2.200.000

J. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pra Planing sudah disiapkan 3 hari sebelum kegiatan dilaksanakan.
b. Hasil SMD sudah disiapkan dalam bentuk power point 2 hari sebelum kegiatan
dilaksanakan.
c. Alat atau media lengkap dan siap digunakan 2 hari sebelum kegiatan
dilaksanakan.
d. Tempat dan waktu disiapkan 2 hari sebelum kegiatan dilaksanakan.
e. Surat undangan disebarkan 2 hari sebelum kegiatan dilaksanakan.

2. Evaluasi Proses
a. Pemaparan hasil SMD berlangsung sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
b. Peserta MMD memberikan tanggapan positif terhadap data yang telah
disampaikan.
c. Peserta MMD mengerti tentang cara skoring dan ikut serta dalam menentukan
prioritas masalah yang ada di Banjar S.
d. Tokoh Masyarakat memberikan tanggapan positif terhadap data dan memberikan
dukungan terhadap POA yang akan dilaksanakan.

3. Evaluasi hasil
a. Peserta yang hadir pada saat MMD minimal 80% dari undangan yang disebarkan.
b. Minimal 80% peserta MMD dapat mengerti tentang pemaparan hasil SMD dan
menyadari bahwa masalah tersebut memang dialami oleh masyarakat di Banjar S,
Desa S.
c. Minimal 75% peserta MMD dapat menentukan prioritas masalah yang ada di
Banjar S, Desa S, dan masyarakat sepakat menanggulanginya bersama.
d. Tersusunnya rencana kerja untuk penanggulangan masalah yang telah disepakati
bersama.

Anda mungkin juga menyukai