Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pada Program
Studi Sarjana Kebidanan
Disusun Oleh:
1. Dewi Munziyah {12110220005}
2. Nur Khasanah {12110220005}
1
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh:
1.Dewi Munziyah {12110220005}
2. Nur Khasanah {12110220005}
Laporan Kuliah Kerja Nyata telah mendapatkan persetujuan serta dapat dilaksanakan sesuai yang
telah direncanakan, pada :
Hari : ................................
Tanggal : ................................
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya,sehingga Laporan KKN tentang posyandu di Tondomulyo ini dapat
tersusun dengan baik.
Laporan KKN ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
asuhan keluarga dan masyarakat dalam kebidanan. Kami mengucapkan terimakasih kepada :
Desa Tondomulyo?
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan.Oleh karena itu,kritik
dan saran akan kami terima untuk menjadikan makalah ini sesuai dengan harapan.Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan pembaca pada umumnya.
3
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN......................................................................................................................................5
A.Latar Belakang..................................................................................................................................5
B.Tujuan..................................................................................................................................................6
BAB II.........................................................................................................................................................7
Kerangka Teori............................................................................................................................................7
A.Posyandu Terintegritas........................................................................................................................7
B.Posyandu Balita...................................................................................................................................9
C.Posyandu Lansia..................................................................................................................................9
D.Posyandu Remaja..............................................................................................................................10
BAB III......................................................................................................................................................12
Hasil dan Pembahasan...............................................................................................................................12
Gambaran Kegiatan Posyandu terintegrasi di Desa Tondomulyo..........................................................12
Pelaksanaan Kegiatan Posyandu terintegrasi.........................................................................................12
Evaluasi pelaksanaan posyandu terintegrasi (Pembahasan)...................................................................12
Follow up pelaksanaan posyandu terintegrasi........................................................................................12
BAB IV.....................................................................................................................................................13
PENUTUP.................................................................................................................................................13
A.KESIMPULAN.................................................................................................................................13
B.SARAN..............................................................................................................................................13
Lampiran...............................................................................................................................................15
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelaksanaannya, Posyandu dimotori oleh kader terpilih yang terlatih dan
terampil untuk melaksanakan kegiatan rutin di posyandu maupun di luar hari buka
posyandu. Namun demikian kondisi di lapangan masih menunjukkan adanya kendala
dalam pelaksanaan posyandu, seperti terbatasnya pengetahuan dan keterampilan kader,
jumlah kader, dan adanya pergantian kader/drop out kader, serta kurangnya dukungan
aparat terkait yang berakibat pada belum optimalnya cakupan program gizi. Tingkat
partisipasi aktif ibu ditandai oleh tingkat kehadiran balita di posyandu. Adanya tingkat
partisipasi masyarakat (D/S) ke posyandu adalah langkah awal untuk mencapai derajat
5
kesehatan yang baik, karena informasi dan pengetahuan tentang kesehatan akan sampai
ke semua sasaran sehingga tujuan untuk merubah perilaku hidup sehat akan mudah
tercapa. Salah satu faktor yang mempengaruahi tingkat partisipasi masyarakat ke
posyandu yaitu tingkat pendidikan ibu dan jarak tempat tinggal (Notoadjmojo, 2018).
Tujuan pokok dari Posyandu menurut Effendy (2014), antara lain untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak, meningkatkan pelayanan
kesehatan ibu dan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak, mempercepat
penerimaan norma keluarga kecil bahagia sejahtera, meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan–kegiatan lain yang
menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat, pendekatan dan pemerataan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan
kepada penduduk berdasarkan geografi, dan meningkatkan dan pembinaaan peran serta
masyarakat dalam rangka alih tehnologi untuk swakelola usaha–usaha kesehatan
masyarakat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui peningkatan kesehatan melalui posyandu terintegrasi di desa
Tondomulyo
2. Tujuan Khusus
a) Untuk menggambarkan pelaksanaan posyandu balita
b) Untuk menggambarkan pelaksanaan posyandu lansia
c) Untuk menggambarkan pelaksanaan posyandu remaja
6
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Posyandu Terintegrasi
1. Pengertian
Kementerian Kesehatan RI mulai mengintegrasikan dan merevitalisasikan
pelayanan kesehatan primer yang bertujuan untuk menguatkan pelayanan kesehatan
primer dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif. Integrasi ini
diselenggarakan dengan mendekatkan pelayanan kesehatan melalui jejaring hingga ke
tingkat desa/kelurahan, dengan sasaran seluruh siklus hidup sebagai platformnya, serta
memperkuat pemantauan wilayah setempat (PWS) melalui pemantauan dengan
dashboard situasi kesehatan per desa/kelurahan. Kondisi tersebut memperlihatkan peran
penting kader posyandu sebagai garda terdepan dalam memberikan dasar kepada
masyarakat di desa/kelurahan. Transformasi pelayanan kesehatan di posyandu saat ini
fokus pada 5 langkah, yaitu: pendaftaran, penimbangan dan pengukuran, pencatatan dan
pemeriksaan, pelayanan kesehatan dan penyuluhan, serta validasi dan sinkronisasi data
hasil pelayanan. Transformasi tersebut berupa adanya kunjungan rumah, kelas ibu hamil,
dan kelas ibu balita pada posyandu.
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu adalah suatu upaya mensinergikan
berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat meliputi perbaikan kesehatan dan gizi,
pendidikan dan perkembangan anak, peningkatan ekonomi keluarga, ketahanan pangan
keluarga dan kesejahteraan sosial.
7
siklus hidup, yaitu: ibu hamil, nifas, dan menyusui; bayi dan balita; usia sekolah dan
remaja; usia produktif dan lanjut usia, serta kompetensi pengelolaan posyandu.
8
program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanyamasih terbatas yakni kurang dari 50 % KK
di wilayah kerja Posyandu.
d. Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakankegiatan
lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyaklimaorang atau
lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampumenyelenggarakan
program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanyalebih dari 50% KK yang bertempat tinggal
di wilayah kerja Posyandu. lntervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan programdana sehat, sehingga terjamin kesinambungannya (Kemenkes RI,
2014).
Pelayanan kesehatan dasar di Posyandu adalah pelayanan kesehatan yang
mencakup sekurang-kurangnya 5 (lima) kegiatan, yakni Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA), Keluarga Berencana (KB), imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum:
Menunjang percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Anak Balita (AKABA) di Indonesia
melalui upaya pemberdayaan masyarakat.
b. Tujuan Khusus:
1) Meningkatnya peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan
dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
2) Meningkatnya peran lintas sektor dalam penyelenggaraan Posyandu, terutama
berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
3) Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama
yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
3. Sasaran
Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya:
a. Bayi
b. Anak balita
9
c. Ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui
d. Pasangan Usia Subur (PUS)
4. Fungsi
a. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan
dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat dalam rangka
mempercepat penurunan AKI, AKB dan AKABA.
b. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan
dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
5. Manfaat
a. Bagi Masyarakat
1) Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan
dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
2) Memperoleh layanan secara profesional dalam pemecahan masalah kesehatan
terutama terkait kesehatan ibu dan anak.
3) Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar terpadu dan pelayanan
sosial dasar sektor lain terkait.
3. Bagi Puskesmas
10
a. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan
dan sosial dasar lainnya, terutama yang terkait dengan upaya penurunan AKI,
AKB dan AKABA sesuai kondisi setempat.
b. Meningkatkan efisiensi melalui pemberian pelayanan secara terpadu sesuai
dengan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing sektor.
B. Posyandu Balita
Menurut Kemenkes (2014), Pelayanan Posyandu untuk bayi dan anak balita harus
dilaksanakan secara menyenangkan dan memacu kreativitas tumbuh kembangnya. Jika
ruang pelayanan memadai, pada waktu menunggu giliran pelayanan, anak balita
sebaiknya tidak digendong melainkan dilepas bermain sesama balita dengan pengawasan
orangtua di bawah bimbingan kader. Untuk itu perlu disediakan sarana permainan yang
sesuai dengan umur balita. Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu
untuk balita mencakup:
1) Penimbangan berat badan dan pengukuran panjang badan/tinggi badan Pemantauan
pertumbuhan balita dilakukan oleh kader Posyandu dengan melakukan penimbangan
berat badan dan pengukuran panjang badan/tinggi badan.
2) Penentuan status pertumbuhan Hasil penimbangan berat badan yang dilakukan akan
dicatat pada KMS (kartu menuju sehat) yang akan menilai status gizi dan mendeteksi
secara dini jika terjadi gangguan pertumbuhan. KMS adalah kartu yang memuat
kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri BB/U (Aritonang,
2016).
3) Penyuluhan dan konseling Menurut Harfi (2015) penyuluhan gizi di Posyandu
dilakukan oleh kader kepada ibu/keluarga balita. Penyuluhan dilakukan melalui
pendekatan perorangan, sehingga bukan merupakan penyuluhan kelompok namun
kader dapat melakukan penyuluhan kelompok pada hari Posyandu atau di luar hari
Posyandu.
4) Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi
dan deteksi dini tumbuh kembang. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke
Puskesmas.
11
C. Posyandu Lansia
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lanjut Usia adalah suatu wadah pelayanan
kepada lanjut usia di masyarakat, yang proses pembentukan dan pelaksanaannya
dilakukan oleh masyarakat bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM), lintas sektor
pemerintah dan non-pemerintah, swasta, organisasi sosial dan lain-lain, dengan menitik
beratkan pelayanan kesehatan pada upaya promotif dan preventif. Disamping pelayanan
kesehatan, posyandu lansia juga dapat diberikan pelayanan sosial, agama, pendidikan,
ketrampilan, olah raga dan seni budaya serta pelayanan lain yang dibutuhkan lansia
dalam rangka meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan kesehatan dan
kesejahteraan mereka. Selain itu mereka dapat beraktifitas dan mengembangkan potensi
diri. (KomNas Lansia, 2015:5).
Posyandu lansia merupakan wahana pelayanan bagi kaum usia lanjut, yang
dilakukan dari, oleh, dan untuk kaum usia lanjut yang menitikberatkan pada pelayanan
promotif dan preventif, tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. (Notoatmodjo,
2018:290).
Manfaat posyandu lansia adalah :
1) Terpenuhinya kebutuhan lansia yang mencakup biologis, psikologis, sosial,
dan spiritual;
2) memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktivitas lansia;
3) terwujudnya kesejahteraan sosial lansia yang diliputi rasa tenang, tentram,
bahagia, dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
D. Posyandu Remaja
Posyandu remaja merupakan salah satu kegiatan berbasis kesehatan masyarakat
khusus remaja, untuk memantau dan melibatkan mereka demi peningkatan kesehatan dan
keterampilan hidup sehat secara berkesinambungan. Kegiatan posyandu remaja ini
dilakukan setiap bulan sekali. Posyandu Remaja atau Pos Pelayanan Terpadu Remaja
adalah sebuah wadah Pos Kesehatan Remaja yang memfasilitasi dalam memahami seluk
beluk remaja selama masa puber yang ditujukan kepada siswa dan remaja pada
umumnya.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan remaja secara menyeluruh,
baik itu kesehatan fisik, mental, maupun sosial. Dengan adanya posyandu ini diharapkan
12
dapat memberikan edukasi dan informasi pada remaja tentang pola hidup sehat serta
pentingnya menjaga kesehatan.
Posyandu remaja dijalankan oleh kader remaja di daerah tersebut. Jumlah kader di
setiap posyandu minimal 7 orang dengan rincian. Akan tetapi jumlah kader ini sangat
fleksibel tergantung dengan kebutuhan masing-masing posyandu. Adapun kriteria
kader posyandu remaja, yaitu berusia antara 10-18 tahun, mau secara sukarela menjadi
kader, dan berdomisili di wilayah posyandu remaja tersebut berada.
Posyandu remaja menerapkan sistim 5 meja, yaitu:
Meja 1: Meja pendaftaran atau registrasi.
Meja 2: Meja pemeriksaan berat-badan, ukur tinggi-badan, tensi.
Meja 3: Meja pencatatan.
Meja 4: Meja penyuluhan gizi dan kesehatan.
Meja 5: Meja Konseling dan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi).
13
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
14
seperti Meja 1 akan dilakukan pendaftaran atau registrasi, Meja 2 akan dilakukan
pemeriksaan berat-badan, ukur tinggi-badan, tensi, cek asam urat,koletrol, dan gula
darah, Meja 3 akan dilakukan pencatatan, Meja 4 akan dilakukan penyuluhan gizi dan
kesehatan dan Meja 5 akan dilakukan Konseling dan KIE (Komunikasi Informasi dan
Edukasi).
3) Posyandu Remaja
Untuk posyandu remaja akan dilaksanakan pada tanggal 3 Februari 2024, untuk
posyandu remaja biasnya dilakukan di balai desa, dengan jumlah remaja sebanyak 48
orang, tensi, cek asam urat, koletrol, dan gula darah dan pemberian edukasi mengenai
kenakalan remaja, penyimpangan dalam pergaulan.
B. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu terintegrasi
1) Posyandu balita
Posyandu balita terlaksana pada tanggal 22 Januari 2024 di pustu
tondomulyo dengan jumlah balita sebanyak 32 orang. Kegiatan posyandu ini
dibantu ibu-ibu kader yang bertugas di setiap mejanya. Meja pertama bagian
pendaftaran di bagian ini ibu dan balita akan dikasih form pengisian pengukuran
setaip bulannya yang akan dikasihkan ke meja-meja selanjutnya untuk menulis
hasil penimbangan di meja 2 dan dilakukan pencatatan pada meja 3 dari hasil
pengukuran tersebut akan dilakukan penyuluhan gizi di meja 4 dan konseling
serta pemberian pmt di meja 5.
Kegiatan posyandu balita ini dimulai pada pukul 09.00-11.20 WIB.
Kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala yang dialaminya.
Pada kegiatan posyandu balita iniyang bertanggungjawab adalah bidan desa
tondomulyo.
Kegiatan yang diberikan berupa penimbangan berat badan, pengukuran
tinggi badan, pengukuran lingkar kepala, pengukuran lingar lengan, dan
pemberian PMT (pemberian makanan tambahan).
2) Posyandu lansia
Posyandu lansia terlaksana pada tanggal 29 Januari 2024 di pustu
tondomulyo Posyandu dengan jumlah lamsia sebanyak 40 orang, posyandu lansia
dilakukan kepada para lansia dengan rencana tindakan seperti Meja 1 akan
15
dilakukan pendaftaran atau registrasi, Meja 2 akan dilakukan pemeriksaan berat-
badan, Meja 3 akan dilakukan pencatatan, Meja 4 dilakukan ukur tensi, cek asam
urat,koletrol, dan gula darah dan Meja 5 akan dilakukan penyuluhan gizi dan
kesehata, Konseling dan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi).
3) Posyandu Remaja
Untuk posyandu remaja yang direncanakan pada tanggal 3 Februari 2024
tidak terlaksana karena bertepatan dengan adanya kegiatan persiapan Pemilu
2024, dimana sebagian fasilitas dan SDM difokuskan untuk persiapan Pemilu.
Sehingga posyandu remaja dibulan Februari 2024 ditiadakan. Posyandu remaja
biasanya dilakukan di balai desa, dengan jumlah remaja sebanyak 48 orang,
posyandu remaja dilakukan dengan rencaha tindakan seperti penimbangan berat
badan, pengukuran tinggi badan, cek HB dan pemberian edukasi mengenai
kenakalan remaja, penyimpangan dalam pergaulan.
16
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
17
B. SARAN
1. Bagi Institusi
Dengan adanya laporan KKN diharapkan institusi dapat menjadi referensi
ataupun acuan tentang peningkatan kesehatan mealuli posyandu
terintegrasi.
2. Bagi Mayarakat
Untuk masyarakat supaya lebih meningkatkan kesehatananya melalui
program posyandu terintegrasi yang telah diselenggarakan dari pihak desa
3. Bagi Mahasiswa
Dengan adanya laporan ini diharpakan mahasiswa dapat mengtahui dan
menjadikan refernsi tentang peningkatan kesehatan mealalui posyandu
terintegrasi.
18
DAFTAR PUSTAKA
Aritonang. 2013. Memantau dan Menilai status Gizi Anak. Yogyakarta: Leutikabooks.
Depkes RI. 2016. Buku Kader Posyandu dalam Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Kemenkes RI. 2016. Buku Saku Pemantauan Status Gizi dan Indikator Kinerja Gizi Tahun 2015.
Jakarta : Direktorat Gizi Masyarakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat,
Kementerian Kesehatan RI.
Wicaksono, Harfi Gatra. 2015. Keterampilan Kader Posyandu dalam Penimbangan Balita di
Wilayah Kerja Puskesmas Dlingo I Kabupaten Bantul, Provinsi D.I Yogyakarta. Program
Studi Diploma Tiga Gizi, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Yogyakarta.
19
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
CUCI TANGAN
Media : Leafleat
Waktu : 45 menit.
A. TIU ( Tujuan Intruksional Umum ) Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan sasaran
mampu mengetahui dan memahami cara mencuci tangan dengan baik.
B. TIK ( Tujuan Intruksional Khusus ) Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan mampu
mengetahui:
1. Apa yang dimasksud dengan mencuci tangan
2. Tujuan mencuci tangan
3. waktu mencuci tangan
4. Langkah mencuci tangan
C. MATERI
1. Definisi mencuci tangan Mencuci tangan adalah teknik dasar untuk melakukan
pengontrolan dan pencegahan infeksi bakteri. Mencuci tangan adalah proses pembuangan
kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun
atau pembersih lainnya dan dibilas dengan air bersih (Ardhiyanti,dkk, 2014).
2. Tujuan mencuci tangan
a. menghilangkan kotoran dan debu
b. mengurangi jumlah mikroorganisme yang menempel pada telapak tangan
c. untuk mencegah transmisi mikroorganisme
3. waktu mencuci tangan
20
a. Sebelum dan setelah makan
b. Setelah ganti pembalut.
c. Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan setelah
memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan.
d. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan e. Setelah mengusap hidung, atau
bersin di tangan.
e. Setelah menangani sampah
f. Sesudah buang air besar dan buang air kecil.
4. Langkah mencuci tangan
a. Basuh tangan dengan air
b. Tuangkan sabun secukupnya
c. Ratakan dengan kedua telapak tangan
d. Gosok punggung dan sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya
e. Gosok kedua telapak dan sela - sela jari
f. Jari-jari dalam dari kedua tangan saling mengunci
g. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya
h. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan
sebaliknya
i. Bilas kedua tangan dengan air mengalir dan keringkan mencuci tangan dengan
sabun dan air dengan menuangkan 1-3 ml sabun dan menggosok-gosokannya
selama 45 – 60 detik kemudian keringkan menggunakan handuk, untuk
penggunaan antiseptik hanya memerlukan waktu 20-30 detik.
D. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
E. MEDIA
1. lefleat
21
Lampiran
-Jadwal kegiatan posyandu balita
NO TANGGAL NAMA KEGIATAN BENTUK KEGIATAN
melakukan pendataan pada balita
melakukan pengukuran tinggi badan
penggukuran berat badan
melakukan penggukuran lingkar
kepala
1. 22 Januari 2024 Posyandu balita
Pemberian PMT (pemberian
makanan tambahan) oleh bidan
Pemberian edukasi pada balita
mengenai cara tepat untuk melalukan
cuci tangan.
22
mengenai cara tepat untuk
melnggurangi asam urat
23
Lampiran
Kegiatan Posyandu balita didesa tondomulyo kecamatan pati kabupaten pati telah dilakukan,
dengan kegiatan :
24
Lampiran
Kegiatan Posyandu lansia didesa tondomulyo kecamatan pati kabupaten pati telah dilakukan,
dengan kegiatan :
25
Lampiran
26
Lampiran
27
lampiran
28
Lampiran
29
Lampiran
30
Lampiran
31