Anda di halaman 1dari 31

PENINGKATAN KESEHATAN MELALUI POSYANDU TERINTEGRASI

DI DESA TONDOMULYO KABUPATEN PATI

LAPORAN KULIAH KERJA NYATA

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pada Program
Studi Sarjana Kebidanan

Disusun Oleh:
1. Dewi Munziyah {12110220005}
2. Nur Khasanah {12110220005}

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN 2024

1
HALAMAN PENGESAHAN

PENINGKATAN KESEHATAN MELALUI POSYANDU TERINTEGRASI


DI DESA TONDOMULYO KABUPATEN PATI

LAPORAN KULIAH KERJA NYATA

Disusun Oleh:
1.Dewi Munziyah {12110220005}
2. Nur Khasanah {12110220005}

Laporan Kuliah Kerja Nyata telah mendapatkan persetujuan serta dapat dilaksanakan sesuai yang
telah direncanakan, pada :
Hari : ................................
Tanggal : ................................

Dosen Pembimbing Akademik

1. Ana Rofika, S.S.T.,M.Kes (………………)

2. Yuli Irnawati, S.Si.T., M.Kes. (………………)

3. Siti Ni’amah, S.Si.T., M.Kes (………………)

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya,sehingga Laporan KKN tentang posyandu di Tondomulyo ini dapat
tersusun dengan baik.
Laporan KKN ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah

asuhan keluarga dan masyarakat dalam kebidanan. Kami mengucapkan terimakasih kepada :

1.Suparjo, S.Kp.,M.Kes, selaku Ketua Yayasan Pratini Soedarsono Pati

2. Irfana Tri Wijayanti,S.Si.T.,M.Kes.,M.Keb. Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kebidanan Bakti Utama Pati .

3. Ana Rofika,S.S.T.,M.Kes., Selaku Ketua Program Studi Sarjana Kebidanan Sekolah

Tinggi Ilmu Kebidanan Bakti Utama Pati

4. Yuli Irnawati, Selaku

Bu Ni’amah ..bu ana?

Desa Tondomulyo?

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan.Oleh karena itu,kritik
dan saran akan kami terima untuk menjadikan makalah ini sesuai dengan harapan.Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan pembaca pada umumnya.

Pati, Februari 2024

3
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN......................................................................................................................................5
A.Latar Belakang..................................................................................................................................5
B.Tujuan..................................................................................................................................................6
BAB II.........................................................................................................................................................7
Kerangka Teori............................................................................................................................................7
A.Posyandu Terintegritas........................................................................................................................7
B.Posyandu Balita...................................................................................................................................9
C.Posyandu Lansia..................................................................................................................................9
D.Posyandu Remaja..............................................................................................................................10
BAB III......................................................................................................................................................12
Hasil dan Pembahasan...............................................................................................................................12
Gambaran Kegiatan Posyandu terintegrasi di Desa Tondomulyo..........................................................12
Pelaksanaan Kegiatan Posyandu terintegrasi.........................................................................................12
Evaluasi pelaksanaan posyandu terintegrasi (Pembahasan)...................................................................12
Follow up pelaksanaan posyandu terintegrasi........................................................................................12
BAB IV.....................................................................................................................................................13
PENUTUP.................................................................................................................................................13
A.KESIMPULAN.................................................................................................................................13
B.SARAN..............................................................................................................................................13
Lampiran...............................................................................................................................................15

4
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Posyandu saat ini tetap merupakan sarana penting di lingkungan masyarakat


untuk mencapai keluarga sadar gizi. Hal ini terlihat dari hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2015, sebanyak 80,6 % masyarakat menggunakan posyandu sebagai
sarana pelayanan pemantauan pertumbuhan. Selain kegiatan pemantauan pertumbuhan,
kegiatan posyandu terintegrasi dengan pelayanan lainnya seperti gizi, imunisasi,
pelayanan kesehatan ibu dan anak keluarga berencana, penanggulangan diare serta
penyuluhan dan konseling.

Tondomulyo adalah desa di kecamatan Jakenan, Pati, JawaTengah, Indonesia.


Kepala Desa: Nur Yahya, Terdiri atas 4 pedukuhan yaitu: Tanianyar
(sebelah tenggara dan timur), Pencil (sebelah utara), Sampang (sebelah tengah),
Kedungbanteng (sebelah barat). Di desa Tondomulyo Kecamatan Jakenan kegiatan
posyandu dibagi menjadi dua yaitu di balai desa dan di pkd Tondomulyo. Kegiatan
posyandu dilaksanaan pada tanggal 12 dan 14 dilakukan setiap satu bulan sekali.
Kegiatan ini meliputi pendaftaran, pengukuran, pelayanan kesehatan, penyuluhan dan
pemberian PMT. Posyandu ini terdiri dari bu hamil, balita, remaja dan lansia.

Dalam pelaksanaannya, Posyandu dimotori oleh kader terpilih yang terlatih dan
terampil untuk melaksanakan kegiatan rutin di posyandu maupun di luar hari buka
posyandu. Namun demikian kondisi di lapangan masih menunjukkan adanya kendala
dalam pelaksanaan posyandu, seperti terbatasnya pengetahuan dan keterampilan kader,
jumlah kader, dan adanya pergantian kader/drop out kader, serta kurangnya dukungan
aparat terkait yang berakibat pada belum optimalnya cakupan program gizi. Tingkat
partisipasi aktif ibu ditandai oleh tingkat kehadiran balita di posyandu. Adanya tingkat
partisipasi masyarakat (D/S) ke posyandu adalah langkah awal untuk mencapai derajat

5
kesehatan yang baik, karena informasi dan pengetahuan tentang kesehatan akan sampai
ke semua sasaran sehingga tujuan untuk merubah perilaku hidup sehat akan mudah
tercapa. Salah satu faktor yang mempengaruahi tingkat partisipasi masyarakat ke
posyandu yaitu tingkat pendidikan ibu dan jarak tempat tinggal (Notoadjmojo, 2018).

Tujuan pokok dari Posyandu menurut Effendy (2014), antara lain untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak, meningkatkan pelayanan
kesehatan ibu dan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak, mempercepat
penerimaan norma keluarga kecil bahagia sejahtera, meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan–kegiatan lain yang
menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat, pendekatan dan pemerataan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan
kepada penduduk berdasarkan geografi, dan meningkatkan dan pembinaaan peran serta
masyarakat dalam rangka alih tehnologi untuk swakelola usaha–usaha kesehatan
masyarakat.

Posyandu Terintegrasi adalah kegiatan pelayanan sosial dasar keluarga dalam


aspek pemantauan tumbuh-kembang anak yang pelaksanaannya dilakukan secara
koordinatif dan terintegrasi serta saling memperkuat antar program. Adanya Posyandu
Terintegrasi ini akan semakin mempermudah masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka penulis tertarik melakukan


penelitian dengan judul “Peningkatan Kesehatan Melalui Posyandu Terintegrasi Di Desa
Tondomulyo Kabupaten Pati”

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui peningkatan kesehatan melalui posyandu terintegrasi di desa
Tondomulyo
2. Tujuan Khusus
a) Untuk menggambarkan pelaksanaan posyandu balita
b) Untuk menggambarkan pelaksanaan posyandu lansia
c) Untuk menggambarkan pelaksanaan posyandu remaja

6
BAB II

KERANGKA TEORI

A. Posyandu Terintegrasi
1. Pengertian
Kementerian Kesehatan RI mulai mengintegrasikan dan merevitalisasikan
pelayanan kesehatan primer yang bertujuan untuk menguatkan pelayanan kesehatan
primer dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif. Integrasi ini
diselenggarakan dengan mendekatkan pelayanan kesehatan melalui jejaring hingga ke
tingkat desa/kelurahan, dengan sasaran seluruh siklus hidup sebagai platformnya, serta
memperkuat pemantauan wilayah setempat (PWS) melalui pemantauan dengan
dashboard situasi kesehatan per desa/kelurahan. Kondisi tersebut memperlihatkan peran
penting kader posyandu sebagai garda terdepan dalam memberikan dasar kepada
masyarakat di desa/kelurahan. Transformasi pelayanan kesehatan di posyandu saat ini
fokus pada 5 langkah, yaitu: pendaftaran, penimbangan dan pengukuran, pencatatan dan
pemeriksaan, pelayanan kesehatan dan penyuluhan, serta validasi dan sinkronisasi data
hasil pelayanan. Transformasi tersebut berupa adanya kunjungan rumah, kelas ibu hamil,
dan kelas ibu balita pada posyandu.
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu adalah suatu upaya mensinergikan
berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat meliputi perbaikan kesehatan dan gizi,
pendidikan dan perkembangan anak, peningkatan ekonomi keluarga, ketahanan pangan
keluarga dan kesejahteraan sosial.

Untuk mendukung transformasi pelayanan kesehatan di posyandu, Direktorat


Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat memfasilitasi bahan buku bacaan
kader dan pembinaan teknis kompetensi dasar kader. Kompetensi dasar kader untuk
kader posyandu berjumlah 25 (dua puluh lima) kompetensi yang terbagi sesuai dengan

7
siklus hidup, yaitu: ibu hamil, nifas, dan menyusui; bayi dan balita; usia sekolah dan
remaja; usia produktif dan lanjut usia, serta kompetensi pengelolaan posyandu.

Posyandu Terintegrasi adalah kegiatan pelayanan sosial dasar keluarga dalam


aspek pemantauan tumbuh-kembang anak yang pelaksanaannya dilakukan secara
koordinatif dan terintegrasi serta saling memperkuat antar program. Adanya Posyandu
Terintegrasi ini akan semakin mempermudah masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat disemua siklus
kehidupan seperti Ibu Hamil, Bayi dan Balita, Usia Produktif serta Lansia, Dinas
Kesehatan Provinsi Sumbar bekerja sama dengan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
kota Padang Panjang siapkan Posyandu Terintegrasi, yang artinya kegiatan pelayanan
sosial dasar keluarga dalam aspek pemantauan tumbuh-kembang anak yang
pelaksanaannya dilakukan secara koordinatif dan terintegrasi. Posyandu Terintegrasi ini
bertujuan untuk meningkatkan tingkat kunjungan Posyandu serta deteksi dini terhadap
Angka Stunting.
Tingkat perkembangan posyandu secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai
berikut :
a. Posyandu Pratama
Posyandu Pratama merupakan Posyandu yang belum mantap, ditandai
olehkegiatan bulanan Posyandu yang belum terlaksana secara rutin serta jumlahkader
sangat terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang. Penyebab tidakterlaksananya
kegiatan rutin bulanan Posyandu, di samping karena jumlahkader yang terbatas, dapat
pula karena belum siapnya masyarakat.
b. Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatanlebih
dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orangatau lebih,
tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah, yaitu kurangdari 50%.
c. Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakankegiatan
lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyaklimaorang atau
lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampumenyelenggarakan

8
program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanyamasih terbatas yakni kurang dari 50 % KK
di wilayah kerja Posyandu.
d. Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakankegiatan
lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyaklimaorang atau
lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampumenyelenggarakan
program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanyalebih dari 50% KK yang bertempat tinggal
di wilayah kerja Posyandu. lntervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan programdana sehat, sehingga terjamin kesinambungannya (Kemenkes RI,
2014).
Pelayanan kesehatan dasar di Posyandu adalah pelayanan kesehatan yang
mencakup sekurang-kurangnya 5 (lima) kegiatan, yakni Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA), Keluarga Berencana (KB), imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum:
Menunjang percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Anak Balita (AKABA) di Indonesia
melalui upaya pemberdayaan masyarakat.
b. Tujuan Khusus:
1) Meningkatnya peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan
dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
2) Meningkatnya peran lintas sektor dalam penyelenggaraan Posyandu, terutama
berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
3) Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama
yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
3. Sasaran
Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya:
a. Bayi
b. Anak balita

9
c. Ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui
d. Pasangan Usia Subur (PUS)
4. Fungsi
a. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan
dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat dalam rangka
mempercepat penurunan AKI, AKB dan AKABA.
b. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan
dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
5. Manfaat
a. Bagi Masyarakat
1) Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan
dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
2) Memperoleh layanan secara profesional dalam pemecahan masalah kesehatan
terutama terkait kesehatan ibu dan anak.
3) Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar terpadu dan pelayanan
sosial dasar sektor lain terkait.

2. Bagi Kader, pengurus Posyandu dan tokoh masyarakat

a. Mendapatkan informasi terlebih dahulu tentang upaya kesehatan yang terkait


dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA
b. Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu masyarakat
menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan penurunan AKI, AKB dan
AKABA

3. Bagi Puskesmas

a. Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan


berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan
kesehatan perorangan primer dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer.
b. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan
sesuai kondisi setempat.
c. Mendekatkan akses pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat.
4. Bagi sektor lain

10
a. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan
dan sosial dasar lainnya, terutama yang terkait dengan upaya penurunan AKI,
AKB dan AKABA sesuai kondisi setempat.
b. Meningkatkan efisiensi melalui pemberian pelayanan secara terpadu sesuai
dengan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing sektor.
B. Posyandu Balita
Menurut Kemenkes (2014), Pelayanan Posyandu untuk bayi dan anak balita harus
dilaksanakan secara menyenangkan dan memacu kreativitas tumbuh kembangnya. Jika
ruang pelayanan memadai, pada waktu menunggu giliran pelayanan, anak balita
sebaiknya tidak digendong melainkan dilepas bermain sesama balita dengan pengawasan
orangtua di bawah bimbingan kader. Untuk itu perlu disediakan sarana permainan yang
sesuai dengan umur balita. Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu
untuk balita mencakup:
1) Penimbangan berat badan dan pengukuran panjang badan/tinggi badan Pemantauan
pertumbuhan balita dilakukan oleh kader Posyandu dengan melakukan penimbangan
berat badan dan pengukuran panjang badan/tinggi badan.
2) Penentuan status pertumbuhan Hasil penimbangan berat badan yang dilakukan akan
dicatat pada KMS (kartu menuju sehat) yang akan menilai status gizi dan mendeteksi
secara dini jika terjadi gangguan pertumbuhan. KMS adalah kartu yang memuat
kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri BB/U (Aritonang,
2016).
3) Penyuluhan dan konseling Menurut Harfi (2015) penyuluhan gizi di Posyandu
dilakukan oleh kader kepada ibu/keluarga balita. Penyuluhan dilakukan melalui
pendekatan perorangan, sehingga bukan merupakan penyuluhan kelompok namun
kader dapat melakukan penyuluhan kelompok pada hari Posyandu atau di luar hari
Posyandu.
4) Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi
dan deteksi dini tumbuh kembang. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke
Puskesmas.

11
C. Posyandu Lansia
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lanjut Usia adalah suatu wadah pelayanan
kepada lanjut usia di masyarakat, yang proses pembentukan dan pelaksanaannya
dilakukan oleh masyarakat bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM), lintas sektor
pemerintah dan non-pemerintah, swasta, organisasi sosial dan lain-lain, dengan menitik
beratkan pelayanan kesehatan pada upaya promotif dan preventif. Disamping pelayanan
kesehatan, posyandu lansia juga dapat diberikan pelayanan sosial, agama, pendidikan,
ketrampilan, olah raga dan seni budaya serta pelayanan lain yang dibutuhkan lansia
dalam rangka meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan kesehatan dan
kesejahteraan mereka. Selain itu mereka dapat beraktifitas dan mengembangkan potensi
diri. (KomNas Lansia, 2015:5).
Posyandu lansia merupakan wahana pelayanan bagi kaum usia lanjut, yang
dilakukan dari, oleh, dan untuk kaum usia lanjut yang menitikberatkan pada pelayanan
promotif dan preventif, tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. (Notoatmodjo,
2018:290).
Manfaat posyandu lansia adalah :
1) Terpenuhinya kebutuhan lansia yang mencakup biologis, psikologis, sosial,
dan spiritual;
2) memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktivitas lansia;
3) terwujudnya kesejahteraan sosial lansia yang diliputi rasa tenang, tentram,
bahagia, dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
D. Posyandu Remaja
Posyandu remaja merupakan salah satu kegiatan berbasis kesehatan masyarakat
khusus remaja, untuk memantau dan melibatkan mereka demi peningkatan kesehatan dan
keterampilan hidup sehat secara berkesinambungan. Kegiatan posyandu remaja ini
dilakukan setiap bulan sekali. Posyandu Remaja atau Pos Pelayanan Terpadu Remaja
adalah sebuah wadah Pos Kesehatan Remaja yang memfasilitasi dalam memahami seluk
beluk remaja selama masa puber yang ditujukan kepada siswa dan remaja pada
umumnya.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan remaja secara menyeluruh,
baik itu kesehatan fisik, mental, maupun sosial. Dengan adanya posyandu ini diharapkan

12
dapat memberikan edukasi dan informasi pada remaja tentang pola hidup sehat serta
pentingnya menjaga kesehatan.
Posyandu remaja dijalankan oleh kader remaja di daerah tersebut. Jumlah kader di
setiap posyandu minimal 7 orang dengan rincian. Akan tetapi jumlah kader ini sangat
fleksibel tergantung dengan kebutuhan masing-masing posyandu. Adapun kriteria
kader posyandu remaja, yaitu berusia antara 10-18 tahun, mau secara sukarela menjadi
kader, dan berdomisili di wilayah posyandu remaja tersebut berada.
Posyandu remaja menerapkan sistim 5 meja, yaitu:
Meja 1: Meja pendaftaran atau registrasi.
Meja 2: Meja pemeriksaan berat-badan, ukur tinggi-badan, tensi.
Meja 3: Meja pencatatan.
Meja 4: Meja penyuluhan gizi dan kesehatan.
Meja 5: Meja Konseling dan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi).

13
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Kegiatan Posyandu terintegrasi di Desa Tondomulyo


Posyandu Yang dilakukan di tondomulnyo berdasarkan wawancara dari bidan
desa dilakukan setiap satu bulan sekali, untuk posyandu balita diikuti oleh 32 orang
balita, posyandu remaja dilakuka di balai desa degan jumlah remaja 48 orang, dan
psyandu lansia 40 orang. Jumlah yang mengikuti posyandu di pustu sebanyak 120 orang
dan dibalai desa sebanyak 110 orang terdiri dari balita, remaja, dan lansia. Kegiatan
posyandu terdapat 5 meja yang terdiri dari :
Meja 1: Meja pendaftaran atau registrasi.
Meja 2: Meja pemeriksaan berat-badan, ukur tinggi-badan, tensi, cek asam
urat,koletrol, dan gula darah
Meja 3: Meja pencatatan.
Meja 4: Meja penyuluhan gizi dan kesehatan.
Meja 5: Meja Konseling dan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi).
1) Posyandu Balita
Posyandu balita bulan ini akan dilakukan pada tanggal 22 Januari 2024 di
pustu tondomulyo dengan jumlah balita sebanyak 32 orang. Kegiatan posyandu
akan ini dibantu ibu-ibu kader yang bertugas di setiap mejanya. Meja 1 akan
dilakukan pendaftaran atau registrasi, Meja 2 akan dilakukan pemeriksaan berat-
badan dan ukur tinggi-badan, Meja 3 akan dilakukan pencatatan, Meja 4 akan
dilakukan penyuluhan gizi dan kesehatan dan Meja 5 akan dilakukan Konseling dan
KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi).
Kegiatan posyandu balita ini dimulai pada pukul 09.00-11.20 WIB. bidan
desa mengatakan untuk Kegiatan posyandu balita biasanya berjalan dengan lancar
dan tidak ada kendala yang dialaminya. Pada kegiatan posyandu balita iniyang
bertanggungjawab adalah bidan desa tondomulyo.
2) Posyandu Lansia
Posyandu lansia untuk bulan ini akan dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 2024
di pustu tondomulyo, Posyandu akan dilakukan dengan jumlah lansia sebanyak 40
orang, posyandu lansia akan dilakukan kepada para lansia dengan rencana tindakan

14
seperti Meja 1 akan dilakukan pendaftaran atau registrasi, Meja 2 akan dilakukan
pemeriksaan berat-badan, ukur tinggi-badan, tensi, cek asam urat,koletrol, dan gula
darah, Meja 3 akan dilakukan pencatatan, Meja 4 akan dilakukan penyuluhan gizi dan
kesehatan dan Meja 5 akan dilakukan Konseling dan KIE (Komunikasi Informasi dan
Edukasi).
3) Posyandu Remaja
Untuk posyandu remaja akan dilaksanakan pada tanggal 3 Februari 2024, untuk
posyandu remaja biasnya dilakukan di balai desa, dengan jumlah remaja sebanyak 48
orang, tensi, cek asam urat, koletrol, dan gula darah dan pemberian edukasi mengenai
kenakalan remaja, penyimpangan dalam pergaulan.
B. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu terintegrasi
1) Posyandu balita
Posyandu balita terlaksana pada tanggal 22 Januari 2024 di pustu
tondomulyo dengan jumlah balita sebanyak 32 orang. Kegiatan posyandu ini
dibantu ibu-ibu kader yang bertugas di setiap mejanya. Meja pertama bagian
pendaftaran di bagian ini ibu dan balita akan dikasih form pengisian pengukuran
setaip bulannya yang akan dikasihkan ke meja-meja selanjutnya untuk menulis
hasil penimbangan di meja 2 dan dilakukan pencatatan pada meja 3 dari hasil
pengukuran tersebut akan dilakukan penyuluhan gizi di meja 4 dan konseling
serta pemberian pmt di meja 5.
Kegiatan posyandu balita ini dimulai pada pukul 09.00-11.20 WIB.
Kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala yang dialaminya.
Pada kegiatan posyandu balita iniyang bertanggungjawab adalah bidan desa
tondomulyo.
Kegiatan yang diberikan berupa penimbangan berat badan, pengukuran
tinggi badan, pengukuran lingkar kepala, pengukuran lingar lengan, dan
pemberian PMT (pemberian makanan tambahan).
2) Posyandu lansia
Posyandu lansia terlaksana pada tanggal 29 Januari 2024 di pustu
tondomulyo Posyandu dengan jumlah lamsia sebanyak 40 orang, posyandu lansia
dilakukan kepada para lansia dengan rencana tindakan seperti Meja 1 akan

15
dilakukan pendaftaran atau registrasi, Meja 2 akan dilakukan pemeriksaan berat-
badan, Meja 3 akan dilakukan pencatatan, Meja 4 dilakukan ukur tensi, cek asam
urat,koletrol, dan gula darah dan Meja 5 akan dilakukan penyuluhan gizi dan
kesehata, Konseling dan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi).
3) Posyandu Remaja
Untuk posyandu remaja yang direncanakan pada tanggal 3 Februari 2024
tidak terlaksana karena bertepatan dengan adanya kegiatan persiapan Pemilu
2024, dimana sebagian fasilitas dan SDM difokuskan untuk persiapan Pemilu.
Sehingga posyandu remaja dibulan Februari 2024 ditiadakan. Posyandu remaja
biasanya dilakukan di balai desa, dengan jumlah remaja sebanyak 48 orang,
posyandu remaja dilakukan dengan rencaha tindakan seperti penimbangan berat
badan, pengukuran tinggi badan, cek HB dan pemberian edukasi mengenai
kenakalan remaja, penyimpangan dalam pergaulan.

C. Evaluasi pelaksanaan posyandu terintegrasi (Pembahasan)


Dari pelaksaan posyandu yang dilakukan terdapat penataan meja yag tidak sesuai,
yaitu pada meja 5 digabung dengan meja 4 untuk dilakukan penyuluhan gizi dan
kesehatan, konseling dan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi), yang seharusnya
dipisah meja 5 kegiatannya adalah memberikan konseling atau KIE.
D. Follow up pelaksanaan posyandu terintegrasi
Untuk pelaksaan posyandu yang dilakukan di tondomulyo terdapat masalah
terkait penataan meja, maka Follow up yang dilakukan dengan memberikan informasi
langsung dengan bidan desa mengenai penataan meja yang sesuai yaitu :
Meja 1: Meja pendaftaran atau registrasi.
Meja 2: Meja pemeriksaan berat-badan, ukur tinggi-badan, tensi, cek asam
urat,koletrol, dan gula darah
Meja 3: Meja pencatatan.
Meja 4: Meja penyuluhan gizi dan kesehatan.
Meja 5: Meja Konseling dan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi).

16
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN

1. Posyandu balita yang dilakukan di pustu tondomulyo dengan jumlah balita


sebanyak 32 orang. Kegiatan posyandu ini dibantu ibu-ibu kader yang
bertugas di setiap mejanya. Meja pertama bagian pendaftaran di bagian ini ibu
dan balita akan dikasih form pengisian pengukuran setaip bulannya yang akan
dikasihkan ke meja-meja selanjutnya untuk menulis hasil penimbangan di
meja 2 dan dilakukan pencatatan pada meja 3 dari hasil pengukuran tersebut
akan dilakukan penyuluhan gizi di meja 4 dan konseling serta pemberian PMT
di meja 5.
2. Posyandu lansia dilaksanakan pada tanggal di pustu tondomulyo Posyandu
dengan jumlah lamsia sebanyak 40 orang, posyandu lansia dilakukan kepada
para lansia dengan rencana tindakan seperti pengukurang tinggi badan, berat
badan, dan pengecekan gula, asam urat, kolestrol. Untuk ibu yang mengalami
masalah ketika di lakukan pengecekan di berikan edukasi dan pemberian obat
untuk mengatasi penyakit yang di derita.
3. Untuk posyandu remaja tidak terlaksana, karena bertepatan dengan adanya
kegiatan persiapan Pemilu 2024, dimana sebagian fasilitas dan SDM
difokuskan untuk persiapan Pemilu. Sehingga posyandu remaja dibulan
Februari 2024 ditiadakan.
4. Evaluasi pelaksanaan posyandu terintegrasi
Dari pelaksaan posyandu yang dilakukan terdapat penataan meja yag tidak
sesuai, yaitu pada meja 5 yaitu dengan penyuluhan gizi dan kesehata,
Konseling dan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi).

17
B. SARAN
1. Bagi Institusi
Dengan adanya laporan KKN diharapkan institusi dapat menjadi referensi
ataupun acuan tentang peningkatan kesehatan mealuli posyandu
terintegrasi.
2. Bagi Mayarakat
Untuk masyarakat supaya lebih meningkatkan kesehatananya melalui
program posyandu terintegrasi yang telah diselenggarakan dari pihak desa
3. Bagi Mahasiswa
Dengan adanya laporan ini diharpakan mahasiswa dapat mengtahui dan
menjadikan refernsi tentang peningkatan kesehatan mealalui posyandu
terintegrasi.

18
DAFTAR PUSTAKA

Aritonang. 2013. Memantau dan Menilai status Gizi Anak. Yogyakarta: Leutikabooks.

Depkes RI. 2016. Buku Kader Posyandu dalam Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.

Kemenkes RI. 2016. Buku Saku Pemantauan Status Gizi dan Indikator Kinerja Gizi Tahun 2015.
Jakarta : Direktorat Gizi Masyarakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat,
Kementerian Kesehatan RI.

Wicaksono, Harfi Gatra. 2015. Keterampilan Kader Posyandu dalam Penimbangan Balita di
Wilayah Kerja Puskesmas Dlingo I Kabupaten Bantul, Provinsi D.I Yogyakarta. Program
Studi Diploma Tiga Gizi, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Yogyakarta.

19
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
CUCI TANGAN

Pokok Bahasan Pendidikan kesehatan tentang cuci tangan

Sasaran : anak-anak balita

Metode : Ceramah dan Diskusi

Media : Leafleat

Waktu : 45 menit.

Tempat : pustu desa tondomulyo

Hari dan tanggal : Senin, 22 Januari 2024

A. TIU ( Tujuan Intruksional Umum ) Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan sasaran
mampu mengetahui dan memahami cara mencuci tangan dengan baik.
B. TIK ( Tujuan Intruksional Khusus ) Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan mampu
mengetahui:
1. Apa yang dimasksud dengan mencuci tangan
2. Tujuan mencuci tangan
3. waktu mencuci tangan
4. Langkah mencuci tangan
C. MATERI
1. Definisi mencuci tangan Mencuci tangan adalah teknik dasar untuk melakukan
pengontrolan dan pencegahan infeksi bakteri. Mencuci tangan adalah proses pembuangan
kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun
atau pembersih lainnya dan dibilas dengan air bersih (Ardhiyanti,dkk, 2014).
2. Tujuan mencuci tangan
a. menghilangkan kotoran dan debu
b. mengurangi jumlah mikroorganisme yang menempel pada telapak tangan
c. untuk mencegah transmisi mikroorganisme
3. waktu mencuci tangan

20
a. Sebelum dan setelah makan
b. Setelah ganti pembalut.
c. Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan setelah
memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan.
d. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan e. Setelah mengusap hidung, atau
bersin di tangan.
e. Setelah menangani sampah
f. Sesudah buang air besar dan buang air kecil.
4. Langkah mencuci tangan
a. Basuh tangan dengan air
b. Tuangkan sabun secukupnya
c. Ratakan dengan kedua telapak tangan
d. Gosok punggung dan sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya
e. Gosok kedua telapak dan sela - sela jari
f. Jari-jari dalam dari kedua tangan saling mengunci
g. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya
h. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan
sebaliknya
i. Bilas kedua tangan dengan air mengalir dan keringkan mencuci tangan dengan
sabun dan air dengan menuangkan 1-3 ml sabun dan menggosok-gosokannya
selama 45 – 60 detik kemudian keringkan menggunakan handuk, untuk
penggunaan antiseptik hanya memerlukan waktu 20-30 detik.
D. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
E. MEDIA
1. lefleat

21
Lampiran
-Jadwal kegiatan posyandu balita
NO TANGGAL NAMA KEGIATAN BENTUK KEGIATAN
melakukan pendataan pada balita
melakukan pengukuran tinggi badan
penggukuran berat badan
melakukan penggukuran lingkar
kepala
1. 22 Januari 2024 Posyandu balita
Pemberian PMT (pemberian
makanan tambahan) oleh bidan
Pemberian edukasi pada balita
mengenai cara tepat untuk melalukan
cuci tangan.

-Jadwal kegiatan posyandu lansia


NO TANGGAL NAMA KEGIATAN BENTUK KEGIATAN
2. 30 Januari 2024 Posyandu lansia melakukan pendataan pada lansia
melakukan pengukuran tinggi badan
penggukuran berat badan
melakukan penggecekan gula
melakukan penggecekan asam urat
melakukan penggecekan kolestrol
Pemberian obat (pada lansia yang
terdapat gangguan pada kesehatanya)
Pemberian edukasi pada lansia
mengenai cara tepat untuk
menggurangi kolestrol
Pemberian edukasi pada lansia
mengenai cara tepat untuk
menggurangi gula.
Pemberian edukasi pada lansia

22
mengenai cara tepat untuk
melnggurangi asam urat

23
Lampiran

BERITA ACARA PENYELENGARAAN

KEGIATAN POSYANDU BALITA DI DESA TONDOMULYO

Nama kegiatan : Posyandu Balita

Tgl kegiatan : senin, 22 Januari 2024

Waktu kegiatan : 09.00 WIB - SELESAI

Tempat kegiatan : BKD Desa Tondomulyo

Peserta kegiatan : peserta posyandu pada hari ini sebnyak 32 balita.

Kegiatan Posyandu balita didesa tondomulyo kecamatan pati kabupaten pati telah dilakukan,
dengan kegiatan :

1. melakukan pendataan pada balita


2. melakukan pengukuran tinggi badan
3. penggukuran berat badan
4. melakukan penggukuran lingkar kepala
5. Pemberian PMT (pemberian makanan tambahan) oleh bidan
6. Pemberian edukasi pada balita mengenai cara tepat untuk melalukan cuci tangan.

Pelaksaan posyandu balita berjalan dengan sebagaimana mestinya

24
Lampiran

BERITA ACARA PENYELENGARAAN

KEGIATAN POSYANDU LANSIA DI DESA TONDOMULYO

Nama kegiatan : Posyandu lansia

Tgl kegiatan : Jum’at, 29 Januari 2024

Waktu kegiatan : 10.00 WIB - SELESAI

Tempat kegiatan : BKD Desa Tondomulyo

Peserta kegiatan : peserta posyandu pada hari ini sebnyak 40 orang.

Kegiatan Posyandu lansia didesa tondomulyo kecamatan pati kabupaten pati telah dilakukan,
dengan kegiatan :

1. melakukan pendataan pada lansia


2. melakukan pengukuran tinggi badan
3. penggukuran berat badan
4. melakukan penggecekan gula
5. melakukan penggecekan asam urat
6. melakukan penggecekan kolestrol
7. Pemberian obat (pada lansia yang terdapat gangguan pada kesehatanya)
8. Pemberian edukasi pada lansia mengenai cara tepat untuk menggurangi kolestrol, gula dan
asam urat

posyandu balita berjalan dengan sebagaimana mestinya

25
Lampiran

26
Lampiran

27
lampiran

28
Lampiran

29
Lampiran

30
Lampiran

31

Anda mungkin juga menyukai