Oleh
Kelompok VI A12.B
DENPASAR
2020
1.1 Latar Belakang
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang
sama (WHO). Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka
dibutuhkan perawatan kesehatan masyarakat, dimana perawatan kesehatan
masyarakat itu sendiri adalah bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara
kesehatan masyarakat dan perawatan yang didukung peran serta masyarakat dan
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa
mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh, melalui proses
keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga
mandiri dalam upaya kesehatan. Peningkatan peran serta masyarakat bertujuan
meningkatkan dukungan masyarakat dalam berbagai upaya kesehatan serta
mendorong kemandirian dalam memecahkan masalah kesehatan serta penyakit yang
bersifat kronik.
Penyakit kronik merupakan suatu kondisi yang dapat dikendalikan dan
berlangsung lama, akan tetapi sulit untuk sembuh. Penyakit kronis bersifat permanen,
meninggalkan cacat residual, disebabkan oleh perubahan patologis yang irreversibel,
memerlukan pelatihan khusus untuk rehabilitasi, atau mungkin membutuhkan waktu
lama dalam pengawasannya, observasi, atau perawatan. Hal ini mempengaruhi
populasi penyakit kronis diseluruh dunia. Data dari World Health Organisation
(WHO) menunjukkan bahwa penyakit kronis termasuk salah satu penyebab utama
kematian dini diseluruh dunia (Dewi, 2016). Sejumlah 335 juta penduduk di dunia
yang mengalami rematik yang telah dijelaskan oleh World Health Organisation
(WHO) pada tahun 2016.
Survei mawas diri adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian
masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat dibawah bimbingan
petugas kesehatan atau perawat di desa ( Depkes RI, 2007). Tujuan survei mawas diri
adalah masyarakat lebih mengenal kesehatan yang ada di desa dan menimbulkan
minat atau kesadaran untuk mengetahui masalah kesehatan dan pentingnya
permasalahan tersebut untuk diatasi.
1.2 Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan tugas keperawatan komunitas, mahasiswa mampu merancang
asuhan keperawatan komunitas pada setiap area pelayanan keperawatan di komunitas.
1. Tujuan Khusus
1) Mengidentifikasi status Kesehatan Banjar Kubu, Pupuan , Tabanan
2) Mengidentifikasi penyakit kronik yang dialami masyarakat Banjar Kubu, Pupuan,
Tabanan
3) Menganalisa hasil pendataan/survey keperawatan komunitas
4) Merumuskan masalah keperawatan komunitas
5) Membuat perencanaan keperawatan komunitas/Plan Of Action (POA)
2.1 PENGKAJIAN
1. DATA GEOGRAFI
(1) Lokasi
Provinsi : Bali
Kabupaten/Kota : Tabanan
Kecamatan : Pupuan
Desa : Pupuan
Banjar : Kubu
Usia
70
60
50
40
30
20
10
0
0-5 6-11 12-16 17-25 26-35 36-45 46-55 56-65
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
Series1
Berdasarkan grafik sebaran usia dewasa menurut Depkes, 2009 diatas terlihat
sebaran usia dewasa yaitu 155 orang.
2) Berdasarkan jenis penyakit Kronis yang sering dialami usia Dewasa di wilayah
Banjar Kubu, Desa Pupuan Tabanan tahun 2020, sebagai berikut :
120
Hipertensi;
100
100
80
60 Tidak memiliki
40 riwayat
20 Reumatik; 25
penyakit
0 DM; 5
PENYAKIT KRONIK kronik; 25
DM Hipertensi Reumatik Tidak memiliki
riwayat penyakit
kronik
Dari 155 Orang dewasa yang dikaji mayoritas mengalami Hipertensi sebanyak
(100 orang ) dan minoritas mengalami DM sebanyak 5 Orang.
3) Distribusi frekuensi penyebab orang yang memiliki riwayat Hipertensi Primer
(Pola Hidup) atau Sekunder (Keturunan) di Wilayah Banjar Kubu, Desa Pupuan
Tabanan 2020, sebagai berikut :
PENYEBAB HIPERTENSI
35%
Hipertensi Primer
Hipertensi Sekunder
65%
Dari 100 Orang yang memiliki Riwayat Hipertensi dikaji penyebab mayoritas
mengalami Hipertensi Primer sebanyak 65% (65 orang) dan minoritas
mengalami Hipertensi Sekunder sebanyak 35% (35 Orang).
PEMERIKSAAN RUTIN TD
40%
YA
60% TIDAK
Dari 100 yang mengalami hipertensi di Wilayah Banjar Kubu, Desa Pupuan
Tabanan, yaitu sebanyak 60% (60 Orang) yang tidak rutin melakukan pengukuran
dan 40% (40 Orang) yang rutin melakukan pengukuran Tekanan darah.
20%
Dari 100 Orang yang mengalami hipertensi di Wilayah Banjar Kubu, Desa
Pupuan Tabanan, yaitu mayoritas 50% (50 Orang) meminum obat hipertensi dan
minoritas 20% (20 orang) tidak minum obat.
RUTIN MINUM
OBAT
45% YA
55% TIDAK
Dari 100 orang yang menderita penyakit hipertensi di Wilayah Banjar Kubu,
Desa Pupuan Tabanan yaitu 55% (55 orang) meminum obat secara teratur dan
45% (45 orang) tidak meminum obat secara teratur.
Dari diagram dilihat bahwa dari orang penduduk yang mengalami penyakit
melakukan pemeriksaan dan pengambilan obat saat sakit mayoritas di dokter
umum sebanyak 55% (45 Orang).
PEMERIKSAAN 6 BULAN
TERAKHIR
48% YA
52%
TIDAK
Dari 155 orang yang memiliki riwayat penyakit kronik dikaji mayoritas sebanyak
52% (80 Orang) melakukan pemeriksaan kesehatan dan 48% (75 Orang) tidak
melakukan pemeriksaan kesehatan.
Dari 155 Orang yang memiliki riwayat penyakit kronik, mayoritas penduduk yang
tidak pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan sebanyak 68% ( 105 Orang ) dan
penduduk yang pernah sebanyak 32% (50 Orang).
JAMINAN KESEHATAN
YA
50% 50%
TIDAK
Dari 155 Orang yang memiliki jaminan kesehatan sebanyak 50% (78 ORANG),
dan yang tidak memiliki anggaran jaminan kesehatan sebanyak 50% (77 Orang).
PENANGANAN PENYAKIT
23%
YA
TIDAK
77%
Dari 155 Orang yang dikaji, mayoritas sebanyak 77% (119 Orang) tidak ada
Edukasi penanganan penyakit dan minoritas sebanyak 23% (36 orang) ada
penanganan Edukasi penanganan penyakit.
12) Distribusi frekuensi berdasarkan keterediaan baliho dan spanduk tentang penyakit
kronis diwilayah Banjar Kubu, Desa Pupuan Tabanan pada tahun 2020 sebagai
berikut:
Dari 155 Orang yang dikaji, mayoritas sebanyak 66% (103 Orang) penduduk
mengatakan tidak ada baliho dan spanduk penyakit kronis dan minoritas sebanyak
34% (52 Orang) yang mengatakan ada baliho dan spanduk penyakit kronis di
wilayah Desa Pupuan.
45% YA
55%
TIDAK
Dari 155 Orang yang di kaji, mayoritas sebanyak 55% (85 Orang) mengatakan
tersedia media informasi kesehatan, dan minoritas sebanyak 45% (70 Orang)
mengatakan tidak tersedia media informasi kesehatan.
YA
49% 51%
TIDAK
Dari 155 Orang yang di kaji, mayoritas sebanyak 51% (79 Orang) memanfaatkan
media informasi yang ada untuk mengetahui kesehatan dan minoritas sebanyak
49% (76 Orang) tidak memanfaatkan media informasi yang ada untuk
mengetahui kesehatan.
39%
Yodium
61% Tidak Beryodium
Dari 155 Orang masih terdapat 39% (60 Orang) yang mengkonsumsi garam yang
tidak beryodium.
OLAHRAGA RUTIN
35%
YA
TIDAK
65%
Dari 155 Orang yang di kaji, mayoritas sebanyak 65% (100 Orang) yang tidak
rutin melakukan olahraga dan minoritas sebanyak 35% (55 Orang) yang rutin
melakukan olahraga.
DATA OBJEKTIF
17) Berdasarkan hasil pengukuran TTV yang dikaji di wilayah Banjar Kubu, Desa
Pupuan Tabanan pada tahun 2020, sebagai berikut :
Dari 155 Orang yang di kaji, mayoritas sebanyak 45% (70 Orang) yang memiliki
tekanan darah > 120mmHg dan minoritas sebanyak 26% (40 Orang) yang
memiliki tekanan darah > 160mmHg.
2.2 ANALISA DATA
NO ANALISA DATA MASALAH
1 DS : Perilaku Kesehatan Cenderung
- Dari 155 Orang dewasa yang Beresiko
dikaji mengalami Hipertensi
sebanyak (100 orang )
- Dari 100 Orang yang memiliki
Riwayat Hipertensi dikaji,
penyebab mengalami Hipertensi
Primer sebanyak 65% (65 orang)
DO :
- Dari 155 Orang yang di kaji,
sebanyak 45% (70 Orang)
yang memiliki tekanan darah >
120mmHg,
- Sebanyak 29% ( 45 Orang)
memiliki TD <120 mmHg
- Sebanyak 26% (40 Orang)
yang memiliki tekanan darah >
160mmHg.
2 Ds: Defisit Pengetahuan (Manajemen
- Dari 155 Orang yang memiliki Penyakit Kronik)
riwayat penyakit kronik, sebanyak
penduduk yang tidak pernah
mendapatkan penyuluhan
kesehatan sebanyak 68% ( 105
Orang )
- Sebanyak 77% (119 Orang) tidak
ada Edukasi penanganan penyakit.
- Sebanyak 66% (103 Orang)
penduduk mengatakan tidak ada
baliho dan spanduk penyakit
kronis.
DO : -
2.3 SCORING DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Masalah Sifat Kemungkinan Potensi Menonjolnya Total
masalah masalah masalah masalah
dapat dirubah untuk
dicegah
Mudah = 2
Tinggi = 3
Sebagian =
Wellness=3 1 Cukup = 2 Segera = 2
1. 3 1 3 2 9
2. 3 1 2 2 8
Cara scoring
NOC NIC
- Sebanyak 65%
(100 Orang)
yang tidak rutin
melakukan
olahraga.
- Dari 100 orang
yang menderita
penyakit
hipertensi 45%
(45 orang) tidak
meminum obat
secara teratur.
- Sebanyak 48%
(75 Orang) tidak
melakukan
pemeriksaan
kesehatan secara
rutin.
DO :
- Dari 155 Orang
yang di kaji,
sebanyak 45%
(70 Orang)
yang memiliki
tekanan darah
> 120mmHg,
- Sebanyak 29%
( 45 Orang)
memiliki TD
<120 mmHg
- Sebanyak 26%
(40 Orang)
yang memiliki
tekanan darah
> 160mmHg.
DS Defisiensi Prevensi Primer : Prevensi Primer :
- Dari 155 Orang Pengetahuan - Manajemen - Identifikasi
yang memiliki penyakit kronik resiko
- Pengetahuan : - Pendidikan
riwayat penyakit perilaku sehat kesehatan
kronik, sebanyak - Pengetahuan : - Fasilitasi
promosi pembelajaran
penduduk yang kesehatan Prevensi sekunder :
tidak pernah Prevensi sekunder :
- Konseling
mendapatkan - Perilaku patuh mengenai
penyuluhan aktifitas yang pendidikan
disarankan kesehatan
kesehatan - Perilaku patuh - Manajemen
sebanyak 68% pengobatan yang lingkungan
disarankan
( 105 Orang ) - Motivasi dalam Prevensi Tersier :
- Sebanyak 77% pemeliharaan
kesehatan - Pengajaran
(119 Orang) Prevensi Tersier : persiapan latihan
tidak ada - Skrining
- Proses kesehatan
Edukasi penerimaan
penanganan informasi
- Memori dalam
penyakit. kesiapan
- Sebanyak 66% menerima
informasi
(103 Orang)
penduduk
mengatakan
tidak ada baliho
dan spanduk
penyakit kronis.
- Sebanyak 45%
(70 Orang)
mengatakan
tidak tersedia
media informasi
kesehatan.
- Sebanyak 49%
(76 Orang) tidak
memanfaatkan
media informasi
yang ada untuk
mengetahui
kesehatan.
DO: -
FORMAT RENCANA KERJA (POA)
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
No Diagnosa Tujuan Intervensi Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Sumber Media Penanggung
Keperawatan Dana Jawab
1. Perilaku Setelah dilakukan Pendidikan 1.Memberikan Seluruh Sabtu, 28 Balai Mahasiswa - LCD Mahasiswa
Kesehatan
tindakan keperawatan Kesehatan penyuluhan Dewasa November Banjar - Laptop dan Tokoh
Cenderung tentang PHBS Banjar Kubu, - Proyekto Desa
Beresiko komunitas selama 1 2020 r
Kubu, Pupuan,
bulan, diharapkan Orang 2.Memberikan Pupuan, 18:00- Tabanan - Stiker
penyuluhan Tabanan selesai Kesehata
Dewasa Banjar Kubu,
n
mengenai
Desa Pupuan: - Poster
hipertensi
Paham mengenai tentang - Microfon
- Konsums
pentingnya penerapan i
Perilaku Kesehatan serta
melaksanakannya dalam
kehidupan sehari-hari.
TUK :
- Melakukan
perilaku
kesehatan secara
rutin
- Memperoleh
pemeriksaan rutin
- Mendapatkan
skrining
kesehatan yang
direkomendasika
n
- Menggunakan
dukungan social
untuk
meningkatkan
kesehatan
2. Defisiensi Setelah dilakukan Pendidikan 1. Pemberian Seluruh Sabtu, 5 Balai Mahasiswa - LCD Mahasiswa
Pengetahuan tindakan keperawatan Kesehatan penyuluhan Dewasa Desember Banjar - Laptop dan Tokoh
mengenai Banjar Kubu, - Proyekto Desa
komunitas selama 1 2020 r
pentingnya Kubu, Pupuan,
bulan, diharapkan Orang pengetahuan Pupuan, 18:00- Tabanan - Stiker
dalam Tabanan selesai Kesehata
Dewasa Banjar Kubu,
n
menghadapai
Desa Pupuan: - Poster
suatu
Mendapatkan - Microfon
penyakit
- Konsums
pengetahuan tambahan i
2. Memberikan
mengenai penyakit
penyuluhan
kronik. mengenai
pencegahan
TUK : suatu
1. Dapat merubah pola penyakit
prilaku kesehatan
2. Kemampuan
menjelaskan
pengetahuan tentang
penyakit kronik
3. Perilaku sesuai
dengan pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia