Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN KEPERAWATAN

DIAGRAM FISH BONE

OLEH KELOMPOK 3 :

1. Ni Kadek Ayu Mirnayanti (183212878)


2. Ni Kadek Dian Kusuma Erawati (183212879)
3. Ni Kadek Dinda Putri Marichi (183212880)
4. Ni Kadek Hartaningsih (183212881)
5. Ni Kadek Pebby Purnama Dewi (183212882)
6. Ni Kadek Riski Dwiyanti (183212883)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2021

ii
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur yang tiada terhingga penulis haturkan kehadapan Ida
Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena atas rahmat dan
karunia-Nya, karya tulis yang berjudul “Fish Bone” ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Keperawatan dalam menempuh Pendidikan Program Studi Keperawatan Program
Sarjana, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali pada semester genap
tahun 2021, yang diampu oleh Ibu Ns. Ni Made Nopita Wati, S.Kep.,M.Kep.
Dalam keberhasilan penyusunan karya tulis ini, tentunya tidak luput dari
bantuan beberapa pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya
tulis ini.
Penulis menyadari bahwa, karya tulis ini masih jauh dari yang sempurna.
Oleh kerena itu, segala kritik dan saran perbaikan sangat diharapkan demi karya-
karya penulis berikutnya. Semoga karya tulis ini ada manfaatnya.

Denpasar, 20 Februari 2021

Tim Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penulisan...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Diagram Fishbone .................................................................... 3
2.2 Manfaat Diagram Fishbone ........................................................................ 4
2.3 Langkah Pembuatan Diagram Fishbone .................................................... 6
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Diagram Fishbone ......................................... 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 8
3.2 Saran .......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era globalisasi saat ini, dalam rangka meningkatkan kinerja dan
mutu program kesehatan, diperlukan suatu proses perencanaan yang akan
menghasilkan suatu rencana yang menyeluruh atau rencana yang
komprehensif dan holistik. Perencanaan kesehatan adalah kegiatan yang
perlu dilakukan di masa yang akan datang dan jelas tujuannya. Kegiatan
perencanaan di bidang kesehalan sama halnya dengan perencanaan dalam
manajemen operasional yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu analisis
situasi, penentuan prioritas masalah, identifikasi penyebab masalah,
penentuan solusi terbaik dan implementasi.
Dalam bidang kesehatan tentunya tidak terlepas dari suatu masalah
dan untuk mengetahui penyebab masalah tersebut dalam perencanaan
progam kesehatan terdapat beberapa cara, salah satunya adalah dengan
menggunakan diagram Fishbone. Diagram Fishbone (Tulang Ikan) yang
ditemukan oleh Ishikawa merupakan metode yang sangat populer dan
dipakai di seluruh penjuru dunia untuk membantu dan memampukan
setiap orang atau organisasi dalam mengidentifikasi faktor penyebab
masalah dan menyelesaikan masalah dengan tuntas sampai ke akarnya.
Dengan diagram ini, semua kemungkinan penyebab dapat dilihat dan
dicari akar permasalahan sebenarnya. Apabila masalah dan penyebabnya
sudah diketahui secara pasti, maka tindakan dan langkah perbaikan akan
lebih mudah dilakukan dalam rangka untuk memperbaiki kinerja dan mutu
progam kesehatan. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih
lanjut mengenai diagram Fishbone untuk membantu dalam menganalisis
berbagai penyebab dari prioritas masalah yang telah ditentukan.

1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas adapun rumusan masalah dari makalah ini
sebagai berikut :
1.   Apa pengertian dari diagram Fishbone?
2.   Apa manfaat dari diagram Fishbone ?
3.   Bagaimanakah langkah-langkah pembuatan diagram Fishbone ?
4.   Apa kelebihan dan kekurangan fishbone ?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari rumusan masalah diatas adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut :
1.  Untuk mengetahui  pengertian dari diagram Fishbone?
2.  Untuk mengetahui  manfaat dari diagram Fishbone ?
3.  Untuk mengetahui  langkah-langkah pembuatan diagram Fishbone ?
4.  Untuk mengetahui  kelebihan dan kekurangan fishbone ?

1.4 Manfaat Penulisan


Dari makalah ini adapun manfaat yang didapatkan oleh mahasiswa sebagai
berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari diagram Fishbone?
2.  Mahasiswa dapat mengetahui manfaat dari diagram Fishbone ?
3.  Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah pembuatan
diagram Fishbone ?
4.  Mahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan fishbone ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diagram Fishbone


Diagram tulang ikan atau fishbone adalah salah satu metode / tool
di dalam meningkatkan kualitas. Sering juga diagram ini disebut
dengan diagram Sebab-Akibat atau cause effect diagram. Penemunya
adalah seorang ilmuwan jepang pada tahun 60-an. Bernama Dr. Kaoru
Ishikawa, ilmuwan kelahiran 1915 di Tikyo Jepang yang juga alumni
teknik kimia Universitas Tokyo. Sehingga sering juga disebut dengan
diagram ishikawa. Metode tersebut awalnya lebih banyak digunakan
untuk manajemen kualitas. Yang menggunakan data verbal (non-
numerical) atau data kualitatif. Dr. Ishikawa juga ditengarai sebagai
orang pertama yang memperkenalkan 7 alat atau metode pengendalian
kualitas (7 tools). Yakni fishbone diagram, control chart, run chart,
histogram, scatter diagram, pareto chart, dan flowchart.
Dikatakan Diagram Fishbone (Tulang Ikan) karena memang
berbentuk mirip dengan tulang ikan yang moncong kepalanya
menghadap ke kanan. Diagram ini akan menunjukkan sebuah
dampak atau akibat dari sebuah permasalahan, dengan berbagai
penyebabnya. Efek atau akibat dituliskan sebagai moncong kepala.
Sedangkan tulang ikan diisi oleh sebab-sebab sesuai dengan
pendekatan permasalahannya. Dikatakan diagram Cause and Effect
(Sebab dan Akibat) karena diagram tersebut menunjukkan
hubungan antara sebab dan akibat. Berkaitan dengan pengendalian
proses statistikal, diagram sebab-akibat dipergunakan untuk untuk
menunjukkan faktor-faktor penyebab (sebab) dan karakteristik kualitas
(akibat) yang disebabkan oleh faktor- faktor penyebab itu.
Desain diagram Ishikawa terlihat seperti tulang ikan.
Representasi dari diagram tersebut sederhana, yakni sebuah garis
horizontal yang melalui berbagai garis sub penyebab
permasalahan. Diagram ini dapat digunakan juga untuk

3
mempertimbangan risiko dari berbagai penyebab dan sub penyebab
dari dampak tersebut, termasuk risikonya secara global.

2.2 Manfaat Diagram Fishbone


Fungsi  dasar diagram fishbone (tulang ikan) adalah untuk
mengidentifikasi dan mengorganisasi penyebab-penyebab yang mungkin
timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian memisahkan akar penyebabnya.
Sering dijumpai orang mengatakan “penyebab yang mungkin” dan dalam
kebanyakan kasus harus menguji apakah penyebab untuk hipotesa adalah
nyata, dan apakah memperbesar atau menguranginya akan memberikan hasil
yang diinginkan.
Menurut Gaspersz dan Fontana (2011) diagram fishbone memberi banyak
keuntungan bagi dunia bisnis. Selain memecahkan masalah kualitas yang
menjadi perhatian penting perusahaan, masalah – masalah klasik lainnya juga
terselesaikan. Masalah–masalah klasik yang ada di industri manufaktur
khusunya antara lain adalah:
1. Keterlambatan proses produksi
2. Tingkat defect (cacat) produk yang tinggi
3. Mesin produksi yang sering mengalami trouble
4. Output lini produksi yang tidak stabil yang berakibat kacaunya plan
produksi

4
5. Produktivitas yang tidak mencapai target
6. Complain pelanggan yang terus berulang.

Namun, pada dasarnya diagram fishbone dapat dipergunakan untuk


kebutuhan-kebutuhan berikut:
1. Membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah
2. Membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi suatu masalah
3. Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut
4. Mengidentifikasi tindakan (bagaimana) untuk menciptakan hasil  yang
diinginkan
5. Membahas issue secara lengkap dan rapi
6. Menghasilkan pemikiran baru.
Jadi ditemukannya diagram fishbone  memberikan kemudahan dan
menjadi bagian penting bagi penyelesaian masalah yang mucul bagi
perusahaan. Penerapan diagram fishbone dapat memberikan kemudahan untuk
dapat menemukan akar “penyebab” terjadinya masalah khususnya di industri
manufaktur dimana prosesnya terkenal dengan banyaknya ragam variabel
yang berpotensi menyebabkan munculnya permasalahan. Apabila “masalah”
dan “penyebab” sudah diketahui secara pasti, maka tindakan dan langkah
perbaikan akan lebih mudah dilakukan. Dengan diagram ini, semuanya
menjadi lebih jelas dan memungkinkan kita untuk dapat melihat semua
kemungkinan “penyebab” dan mencari “akar” permasalahan sebenarnya
(Gaspersz dan Fontana, 2011).
Apabila ingin menggunakan diagram fishbone, kita terlebih dahulu harus
melihat di departemen, divisi dan jenis usaha apa diagram ini digunakan.
Perbedaan departemen, divisi dan jenis usaha juga akan mempengaruhi sebab
– sebab yang berpengaruh signifikan terhadap masalah yang mempengaruhi
kualitas yang nantinya akan digunakan (Robbins dan Mary, 2012).

5
2.3 Langkah-Langkah Pembuatan Diagram Fishbone
Langkah-langkah dalam penyusunan Diagram Fishbone dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Membuat kerangka Diagram Fishbone. Kerangka
Diagram Fishbone meliputi kepala ikan yang diletakkan pada bagian
kanan diagram. Kepala ikan ini nantinya akan digunakan untuk
menyatakan masalah utama. Bagian kedua merupakan sirip, yang akan
digunakan untuk menuliskan kelompok penyebab permasalahan. Bagian
ketiga merupakan duri yang akan digunakan untuk menyatakan penyebab
masalah.
2. Merumuskan masalah utama. Masalah merupakan perbedaan antara
kondisi yang ada dengan kondisi yang diinginka. Masalah juga dapat
didefinisikan sebagai adanya kesenjangan atau gap antara kinerja sekarang
dengan kinerja yang ditargetkan. Masalah utama ini akan ditempatkan
pada bagian kanan dari Diagram Fishboneatau ditempatkan pada kepala
ikan.
3. Langkah berikutnya adalah mencari faktor-faktor utama yang berpengaruh
atau berakibat pada permasalahan. Langkah ini dapat dilakukan dengan
teknik brainstorming. Menurut Scarvada, penyebab permasalahan dapat
dikelompokkan dalam enam kelompok yaitu materials (bahan
baku), machines and equipment (mesin dan peralatan), manpower (sumber
daya manusia), methods (metode), Mother Nature/environment
(lingkungan), dan measurement (pengukuran). Gaspersz dan Fontana
mengelompokkan penyebab masalah menjadi tujuh
yaitu manpower (SDM), (mesin dan
peralatan), methods (metode), materials (bahan baku), media, motivation
(motivasi), dan money (keuangan). Kelompok penyebab masalah ini kita
tempatkan di Diagram Fishbone pada sirip ikan.
4. Menemukan penyebab untuk masing-masing kelompok penyebab
masalah. Penyebab ini ditempatkan pada duri ikan. Berikut disajikan
contoh penyebab masalah rendahnya kualitas lulusan diklat.

6
5. Langkah selanjutnya setelah masalah dan penyebab masalah diketahui,
kita dapat menggambarkannya dalam Diagram Fishbone.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Fishbone


1. Kelebihan
Kelebihan diagram fishbone adalah dapat menjabarkan setiap masalah
yang terjadi dan setiap orang yang terlibat di dalamnya dapat
menyumbangkan saran yang mungkin menjadi penyebab masalah tersebut.
2. Kekurangan
Kekurangan diagram fishbone adalah opinion based on tool dan di design
membatasi kemampuan tim / pengguna secara visual dalam  menjabarkan
masalah yang mengunakan metode “level why” yang dalam, kecuali bila
kertas yang digunakan benar – benar besar untuk menyesuaikan dengan
kebutuhan tersebut. Serta biasanya voting digunakan untuk memilih
penyebab yang paling mungkin yang terdaftar pada diagram tersebut.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN
Diagram tulang ikan atau fishbone adalah salah satu metode / tool
di dalam meningkatkan kualitas. Sering juga diagram ini disebut
dengan diagram Sebab-Akibat atau cause effect diagram. Berkaitan
dengan pengendalian proses statistikal, diagram sebab-akibat
dipergunakan untuk untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab
(sebab) dan karakteristik kualitas (akibat) yang disebabkan oleh faktor-
faktor penyebab itu. Manfaat dari diagram fish bone seperti Membantu
mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah, Membantu
membangkitkan ide-ide untuk solusi suatu masalah, Membantu dalam
penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut, Mengidentifikasi tindakan
(bagaimana) untuk menciptakan hasil  yang diinginkan,
Membahas issue secara lengkap dan rapi, dan Menghasilkan pemikiran baru.

3.2 SARAN
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan,
kami mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik
dikemudian hari.

8
DAFTAR PUSTAKA

Gaspersz, V. dan A. Fontana. 2011. Integrated Management Problem Solving


Panduan bagi Praktisi Bisnis dan Industri. USA: Vinchristo Publication.

Robbins, S.P. dan Mary Coulter. 2012. Management. Pearson Education, Prentice


Hall

Anda mungkin juga menyukai