Oleh :
Kelompok 3B
Fitriyawati 145070200111022
Wa Janita 125070200131004
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit hipertensi terjadi jika tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan
diastolic ≥90 mmHg. Hal ini diketahui dengan cara melakukan pemeriksaan
tekanan darah secara rutin. Hipertensi umumnya sering terjadi pada Lansia >60
tahun yang merupakan salah satu penyakit akibat penuaan. Namun, saat ini
penyakit hipertensi tidak hanya dapat terjadi pada lansia saja. Penyakit hipertensi
dapat terjadi pada usia produktif bahkan pada remaja. Hal ini karena tuntutan
jaman yang serba cepat dengan aktivitas yang serba instan serta kurangnya
pergerakan tubuh. Prevalensi kejadian hipertensi pada lansia mencapai 60-80%
dari poplasi lansia. Di Indonesia angka kejadian hipertensi pada usia 25-44 tahun
sebesar 29%, usia 45-64 tahun sebesar 51% dan usia >65 tahun sebesar 65%.
Kejadian hipertensi berkaitan dengan pola makan yang sering serba instan,
berlemak, santan, asin, dan ditunjang dengan penurunan aktivitas fisik. Penyakit
hipertensi dapat menyebabkan kecacatan hingga kematian. Oleh karena itu,
perlu ditingkatkan kesadaran masyarakat sehingga dapat dilakukan
penanggulangan serta pencegahan.
Menurut data dari Puskesmas Kedungkandang Kota Malang didapatkan
data bahwa dari 3 penyakit yang sering diderita oleh masyarakat
Kedungkandang, yaitu hipertensi, stroke dan . Tidak terdapat data jumlah pasti
masyarakat RW 5 yang menderita hipertensi dikarenakan masih proses skrining
oleh pihak puskesmas.
Peran perawat komunitas membantu keluarga dan komunitas untuk
menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara melakukan fungsi dan tugas
perawatan kesehatan keluarga. Adapun peran perawat yaitu berupa pendidikan
kesehatan agar keluarga dan komunitas mampu melakukan asuhan
keperawatan secara mandiri, sebagai coordinator untuk mengatur program
kegiatan atau dari berbagai disiplin ilmu, sebagai pengawas kesehatan, sebagai
konsultan dalam mengatasi masalah, sebagai fasilitator asuhan keperawatan
dasar pada keluarga dan komunitas yang menderita penyakit tidak menular.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan hipertensi pada
masyarakat serta mampu membantu masyarakat untuk bisa mengontrol
hipertensi.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep
2.1.1 Pengertian Community As Partner
Konsep Community as Partner diperkenalkan Anderson dan McFarlane
yang merupakan pengembangan dari model Neuman yang menggunakan
pendekatan totalitas manusia untuk menggambarkan status kesehatan klien.
Komunitas sebagai klien/partner berarti bahwa kelompok masyarakat tersebut
turut berperan serta secara aktif dalam meningkatkan kesehatan, mencegah dan
mengatasi masalah kesehatannya (Ekasari, 2006).
Model community as partner ada dua komponen penting yaitu roda
pengkajian komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas
terdiri dari dua bagian utama yaitu inti (core) sebagai intrasistem terdiri dari
demografi, riwayat, nilai dan keyakinan komunitas. Ekstrasistemnya terdiri dari
delapan subsistem yang mengelilingi inti yaitu lingkungan fisik, pendidikan,
keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan, pelayanan kesehatan dan
sosial, komunikasi, ekonomi dan rekreasi. Sedangkan proses keperawatan yang
dimaksud mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan
evaluasi (Mubarak, 2009).
100%
Islam
3.2.3.2 Bahasa
3.2.3.2 Kebiasaan
3.2.4 Value
3.2.4.1 Merokok
3.2.4.2 Konsumsi Sayur dan Buah
19%
81%
Konsumsi Alkohol
100%
Tidak pernah
23%
77%
3.2.7 Ekonomi
3.2.7.1 Mata pencaharian warga kelurahan Buring
3.2.2.2.4 Pekerjaan
Pekerjaan
1% 0%
1% PNS
1%
1% 16% Swasta
3%
32% Wiraswasta
1%
1% Buruh
Sopir
23% Pedagang
20% Petani
Mekanik
TNI
Konstruksi
Alat Komunikasi
100%
HP
7% 11%
TV
13%
33% Puskesmas
Puskesmas Pembantu
Internet
34%
Bidan Desa
Tidak Pernah
2%
3.2.11 Pendidikan
3%
6%
17%
10% SD
SMP
17% SMA
PT
TK
TIDAK SEKOLAH
47%
1. Pengetahuan Hipertensi
2. Sikap Hipertensi
3. Perilaku Hipertensi
a. Aktivitas Fisik
Aktivitas Fisik
39%
Yang melakukan aktivitas
fisik 176 0rang
61%
Yang tidak melakukan
aktivitas fisik 113 orang
b. Merokok
9%
91%
d. Menghindari stress
Menghindari stress
ya tidak
17%
83%
e. Konsumsi the/kopi
Konsumsi kopi dan the
Tidak pernah (105
9% 36% orang)
1-5x/hari (159 orang)
55%
1-3x/minggu (25 orang)
24%
Ya (16 orang)
76% Tidak (51 orang )
Oleh:
Kelompok 5B
Fitriyawati 145070200111022
Wa Janita 125070200131004
DEPARTEMEN KOMUNITAS
PROGRAM PROFESI NERS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL
Total : Rp 200.000,00
Ketua Kelompok
Darma Putra R S
NIM. 145070200111012
Mengetahui,
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
1.3.1 Mahasiswa
Kegiatan Loka Karya Mini Masyarakat yang dilaksakan diharapkan
bermanfaat bagi mahasiswa dalam proses pembelajaran untuk
memfasilitasi masyarakat dan merencanakan program kesehatan
komunitas dalam rangka memberikan asuhan keperawatan
komunitas.
1.3.2 Masyarakat
Kegiatan Loka Karya Mini Masyarakat yang dilaksakan diharapkan
bermanfaat bagi masyarakat RW 5 Kedungkandang untuk
mengenali masalah kesehatan yang terjadi pada wilayahnya
secara objektif berdasarkan data pengkajian, sehingga
masyarakat mampu mengatasi dengan swadaya dari masyarakat
sendiri.
.
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN
No Waktu Kegiatan
1 16.00 – 16.15 Pembukaan
2 16.15 – 16.20 Sambutan ketua koordinator kelompok
3 16.20 – 16.35 Sambutan perwakilan puskesmas
5 16.35 – 16.55 Pemaparan hasil pengkajian
6 16.55 – 17.10 Penetapan prioritas masalah
9 17.10 -17.20 Solusi dari puskesmas, RW, RT,dan tokoh
masyarakat
10 17.20 – 17.30 Penutup
Hanik Purnomowati
Wa Janita
2.5.2 Pengeluaran
-
PENUTUP
Demikian Proposal kegiatan Loka Karya Mini Masyarakat ini kami susun
untuk memberikan gambaran tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dengan
harapan agar dapat dijadikan bahan pertimbangan dan pedoman
penyelenggaraan kegiatan. Segala bentuk dan dukungan baik dalam bentuk
moril maupun materil sangat kami harapkan demi kesuksesan acara ini.