Iman Sobirin
Nana Rochmatun Nazzilah
Selvi Alfiani
Gout adalah suatu penyakit yang di tandai dengan
serangan mendadak, berulang, dan disertai dengan
arthritis yang terasa sangat nyeri karena adanya
endapan kristal monosodium urat atau asam urat yang
terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya
kadar asam urat di dalam darah. Menurut Dr. Iskandar
Junaidi (2013)
Gejala artritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi
jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium
urat monohidrat. Karena itu,dilihat dari penyebabnya
penyakit ini termasuk dalam golongan kelainan
metabolik. Kelainan ini berhubungan dengan gangguan
kinetik asam urat yang hiperurisemia. Hiperurisemia
pada penyakit ini terjadi karena:
1.Pembentukan asam urat yang berlebih.
◦ A.Gout primer metabolik disebabkansistensi langsung yang
bertambah.
◦ B.Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam
urat berlebih karana penyakit lain, seperti leukemia,terutama
bila diobati dengan sitostatika, psoriasis, polisitemia vera dan
mielofibrosis.
2.Kurang asam urat melalui ginjal.
◦ A.Gout primer renal terjadi karena ekskresi asam urat di tubuli
distal ginjal yang sehat. Penyabab tidak diketahui
◦ B.Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan
ginjal, misalnya glumeronefritis kronik atau gagal ginjal
kronik.
Tersumbatnya saringan ginjal berdampak munculnya
batu ginjal dan akhirnya bisa mengakibatkan gagal
ginjal. Asam urat pun merupakan faktor risiko untuk
penyakit jantung koroner. Diduga kristal asam urat akan
merusak endotel/pembuluh darah koroner. Dengan
demikian jika kadar asam urat tinggi upayakan untuk
menurunkannya agar kerusakan tidak menyebar ke
organ-organ tubuh lainnya.
Presipitasi kristal monosodium urat.
Respon leukosit polimorfonukuler (PMN)
Fagositosis
Kerusakan lisosom
Kerusakan sel
1. Colchicin: dosis 0,5 × 1,2 kali/hari dan berikan sampai tanda
inflamasi berkurang
2. NSAID: natrium diklofenak, ketoprofen, ibuprofen, endometasin,
steroid.
3. Jangan memberikan allupurinol/ probenesid pada serangan akut
kecuali penderita telah mengkonsumsi sebelumnya.
Penghambat xantin oksidase: allupurinol dimulai dengan dosis 100 mg peroral
sampai mencapai dosis anatara 200-300 mg/hari, dosis maksimum 800 mg (dosis
disesuaikan dengan fungsi ginjal).
Diet rendah purin, turunkan berat badan, hindari alkohol,
olahraga ringan dan teratur, hindari stres, colchisin dosis
rendah efektif untuk menghindari eksaserbasi akut.
Colchisin dapat diberikan sampai 6 bulan-1 tahun setelah
serangan gout akut. Jika kadar serum asam urat bisa
dipertahankan 5 mg/dl dan tidak ada serangan akut maka
pemberian colchisin untuk maintenance dapat dihentikan.
1.Kurangnya kesadaran masyarakat tentang masalah
kesehatan lansia berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang tumbuh kembang
lansia dan perubahan-perubahan pada lansia
2.Ketidakmampuan masyarakat menggunakan
pelayanan kesehatan berhubungan dengan pengetahuan
masyarakat yang kurang.
3. Ketidakpatuhan lansia melakukan pemeriksaan
asam urat berhubungan dengan Faktor penghasilan
yang rendah
4. Kurang pengetahuan lansia tentang diet asam
urat berhubungan dengan ketidakmampuan mengambil
keputusan tentang pemilihan, pengolahan serta
pengaturan diet asam urat
Diagnosa Keperawatan 1
1) Tujuan jangka panjang : Kelompok Lansia RW 13 mengerti tentang
perubahan – perubahan yang terjadi pada usia lanjut usia.
2) Tujuan jangka pendek
◦ a) Mengerti penyebab perubahan – perubahan yang terjadi pada usila.
◦ b) Mampu menjaga kesehatan diri sendiri.
Kriteria Hasil
◦ 1.Memberikan penyuluhan tentang kesehatan lansia serta perubahan –
perubahan yang terjadi pada usia.
2. Beri leaflet tentang kesehatan lansia untuk
membantu pemahaman para lansia.
3. Kerjasama dengan lintas program dan sektor :
kader lansia setempat untuk melanjutkan memberi
pendidikan kesehatan tentang kesehatan lansia.
PERAWATAN DIAGNOSA KE 2
1)Tujuan jangka panjang : Kelompok Lansia RW 13 mampu
memanfaatkan pelayanan fasilitas kesehatan yang disediakan secara efektif
2.Tujuan jangka pendek
Mengetahui manfaat berobat ke fasilitas kesehatan yang ada
Mengetahui manfaat fasilitas berobat ke kesehatan yang ada
Intervensi
Motivasi lansia untuk menggunakan sarana kesehatan yang disediakan
atau pergi ke posyandu Lansia secara rutin.
Beri penyuluhan tentang Asam Urat serta dampak jika tidak periksa atau
ditindak
Kerjasama dengan lintas sektor : Kader dan Tokoh Masyarakat untuk rutin
menghadiri Posyandu Lansia agar jadi contoh kepada Lansia setempat.
DIAGNOSA KEPERAWATAN 3
1. Tujuan jangka panjang : Kelompok Lansia RW 13 rutin untuk
melakukan pemeriksaan asam urat di Puskesmas, Posyandu
Lansia atau Pustum setepat.
2. Tujuan jangka pendek
a) Mengetahui tentang manfaat, jadwal dan kegiatan posyandu
lansia.
b) Mampu meningkatkan kesadaran untuk mengikuti kegiatan
posyandu lansia
Intervensi
1. Motivasi lansia untuk menggunakan sarana kesehatan yang
disediakan atau pergi ke posyandu Lansia secara rutin.
2. Beri penyuluhan tentang Asam Urat serta dampak jika tidak
periksa atau ditindak lanjuti
3. Kerjasama dengan lintas sektor : Petugas Puskesmas dan Kader
dalam pelaksanaan posyandu lansia
Adalah pelaksanaan kegiatan – kegiatan yang telah
direncanakan dengan melibatkan secara aktif masyarakat
melalui kelompok – kelompok yang ada di masyarakat, tokoh
– tokoh masyarakat dan bekerjasama dengan pimpinan formal
di masyarakat, Puskesmas/Dinas Kesehatan atau sektor terkait
lainnya, yang meliputi kegiatan :
Promotif :
◦ Penyuluhan kesehatan/pendidikan kesehatan
◦ Standarisasi nutrisi yang baik
◦ Pemeriksaan kesehatan secara periodik
Preventif :
◦ Pencegahan penyakit dan masalah kesehatan
◦ Pemberian nutrisi khusus
◦ Pemeriksaan kesehatan secara berkala
◦ Imunisasi khusus pada kelompok khusus
Pelayanan kesehatan lansung :
◦ Pelayanan kesehatan di Posyandu Lansia
◦ Rujukan
1. Perkembangan masalah kesehatan yang telah
ditemukan
2. Pencapaian tujuan keperawatan ( Terutama Tujuan
Jangka Pendek )
3. Efektifitas dan efisien tindakan/kegiatan yang telah
dilakukan
4. Rencana tindak lanjut
Tahap Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 23 – 25 Juli 2022. Data yang dikumpulkan
meliputi:
1. Data Geografi
Batas wilayah sebelah barat : Gang depung Batas wilayah sebelah timur : Jalan Raya145
Batas wilayah sebelah selatan : Gang tumaritis
80% Perempuan20jiwa
Diagram Jenis kelamin Kelompok Lansia di RW 13 Kelurahan Plumbon Kecamatan
Indramayu Bulan Mei2022
Diketahui bahwa dari 25 lansia, 20 jiwa (80%) adalah Perempuan dan 5jiwa (20%) adalah Laki-
laki
b. Distribusi penduduk menurut kelompok umur
Diketahui bahwa dari 25 lansia, 8jiwa (32%) berusia antara 58–60 tahun, 5 jiwa
(20%) berusia
Antara 55–57 tahun, 4jiwa (16%) berusia 61–63 tahun atau masuk klasifikasi
lanjut usia (Elderly).
c. Distribusi penduduk menurut tingkat penduduk
Diketahui bahwa dari 25 lansia, 14 jiwa (56%) tidak bekerja, 8 jiwa (32%)
wiraswasta, 2jiwa (8%) Pensiunan ,1 jiwa (4%) PNS.
3. Data status kesehatan
Kader, 0 jiwa
Dukun orang, 0 jiwa
Diketahui bahwa dari 25 lansia (100%) penyakit yang sering dikeluhkan adalah
asam urat.
c. Lansia yang memiliki kartu sehat/Jamkesmas
Ya, 25 jiwa (100%)
Tidak, 0 jiwa
Lansia yang memiliki kartu sehat/Jamkesmas Kelompok Lansia di RW
13 Kelurahan Plumbon Kecamatan Indramayu Bulan mei 2022
Diketahui bahwa dari 25 lansia (100%) memiliki kartu sehat/ Jamkesmas.
4. Data perumahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Kurang 4 2 3 5 5 5 4 5 5 4 4 5 51
Pengetahuan
kelompokl ansia
tentangdiet Asam
Urat
2. Ketidakpatuhan 4 3 3 5 5 4 4 5 5 3 4 5 50
kelompok lansia
melakukan
Pemeriksaan asam
urat
No Masalah Kriteria Penepisan Total
Keperawatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3. Kurangnya 4 3 3 5 5 3 4 4 4 4 5 5 49
kesadaran kelompok
lansia tentang
masalah kesehatan
lansia
Berdasarkan skoring diatas, maka prioritas masalah keperawatan komunitas di Kelurahan plumbon