Anda di halaman 1dari 4

F.1.

Usaha Kesehatan Masyarakat


Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas Leksono 1, Wonosobo
Januari 2018 – Mei 2018

PENYULUHAN KOMPLIKASI DIABETES MELITUS


DAN PENCEGAHANNYA
DI PROLANIS PUSKESMAS LEKSONO 1
dr. Firdaus Senopati R
Latar Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai
Belakang dengan kadar glukosa darah melebihi batas normal. Apabila penyakit ini dibiarkan
tak terkendali maka akan menimbulkan komplikasi-komplikasi yang dapat
berakibat fatal.
Gejala khas diabetes mellitus berupa pliuria, polidipsia, lemas, dan berat
badan turun (meskipun nafsu makan meningkat), hiperglekimia, dan glukosuria.
Gejala lain yang mungkin dikemukakan pasien adalah kesemutan, gatal, mata
kabur, dan impoten pada pasien pria serta pruritus vulvae pada pasien wanita,
biasanya diabetes muncul pada usia diatas 40 tahun dan anak-anak yang masing-
masing berlainan sifatnya.
Umumnya, diabetes mellitus disebabkan oleh rusaknya sebagian
kecil/sebagian besar sel-sel beta dari pulau-pulau langerhans pada pankreas yang
berfungsi menghasilkan insulin, sehingga terjadi kekurangan insulin. Disamping
itu, DM (diabetes melitus) juga dapat terjadi karena gangguan terhadap fungsi
insulin dalam memasukkan glukosa kedalam sel.
Jika tidak ditangani secara cepat dan tepat, dalam jangka panjang diabetes
dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Jika tidak waspada, DM bisa
mengakibatkan gangguan pembuluh darah otak (stroke), pembuluh darah mata
(gangguan penglihatan), pembuluh darah jantung (penyakit jantung koroner),
pembuluh darah ginjal (gagal ginjal), pembuuh darah kaki (luka yang sukar
sembuh/gangren).
Jumlah penderita penyakit diabetes melitus akhir-akhir ini menunjukan
kenaikan yang bermakna di seluruh dunia. Perubahan gaya hidup seperti pola
makan dan berkurangnya aktivitas fisik dianggap sebagai faktor-faktor penyebab
terpenting. Oleh karenanya, DM dapat saja timbul pada orang tanpa riwayat DM
dalam keluarga dimana proses terjadinya penyakit memakan waktu bertahun-
tahun dan sebagian besar berlangsung tanpa gejala.
WHO memprediksikan penderita diabetes mellitus akan menjadi sekitar
366 juta orang pada tahun 2030. Penyumbang peningkatan angka tadi merupakan
negara-negara berkembang, yang mengalami kenaikan penderita diabetes mellitus
150 % yaitu negara penderita diabetes mellitus terbanyak adalah India (35,5 juta
orang), Cina (23,8 juta orang), Amerika Serikat (16 juta orang), Rusia (9,7 juta
orang), dan Jepang (6,7 juta orang).
WHO menyatakan, penderita diabetes mellitus di Indonesia diperkirakan
akan mengalami kenaikan 8,4 juta jiwa pada tahun 2000, menjadi 21,3 juta jiwa
pada tahun 2030. Tingginya angka kematian tersebut menjadikan Indonesia
menduduki ranking ke-4 dunia setelah Amerika Serikat, India dan Cina (Depkes
RI, 2004).
Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), terjadi
pengukuran prevalensi Diabetes mellitus (DM) dari tahun 2001 sebesar 7,5 %
menjadi 10,4 % pada tahun 2004, sementara hasil survey BPS tahun 2003
menyatakan bahwa prevalensi diabetes mellitus mencapai 14,7 % di perkotaan
dan 7,2 % di pedesaan.
Langkah utama untuk mencegah komplikasi dapat dilakukan dengan cara
melakukan diet, mengurangi kalori, melakukan olah raga secara teratur,
mengonsumsi obat-obatan hipoglekimia oral, dengan mengetahui jadwal, jumlah
dan jenis secara tepat.
Berdasarkan data dari rekapan kunjungan pasien selama tahun 2017 bahwa
kasus penyakit tidak menular di Puskesmas Leksono 1, diabetes mellitus
menduduki peringkat ke tiga, setelah hipertensi dan pegal lini
Permasalahan Secara umum ada beberapa permasalahan yang ditemui berkaitan dengan penyakit
Diabetes mellitus, yaitu :
1. Tingkat kesadaran masyarakat yang masih sangat rendah mengenai pentingnya
pengobatan diabetes melitus yang seharusnya dilakukan secara rutin
2. Tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah mengenai bahaya penyakit
diabetes melitus yang tidak terkontrol
3. Pentingnya peran serta pihak puskesmas dan keluarga pasien untuk memotivasi
pasien diabetes untuk rutin kontrol dan berobat.
Perencanaan Diperlukan adanya suatu kegiatan pemberian penyuluhan bagi masyarakat
dan Pemilihan mengenai "komplikasi diabetes mellitus dan pencegahannya" dan berikut adalah
Intervensi ringkasan rencana pelaksanaan penyuluhan mengenai komplikasi diabetes melitus
serta pencegahannya:
Hari / tanggal : Rabu, 21 Februari 2018
Lokasi : Aula Puskesmas Leksono 1
Metode : Penyuluhan dan tanya jawab
Peserta : Peserta Prolanis Puskesmas Leksono 1
Pelaksanaan Penyuluhan pada pasien peserta prolanis Puskesmas Leksono 1 dilaksanakan pada
tanggal 21 Februari 2017 di Aula Puskesmas Leksono 1. Kegiatan Pengobatan
pasien anggota prolanis ini rutin di adakan setiap hari rabu, minggu ke 3 di tiap
bulannya. Peserta yang tergabung dalam pasien prolanis mencapai 60 orang yang
merupakan pasien penderita hipertensi dan diabetes melitus yg terdaftar dengan
anggota BPJS dan sudah mendaftar program prolanis di puskesmas Leksono 1.
Pertemuan ini dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.
Materi yang diberikan adalah tentang definisi diabetes mellitus, faktor risiko
diabetes melitus, gejala klinis, komplikasi serta pencegahan terjadinya komplikasi
dengan mengetahui jadwal, jumlah dan jenis dari olahraga, makanan, obat dan lai
lain
Monitoring Pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan baik, kemudian dilanjutkan tanya jawab.
danEvaluasi Peserta sangat aktif bertanya sehingga diskusi berjalan lancar. Adanya penyuluhan
ini disambut dengan baik oleh para peserta.
Komentar /saran pendamping :

Wonosobo,21 Februari 2018


Peserta, Pendamping,

dr.Firdaus Senopati R dr.Dewanti Retnaningtyas

Anda mungkin juga menyukai