Disusun Oleh:
Pendamping:
Telah disetujui,
Pembimbing
dr. Zulkarnaen
NIP.
Penguji 1 Penguji 2
dr. Dasmiati Olfah dr. Mega Heksana Devi
Lembar Pengesahan...................................................................................... 1
Daftar Isi................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 5
2.1. Tuberkulosis............................................................................................... 8
2.1.1Definisi.................................................................................................. 8
2.1.3 Etiologi................................................................................................. 10
2.1.4 Patofisiologi......................................................................................... 11
2.1.6. Diagnosis.......................................................................................13
2.1.7. Tatalaksana......................................................................................... 13
2.2. Pengetahuan................................................................................................ 13
2.3. Sikap............................................................................................................ 17
2.4.Tindakan....................................................................................................... 17
4.3 Pembahasan....................................................................................... 33
BAB V PENUTUP............................................................................................... 35
5.1 Kesimpulan........................................................................................ 35
5.2 Saran............................................................................................ 35
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 36
LAMPIRAN.......................................................................................................... 38
BAB I
PENDAHULUAN
Lingga; 28.43
Teluk Bakung;
216.88 Pancaroba;
72.71
Data jumlah penduduk miskin yang berada di wilayah kerja Puskesmas Lingga per desa dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
No. Desa Jumlah % jlh Pddk Jlh Pddk
1. Korek 2.585 51 % 5,386
2. Lingga 2.916 52.6 % 5,887
3. Pancaroba 2.129 56 % 4,037
4. Teluk Bakung 2.291 52 % 4,722
JUMLAH 9.921 52.9 % 20,032
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit menular yang masih
menjadi masalah kesehatan sampai saat ini. Penyakit ini termasuk dalam salah
satu penyakit yang mudah menular yang disebabkan oleh bakteri berbentuk
batang (basil) yang dikenal dengan nama mycrobacterium tuberculosis. Penyakit
ini menyerang sistem pernafasan yang berdampak pada gangguan oksigen
didalam tubuh sehingga mempengaruhi metabolisme oksigen didalam sel
sehingga penderita tuberkulosis rentang untuk mengalami kelemahan dan sesak
1
nafas.
Menurut Global Tuberculosis Report 2019 yang dirilis oleh WHO pada 17
Oktober 2019, dunia tidak berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan
“Strategi END TBC tahun 2020” yaitu mengurangi TB sebesar 20 persen dari
jumlah kasus tahun 2015-2018. Akan tetapi, antara 2015 dan 2018, penurunan
kumulatif kasus TB hanya sebesar 6,3%. Pada tahun 2019 jumlah kasus
tuberkulosis yang ditemukan sebanyak 543.874 kasus, menurun bila dibandingkan
semua kasus tuberkulosis yang ditemukan pada tahun 2018 yang sebesar 566.623
2
kasus.
5
saat batuk atau bersin dapat mengakibatkan penularan. Penularan tuberkulosis
paru dipengaruhi tiga aspek seperti pengetahuan, sikap dan tindakan dalam
4
pengetahuan terhadap penyakit tuberkulosis paru.
b. Manfaat Aplikatif
1. Bagi Keluarga
2. Bagi Puskesmas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
2.1.2 Epidemiologi
8
Tuberkulosis paru adalah salah satu dari sepuluh penyakit yang
menyebabkan angka kematian terbesar didunia. Pada tahun 2015 jumlah
penderita TB baru diseluruh dunia sekitar 10,4 juta yaitu laki-laki 5,9
juta, perempuan 3,5 juta dan anak-anak 1,0 juta. Diperkirakan 1,8 juta
meninggal antara lain 1,4 juta akibat TB dan 0,4 juta akibat TB dengan
10
HIV.
2.1.3 Etiologi
9
13
tuberculosis.
2.1.4 Patofisologi
10
berjalan terus dan bakteri terus difagosit atau berkembang biak di dalam
sel. Bakteri juga menyebar melalui kalenjar limfe regional. Makrofag yang
mengalami inifiltrasi menjadi lebih panjang dan sebagian bersatu sehingga
mementuk sel tuberkel epiteloid yang dikelilingi oleh limfosit. Reaksi ini
biasanya berlangsung 10-20 hari. Nekrosis bagian sentral lesi nekrosis ini
diseut nekrosis kaseosa. Daerah yang mengalami nekrosis kaseosa dan
jaringan granulasi di sekitarnya yang terdiri dari epilteloid dan fibroblast
menimbulkan respon yang berbeda. Jaringan granulasi menjadi lebih,
membentuk jaringan parut yang akhirnya membentuk suatu kapsul yang
13
mengelilingi tuberkel.
adalah:5
a. Demam
i. Badan lemas
2.1.6 Diagnosis
15
Diagnosis pada TBC dapat dilakukan diantaranya :
Pasien tuberkulosis jika salah satu uji dahak SPS hasilnya BTA
Positif.
2.1.7 Penatalaksanaan
12
Farmakologi
Pada fase intensif (awal) penderita mendapatkan obat setiap hari dan
diawasi langsung untuk mencegah terjadinya kekebalan terhadap
semua OAT, terutama Rifampisin. Bila pengobatan fase intensif
tersebut diberikan secara tepat, biasanya penderita yang menularkan
penyakit menjadi tidak menularkkan penyakit dalam kurung waktu 2
minggu. Sebagian besar penderita Tuberkulosis BTA positif menjadi
BTA negative (Konversi) pada akhir pengobatan intensif. Pengawasan
ketat dalam tahap intensif sangat penting untuk mencegah terjadinya
kekebalan obat.
a. Menutup mulut pada waktu batuk dan bersin dengan sapu tangan
atau tisu.
b. Tidur terpisah dari keluarga terutama pada dua minggu pertama
pengobatan.
13
tanah.
2.2 Pengetahuan
2.2.1 Pengertian
1. Tahu (Know)
14
pertanyaan
2. Memahami (Comprehension)
3. Aplikasi (Application)
4. Analisis (Analysis)
5. Sintesis (Synthesis)
6. Evaluasi (Evaluation)
15
1) Penyebab penyakit
4) Melalui jalan
pikiran b. Cara modern:
a. Faktor Internal :
1) Pendidikan
Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan, dan
bantuan yang diberikan kepada anak yang tertuju kepada
kedewasaan. Sedangkan GBHN Indonesia mendefinisikan lain,
bahwa pendidikan sebagai suatu usaha dasar untuk menjadi
kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan
berlangsung seumur hidup.
2) Minat
16
Minat diartikan sebagai suatu kecenderungan atau keinginan
yang tinggi terhadap sesuatu dengan adanya pengetahuan yang
tinggi didukung minat yang cukup dari seseorang sangatlah
mungkin seseorang tersebut akan berperilaku sesuai dengan apa
yang diharapkan.
3) Pengalaman
4) Usia
a) Ekonomi
17
Informasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan sebagai
c) Kebudayaan/Lingkungan
2.3 Sikap
2.3.1 Pengertian
18
Sikap itu terdiri dari 3 komponen pokok, yaitu :
a. Menerima (receiving)
c. Menghargai (valuing)
19
1) Bagaimana penilaian atau pendapat seseorang terhadap gejala
atau tanda penyakit,
2) Penyebab penyakit
19
2.3.3 Komponen Sikap
a. Komponen kognitif
20
b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting
c. Pengaruh Kebudayaan
d. Media massa
mempengaruhi sikap.
f. Faktor emosional
Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan
yang didasari emosi yang berfungsi sebagai sebagai semacam
2.4 Tindakan
Tindakan merupakan bentuk nyata dari sikap. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, bahwa sikap merupakan kecenderungan untuk bertindak (praktik).
Namun sikap belum tentu terwujud dalam tindakan. Sebab terbentuknya
tindakan memerlukan keberadaan faktor-faktor lainnya seperti ada tidaknya
fasilitas ataupun sarana dan prasarana. Tindakan dapat dibedakan
21
menjadi 3 tingkatan menurut kualitasnya, yaitu praktik terpimpin (guided response),
praktik secara mekanisme (mechanism), dan adopsi (adoption).19
METODE PENELITIAN
Penentuan Populasi
23
Penentuan Sampel
Besar sampel pada penelitian ini harus memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
24
yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik pengambilan sampel
pada penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh. Sampling
jenuh adalah teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah
populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin
membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
Perilaku Kesehatan
(Notoatmodjo,
2014: 27-28)
26
Definisi Operasional Cara Skala Cara Pengukuran
Untuk pertanyaan
favourable:
1. Sangat setuju =
3
2. Setuju = 2
3. Tidak setuju =
1
4. Sangat tidak
setuju = 0
Untuk pernyataan
unfavourable
berlaku
sebaliknya
Kategori:
1. Sikap negatif,
jika skor antara
1-15.
2. Sikap positif,
jika skor antara
16-30.
(Hamidi, 2011:
38)
27
Variabel Definisi Operasional Cara Skala Cara Pengukuran
Pengumpu- Data
lan Data
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber utama dari individu
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:
1. Dokumentasi
2. Wawancara
29
dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan responden yang diwawancarai dengan atau
tanpa menggunakan pedoman (guid) wawancara.
Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik.
Instrumen penelitian pada penelitian ini adalah kuesioner berbentuk formulir
yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berfungsi untuk mengetahui
karekteristik individu. Kuesioner ditanyakan secara lisan melalui wawancara
dan lembar kuisioner diisi oleh pewawancara.
Penyajian Data
Setelah seluruh kuisioner terisi penuh dan benar, serta sudah melewati
pengkodean, maka langkah selanjutnya adalah memproses data agar data yang
sudah dientry dapat dianalisis. Pemrosesan data dilakukan dengan cara
melakukan entry data dari daftar pertanyaan ke program komputer.
d. Scoring
30
Angka-angka yang telah tersusun pada tahap pengkodean kemudian
dijumlahkan menurut kategori yang telah ditentukan peneliti. Skor jawaban
dinilai dari jawaban tertinggi sampai jawaban terendah menurut skala yang
telah ditentukan. Hasil perhitungan skor dari masing-masing jawaban tersebut
kemudian diketegorikan untuk masing-masing variabel penelitian.
e. Tabulasi (Tabulating)
1. Prinsip Manfaat
31
tidak akan dipergunakan dalam hal hal yang dapat merugikan subjek
dalam bentuk apa pun.
c. Informed consent
32
BAB IV
0
Kecamatan Putussibau Selatan secara astronomi terletak antara 0,5
0 0
Lintang Utara sampai 1,4 Lintang Selatan dan antara 111,40 Bujur Barat
0
sampai 114,10 , Bujur Timur dengan Ibu Kota Kedamin. Adapun batas
wilayah kecamatan Putussibau selatan adalah sebagai berikut :
Dengan kondisi wilayah yang sangat luas, dan transportasi jalan darat
yang masih terbatas sehingga masyarakat masih menggunakan jalur sungai
sebagai alat transportasi untuk menghubungkan satu desa ke desa lainnya.
Wilayah ini masih terdapat 4 desa daerah terpencil dan sulit dijangkau dengan
menggunakan kendaraan darat. Kondisi ini diperparah dengan faktor
pengetahuan kesehatan masyarakat yang relatif rendah.
33
4.2 Hasil Penelitian
Pengumpulan data penelitian dilakukan pada bulan Mei 2021. Data yang
diambil adalah data primer yang diambil melalui kuisioner dan pengamatan
langsung. Terdapat enam partisipan yang berpatisipasi dalam penelitian
”Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Pada Penderita Tuberkulosis Paru
di Kedamin Hulu , Wilayah Kerja Puskesmas Putussibau Selatan” .
Variabel N %
Jenis Kelamin
Laki-laki 3 50%
Perempuan 3 50%
Usia
Produktif 5 83%
Tidak Produktif 1 17%
Status
Pekerjaan
Bekerja 4 67%
Tidak Bekerja 2 33%
35
Berdasarkan variabel tindakan, maka responden lebih banyak memiliki
tindakan yang buruk dalam upaya pencegahan dan penularan tuberkulosis yaitu
sebanyak 67% responden jika dibandingkan dengan responden yang mempunyai
tindakan upaya pencegahan tuberkulosis yang baik yaitu sebanyak 33%.
4.3 Pembahasan
36
meningkatkan upaya edukatif pada masyarakat yang masih memiliki
pemahaman bahwa tuberkulosis paru dapat disembuhkan.
saja seseorang hanya bersikap positif dalam hal mencegah tuberkulosis karena
meniru orang tuanya. Masyarakat yang memiliki sikap kurang, tetapi memiliki
upaya pencegahan tuberkulosis baik disebabkan adanya keinginan atau rasa takut
tertular penyakit tuberkulosis namun memiliki pengetahuan yang kurang sehingga
mereka tidak mengetahui bahwa yang dilakukan dapat menyebabkan penularan
tuberkulosi.
37
pencegahan tuberkulosis sudah baik, tetapi konsistensi dengan upaya pencegahan
tuberkulosis masih ada yang kurang. Misalnya, masih ada masyarakat yang tidak
menutup mulut saat bersin atau batuk, walaupun mereka sebenarnya mengetahui
bahwa menutup mulut saat bersin atau batuk merupakan salah satu upaya
pencegahan tuberkulosis.
38
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Bagi Keluarga
Bagi Masyarakat
39
DAFTAR PUSTAKA
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatanindonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf
4. Asiah, I., Suyanto, S., & Munir, S. M. (2013). Gambaran Perilaku Pasien
Tb Paru terhadap Upaya Pencegahan Penyebaran Penyakit Tb Paru pada
Pasien yang Berobat di Poli Paru RSUD ArifinAchmad Provinsi
Riau(Doctoral dissertation, Riau University).
10. WHO. (2016). Global Tuberculosis Report 2016. Cdc 2016, (Global TB
Report 2016), 214. https://doi.org/ISBN 978 92 4 156539 4
40
11. Nizar, Muhammad. (2017). Pemberantasan dan Penanggulangan
Tuberkulosis. Yogyakarta: Gosyen Publishing
12. Brooks, G. F., Carroll, K. C., Butel, J. S., Morse, S. A., & Mietzner, T. A.
(2010). Mikrobilogi Kedokteran ( Jawetz, Melnick, Adelbergs’s Medical
14. Danusantoso, H. (2012). Buku Saku Ilmu Penyakit Paru. (Y. J. Suyono,
Ed.) (2nd ed.). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
21. Suhardi. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Pasien TB Paru dengan
Perilaku Pencegahan Penularan TB Paru di Wilayah Puskesmas Pringsurat
Kabupaten Temenggung Tahun 2008. Artikel Publikasi, 2008.
41
LAMPIRAN
42
Lembar Kuisioner
LEMBAR KUISIONER TB
Jam : ………………….
Nama:
.…………………………………………………………….
Usia:
……………………………………………………………..
Jenis Kelamin :L/P
Agama : Islam / Kristen / Katolik / Hindu / Budha
Alamat :
……………………………………………………………..
RT: ………………….. RW:
……………………………...
Kecamatan :
……………………………………………………………..
Pendidikan : ………
B. Pengetahuan Tentang TB
43
B2. Apakah penyakit a. Ya
tuberculosis/TB/TBC merupakan b. Tidak
penyakit menular?
44
B10. Pengobatan yang Anda jalani e. Ya
sekarang adalah pengobatan f. Tidak
jangka panjang.
C. Sikap Terhadap TB
45
C17. Untuk menghindari penularan TB
paru, alat makan dan minum yang
digunakan penderita yang sudah
dicuci sebaiknya dijadikan satu
dengan alat makan orang lain.
46
C25. Saya akan berhenti minum obat TB
berwarna merah.
D. Tindakan Terhadap TB
47
e. Tidak Pernah
92
(2016), Humaira (2013), Bustan
(2007) dan Romlah (2016)
48
93