FORMAT PENILAIAN OSPE

(OBJECTIVE STRUCTURE PRACTICAL EXAMINATION)

BALUT BIDAI

TINDAKAN
NO ASPEK YANG DINILAI
YA TIDAK
1. TAHAP PRE-INTERAKSI
a. Menyiapkan alat-alat dan dekatkan pada klien.
b. Mencuci tangan.
c. Memakai sarung tangan jika perlu.
2. TAHAP ORIENTASI
a. Member salam dan senyum kepada klien (BHSP).
b. Menjelaskan kegiatan dan tujuan yang akan dilakukan.
c. Menjelaskan wajtu yang dibutuhkan
d. Menjelaskan kerahasian bila perlu pasang tirai.
e. Mengatur posisi klien.
3. TAHAP KERJA
1. Melihat tubuh mana yang akan dibalut.
2. Mengatur posisi klien tanpa menutupi bagian yang akan dilakukan
tindakan.
3. Melespaskan pakaian yang menutupi tempat untuk mengambil
tindakan.
4. Memperhatikan tempat yang akan dibalut dengan menjawab
pertanyaan berikut.
a. Bagian tubuh yang mana.
b. Apakah ada luka terbuka atau tidak.
c. Bagaimana luas luka terbuka.
d. Apakah perlu membatasi gerak bagian tubuh tertentu atau
tidak.
5. Memilih jenis balutan yang akan dipergunaan atau dikombinasi.
6. Jika luka terbuka, sebelum dibalut perlu diberi disinfektan atau
balut dengan pembalut yang mengandung obat disinfektan atau
diisolasi/direposisi.
7. Menentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan hal-hal
berikut.
a. Dapat membatasi pergeseran atau gerak bagian tubuh lainnya.
b. Sesedikit mungkin membatasi gerak bagian tubuh yang lain.
c. Usahakan posisi balutan yang paling nyaman untuk kegiatan
pokok penderita.
d. Tidak mengganggu peredaran darah misalnya pada saat
membalut berlapis-lapis.
e. Tidak mudah kendor atau lepas.

8. Cara membalut dengan mitela

a. Salah satu sisi mitela dilipat 3-4 cm sebanyak 1-3 kali.
b. Mempertahankan sisi yang telah terlipat diletakkan di luar
bagian yang akan dibalut, lalu diterik secukupnya dan kedua
ujung sisi diikat.

8.Cara membalut dengan pita

a. Memilih pembalut pita dengan ukuran lebar yang sesuai
berdasarkan besar bagian tubuh yang akan dibalut.
b. Balutan pita biasanya beberapa lapis, dimulai dari salah satu
ujung yang diletakkan dari proksimal ke distal mentup sepanjang
bagian tubuh yang akan dibalut kemudian dari distal ke
 proksimal dibebatkan dengan arah bebatan saling menyilang dan
tumpang tindih antara bebatan yang satu dengan bebatan
berikutnya
c. Kemudian ujung yang dalam tadi diikat dengan ujung yang lain
secukupnya.

8.Cara membalut dengan plester

a. Jika ada luka terbuka
1. Luka diberi obat antiseptic
2. Tutup luka dengan kasa
3. Lalu letakkan pembalut plester
b. Jika untuk fiksasi (misalnya tulang patah/terkilir)
Balutan plester dibuat stapping dengan membebat berlapis-lapis
dari distal ke proksimal dan untuk membatasi gerakan tertentu,
masing-masing ujungnya perlu difiksasi dengan plester

8.Cara membalut dengan kasa steril

Biasanya dijual dalam bahan yang steril dan baru dibuka pada saat
dipakai.
4. TAHAP TERMINASI
a. Merapikan klien dan alat-alat.
b. Mencuci tangan dengan prosedur yang benar.
c. Memperhatikan keadaan umum klien
d. Mendokumentasikan tindakan

FORMAT PENILAIAN OSPE

(OBJECTIVE STRUCTURE PRACTICAL EXAMINATION)
 BALUT BIDAI

No Aspek Yang Dinilai Tindakan

Ya Tidak
1 TAHAP PRE-INTERAKSI
a. Menyiapkan alat-alat dan dekatkan pada klen
b. Mencuci tangan
c. Memakai sarung tangan jika perlu
2 TAHAP ORIENTASI
a. Memberi salam dan senyum kepada klien (BHSP)
b. Menjelaskan kegiatan dan tujuan yang akan dilakukan
c. Menjelaskan waktu yang akan dibutuhkan.
d. Menjelaskan kerahasian bila perlu pasang tirai
e. Mengatur posisi klien
3 TAHAP KERJA
1. Melihat bagian tubuh mana yang akan dibidai
2. Melepaskan pakaian atau perhiasan yang menutupi tempat untuk
mengambil tindakan.
3. Memperhatikan tempat yang akan dibalut dengan menjawab
pertanyaan berikut:
a. Bagian tubuh yang mana
b. Apakah ada luka terbuka.
c. Apakah perlu membatasi gerak bagian tubuh tertentu atau
tidak
4. Melakukan pembidaian dengan melewati dua sendi.
5. Hasil pembidaian
a. Harus cukup jumlahnya, dimulai dari bagian bawah tempat
yang patah.
b. Tidak kendur dan keras
4 TAHAP TERMINASI
a. Merapihkan klien dan alat-alat
b. Mencuci tangan
c. Memperhatikan keadaan umum klien
d. Mendokumentasikan tindakan

KOMPETENSI 1 2
Komunikasi Peserta ujian sama sekali tidak
terapeutik melakukan prinsip komunikasi
terapeutik (menghormati pasien,
membungkukan badan kepasien
dan keluarga, responsive, dan
komunikasi dengan bahasa yang
baik)
Performance Peserta ujian tidak memulai dan
mengakhiri dengan baik serta
tidak meminta izin secara lisan
tidak melakukan poin berikut:
1. Melakukan setiap tindakan
dengan berhati-hati dan teliti
sehingga tidak membahayakan
klien, keluarga dan diri sendiri
2. Memperhatikan kenyamanan
klien
3. Melakukan tindakan sesuai
prioritas
4. Menunjukan rasa hormat kepada
klien
RUBRIK PENILAIAN OSCE
Peserta ujian menunjukkan
kemampuan berkomunikasi
dengan menerapkan 2 dari 4
prinsip berikut:
1. Mampu membina hubungan
baik dengan pasien secara
verbal non verbal (ramah,
terbuka, kontak mata, salam,
empati dan hubungan
komunikasi dua arah, respon)
2. Mampu menjelaskan tujuan
dari tindakan yang akan
dilakukan
3. Mampu menjelaskan dengan
bahasa yang sederhana
tentang tindakan yang akan
dilakukan
4. Mampu menjelaskan tanda
dan gejala kepada pasien atau
keluarga jika terjadi masalah
Memulai dan mengakhiri dengan
baik serta meminta izin secara
lisan dan melakukan 1-2 poin
diantara 4 hal berikut:
1. Melakukan setiap tindakan
dengan berhati-hati dan teliti
sehingga tidak
membahayakan klien dan diri
sendiri
2. Memperhatikan kenyamanan
klien
3. Melakukan tindakan sesuai
prioritas
4. Menunjukan rasa hormat
3 4
Peserta ujian menunjukkan
kemampuan berkomunikasi dengan
menerapkan 3 dari 4 prinsip berikut:
1. Mampu membina hubungan baik
dengan pasien secara verbal non
verbal (ramah, terbuka, kontak
mata, salam, empati dan
hubungan komunikasi dua arah,
respon)
2. Mampu menjelaskan tujuan dari
tindakan yang akan dilakukan
3. Mampu menjelaskan dengan
bahasa yang sederhana tentang
tindakan yang akan dilakukan.
4. Mampu menjelaskan tanda dan
gejala jika terjadi masalah
Memulai dan mengakhiri dengan
baik serta meminta izin secara lisan
dan melakukan 3 poin diantara 4 hal
berikut:
1. Melakukan setiap tindakan
dengan berhati-hati dan teliti
sehingga tidak membahayakan
klien dan diri sendiri
2. Memperhatikan kenyamanan
klien
3. Melakukan tindakan sesuai
prioritas
4. Menunjukan rasa hormat kepada
klien
SKO
R
Peserta ujian menunjukkan
kemampuan berkomunikasi
dengan menerapkan seluruh
prinsip berikut:
1. Mampu membina hubungan
baik dengan pasien secara
verbal non verbal (ramah,
terbuka, kontak mata, salam,
empati dan hubungan
komunikasi dua arah, respon)
2. Mampu menjelaskan tujuan
dari tindakan yang akan
dilakukan
3. Mampu menjelaskan dengan
bahasa yang sederhana tentang
tindakan yang akan dilakukan.
4. Mampu menjelaskan tanda dan
gejala jika terjadi masalah
Memulai dan mengakhiri dengan
baik serta meminta izin secara
lisan dan melakukan di bawah ini
secara lengkap:
1. Melakukan setiap tindakan
dengan berhati-hati dan teliti
sehingga tidak membahayakan
klien dan diri sendiri
2. Memperhatikan kenyamanan
klien
3. Melakukan tindakan sesuai
prioritas
4. Menunjukan rasa hormat
kepada klien
 SKO
KOMPETENSI 1 2 3 4
R
kepada klien