Anda di halaman 1dari 12

84.

MEMBERIKAN THERAFY OBAT SUPPOSITORIA

PENGERTIAN Pemberian obat dengan cara dimasukkan melalui anus

TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter

KEBIJAKAN Pasien yang memerlukan bantuan dalam memasukkan obat melalui anus

PROSEDUR PERALATAN
1. Perlak dan pengalas
2. Obat sesuai program terap
3. Gunting atau pisau
4. Hand schoen
5. Bengkok 1 buah
6. Tissue

PROSEDUR PELAKSANAAN
A. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi miring ke salah satu sisi, kaki sebelah atas ditekuk (posisi sim)
2. Membentangkan perlak dibawah bokong pasien
3. Membuka bungkus obat
4. Memakai sarung tangan
5. Membuka bokong pasien hingga anus terlihat
6. Memasukkan obat perlahan-lahan, dorong hingga masuk
7. Meminta pasien tidak menahan masuknya obat dan tidak mengejan (rileks),
pastikan obat masuk
8. Merapikan pasien

D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat

UNIT TERKAIT 1. RUANG RAWAT INAP


2. POLI RAWAT JALAN
3. UGD
81. MEMBERI TERAPI OBAT PER IC

PENGERTIAN Pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam kulit (intra
cutan)

TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter

KEBIJAKAN Pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara intra cutan (I.C)

PROSEDUR PERSIAPAN ALAT:


1. Sarung tangan 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum 1 (steril)
4. Bak spuit 1
5. Kapas alcohol dalam kom (secukupnya)
6. Perlak dan pengalas
7. Obat sesuai program terapi
8. Bengkok 1
9. Alat tulis/bolpoint
10. Buku injeksi/daftar obat

PROSEDUR PELAKSANAAN
A. Tahap PraInteraksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan obat dengan benar
4. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien sesuai tempat penyuntikan
2. Memasang perlak dan alasnya
3. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
4. Memakai hand schoon
5. Membersihkan kulit tempat suntikan dengan kapas alcohol (melingkar dari
arah dalam ke luar)
6. Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk meregangkan kulit
7. Menusuk spuit dengan kemiringan 15-20o, jarum masuk kurang lebih 0,5 cm
8. Memasukkan obat ke dalam kulit perlahan, pasyikan ada penonjolan
9. Mencabut jarum dari tempat tusukan
10. Memberi tanda lingkaran sekitar tusukan
11. Membuang spuit ke dalam bengkok
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
UNIT TERKAIT 1. RUANG RAWAT INAP
2. POLI RAWAT JALAN
3. UGD
85. MEMBERIKAN TERAFY OBAT MELALUI KULIT/TOPICAL

PENGERTIAN Pemberian obat secara topikal adalah memberikan obat secara lokal
pada kulit

TUJUAN Tujuan dari pemberian obat topikal secara umum adalah untuk
memperoleh reaksi lokal dari obat tersebut.

KEBIJAKAN 34) Prosedur kerja

PROSEDUR 1. PERSIAPAN ALAT


a) Obat topical sesuai yang dipesankan (krim, lotion, aerosol,
bubuk, spray)
b) Buku obat
c) Kassa kecil steril (sesuai kebutuhan)
d) Sarung tangan
e) Lidi kapas atau tongue spatel
f) Baskom dengan air hangat, waslap, handuk dan sabun basah
g) Kassa balutan, penutup plastic dan plester (sesuai kebutuhan)
2. PROSEDUR KERJA
a) Cek instruksi dokter untuk memastikan nama obat, daya kerja
dan tempat pemberian.
b) Cuci tangan
c) Atur peralatan disamping tempat tidur klien
d) Tutup gorden atau pintu ruangan
e) Identifikasi klien secara tepat
f) Posisikan klien dengan tepat dan nyaman, pastikan hanya
membuka area yang akan diberi obat
g) Inspeksi kondisi kulit. Cuci area yang sakit, lepaskan semua
debris dan kerak pada kulit
h) Keringkan atau biarkan area kering oleh udara
i) Bila kulit terlalu kering dan mengeras, gunakan agen topikal
j) Gunakan sarung tangan bila ada indikasi
k) Oleskan agen topical :
(1) Krim, salep dan losion yang mengandung minyak
(a) Letakkan satu sampai dengan dua sendok teh obat di telapak
tangan kemudian lunakkan dengan menggosok lembut diantara
kedua tangan
(b) Usapkan merata diatas permukaan kulit, lakukan gerakan
memanjang searah pertumbuhan bulu.
(c) Jelaskan pada klien bahwa kulit dapat terasa berminyak
setelah pemberian

(2) Lotion mengandung suspensi


(a) Kocok wadah dengan kuat
(b) Oleskan sejumlah kecil lotion pada kassa balutan atau
bantalan kecil
(c) Jelaskan pada klien bahwa area akan terasa dingin dan
kering.
(3) Bubuk
(a) Pastikan bahwa permukaan kulit kering secara menyeluruh
(b) Regangkan dengan baik lipatan bagian kulit seperti diantara
ibu jari atau bagian bawah lengan
(c) Bubuhkan secara tipis pada area yang bersangkutan

(4) Spray aerosol


(a) Kocok wadah dengan keras
(b) Baca label untuk jarak yang dianjurkan untuk memegang
spray menjauhi area (biasanya 15-30 cm)
(c) Bila leher atau bagian atas dada harus disemprot, minta klien
untuk memalingkan wajah dari arah spray.
(d) Semprotkan obat dengan cara merata pada bagian yang sakit
l) Rapikan kembali peralatan yang masih dipakai, buang
peralatan yang sudah tidak digunakan pada tempat yang sesuai.
m)Cuci tangan

UNIT TERKAIT 1.UNIT RAWAT JALAN


2.UNIT RAWAT INAP

83. MEMBERIKAN THERAPI OBAT TETES

PENGERTIAN Pemberian obat berupa cairan kedalam mata, telinga,ataupun hidung

TUJUAN 1. Pada Mata:


a)Untuk mengobati gangguan pada mata
b) Untuk mendilatasi pupil pada pemeriksaan struktur internal mata
c) Untuk melemahkan otot lensa mata pada pengukuran refraksi mata
d) Untuk mencegah kekeringan pada mata

2. Pada telinga

a) Untuk memberikan effek terapi lokal (mengurangi peradangan,


membunuh organisme penyebab infeksi pada kanal telinga eksternal)
b) Menghilangkan nyeri
c) Untuk melunakkan serumen agar mudah untuk diambil

3. Pada Hidung

a) Untuk mengencerkan sekresi dan memfasilitasi drainase dari hidung


b) Mengobati infeksi dari rongga hidung dan sinus

KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Pada Mata
Persiapan alat
a) Botol obat dengan penetes steril atau salep dalam tube (tergantung
jenis sediaan obat)
b) Buku obat
c) Bola kapas kering steril (stuppers)
d) Bola kapas basah (normal salin) steril
e) Baskom cuci dengan air hangat
f) Penutup mata (bila perlu)
g) Sarung tangan
2) Prosedur kerja
a) Cek instruksi dokter untuk memastikan nama obat, daya kerja dan
tempat pemberian.
b) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
c) Identifikasi klien secara tepat
d) Jelaskan prosedur pengobatan dengan tepat
e) Atur klien dengan posisi terlentang atau duduk dengan hiperektensi
leher
f) Pakai sarung tangan
g) Dengan kapas basah steril, bersihkan kelopk mata dari dalam keluar
h) Minta klien untuk melihat ke langit - langit
i) Teteskan obat tetes mata :
(1) Dengan tangan dominan anda di dahi klien, pegang penetes mata
yang terisi obat kurang lebih 1-2 cm (0,5 – 0,75 inci) diatas sacus
konjungtiva. Sementara jari tangan non dominan menarik kelopak mata
kebawah.
(2) Teteskan sejumlah obat yang diresepkan kedalam sacus konjungtiva.
Sacus konjungtiva normal menahan 1-2 tetes. Meneteskan obat tetes ke
dalam sacus memberikan penyebaran obat yang merata di seluruh mata.
(3) Bila klien berkedip atau menutup mata atau bila tetesan jatuh ke
pinggir luar kelopak mata, ulangi prosedur
(4) Setelah meneteskan obat tetes, minta klien untuk menutup mata
dengan perlahan
(5) Berikan tekanan yang lembut pada duktus nasolakrimal klien selama
30-60 detik

Pada Telinga:
Persiapan alat
a) Botol obat dengan penetes steril
a) Buku obat
b) Cotton bud
c) Normal salin
d) Sarung tangan

Prosedur kerja
a) Cek kembali pengobatan, waktu, jumlah dan dosis serta pada telinga
bagian mana obat harus diberikan.
b) Siapkan klien
(1) Identifikasi klien dengan tepat dan tanyakan namanya
(2) Sediakan asisten bila diperlukan, untuk mencegah cidera pada bayi
dan anak kecil
(3) Atur posisi klien miring kesamping (side lying) dengan telinga yang
akan diobati pada bagian atas.
c) Bersihkan daun telinga dan lubang telinga
(1) Gunakan sarung tangan bila dicurigai ada infeksi
(2) Dengan menggunakan cotton bud yang dibasahi cairan, bersihkan
daun telinga dan meatus auditory
d) Hangatkan obat dengan tangan anda atau rendam obat ke dalam air
hangat dalam waktu yang singkat
e) Tarik daun telinga keatas dan kebelakang (untuk dewasa dan anak-
anak diatas 3 tahun), tarik daun telinga kebawah dan kebelakang (bayi)
f) Masukkan sejumlah tetes obat yang tepat sepanjang sisi kanal telinga
g) Berikan penekanan yang lembut beberapa kali pada tragus telinga
h) Minta klien untuk tetap berada pada posisi miring selama 5 menit.
i) Kaji respon klien
Kaji pada karakter dan jumlah pengeluaran, adanya ketidaknyamanan
dan lain sebagainya. Lakukan segera setelah obat dimasukkan dan
ulangi pada saat efek obat telah bekerja.
j) Rapikan alat dan buang peralatan yang sudah tidak dipakai
k) Dokumentasikan semua tindakan

Pada Hidung:
Persiapan alat
a) Botol obat dengan penetes steril
b) Buku obat
c) Sarung tangan

Prosedur kerja
a) Cek kembali pengobatan, waktu, jumlah dan dosis serta pada telinga
bagian mana obat harus diberikan.
b) Siapkan klien
(1) Identifikasi klien dengan tepat dan tanyakan namanya
(2) Sediakan asisten bila diperlukan, untuk mencegah cidera pada bayi
dan anak kecil
(3) Atur posisi klien berbaring supinasi dengankepala hiperekstensi
diatas bantal (untuk pengobatan sinus ethmoid dan sphenoid) atau
posisi supinasi dengan kepala hiperektensi dan miring kesamping
(untuk pengobatan sinus maksilaris dan frontal)
c) Bersihkan lubang telinga
d) Gunakan sarung tangan bila dicurigai ada infeksi
e) Masukkan sejumlah tetes obat yang tepat pada bagian tengah konka
superior tulang etmoidalis
f) Minta klien untuk tetap berada pada posisi ini selama 1 menit
g) Kaji respon klien
Kaji pada karakter dan jumlah pengeluaran, adanya ketidaknyamanan
dan lain sebagainya. Lakukan segera setelah obat dimasukkan dan
ulangi pada saat efek obat telah bekerja.
h) Rapikan alat dan buang peralatan yang sudah tidak dipakai
i) Dokumentasikan semua tindakan
Unit terkait
1. Poli Mata
2. Poli THT
3. Ruang Rawat Inap
86. MENGAMBIL SAMPLE DARAH PERIFER

PENGERTIAN Pengambilan darah dilakukan untuk memeriksa dan menegakkan diagnose


suatu penyakit
TUJUAN Sebagai acuan dalam pengambilan darah secara baik dan benar
KEBIJAKAN Pelaksanaan pengambilan darah harus mengikuti langkah – langkah yang
tertuang dalam Standar Prosedur Operasional, dilakukan petugas
Laboratorium

PROSEDUR Persiapan Alat : 1. Autoclick 2. Lancet 3. Tabung Vacutainer 4. Handscoon 5.


Jas Labor 6. Masker 7. Kaca Slide 8. Alkohol Swab

Prosedur kerja:
1. Petugas mencuci tangan sebelum bekerja
2. Petugas memakai jas labor
3. Petugas memakai masker
4. Petugas memakai handscoon
5. Petugas mempersiapkan peralatan
6. Petugas mempersiapkan bahan penunjang
7. Petugas memanggil nama pasien sesuai urutan kedatangan pasien
8. Pasien datang ke laboratorium membawa rujukan TB 05 dari poli
9. Petugas mempersilahkan pasien duduk, menanyakan nama, umur, dan
alamat lengkap
10.Petugas membersihkan bagian ujung jari tangan yang akan diambil darah
dengan alcohol swab
11.Petugas memasang jarum lanset kedalam autoklik
12.Petugas menusuk jari dengan lanset autoklik dengan kedalaman 5
mmikron, agar diperoleh tetesan darah yang banyak tanpa menekan ujung jari
(karna berpengaruh terhadap sel darah)
13.Petugas memasukan darah kedalam tabung, kaca objek atau alat
UNIT TERKAIT 1. Poli Rawat Jalan
2. Ruang rawat Inap

87. melakukan perawatan luka kecil

PENGERTIAN Penggantian/mengganti balutan untuk membantu dalam proses penyembuhan


luka
TUJUAN 1. Menghilangkan sekresi yg menumpuk & jaringan mati pada luka insisi.
2. Mempermudah proses penyembuhan luka.
3. Mengurangi pertumbuhan mikroorganisme terhadap luka/insisi.

KEBIJAKAN
PROSEDUR Persiapan Alat :
1. Set ganti balut steril (pinset cirrurgis, pinset anatomis, kasa, & lidi kapas).
2. Kasa steril tambahan atau bantalan penutup (apabila butuh).
3. Handuk.
4. Handscoen bersih & handscoen steril.
5. kapas bulat
6. lidi kapas steril.
7. Bethadine,
8. Korentang steril.
9. Nacl 0.9%
10. Nierbeken/bengkok.
11. Baki instrumen/meja dorong & perlak / pengalas.
12. Kantong plastik tempat sampah.
Persiapan Klien :
1. Menjelaskan kepada klien beserta keluarga mengenai tujuan & prosedur
tindakan yg akan segera dilakukan.
2. Menjamin atas pemenuhan kebutuhan privacy klien.
3. Mengatur ketinggian tempat tidur untuk memudahkan tindakan yang akan
dilakukan.
Implementasi
1. Mencuci tangan.
2. Menyiapkan & mendekatkan peralatan.
3. Membuka set ganti balut.
4. Menambahkan kasa steril & lidi kapas steril secukupnya kedalam set ganti
balut.
5. Menggunakan handscoen bersih.
6. Meletakkan handuk menutup bagian tubuh privasi klien yg terbuka.
7. Meletakkan perlak di bawah luka.
8. Mengatur posisi yg nyaman & tepat buat perawatan luka.
9. Membuka plester searah tumbuhnya rambut & membuka balutan dengan
cara hati-hati, masukkan balutan kotor kedalam kantong plastik yg telah
disediakan.
10. Membuka handscoen bersih & ganti dengan handscoen steril.
11. Membersihkan seputar luka dengan nacl swab :
12. Membersihkan dari arah bagian atas kebawah disetiap sisi luka dengan
arah ke luar menjauh dari luka (1 swab buat 1 kali usapan).
13. Membersihkan sisi sebelah luka dari bagian atas ke bawah diikuti sisi
sebelahnya dengan arah usapan menjauhi dari area lokasi luka (1 nacl
swab untuk 1 kali usapan).
14. Mengolesi luka dengan bethadine mulai sejak dari tengah luka.
15. Selanjutnya menutup luka dengan kasa steril, & lakukan fiksasi dengan
plester pada area pinggiran kasa pembalut.
16. Menuliskan tanggal & diwaktu mengganti balutan pada plester & tempelkan
pada balutan.
17. Merapihkan klien & membereskan alat-alat.
18. Melepaskan handscoen & mencuci tangan.

UNIT TERKAIT 1. Poli Bedah


2. Poli Kebidanan
88. Memberikan Inhalasi

PENGERTIAN Pemberian inhalasi uap dengan obat/tanpa obat menggunakan nebulator

TUJUAN 1. Mengencerkan sekret agar mudah dikeluarkan


2. Melonggarkan jalan nafas

KEBIJAKAN Kebijakan
(Berdasarkan UU.... dan Peratuan.....
PROSEDUR
Persiapan Alat dan Bahan
1. Set nebulizer
2. Obat bronkodilator
3. Bengkok 1 buah
4. Tissue
5. Spuit 5 cc
6. Aquades

Pelaksanaan
A. Tahap PraInteraksi
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat

Tahap Orientasi
1.Memberikan salam dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien

Tahap Kerja
1. Menjaga privacy pasien
2. Mengatur pasien dalam posisi duduk
3. Menempatkan meja/troly di depan pasien yang berisi set nebulizer
4. Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai takaran
5. Memastikan alat dapat berfungsi dengan baik
6. Memasukkan obat sesuai dosis
7. Memasang masker pada pasien
8. Menghidupkan nebulizer dan meminta pasien nafas dalam sampai obat
habis
9. Bersihkan mulut dan hidung dengan tissue

Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan pasien/keluarga
3. Membereskan alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAIT

82. MEMBERI THERAPI OBAT SUBLINGUAL

PENGERTIAN Pemberian obat yang dilakukan dengan cara di taruh dibawah lidah
TUJUAN Agar efek yang ditimbulkan lebih cepat karena pembuluh darah dibawah lidah
absorpsinya lebih baik
KEBIJAKAN
PROSEDUR Persiapan Alat
1) 1.Obat yang sudah ditentukan
2) 2.Tongspatel (bila perlu)
3) 3.Sarung tangan/ handscone
4) 4.Kasa untuk membungkus tongspatel
5. Buku rencana pengobatan pasien.

Persiapan Pasien
1) 1. Cek perencanaan keperawatan pasien.
2) 2. Menjelaskan tujuan pemberian obat sublingual.
3) 3. Pasien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan.
4) 4. Posisikan pasien dengan posisi yang nyaman.

c. Persiapan Lingkungan
1) 1. Bekerja sebaiknya dari sebelah kanan pasien.
2) 2. Tempatkan alat agar mudah bekerja.
3) 3. Meminta pengunjung atau keluarga menunggu di luar.
4) 4.Jaga privasi pasien, dengan memasang sampiran atau menutup tirai.
TAHAP PELAKSANAAN

1) Periksa kembali perintah pengobatan (nama klien, nama dan dosis


obat, waktu dan cara pemberian) periksa tanggal kedaluarsa obat.
2) Mencuci tangan, gunakan handscone.
3) Anjurkan pasien untuk mengangkat lidahnya atau memasang
tongspatel ( jika pasien tidak sadar ).
4) Meletakan obat dibawah lidah pasien
5) Memberitahu pasien supaya tidak menelan obat dan biarkan berada
dibawah lidah sampai habis di absobsi seluruhnya.
6) Menganjurkan pasien agar tetap menutup mulut, tidak minum dan
berbicara selama obat belum terlarut seluruhnya.

TAHAP AKHIR

1) Evaluasi perasaan pasien

2) Evaluasi reaksi obat


3) Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan,
respon klien, hasil tindakan,nama obat dan dosis, perrawat yang
melakukan ) pada catatan keperawatan.
4) Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya.

UNIT TERKAIT 1. RUANG RAWAT INAP


2. ICU
3. KAMAR OPERASI

Anda mungkin juga menyukai