Nama Praktikan :
NPM :
Kelas :
Penyusun
LABORATORIUM FARMASI
PRODI DIII FARMASI
UNIVERSITAS ISLAM MADURA
2021
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillaahirabbil'alamin, segala puji hanya untuk Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan diktat ”Petunjuk
Praktikum Komunikasi Farmasi”. Diktat ini disusun untuk memperlancar penyelenggaraan
praktikum Komunikasi Farmasi yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa
dalam kerja laboratorium sekaligus untuk menambah wawasan terhadap bidang Komunikasi
Farmasi yang telah diperoleh secara teoritik dalam perkuliahan.
Praktikum Komunikasi Farmasi merupakan salah satu bagian matakuliah wajib tempuh dengan
bobot 2 SKS. Pada pelaksanaannya perlu dilakukan beberapa persiapan, meliputi pembekalan
(briefing) asisten dan praktikan.
Penulis memahami bahwa diktat ”Petunjuk Komunikasi Farmasi” masih perlu dilakukan
perbaikan dan penyesuaian setiap tahunnya seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Penulis selalu mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Mahasiswa yang telah
menempuh praktikum ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan pemahamannya.
Semoga diktat ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Aamiin.
Pamekasan,
Tim Penulis
2
Jadwal Pelaksanaan Praktikum Komunikasi Farmasi
Tanggal Kegiatan
Preparasi & Trial
Briefing Praktikan & Baseline
Test
Eksperimen 1
Eksperimen 2
Eksperimen 3
Eksperimen 4
Eksperimen 5
Eksperimen 6
Eksperimen 7
Eksperimen 8
Pra UAP
Ujian Akhir Praktikum (UAP)
3
KEGIATAN PRAKTIKUM
A. Menerapkan dasar-dasar komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa Yuriani commune (percakapan atau pergaulan) dan
coririiinion (bersama). Definisi komunikasi menurut Brent D. Ruben (1988) adalah
suatu proses melalui maria individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam
organisasi, serta dalam masyarakat menciptakan dan mengirimkan maupun
menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain.
Tujuan komunikasi secara umum adalah :
1. Agar bisa memahami maksud orang lain.
2. Agar yang disampaikan komunikator bisa dimengerti oleh komunikan.
3. Agar pendapat dapat diterima orang lain.
4. Menggerakkan orang lain untuk melakukan suatu pekerjaan.
B. Menerapkan Unsur-Unnir Komunikasi Unsur komunikasi yaitu sebagai
berikut :
1. Pengirim pesan adalah individu atau orang yang mengirim pesan.
2. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan oleh pengirim.
3. Saluran adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan pesan (Buku, Surat
kabar, film, televisi, penciuman, indra perasa, indra peraba)
4. Penerima pesan adalah orangg ynag menerima pesan, menganalisis, serta
menginterpretasikan isi pesan yang diterima.
5. Umpan balik @ed6ock) adalah respons terhadap pesan yang diterima dari pengirim
pesan. Umpan balik ini membantu memberikan kejelasan kepada pengirim baha
pesan yang dikirim dapat diterima oleh penerima atau sebaliknya.
C. Menerapkan Bentuk Komunikasi Komunikasi berdasarkan penyampaian :
1. Komunikasi Verbal
2. Komunikasi Non Verbal Komunikasi berdasarkan perilaku :
1. Komuriikasi Formal
2. Komunikasi Informal
3. Komunikasi Nonformal
Komunikasi berdasarkan kelangsungannya :
1. Komunikasi Langsung
2. Komunikasi Tidak Langsung
Komunikasi berdasarkan Maksud Komunikasi :
1. Berpidato
2. Memberi ceramah
3. Wawancara
4. Memberi perintah alias Tugas Komunikasi Berdasarkan Ruang Lingkup :
1. Internal :
a. Komunikasi Vertikal (perintah, teguran, pujian)
b. Komunikasi horizontal
c. Komunikasi diagonal
2. Eksternal : Eksposisi, pameran, promosi, Konfererisi pers, Siaran TV, Bakti sosial.
4
3. Komunikasi berdasarkan Jumla yang berkomunikasi
a. Perseorangan
b. Kelompok
4. Komunikasi Berdasarkan Peranan Individu
a. Komunikasi antar individu dengan individu yang lain
b. Komunikasi antar individu dengan lingkungan yang lebih luas
c. Komunikasi antar individu dengan dua kelompok atau lebih
5. Komunikasi berdasarkan jaringan kerja :
a. Komunikasi jaringan kerja rantai
b. Komunikasi jaringan kerja lingkaran
c. Komunikasi jaringan bintang
6. Komunikasi berdasarkan Ajaran Informasi
a. Satuxah
b. Duaarah
c. Ke atas
d. Ke bawah
e. Ke samping
D. Komunikasi Verbal dan non Verbal
Komunikasi Verbal adalah salah satu bentuk komunikasi yang lazim digunakan
untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain baik secara lisan maupun tulisan.
Komunikasi ini terdiri dari Komunikasi Satu Arah dan Komunikasi Dna Arah.
Komunikasi Non Verbal adalah komunikasi yang berupa penyampaian informasi dengan
menggunakan isyarat atau tanpa penggunaan kata-kata. Pesan non verbal ini
disampaikan melalui gerakan badan, kontak tubuh, postur tubuh, ekspresi wajah,
gerakan tangan dan mata serta anggukan atau gelengan kepala.
5
7. Saluran distribusi
Berkaitan dengan sarana periyampaian pesan. Komunikator menggunakan media yang
sesuai dan tepat sasaran.
Citra diri adalah gambaran tentang siapa diri kita menurut pendapatt kita sendiri.
Citra diri ini membentuk kepribadian bagaimana kta berlaku, berpenampilan,
mengambil keputusan termasuk menghagai kondisi tubuh. Kepribadian dibentuk
oleh 2 komponen besar yaitu :
1. Citra diri
6
2. Watak
Beberapa aspek untuk meriilai diri :
1. Aspek Tubuh
2. Aspek Psikologi
Citra diri dapat digolongkan menjadi :
1. Citra diri positif
2. Citra diri negatif
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam membangun hubungan antar manusia
dalam komunikasi adalah Kehumasan (Public Refohox). Hubungan Masyarakat
(Humas) adalah sent menciptakan penertian publik yang lebih baik sehingga dapat
memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu/ organisasi.
7
Kegiatan Humas diantaranya adalah :
1. Merancang pesan tematik agar pesan yang disampaikan oleh organisasi
memiliki keseragaman / keterkaitan pesan.
2. Melakukan segmentasi media, dimaria seorang humas harus mampu
memformulasikan keseimbangan saling dukung antara media cetak dan
elektronik.
3. Komunikasi interaktif. Misal melibatkan konsumen dalam merancang logo,
adanya rubrik konsultasi / jasa layarian konsumen.
4. Menjaga reputasi perusahaan dan citra produk melalui pemanfaatan
kekuatan pesan dan/kombinasinya.
5. Iklan multiguna (memanfaatkan momentum psikologis)
6. Penjualan simpatik
7. Melakukan iklan layanan masyarakat
8. Pemasaran dari mulut ke mulut
9. Ajang pemasaran khusus dimaria aktiitas dirancang untuk melibakan
khalayak
10. Memanfaatkan komunikasi yang akrab untuk pelanggan.
Bauran Humas menurut Thomas L. Harris, peranan Humas mirip dengan peran
pemasaran, oleh karenanya pernana Humas menjadi promotion miv yaitu formula
PASP (Publications, Advertising, Sales, Promofioiis, Personal Selling).
8
b. Dibuat variasi situasi untuk menimbulkan tingkah laku tertentu
c. Obserasi dihadapkan pada situasi yang seragam
d. Situasi ditimbulkan atau dibuat sengaja
e. Faktor-faktor yang tidak diinginkan pengaruhnya dikontrol secermat
mungkin
f. Segala aksi-reaksi dari observasi dicatat dengan telia dan cermat.
Pengamatan objektif adalah berbagai tingkah laku yang biasa dilihat dan
didengar. Sedangkan penafsiran/interpretasi adalah kesan yang kita berikan
pada apa yang kita lihat dan dengar. Tahap-tahap interpretasi meliputi :
1. Refleksi perasaan, konselor adak jauh dari apa yang dikatakan klien
2. Klarifikasi, menjelaskan apa yang tersirat dalam perkataan klien
3. Refleksi, periilaian koriselor terhadap apa yang diungkapkan klien
4. Konfrontasi, konselor membaa kepada perhatian dan perasaan klien tanpa
disadari
5. Interpretasi, konselor memperkenalkan konsep-konsep hubungan ynag
berakar dari pengalaman.
Proses mendengar merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam
membangun hubungan antar manusia dalam komunikasi. Tujuan
mendengarkan adalah :
1. Mendorong klien untuk berbicara
2. Menunjukkan minat dan perhatian kita terhadap klien
3. Meriingkatkan kesadaran kita terhadap perasaan klien
4. Untuk memperoleh informasi
5. Memberi arahan percakapan terhadap klien.
Terdapat empat bentuk mendengarkan yang bisa digunakan sesuai dengan
situasi
yang dihadapi yaitu :
1. Mendengar pasif (diam): dilakukan antara lain bila klien sedang menceritakan
masalahnya, berbicara tnnpa henti, menggebu dengan ekspresi perasaan kesal
/ sedih.
2. Memberi tanda perhatian verbal dan non verbal : seperti “hnuru.
yaa...lalu...oh begitu..terns...” atau sesekali mengangguk.
3. Mengajukan pertanyaan untuk mendalami dan klarifikasi: dilakukan bila
konselor ingin mendalami apa yang diucapkan klien.
4. Mendengar aktif : yaitu dengan memberikan umpan balik/merefleksikan isi
ucapan dan perasaan klien.
9
Sikap yang dibutuhkan untuk menjadi pendengar yang baik adalah:
1. Pandang pasien dan keluarga saat sedang bicara
2. Tidak menyilangkan kaki dan tangan
3. Hindari gerakan yang tidak perlu
4. Anggukan kepala jika klien membicarakan hal yang penting atau
memerlukan umpan balik
5. Condongkan tubuh ke arah lawan bicara.
10
berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan probadi dan
lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan
segala jenis saluran yang tersedia”.
3. UU No. 32 tahun 2fD2
4. UU No. 40 tahun 1999
5. UU No. 36 tahun 1999
6. UU No. 8 tahun 1992
KUHP (tentang komunikasi) Sistem komunikasi juga perlu memperhatikan Nilai
Hidup yang berkembang di Masyarakat seperti:
1. Nilai kepercayaan (Agama, Makhluk Halus, Dewa, Hal keramat)
2. Nilai pandangan. Pandangan pada alam, waktu, hakikat kerja, dsb.
3. Nilai pergaulan hidup (sopan santun, budi pekerti, tolong menolong, dll)
Sehubungan dengan kekuatan norma beserta sanksinya, dikenal adanya empat
klanifikaoi sebagai berikut :
1. Cara (usage), menunjukkan pada suatu bentuk perbuatan daya pengikat
norma ini sangat lemah, bahkan tidak mengikat sama sekali.
2. Kebiasaan (FoIJtsu›oys), diartikan sebagai suatu perbuatan yang diulang
dalam
bentuk yang sama, merupakan suatu bukti baha orang banyak menyukai
perbuatan tersebut.
3. Tata kelakuan (mores), daya pengikat norma ini lebih kuat jika dibandingkan
dengan norma kebiasaan.
4. Adat istiadat (customs), diartikan sebagai suatu tata kelakuan yang kekal serta
kuat integrasinya dengan pola-pola perikelakuan masyarak
11
12