Anda di halaman 1dari 12

KOMUNIKASI FARMASI

Program Studi D3 Farmasi

Nama Praktikan :

NPM :

Kelas :

Penyusun

Apt. Naili Uswatun Hasanah, M.Farm,Klin

LABORATORIUM FARMASI
PRODI DIII FARMASI
UNIVERSITAS ISLAM MADURA
2021

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirabbil'alamin, segala puji hanya untuk Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan diktat ”Petunjuk
Praktikum Komunikasi Farmasi”. Diktat ini disusun untuk memperlancar penyelenggaraan
praktikum Komunikasi Farmasi yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa
dalam kerja laboratorium sekaligus untuk menambah wawasan terhadap bidang Komunikasi
Farmasi yang telah diperoleh secara teoritik dalam perkuliahan.

Praktikum Komunikasi Farmasi merupakan salah satu bagian matakuliah wajib tempuh dengan
bobot 2 SKS. Pada pelaksanaannya perlu dilakukan beberapa persiapan, meliputi pembekalan
(briefing) asisten dan praktikan.

Penulis memahami bahwa diktat ”Petunjuk Komunikasi Farmasi” masih perlu dilakukan
perbaikan dan penyesuaian setiap tahunnya seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Penulis selalu mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Mahasiswa yang telah
menempuh praktikum ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan pemahamannya.
Semoga diktat ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Aamiin.

Pamekasan,

Tim Penulis

2
Jadwal Pelaksanaan Praktikum Komunikasi Farmasi

Tahun Akademik 2021/2022

Tanggal Kegiatan
Preparasi & Trial
Briefing Praktikan & Baseline
Test
Eksperimen 1
Eksperimen 2
Eksperimen 3
Eksperimen 4
Eksperimen 5
Eksperimen 6
Eksperimen 7
Eksperimen 8
Pra UAP
Ujian Akhir Praktikum (UAP)

Pelaksanaan per kelas mahasiswa prodi D3 Farmasi

Laboran : Taufikurrahman, S.Si

Kelas Hari / Jam / Laboratorium Dosen Pengampu


A Apt. Naili Uswatun Hasanah, M.Farm,Klin
B Apt. Naili Uswatun Hasanah, M.Farm,Klin

3
KEGIATAN PRAKTIKUM
A. Menerapkan dasar-dasar komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa Yuriani commune (percakapan atau pergaulan) dan
coririiinion (bersama). Definisi komunikasi menurut Brent D. Ruben (1988) adalah
suatu proses melalui maria individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam
organisasi, serta dalam masyarakat menciptakan dan mengirimkan maupun
menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain.
Tujuan komunikasi secara umum adalah :
1. Agar bisa memahami maksud orang lain.
2. Agar yang disampaikan komunikator bisa dimengerti oleh komunikan.
3. Agar pendapat dapat diterima orang lain.
4. Menggerakkan orang lain untuk melakukan suatu pekerjaan.
B. Menerapkan Unsur-Unnir Komunikasi Unsur komunikasi yaitu sebagai
berikut :
1. Pengirim pesan adalah individu atau orang yang mengirim pesan.
2. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan oleh pengirim.
3. Saluran adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan pesan (Buku, Surat
kabar, film, televisi, penciuman, indra perasa, indra peraba)
4. Penerima pesan adalah orangg ynag menerima pesan, menganalisis, serta
menginterpretasikan isi pesan yang diterima.
5. Umpan balik @ed6ock) adalah respons terhadap pesan yang diterima dari pengirim
pesan. Umpan balik ini membantu memberikan kejelasan kepada pengirim baha
pesan yang dikirim dapat diterima oleh penerima atau sebaliknya.
C. Menerapkan Bentuk Komunikasi Komunikasi berdasarkan penyampaian :
1. Komunikasi Verbal
2. Komunikasi Non Verbal Komunikasi berdasarkan perilaku :
1. Komuriikasi Formal
2. Komunikasi Informal
3. Komunikasi Nonformal
Komunikasi berdasarkan kelangsungannya :
1. Komunikasi Langsung
2. Komunikasi Tidak Langsung
Komunikasi berdasarkan Maksud Komunikasi :
1. Berpidato
2. Memberi ceramah
3. Wawancara
4. Memberi perintah alias Tugas Komunikasi Berdasarkan Ruang Lingkup :
1. Internal :
a. Komunikasi Vertikal (perintah, teguran, pujian)
b. Komunikasi horizontal
c. Komunikasi diagonal
2. Eksternal : Eksposisi, pameran, promosi, Konfererisi pers, Siaran TV, Bakti sosial.

4
3. Komunikasi berdasarkan Jumla yang berkomunikasi
a. Perseorangan
b. Kelompok
4. Komunikasi Berdasarkan Peranan Individu
a. Komunikasi antar individu dengan individu yang lain
b. Komunikasi antar individu dengan lingkungan yang lebih luas
c. Komunikasi antar individu dengan dua kelompok atau lebih
5. Komunikasi berdasarkan jaringan kerja :
a. Komunikasi jaringan kerja rantai
b. Komunikasi jaringan kerja lingkaran
c. Komunikasi jaringan bintang
6. Komunikasi berdasarkan Ajaran Informasi
a. Satuxah
b. Duaarah
c. Ke atas
d. Ke bawah
e. Ke samping
D. Komunikasi Verbal dan non Verbal
Komunikasi Verbal adalah salah satu bentuk komunikasi yang lazim digunakan
untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain baik secara lisan maupun tulisan.
Komunikasi ini terdiri dari Komunikasi Satu Arah dan Komunikasi Dna Arah.
Komunikasi Non Verbal adalah komunikasi yang berupa penyampaian informasi dengan
menggunakan isyarat atau tanpa penggunaan kata-kata. Pesan non verbal ini
disampaikan melalui gerakan badan, kontak tubuh, postur tubuh, ekspresi wajah,
gerakan tangan dan mata serta anggukan atau gelengan kepala.

E. Menunjukkan faktor yang mempengaruhi komunikasi


Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan
sikap pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi. Untuk menghasilkan
komunikasi efektif perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi.
Menurut Scoot M Culap faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi adalah :
1. Kredibilitas
Berkaitan dengan hubungan saling percaya antara komunikator dan komunikan.
2. Konteks
Berkaitan dengan situasi dan kondisi dimana komunikasi berlangsung. Konteks dapat
dilihat dari aspek bersifat Fisik (Iklim, Cuaca), aspek psikologis, aspek sosial, dan aspek
waktu.
3. Konten
Berkaitan dengan isi pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Isi pesan
disesuaikan dengan kebutuhan komunikan.
4. Kejelasan
Kejelasan dari pesan/informasi yang disampaikan komunikator sangat penting. Untuk
menghindari kesalhpahaman komunikan dalam menangkap isi pesan/informasi yang
disampaikan komunikator.
5. Kesinambungan dan konsistensi
Kesinambungan pesan yang dismpaikan diperlukan agar komunikasi berhasil dilakukan.
Pesan perlu disampaikan secara terns menerus dan konsisten. Pesan sebelumnya dengan
pesan selanjutnya hdak saling bertentangan.
6. Kemampuan komunikan
Berkaitan dengan tingkat pengetahuan, dan kemampuan penerima pesan dalam
memahami pesan yang disampaikan.

5
7. Saluran distribusi
Berkaitan dengan sarana periyampaian pesan. Komunikator menggunakan media yang
sesuai dan tepat sasaran.

Selain faktor yang mempengaruhi komunikasi perlu diperhatikan pula hambatan


komunikasi yang perlu diperhatikaru Jenis-jenis hambatan komunikasi terdiri dari :
1. Hambatan personal
Merupakan hambatan ynag terjadi pada peserta komunikasi, baik komunikator maupun
komunikan (sikap, emosi, prasangka):
1. Hambatan Cultural atau budaya
Seperti kepercayaan, sikap yang dipegang, bahasa, tingkat bahasa yang adak sesuai
2. Hambatan fisik
Gangguan fisik mencakup panggilan telepon, jarak antar individu dan radio.
3. Hambatan lingkungan
Mencakup latar belakang fisik atau situasi dimaria komunikasi terjadi (tingkat
aktifitas, tingkat kenyamarian, gangguan serta waktu)
Cara mengatasi hambatan komunikasi :
1. Pengirim pesan/komunikator :
a. Nyatakan satu ide dalam satu waktu
b. Nyatakan ide dengan singkat
c. Berikan penjelasan ketika diperlukan
d. Lakukan pengulangan jika diperlukan
e. Terima dan berikan umpan balik
f. Lakukan pilihan kata, nada suara dan bahasa tubuh yang tepat
g. Kembangkan sikap empati terhadap penerima dalam mengatasi hambatan
kultural dalam komunikasi.
2. Pesan
a. Gunakan terminologi yang tepat
b. Bicara denga jelas
c. Waktu pengiriman pesan disesuaikan dengan kesiapan penerima untuk
mendengarkan pesan
d. Gunakan volume suara yang sesuai
e. Pesan bersifat inklusif (berisi segala sesuatu yang diperlukan untuk
memahami maksud pengirim) dan informatif (ingin diketahui).
3. Penerima
a. Fokus perhatian pada pesan yang disampaikan.
b. Mendengar dan melihat isi pesan
c. Menjaga pikiran tetap terbuka dan hindari penilaian
d. Melakukan verifikasi terhadap apa yang didengar.
4. Umpan balik Pesan
Penerima yang efektif inemverifikasi pemahaman mereka terhadap pesan yang
dikirim oleh pengirim pesan.

D. Membangun hubungan antar manusia dalam komunikasi


Dalam membangun hubungan antar manusia ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan. Salah satunya adalah Gtra Diri.

Citra diri adalah gambaran tentang siapa diri kita menurut pendapatt kita sendiri.
Citra diri ini membentuk kepribadian bagaimana kta berlaku, berpenampilan,
mengambil keputusan termasuk menghagai kondisi tubuh. Kepribadian dibentuk
oleh 2 komponen besar yaitu :
1. Citra diri

6
2. Watak
Beberapa aspek untuk meriilai diri :
1. Aspek Tubuh
2. Aspek Psikologi
Citra diri dapat digolongkan menjadi :
1. Citra diri positif
2. Citra diri negatif

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam membangun hubungan antar manusia
dalam komunikasi adalah Kehumasan (Public Refohox). Hubungan Masyarakat
(Humas) adalah sent menciptakan penertian publik yang lebih baik sehingga dapat
memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu/ organisasi.

Humas bertanggung jawab untuk :


1. Memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan
membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu / membuat masyarakat
mengerti dan menerima sebuah situasi.
2. Membuat program dalm mengambil tindakan secara sengaja dan terencana
dalam upayanya mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian
bersama antara organisasai dan masyarakatnya.
Sasaran Humas adalah publik internal dan eksernal, secara operasional Humas
bertugas membiria hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan
mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi diantara keduanya.

Tugas Humas diantaranya adalah melakukan Lobi, berbicara depan publik,


menyelenggarakan acara, dan membuat pemyataan tertulis. Bagian pentingg
dari Kehumasan dalam suatu organisasi adalah :
1. Membuat kesan (Image) yaitu gambaran yang diperoleh seseorang tentang
suatu fakta sesuai dengan tingkat pengetahuan dan pengertian mereka
(terhadap suatu produk, orang, atau situasi).
2. Pengetahuan dan pengertian. Humas memiliki peran penting dalam membantu
menginformasikan pada publik internal (dalam organisasi) dan publik eksterrial
(luar organisasi) dengan menyediakan informasi akurat dalam format ynag
mudah dimengerti sehingga ketidakpedulian akan suatu organisasi, produk atau
tempat dapat diatasi melalui pengetahuan dan pengertian.
3. Mericiptakan ketertarikan. Humas juga harus dapat menciptakan ketertarikan
publik dalam suatu situasi atau serial situasi, yang bisa jadi berpengaruh besar
dalam suatu organisasi atau sekelompok orang.
4. Penerimaan. Masyarakat mungkin bersikap melaan pada sebuah situasi karena
mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi, atau mengapa hal tersebut
terjadi.
5. Simpati. Dengan mengemukakan informasi secara jelas dan tidak bias, uumnya
merupakan cara yang berasil untuk meraih simpaa.

Fungsi Humas menurut Edard L. Bernays adalah sebagai berikut :


1. Memberikan penerangan pada publik
2. Melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku
publik
3. Upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga sesuai dengan
sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya.

7
Kegiatan Humas diantaranya adalah :
1. Merancang pesan tematik agar pesan yang disampaikan oleh organisasi
memiliki keseragaman / keterkaitan pesan.
2. Melakukan segmentasi media, dimaria seorang humas harus mampu
memformulasikan keseimbangan saling dukung antara media cetak dan
elektronik.
3. Komunikasi interaktif. Misal melibatkan konsumen dalam merancang logo,
adanya rubrik konsultasi / jasa layarian konsumen.
4. Menjaga reputasi perusahaan dan citra produk melalui pemanfaatan
kekuatan pesan dan/kombinasinya.
5. Iklan multiguna (memanfaatkan momentum psikologis)
6. Penjualan simpatik
7. Melakukan iklan layanan masyarakat
8. Pemasaran dari mulut ke mulut
9. Ajang pemasaran khusus dimaria aktiitas dirancang untuk melibakan
khalayak
10. Memanfaatkan komunikasi yang akrab untuk pelanggan.
Bauran Humas menurut Thomas L. Harris, peranan Humas mirip dengan peran
pemasaran, oleh karenanya pernana Humas menjadi promotion miv yaitu formula
PASP (Publications, Advertising, Sales, Promofioiis, Personal Selling).

Produk-produk tertulis Humas :


1. Siaran Pers yaitu informasi yang mengandung nilai berita dan disampaikan
oleh publik melalui media massa.
2. Latar belakang
3. Media internal
4. Laporan tahunan
5. Advertorial
6. Profil perusahaan
7. Lembaran berita (Neuisleffer)
8. Prospektus
9. Penulisan komentar pembaca
10. Penulisan naskah pidato
11. Iklan layanan masyarakat.

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis


dan sengaja, yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala
yang diselidiki. Jenis observasi adalah :
1. Observasi Partisipasi
Umumnya digunakan untuk penelitian yang bersifat eksploratif,
apabila observer turut mengambil bagian dalam kehidupan observasi.
2. Observasi Sistematik
Biasa disebut observasi berkemagka. Sebelum mengadakan observasi
terlebih dahulu dibuat kerangka mengenai berbagai faktor dan ciri-ciri yang
akan diobservasi.
3. Observasi Eksperimental
Observasi ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Situasi yang dibuat sedemikian rupa sehingga observasi tidak mengetahui
maksud diadakannya observasi

8
b. Dibuat variasi situasi untuk menimbulkan tingkah laku tertentu
c. Obserasi dihadapkan pada situasi yang seragam
d. Situasi ditimbulkan atau dibuat sengaja
e. Faktor-faktor yang tidak diinginkan pengaruhnya dikontrol secermat
mungkin
f. Segala aksi-reaksi dari observasi dicatat dengan telia dan cermat.

Hal yang perlu diobservasi adalah :


1. Tingkah laku Verbal
2. Non Verbal
3. Kesenjangan antara tingkah laku verbal dan nonverbal.
Kepekaan dalam obervasi merupakan hal yang paling mendasar dalam membina
komunikasi efektif. Tingkah Laku Verbal dan Non Verbal telah dibahas pada
materi praktikum sebelumnya.

Kesenjangan Tingkah laku Verbal dan non Verbaldapat dilihat dari :


1. Kesesuaian antara tingkah verbal dan non verbal
2. Kesesuaian antara dna buah pertanyaan
3. Kesesuaian antara apa yang diucapkan dan apa yang dikerjakan

Pengamatan objektif adalah berbagai tingkah laku yang biasa dilihat dan
didengar. Sedangkan penafsiran/interpretasi adalah kesan yang kita berikan
pada apa yang kita lihat dan dengar. Tahap-tahap interpretasi meliputi :
1. Refleksi perasaan, konselor adak jauh dari apa yang dikatakan klien
2. Klarifikasi, menjelaskan apa yang tersirat dalam perkataan klien
3. Refleksi, periilaian koriselor terhadap apa yang diungkapkan klien
4. Konfrontasi, konselor membaa kepada perhatian dan perasaan klien tanpa
disadari
5. Interpretasi, konselor memperkenalkan konsep-konsep hubungan ynag
berakar dari pengalaman.

Proses mendengar merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam
membangun hubungan antar manusia dalam komunikasi. Tujuan
mendengarkan adalah :
1. Mendorong klien untuk berbicara
2. Menunjukkan minat dan perhatian kita terhadap klien
3. Meriingkatkan kesadaran kita terhadap perasaan klien
4. Untuk memperoleh informasi
5. Memberi arahan percakapan terhadap klien.
Terdapat empat bentuk mendengarkan yang bisa digunakan sesuai dengan
situasi
yang dihadapi yaitu :
1. Mendengar pasif (diam): dilakukan antara lain bila klien sedang menceritakan
masalahnya, berbicara tnnpa henti, menggebu dengan ekspresi perasaan kesal
/ sedih.
2. Memberi tanda perhatian verbal dan non verbal : seperti “hnuru.
yaa...lalu...oh begitu..terns...” atau sesekali mengangguk.
3. Mengajukan pertanyaan untuk mendalami dan klarifikasi: dilakukan bila
konselor ingin mendalami apa yang diucapkan klien.
4. Mendengar aktif : yaitu dengan memberikan umpan balik/merefleksikan isi
ucapan dan perasaan klien.

9
Sikap yang dibutuhkan untuk menjadi pendengar yang baik adalah:
1. Pandang pasien dan keluarga saat sedang bicara
2. Tidak menyilangkan kaki dan tangan
3. Hindari gerakan yang tidak perlu
4. Anggukan kepala jika klien membicarakan hal yang penting atau
memerlukan umpan balik
5. Condongkan tubuh ke arah lawan bicara.

Komunikasi primer adalah proses penyampaian pikiran dan/ perasaan


seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang sebagai media,
bahasa, gestur, isyarat, gambar, wanna, dsb. Bahasa merupakan media yang
paling sering digunakan karena mampu menterjemahkan pikiran seseorang
kepada orang lain dalam bentuk ide, informasi atau opini. Kata-kata
mengandung dua jenis
pengertian :
1. Denotatif yaitu, kata-kata yang memiliki arti sebagaimana tercantum dalam
kamus atau sebenamya (dicf’ionanj meaning)
2. Konotatif yaitu, kata-kata yang memiliki arti emosional / mengandung
penilaian tertentu/kiasan (emotional or ‹maluate mooning).

Proses komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang


kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua
setelah memakai lambang sebagai media pertama. Proses komunikasi sekunder
merupakan sambungan dari komunikasi primer untuk menembus dimensi ruang
dan waktu. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat
diklasifikasikan sebagai media massa, media nirmassa, media non-massa.

E. Menerapkan Sistem Komunikasi


Sistem dalam bahasa Yunani disebut sisfertn berarti kesatuan susunan. Menurut
Littlejohn bahwa suatu sistem terdiri dari empat hal yang jika dikaitkan dengan
sistem komunikasi maka dapat tergambar sebagai berikut :
1. Objek-obJek yaitu berupa bagian-bagian, elemen, atau variabel dari sistem.
Maka objek komunikasi yaitu berupa elemen komunikasi berupa komunikator,
komunikan, pesan, media, dan timbal balik.
2. Atribut sistem komunikasi, yaitu berupa atribut, properti, dan objek komunikasi.
3. Hubungan internal sistem komunikasi, yaitu hubungan antara orang-orang
dalam kaitannya sebagai anggota sistem komunikasi, yang dilihat dari interaksi
dan pesan komunikasi diantara mereka.
4. Lingkungan sistem komunikasi, yakni suatu sistem mempunyai lingkungan
tertentu, yang mencakup lingkungan sosial, politik, maupun budaya.
Dalam menerapkan sistem komunikasi, maka adak terlepas dari lingkungan yang
melingkupi sistem tersebut berupa Peraturan dan Norma Komunikasi yang
merumuskan bagaimana seharusnya komunikasi dijalankan atau terjadi. Menurut
M. Hasan, peraturan adalah ketentuan yang digunakan untuk mengatur hubungan
antar manusia dalam sebuah masyarakat. Sedangkan Norma adalah sebuah aturan,
patokan / ukuran, yaitu sesuatu yang bersifat pasa dan adak berubah.

Sistem komunikasi Indoensia mempunyai dasar hukum :


1. Tersirat dalam mukadimah UUD 945 alinea ke empat.
2. Tersurat pada Pasal 28F ynag berbunyi “Setiap orang berhak untuk

10
berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan probadi dan
lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan
segala jenis saluran yang tersedia”.
3. UU No. 32 tahun 2fD2
4. UU No. 40 tahun 1999
5. UU No. 36 tahun 1999
6. UU No. 8 tahun 1992
KUHP (tentang komunikasi) Sistem komunikasi juga perlu memperhatikan Nilai
Hidup yang berkembang di Masyarakat seperti:
1. Nilai kepercayaan (Agama, Makhluk Halus, Dewa, Hal keramat)
2. Nilai pandangan. Pandangan pada alam, waktu, hakikat kerja, dsb.
3. Nilai pergaulan hidup (sopan santun, budi pekerti, tolong menolong, dll)
Sehubungan dengan kekuatan norma beserta sanksinya, dikenal adanya empat
klanifikaoi sebagai berikut :
1. Cara (usage), menunjukkan pada suatu bentuk perbuatan daya pengikat
norma ini sangat lemah, bahkan tidak mengikat sama sekali.
2. Kebiasaan (FoIJtsu›oys), diartikan sebagai suatu perbuatan yang diulang
dalam
bentuk yang sama, merupakan suatu bukti baha orang banyak menyukai
perbuatan tersebut.
3. Tata kelakuan (mores), daya pengikat norma ini lebih kuat jika dibandingkan
dengan norma kebiasaan.
4. Adat istiadat (customs), diartikan sebagai suatu tata kelakuan yang kekal serta
kuat integrasinya dengan pola-pola perikelakuan masyarak

11
12

Anda mungkin juga menyukai