MATERI INTI
KOMUNIKASI EFEKTIF
I. DESKRIPSI SINGKAT
Terdapat kesenjangan antara cakupan pelayanan antenatal K1 (96,5%) dengan K4 (72,5%) yang
menunjukkan bahwa pemantauan ibu selama kehamilan masih kurang optimal. Hanya 2,7% bumil
yang menerima layanan ANC-10 T, dan 7,7% layanan ANC-7T, sehingga hal ini menunjukkan bahwa
bumil belum menerima pelayanan antenatal berkualitas dan sesuai standar. Nakes yang
memberikan pelayanan antenatal adalah bidan (82,4%), SpOG (13,4%), dokter umum (0,5%) dan
perawat (0,5%) 1.
Masih terdapat beberapa masalah yang mempengaruhi kehamilan dan persalinan serta mengancam
kelangsungan hidup ibu dan janinnya, seperti prevalensi bumil kurang energi kronis (24,1 %),
prevalensi anemia pada bumil (37,1%), penyakit menular-Malaria, IMS, HIV-AIDS, TBC dan lainnya 2.
Asuhan antenatal yang selama ini dilakukan merupakan peluang untuk menginformasikan dan
mendidik bumil tentang kehamilan, persalinan dan asuhan bayi baru lahir dengan harapan agar
bumil dapat membuat pilihan terbaik bagi kehamilan dan janinnya yang dilakukan dengan
berkomunikasi.
Komunikasi efektif dan konstruktif oleh nakes melalui percakapan empatik, keterbukaan terhadap
pertanyaan, memungkinkan waktu yang cukup untuk membahas berbagai masalah, kontak proaktif
seperti mengirimkan sms bagi mengingatkan bumil untuk kunjungan berikutnya, menimbulkan
keyakinan, memfasilitasi pertukaran informasi, meningkatkan kehadiran dan toleransi dari bumil.
Kajian manfaat komunikasi, edukasi dan informasi bagi bumil menemukan bahwa 70,5% bumil
mengatakan bahwa nakes melakukan pemeriksaan antenatal hanya 3 menit. 35% menerima
penjelasan atau informasi tentang makanan dan gizi, 30,4% tentang asuhan bayi, 23,6% tentang
keluarga berencana, 22,8% tempat kelahiran, 19,3% mengenal adanya komplikasi, 25% menerima
informasi tentang progress kehamilan. Hanya 12.8% bumil yang mengajukan pertanyaan ke nakes.
Dari temuan itu menunjukkan bahwa peluang untuk memberikan informasi, edukasi dan komunikasi
kepada bumil kurang dimanfaatkan sehingga pengetahuan bumil tentang tanda bahaya masih
sangat rendah, yaitu 28.9% terhadap anaemia, 24.6% terhadap hipertensi, 14.8% terhadap
perdarahan, 12.9% terhadap demam dan 5% untuk puerperal sepsis. Malah, partus macet tidak
dianggap sebagai tanda bahaya, sehingga bumil tidak siap untuk membuat pilihan yang tepat
terutama ketika dalam keadaan bahaya. Dan hal ini berkontribusi terhadap tetap tingginya AKI 3.
1
MODUL STANDAR ASUHAN ANTANATAL
2
MODUL STANDAR ASUHAN ANTANATAL
daftar tilik (untuk peran ibu hamil) komunikasi dalam asuhan standar antenatal secara
bergantian dengan difasilitasi oleh seorang ko-fasilitator.
2. Setiap kelompok diberikan waktu 5 menit untuk mempelajaro skenerio.
3. Setiap kelompok memperagakan skenerio dengan berpasangan dan secara bergantian.
4. Setelah selesai, setiap kelompok merangkum pengalaman peragaan dengan menyepakati
hal yang biasa dilakukan dan yang tidak biasa dilakukan dalam berkomunikasi dalam
memberikan pelayanan antenatal.
5. Pada akhir sesi semua peserta berkumpul dan dengan difasilitasi oleh fasilitator wakil
setiap kelompok menyampaikan kesepakatan hal yang biasa dan tidak biasa mereka
lakukan dalam berkomunikasi ketika memberikan pelayanan antenatal.
D. Langkah 4: Rangkuman dan Kesimpulan
1. Fasilitator merangkum hal-hal penting dari materi yang disampaikan dan simulasi yang
dilakukan peserta.
2. Fasilitator membuat kesimpulan
V. URAIAN MATERI
Efek komunikasi dimulai dari isi pesan sebagai suatu pengetahuan baru yang dianalisa
dalam pemikiran penerima sehingga merasa setuju pada isi pesan itu. Persetujuan itu
3
MODUL STANDAR ASUHAN ANTANATAL
B. Pokok Bahasan 2: Jenis dan Teknik Komunikasi Efektif dalam Pelayanan Standar Antenatal
1. JENIS-JENIS KOMUNIKASI
Komunikasi Intrapersonal
Yaitu proses komunikasi individu dalam diri sendiri dan pesannya adalah dirinya
sendiri seperti berkhayal, mengingatkan, menyalahkan, mengutuk dan sebagainya.
Komunikasi Interpersonal
Merupakan proses komunikasi dua arah, melibatkan pemberi maupun penerima
pesan. Dilakukan secara verbal maupun non-verbal.
Komunikasi Massa
Interkasi yang terjadi antara individu dengan lebih dari satu oranng sekaligus
termasuk kuliah dan ceramah tradisional
Penyuluhan/Konseling
Merupakan proses komunikasi untuk membantu orang lain agar mampu melakukan
pilihan dan mengatasi masalahnya sendiri.
4
Lasswell's model of communication (action model or linear model or one way model of communication).
Harold D. Lasswell (1902-1978)
4
MODUL STANDAR ASUHAN ANTANATAL
5
MODUL STANDAR ASUHAN ANTANATAL
b) Mendengarkan
Mendengarkan adalah salah satu aspek utama dalam komunikasi efektif yang tidak
hanya untuk memahami kata-kata atau pesan yang dikomunikasikan, tetapi juga
merasakan informasi yang disampaikan itu.
Mendengarkan dengan penuh perhatian akan secara efektif:
- membuat pembicara merasa diperhatikan, didengar dan dimengerti yang
kemudian akan sangat membantu dalam membangun hubungan yang lebih erat
dan dalam.
- menciptakan lingkungan dimana setiap orang akan merasa nyaman dan aman
untuk menyampaikan gagasan, pendapat, perasaan,rencana dan pemecahan
masalah secara kreatif.
- hemat waktu dengan informasi yang jelas, maka konflik dan kesalah fahaman
dapat dihindarkan.
- Menghilangkan emosi negatif yang biasanya terjadi ketika terjadi perdebatan
disertai emosi yang tinggi. Jika pembicara dapat menggunakan komunikasi efektif
maka akan dapat membentu dalam menenangkan, mendapatkan pemahaman
yang benar untuk pemecahan masalah.
6
MODUL STANDAR ASUHAN ANTANATAL
7
MODUL STANDAR ASUHAN ANTANATAL
manfaat yang perlu dan dapat dilakukan oleh Bumil untuk dilakukan. Selama pembicaraan
berlangsung, Nakes menempatkan diri dalam posisi Bumil.
8
MODUL STANDAR ASUHAN ANTANATAL