I. Deskripsi Singkat
Materi dasar pelatihan ini membahas mengenai komunikasi perawat
dalam keperawatan mata
IV. Metode
Ceramah/vidio , Penugasan / role play
V. Media dan Alat Bantu
1. Bahan tayang (slide ppt)
2. Modul
VI. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
Agar proses pembelajaran dapat berhasil secara efektif, maka perlu disusun
langkah – langkah sebagai berikut :
B. Station/ Simulasi/workshop
Soal Materi yang diberikan akan dibagi menjadi 3 kelompok ,masing
masing kelompok di minta untuk menjawab soal yang di berikan dan
setiap peserta dari kelompok akan di undi siapa yang akan maju
membahan soal tersebut, tiap kelompok terdiri dari 10-15 peserta
diberikan waktu untuk paparan soal 10 mnt
a. Menjelaskan ( 5 menit)
⚫ Fasilitator menyapa peserta dengan ramah
⚫ Fasilitator menyampaikan tujuan yang diharapkan
Menurut Stuart dan Sundeen (1998) yang dikutip oleh Keliat (2006) dikatakan bahwa
komunikasi terapeutik adalah cara untuk membina hubungan yang terapeutik yang
diperlukan untuk pertukaran informasi, perasaan dan pikiran untuk membentuk
keintiman yang terapeutik komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan
secara sadar, bertujuan dan kegiatan dipusatkan untuk kesembuhan Komunikasi
dalam hal ini mempunyai dua tujuan, yaitu : mempengaruhi orang lain dan untuk
mendapatkan informasi
Jenis Komunikasi
1,verbal
2.Non verbal
Komunikasi verbal
1. Teknik informing. Bahasa singkat dan jelas, mudah dimengerti, pada teknik ini
perawat bersifat aktif dan klien pasif. akan tetapi metode ini tidak efektif.(klien
tdk leluasa menyampaikan informasi)
2. Bertanya, Bertanya langsung: membantu untuk mendapat informasi spesifik.
jika berlebihan dapat menyebabkan klien terutama lansia defensif. Alangkah
baiknya ( gunakan Tehnik Komunikasi Terapeutik )
1. Teknik informing. Bahasa singkat dan jelas, mudah dimengerti, pada teknik ini
perawat bersifat aktif dan klien pasif. akan tetapi metode ini tidak efektif.(klien
tdk leluasa menyampaikan informasi) Bertanya, Bertanya langsung: membantu
untuk mendapat informasi spesifik
2. jika berlebihan dapat menyebabkan klien terutama lansia defensif. Alangkah
baiknya ( gunakan Tehnik Komunikasi Terapeutik )
3. Teknik informing. Bahasa singkat dan jelas, mudah dimengerti, pada teknik ini
perawat bersifat aktif dan klien pasif. akan tetapi metode ini tidak efektif.(klien
tdk leluasa menyampaikan informasi)
4. Bertanya, Bertanya langsung: membantu untuk mendapat informasi spesifik.
jika berlebihan dapat menyebabkan klien terutama lansia defensif. Alangkah
baiknya ( gunakan Tehnik Komunikasi Terapeutik )
5. Space or distance, and position.
6. Komunikasi terjadi dalam tahap interpersonal 45 cm
7. Gesture, digunakan untuk membantu menyampaikan maksud dari
komunikasi, sangat membantu pd Lansia yg tidak mendengar.
8. Ekspresi wajah, digunakan untuk komunikasi antar budaya dan bangsa.
karena ekspresi takut, marah, sedih, senang, dll dapat difahami oleh
perawat
9. Kontak mata, posisi sejajar menunjukkan respect thd klien terutama Lansia dan
anak anak
10. Kecepatan komunikasi, jangan tergesa-gesa ketika berkomunikasi dengan klien
khusus lansia, dan anak anak ,bila hal ini dilakukan akan berdampak
menyebabkan kebingungan dan frustrasi.timbul ketidak nyamana klien terhadap
pelayanan
11. Perhatikan Waktu, terlalu cepat menyampaikan di awal membuat klien
terutama lansia lupa. dan menyampaikan diakhir membuat stress atau
frustrasi. komunikasi di malam hari mengganggu waktu tidur Lansia,
membutuhkan waktu yang lebih lama dan sabar.
12. Lakukan Sentuhan,bisa menyentuh tangan atau Pundak metode untuk
mengungkapkan perhatian dan caring. sentuhan terapeutik dapat
menurunkan ansietas dan depresi, dapat meningkatkan keberadaan dan
rasa penghargaan klien.
13. Tidak selalu perawat banyak bicara dg Silence mendengarkan dengan
perhatian , bentuk komunikasi yang ditunjukkan ketika lansia berduka,
cemas, sakit.
Tips Berkomunikasi
KESIMPULAN
• Komunikasi yang terbaik dibentuk dari sikap ,Bahasa tubuh, ucapan, pola kata
kata, dan nada suara yang memberikan kesejukan dan ketenangan bagi siapa
pun.
• Jika tenaga kesehatan khusus perawat dapat melakukan tehnik komunikasi,
secara efektif baik dan komunikatif, akan memberikan kepuasan bagi
pelanggan.
• Komplent terhadap pelayanan berkurang bahkan tidak ada