PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar
DESKRIPSI SINGKAT
RELEVANSI
M
Ateri dalam modul Komunikasi dalam Keperawatan ini diberikan pada semester II
berkaitan dengan konsep dasar komunikasi, komunikasi terapeutik,
komunikasi terapeutik pada setiap tahap proses keperawatan pada stoma
dan post dan operasi, komunikasi terapeutik pada bayi dan anak, remaja,
dan dewasa, komunikasi terapeutik pada individu dan kelompok,
komukasi terapeutik pada lanjut usia, komunikasi terpeutik pada
masyarakat, komunikasi terapeutik pada organisasi, teknik komunikasi
yang efektif, komunikasi manajerial.
1
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
T TUJUAN PEMBELAJARAN
PETUNJUK BELAJAR
M
odul komunikasi dalam keperawatan terdiri dari modul yang berisi materi
beserta latihan, rangkuman. Untuk bisa mengerjakan latihan dan
menjawab, pelajarilah setiap pokok bahasan dengan seksama.
2
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
PENDAHULUAN
A
3
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
pakah anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk konsep dasar komunikasi?
Kalau anda belum mengetahuinya maka bacalah modul ini.
Sub bab ini berisikan materi tentang pengertian dan tujuan teori konsep,
tehnik komunikasi, proses komunikasi, bentuk komunikasi, model
komunikasi, faktor penghambat komunikasi, dan upaya mengatasi
hambatan, dan faktor yang mempengaruhi komunikasi.
TUJUAN (KD)
4
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan p e n g e r t i a n d a n t u j u a n
komunikasi
URAIAN MATERI
5
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
B. Teori Komunikasi
A. Menurut Beach and Dale dalam bukunya “The Management Of People At
Work”, 1975:
Komunikasi adalah pertukaran informasi, ide, sikap, pikiran, dan pendapat.
Komunikasi adalah penyampaian informasi dan p-engertian dari orang yang satu
kepada orang yang lain.
B. Menurut E. Mundel, dalam bukunya “Motion and Time Dtudy”, 1983:
Komunikasi adalah penyampaian pikiran, pendapat, informasi, atau sikap
berbicara, menulis, atau memberi isyarat.
C. Menurut Karl I. Hovland
Komunikasi adalah proses dimana individu sebagai komunikator
mengirimkan atau mengoper rangsang dengan lambing-lambang yang mempunyai
arti untuk mempengaruhi tingkah laku individu lainnya.
D. Menurut DR. Narwawi
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, ide atau gagasan,
pendapat atau saran-saran, guna melaksanakan kerjasama sekolompok orang
untuk mencapai tujuan tertentu.
Kesimpulannya, Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang bertukar
pesan (pertanyaan, keterangan, pendapat, pengetahuan,dsb) atau symbol, dengan
orang lain melalui cara tertentu untuk mencapai kesamaan maksud.
6
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
7
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
Komunikasi bukan hanya ilmu pengetahuan tapi juga seni bergaul, agar
kita berkomunikasi efektif, kita dituntut memahami ilmu dan prinsip dasarnya
serta memahami prosesnya. Komunikasi tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan
manusia. Berkomunikasi dengan baik memberi pengaruh langsung pada seseorang
apalagi jika ia seorang dokter, dosen, perawat, apoteker, bidan, ahli gzi, ahli
agama,dsb.
Meski telah berbicara, mendengarkan, mengatakan sesuatu dengan
ekspresi wajah dan isyarat, belum tentu komunikasi anda efektif ataupun
memuaskan. Contoh sering terjadi pada instuisi pelayanan kesehatan, pasien
complain karena tenaga kesehatan tidak mengerti maksud pesan yang
disampaikan pasien, sehingga pasien menjadi marah dan tidak datang lagi
8
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
9
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
10
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
11
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
- kesehatan fisik
- persepsi
- Kharisma
1. Kecakapan
Orang yang berada dalam lingkungan budaya yang maju, kehidupan
keluarga yang harmonis, cenderung dapat berkomunikasi dengan baik dan
sebaliknya, orang yang terbelakang, kehidupan keluarga broken home, cenderung
tidak dapat berkomunikasi secara baik dan tepat, mereka lebih banyak dipengaruhi
oleh emosionalnya.
2. Pengetahuan
Faktor penting dalam berkomunikasi adalah pengetahuan, karena
pengetahuan dapat memberikan pengertian kepada kepada penglihatan dan dapat
mempengaruhi saat seseorang sudah memiliki konsep dasar.
12
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
3. Sikap
Dalam berkomunikasi, sikap seseorang menentukan oleh bagaimana ia
menyusun dan menafsirkan gejala-gejala yang dilihatnya, menafsirkan dunia
sekitarnya, sesuai dengan latar belakang pengetahuan dan pengalaman yang ia
kumpulkan sejak ia lahir, untuk mencapai kebutuhan dan tujuan yang diinginkan.
4. Kesehatan Fisik
Orang yang mempunyai kelainan dalam indera bicara, seperti lidah
pendek, langit-langit yang terbelah (labiatokhisis), akan mengeluarkan nada suara
atau kata-kata yang tidak jelas. Orang yang dalam keadaan sakit (pilek atau batuk)
akan berdampak lain dalam komunikasi.
5. Kesehatan Psikis
Orang yang mengalami tekanan mental / emosinya sedang labil akan
memberikan dampak yang kurang baik dalam berkomunikasi seperti nada
suaranya keras / membentak, berbicara sambil menangis terisak-isak.
6. Persepsi
Apa yang kita inginkan orang lain tau, tetapi pada kenyataaanya tidak
semua orang yang kita harapkan dapat mengerti. Contohnya ibu hamil 5 bulan,
kehamilannya merupakan yang pertama, ia minta sesuatu dengan mengatakan
pada suaminya “saya mau mangga”, dibayangkan ibu, suaminya akan membelikan
mangga muda dan ia akan memakan dengan nikmatnya, sang ibu berpikir
suaminya mengerti dengan mangga yang diinginkannya dan tidak perlu diberi
tahu.
13
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
salah membelikan mangga ya?” melihat kasus diatas, dalamm kehidupan kita
sering mempersepsikan apa yang kita inginkan pasti orang lain juga sama
persepsinya. Bila berhadapan dengan pasien, maka yang perlu kta tanyakan
apakah yang dimaksud pasien sama dengan yang kita pikirkan, karna persepsi
yang salah dapat menyebabkan seseorang menjadi tegang, tidak suka, tidak
nyaman dan tidak puas.
7. Kharisma
Memiliki cara yang menarik sehingga memukau banyak orang, segala
yang dikatakannya ditelan bulat-bulat, kemudian sadar ia tak mengerti apa yang
tadi dikatakan.
14
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
b. Hambatan Antropologis
Manusia meski sama, satu sama lainnya ditakdirkan berbeda : postur,
warna kulit, kebudayaan, kebiasaan, bahasa yang selanjutnya gaya hidup dan
begitu juga dalam berkomunikasi.
c. Hambatan Psikologis
Hal ini terjadi disebabkan komunikator sebelum melancarkan
komunikasinya tidak mengkaji diri komunikan. Komunikasi sulit untuk berhasil
bila komunikan sedang marah, sedih, bingung, kecewa, iri hati, apalagi
komunikan menaruh prasangka kepada komunikator.
d. Hambatan Semantic
Bahasa yang digunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan
pikiran dan perasaan kepada komunikan demi kelancaran komunikasi, gangguan
semantic ini harus diperhatikan sebab bila salah ucap atau salah tulis, dapat
menimbulkan salah pengertian atau salah tafsir yang pada gilirannya salah
komunikasi. Seperti salah ucap, terlalu cepat, sehingga pikiran dan perasaan
belum mantap terformulasikan, kata-kata terlanjur dilontarkan.
e. Hambatan Mekanis
Dalam melancarkan komunikasi, misalnya suara ditelpon tidak jelas atau
hilang timbul atau ketikan huruf yang buram.
Ada pendapat lain mengatakan:
1. Citra Diri
15
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
16
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
H. Teknik berkomunikasi
1. Mendengar aktif
2. Bertanya aktif
3. SikapMendengar Aktif
a. Tempatkan pribadi dengan nyaman
b. Dengarkan apa yanag dikatakan klien dan bagaimana dia mengatakannya
c. Perhatikan pilihan kata, nada suara, ekspresi wajah dan bahasa tubuh
d. Tempatkan diri anda ditempat klien ketika dia berbicara
e. Kadang-kadang bersikaplah diam, beri waktu untuk berpikir
f. Sesuaikan langkah anda dengan klien
17
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
2. Bertanya Efektif
a. Gunakan nada suara yang menunjukan minat, keramahan, kepedulian.
b. Ajukan pertanyaan terbuka, tanyakan hanya 1 pertanyaan setiap kali,
tunggulah jawabannya.
c. Gunakan pertanyaan yang tidak dapat dijawabkan dengan “ya” atau
“tidak” seperti : “bagaimana saya dapat membantu anda?”, “apa yang pernah
anda dengar tentang..”.
18
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
19
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
f. Volume dan nada suara mempengaruhi penyampaian pesan. Pada pasien lansia
volume suara harus tinggi dengan nada rendah, pada pasien prilaku kekerasan,
volume dan nada suara rendah tetapi tegas.
4. Saling Percaya
Dengan saling percaya antara perawat–klien dan kelurga akan muncul
keterbukaan.
I. Model komunikasi :
1. Akronim GATHER
Merupakan bentuk komunikasi terapeutik yang dilaksankan perawat dalam
berkomunikasi dengan penderita, keluarga, dalam proses keperawatan. Mencakup
keseluruhan proses yang terjadi, seperti : pengetahuan, sikap, keterampilan, yang
harus dimiliki seorang terapis
G…….Great
- senyum
- salami klien
- kenalkan diri
- sapa klien, buka percakapan
A……Ask
- tanya tentang diri klien
- apa kebutuhan klien
- apa keluhan dan keinginan klien
…..assess
Nilai pengetahuan klien berkaitan dengan persoalan yang dirasakan klien
T……Tell
20
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
E……Explain
- Jelaskan secara detail keuntungan, kelemahan dan akibat dari
alternative yang dipilih
- Jelaskan pada siapa, dimana pertolongan lanjutan dan darurat dapat
diperoleh bila terjadi hal yang tidak diharapkan
R……Return
- Anjurkan klien kembali ketempat pelayanan untuk konsultasi, dsb
…..refer
- Rujuk ketempat pelayanan lain bila kondisi diperlukan
2. Akronim SOLLER
21
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
LATIHAN
23
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
KUNCI JAWABAN : C
RANGKUMAN
24
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
25
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
g. Hambatan Antropologis
h. Hambatan Psikologis
i. Hambatan Semantic
j. Hambatan Mekanis
f. Hambatan Sosiologi
Upaya menghindari hambatan dalam berkomunikasi:
1. Tetapkan apa yang akan dicapai dalam komunikasi saudara
2. Pelajari, kepada siapa saudara akan berkomunikasi
3. Kuasai, persiapkan secara matang materi yang saudara akan
komunikasikan
4. Usahakan saudara mengenal tempat dimana komunikasi dilaksanakan
5. Usahakan memilih waktu yang nyaman untuk saudara dan klien
6. Kuasai tetapkan cara, teknik dan metode komunikasi yang akan saudara
lakukan sesuai sasaran, materi, klien, tempat, dan waktu komunikasi
dilangsungkan.
Teknik berkomunikasi
1. Mendengar aktif
2. Bertanya aktif
3. SikapMendengar Aktif
Model komunikasi :
1. Akronim GATHER
2. Akronim SOLLER
3. Model SATUTUJU
26
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
TES
FORMAT
1. SATU TUJU adalah model komunikasi, makna huruf U terakhir pada
model SATU TUJU adalah...
a. Upayakan pasien terlebih dahulu
b. Usaha perawat untuk kesembuhan pasien
c. Uraikan berbagai hal yang ingin dan diketahui oleh pasien
d. Bantu pasien untuk mencocokan keadaan dan begaimana perasaannya
e. Ulangi pokok pokok yang perlu diketahui dan diingat pasien yang
menimbulkan klien bersedia melakukannya
KUNCI JAWABAN : E
27
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
KUNCI JAWABAN : A
DAFTAR PUSTAKA
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
50 Menit
PENDAHULUAN
28
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
A
pakah anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk konsep komunikasi
terapeutik? Kalau anda belum mengetahuinya maka bacalah modul ini.
Modul satu ini berisikan materi tentang pengertian dan tujuan
komunikasi, sikap perawat dalam komunikasi, tehnik-tehnik komunikasi,
dan pengembangan diri perawat dalam menggunakan diri secara
terapeutik.
TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami
Komunikasi Teraupetik.
29
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian komunikasi terapeutik
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan komunikasi terapeutik
3. Mahaiswa mampu menjelaskan sikap perawat dalam
komunikasi terapeutik
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tehnik-tehnik komunikasi
terapeutik
5. Mahasiswa mampu menjelaskan pengembangan diri perawat dalam
menggunakan diri secara terapeutik
URAIAN MATERI
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
A. DEFINISI
Stuart dan Sundeen ( 1987):
30
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
31
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
32
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
33
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
Kontak mata pada level yg sama berarti menghargai klien dan menyatakan
keinginan untuk tetap berkomunikasi
3. Membungkuk ke arah klien
Posisi ini menunjukkan keinginan untuk mengatakan atau mendengar
sesuatu
4. Mempertahankan sikap terbuka
Tidak melipat kaki atau tangan menunjukkan keterbukaan untuk
berkomunikasi
5. Tetap reflek
Tetap dapat mengontrol keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi
dalam memberi respon pada klien
3. Sentuhan
Sentuhan merupakan cara interaksi yg mendasar .Ikatan kasih sayang
dibentuk oleh pandangan suara dan sentuhan yg menjadi elemen penting
dalam pembentukan ego, perpisahan dan kemandirian (Rubin, dikutip
Clunn ; 1991)
34
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
35
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
Kontak mata dan berespon pada tanda non verbal klien, misalnya nada
suara, gelisah, ekspresi wajah
Tunjukan perhatian, minat, kehangatan melalui ekspresi wajah
Nada suara konsisten dengan ekspresi wajah dan respon verbal
4. Konkrit
Perawat menggunakan terminologi spesifik, bukan abstrak. Ini perlu untuk
menghindarkan keraguan dan ketidakjelasan.
Ada tiga kegunaannya yaitu :
1) Mempertahankan respon perawat terhadap perasaan klien
2) Memberi penjelasan yg akurat oleh perawat
3) Mendorong klien memikirkan masalah yg spesifik
A. DIMENSI TINDAKAN
Dimensi tindakan tidak dapat dipisahkan dengan dimensi respon. Tindakan
yang dilaksanakan harus dalam konteks kehangatan dan pengertian
Menurut Stuart dan Sundeen: 1987) dimensi tindakan terdiri dari :
1. Konfrontasi
Merupakan ekspresi perasaan perawat tentang perilaku klien yang tidak
sesuai.
Konfrontasi berguna untuk meningkatkan kesadaran klien akan
kesesuaian perasaan, sikap, kepercayaan dan perilaku
Konfrontasi dilakukan secara asertif bukan marah atau agresif
Konfrontasi sangat diperlukan pada klien yg telah mempunyai kesadaran
diri tetapi perilaku belum berubah
Identifikasi tiga kategori kofrontasi :
Ketidaksesuaian antara konsep diri klien (ekspresi klien tentang dirinya
dan ideal diri klien / keinginan klien)
Ketidaksesuaian antara ekspresi non verbal dan perilaku klien
36
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
5. Bermain peran
Adalah melakukan peran pada situasi tertentu . Hal ini berguna
untuk meningkatkan kesadaran dalam berhubuingan dan kemampuan
melihat situasi dari pandangan orang lain. Tujuan teknik ini adalah
memberi rasa aman klien dalam mengungkapkan perasaannya dan
menjaga kestabilan emosi/psikologis klien.
37
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
D. TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI
1. Mendengar (listening)
Merupakan dasar utama dalam komunikasi
Dengan mendengar perawat mengetahui perasaan klien, member
kesempatan lebih banyak pada klien untuk bicara
Perawat harus menjadi pendengar yang aktif dengan tetap kritis dan
korektif bila apa yang disampaikan klien perlu diluruskan
2. Pertanyaan Terbuka (Broad Opening)
Teknik ini memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan
perasaannya sesuai kehendak klien tanpa membatasi, contoh: “Apa yang
sedang Saudara pikirkan?”, “Apa yang akan kita bicarakan hari ini?”.
Agar klien merasa aman dalam mengungkapkan perasaannya, perawat dapat
memberi dengan cara mendengar atau mengatakan “Saya mengerti apa yang
Saudara katakan”.
3. Mengulang (Restarting)
Mengulang pokok pikiran yang diungkapkan klien . Gunanya untuk
menguatkan ungkapan klien dan memberi indikasi perawat mengikuti
pembicaraan klien Misalnya: “Ooh..jadi saudara tadi malam tidak bias tidur
karena....”.
4. Klarifikasi
Dilakukan bila perawat ragu, tidak jelas, tidak mendengar atau klien
berhenti karena malu mengemukakan informasi, informasi yang diperoleh
tidak lengkap atau mengemukakannya berpindah-pindah, contoh: “dapatkah
Anda menjelaskan kembali tentang....?”.Gunanya untuk kejelasan dan
kesamaan ide, perasaan, dan persepsi perawat-klien.
38
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
5. Refleksi
Refleksi merupakan reaksi perawat-klien selama berlangsungnya
komunikasi. Refleksi ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Refleksi isi, bertujuan memvalidasi apa yang didengar. Klarifikasi ide
yang diekspresikan klien dengan pengertian perawat
Refleksi perasaan, yang bertujuan memberi respon pada perasaan
klien terhadap isi pembicaraan agar klien mengetahui dan menerima
perasaannya.
Teknik refleksi ini berguna untuk:
1) Mengetahui dan menerima ide dan perasaan
2) Mengoreksi
3) Memberi keterangan lebih jelas
Sedangkan kerugiannya adalah:
1) Mengulang terlalu sering tema yang sama
2) Dapat menimbulkan marah dan frustasi
6. Memfokuskan
Membantu klien bicara pada topik yang telah dipilih dan yang penting
serta menjaga pembicaraan tetap menuju tujuan yaitu lebih spesifik, lebih
jelas, dan berfokus pada realitas.
Contoh:
Klien : “Petugas kesehatan yang ada di rumah sakit ini kurang perhatian pada
pasiennya”.
Perawat : “Apakah Saudara sudah minum obat?”
7. Membagi persepsi
Meminta pendapat klien tentang hal yang perawat rasakan dan pikirkan.
Dengan cara ini perawat dapat meminta umpan balik dan member informasi.
39
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
Contoh: “Anda tertawa, tetapi saya rasa Anda marah kepada saya”.
8. Identifikasi Tema
Mengidentifikasi latar belakang masalah yang dialami klien yang muncul
selama percakapan. Gunanya untuk meningkatkan pengertian dan
mengeksplorasi masalah yang penting.
Misalnya: “Saya lihat dari semua keterangan yang Anda jelaskan, Anda telah
disakiti. Apakah ini latar belakang masalahnya?”.
9. Diam (Silence)
1) Cara yang sukar biasanya dilakukan setelah mengajukan pertanyaan
2) Tujuannya untuk memberi kesempatan berpikir dan memotivasi klien
untuk bicara
3) Pada klien yang menarik diri, teknik diam berarti perawat menerima klien
Misalnya:
Klien :Saya jengkel kepada suami saya
Perawat :Diam (member kesempatan klien)
Klien :Suami saya selalu telat pulang kerja tanpa alasan yang jelas, kalau
saya tanya pasti marah.
10. Informing
Teknik ini bertujuan member informasi dan fakta untuk pendidikan
kesehatan bagi klien, misalnya perawat menjelaskan tentang penyebab panas
yang dialami klien.
Klien : Suster, kenapa suhu tubuh saya masih tinggi? Padahal saya sudah
minum obat, kira-kira kenapa ya Suster?
40
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
Perawat : Baik saya jelaskan, panas tubuh atau suhu tubuh meningkat dapat
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya karena ada proses infeksi, dehidrasi
atau karena metabolism tubuh yang meningkat.
11. Saran
Memberi alternatif ide untuk pemecahan masalah
Tepat dipakai pada fase kerja dan tidak tepat pada fase awal berhubungan
Perawat perlu menganalisa teknik yg tepat pada setiap komunikasi dengan
klien
Melalui komunikasi verbal dapat disampaikan informasi yg akurat,namun
aspek emosi dan perasaan tidak dapat diungkapkan seluruhnya melalui
verbal
Misalnya : Kita tadi sudah cukup banyak bicara tentang penyebab batuk dan
sesak nafas, salah satunya karena merokok. Kami berharap Anda dapat
mengurangi atau berhenti merokok.
12. Penerimaan
Yaitu mendukung dan menerima informasi dengan tingkah lakU yang
menunjukkan ketertarikan dan tidak menilai.
Sikap perawat yang menunjukkan penerimaan:
Mendengar tanpa memotong pembicaraan
41
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
Menggelengkan kepala
Memandang dengan muka masam
Gunanya untuk menguatkan ungkapan klien dan member indikasi perawat
mengikuti pembicaraan
13. Menyimpulkan (Summerizing)
Menyimpulkan adalah teknik komunikasi yang membantu klien
mengeksplorasi point penting dari interaksi perawat-klien. Teknik ini
membantu perawat dan klien untuk memiliki pikiran dan ide yang sama saat
mengakhiri pertemuan. Point utama dari summerizing adalah peninjauan
kembali komunikasi yang telah dilakukan (Murray, B. dan Judith, P., 1997
dalam Suryani, 2005).
Contoh : “Selama beberapa jam,anda dan saya telah membicarakan….”
14. Mengubah cara pandang (reframing)
Teknik ini digunakan untuk memberikan cara pandang lain sehingga
lien tidak melihat sesuatu atau masalah dari aspek negatifnya saja (Geldard,
dalam Suryani, 2005). Teknik ini sangat bermanfaat terutama ketika klien p
memandang sesuatu masalah dari sisi negatifnya saja. Seorang perawat
kadang memberikan tanggapan yang kurang tepat ketika klien
mengungkapkan masalah, misalnya menyatakan:
“sebenarnya apa yang anda pikirkan tidak seburuk itu kejadiannya”.
15. Eksplorasi
Teknik ini bertujuan untuk mencari atau menggali lebih dalam
masalah yang dialami klien (Antai-Otong, dalam Suryani, 2005) supaya
masalah tersebut bias diatasi. Teknik ini bermanfaat pada tahap kerja untuk
mendapatkan gambaran yang detail tentang masalah yang dialami klien.
Contoh eksplorasi:
42
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
43
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
44
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
45
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
2. Klarifikasi Nilai
1) Menyadari nilai yang dimiliki perawat
(1) Mampu menganalisa perasaan sendiri bertahap
(2) Mampu mengatasi berbagai perasaan : marah, berduka, frustasi
2) Menyadari konflik dan ketidakpuasan
3) Eksplorasi perasaan
4) Kemampuan menjadi role model
5) Rasa tanggung jawab dan etik
6) Motivasi altruistic
LATIHAN
1. Teknik teknik komunikasi yaitu...
a. Sentuhan
b. Keiklasan
c. Mengulang
46
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
d. Konfrontasi
e. Menggerakkan mata
2. Eksplorasi merupakan teknik yang bertujuan...
a. Memberi alternatif ide untuk pemecah masalah
b. Memberi informasi dan fakta untuk pendidik kesehatan
c. Gaya untuk menguatkan ungkapan klien, memberi indikasi klien
d. Memberikan cara pandang dalam sehingga klien tidak melihat sesuatu
e. Untuk mencari atau menggali lebih dalam masalah yang dialami
klien supaya masalah tersebut bisa diatasi
RANGKUMAN
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Stuart dan Sundeen ( 1987):
Komunikasi merupakan cara untuk membina hubungan yg terapeutik. Dalam
proses komunikasi terjadi penyampaian informasi dan pertukaran
perasaan dan pikiran.
TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK (Stuart dan Sundeen)
1. Realisasi diri
2. Kemampuan membina hubungan interpersonal
3. Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan serta
mencapai tujuan yang realistis
4. Rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan integritas diri
MANFAAT : (Indrawati 2003)
1. Mendorong dan menganjurkan kerja sama antara perawat dengan pasien
2. Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan, dan mengkaji masalah serta
evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat
47
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
DIMENSI TINDAKAN
48
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
1. Konfrontasi
2. Keterbukaan perawat
3. Emotional Catharsis
4. Bermain peran
TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI
1. Mendengar (listening)
2. Pertanyaan Terbuka (Broad Opening)
3. Mengulang (Restarting)
4. Klarifikasi
5. Refleksi
6. Memfokuskan
7. Membagi persepsi
8. Identifikasi Tema
9. Diam (Silence)
10. Informing
11. Saran
12. Penerimaan
13. Menyimpulkan (Summerizing)
14. Mengubah cara pandang (reframing)
15. Eksplorasi
16. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
17. Humor
18. Memberikan Pujian
TES
49
FORMAT
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
LANJUTAN
50 Menit
PENDAHULUAN
50
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
A
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk konsep komunikasi
terapeutik? Kalau Anda belum mengetahuinya maka bacalah modul ini.
Modul satu ini berisikan materi tentang tahapan hubungan terapeutik
perawat-klien, penerapan komunikasi dalam hubungan terapeutik
perawat-klien dan hambatan komunikasi terapeutik.
TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami
Komunikasi Terapeutik.
INDIKATOR PEMBELAJARAN
51
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
URAIAN MATERI
52
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
a. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dalam proses keperawatan.
Pada tahap ini dapat dikatakan bahwa proses komunikasi berlangsung
paling banyak dibanding komunikasi pada berikutnya.
Kemampuankomunikasi sangat mempengaruhi kelengkapan data klien.
Perawat perlu mengetahui hambatan, kelemahan, dan gaya klien dalam
berkomunikasi. Perawat perlu memperhatikan budaya yang mempengaruhi
kapan dan dimana komunikasi dilakukan, penggunaan bahasa, usia, dan
perkembangan klien.
53
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
b. Perumusan Diagnosa
Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan data-data yang
didapatkan dalam tahap pengkajian. Penentuan diagnosis tanpa
mengkomunikasikan kepada klien dapat berakibat salahnya penilaian
perawat terhadap masalah yang dialami klien. Sikap perawat yang
komunikatif dan sikap klien yang kooperatif merupakan factor penting
dalam penetapan diagnose keperawatan yang tepat.
Kemampuan komunikasi disini juga diperlukan Diagnosa
dalam menulis analisis data yang didapat dari pengkajian serta
mendiskusikan masalah yang ditemukan baik kepada klien, keluarga,
maupun kepada sesama perawat.
c. Perencanaan
Dalam mengembangkan rencana tindakan keperawatan kepada
klien, interaksi dan komunikasi dengan klien sangatlah penting untuk
menentukan pilihan rencana keperawatan yang akan dilakukan. Rencana
tindakan yang dibuat perawat merupakan media komunikasi antar petugas
kesehatan sehingga perencanaan yang disusun perawat dinas pagi dapat
dievaluasi atau dilanjutkan oleh perawat dinas sore dan seterusnya. Model
komunikasi ini memungkinkan pelayanan keperawatan dapat dilaksanakan
secara berkesinambungan, terukur, dan efektif.
d. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan realisasi dari perencanaan yang
sudah ditentukan sebelumnya. Selama aktivitas pada tahap ini menuntut
perawat untuk terampil dalam berkomunikasi dengan klien.
Tindakan komunikasi pada saat menghampiri klien:
1.Menunjukkan muka yang jujur dengan klien.
2.Kontak mata dengan baik.
3.Fokus kepada klien.
54
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
e. Evaluasi
Komunikasi antara perawat dan klien pada tahap ini adalah untuk
mengevaluasi apakah tindakan yang telah dilakukan perawat atau tenaga
kesehatan lain membawa pengaruh atau hasil yang positif bagi klien,
sebagaimana kriteria hasil yang telah ditentukan pada tahap sebelumnya.
Tanpa komunikasi perawat tidak cukup dalam menilai apakah tindakan
yang dilakukan berhasil atau tidak.
55
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
56
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
Perawat : Kalau boleh saya sarankan, ibu tolong kurangi kebiasaan merokok
karena rokok sangat membahayakan bagi kesehatan ibu, karena didalam rokok
banyak mengandung zat-zat kimia yang berbahaya.
Pasien : iya sus saya pernah mencoba untuk meninggalkan kebiasaan merokok
tapi saya tidak bisa, lidah saya terasa pahit apabila sehari tidak merokok.
Perawat : iya memang ibu kebiasaan itu sangat sulit dihilangkan,tapi ibu
bisa mengganti kebiasaan tersebut dengan aktifitas yang lain selain merokok
seperti membaca koran atau berolah raga.
Pasien : iya, baiklah sus saya akan mencoba nya.
Perawat : oh iya bu... apakah pada saat makan sehari-hari ibu kurang suka
mengkonsumsi sayuran, seperti wortel, bayam, kol dan lainya?
Pasien : iya sus,saya tidak suka makan sayur-sayuran, apakah itu berpengaruh
untuk berat badan?
Perawat : Iya bu, itu juga faktor yang mempengaruhi berat badan menjadi
turun.Karena pada sayuran terdapat gizi dan protein yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh dan sayuran sangat penting untuk pertumbahan dan daya tubuh agar tetap
stabil.
Pasien : Makanan yang bergizi dan mempunyai protein seperti apa sus
contohnya..?
Perawat : Ibu harus mengkonsumsi sayur-sayuran, ikan laut, daging telur
tahu tempe, untuk lebih baiknya bapak juga saya sarankan untuk minum susu,
apakah sudah jelas bu untuk penjelasan saya?
Pasien : iya sus, saya sudah mengerti.
Perawat : dan disamping itu ibu juga harus menjaga kebersihan badan ibu
dan lingkungan sekitar ya bu.
Pasien : Maksud nya sus..?
Perawat : misalnya dalam hal pakain yang ibu kenakan, setiap kita akan
memakai pakaian, lebih baik pakaian tersebut dicuci dengan bersih. setelah itu
57
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
anda setrika bu, karena pakaian tersebut kemungkinan besar terdapat kuman yang
tersembunyi, dengan ibu menyetrika pakaian tersebut kuman akan mati selain itu
ibu pasti akan kelihatan rapi dan bersih....apakah ibu berniat untuk melakukan hal
tersebut.......?
Pasien : iya bu, saya berniat untuk melakukan hal tersebut mkasih ya sus atas
saran nya....
Perawat : iya bu sama-sama....
Perawat : Apakah masih ada keluhan atau hal yang ingin anda sampaikan bu...?
Pasien : tidak sus, terima kasih
Tahap Terminasi
Perawat : Baiklah kalau memang sudah tidak ada keluhan lagi, saya akan
melajutkan pekerjaan saya yang lain dan jika ibu perlu bantuan anda cukup
menekan tombol di sebelah anda, maka saya akan datang dan menyiapkan
keperluan yang anda inginkan.
Pasien : iya terima kasih sus.
Perawat : Terima kasih juga atas waktunya bu, Silahkan ibu kembali
beristirahat dan lekas sembuh.permisi ibu.
58
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
LATIHAN
59
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
RANGKUMAN
KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM PROSES
KEPERAWATAN
Kemampuan komunikasi yang baik dari perawat merupakan
salah satu factor keberhasilan dalam melaksanakan proses keperawatan
yang meliputi tahap pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
Pengkajian terbagi :
1.Wawancara dan pengambilan riwayat
2.Pemeriksaan fisik
3.Observasi tingkah laku non-verbal
Diagnosa keperawatan :
1. Analisis tertulis dan penemuan pengkajian
2. Diskusi kebutuhan perawatan kesehatan dan prioritas dengan klien dan keluarga
60
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
Perencanaan :
Diskusi dengan klien dan keluarga untuk menentukan metoda
implementasi Pelaksanaan
Penetapan dukungan terapeutik
Evaluasi
Kemahiran untuk memberikan respon verbal dan non-verbal
PENERAPAN KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN TERAPEUTIK
PERAWAT-KLIEN
Tahap Komunikasi Terapeutik:
Tahap Pra-interaksi
Tahap orientasi
Tahap kerja
Tahap Terminasi
HAMBATAN KLIEN DALAM BERKOMUNIKASI YANG HARUS
DIPERHATIKAN OLEH PERAWAT, ANTARA LAIN:
1. Language Deficits
2. Sensory Deficits
3. Cognitive Impairments
4. Structural Deficits
5. Paralysis
TES
FORMAT
1. Bentuk komunikasi trapeutik melalui peroses keperawatan dalam tahap
pengkajian yaitu...
61
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
a. Evaluasi
b. Pemeriksaan fisik
c. Diagnosa keperawatan
d. Pelaksanaan komunikasi klien
e. Analisi kesehatan pada pasien tersebut
2. Kerusakan yang membuat pada fungsi koknitif dapat mempengaruhi
kemampuan klien dalam mengungkapkan dan memahami bahasa
merupakan hambatan...
a. Paralysis
b. Sensury Deficits
c. Struetural Deficitis
d. Langue off Deficiatis
e. Cognitife impraiments
DAFTAR PUSTAKA
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA SETIAP TAHAP PROSES
63
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
A
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk
hubungan komunikasi terapeutik pada setiap proses
keperawatan pada stoma dan post operasi? Kalau
Anda belum mengetahuinya maka bacalah modul ini.
Modul 1 ini berisikan materi tentang hubungan komunikasi terapeutik
pada setiap proses keperawatan pada stoma dan post operasi.
TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Trauma Thoraks.
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan Hubungan Komunikasi
Terapeutik dalam Proses Keperawatan
2. Mahaiswa mampu menjelaskan Penggunaan Komunikasi
Terapeutik dalam Setiap Tahap Proses Keperawatan
3. Mahasiswa mampu menjelaskan Penggunaan Komunikasin
Terapeutik dalam Wawancara Keperawatan
URAIAN MATERI
65
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
1) Puasa
2) Penggunaan obat tidur
MASA OPERASI
66
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
LATIHAN
67
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
RANGKUMAN
68
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
69
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
TES
1. Masa pra operasi merupakan...
a. Perawatan oleh perawat FORMAT
b. Komunikasi yang dilaksanakan setelah klien sadar
c. Pemberian dukungan kepada pasien yang telah sadar
d. Memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarganya
e. Mempertahankan hub terapeutik untuk memungkinkan klien
mengungkapkan (verbalisasi) rasa takut, cemas dan khawatir klien tentang
rencana operasi
DAFTAR PUSTAKA
70
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
71
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA BAYI DAN ANAK
50 Menit
PENDAHULUAN
A
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk Komunikasi Pada
Bayi dan Anak.? Kalau Anda belum mengetahuinya maka bacalah modul
ini.
Modul 1 ini berisikan materi tentang Komunikasi Pada Bayi dan Anak.
TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami Konsep
Dasar Komunikasi Pada Bayi dan Anak.
72
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan Komunikasi Bayi dan Anak
2. Mahaiswa mampu menjelaskan Bentuk Komunikasi Pra-
Bicara
3. Mahasiswa mampu menjelaskan Peran Bicara dalam
Komunikasi
4. Mahasiswa mampu menjelaskan Tehnik Komunikasi dengan
Bayi dan Anak
URAIAN MATERI
73
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
74
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
Setelah berusia 2 minggu, kebanyakan kasus disebabkan karena orang tua yang
tidak cepat tanggap terhadap arti tangis bayinya dan tidak konsisten dalam
menanggapinya. Bayi yang sehat dan normal frekuensi tangisan menurun pada
usia 6 bulan karena keinginan dan kebutuhan mereka cukup terpenuhi. Frekuensi
tangisan seharusnya menurun sejalan dengan meningkatnya kemampuan
berbicara.
2. Ocehan dan Celoteh
Bentuk komunikasi prabicara disebut “ ocehan “ (cooing) atau “ celoteh “
(babbling). Ocehan timbul karena bunyi eksplosif awal yang disebabkan oleh
perubahan gerakan mekanisme ‘suara’. Ocehan ini terjadi pada bulan awal
kehidupan bayi seperti : merengek, menjerit, menguap, bersin, menangis, dan
mengeluh. Sebagian ocehan akan berkembang menjadi celoteh dan sebagian akan
hilang. Celotehan merupakan mekanisme otot saraf bayi berkembang dan
sebagian bayi mulai berceloteh pada awal bulan kedua, kemudian meningkat cepat
antara bulan ke -6 dan ke-8.
Nilai celoteh :
a. Berceloteh adalah praktek verbal sebagai dasar bagi perkembangan gerakan
terlatih yang dikehendaki dalam bicara. Celoteh mempercepat keterampilan
berbicara.
b. Celoteh mendorong keinginan berkomunikasi dengan orang lain. Berceloteh
membantu bayi merasakan bahwa dia bagian dari kelompok sosial.
3. Isyarat
Yaitu gerakan anggota badan tertentu yang berfungsi sebagai pengganti atau
pelengkap bicara.
Contoh isyarat umum pada masa bayi:
a. Mendorong putting susu dari mulut artingya kenyang/tidak lapar
b. Tersenyum dan mengacungkan tangan artinya ingin digendong
75
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
B. Pada Anak
1. Persiapan fisik
Persiapan ini tergantung pada pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama
dalam hal kematangan mekanisme bicara. Pertumbuhan organ-organ bicara yang
kurang sempurna sangat mempengaruhi kemampuan bicara anak.
2. Persiapan mental
Tergantung pada kematangan otak ( asosiasi otak ), yang berkembang antara 1
sampai 18 bulan,saat yang tepat di ajak bicara. Meskipun bayi tidak dapat
76
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
merespon dengan kata-kata, namun suara atau bicara yang kita tunjukan pada bayi
akan menjadi stimulus bayi dan akan direspon dengan bahasanya sendiri,
misalnya dengan senyum atau tertawa.
3. Model untuk ditiru
Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan bicara adalah stimulus suara.
Ucapan-ucapan yang sering kita sampaikan kepada bayi menjadi model yang bisa
ditiru oleh bayi pada perkembangan bicara selanjutnya. Dengan demikian ucapan-
ucapan yang kita sampaikan hendaknya ucapan yang baik dan mendidik.
4. Kesempatan praktek/ untuk berlatih
Agar bayi atau anak dapat segera bicara, maka bayi perlu diajarkan atau diberikan
untuk meniru kata-kata yang sering kita ucapkan.
5. Motivasi dan tantangan
Ajaran dan dorongan bayi untuk mengucapkan dan apa yang bisa diucapkan oleh
bayi. Dalam hal ini perlu disadari bahwa yang diucapkan bayi belum sempurna,
mungkin yang keluar baru berupa suara-suara atau kata-kata yang belum jelas
sehingga butuh kesabaran dan ketelatenan dalam mengajarkan bicara kepada
bayi/anak.
6. Bimbingan
Upaya untuk membantu keterampilan bicara anak dapat dilakukan dengan cara :
menyediakan model yang baik, mengatakan dengan perlahan dan jelas, serta
membetulkan kesalahan yang diucapkan si anak.
77
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
• Usia satu minggu sudah merespon cahaya, koordinasi otot mata bayi mulai
tampak sehingga dia mampu menangkap gerak benda yang digerakkan di
sekitar matanya dan mengedipkan matanya terhadap sinar terang dan suara
• Usia tiga bulan, kemampuan koordinasi otot mata bayi meningkat,
sehingga ia mampu melihat objek dengan jelas dalam jarak relatif jauh
• Usia empat bulan, bayi telah mampu mengenali objek tertentu dan
mengikuti gerakan objek tsb
• Usia enam bulan, bayi telah mampu mengidentifikasi warna
2. Pendengaran
Indra pendengaran merupakan fungsi dengan tingkat kematangan paling
rendah diantara fungsi indra bayi baru lahir
Pada saat lahir, bayi dapat dikatakan masih tuli
Mulai hari ketiga – ketujuh bayi sudah mampu bereaksi terhadap suara
lingkungannya, ini terlihat pada reflek kedip bayi, yg terbentuk sebagai
reaksi terhadap suara keras yg tiba tiba (reflek moro)
Usia 5 bulan, bayi dapat menghentikan kegiatan menyusunya hanya untuk
mendengar suara ibunya
Usia 9 bulan, bayi telah mampu melokalisasi suara, yg dimulai dengan
membedakan kata kata dan merespon perintah sederhana
3. Penciuman dan Pengecapan
Hidung dan lidah merupakan indra yg cukup peka pada masa bayi,
sehingga adakalanya bayi menolak makanan karena merasa makanan tsb
terlalu asam, pedas dsb.
Bayi lebih menyukai rasa manis dan ia akan mengurangi respon
menghisap terhadap rasa asin
Mereka dapat menentukan bau susu ibunya dan berespon terhadap bau tsb
dengan menoleh ke arah ibunya
4. Perabaan
78
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
Kulit bayi cukup peka sehingga sangat sensitif terhadap segala sentuhan,n
tekanan dan suhu
Berkomunikasi Dengan Anak Balita (Balita usia bermain / todler dan
Prasekolah)
Komunikasi verbal belum efektif, karena belum fasih bicara
Gunakan kata-kata simple, singkat, yang dikenal anak
Beri pujian hal-hal yang dicapai
Sangat egosentris, hanya melihat sesuatu berpusat kepada dirinya
Selalu mendorong tangan pemeriksa dan menangis saat pemeriksa
mendekati
Anak belum memahami abstrak, gunakan istilah-istilah yang pendek dan
konkrit
Kenalkan alat yang digunakan termasuk cara kerjanya. Untuk
memberikan alat pada anak perlu diperhatikan lingkungan dan kondisi
anak (kalau perlu diperkenalkan saja), karena kemungkinan alat akan
dibanting oleh anak
Gunakan obyek yang menyenangkan
5. Wicara
Kemampuan bicara pada tahun pertama muncul dalam tiga bentuk, yg
lebih dikenal sebagai “bentuk prawicara”, yaitu menangis, merengek dan
gerak gerik.
Tangisan merupakan bentuk komunikasi yg paling banyak digunaan bayi,
yang bertujuan menunjukkan rasa lapar, rasa sakit( tidak nyaman),
kesendirian atau kondisi sakit.
Sebelum usia 3 bulan, bayi telah belajar dari pengalaman bahwa menangis
merupakan cara yg peling berhasil untuk menarik perhatian.
Keterampilan komunikasi dengan menggunakan kata yg tidak jelas
dimulai pada usia 2-3 bulan.
79
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
80
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
81
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
82
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
83
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
LATIHAN
84
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
RANGKUMAN
85
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
86
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
TES
FORMAT
1. Komunikasi pada bayi dapat menggunakan metode penglihatan seperti...
a. komunikasi
b. Komunikasi belum efektif
c. Indra pendengar belum berfungsi
d. Usia enam bulan, bayi telah mampu mengidantifikasi geraknya
e. Mata bayi belum berkembang sempurna sehingga penglihatan
bayi masih kabur
DAFTAR PUSTAKA
87
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA REMAJA
50 Menit
PENDAHULUAN
A
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk konsep dasar komunikasi
terapeutik pada remaja? Kalau Anda belum mengetahuinya maka
bacalah modul ini.
TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami
Konsep Dasar Komunikasi Terapeutik Pada Reamaja
88
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan Perkembangan Komunikasi
Pada Remaja
2. Mahaiswa mampu menjelaskan Tujuan Komunikasi Pada
Remaja
3. Mahasiswa mampu menjelaskan Faktor yang Mempengaruhi
Komunikasi Pada Remaja
4. Mahasiswa mampu menjelaskan Model Komunikasi Pada
Remaja
URAIAN MATERI
89
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
90
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
4. Tahap Terminasi
- Menyimpulkan hasil wawancara evaluasi
proses dan hasil
- Memberikan reinforcement positif, tindak lanjut dan kontrak
- Mengakhiri wawancara dengan cara yg baik.
3. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT BERKOMUNIKASI
DENGAN REMAJA
1. Rasa aman dan nyaman perawat dan anak
2. Hindari tindakan tiba tiba yg menyebabkan
3. ketakutan (suara keras, ketawa keras, mata
4. melotot, dsb)
5. Kontak mata sejajar
6. Berbicara dgn jelas,suara lembut tdk tergesa2
7. Bahasa sederhana
8. Gunakan teknik komunikasi yang sesuai
9. Kejujuran
91
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
2. Mendengar aktif
Kemampuan perawat untuk menguraikan perasaan remaja
dengan cepat, perawat mengerti perasaan remaja lewat bahasa verbal
maupun non verbalnya.
Keuntungan mendengar aktif antara lain : mendorong terjadinya
katarsis, menolong remaja tidak takut terhadap perasaan positif dan
negatif, mengembangkan hubungan yang sangat dekat dengan perawat,
memudahkan remaja memecahkan masalahnya, meningkatkan
kemampuan anak untuk mendengar pendapat orangtua, meningkatkan
tanggung jawab remaja.
3. Komunikasi dengan Empatik
Berusaha mengerti lebih dahulu baru dimengerti. Dalam
mendengarkan, perawat berusaha masuk ke dalam kerangka fikiran,
perasaan remaja. Sebagai seorang perawat, kita tidak hanya mendengar
dengan telinga tetapi juga dengan mata dan hati. Hati kita merasakan,
memahami, menyelami dan berintuisi dgn permasalahan yang dialami
remaja yang diamati dari pesan non verbal yang diekspresikan remaja.
92
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
LATIHAN
RANGKUMAN
93
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
TES
FORMAT
1. Bagaimana cara perawat berkomunikasi dengan remaja...
a. Menerima diri sendiri
b. Memarahi pasien remaja
c. Mendapatkan kebebasan emosional
d. Membuka pintu lalu bertanya kepada pasien
e. Komunikasi dengan empatik dan mendengar aktif
DAFTAR PUSTAKA
94
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA DEWASA
50 Menit
PENDAHULUAN
A
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk Konsep Dasar
Komunikasi Terapeutik Pada Dewasa? Kalau Anda belum
mengetahuinya maka bacalah modul ini.
TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami
Konsep Dasar Komunikasi Terapeutik Pada Dewasa.
95
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan komunikasi
pada dewasa
2. Mahaiswa mampu menjelaskan model komunikasi dan
penerapannya pada orang dewasa
3. Mahasiswa mampu menjelaskan suasana komunikasi dengan
dewasa
URAIAN MATERI
96
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
97
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
• Suatu konsep penting dalam model ini adalah adanya gangguan (noise)
yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan
• Model ini dapat diterapkan pada komunikasi interpersonal.
• Keuntungan model ini bahwa sumber informasi jelas dan berkompeten,
pesan langsung kepada penerima tanpa perantara
• Keterbatasan komunikasi yaitu tidak ada hubungan transaksional di antara
perawat dan klien,juga tidak ada feedback untuk mengevaluasi komunikasi
b. Model Leary
Model Komunikasi ini menggabungkan multidimensional yang ditekankan
pada hubungan interaksional antara 2 orang, di mana antara individu saling
mempengaruhi dan dipengaruhi
Leary mengamati tingkah laku klien dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
Pesan komunikasi dapat terjadi dalam 2 dimensi yaitu: Dominan
Submission dan Hate Love, dapat diterapkan di bidang kesehatan karena
ada keseimbangan kesehatan, profesional dengan klien.
Seharusnya dalam berkomunikasi ada keseimbangan asertif dalam
menerima dan memberi antara pasien dan profesional.
c. Model Interaksi King
Memberikan penekanan pada proses komunikasi antara perawat dengan
klien, King menggunakan system perspektif untuk menggambarkan
bagaimana profesional kesehatan (Perawat) untuk memberi bantuan
kepada klien
Pada dasarnya, model ini meyakinkan bahwa interaksi perawat dan klien
secara simultan membuat keputusan tentang keadaan mereka dan tentang
orang lain berdasarkan persepsi mereka terhadap situasi
98
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
99
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
100
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
LATIHAN
101
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
RANGKUMAN
MATERI KOMUNIKASI PADA ORANG DEWASA
Melakakukan kegiatan kerumahtanggaan; pembagian tugas dalam keluarga,
pendidikan terhadap anak, pemenuhan / pengaturan kegiatan sosial ekonomi
TES
1. Suasana Komunikasi Dengan Orang FORMAT
Dewasa seperti ...
a. Pendidikan terhadap anak
b. Melakakukan kegiatan kerumahtanggaan
c. Pembagian tugas dalam keluarga dan anak
d. Pengaturan kegiatan sosial ekonomi keluarga
e. Suasana hormat menghormati dan saling terbuka
DAFTAR PUSTAKA
102
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA INDIVIDU DAN KELOMPOK
50 Menit
PENDAHULUAN
A
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk konsep dasar
komunikasi pada individu dan kelompok? Kalau Anda belum
mengetahuinya maka bacalah modul ini.
TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami
Konsep Dasar Komunikasi Pada Individu dan Kelompok.
103
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian individu dan
kelompok
2. Mahaiswa mampu menjelaskan teknik komunikasi
3. Mahasiswa mampu menjelaskan proses kounikasi
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tahap komunikasi
URAIAN MATERI
A. Unsur Komunikasi
Tiga unsur komunikasi yaitu:
Pengirim pesan (komunikator atau sender)
- Harus dapat menuliskan atau menyandikan pesan dengan baik dan jelas.
Penerima pesan (reciever atau komunikan)
- Harusmendengarkan atau berkonsentrasi agar pesan dapat diterima dengan
benar, dan memberikan umpan balik.
Media atau saluran yang digunakan sebagai alat untuk mengirimkan
pesan
- Berupa telepon, televisi, fax, sandi morse, semapore, SMS, E-mail dll.
2. TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF
104
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
105
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
106
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
Perspektif Aliran-Aliran
o Aliran Psikoanalis : sebab retardasi mental adalah salah satunya
dikarenakan oleh prenatal yaitu ibu yang mengkonsumsi akohol, hal ini
disebabkan karena ibu terlalu mementingkan id nya dan tidak dapat
menyeimbangan superegonya sehingga janin yang ada di dalam dinding
rahim tumbuh dan berkembang secara tidak sehat.
o Aliran Kognitif (Bandura, Rotter) : berfokus pada peran dari proses
kognitif atau kognisi dan dari belajar melalui pengamatan (modeling)
dalam perilaku manusia.
o Aliran Humanistik (Maslow) : menekankan bahwa seseorang itu memiliki
keunikan, disini ditekankan bahwa anak-anak retardasi mental memiliki
keunikan tersendiri.
107
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
108
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
5. Terapi Pengobatan
o Terapi yang digunakan adalah mengunakan beberapa cara, diantaranya
sebagai berikut :
Terapi baca (dengan pendekatan montesoori)
Terapi perilaku
Terapi bicara
Terapi sosialisasi
Terapi bermain
Terapi menulis
Terapi okupasi
Terapi music
6. Prevensi
o Program Head Start Nasional
• Salah satu bentuk upaya intervensi dini. Program ini
mengkombinasikan dukungan pendidikan, medis, dan sosial untuk
anak-anak dan keluarganya.
• Salah satu proyeknya mengidentifikasi sekelompok anak tidak
lama setelah mereka lahir dan memberikan program pra sekolah
intensive serta dukungan nutrisi mereka. Intervensi ini berlanjut
sampai mereka mulai memasuki pendidikan formal di taman
kanak-kanak.
Pendekatan yang digunakan untuk mendeteksi gangguan perkembangan ini
sejak awal, sejak dalam kandungan, yaitu:
o Scanning dengan menggunakan ultrasound. Biasanya cara ini dapat
mendeteksi kondisi-kondisi yang berhubungan dengan cacat fisik melalui
gelombang suara.
o Amniocentesis yaitu mengambil sampel cairan amnion melalui dinding
perut ibu yang sedang hamil. Biasanya dilakukan pada usia kandungan 16
109
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
o Prevensi akan lebih efekif apabila dilakukan sejak awal bahkan pada usia
pra sekolah.
o Tidak hanya melibatkan orang tua, melibatkan juga pribadi-pribadi lain
dalam keluarga. Prevensi ini meliputi:
o Mendorong anak agar bereksplorasi. Anak memperoleh banyak hal
melalui eksplorasi terhadap lingkungannya.
o Mengajarkan kemampuan dasar. Kemampuan dasar dalam bidang kognitif
pada umumnya diberikan, antara lain: bagaimana memberi nama pada
suatu hal, membuat urutan, dan perbandingan.
o Merayakan setiap kemajuan perkembangan yang sudah dicapai misalnya
dengan memberikan reinforcement yang berupa reward yang disenangi
anak.
o Bimbing anak dalam mengulang kembali apa yang sudah dipelajari dan
kemudian arahkan anak untuk mempelajari ketrampilan baru.
o Lindungi anak dari kondisi-kondisi yang membahayakan, tidak
menyenangkan, atau punishment (hukuman) (Gunarsa, 2002 )
7. Kulaitas Hidup
o Anak yang mengalami keterbelakangan mental ringan biasanya terlihat
tidak berbeda dalam perkembangannya dibandingkan dengan anak normal
110
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
3. PROSES KOMUNIKASI
Proses-proses komunikasi antarpribadi :
Komunikasi Antar Pribadi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan antara
dua orang, atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan
beberapa umpan balik seketika apabila kita perhatikan batasan Komunikasi Antar
Pribadi dari Devito, maka kita dapat melihat elemen-elemen apa saja yang
terkandung di dalamnya. Dengan menguraikan elemen-elemen yang ada itu,
dapatlah diuraikan proses-proses Komunikasi Antar Pribadi, yaitu :
1. Pesan
Yang dimaksud dengan pesan adalah semua bentuk komunikasi baik verbal
maupun non verbal. Bentuk pesan dapat bersifat, Informatif memberi keterangan
dan komunikan membuat persepsi sendiri. Persuasif atau bujukan untuk
111
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
112
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
4. TAHAP KOMUNIKASI
Dalam hubungan antarpribadi, memiliki tahapan – tahapan tertentu sampai
pada akhirnya seseorang mampu melakukan proses self disclosure. Tahap – tahap
tersebut adalah sebagai berikut :
1. pembentukan hubungan interpersonal
Tahap ini disebut tahap perkenalan diamana kedua individu baru bertemu dan
terjadinya proses penyampaian informasi yaitu berupa “fase kontak yang
permulaan” atau adanya usaha dari kedua individu untuk mengetahui secepatnya
identitas, sikap, dan nilai pihak yang lain.
113
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
114
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
LATIHAN
RANGKUMAN
115
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
TES
1. Terapi pengobatan yang digunakan dalam berkomunikasi adalah
mengunakan terapi cara... FORMAT
a. Terapi bicara
b. Terapi berlari
c. Terapi menyanyi
d. Terapi menari nari
e. Terapi makan makan
K
A
R
A
A
D
P
F
T
T
S
116
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
Petujuk Bear
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA LANJUT USIA
50 Menit
PENDAHULUAN
A
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk
konsep dasar komunikasi terapeutik pada lanjut usia
dengan masalah penglihatan,pendengaran, wicara,
dan penurunan daya ingat? Kalau Anda belum
mengetahuinya maka bacalah modul ini.
Modul 1 ini berisikan materi tentang teori konsep dasar komunikasi
terapeutik pada lanjut usia dengan masalah penglihatan,pendengaran,
wicara, dan penurunan daya ingat dengan meliputi : pengertian komunikasi,
pendekatan komunikasi, dan teknik komunikasi.
TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami
komunikasi terapeutik pada lanjut usia dengan masalah
penglihatan,pendengaran, wicara, dan penurunan daya ingat.
117
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian komunikasi
2. Mahaiswa mampu menjelaskan pendekatan komuniaksi
3. Mahasiswa mampu menjelaskan teknik komunikasi
URAIAN MATERI
1. PENGERTIAN
Komunikasi terapeutik adalah hubungan kerja sama yang ditandai dengan
tukar menukar perilaku, perasaan, fikiran dan pengalaman dalam membina
hubungan intim terapeutik (Stuart dan Sundeen).
Komunikasi adalah semua bentuk hubungan timbal balik dalam
bentuk kata-kata, senyuman, anggukan kepala, sikap badan, kerlingan
mata, dan lain–lain dari komunikator (perawat) kepada komunikan
(lansia).
2. PENDEKATAN KOMUNIKASI
1. Pendeatan fisik
Mencari informasi tentang kesehatan obyektif, kebutuhan,
kejadian, yang dialami, perubahan fisik organ tubuh, tingkat kesehatan
yang masih bisa di capai dan di kembangkan serta penyakit yang dapat di
cegah progresifitasnya.
2. Pendekatan psikologis
Pendekatan ini sifatnya absrak dan mengarah pada perubahan
prilaku, maka umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama.
3. Pendekatan social
Mengadakan diskusi, tukar pikiran, bercerita, bermain, atau
mengadakan kegiatan-kegiatan kelompok merupakan implementasi dari
pendekatan ini agar klien dapat berinteraksi dalam lingkungan dengan
sesama klien maupun dengan petugas kesehatan.
4. Pendekatan spiritual
119
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
120
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
4. Supportif
Dengan menjaga kesetabilan emosi klien lansia, misalnya dengan
mengiyakan , senyum dan mengagukan kepala ketika lansia
mengungkapkan perasaannya sebagai sikap hormat menghargai selama
lansia berbicara. Dengan demikian di harapkan klien termotivasi untuk
menjadi dan berkarya sesuai dengan kemampuannya.
5. Klarifikasi
Klarifikasi dengan cara mengajukan pertanyaan ulang dan memberi
penjelasan lebih dari satu kali perlu di lakukan oleh perawat agar maksud
pembicaraan kita dapat di terima dan di persepsikan sama oleh klien
‘bapak/ibu bisa menerima apa yang saya sampaikan tadi..? bisa minta
tolong bapak/ibu untuk menjelaskan kembali apa yang saya sampaikan
tadi…?.
6. Sabar dan Ikhlas
Perubahan pada lansia bila tidak di sikapai dengan sabar dan ikhlas
dapat menimbulkan perasaan jengkel bagi perawat sehingga komunikasi
yang di lakukan tidak terapeutik, berakibat komunikasi berlangsung
emosional dan menimbulkan kerusakan hubungan antara klien dengan
petugas kesehatan.
LATIHAN
121
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
RANGKUMAN
Komunikasi adalah semua bentuk hubungan timbal balik dalam bentuk kata-kata,
senyuman, anggukan kepala, sikap badan, kerlingan mata, dan lain–lain dari
komunikator (perawat) kepada komunikan (lansia).
122
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
TES
FORMAT
1. Hambatan Berkomunikasi Dengan Lansia adalah....
a. Yakin
b. Tidak ragu
c. Sabar dan Ikhlas
d. Tidak berbicara terus
e. Agresif dan non asertif
DAFTAR PUSTAKA
123
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
ripsi Singkat,
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA LANJUT USIA
(LANJUTAN)
50 Menit
PENDAHULUAN
A
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang
termasuk konsep dasar komunikasi terapeutik pada
lanjut usia dengan masalah penglihatan,pendengaran,
wicara, dan penurunan daya ingat? Kalau Anda
belum mengetahuinya maka bacalah modul ini.
Modul 1 ini berisikan materi tentang teori konsep dasar komunikasi
terapeutik pada lanjut usia dengan masalah penglihatan,pendengaran,
wicara, dan penurunan daya ingat dengan meliputi : kendala komunikasi
dan model komunikasi.
TUJUAN (KD)
124
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan kendala komunikasi pada
lanjut usia
2. Mahaiswa mampu menjelaskan model komunikasi pada lanjut
usia
URAIAN MATERI
125
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
B. Non asertif
Menarik diri bila diajak bicara
Merasa tidak sebaik orang lain (rendah diri)
Merasa tidak berdaya
Tidak berani mengungkapkan keyakinan
Membiarkan orang lain membuat keputusan untuk dirinya
Tampil diam (pasif)
Mengikuti kehendak orang lain
Mengorbankan kepentingan dirinya untuk menjaga hubungan
baik dengan orang lain.
126
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
Kelebihan : modul ini akan efektif bila kondisi lansia masih sehat, belum
banyak mengalami penurunan baik aspek fisik maupun psikis.
Kekurangan : klien tidak memenuhi syarat yang sudah dtetapkan
misalnya : mempeunyai keterampilan, pengetahuan, sikap, sistem, social
dan kultur (karena penolakan).
C. Model Leary
Saling mempengaruhi dan dipengaruhi,dimana respon seseorang
dipengaruhi oleh bagaimana orang tersebut diperlakukan.
Kelebihan : terjadinya hubungan relationship (hubungan
perawat-klien lebih dekat sehingga masalah lebih dapat
diselesaikan).
Kekurangan : perawat lebih dominan dan klien lebih patuh.
D. Model Terapeutik
Model ini membantu mondorong melaksanakan komunikasi dengan
mepati, menghargai dan harmonis.
Kelebihan : dengan teknik komunikasi yang baik lansia akan
lebih paham apa yang kita bicarakan.
Kekurangan : kondisi empati kurang cocok diterapkan oleh
perawat untuk perawatan lansia dengan reaksi penolakan.
127
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
128
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
LATIHAN
RANGKUMAN
Komunikasi adalah semua bentuk hubungan timbal balik dalam bentuk kata-kata,
senyuman, anggukan kepala, sikap badan, kerlingan mata, dan lain–lain dari
komunikator (perawat) kepada komunikan (lansia).
129
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
TES
1. Hambatan Berkomunikasi DenganFORMAT
Lansia adalah....
a. Yakin
b. Tidak ragu
c. Sabar dan Ikhlas
d. Tidak berbicara terus
e. Agresif dan non asertif
DAFTAR PUSTAKA
130
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA MASYARAKAT
50 Menit
PENDAHULUAN
A
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk konsep dasar
komunikasi terapeutik pada masyarakat? Klau anda belum
mengetahuinya maka bacalah modul ini.
Modul 1 ini berisikan materi tentang komunikasi terapeutik pada
masyarakat denga meliputi : pengertian, ruang lingkup, teknik
komunikasi, proses komunikasi dan tahapan komunikasi.
TUJUAN (KD)
131
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian
2. Mahasiswa mampu menjelaskan ruang lingkup
3. Mahasiswa mampu menjelaskan proses
Komunikasi
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tahap komunikasi
URAIAN MATERI
132
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
133
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
3. Proses komunikasi
Sebelum komunikasi langsung dalam komunitas
diperlukan tujuan yang dinyatakan sebagai pesannyang
harus disampaikan dari sumber kepenerima diubah
kedlam bentuk simbolik dan diteruskan melalui
sejumlah media kepenerima.
Menurut Stephen p.Robbin (2007:393) komunikais
terdiri dari 7 bagian :
1. Sumber komunikasi
134
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
2. Pengkodean
3. Pesan
4. Saluran
5. Dekoding
6. Penerima
7. Umpan balik
135
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
LATIHAN
RANGKUMAN
Komunikasi Teraupetik Pada Komunitas
TES
1. FORMAT
Menurut Stephen p.Robbin (2007:393) komunikais terdiri dari ....
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
e. 9
DAFTAR PUSTAKA
137
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
TERAPE
TEKNIK
PAD
NIK
UTI
ASI
MU
GA
KO
OR
K
A
50 Menit
A P
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk konsep dasar
N
A
U
U
H
A
D
N
L
E
tehnik komunikasi terapeutik pada organiasasi? Kalau Anda belum
mengetahuinya maka bacalah modul ini.
TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami
Konsep Dasar Tehnik Komunikasi terapeutik pada organisasi.
138
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
4. Gaya manajemen
5. Pengelolaan komunikasi
6. Keterampilan komunikasi
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan Definisi
2. Mahasiswa mampu menjelaskan jaringan komunikasi
3. Mahasiswa mampu menjelaskan pola komunikasi
4. Mahasiswa mampu menjelaskan gaya manajemen
5. Mahasiswa mampu menjelaskan pengelolaan komunikasi
6. Mahasiswa mampu menjelaskan keterampilan komunikasi
URAIAN MATERI
139
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
Fungsi regulatif
Ada dua yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yang pertama:
atasan/orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka memiliki
wewenang untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan,
dan yang ke dua: pesan/massage, pesan-pesan regulatif pada dasarnya
berorientasi pada kerja, namun perubahan aturan dalam Suatu organisasi
biasanya disampaikan oleh pemimpin.
Fungsi persuasif
Dalam komunikasi persuasif dimana akan lebih mendorong untuk selalu
berkreasi dan memotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan ataupun
menyelesaikan masalahnya sendiri.
Fungsi integratif
Mendorong bawahan untuk menjalin komunikasi dengan sesama dalam
rangka mencapai tujuan yang diinginkan.
2. JARINGAN KOMUNIKASI
Model rantai
Hubungan komunikasi garis langsung (komando) baik keatas atau
kebawah tanpa terjadinya suatu penyimpangan.
Model roda
Pemimpin yang menjadi fokus perhatian dapat berhubungan dengan
seluruh anggota kelompok, tetapi setiap anggota kelompok hanya dapat
140
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
3. ARUS KOMUNIKASI
Komukisasi ke atasa bidang.
Pesan yang dikirm dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih
atas, contoh : dari ketua himpunan ke ketua.
Komunikasi kebawah
Pesan yang dikirim dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih
rendah, contoh : pesan dari direktur ke sekretaris.
Komunikasi lateral
Pesan antara sesama ketua bidang dan anggota ke anggota.
Kabar burung
Jika 3 jenis komunikasi diatas bersifat formal namun kabar burung tidak,
karena sulit melacak ke asliannya.
4. GAYA MENAJEMEN
Otokratis Gaya
Gaya tertua dalam mengelola sekelompok orang untuk menyelesaikan
sesuatu.
Demokrat Styl
141
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
6. KETERAMPILAN KOMUNIKASI
142
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
143
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
144
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
- komunikasi informal
Sasaran dan hambatan komunikasi dalam organisasi
Sasaran dalam organisasi adalah berbagai hasil yang ingin dicapai dalam
proses komunikasi tergantung:
1. Arah komunikasi dalam organisasi seperti komunikasi keatas
kebawah atau horizontal/ diagonal
2. Saluran media yang digunakan
Hambatan komuniakasi
Berbagai hambatan komunikasi dalam organisasi:
Hambatan teknis
145
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
146
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
LATIHAN
1. Manfaat komunikasi dalam berorganisasi adalah..
a. teknik kejelasan
b. teknik kesinambungan
c. teknik penggunaan saluran yang tepat
d. Memberikan pengetian tentang pentingnya metode baru
e. Semua informasi, keterangan dapat cepat diperoleh pegawai
klasifikasi dan media komunikasi dalam organisasi
RANGKUMAN
KOMUNIKASI TERAUPETIK PADA ORGANISASI
147
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
TES
FORMAT
1. Komunikasi organisasi adalah....
a. Tujuan tertentu dengan cara keterbukaan
b. Memberikan pengetian tentang pentingnya metode baru
c. Kesalahan dalam menangkap pengertian terhadap bahasa itu
d. hubungan kerja dengan saling tukar menukar informasi dengan harapan
tercipta satuan pandangan persepsi atau pola pikir
e. suatu proses transformasi yang dilakukan dalam sebuah organisasi
melalui proses transformasi antarsubsistem atau antarbagian untuk
mencapai tujuan tertentu dengan cara keterbukaan
DAFTAR PUSTAKA
148
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
TEKNIK
EFE
NIK
KTI
ASI
MU
KO
F
50 Menit
P
A
N
A
U
U
H
A
D
N
L
TUJUAN (KD)
149
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tahapan
3. Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk dan karakteristik
4. Mahasiswa mampu menjelaskan syarat komunikasi
URAIAN MATERI
Komunikasi Efektif
1. Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah bagian penting dari mempengaruhi orang lain untuk
memperoleh apa yang kita inginkan.
150
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
151
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
pengaruh
Faktor yang mempengaruhi proses komunikasi (Potter dan Perry, 1993)
Perkembangan
Agar dapat berkomunikasi efektif dengan seseorang perawat harus mengerti
pengaruh perkembangan usia baik dari sisi bahasa maupun proses berpikir dari
orang tersebut.
Persepsi
Persepsi adalah pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian atau
peristiwa. Persepsi ini dibentuk oleh harapan atau pengalaman. Perbedaan
persepsi dapat mengahmbat komunikasi.
Nilai
Nilai adalah standar yang mempengaruhi perilaku sehingga penting bagi perawat
untuk menyadari nilai seseorang. Perawat perlu berusaha untuk mengetahui dan
mengklarifikasi nilai sehingga dapat membuat keputusan dan interaksi yang tepat
dengan klien
Latar belakang sosial budaya
Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor budaya. Budaya
juga akan membatasi cara bertindak dan berkomunikasi.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan komunikasi secara efektif adalah
pengenalan kesadaran diri sendiri mengenal orang lain yang akan diajak untuk
berhubungan sehingga individu dapat menggunakan dirinya secara dan tujuan
komunikasi dapat tercapai
2. Teknik komunikasi
Mendengar aktif
Mendengarkan adalah teknik komunikasi yang paling penting pada proses
komunikasi yang efektif (Leddy dan Pepper,1998). Mendengar
152
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
mempunyai arti konsentrasi aktif dan persepsi terhadap pesan orang lain
menggunakan semua indra (Lindberg et al,1998)
Mengajukan pertanyaan
Untuk mendapatkan informasi yang spesifik perawat perlu mengajukan
pertanyaan kepada pasien dan keluarga
Menyampaikan informasi
Penyampaian informasi perlu memperhatikan faktor-faktor sebagai
berikut:
Menggunakan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh pasien
Menggunakan kata-kata yang jelas
Menggunakan kata-kata yang positif
Menunjukkan sikap bersemangat
3. Jenis komunikasi
Komunikasi verbal: disampaikan secara lisan , yang harus diperhatikan
ialah: Jelas dan ringkas, Menggunakan kosa kata yang sederhana, Selaan
dan kesempatan berbicara, Waktu dan relevasi.
Komunikasi Non-verbal: disampaikan dengan isyarat-isyarat ttt tanpa
disertai kata-kata. Yang harus diperhatikan dalam komunikasi ini ialah:
metakomunikasi (penampilan fisik, nada suara atau intonasi bicara,
ekspresi wajah)
Tujuan Komunikasi
Menginformasikan
Berita menarik/bermanfaat
Data relevan dengan kebutuhan
Tidak terlalu banyak kata
Menghibur
153
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
Proses komunikasi
Pengirim mempunyai ide yang ingin disampaikan kepada pihak lain
Pengirim mengubah idenya menjadi pesan
Pengirim menyampaikan pesan
Pihak penerima menerima pesan
Penerima menafsirkan pesan
Penerima memberikan reaksi dan mengirim umpan balik
Keterampilan komunikasi
Mendengarkan
bertingkah laku asertif
menyelesaikan konflik
membaca situasi
melakukan persuasi
Hambatan-hambatan mendengar
Sibuk dengan diri sendiri
Sibuk dengan masalah-masalah eksternal
Asimilasi (kecenderungan merekonstruksi pesan sedemikian hingga
sesuai dengan sikap, prasangka, kebutuhan, nilai diri)
Faktor kawan atau lawan
154
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
4. Etika/syarat berkomunikasi
Diam dan menyimak
Tidak memotong pembicaraan
Tidak meninggalkan lawan bicara
Tidak menepis pembicaraan lawan
Tidak berusaha menunjukkan bahwa kita lebih pandai
155
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
LATIHAN
RANGKUMAN
Komunikasi Efektif
Defenisi Komunikasi
Komunikasi adalah bagian penting dari mempengaruhi orang lain untuk
memperoleh apa yang kita inginkan.
Kemampuan berkomunikasi menunjukkan kemampuan mengirimkan
pesan dengan jelas, manusiawi dan efisien, dan menerima pesan-pesan
secara akurat (D.B.Curtis,1992)
TES
1. Etika dalam berkomunikasi adalah... FORMAT
a. Diam dan menyimak
b. Menghormati semua orang
c. Mengenali siapa penerima pesan
d. menepis pembicaraan lawan bicara
e. berusaha menunjukkan bahwa kita lebih pandai
2. Hambatan-hambatan mendengar dalam berkomunikasi...
a. Diam dan menyimak
b. Tidak memotong pembicaraan
c. Saluran komunikasi yang banyak
d. Mengenali siapa penerima pesan tersebut
157
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
KOMUN
TEKNIK
MANAJ
IKASI
ERI
AL
50 Menit
A
N
A
U
U
H
A
D
N
TUJUAN (KD)
158
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi
2. Mahasiswa mampu menjelaskan pola komunikasi
3. Mahasiswa mampu menjelaskan umpan balik dalam
manajemen
4. Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk-bentuk umpan
balik
5. Mahasiswa mampu menjelaskan proses komunikasi
6. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip komunikasi
URAIAN MATERI
159
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
Komunikasi Manajerial
1. Definisi komunikasi
Komunikasi adalah suatu bentuk pertukaran pikiran, perasaan, pendapat,
dan pemberian nasihat yang terjadi antara dua orang atau lebih yang
bekerja sama (Tappen,1995)
2. Pola komunikasi
Pola komunikasi Marquis dan Huston (1998)
Unsure komunikasi:
1. Komunikator :Faktor internal ,Faktor eksternal
2. Pesan: Tertulis, Verbal , Non verbal
3. Komunikas: Faktor internal, Faktor eksternal
160
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
Pengkodean (encoding)
Mengubah suatu pesan komunikasi menjadi bentuk simbolik. Yang
mempengaruhinya yaitu, keterampilan,sikap,pengetahuan,dan sistem sosial
budaya.
Pesan (apa yang dikomunikasikan)
Dipengaruhi oleh kode/kelompok simbol yang kita gunakan untuk
menstransfer makna, isi dari pesan itu sendiri dan keputusan yang kita
ambil dalam memilih dan menata kembali kode maupun isi.
Saluran (channel)
Medium lewat mana komunikasi itu berjalan, yang menntukan saluran
mana yang formal dan informal.
Pengkodean (penerjemahan ulang)
Penerjemahan ulang pesan komunikasi yang disampaikan seorang
pengirim,tapi sebelum diterima simbol-simbol harus diterjemahkan kedalam
suatu ragam yang dapat dipahami oleh sipenerima.\
Penerima
4. Umpan balik
Tautan akhir dalam proses komunikasi, mengembalikan pesan kedalam
sistem, guna memeriksa jika terjadi kesalah pahaman, umpan balik
merupakan suatu penentu apakah pesan tersebut telah dipahami.
5. Prinsip komunikasi
Manajer harus mengerti stuktur organisasi, termasuk pemahaman tentang
siapa yang akan terkena dampak dari pengambilan keputusan yang telah
dibuat.
161
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
6. Model komunikasi
Komunikasi tertulis
Komunikasi secara langsung
Komunikasi nonverbal
Komunikasi via telpon
5. Komunikasi tertulis
Menurut Asosiasi Pendidikan Kesehatan Amerika (1998) :
1. Mengetahui apa yang ingin disampaikan sebelum menulis.
2. menulis nama orang lain harus memikirkan dampaknya
3. Gunakan kata yang aktif dan efektif
4. Tulis kata yang sederhana dan familiar
5. Gunakan seminimal mungkin kata yang tidak penting
6. Tulis kalimat yang penting dan menjadi topik utama
162
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
163
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
164
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
LATIHAN
RANGKUMAN
KOMUNIKASI MANAJERIAL
Komunikasi adalah suatu bentuk pertukaran pikiran, perasaan, pendapat,
dan pemberian nasihat yang terjadi antara dua orang atau lebih yang
bekerja sama (Tappen,1995)
165
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan
TES
FORMAT
1. Manfaat komunikasi dalam pendokumentasian yaitu...
a. Transformasi dalam sebuah organisasi
b. mencapai tujuan tertentu dengan cara keterbukaan
c. meningkatkan hubungan profesional perawat dengan tim kesehatan lain.
d. Untuk dokumentasi keperaawatan, sarana komunikasi antar tim dan
menjadi dokumen paten
e. Mengkomunikasikan kepada tenaga perawat lain dan tenaga
kesehatan apa yang sudah dan akan dilakukn kepada pasien.
DAFTAR PUSTAKA
166