Anda di halaman 1dari 166

Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar

DESKRIPSI SINGKAT

Modul ini memberikan pengetahuan dan kemampuan kepada


mahasiswa untuk memahami konsep dasar komunikasi dalam keperawatan.

RELEVANSI

M
Ateri dalam modul Komunikasi dalam Keperawatan ini diberikan pada semester II
berkaitan dengan konsep dasar komunikasi, komunikasi terapeutik,
komunikasi terapeutik pada setiap tahap proses keperawatan pada stoma
dan post dan operasi, komunikasi terapeutik pada bayi dan anak, remaja,
dan dewasa, komunikasi terapeutik pada individu dan kelompok,
komukasi terapeutik pada lanjut usia, komunikasi terpeutik pada
masyarakat, komunikasi terapeutik pada organisasi, teknik komunikasi
yang efektif, komunikasi manajerial.

1
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

T TUJUAN PEMBELAJARAN

Ujuan pembelajaran: setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu menguasai


konsep, prinsip dan teknik komunikasi terapeutik serta hambatannya yang
sering ditemui dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Mahasiswa juga
mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan
informasi yang akurat kepada klien dan atau keluarga /
pendamping/penasehat tentang rencana tindakan keperawatan yang
menjadi tanggung jawabnya.

PETUNJUK BELAJAR

M
odul komunikasi dalam keperawatan terdiri dari modul yang berisi materi
beserta latihan, rangkuman. Untuk bisa mengerjakan latihan dan
menjawab, pelajarilah setiap pokok bahasan dengan seksama.

2
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

KONSEP DASAR KOMUNIKASI


 50 Menit

PENDAHULUAN

A
3
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

pakah anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk konsep dasar komunikasi?
Kalau anda belum mengetahuinya maka bacalah modul ini.
Sub bab ini berisikan materi tentang pengertian dan tujuan teori konsep,
tehnik komunikasi, proses komunikasi, bentuk komunikasi, model
komunikasi, faktor penghambat komunikasi, dan upaya mengatasi
hambatan, dan faktor yang mempengaruhi komunikasi.

TUJUAN (KD)

Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami Setelah


mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami konsep dasar
komunikasi.

SUB POKOK BAHASAN


1. Pengertian dan Tujuan Komunikasi
2. Teori Komunikasi
3. Elemen Komunikasi
4. Prinsip Komunikasi
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Komunikasi

4
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

6. Faktor Penghambat Komunikas i


7. Upaya Mengatasi Hambatan
8. Teknik komunikasi
9. Model komunikasi

INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan p e n g e r t i a n d a n t u j u a n
komunikasi

2. Mahasiswa mampu menjelaskan t e o r i k o m u n i k a s i


3. Mahasiswa mampu menjelaskan elemen komunikasi
4. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip komunikasi
5. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi komunikasi
6. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor penghambat
komunikasi

7. Mahasiswa mampu menjelaskan upaya mengatasi hambatan


8. Mahasiswa mampu menjelaskan teknik komunikasi
9. Mahasiswa mampu menjelaskan model komunikasi

URAIAN MATERI

Komunikasi dalam Keperawatan

5
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

A. Pengertian dan Tujuan Komunikasi


Komunikasi adalah suatu yang dirancang dan menyangkut 3 aspek keterampilan
seperti:
- Menyampaikan: berbicara, menulis, mengarang
- Menerima: termasuk mendengara, membaca tanda-tanda, gerakan, simbol, dsb
- berkomunikasi tanpa kata-kata

B. Teori Komunikasi
A. Menurut Beach and Dale dalam bukunya “The Management Of People At
Work”, 1975:
Komunikasi adalah pertukaran informasi, ide, sikap, pikiran, dan pendapat.
Komunikasi adalah penyampaian informasi dan p-engertian dari orang yang satu
kepada orang yang lain.
B. Menurut E. Mundel, dalam bukunya “Motion and Time Dtudy”, 1983:
Komunikasi adalah penyampaian pikiran, pendapat, informasi, atau sikap
berbicara, menulis, atau memberi isyarat.
C. Menurut Karl I. Hovland
Komunikasi adalah proses dimana individu sebagai komunikator
mengirimkan atau mengoper rangsang dengan lambing-lambang yang mempunyai
arti untuk mempengaruhi tingkah laku individu lainnya.
D. Menurut DR. Narwawi
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, ide atau gagasan,
pendapat atau saran-saran, guna melaksanakan kerjasama sekolompok orang
untuk mencapai tujuan tertentu.
Kesimpulannya, Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang bertukar
pesan (pertanyaan, keterangan, pendapat, pengetahuan,dsb) atau symbol, dengan
orang lain melalui cara tertentu untuk mencapai kesamaan maksud.

6
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Mengapa kita mempelajari komunikasi? Karena manusia sebagai makhluk


social senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lain, ingin mengetahui
lingkungan, ingin mengetahui apa yang terjadi pada dirinya, memaksa manusia
untuk berkomunikasi.
Menurut Harold D. Lasswell, ada 3 sebab manusia perlu berkomunikasi:
- Hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya. Dengan berkomunikasi
dapat mengetahui peluang yang ada, menghindari ancaman dan dapat
mengembangkan diri.
- Upaya beradaptasi dengan lingkungan. Penyesuaian diri terhadap gejala alam:
banjir, gempa dan musim yang mempengaruhi perilaku manusia dimana
manusia hidup dalam tantangan.
- Melakukan transportasi warisan budaya. Pertukaran nilai, perilaku dan
peranan seperti: bagaimana orang tua mengajarkan tata karma bermasyarakat
yang baik kepada anak-anaknya.
Mengapa perlu komunikasi dalam pelayanan keperawatan?
- Komunikasi adalah tanggung jawab perawat
- Elemen penting dalam praktek keperawatan
- Semua prosedur keperawatan perlu dikomunikasiskan
Komunikasi dalam keperawatan menjadi penting karena:
- merupakan sarana terbina hubungan yang baik antara pasien dan tenaga
kesehatan
- dapat melihat perubahan perilaku yang terjadi pada individu atau pasien
- dapat sebagai kunci keberhasilan tindakan kesehatan yang telah dilakukan
- dapat sebagai tolak ukur kepuasan pasien
- dapat sebagai tolak ukur complain tindakan dan rehabilitasi
Banyak orang beranggapan komunikasi itu mudah semudah bernapas.
Komunikasi merupakan alat efektif untuk mempengaruhi tingkah laku
manusia, sehingga komunikasi dikembangkan dan dipelihara terus menerus.

7
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Ada beberapa alasan mengharuskan orang untuk berkomunikasi:


a. untuk memperoleh informasi
b. mengungkapkan perasaan
c. mengurangi kecemasan / ketidakpastian
d. menguatkan keyakinan
Bila proses komunikasi yang biasa dilakukan rusak / macet, seseorang
baru menyadari bahwa komunikasi itu ternyata tidak mudah. Contoh komunikasi
yang rumit, seseorang suami yang ketika pulang kantor mendapatkan istrinya
cemberut, membisu, pasalnya istri menemukan selembar memo dari sekretari
suaminya, sbb: “ditunggu dihotel bahagia pukul 12 siang”. Memo itu sekedar
peringatan dari sekretaris kepada atasannya untuk menghadiri rapat seluruh staf
perusahaan sekalian makan siang.
Namun, karena salah pengertian terjadilah perang dingin dan perang
mulut.

Komunikasi bukan hanya ilmu pengetahuan tapi juga seni bergaul, agar
kita berkomunikasi efektif, kita dituntut memahami ilmu dan prinsip dasarnya
serta memahami prosesnya. Komunikasi tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan
manusia. Berkomunikasi dengan baik memberi pengaruh langsung pada seseorang
apalagi jika ia seorang dokter, dosen, perawat, apoteker, bidan, ahli gzi, ahli
agama,dsb.
Meski telah berbicara, mendengarkan, mengatakan sesuatu dengan
ekspresi wajah dan isyarat, belum tentu komunikasi anda efektif ataupun
memuaskan. Contoh sering terjadi pada instuisi pelayanan kesehatan, pasien
complain karena tenaga kesehatan tidak mengerti maksud pesan yang
disampaikan pasien, sehingga pasien menjadi marah dan tidak datang lagi

8
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

mengunjungi pelayanan kesehatan tersebut. Jika kesalahan penerimaan pesann


terus berlanjut, dapat berakibat ketidakpuasan, baik pasien, keluarga, maupun
tenaga kesehatan. Kondisi ketidakpuasan ini akan berdampak pada rendahnya
mutu pelayanann yang yang diberikan oleh perawat dan lainnya pasien ke institusi
pelayanan kesehatan lain.
Untuk itu perawat perlu memahami, mengaplikasikan konsep dan proses
komunikasi untuk membina hubungan saling percaya dengan klien / pasien yang
akan membantu perubahan prilaku klien kearah positif. Perawat dapat memilih
berbagai teknik dan model komunikasi yang tepat untuk menyampaikan pesan
kepada klien. Belajar berbicara, mendengarkan pembicaraan orang lain semudah
kita berjalan. Padahal, perbedaan antara pembicaraan yang normal dan
komunikasi terampil seperti antara berjalan dan menari balet.

Tujuan komunikasi adalah membangun / menciptakan pemahaman atau


pengertian bersama. Saling memahami atau mengerti bukan berarti harus
menyetujui tetapi dengan komunikasi terjadi suatu perubahan sikap, pendapat,
perilaku ataupun perubahan secara social.
a. Perubahan Sikap
Seorang komunikasi stelah menerima pesan kemudian sikapnya berubah,
baik (+) maupun (-). Dalam berbagai situasi, kita beusaha emmpengaruhi sikap
orang lain dan berusaha agar orang lain bersikap positif sesuai keinginan kita.
b. Perubahan Pendapat
Dalam komunikasi berusaha menciptakan pemahaman, yakni kemampuan
memahami pesan secara cermat sebagaimana dimaksud komunikator. Setelah
memahami apa yang dimaksud komunikator maka akan tercpttalah pendapat yang

9
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

berbeda-beda bagi komunikan. Contohnya, berita yang disampaikan oleh surat


kabar. Informasi dapat diterima khalayak dalam waktu bersamaan , namun opini /
pendapat yang muncul tiap individu berbeda-beda.
c. Perubahan Perilaku
Komunikasi bertujuan untuk mengubah perilaku maupun tindakan
seseorang. Contohnya kampanye kesehatan misalnya mengenai merookok
menyebabkan gangguan kesehatan. Setelah mengikuti kampanye tersebut, seorang
perokok misalnya kemudian berusaha mengurangi / berhenti merokok.
d. Perubahan Social
Membangun dan memelihara ikatan hubungan dengan orang lain sehingga
menjadi hubungan yang makin baik. Dalam proses komunikasi yang efektif secara
tidak sengaja meningkatkan kadar hubungan interpersonal.

Contohnya diperkantoran, seringkali terjadi komunikasi dilakukan bukan


untuk menyampaikan informasi atau mempengaruhi sikap semata, tetapi kadang-
kadang terdapat maksud implicit di sebaliknya, yakni utnuk membina hubungan
baik.
Dalam kehidupan :
- pembentukan konsep diri
- menumbuhkan sosial yang baik
- pernyataan eksistensi diri
- kelangsungan hidup
- mempengaruhi sikap
- melahirkan tindakan yang dikehendaki
- pertumbuhan pribadi
Dalam pekerjaan :

10
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

- meningkatkan kesetiaan, kerjasama dan pengertian karyawan


- memberi informasi kepada manjemen tentang kebutuhan dan tujuan
karyawan
- memberikan informasi kepada manajemen tentang reaksi karyawan
terhadap tujuan, kebijaksanaan dan praktek
- memberi informasi, menjelaskan dan menafsirkan program dan
keefektifitasan dari program
- mencapai tujuan manjemen dan karyawan yang saling dapat diterima,
yakni kerjasama dan gotong royong
- memberi propaganda kepada karyawan dan merintangi propaganada dari
sumber-sumber lain
- meningkatkan hubungan pribadi dan peran serta karyawan
- memberikan alat ekspresi dan penjelasan

- memenuhi kebutuhan pribadi dan kebutuhan jabatan karyawan untuk


memotivasi karyawan

3. Komponen ataun Elemen dalam komunikasi


1. Komunikator : orang yang menyampaikan pesan/ide/informasi
2. Komunikan : orang yang menerima pesan pesan/ide/informasi
3. Pesan : merupakan gagasan. Pendapat, fakta, dsb yang dirumuskan dalam
suatu bentuk, dan disampaikan melalui lambang.
4. Sumber : asal pesan, dapat berupa orang, kelompok, lembaga, dsb.
5. Media : saluran / sarana yang mendukung pesan bila komunikan jauh.
6. Perumusan masalah : dilakukan oleh komunikator sebelum pesan disampaikan
ke komunikan.
7. Penafsiran pesan: kegiatan yang dilakukan oleh komunikan saat pesan
diterima.

11
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

8. Efek : dampak sebagai pengaruh dari pesan.

4. Prinsip-prinsip komunikasi yang penting untuk diketahui:


- komunikasi bukanlah benda, melainkkan sebuah prroses
- komunikasi bersifat kompleks
- komunikasi tidak dapat digantikan
- komunikasi melibatkan keterlibatan yang total dari kepribadian kita

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi:


- kecakapan
- pengetahuan
- sikap

- kesehatan fisik
- persepsi
- Kharisma

1. Kecakapan
Orang yang berada dalam lingkungan budaya yang maju, kehidupan
keluarga yang harmonis, cenderung dapat berkomunikasi dengan baik dan
sebaliknya, orang yang terbelakang, kehidupan keluarga broken home, cenderung
tidak dapat berkomunikasi secara baik dan tepat, mereka lebih banyak dipengaruhi
oleh emosionalnya.
2. Pengetahuan
Faktor penting dalam berkomunikasi adalah pengetahuan, karena
pengetahuan dapat memberikan pengertian kepada kepada penglihatan dan dapat
mempengaruhi saat seseorang sudah memiliki konsep dasar.

12
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

3. Sikap
Dalam berkomunikasi, sikap seseorang menentukan oleh bagaimana ia
menyusun dan menafsirkan gejala-gejala yang dilihatnya, menafsirkan dunia
sekitarnya, sesuai dengan latar belakang pengetahuan dan pengalaman yang ia
kumpulkan sejak ia lahir, untuk mencapai kebutuhan dan tujuan yang diinginkan.
4. Kesehatan Fisik
Orang yang mempunyai kelainan dalam indera bicara, seperti lidah
pendek, langit-langit yang terbelah (labiatokhisis), akan mengeluarkan nada suara
atau kata-kata yang tidak jelas. Orang yang dalam keadaan sakit (pilek atau batuk)
akan berdampak lain dalam komunikasi.

5. Kesehatan Psikis
Orang yang mengalami tekanan mental / emosinya sedang labil akan
memberikan dampak yang kurang baik dalam berkomunikasi seperti nada
suaranya keras / membentak, berbicara sambil menangis terisak-isak.
6. Persepsi
Apa yang kita inginkan orang lain tau, tetapi pada kenyataaanya tidak
semua orang yang kita harapkan dapat mengerti. Contohnya ibu hamil 5 bulan,
kehamilannya merupakan yang pertama, ia minta sesuatu dengan mengatakan
pada suaminya “saya mau mangga”, dibayangkan ibu, suaminya akan membelikan
mangga muda dan ia akan memakan dengan nikmatnya, sang ibu berpikir
suaminya mengerti dengan mangga yang diinginkannya dan tidak perlu diberi
tahu.

13
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Kemudian sang suami membelikan mangga dan menyerahkannya. Si ibu


marah karna suaminya tidak membelikan mangga yang diinginkannya dan
mengatakan suaminya tidak perhatian. Kemudian suami berpikir “apakah saya

salah membelikan mangga ya?” melihat kasus diatas, dalamm kehidupan kita
sering mempersepsikan apa yang kita inginkan pasti orang lain juga sama
persepsinya. Bila berhadapan dengan pasien, maka yang perlu kta tanyakan
apakah yang dimaksud pasien sama dengan yang kita pikirkan, karna persepsi
yang salah dapat menyebabkan seseorang menjadi tegang, tidak suka, tidak
nyaman dan tidak puas.
7. Kharisma
Memiliki cara yang menarik sehingga memukau banyak orang, segala
yang dikatakannya ditelan bulat-bulat, kemudian sadar ia tak mengerti apa yang
tadi dikatakan.

6. Faktor penghambat ditinjau dari sudut sosio-antro-psikologis


a. Hambatan Sosiologis
b. Hambatan Antropologis
c. Hambatan Psikologis
d. Hambatan Semantic
e. Hambatan Mekanis
a. Hambatan Sosiologis
Ada 2 jenis pergaulan dimasyarakat yang menghambat komunikasi:
- Gemeinschaft : pergaulan hidup bersifat pribadi, statis, tak rasional, terjadi
dalam rumah tangga.
- Geseischaft : pergaulan hidup bersifat tidak pribadi, dinamis dan rasional,
terjadi didalam kantor dan organisasi.

14
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

b. Hambatan Antropologis
Manusia meski sama, satu sama lainnya ditakdirkan berbeda : postur,
warna kulit, kebudayaan, kebiasaan, bahasa yang selanjutnya gaya hidup dan
begitu juga dalam berkomunikasi.
c. Hambatan Psikologis
Hal ini terjadi disebabkan komunikator sebelum melancarkan
komunikasinya tidak mengkaji diri komunikan. Komunikasi sulit untuk berhasil
bila komunikan sedang marah, sedih, bingung, kecewa, iri hati, apalagi
komunikan menaruh prasangka kepada komunikator.

d. Hambatan Semantic
Bahasa yang digunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan
pikiran dan perasaan kepada komunikan demi kelancaran komunikasi, gangguan
semantic ini harus diperhatikan sebab bila salah ucap atau salah tulis, dapat
menimbulkan salah pengertian atau salah tafsir yang pada gilirannya salah
komunikasi. Seperti salah ucap, terlalu cepat, sehingga pikiran dan perasaan
belum mantap terformulasikan, kata-kata terlanjur dilontarkan.
e. Hambatan Mekanis
Dalam melancarkan komunikasi, misalnya suara ditelpon tidak jelas atau
hilang timbul atau ketikan huruf yang buram.
Ada pendapat lain mengatakan:
1. Citra Diri

15
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Perasaan seseorang mengenal dirinya tercermin saat berkomunikasi.


2. Citra Pihak Lain
Orang yang diajak berkomunikasi.
3. Lingkungan Sosial
Keberadaan manusia lain saat berkomunikasi mempengaruhi proses
komunikasi.
4. Lingkungan Fisik
Suasana panas, pengap, kebisingan, menyulitkan dan mengurangi kesabaran.
5. Kondisi Fisik/ Emosional
Marah, kata-kata kasar, nada memerintah, kesal, nada suara tidak enak
didengar, ragu dalam memilih kata-kata bersikap meremehkan.
6. Bahasa Tubuh

7. Upaya Menghindari Hambatan Dalam Berkomunikasi:


1. Tetapkan apa yang akan dicapai dalam komunikasi saudara
2. Pelajari, kepada siapa saudara akan berkomunikasi
3. Kuasai, persiapkan secara matang materi yang saudara akan komunikasikan
4. Usahakan saudara mengenal tempat dimana komunikasi dilaksanakan
5. Usahakan memilih waktu yang nyaman untuk saudara dan klien
6. Kuasai tetapkan cara, teknik dan metode komunikasi yang akan saudara
lakukan sesuai sasaran, materi, klien, tempat, dan waktu komunikasi
dilangsungkan.
Sikap dan ekspresi yang perlu dihilangkan dalam komunikasi
- Mempermainkan bolpoint, meremas-remas kertas, melempar kapur
- Tidak mengadakan kontak mata, mata melihat kearah lain

16
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

- Bersandar santai dikursi, memeluk alat bantu


- Gelisah dengan melihat arloji berkali-kali
- Menunjukkan sikap tidak ramah, bosan, atau tidak sabar

H. Teknik berkomunikasi
1. Mendengar aktif
2. Bertanya aktif
3. SikapMendengar Aktif
a. Tempatkan pribadi dengan nyaman
b. Dengarkan apa yanag dikatakan klien dan bagaimana dia mengatakannya
c. Perhatikan pilihan kata, nada suara, ekspresi wajah dan bahasa tubuh
d. Tempatkan diri anda ditempat klien ketika dia berbicara
e. Kadang-kadang bersikaplah diam, beri waktu untuk berpikir
f. Sesuaikan langkah anda dengan klien

g. Sampaikan pemahaman anda dengan mengulangi, menyimpulkan isi bicara


klien
h. Duduklah dengan nyaman
i. Hindari gerakan-gerakan yang mengganggu dan tataplah klien anda

Keuntungan mendengar aktif adalah:


- Pasien dan keluarga merasa didengar dan dipahami
- Pasien dan keluarga merasa dirinya berharga dan penting
- Pasien dan keluarga menjadi mudah untuk mendengarkan apa yang kita
sampaikan
- Pasien dan keluarga merasa nyaman
- Pasien dan keluarga mampu berkomunikasi

17
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Sikap seorang pendengar yang baik adalah :


- Pandang pasien dan keluarga saat sedang bicara
- Tidak menyilangkan kaki dan tangan
- Hindari gerakan yang tidak perlu
- Anggukan kepala jiak klien membicarakan hal yang penting/memerlukan
umpan balik
- Condongkan tubuh ke arah lawan bicara

2. Bertanya Efektif
a. Gunakan nada suara yang menunjukan minat, keramahan, kepedulian.
b. Ajukan pertanyaan terbuka, tanyakan hanya 1 pertanyaan setiap kali,
tunggulah jawabannya.
c. Gunakan pertanyaan yang tidak dapat dijawabkan dengan “ya” atau
“tidak” seperti : “bagaimana saya dapat membantu anda?”, “apa yang pernah
anda dengar tentang..”.

d. Gunakan kata-kata seperti : “lalu?”, “dan?”, “oh?”, dan “ya”, kata-kata


seperti ini akan mendorong klien berbicara.
e. Hindari memulai dengan dengan “mengapa?” kadang-kadang dapat
diartikan seperti anda dan menyalahkan.
f. Bila anda pikir klien belum paham, tanyakan hal yang sama dalam
beberapa cara.
g. Mendapatkan informasi yang spesifik, apa yang disampaikan oleh pasien
dan keluarga.
h. Pertanyaan terbuka untuk memberikan dorongan pada pasien untuk
memilih topik yang akan digunakan. Contoh : “apa yang sedang anda
pikirkan?”
i. Pertanyaan klarifikasi untuk menjelaskan idea tau pikiran pasien yang
tidak jelas dan meminta pasien unttuk menjelaskan artinya. Contoh: “saya

18
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

tidak jelas apa yang anda maksudkan, dapatkah anda menjelaskannya


kembali?”
j. Pertanyaan refleksi untuk mengarahkan ide dan perasaan, pertanyaan dan
isi pembicaraan pasien. Contoh : “anda tampak tegang dan cemas. Apakah ini
berhubungan dengan pembicaraan anda semalam?”
k. Pertanyaan berbagi persepsi, meminta pasien untuk memstikan pengertian
perawat tentang apa yang seang dipikirkan dan dirasakan pasien. Contoh :
“anda tersenyum, tetapi saya merasa anda sangta marah kepada saya”.
3. Sikap
a. Gerakan tubuh, seperti sikap tubuh, ekspresi wajah dan sikap-sikap lain.
Misalnya tersenyum, kontak mata, sedikit membungkuk pada saat bicara, tidak
melipat tangan, tidak menyilang kaki, tidak memasukkan tangan ke kantong.
b. Jarak saat berinteraksi, ruang intim sampai 50 cm, ruang pribadi 50-120 cm
dan ruang konsultasi 275-365 cm. Komunikasi pada umumnya terjadi diruang
pribadi, tetapi antara pasien dengan perawat tidak diabtasi meja.
c. Sentuhaan, dapat digunakan dalam komunikasi terapeutik, tetapi harus
dilakukan secara tenang sambil menaganalisa kondisi pasien dan respon yang
mungkin akan diberikan oleh pasien.
Sentuhan tidak tepat untuk beberapa situasi, misalnya terhadap pasien yang
curiga dan tidak percaya pada orang lain, pasien yang merupakan korban
penganiayaan, pasien yang budayanya melarang atau membatasi sentuhan.
d. Beberapa contoh sentuhan : bersalaman, menepuk bahu / mengangkat jempol,
tepuk tangan untuk memberi pujian, memegang tangan pasien pada saat pasien
sedih dan menangis.
e. Diam, dapat berguna untuk memfasilitasi pasien dalam mengekspresi pikiran
dan perasaanya misalnya pada pasien : menarik diri setelah perawat
mengajukan pertanyaan maka perawat diam untuk emmberikann kesempatan
kepada pasien berpikir tentang jawaban pertanyaan.

19
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

f. Volume dan nada suara mempengaruhi penyampaian pesan. Pada pasien lansia
volume suara harus tinggi dengan nada rendah, pada pasien prilaku kekerasan,
volume dan nada suara rendah tetapi tegas.
4. Saling Percaya
Dengan saling percaya antara perawat–klien dan kelurga akan muncul
keterbukaan.

I. Model komunikasi :
1. Akronim GATHER
Merupakan bentuk komunikasi terapeutik yang dilaksankan perawat dalam
berkomunikasi dengan penderita, keluarga, dalam proses keperawatan. Mencakup
keseluruhan proses yang terjadi, seperti : pengetahuan, sikap, keterampilan, yang
harus dimiliki seorang terapis

 G…….Great
- senyum
- salami klien
- kenalkan diri
- sapa klien, buka percakapan
 A……Ask
- tanya tentang diri klien
- apa kebutuhan klien
- apa keluhan dan keinginan klien
…..assess
Nilai pengetahuan klien berkaitan dengan persoalan yang dirasakan klien
 T……Tell

20
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

a. Beri klien informasi tentang keuntungan dan kelemahan dari tindakan


yang ahrus dilakukannya
b. Jenis layanan yang harus diberikan seperti:
- Anc…apa saja
- imunisasi…..apa saja
- pencegahan diare…..apa saja
 H……Help
- bantu klien untuk memahami masalahnya
- bantu klien menyelesaikan masalah dengan berbagai alternative yang
harus dipilihnya
- minta klien untuk memilih cara terbaik bagi dirinya
- pilihan yang tepat dan bertanggung jawab

 E……Explain
- Jelaskan secara detail keuntungan, kelemahan dan akibat dari
alternative yang dipilih
- Jelaskan pada siapa, dimana pertolongan lanjutan dan darurat dapat
diperoleh bila terjadi hal yang tidak diharapkan
 R……Return
- Anjurkan klien kembali ketempat pelayanan untuk konsultasi, dsb
…..refer
- Rujuk ketempat pelayanan lain bila kondisi diperlukan
2. Akronim SOLLER

21
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

 S…Smile / Nod at client (senyum/mengangguk kepada klien) face your


clients squarely (menghadap kepada klien)
 O…Open and on-judgemental facial expression (ekspresi wajah
menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai)
 L… Lean toward client (tubuh condoning ke klien)
 E… Eye contact in a culturally acceptable manner (kontak mata / tatap
mata sesuai cara yang diterima budaya setempat)
 R…Relaxed and friendly manner (santai dan bersikap bersahabat)
3. Model SATUTUJU
 SA…Salam
- Beri salam, sambut klien dengan hangat
- Tunjukkan anda memperhatikan klien
- Bersedia menolongnya
- Mau meluangkan waktu untuknya
- Tunjukkan sikap ramah

- Perkenalkan diri dan tugas anda


- Yakinkan klien bahwa anda bisa dipercaya
 T…Tanyakan
- Bagaimana keadaannya?
- Minta klien untuk menyampaikan masalahnya
- Dengarkan dengan penuh perhatian dan rasa empati
- Tanyakan peluang yang dimilikinya dan hambatan yang dihadapinya
 U…Uraikan
- Uraikan tentang hal yang ingin diketahuinya/anda merasa klien perlu
mengetahuinya
22
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

- Agar klien lebih memahami dirinya keadaan dan yang dibutuhkannya


untuk memecahkan masalahnya
- Gunakan media kie
 TU…Bantu
Bantu klien untuk mencocokkan dengan keadaan dan bagaimana
kemungkinan yang dipilihnya untuk nmemperbaiki keadaan atau
mengatasi masalahnya
 J…Jelaskan
- Beri penjelasan lebih lengkap mengenai cara mengatasi permasalahan
yang dihadapi klien dari segi (+) dan (-)
- Diskusikan upaya untuk mengatasi hambatan yang meungkin terjadi
- Jelaskan berbagai pelayanan yang dapat dimanfaatkan untuk
memecahkan masalah tersebut
 U…Ulangi
- Ulangi pokok-pokok yang perlu diketahui dan diingatkan klien
- Yakinkan klien, anda bersedia membantunya

LATIHAN

1. Komunikasi menyangkut aspek...


a. Berbicara dan menulis
b. Mengarang, berbicara, mendengar
c. Menyampaikan, menerima dan berkomunikasi
d. Berbicara untuk menyampaikan, mendengar,menerima
e. Menerima yang termasuk mendengar, membaca tanda tanda gerak
tubuh

23
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

KUNCI JAWABAN : C

2. Alasan seseorang untuk berkomunikasi...


a. Penting
b. Agar banyak teman
c. Karna dibutuhkan dalam kehidupan
d. Karna merupakan bagian untuk menjalin hubungan
e. Untuk memperoleh informasi, mengungkap perasaan,
mengatakan keyakinan dan mengurangi kecemasan
KUNCI JAWABAN : C
3. Prinsip komunikasi yang penting adalah...
a. Komunikasi bersifat kompleks
b. Komunikasi yang tidak dapat digantikan
c. Komunikai yaitu bukanlah benda, melainkan suatu tujuan
d. Komunikasi dapat digantikan oleh siapapun tergantung pembicara
e. Komunikasi yang melibatkan seluruh orang tang terlibat dalam suatu
hal tertentu
KUNCI JAWABAN : A

RANGKUMAN

Komunikasi dalam Keperawatan


Pengertian dan Tujuan Komunikasi
Komunikasi adalah suatu yang dirancang dan menyangkut 3 aspek keterampilan
seperti:
- menyampaikan: berbicara, menulis, mengarang
- menerima: termasuk mendengara, membaca tanda-tanda, gerakan, simbol, dsb
- berkomunikasi tanpa kata-kata

24
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Komponen ataun Elemen dalam komunikasi :


Komunikator : orang yang menyampaikan pesan / ide / informasi
Komunikan : orang yang menerima pesan / ide / informasi
Pesan : merupakan gagasan. Pendapat, fakta, dsb yang dirumuskan dalam suatu
bentuk, dan disampaikan melalui lambang.
Sumber : asal pesan, dapat berupa orang, kelompok, lembaga, dsb.
Media : saluran / sarana yang mendukung pesan bila komunikan jauh.
Perumusan masalah : dilakukan oleh komunikator sebelum pesan disampaikan ke
komunikan.
Penafsiran pesan: kegiatan yang dilakukan oleh komunikan saat pesan diterima.
Efek : dampak sebagai pengaruh dari pesan.
Prinsip-prinsip komunikasi yang penting untuk diketahui:
- komunikasi bukanlah benda, melainkkan sebuah prroses
- komunikasi bersifat kompleks
- komunikasi tidak dapat digantikan

- komunikasi melibatkan keterlibatan yang total dari kepribadian kita


Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi:
- kecakapan
- pengetahuan
- sikap
- kesehatan fisik
- persepsi
- Kharisma
Faktor penghambat ditinjau dari sudut sosio-antro-psikologis
f. Hambatan Sosiologis

25
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

g. Hambatan Antropologis
h. Hambatan Psikologis
i. Hambatan Semantic
j. Hambatan Mekanis
f. Hambatan Sosiologi
Upaya menghindari hambatan dalam berkomunikasi:
1. Tetapkan apa yang akan dicapai dalam komunikasi saudara
2. Pelajari, kepada siapa saudara akan berkomunikasi
3. Kuasai, persiapkan secara matang materi yang saudara akan
komunikasikan
4. Usahakan saudara mengenal tempat dimana komunikasi dilaksanakan
5. Usahakan memilih waktu yang nyaman untuk saudara dan klien
6. Kuasai tetapkan cara, teknik dan metode komunikasi yang akan saudara
lakukan sesuai sasaran, materi, klien, tempat, dan waktu komunikasi
dilangsungkan.

Teknik berkomunikasi
1. Mendengar aktif
2. Bertanya aktif
3. SikapMendengar Aktif
Model komunikasi :
1. Akronim GATHER
2. Akronim SOLLER
3. Model SATUTUJU

26
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

TES
FORMAT
1. SATU TUJU adalah model komunikasi, makna huruf U terakhir pada
model SATU TUJU adalah...
a. Upayakan pasien terlebih dahulu
b. Usaha perawat untuk kesembuhan pasien
c. Uraikan berbagai hal yang ingin dan diketahui oleh pasien
d. Bantu pasien untuk mencocokan keadaan dan begaimana perasaannya
e. Ulangi pokok pokok yang perlu diketahui dan diingat pasien yang
menimbulkan klien bersedia melakukannya
KUNCI JAWABAN : E

2. Bertanya efektif merupakan teknik berkomunikasi yang dapat digunakan


dengan cara
a. Menggunakan suara yang menunjukkan minat, keramahan, kepedulian
b. Harus ada jarak antara perawat dan pasien dengan ruang intra sampai
dengan 50 Cm
c. Diam dapat berguna untuk memfasilitasi pasien dalam mengekspresikan
perasaan perwat
d. Volume dan nada suara yang dapat mempengaruhi pasien. Pada pasien
lansia suara harus lebih tinggi
e. Sentuhan dapat digunakan dalam komunikasi trapeutik, tetapi harus
dilakukan seseorang sambil menganalisaklien

27
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

KUNCI JAWABAN : A

DAFTAR PUSTAKA

1. Engel,J (1998). Pengkajian pediatric. Jakarta : EGC


2. Liliwer,Alo(2011). Dasar-Dasar Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta :
Graha Ilmu
3. Purwanto(1994). Komunikasi untuk perawat. Jakarta : EGC
4. Stuart, GW dan Laraia,M.L. (2001). Principle and practice of psychiatric
nursing. Mosby year book6th edition. St. Louis : Mosby

KOMUNIKASI TERAPEUTIK
 50 Menit

PENDAHULUAN

28
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

A
pakah anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk konsep komunikasi
terapeutik? Kalau anda belum mengetahuinya maka bacalah modul ini.
Modul satu ini berisikan materi tentang pengertian dan tujuan
komunikasi, sikap perawat dalam komunikasi, tehnik-tehnik komunikasi,
dan pengembangan diri perawat dalam menggunakan diri secara
terapeutik.

TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami
Komunikasi Teraupetik.

SUB POKOK BAHASAN


A. Pengertian komunikasi terapeutik

29
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

B. Tujuan komunikasi terapeutik


C. Sikap perawat dalam komunikasi terapeutik
D. Tehnik-tehnik komunikasi terapeutik
E. Pengembangan diri perawat dalam menggunakan diri
secara terapeutik

INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian komunikasi terapeutik
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan komunikasi terapeutik
3. Mahaiswa mampu menjelaskan sikap perawat dalam
komunikasi terapeutik
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tehnik-tehnik komunikasi
terapeutik
5. Mahasiswa mampu menjelaskan pengembangan diri perawat dalam
menggunakan diri secara terapeutik

URAIAN MATERI

KOMUNIKASI TERAPEUTIK
A. DEFINISI
Stuart dan Sundeen ( 1987):

30
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

1. Komunikasi merupakan cara untuk membina hubungan yang terapeutik.


Dalam proses komunikasi terjadi penyampaian informasi dan pertukaran
perasaan dan pikiran.
2. Maksud komunikasi adalah mempengaruhi perilaku orang lain. Berarti,
keberhasilan intervensi perawatan tergantung pada komunikasi karena
proses keperawatan ditujukan untuk merubah perilaku dalam mencapai
tingkat kesehatan yang optimal.
3. Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik
tolak saling memberikan pengertian antar perawat dengan pasien.
Persoalan mendasar dalam komunikasi ini adalah adanya saling
membutuhkan antara perawat dan pasien, sehingga dapat dikategorikan ke
dalam komunikasi pribadi di antara perawat dan pasien, perawat
membantu dan pasien menerima bantuan. (Indrawati, 2003 : 48)
4. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar
dan bertujuan dan kegiatannya difokuskan untuk kesembuhan pasien, dan
merupakan komunikasi profesional yang mengarah pada tujuan untuk
penyembuhan pasien. (Heri Purwanto, 1994)

B. TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK (Indrawati 2003)


a. Membantu klien memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran
b. Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk pasien
c. Membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik, dan diri sendiri
dalam hal positif atau ke arah yang lebih baik

31
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK (Stuart dan Sundeen)


1. Realisasi diri, penerimaan diri dan peningkatan penghormatan diri
Melalui komunikasi terapeutik diharapkan terjadi perubahan dalam diri klien.
Klien yang menderita penyakit kronis ataupun terminal umumnya mengalami
perubahan dalam dirinya, ia tidak mampu menerima keberadaan dirinya,
mengalami gangguan gambaran diri, penurunan harga diri, merasa tidak berarti
dan pada akhirnya merasa putus asa dan depresi.
2. Kemampuan membina hubungan interpersonal yang tidak superfisial dan
saling bergantung dengan orang lain
Melalui komunikasi terapeutik, klien belajar bagaimana menerima dan diterima
orang lain. Dengan komunikasi yang terbuka, jujur dan menerima klien apa
adanya, perawat akan dapat meningkatkan kemampuan klien dalam membina
hubungan saling percaya (Hibdon, 2000). Rogers (1974) dalam Abraham dan
Shanley (1997) mengemukakan bahwa hubungan mendalam yang digunakan
dalam proses interaksi antara perawat dan klien merupakan area untuk
mengekspresikan kebutuhan, memecahkan masalah dan meningkatkan
kemampuan koping.
3. Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan serta
mencapai tujuan yang realistis
Terkadang klien menetapkan ideal diri atau tujuan terlalu tinggi tanpa
mengukur kemampuannya. Taylor, Lilis dan La Mone (1997) mengemukakan
bahwa individu yang merasa kenyataan dirinya mendekati ideal diri
mempunyai harga diri yang tinggi sedangkan individu yang merasa kenyataan
hidupnya jauh dari ideal dirinya akan merasa rendah diri.
4. Rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan integritas diri
Klien yang mengalami gangguan identitas personal biasanya tidak mempunyai
rasa percaya diri dan mengalami harga diri rendah. Melalui komunikasi

32
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

terapeutik diharapkan perawat dapat membantu klien meningkatkan integritas


dirinya dan identitas diri yang jelas

MANFAAT KOMUNIKASI Menurut Indrawati, 2003 :


1. Mendorong dan menganjurkan kerja sama antara perawat dengan pasien
2. Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan, dan mengkaji masalah serta
evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat

UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI TERAPEUTIK


1. Sumber proses komunikasi yaitu pengirim dan penerima pesan. Prakarsa
berkomunikasi dilakukan oleh sumber ini dan sumber juga menerima
pesan sebagai tolak ukur keberhasilan dalam mengirim
2. Pesan-pesan yang disampaikan dengan menggunakan penyandian baik
yang berupa bahasa verbal maupun non verbal
3. Penerima yaitu orang yang menerima pengiriman pesan dan membalas
pesan yang disampaikan oleh sumber, sehingga dapat diketahui mengerti
tidaknya suatu pesan
4. Lingkungan waktu komunikasi berlangsung, yang dalam hal ini meliputi
saluran penyampaian dan penerimaan pesan serta lingkungan alamiah saat
pesan disampaikan
5. Saluran penyampaian pesan melalui indra manusia yaitu pendengaran,
penglihatan, pengecap dan perabaan

C. SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI Egan (dikutip Kozier dan Erb,


1983)
1. Berhadapan
Arti dari posisi ini adalah “ saya siap untuk anda”
2. Mempertahankan kontak mata

33
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Kontak mata pada level yg sama berarti menghargai klien dan menyatakan
keinginan untuk tetap berkomunikasi
3. Membungkuk ke arah klien
Posisi ini menunjukkan keinginan untuk mengatakan atau mendengar
sesuatu
4. Mempertahankan sikap terbuka
Tidak melipat kaki atau tangan menunjukkan keterbukaan untuk
berkomunikasi
5. Tetap reflek
Tetap dapat mengontrol keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi
dalam memberi respon pada klien

A. Perilaku Nonverbal (Clunn: 1991) Dalam Merawat Anak


1. Gerakan mata
Gerakan mata dipakai untuk memberikan perhatian. Kontak mata antara
ibu-bayi merupakan cara interaksi atau kontak sosial. Perawat perlu
mengetahui perkembangan kontak mata, misalnya usia 2 bulan bayi
tersenyum jika kontak mata pada ibu. Bayi dan anak memperlihatkan
reaksi yang tinggi terhadap rangsangan visual.
2. Ekspresi
Ekspresi muka umumnya dipakai sebagai bahan non verbal, namun
banyak dipengaruhi oleh budaya

3. Sentuhan
Sentuhan merupakan cara interaksi yg mendasar .Ikatan kasih sayang
dibentuk oleh pandangan suara dan sentuhan yg menjadi elemen penting
dalam pembentukan ego, perpisahan dan kemandirian (Rubin, dikutip
Clunn ; 1991)

34
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Sentuhan sangat penting bagi anak sebagai alat komunikasi dalam


memperlihatkan kehangatan dan kasih sayang. Kehadiran psikologis
dapat dibagi dalam dua dimensi yaitu dimensi respon dan dimensi
tindakan.
B. Sikap Secara Psikologis (Dimensi Respon Dan Tindakan)
A. DIMENSI RESPON
Respon ini penting pada awal berhubungan dengan klien untuk
membentuk hubungan saling percaya dan komunikasi yang terbuka serta
membawa klien pada tingkat penilikian diri yang tinggi
1. Keikhlasan
Perawat menyatakan melalui keterbukaan, kejujuran, ketulusan dan
berperan aktif dalam berhubungan dengan klien. Perawat berespon dengan
tulus, tidak berpura-pura mengekspresikan perasaan yg sebenar-benarnya.
2. Menghargai
Perawat menerima klien apa adanya. Sikap perawat harus tidak
menghakimi, tidak mengkritik, tidak mengejek atau tidak menghina. Rasa
menghargai dapat dikomunikasikan melalui duduk, diam bersama klien yg
menangis.
3. Empati
Empati merupakan kemampuan masuk dalam kehidupan klien agar dapat
merasakan pikiran dan perasaannya.

Mansfield dikutip Stuart dan Sundeen (1987) mengidentifikasi perilaku verbal


dan nonverbal yang menunjukkan tingkat empati yg tinggi sebagai berikut:
 Memperkenalkan diri pada klien
 Kepala dan badan membungkuk ke arah klien
 Respon verbal terhadap pendapat klien, khususnya pada kekuatan dan
sumber daya klien

35
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

 Kontak mata dan berespon pada tanda non verbal klien, misalnya nada
suara, gelisah, ekspresi wajah
 Tunjukan perhatian, minat, kehangatan melalui ekspresi wajah
 Nada suara konsisten dengan ekspresi wajah dan respon verbal

4. Konkrit
Perawat menggunakan terminologi spesifik, bukan abstrak. Ini perlu untuk
menghindarkan keraguan dan ketidakjelasan.
Ada tiga kegunaannya yaitu :
1) Mempertahankan respon perawat terhadap perasaan klien
2) Memberi penjelasan yg akurat oleh perawat
3) Mendorong klien memikirkan masalah yg spesifik
A. DIMENSI TINDAKAN
Dimensi tindakan tidak dapat dipisahkan dengan dimensi respon. Tindakan
yang dilaksanakan harus dalam konteks kehangatan dan pengertian
Menurut Stuart dan Sundeen: 1987) dimensi tindakan terdiri dari :
1. Konfrontasi
Merupakan ekspresi perasaan perawat tentang perilaku klien yang tidak
sesuai.
 Konfrontasi berguna untuk meningkatkan kesadaran klien akan
kesesuaian perasaan, sikap, kepercayaan dan perilaku
 Konfrontasi dilakukan secara asertif bukan marah atau agresif
 Konfrontasi sangat diperlukan pada klien yg telah mempunyai kesadaran
diri tetapi perilaku belum berubah
Identifikasi tiga kategori kofrontasi :
 Ketidaksesuaian antara konsep diri klien (ekspresi klien tentang dirinya
dan ideal diri klien / keinginan klien)
 Ketidaksesuaian antara ekspresi non verbal dan perilaku klien

36
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

 Ketidaksesuaian antara pengalaman klien dan pengalaman perawat

Sebelum melakukan konfrontasi perawat perlu mengkaji :


1) Tingkat hub saling percaya
2) Waktu yg tepat
3) Tingkat kecemasan klien
4) Kekuatan koping klien
5) Kesegeraan
Kesegeraan berfokus pada interaksi dan hubungan perawat-klien
saat ini. Perawat sensitif terhadap perasaan klien dan berkeinginan
membantu dengan segera.
3. Keterbukaan perawat
Pada keterbukaan, perawat memberikan informasi tentang
dirinya, idealnya, perasaannya, sikapnya, nilainya. Perawat membuka
diri tentang pengalaman berguna untuk terapi klien.
4. Emotional Catharsis
Terjadi jika klien diminta bicara hal yang sangat mengganggu
dirinya (misalnya : ketakutan, perasaan dan pengalaman dibuka dan
menjadi topik diskusi antara perawat – klien).

5. Bermain peran
Adalah melakukan peran pada situasi tertentu . Hal ini berguna
untuk meningkatkan kesadaran dalam berhubuingan dan kemampuan
melihat situasi dari pandangan orang lain. Tujuan teknik ini adalah
memberi rasa aman klien dalam mengungkapkan perasaannya dan
menjaga kestabilan emosi/psikologis klien.

37
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

D. TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI
1. Mendengar (listening)
 Merupakan dasar utama dalam komunikasi
 Dengan mendengar perawat mengetahui perasaan klien, member
kesempatan lebih banyak pada klien untuk bicara
 Perawat harus menjadi pendengar yang aktif dengan tetap kritis dan
korektif bila apa yang disampaikan klien perlu diluruskan
2. Pertanyaan Terbuka (Broad Opening)
Teknik ini memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan
perasaannya sesuai kehendak klien tanpa membatasi, contoh: “Apa yang
sedang Saudara pikirkan?”, “Apa yang akan kita bicarakan hari ini?”.
Agar klien merasa aman dalam mengungkapkan perasaannya, perawat dapat
memberi dengan cara mendengar atau mengatakan “Saya mengerti apa yang
Saudara katakan”.
3. Mengulang (Restarting)
Mengulang pokok pikiran yang diungkapkan klien . Gunanya untuk
menguatkan ungkapan klien dan memberi indikasi perawat mengikuti
pembicaraan klien Misalnya: “Ooh..jadi saudara tadi malam tidak bias tidur
karena....”.

4. Klarifikasi
Dilakukan bila perawat ragu, tidak jelas, tidak mendengar atau klien
berhenti karena malu mengemukakan informasi, informasi yang diperoleh
tidak lengkap atau mengemukakannya berpindah-pindah, contoh: “dapatkah
Anda menjelaskan kembali tentang....?”.Gunanya untuk kejelasan dan
kesamaan ide, perasaan, dan persepsi perawat-klien.

38
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

5. Refleksi
Refleksi merupakan reaksi perawat-klien selama berlangsungnya
komunikasi. Refleksi ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Refleksi isi, bertujuan memvalidasi apa yang didengar. Klarifikasi ide
yang diekspresikan klien dengan pengertian perawat
Refleksi perasaan, yang bertujuan memberi respon pada perasaan
klien terhadap isi pembicaraan agar klien mengetahui dan menerima
perasaannya.
Teknik refleksi ini berguna untuk:
1) Mengetahui dan menerima ide dan perasaan
2) Mengoreksi
3) Memberi keterangan lebih jelas
Sedangkan kerugiannya adalah:
1) Mengulang terlalu sering tema yang sama
2) Dapat menimbulkan marah dan frustasi
6. Memfokuskan
Membantu klien bicara pada topik yang telah dipilih dan yang penting
serta menjaga pembicaraan tetap menuju tujuan yaitu lebih spesifik, lebih
jelas, dan berfokus pada realitas.
Contoh:
Klien : “Petugas kesehatan yang ada di rumah sakit ini kurang perhatian pada
pasiennya”.
Perawat : “Apakah Saudara sudah minum obat?”

7. Membagi persepsi
Meminta pendapat klien tentang hal yang perawat rasakan dan pikirkan.
Dengan cara ini perawat dapat meminta umpan balik dan member informasi.

39
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Contoh: “Anda tertawa, tetapi saya rasa Anda marah kepada saya”.
8. Identifikasi Tema
Mengidentifikasi latar belakang masalah yang dialami klien yang muncul
selama percakapan. Gunanya untuk meningkatkan pengertian dan
mengeksplorasi masalah yang penting.
Misalnya: “Saya lihat dari semua keterangan yang Anda jelaskan, Anda telah
disakiti. Apakah ini latar belakang masalahnya?”.
9. Diam (Silence)
1) Cara yang sukar biasanya dilakukan setelah mengajukan pertanyaan
2) Tujuannya untuk memberi kesempatan berpikir dan memotivasi klien
untuk bicara
3) Pada klien yang menarik diri, teknik diam berarti perawat menerima klien
Misalnya:
Klien :Saya jengkel kepada suami saya
Perawat :Diam (member kesempatan klien)

Klien :Suami saya selalu telat pulang kerja tanpa alasan yang jelas, kalau
saya tanya pasti marah.

10. Informing
Teknik ini bertujuan member informasi dan fakta untuk pendidikan
kesehatan bagi klien, misalnya perawat menjelaskan tentang penyebab panas
yang dialami klien.
Klien : Suster, kenapa suhu tubuh saya masih tinggi? Padahal saya sudah
minum obat, kira-kira kenapa ya Suster?

40
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Perawat : Baik saya jelaskan, panas tubuh atau suhu tubuh meningkat dapat
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya karena ada proses infeksi, dehidrasi
atau karena metabolism tubuh yang meningkat.
11. Saran
 Memberi alternatif ide untuk pemecahan masalah
 Tepat dipakai pada fase kerja dan tidak tepat pada fase awal berhubungan
 Perawat perlu menganalisa teknik yg tepat pada setiap komunikasi dengan
klien
 Melalui komunikasi verbal dapat disampaikan informasi yg akurat,namun
aspek emosi dan perasaan tidak dapat diungkapkan seluruhnya melalui
verbal
Misalnya : Kita tadi sudah cukup banyak bicara tentang penyebab batuk dan
sesak nafas, salah satunya karena merokok. Kami berharap Anda dapat
mengurangi atau berhenti merokok.
12. Penerimaan
Yaitu mendukung dan menerima informasi dengan tingkah lakU yang
menunjukkan ketertarikan dan tidak menilai.
Sikap perawat yang menunjukkan penerimaan:
 Mendengar tanpa memotong pembicaraan

 Menyediakan umpan balik yang menunjukkan penerimaan


 Memastikan bahwa tanda nonverbal sesuai dengan verbal
 Menghindarkan mendebat, mengekspresikan keraguan atau usaha untuk
merubah pikiran
Sikap perawat yang menunjukkan tidak ada penerimaan:
 Memutar mata ke atas

41
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

 Menggelengkan kepala
 Memandang dengan muka masam
 Gunanya untuk menguatkan ungkapan klien dan member indikasi perawat
mengikuti pembicaraan
13. Menyimpulkan (Summerizing)
Menyimpulkan adalah teknik komunikasi yang membantu klien
mengeksplorasi point penting dari interaksi perawat-klien. Teknik ini
membantu perawat dan klien untuk memiliki pikiran dan ide yang sama saat
mengakhiri pertemuan. Point utama dari summerizing adalah peninjauan
kembali komunikasi yang telah dilakukan (Murray, B. dan Judith, P., 1997
dalam Suryani, 2005).
Contoh : “Selama beberapa jam,anda dan saya telah membicarakan….”
14. Mengubah cara pandang (reframing)
Teknik ini digunakan untuk memberikan cara pandang lain sehingga
lien tidak melihat sesuatu atau masalah dari aspek negatifnya saja (Geldard,
dalam Suryani, 2005). Teknik ini sangat bermanfaat terutama ketika klien p
memandang sesuatu masalah dari sisi negatifnya saja. Seorang perawat
kadang memberikan tanggapan yang kurang tepat ketika klien
mengungkapkan masalah, misalnya menyatakan:
“sebenarnya apa yang anda pikirkan tidak seburuk itu kejadiannya”.

15. Eksplorasi
Teknik ini bertujuan untuk mencari atau menggali lebih dalam
masalah yang dialami klien (Antai-Otong, dalam Suryani, 2005) supaya
masalah tersebut bias diatasi. Teknik ini bermanfaat pada tahap kerja untuk
mendapatkan gambaran yang detail tentang masalah yang dialami klien.
Contoh eksplorasi:

42
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Klien : “Kalau kesal biasanya saya mengunci diri di kamar”.


Perawat : “Sewaktu mengunci diri di kamar, apa yang Anda lakukan?”
Klien : “Menangis…”
Perawat : “Selain menangis, adakah hal lain yang Anda lakukan?”
Klien : “Ada..”
Perawat : “Coba ceritakan”
16. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
Teknik ini menganjurkan klien untuk mengarahkan hampir seluruh
pembicaraan yang mengindikasikan bahwa klien sedang mengikuti apa yang
sedang dibicarakan dan tertarik dengan apa yang akan dibicarakan
selanjutnya. Perawat lebih berusaha untuk menafsirkan dari pada
mengarahkan diskusi/pembicaraan.
Contoh: - “…..teruskan…..!”
- “…..dan kemudian…..?”
- “ Ceritakan kepada saya tentang itu….”
17. Humor
Humor bisa mempunyai beberapa fungsi dalam hubungan
terapeutik. Florence Nightingale dalam Anonymous (1999) pernah
mengatakan
bahwa suatu pengalaman pahit sangat baik ditangani dengan humor.
Humor dapat meningkatkan kesadaran mental dan kreativitas, serta
menurunkan tekanan darah dan nadi (Anonymous, 1999).
Dalam beberapa kondisi berikut humor mungkin bisa dilakukan:
a. Pada saat klien mengalami kecemasan ringan sampai sedang, humor
mungkin bisa menurunkan kecemasan klien.
b. Jika relevan dan konsisten dengan sosial budaya klien.
c. Membantu klien mengatasi masalah lebih efektif.
18. Memberikan Pujian

43
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Memberikan pujian (reinforcement) merupakan keuntungan


psikologis yang didapatkan klien ketika berinteraksi dengan perawat.
Reinforcement berguna untuk meningkatkan harga diri dan
menguatkan perilaku klien (Gerald, D dalam Suryani, 2005). Reinforcement
bisa diungkapkan dengan kata-kata ataupun melalui isyarat nonverbal.
Memberi salam kepada klien dengan menyebut namanya,
menunjukkan kesadaran tentang perubahan yang terjadi menghargai klien
sebagai manusia seutuhnya yang mempunyai hak dan tanggung jawab atas
dirinya sendiri sebagai individu. Penghargaan tersebut jangan sampai menjadi
beban baginya, dalam arti kata jangan sampai klien berusaha keras dan
melakukan segalanya demin mendapatkan pujian atau persetujuan atas
perbuatannya. Dan tidak pula dimaksudkan untuk menyatakan bahwa ini
“bagus” dan yang sebaliknya “buruk”. Perlu mengatakan “Apabila klien
mencapai sesuatu yang nyata, maka perawat dapat mengatakan demikian.”
Contoh : - “Selamat pagi Ibu Sri.” Atau “Assalamuala’alaikum”
- “Saya perhatikan Ibu sudah menyisir rambut ibu.”

E. PENGEMBANGAN DIRI PERAWAT DALAM MENGGUNAKAN DIRI


SECARA TERAPEUTIK
A. Pengertian
Kesadaran diri merupakan salah satu prasyarat sebelum perawat
melakukan komunikasi terapeutik dengan klien. Untuk dapat
meningkatkan kesadaran dirinya, perawat perlu menjawab “Siapakah
saya?” Perawat harus dapat mengkaji perasaan, reaksi dan perilakunya
secara pribadi maupun sebagai pemberi pelayanan. Kesadaran diri akan
membuat perawat dapat menerima perbedaan dan keunikan klien.
JOHARI WINDOW

44
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Johari Window dalam Stuart G.W. (1998) menggambarkan perilaku,


pikiran dan perasaan seseorang dalam 4 kuadran:
1. Dirinya tahu orang lain tahu
2. Hanya orang lain yang tahu
3. Hanya dirinya yang tahu
4. Dirinya dan orang lain tidak tahu
B. Peningkatan Kesadaran Diri
Kesadaran diri dapat ditingkatkan melalui tiga cara:
1. Mempelajari diri sendiri.
Untuk menjadi seseorang (diri yang utuh) ada empat aspek yang
perlu mendapat perhatian yaitu:
1) Tubuh (struktur, fungsi, bentuk dan penggunaan bahasa tubuh).
2) Pengalaman subjectif.
3) Hubungan dengan orang lain.
4) Perasaan-perasaan yg muncul tanpa disadari ketika berinteraksi atau
mendapat pengalaman baru
2. Belajar dari orang lain
Banyak sekali sifat dan perilaku yg tidak kita sadari tetapi orang lain
melihat atau merasakannya.
3. Mengembangkan sikap terbuka.
Dengan terbuka pada orang lain seseorang akan merasa aman ketika
berinteraksi, karena tidak ada sesuatu yang disembunyikan. Bisa dilatih dengan
cara sering berkenalan dengan orang baru.
C. Hal yang perlu diperhatikan perawat dalam menganalisa diri
1. Kesadaran tentang uniknya sistem nilai tiap Individu.
2. Klarifikasi nilai
3. Eksplorasi perasaan.
4. Kemampuan menjadi model

45
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

5. Panggilan jiwa (altruisme)


6. Etika dan tanggung jawab
D. Aspek-aspek dari Therapeutic Use Of Self
1. Kesadaran Diri
Perawat harus dapat mengenali :
1) Perasaan dapat menerima
2) Perbedaan
3) Kepribadiannya keunikan klien
Cara meningkatkan kesadaran diri
1) Mempelajari diri sendiri
2) Belajar dari orang lain
3) Membuka diri terhadap informasi / perubahan yg terjadi

2. Klarifikasi Nilai
1) Menyadari nilai yang dimiliki perawat
(1) Mampu menganalisa perasaan sendiri bertahap
(2) Mampu mengatasi berbagai perasaan : marah, berduka, frustasi
2) Menyadari konflik dan ketidakpuasan
3) Eksplorasi perasaan
4) Kemampuan menjadi role model
5) Rasa tanggung jawab dan etik
6) Motivasi altruistic

LATIHAN
1. Teknik teknik komunikasi yaitu...
a. Sentuhan
b. Keiklasan
c. Mengulang
46
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

d. Konfrontasi
e. Menggerakkan mata
2. Eksplorasi merupakan teknik yang bertujuan...
a. Memberi alternatif ide untuk pemecah masalah
b. Memberi informasi dan fakta untuk pendidik kesehatan
c. Gaya untuk menguatkan ungkapan klien, memberi indikasi klien
d. Memberikan cara pandang dalam sehingga klien tidak melihat sesuatu
e. Untuk mencari atau menggali lebih dalam masalah yang dialami
klien supaya masalah tersebut bisa diatasi

RANGKUMAN

KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Stuart dan Sundeen ( 1987):
Komunikasi merupakan cara untuk membina hubungan yg terapeutik. Dalam
proses komunikasi terjadi penyampaian informasi dan pertukaran
perasaan dan pikiran.
TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK (Stuart dan Sundeen)
1. Realisasi diri
2. Kemampuan membina hubungan interpersonal
3. Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan serta
mencapai tujuan yang realistis
4. Rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan integritas diri
MANFAAT : (Indrawati 2003)
1. Mendorong dan menganjurkan kerja sama antara perawat dengan pasien
2. Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan, dan mengkaji masalah serta
evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat
47
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI TERAPEUTIK


1. Sumber proses komunikasi yaitu pengirim dan penerima pesan.
2. Pesan-pesan yang disampaikan dengan menggunakan penyandian baik
yang berupa bahasa verbal maupun non verbal
3. Penerima yaitu orang yang menerima pengiriman pesan dan membalas
pesan yang disampaikan oleh sumber,
4. Lingkungan waktu komunikasi berlangsung,
5. Saluran penyampaian pesan melalui indra manusia yaitu pendengaran,
penglihatan,
SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI
1. Berhadapan
2. Mempertahankan kontak mata
3. Membungkuk ke arah klien
4. Mempertahankan sikap terbuka
5. Tetap reflek
PERILAKU NONVERBAL (Clunn: 1991) DALAM MERAWAT ANAK
1. Gerakan mata
2. Ekspresi
3. Sentuhan
SIKAP SECARA PSIKOLOGIS (DIMENSI RESPON DAN TINDAKAN)
DIMENSI RESPON
1. Keikhlasan
2. Menghargai
3. Empati
4. Konkrit

DIMENSI TINDAKAN

48
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

1. Konfrontasi
2. Keterbukaan perawat
3. Emotional Catharsis
4. Bermain peran
TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI
1. Mendengar (listening)
2. Pertanyaan Terbuka (Broad Opening)
3. Mengulang (Restarting)
4. Klarifikasi
5. Refleksi
6. Memfokuskan
7. Membagi persepsi
8. Identifikasi Tema
9. Diam (Silence)
10. Informing
11. Saran
12. Penerimaan
13. Menyimpulkan (Summerizing)
14. Mengubah cara pandang (reframing)
15. Eksplorasi
16. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
17. Humor
18. Memberikan Pujian

TES

49
FORMAT
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

1. Kemampuan membina hubungan interpersoanal yang tidak superfisial


termasuk kedalam tujuan komunikasi menurut..
a. Indrawati
b. Heri Purwanto
c. Stuart dan Sudden
d. Kozler keit dan hearts
e. Abraham buth dan Sundday
2. Hal yang perlu diperhatikan perawat didalam menganlisa diri...
a. Tidak mengerti nilai
b. Tidak mengoplorasi perasaan
c. Kurang nya etika dan tanggung jawab
d. Ketidak mampuan perawat untuk menjadi model
e. Kesadaran tentang unik nya sistem nilai tiap individu

DAFTAR PUSTAKA

1. Keliat, B.A.(1996). Hubungan Teraupetik Perawat klien. Jakarta : EGC


2. Mundakir (2006). Komunikasi Keperawatan : Aplikasi dalam Pelayanan .
Yogakarta : Graha Ilmu
3. Suryani (2006). Komunikasi Teraupetik : teori dan praktek. Jakarta : EGC

KOMUNIKASI TERAPEUTIK
LANJUTAN
 50 Menit

PENDAHULUAN
50
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

A
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk konsep komunikasi
terapeutik? Kalau Anda belum mengetahuinya maka bacalah modul ini.
Modul satu ini berisikan materi tentang tahapan hubungan terapeutik
perawat-klien, penerapan komunikasi dalam hubungan terapeutik
perawat-klien dan hambatan komunikasi terapeutik.

TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami
Komunikasi Terapeutik.

SUB POKOK BAHASAN


1. Tahapan Hubungan Terapeutik
2. Penerapan Komunikasi dalam Hubungan
Terapeutik Perawat-Klien
3. Hambatan Komunikasi Terapeutik

INDIKATOR PEMBELAJARAN
51
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

1. Mahasiswa mampu menjelaskan Tahapan Hubungan


Terapeutik
2. Mahaiswa mampu menjelaskan Penerapan Komunikasi dalam
Hubungan Terapeutik Perawat-Klien
3. Mahasiswa mampu menjelaskan Hambatan Komunikasi
Terapeutik

URAIAN MATERI

1. Komunikasi Terapeutik Pada Proses


Keperawatan
Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti
dalam hubungan antar manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi
menjadi lebih bermakna karena merupakan metoda utama dalam
mengimplementasikan proses keperawatan.

Salah satu hal penting yg perlu diperhatikan dalam pengkajian


keperawatan adalah komunikasi, sebagai sarana membangun
kepercayaan antara perawat–klien, menciptakan iklim profesional dalam
hubungan perawat klien sekaligus sebagai alat eksplorasi pikiran,
perasaan dan keluhan klien.
Perawat yang memiliki keterampilan berkomunikasi secara
terapeutik tidak saja akan mudah menjalin hubungan rasa percaya
dengan klien, mencegah terjadinya masalah legal, memberikan kepuasan
profesional dalam pelayanan keperawatan dan meningkatkan citra
profesi keperawatan serta citra rumah sakit (Achir Yani), tetapi yang
paling penting adalah mengamalkan ilmunya untuk memberikan
pertolongan terhadap sesama manusia.

52
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Kemampuan menerapkan tehnik komunikasi terapeutik


memerlukan latihan dan kepekaan serta ketajaman perasaan, karena
komunikasi terjadi tidak dalam kemampuan tetapi dalam dimensi nilai,
waktu dan ruang yang turut mempengaruhi keberhasilan komunikasi
yang terlihat melalui dampak terapeutiknya bagi klien dan juga kepuasan
bagi perawat.
Komunikasi juga akan memberikan dampak terapeutik bila
dalam penggunaanya diperhatikan sikap dan tehnik komunikasi
terapeutik. Hal lain yang cukup penting diperhatikan adalah dimensi
hubungan. Dimensi ini merupakan faktor penunjang yang sangat
berpengaruh dalam mengembangkan kemampuan berhubungan
terapeutik.
Komunikasi Terapeutik Dalam Proses Keperawatan
Kemampuan komunikasi yang baik dari perawat merupakan salah satu
factor keberhasilan dalam melaksanakan proses keperawatan yang
meliputi tahap pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.

a. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dalam proses keperawatan.
Pada tahap ini dapat dikatakan bahwa proses komunikasi berlangsung
paling banyak dibanding komunikasi pada berikutnya.
Kemampuankomunikasi sangat mempengaruhi kelengkapan data klien.
Perawat perlu mengetahui hambatan, kelemahan, dan gaya klien dalam
berkomunikasi. Perawat perlu memperhatikan budaya yang mempengaruhi
kapan dan dimana komunikasi dilakukan, penggunaan bahasa, usia, dan
perkembangan klien.

53
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

b. Perumusan Diagnosa
Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan data-data yang
didapatkan dalam tahap pengkajian. Penentuan diagnosis tanpa
mengkomunikasikan kepada klien dapat berakibat salahnya penilaian
perawat terhadap masalah yang dialami klien. Sikap perawat yang
komunikatif dan sikap klien yang kooperatif merupakan factor penting
dalam penetapan diagnose keperawatan yang tepat.
Kemampuan komunikasi disini juga diperlukan Diagnosa
dalam menulis analisis data yang didapat dari pengkajian serta
mendiskusikan masalah yang ditemukan baik kepada klien, keluarga,
maupun kepada sesama perawat.
c. Perencanaan
Dalam mengembangkan rencana tindakan keperawatan kepada
klien, interaksi dan komunikasi dengan klien sangatlah penting untuk
menentukan pilihan rencana keperawatan yang akan dilakukan. Rencana
tindakan yang dibuat perawat merupakan media komunikasi antar petugas
kesehatan sehingga perencanaan yang disusun perawat dinas pagi dapat
dievaluasi atau dilanjutkan oleh perawat dinas sore dan seterusnya. Model
komunikasi ini memungkinkan pelayanan keperawatan dapat dilaksanakan
secara berkesinambungan, terukur, dan efektif.
d. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan realisasi dari perencanaan yang
sudah ditentukan sebelumnya. Selama aktivitas pada tahap ini menuntut
perawat untuk terampil dalam berkomunikasi dengan klien.
Tindakan komunikasi pada saat menghampiri klien:
1.Menunjukkan muka yang jujur dengan klien.
2.Kontak mata dengan baik.
3.Fokus kepada klien.

54
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

4.Mempertahankan postur yang terbuka.


5. Aktif mendengarkan eksplorasi perasaan klien sebagai bentuk
perhatian, menghargai, dan menghormati klien.
6. Relatif rilek saat bersama klien.

e. Evaluasi
Komunikasi antara perawat dan klien pada tahap ini adalah untuk
mengevaluasi apakah tindakan yang telah dilakukan perawat atau tenaga
kesehatan lain membawa pengaruh atau hasil yang positif bagi klien,
sebagaimana kriteria hasil yang telah ditentukan pada tahap sebelumnya.
Tanpa komunikasi perawat tidak cukup dalam menilai apakah tindakan
yang dilakukan berhasil atau tidak.

Bentuk Komunikasi Terapeutik Melalui Proses Keperawatan:


Pengkajian
1.Wawancara dan pengambilan riwayat
2.Pemeriksaan fisik
3.Observasi tingkah laku non-verbal
Diagnosa keperawatan
1. Analisis tertulis dan penemuan pengkajian
2. Diskusi kebutuhan perawatan kesehatan dan prioritas dengan klien dan keluarga
 Perencanaan
Diskusi dengan klien dan keluarga untuk menentukan metoda
 implementasi Pelaksanaan
Penetapan dukungan terapeutik
 Evaluasi
Kemahiran untuk memberikan respon verbal dan non-verbal
2. Penerapan Komunikasi Dalam Hubungan Terapeutik Perawat-Klien

55
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

A. Tahap Komunikasi Terapeutik:


 Tahap Pra-interaksi
1. Perawat menyiapkan mental dan rasa percaya diri
2. Perawat telah memahami tentang penyakit luka dan lingkupnya
 Tahap orientasi
Perawat : Permisi, selamat siang ibu..(mengetuk pintu)
Pasien : Siang sus, silahkan masuk.
Perawat : Benar Ini dengan ibu Siti?
(memandang Pasien/mempertahankan kontak mata pasien)
Pasien : Iya sus,saya ibu Siti .
Perawat : Baik bu, perkenalkan nama saya Nita sebagai perawat
yang akan merawat ibu selama di rumah sakit ini, disini saya di tugaskan
untuk membantu dan memberikan masukan atau saran terhadap keluhan
ibu. Privasi atau kerahasiaan ibu akan saya jaga dengan sebaik-baiknya.
Nanti untuk durasi waktunya kurang lebih 10 menit saja, apakah ibu
bersedia?
Pasien : Iya sus saya bersedia....
 Tahap kerja
Perawat : baiklah., apa yang ibu rasakan saat ini...?
Pasien : saya merasakan kepala saya pusing sus, dan saya juga sulit untuk tidur
Perawat : apakah ada lagi yang ibu rasakan selain itu?
Pasien : iya sus, kenapa ya saya merasa berat badan saya itu turun..?
Perawat : Apakah ibu suka merokok ?
Pasien : iya sus, saya seorang perokok aktif
Perawat : seberapa sering ibu merokok....?
Pasien : Setiap hari saya merokok , saya tidak bisa lepas dari rokok.

56
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Perawat : Kalau boleh saya sarankan, ibu tolong kurangi kebiasaan merokok
karena rokok sangat membahayakan bagi kesehatan ibu, karena didalam rokok
banyak mengandung zat-zat kimia yang berbahaya.
Pasien : iya sus saya pernah mencoba untuk meninggalkan kebiasaan merokok
tapi saya tidak bisa, lidah saya terasa pahit apabila sehari tidak merokok.
Perawat : iya memang ibu kebiasaan itu sangat sulit dihilangkan,tapi ibu
bisa mengganti kebiasaan tersebut dengan aktifitas yang lain selain merokok
seperti membaca koran atau berolah raga.
Pasien : iya, baiklah sus saya akan mencoba nya.
Perawat : oh iya bu... apakah pada saat makan sehari-hari ibu kurang suka
mengkonsumsi sayuran, seperti wortel, bayam, kol dan lainya?
Pasien : iya sus,saya tidak suka makan sayur-sayuran, apakah itu berpengaruh
untuk berat badan?
Perawat : Iya bu, itu juga faktor yang mempengaruhi berat badan menjadi
turun.Karena pada sayuran terdapat gizi dan protein yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh dan sayuran sangat penting untuk pertumbahan dan daya tubuh agar tetap
stabil.
Pasien : Makanan yang bergizi dan mempunyai protein seperti apa sus
contohnya..?
Perawat : Ibu harus mengkonsumsi sayur-sayuran, ikan laut, daging telur
tahu tempe, untuk lebih baiknya bapak juga saya sarankan untuk minum susu,
apakah sudah jelas bu untuk penjelasan saya?
Pasien : iya sus, saya sudah mengerti.
Perawat : dan disamping itu ibu juga harus menjaga kebersihan badan ibu
dan lingkungan sekitar ya bu.
Pasien : Maksud nya sus..?
Perawat : misalnya dalam hal pakain yang ibu kenakan, setiap kita akan
memakai pakaian, lebih baik pakaian tersebut dicuci dengan bersih. setelah itu

57
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

anda setrika bu, karena pakaian tersebut kemungkinan besar terdapat kuman yang
tersembunyi, dengan ibu menyetrika pakaian tersebut kuman akan mati selain itu
ibu pasti akan kelihatan rapi dan bersih....apakah ibu berniat untuk melakukan hal
tersebut.......?
Pasien : iya bu, saya berniat untuk melakukan hal tersebut mkasih ya sus atas
saran nya....
Perawat : iya bu sama-sama....
Perawat : Apakah masih ada keluhan atau hal yang ingin anda sampaikan bu...?
Pasien : tidak sus, terima kasih
 Tahap Terminasi
Perawat : Baiklah kalau memang sudah tidak ada keluhan lagi, saya akan
melajutkan pekerjaan saya yang lain dan jika ibu perlu bantuan anda cukup
menekan tombol di sebelah anda, maka saya akan datang dan menyiapkan
keperluan yang anda inginkan.
Pasien : iya terima kasih sus.
Perawat : Terima kasih juga atas waktunya bu, Silahkan ibu kembali
beristirahat dan lekas sembuh.permisi ibu.

3. Hambatan Klien Dalam Berkomunikasi Yang Harus Diperhatikan


Oleh Perawat, Antara Lain:
1. Language Deficits
Perawat perlu menentukan bahasa yang dipahami oleh klien dalam
berkomunikasi karena penguasaan bahasa akan sangat mempengaruhi
persepsi dan interpretasi klien dalam menerima pesan secara adekuat
2. Sensory Deficits

58
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Kemampuan mendengar, melihat, merasa dan membau merupakan factor


penting dalam komunikasi, sebab pesan komunikasi akan dapat diterima
dengan baik apabila kemampuan sensori klien berfungsi dengan baik.
3. Cognitive Impairments
Adalah suatu kerusakan yang melemahkan fungsi kognitif dapat
mempengaruhi kemampuan klien dalam mengungkapkan dan memahami
bahasa.
4. Structural Deficits
Adanya gangguan pada struktur tubuh terutama struktur yang berhubungan
langsung dengan tempat keluarnya suara, misalnya mulut dan hidung akan
dapat mempengaruhi terjadinya komunikasi.
5. Paralysis
Kelemahan yang terjadi pada klien terutama pada ekstremitas atas akan
menghambat kemampuan komunikasi klien, baik melalui lisan maupun
tulisan.

LATIHAN

1. Tindak komunikasi yang dilakukan untuk menghampiri klien...


a. Evaluasi
b. Perencanaan
c. Fokus pada klien

59
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

d. Kontak mata tidak putus


e. Mempertahankan postur tubuh
2. Faktor keberhasilan dalam proses komunikasi keperawatan terbagi atas
tiga tahap yaitu...
a. Perencanaan, pelaksanaa, evaluasi
b. Perencanaan, wawancara, evaluasi
c. Pelaksanaan, analisis, pembagian
d. Analisis, wawancara, pengkajian, evaluasi
e. Pemeriksaan fisik, evaluasi, analisis, pembagian

RANGKUMAN
KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM PROSES
KEPERAWATAN
Kemampuan komunikasi yang baik dari perawat merupakan
salah satu factor keberhasilan dalam melaksanakan proses keperawatan
yang meliputi tahap pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.

Pengkajian terbagi :
1.Wawancara dan pengambilan riwayat
2.Pemeriksaan fisik
3.Observasi tingkah laku non-verbal
Diagnosa keperawatan :
1. Analisis tertulis dan penemuan pengkajian
2. Diskusi kebutuhan perawatan kesehatan dan prioritas dengan klien dan keluarga

60
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Perencanaan :
Diskusi dengan klien dan keluarga untuk menentukan metoda
implementasi Pelaksanaan
Penetapan dukungan terapeutik
Evaluasi
Kemahiran untuk memberikan respon verbal dan non-verbal
PENERAPAN KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN TERAPEUTIK
PERAWAT-KLIEN
Tahap Komunikasi Terapeutik:
 Tahap Pra-interaksi
 Tahap orientasi
 Tahap kerja
 Tahap Terminasi
HAMBATAN KLIEN DALAM BERKOMUNIKASI YANG HARUS
DIPERHATIKAN OLEH PERAWAT, ANTARA LAIN:
1. Language Deficits
2. Sensory Deficits
3. Cognitive Impairments

4. Structural Deficits
5. Paralysis

TES
FORMAT
1. Bentuk komunikasi trapeutik melalui peroses keperawatan dalam tahap
pengkajian yaitu...
61
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

a. Evaluasi
b. Pemeriksaan fisik
c. Diagnosa keperawatan
d. Pelaksanaan komunikasi klien
e. Analisi kesehatan pada pasien tersebut
2. Kerusakan yang membuat pada fungsi koknitif dapat mempengaruhi
kemampuan klien dalam mengungkapkan dan memahami bahasa
merupakan hambatan...
a. Paralysis
b. Sensury Deficits
c. Struetural Deficitis
d. Langue off Deficiatis
e. Cognitife impraiments

DAFTAR PUSTAKA

1. Devito, J.A (1997). Komunikasi antar manusia (ed, Indonesia). Jakarta :


Profesional Book
2. Mundakir (2006). Komunikasi Keperawatan : Aplikasi dalam Pelayanan .
Yogakarta : Graha Ilmu
3. Stuart, GW dan Laraia,M.L. (2001). Principle and practice of psychiatric
62
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

nursing. Mosby year book6th edition. St. Louis : Mosby

KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA SETIAP TAHAP PROSES

63
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

KEPERAWATAN PADA STOMA


DAN POST OPERASI
 50 Menit
PENDAHULUAN

A
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk
hubungan komunikasi terapeutik pada setiap proses
keperawatan pada stoma dan post operasi? Kalau
Anda belum mengetahuinya maka bacalah modul ini.
Modul 1 ini berisikan materi tentang hubungan komunikasi terapeutik
pada setiap proses keperawatan pada stoma dan post operasi.

TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Trauma Thoraks.

SUB POKOK BAHASAN


1. Hubungan Komunikasi Terapeutik dalam Proses
Keperawatan
2. Penggunaan Komunikasi Terapeutik dalam
Setiap Tahap Proses Keperawatan
64
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

3. Penggunaan Komunikasi Terapeutik dalam


Wawancara Keperawatan

INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan Hubungan Komunikasi
Terapeutik dalam Proses Keperawatan
2. Mahaiswa mampu menjelaskan Penggunaan Komunikasi
Terapeutik dalam Setiap Tahap Proses Keperawatan
3. Mahasiswa mampu menjelaskan Penggunaan Komunikasin
Terapeutik dalam Wawancara Keperawatan

URAIAN MATERI

KOMUNIKASI PADA MASA PRE DAN POST


OPERASI
MASA PRA OPERASI
1. Mempertahankan hub terapeutik untuk memungkinkan klien
mengungkapkan (verbalisasi) rasa takut, cemas dan khawatir klien tentang
rencana operasi
2. Menggunakan sentuhan seperlunya untuk menunjukkan empati dan
kepedulian
3. Menggunakan kemampuan mendengar aktif untuk mengidentifikasi dan
memvalidasi respon verbal dan nonverbal yg mengindikasikan ketakutan
dan kecemasan

65
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

4. Mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan yg umum diajukan klien,


seperti, “ Apakah nanti saya dalam keadaan sadar?”, “Berapa lama operasi
akan berlangsung?”, “Dimana keluarga saya berada pada saat itu ?”
Hindari penggunaan ungkapan yg memberi ketenangan palsu, seperti:
tidak apa apa, semua akan baik baik saja, karena akan mengingkari
terhadap kebutuhan emosional, memutus komunikasi terapeutik dan
mungkin saja ungkapan tersebut tidak benar
 Bentuk komunikasi yg juga penting adalah penyuluhan, karena klien dan
keluarga perlu mengetahui situasi operasi ; hal yg dirasakan klien, teknik
mengurangi nyeri dan tindakan fisik yg diperlukan untuk mencegah
komplikasi dan mempercepat penyembuhan
 Bentuk penyuluhan yg perlu dikomunikasikan kepada klien yg mendapat
pendidikan tentang praoperasi, antara lain :
1. Aktivitas fisik
1) Napas dalam
2) Batuk
3) Latihan ekstremitas
2. Menejemen nyeri
1) Penggunaan obat obatan
2) Pengaturan waktu penggunaan obat
3. Persiapan fisik

1) Puasa
2) Penggunaan obat tidur
MASA OPERASI

66
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

1. Perawat berkomunikasi dengan klien sebagai upaya melakukan


pengecekan terhadap persiapan klien, baik secara personal, juga terhadap
alat dan obat yang diperlukan
2. Perawat memberi dukungan bagi klien dan mengurangi kecemasan yg
mungkin timbul selama masa operasi
3. Kemampuan komunikasi kurang intens , terutama bila klien mendapat
anastesi umum yg menurunkan kemampuan motorik dan sensorik
MASA PASCA OPERASI
1. Komunikasi dilaksanakan segera setelah klien berada di ruang pulih sadar
2. Komunikasi verbal mulai dilakukan oleh perawat meskipun klien belum
sadar sepenuhnya
3. Teknik komunikasi nonverbal ( sentuhan) untuk meningkatkan
kepercayaan diri klien
4. Komunikasi yg dilakukan dapat berupa pemberian umpan balik positif dan
pengajaran tentang:
5. Keluhan dan respon fisiologis tubuh
6. Luka operasi dan penggantian balutan
7. Sensasi
8. Penggunaan obat obatan
9. Latihan gerak dan aktivitas fisik lain
10. Staf ruang pemulihan
11. Pemantauan oleh perawat
12. Penggunaan cairan intravena dll

LATIHAN

67
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

1. Bentuk penyuluhan kepada pasien yang mendapat pendidikan tentang


operasi yaitu...
a. Sensasi
b. Penggunaan obat
c. Perawatan oleh perawat
d. Penggunaan cara intra vena,dll
e. Pengaturan waktu penggunaan obat

2. Perawat berkomunikasi dengan klien sebagai upaya melakukan


pengecekan terhadap persiapan klien, baik secara personal, juga terhadap
alat dan obat yang diperlukan merupakan komunikasi pada tahap...
a. Masa operasi
b. Masa intra operasi
c. Masa pasca operasi
d. Masa operasi klien tersebut
e. Masa pasca operasi oleh pasien

RANGKUMAN

68
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

   KOMUNIKASI PADA MASA PRE DAN POST


OPERASI
MASA PRA OPERASI
1. Mempertahankan hub terapeutik untuk memungkinkan klien
mengungkapkan (verbalisasi) rasa takut, cemas dan khawatir klien tentang
rencana operasi
2. Menggunakan sentuhan seperlunya untuk menunjukkan empati dan
kepedulian
3. Menggunakan kemampuan mendengar aktif untuk mengidentifikasi dan
memvalidasi respon verbal dan nonverbal yg mengindikasikan ketakutan
dan kecemasan
4. Mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan yg umum diajukan klien
MASA OPERASI
1. Perawat berkomunikasi dengan klien sebagai upaya melakukan
pengecekan terhadap persiapan klien,
2. Perawat memberi dukungan bagi klien dan mengurangi kecemasan yg
mungkin timbul selama masa operasi
3. Kemampuan komunikasi kurang intens

MASA PASCA OPERASI


1. Komunikasi dilaksanakan segera setelah klien berada di ruang pulih sadar

69
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

2. Komunikasi verbal mulai dilakukan oleh perawat meskipun klien belum


sadar sepenuhnya
3. Teknik komunikasi nonverbal ( sentuhan) untuk meningkatkan
kepercayaan diri klien
4. Komunikasi yg dilakukan dapat berupa pemberian umpan balik positif dan
pengajaran tentang:
5. Keluhan dan respon fisiologis tubuh
6. Luka operasi dan penggantian balutan
7. Sensasi
8. Penggunaan obat obatan
9. Latihan gerak dan aktivitas fisik lain
10. Staf ruang pemulihan
11. Pemantauan oleh perawat
12. Penggunaan cairan intravena dll

TES
1. Masa pra operasi merupakan...
a. Perawatan oleh perawat FORMAT
b. Komunikasi yang dilaksanakan setelah klien sadar
c. Pemberian dukungan kepada pasien yang telah sadar
d. Memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarganya
e. Mempertahankan hub terapeutik untuk memungkinkan klien
mengungkapkan (verbalisasi) rasa takut, cemas dan khawatir klien tentang
rencana operasi

DAFTAR PUSTAKA

70
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

1. Dalami, Ermawati,dkk(2009). Buku Saku Komunikasi Keperawatan.


Jakarta : Trans Info Media
2. Kozier dan Erb (1999) Fundamental of Nursing : Concept and Practice,
St.Louis
3. Nugroho, Wahyu (2009). Komunikasi Dalam Kepertawatan Gerontik.
Jakarta :EGC

71
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA BAYI DAN ANAK
 50 Menit

PENDAHULUAN

A
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk Komunikasi Pada
Bayi dan Anak.? Kalau Anda belum mengetahuinya maka bacalah modul
ini.
Modul 1 ini berisikan materi tentang Komunikasi Pada Bayi dan Anak.

TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami Konsep
Dasar Komunikasi Pada Bayi dan Anak.

SUB POKOK BAHASAN


1. Perkembangan Komunikasi Bayi dan Anak
2. Bentuk Komunikasi Pra-Bicara
3. Peran Bicara dalam Komunikasi
4. Tehnik Komunikasi dengan Bayi dan Anak

72
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan Komunikasi Bayi dan Anak
2. Mahaiswa mampu menjelaskan Bentuk Komunikasi Pra-
Bicara
3. Mahasiswa mampu menjelaskan Peran Bicara dalam
Komunikasi
4. Mahasiswa mampu menjelaskan Tehnik Komunikasi dengan
Bayi dan Anak

URAIAN MATERI

KOMUNIKASI PADA BAYI DAN ANAK


1. PENGERTIAN KOMUNIKASI PADA ANAK
 Komunikasi Pada Anak:
Merupakan bagian penting dalam membangun kepercayaan diri kita
dengan anak. Melalui komunikasi, akan terjalin rasa percaya, rasa kasih
sayang dan selanjutnya anak akan memiliki suatu penghargaan pada
dirinya.
 Komunikasi Anak:
Merupakan proses pertukaran informasi yang disampaikan oleh anak
kepada orang lain dengan harapan orang yang diajak dalam pertukaran
informasi tersebut mampu memenuhi kebutuhannya.

 Dalam Ilmu Keperawatan Anak:

73
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Anak merupakan seseorang yang membutuhkan suatu perhatian dan kasih


sayang, sebagai kebutuhan khusus anak yang dapat dipenuhi dengan cara
komunikasi, baik secara verbal maupun non verbal yang dapat
menumbuhkan kepercayaan, pada anak sehingga tujuan komunikasi dapat
tercapai.
 Model Komunikasi:
Model komunikasi yang dominan pada anak adalah metode pengenalan
dan beradaptasi dengan komunikasi dua arah. Pada usia prasekolah, anak-
anak mulai meninggalkan komunikasi satu arah dan mulai mengerti bahwa
si anak harus mencoba beradaptasi atas respon lawan bicaranya

2. BENTUK KOMUNIKASI PRA-BICARA PADA ANAK DAN BAYI


Sebelum anak siap untuk belajar berbicara, alam telah menyediakan bentuk
komunikasi tertentu yang sifatnya sementara. Selama satu setengah tahun
pertama, sebelum anak mempelajari kata-kata sebagai, bentuk komunikasi,
mereka menggunakan empat bentuk komunikasi prabicara yakni
1.      Tangisan
Pada awal kehidupan pasca lahir, menangis merupakan salah satu cara pertama
yang dapat dilakukan bayi untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Melalui
tangisan dia memberitahu kebutuhannya seperti lapar, dingin, panas, lelah, dan
kebutuhan untuk diperhatikan. Jika kebutuhanya segera dipenuhi, bayi hanya akan
menangis bila ia mmerasa sakit atau tertekan. Perawat harus banyak berlatih
mengenal macam-macam arti tangisan bayi karena ibu muda memerlukan bantuan
ini.

74
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Setelah berusia 2 minggu, kebanyakan kasus disebabkan karena orang tua yang
tidak cepat tanggap terhadap arti tangis bayinya dan tidak konsisten dalam
menanggapinya. Bayi yang sehat dan normal frekuensi tangisan menurun pada
usia 6 bulan karena keinginan dan kebutuhan mereka cukup terpenuhi. Frekuensi
tangisan seharusnya menurun sejalan dengan meningkatnya kemampuan
berbicara.
2.      Ocehan dan Celoteh
Bentuk komunikasi  prabicara disebut “ ocehan “ (cooing) atau “ celoteh “
(babbling). Ocehan timbul karena bunyi eksplosif awal yang disebabkan oleh
perubahan gerakan mekanisme ‘suara’. Ocehan ini terjadi pada bulan awal
kehidupan bayi seperti : merengek, menjerit, menguap, bersin, menangis, dan
mengeluh. Sebagian ocehan akan berkembang menjadi celoteh dan sebagian akan
hilang. Celotehan merupakan mekanisme otot saraf bayi berkembang dan
sebagian bayi mulai berceloteh pada awal bulan kedua, kemudian meningkat cepat
antara bulan ke -6 dan ke-8.
Nilai celoteh :
a.       Berceloteh adalah praktek verbal sebagai dasar bagi perkembangan gerakan
terlatih yang dikehendaki dalam bicara. Celoteh mempercepat keterampilan
berbicara.
b.      Celoteh mendorong keinginan berkomunikasi dengan orang lain. Berceloteh
membantu bayi merasakan bahwa dia bagian dari kelompok sosial.
3.      Isyarat
Yaitu gerakan anggota badan tertentu yang berfungsi sebagai pengganti atau
pelengkap bicara.
Contoh isyarat umum pada masa bayi:
a.       Mendorong putting susu dari mulut artingya kenyang/tidak lapar
b.      Tersenyum dan mengacungkan tangan artinya ingin digendong

75
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

c.       Mengeliat, meronta, menangis, selama berpakaian dan mandi artinya tidak


suka akan pembatasan gerak.
4.      Ungkapan emosional
Adalah ungkapan emosional melalui perubahan tubuh dan roman muka.
Contoh :
a.       Gembira: mengendurkan badan, mengankat tangan/kaki, tersenyum dan
marah.
b.      Marah : menegakkan badan, gerak membanting tangan atau kaki, roman
muka tegang dan menangis.

3. PERAN BICARA DALAM KOMUNIKASI PADA ANAK DAN BAYI


A. Pada Bayi
1.      Merupakan ungkapan sayang pada bayi.
Melatih bayi untuk mengucapkan kata-kata sederhana, sehingga lambat laun bayi
akan menirukannya.
Mengajak bicara bayi akan merangsang kinerja syaraf otak dan pendengaran
untuk merangsang syaraf pada indera pengecapan.
Membuat rasa nyaman pada bayi sehingga bayi tidak merasa diabaikan dan
merasa selalu diperhatikan.

B. Pada Anak
1.      Persiapan fisik
Persiapan ini tergantung pada pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama
dalam hal kematangan mekanisme bicara. Pertumbuhan organ-organ bicara yang
kurang sempurna sangat mempengaruhi kemampuan bicara anak.
2.      Persiapan mental
Tergantung pada kematangan  otak ( asosiasi otak ), yang berkembang antara 1
sampai 18 bulan,saat yang tepat di ajak bicara. Meskipun bayi tidak dapat

76
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

merespon dengan kata-kata, namun suara atau bicara yang kita tunjukan pada bayi
akan menjadi stimulus bayi dan akan direspon dengan bahasanya sendiri,
misalnya dengan senyum atau tertawa.
3.      Model untuk ditiru
Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan bicara adalah stimulus suara.
Ucapan-ucapan yang sering kita sampaikan kepada bayi menjadi model yang bisa
ditiru oleh bayi pada perkembangan bicara selanjutnya. Dengan demikian ucapan-
ucapan yang kita sampaikan hendaknya ucapan yang baik dan mendidik.
4.      Kesempatan praktek/ untuk berlatih
Agar bayi atau anak dapat segera bicara, maka bayi perlu diajarkan atau diberikan
untuk meniru kata-kata yang sering kita ucapkan.
5.      Motivasi dan tantangan
Ajaran dan dorongan bayi untuk mengucapkan dan apa yang bisa diucapkan oleh
bayi. Dalam hal ini perlu disadari bahwa yang diucapkan bayi belum sempurna,
mungkin yang keluar baru berupa suara-suara atau kata-kata yang belum jelas
sehingga butuh kesabaran dan ketelatenan dalam mengajarkan bicara kepada
bayi/anak.
6.      Bimbingan
Upaya untuk membantu keterampilan bicara anak dapat dilakukan dengan cara :
menyediakan model yang baik, mengatakan dengan perlahan dan jelas, serta
membetulkan kesalahan yang diucapkan si anak.

4. TEKNIK KOMUNIKASI PADA ANAK DAN BAYI


1. Penglihatan
• Mata bayi belum berkembang sempurna sehingga pengelihatannya masih
kabur

77
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

• Usia satu minggu sudah merespon cahaya, koordinasi otot mata bayi mulai
tampak sehingga dia mampu menangkap gerak benda yang digerakkan di
sekitar matanya dan mengedipkan matanya terhadap sinar terang dan suara
• Usia tiga bulan, kemampuan koordinasi otot mata bayi meningkat,
sehingga ia mampu melihat objek dengan jelas dalam jarak relatif jauh
• Usia empat bulan, bayi telah mampu mengenali objek tertentu dan
mengikuti gerakan objek tsb
• Usia enam bulan, bayi telah mampu mengidentifikasi warna
2. Pendengaran
 Indra pendengaran merupakan fungsi dengan tingkat kematangan paling
rendah diantara fungsi indra bayi baru lahir
 Pada saat lahir, bayi dapat dikatakan masih tuli
 Mulai hari ketiga – ketujuh bayi sudah mampu bereaksi terhadap suara
lingkungannya, ini terlihat pada reflek kedip bayi, yg terbentuk sebagai
reaksi terhadap suara keras yg tiba tiba (reflek moro)
 Usia 5 bulan, bayi dapat menghentikan kegiatan menyusunya hanya untuk
mendengar suara ibunya
 Usia 9 bulan, bayi telah mampu melokalisasi suara, yg dimulai dengan
membedakan kata kata dan merespon perintah sederhana
3. Penciuman dan Pengecapan
 Hidung dan lidah merupakan indra yg cukup peka pada masa bayi,
sehingga adakalanya bayi menolak makanan karena merasa makanan tsb
terlalu asam, pedas dsb.
 Bayi lebih menyukai rasa manis dan ia akan mengurangi respon
menghisap terhadap rasa asin
 Mereka dapat menentukan bau susu ibunya dan berespon terhadap bau tsb
dengan menoleh ke arah ibunya
4. Perabaan

78
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

 Kulit bayi cukup peka sehingga sangat sensitif terhadap segala sentuhan,n
tekanan dan suhu
 Berkomunikasi Dengan Anak Balita (Balita usia bermain / todler dan
Prasekolah)
 Komunikasi verbal belum efektif, karena belum fasih bicara
 Gunakan kata-kata simple, singkat, yang dikenal anak
 Beri pujian hal-hal yang dicapai
 Sangat egosentris, hanya melihat sesuatu berpusat kepada dirinya
 Selalu mendorong tangan pemeriksa dan menangis saat pemeriksa
mendekati
 Anak belum memahami abstrak, gunakan istilah-istilah yang pendek dan
konkrit
 Kenalkan alat yang digunakan termasuk cara kerjanya. Untuk
memberikan alat pada anak perlu diperhatikan lingkungan dan kondisi
anak (kalau perlu diperkenalkan saja), karena kemungkinan alat akan
dibanting oleh anak
 Gunakan obyek yang menyenangkan
5. Wicara
 Kemampuan bicara pada tahun pertama muncul dalam tiga bentuk, yg
lebih dikenal sebagai “bentuk prawicara”, yaitu menangis, merengek dan
gerak gerik.
 Tangisan merupakan bentuk komunikasi yg paling banyak digunaan bayi,
yang bertujuan menunjukkan rasa lapar, rasa sakit( tidak nyaman),
kesendirian atau kondisi sakit.
 Sebelum usia 3 bulan, bayi telah belajar dari pengalaman bahwa menangis
merupakan cara yg peling berhasil untuk menarik perhatian.
 Keterampilan komunikasi dengan menggunakan kata yg tidak jelas
dimulai pada usia 2-3 bulan.

79
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

 Gerak gerik merupakan bentuk pengganti bahasa (bahasa non verbal)


untuk melengkapi ungkapan yang ingin disampaikan bayi.
 Komunikasi dengan bayi dilakukan dengan menggunakan suara, sentuhan
dan belaian, ciuman (taktil) ataupun gerakan.
 Rangsang taktil sangat kuat maknanya bagi bayi untuk meningkatkan rasa
aman dan melindungi bayi serta untuk kedekatan hubungan.
 Seiring peningkatan usia, kemampuan penerimaan rangsang suara juga
berkembang sehingga sejak usia 3 bulan, komunikasi dengan bayi mulai
dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa.
 Penggunaan suara yg didengarkan oleh bayi juga memberi rasa aman
walaupu bayi belum mampu mengartikan suara dari ucapan orang lain.
Tujuan Komunikasi Dengan Bayi
1. Memberi rasa aman kepada bayi
2. Memenuhi kebutuhan bayi akan kasih sayang
3. Melatih bayi mengembangkan kemampuan bicara, mendengar dan
menerima rangsangan
Komunikasi Pada Masa Prasekolah
Masa prasekolah atau masa kanak kanak awal adalah periode saat anak berusia 2-6
tahun. Pada masa ini anak mulai mandiri dan mengembangkan
keterampilan dirinya untuk berinteraksi dengan orang lain
Tugas Perkembangan Anak Pada Masa Prasekolah
1. Belajar membedakan jenis kelamin
2. Membentuk konsep diri dari kenyataan sosial dan fisik yg sederhana
3. Belajar menghubungkan dirinya dengan orang lain, teman bermain, orang
tua dan saudara
Tugas Perkembangan
1. Belajar mengembangkan kata hati, membedakan antara benar dan salah
2. Belajar keterampilan fisik dalam bentuk permainan

80
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

3. Belajar bergaul dengan teman temannya


4. Mengembangkan konsep yg diperlukan dalam kehidupan sehari hari
Komunikasi Pada Masa Prasekolah
 Pada masa ini, kemampuan panca indra dianggap sempurna, walaupun
keterampilan berbahasa, baik dari cara pengucapan maupun
perbendaharaan kata belum memadai sepenuhnya
 Anak mampu menerima bentuk bentuk rangsangan dari orang lain.
 Informasi yg disampaikan kepada anak secara verbal dapat dipahami
sebatas perkembangan kognitif mereka.
 Anak belum memiliki kemampuan berfikir abstrak secara optimal
sehingga kadang kala pembicaraan yg abstrak tidak dapat dimengerti
Komunikasi Pada Masa Prasekolah
 Perkembangan indra pada tahap ini telah meningkat cukup pesat
 Pada usia 1,5 tahun (18 bulan) visus penglihatan telah menjadi 20/70 dan
pada usia 2 tahun menjadi 20/40
 Kemampuan akomodasi telah meningkat dengan baik pada usia 18 bulan
dan semakin matang seiring pertambahan usia
 Pada usia 3 tahun anak telah mampu melihat sesuatu dari lubang yang ada
dalam mainannya
 Keterampilan ini memerlukan kemampuan akomodasi dan mekanisme
neuromuskuler yang terkoordinasi
Komunikasi Pada Masa Prasekolah
1. Indra pendengaran, penciuman dan pengecap meningkat pesat
2. Kemampuan pendengaran usia 3 tahun telah berkembang seperti indra
orang dewasa, indra pengecap telah sensitif terhadap rasa alami makanan
dan telah mampu mengenal rasa dan bau
3. Indra peraba merupakan indra yg penting pada masa 1-3 tahun karena
sensasi sentuhan memiliki makna yg penting bagi bayi

81
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Tujuan Komunikasi Pada Masa Prasekolah


1. Melatih keterampilan penggunaan pancaindra
2. Meningkatkan keterampilan kognitif, afektif dan psikomotor
3. Sebagai bentuk pembelajaran dan permainan dalam melakukan hubungan
dengan orang lain
4. Mengembangkan konsep diri
Komunikasi Pada Masa Prasekolah
 Pada masa prasekolah, anak bersifat egosentris
 Memandang sesuatu hanya dalam hubungannya dengan diri mereka dan
dari sudut pandang mereka sehingga komunikasi yg dilakukan hendaknya
difokuskan pada diri mereka , misalnya anda dapat membicarakan aktivitas
bermainnya, kemampuan makan mereka dan sebagainya
 Pada masa ini anak ingin ditanyai tentang hal hal yg telah dapat mereka
lakukan. Salah satu barier komunikasi pada anak ini adalah bahwa anak
mengalami “stranger anxiety” (cemas dan takut) bila berhadapan dengan
orang yg tidak dikenalnya
Komunikasi Pada Masa Prasekolah
 Anak akan sangat sensitif terhadap berbagai bentuk perilaku orang yg
tidak dikenalnya, baik secara - non verbal
 Adakalanya perilaku dan gerak gerik yg dilakukan orang lain sangat
diperhatikan untuk mengambil kesimpulan, apakah orang tsb mengancam
integritas dirinya atau tidak
 Anak mengalami peningkatan kecemasan bila ia mendengar informasi yg
membingungkan atau tidak diketahuinya
 Anak menjadi terancam dengan komunikasi yg dilakukan manakala ia
merasa gagal mendeskripsikan pesan yg diterimanya

82
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Komunikasi Pada Masa Prasekolah


 Dalam komunikasi gunakan kata kata sederhana, kalimat pendek,
pengulangan kata yg familiar dan memberi keterangan dengan penjelasan
yg konkret
 Ingat, untuk mengembangkan komunikasi pada anak, perlu diperhatikan
bahwa anak tidak hanya memperhatikan pesan yang diucapkan, tetapi juga
memperhatikan situasi non verbal yg disampaikan
Komunikasi Pada Anak Usia Sekolah
o Pada usia antara 7-13 tahun, anak telah mencapai kesempurnaan fisik dan
mental
o Terkenal cerdas dan kotor, karena anak selalu tampak tidak rapih dan kotor
sehubungan dengan aktivitas yang mereka lakukan sehari hari
o Anak kurang memperhatikan segala sesuatu yg mereka lihat
o Perhatian tertuju pada hal hal yg mereka ketahui sehingga pada masa ini
anak lebih banyak menanyakan hal hal yg tidak mereka ketahui
Komunikasi Pada Anak Usia Sekolah
o Anak minta penjelasan dan alasan segala sesuatu yg mereka tidak ketahui
o Anak tertarik pada aspek fungsional suatu prosedur, tujuan dan kegiatan
tertentu
o Komunikasi yg dikembangkan dalam bentuk verbal – nonverbal
o Materi komunikasi dikembangkan sebagai upaya pembelajaran tentang
aktivitas mandiri, tanggung jawab dan pengembangan konsep abstrak

83
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Tugas Perkembangan Anak Usia Sekolah


1. Mengembangkan konsep yg diperlukan dalam kehidupan sehari hari
2. Mengembangkan kata hati , nilai dan kesusilaan
3. Mengembangkan kemampuan hidup berkelompok
4. Belajar bergaul dengan teman sebaya
5. Mengembangkan keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung
6. Belajar menjalankan peran sebagai pria atau wanita

LATIHAN

1. Tujuan berkomunikasi pada bayi adalah...


a. Beri pujian
b. Gunakan kata-kata simple
c. Mengurangi respon mengisap jari
d. Gerak objek yang menyangkal pada bayi
e. Melatih bayi mengembangkan kemampuan bicara, mendengar dan
menerima rangsangan

84
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

RANGKUMAN

KOMUNIKASI PADA BAYI DAN ANAK


PENGERTIAN KOMUNIKASI PADA ANAK
Komunikasi Pada Anak:
Merupakan bagian penting dalam membangun kepercayaan diri kita
dengan anak. Melalui komunikasi, akan terjalin rasa percaya, rasa kasih
sayang dan selanjutnya anak akan memiliki suatu penghargaan pada
dirinya.
KOMUNIKASI PADA BAYI
1. Penglihatan
2. Pendengaran
3. Penciuman dan Pengecapan
4. Perabaan
5. Wicara
TUJUAN KOMUNIKASI DENGAN BAYI
1. Memberi rasa aman kepada bayi
2. Memenuhi kebutuhan bayi akan kasih sayang
3. Melatih bayi mengembangkan kemampuan bicara, mendengar dan
menerima rangsangan
KOMUNIKASI PADA MASA PRASEKOLAH
Masa prasekolah atau masa kanak kanak awal adalah periode saat anak berusia 2-
6 tahun. Pada masa ini anak mulai mandiri dan mengembangkan
keterampilan dirinya untuk berinteraksi dengan orang lain

85
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

TUGAS PERKEMBANGAN ANAK PADA MASA PRASEKOLAH


1. Belajar membedakan jenis kelamin
2. Membentuk konsep diri dari kenyataan sosial dan fisik yg sederhana
3. Belajar menghubungkan dirinya dengan orang lain, teman bermain, orang
tua dan saudara
TUGAS PERKEMBANGAN
1. Belajar mengembangkan kata hati, membedakan antara benar dan salah
2. Belajar keterampilan fisik dalam bentuk permainan
3. Belajar bergaul dengan teman temannya
4. Mengembangkan konsep yg diperlukan dalam kehidupan sehari hari
TUJUAN KOMUNIKASI PADA MASA PRASEKOLAH
1. Melatih keterampilan penggunaan pancaindra
2. Meningkatkan keterampilan kognitif, afektif dan psikomotor
3. Sebagai bentuk pembelajaran dan permainan dalam melakukan hubungan
dengan orang lain
4. Mengembangkan konsep diri
KOMUNIKASI PADA ANAK USIA SEKOLAH
o Anak minta penjelasan dan alasan segala sesuatu yg mereka tidak ketahui
o Anak tertarik pada aspek fungsional suatu prosedur, tujuan dan kegiatan
tertentu
o Komunikasi yg dikembangkan dalam bentuk verbal – nonverbal
o Materi komunikasi dikembangkan sebagai upaya pembelajaran tentang
aktivitas mandiri, tanggung jawab dan pengembangan konsep abstrak

86
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

TES
FORMAT
1. Komunikasi pada bayi dapat menggunakan metode penglihatan seperti...
a. komunikasi
b. Komunikasi belum efektif
c. Indra pendengar belum berfungsi
d. Usia enam bulan, bayi telah mampu mengidantifikasi geraknya
e. Mata bayi belum berkembang sempurna sehingga penglihatan
bayi masih kabur

DAFTAR PUSTAKA

1. Taylor, C; Lilis, C dan leMone, P. (1989). Fundamental of Nursing : The


Art and Science of Nursing Care, Philadelphia : J.B, Lippincott.
2. Stuart, GW dan Laraia,M.L. (2001). Principle and practice of psychiatric
nursing. Mosby year book6th edition. St. Louis : Mosby
3. Suryani (2006). Komunikasi Teraupetik : teori dan praktek. Jakarta : EGC

87
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA REMAJA
 50 Menit

PENDAHULUAN

A
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk konsep dasar komunikasi
terapeutik pada remaja? Kalau Anda belum mengetahuinya maka
bacalah modul ini.

TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami
Konsep Dasar Komunikasi Terapeutik Pada Reamaja

SUB POKOK BAHASAN


1. Perkembangan Komunikasi Remaja
2. Tujuan Komunikasi Pada Remaja
3. Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Pada
Remaja
4. Model Komunikasi Pada Remaja

88
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan Perkembangan Komunikasi
Pada Remaja
2. Mahaiswa mampu menjelaskan Tujuan Komunikasi Pada
Remaja
3. Mahasiswa mampu menjelaskan Faktor yang Mempengaruhi
Komunikasi Pada Remaja
4. Mahasiswa mampu menjelaskan Model Komunikasi Pada
Remaja

URAIAN MATERI

1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA REMAJA


 Pada masa remaja, individu secara fluktuatif berada pada pola pemikiran
dan perilaku antara status dewasa dan anak anak.
 Kadang kala menunjukkan pemikiran dan perilaku yang bertanggung
jawab dan dewasa sementara pada situasi lain mereka menunjukkan
perilaku anak-anak.
2. TUJUAN KOMUNIKASI PADA MASA REMAJA
o Menerima diri sendiri
o Mendapatkan hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya dari
kedua jenis kelamin
o Menerima keberadaan sebagai pria atau wanita
o Mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa lain
o Mendapatkan kemampuan untuk bertanggung jawab

89
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

o Mendapatkan kemampuan untuk bertanggung jawab dalam masalah


ekonomi dan keuangan
o Mendapatkan nilai dan falsafah hidup
Tahapan Dalam Komunikasi Dengan Remaja
1. Tahap Pra Interaksi
Mengumpulkan data tentang klien dengan mempelajari status atau
bertanya kepada orang tua tentang masalah yang ada.
2. Tahap Perkenalan
- Memberi salam dan senyum pd klien
- Melakukan validasi
- Mencari kebenaran
- Mengobservasi
- Memperkenalkan nama, tujuan dan waktu
- Menjelaskan kerahasiaan klien
3.Tahap Kerja
- Memberi kesempatan pd klien utk bertanya
- Menanyakan keluhan utama
- Saat berkomunikasi usahakan berdiskusi
atau curah pendapat
- Hindari pertanyaan yg dapat menimbulkan
rasa malu
- Jaga kerahasiaan dlm komunikasi

90
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

4. Tahap Terminasi
- Menyimpulkan hasil wawancara evaluasi
proses dan hasil
- Memberikan reinforcement positif, tindak lanjut dan kontrak
- Mengakhiri wawancara dengan cara yg baik.
3. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT BERKOMUNIKASI
DENGAN REMAJA
1. Rasa aman dan nyaman perawat dan anak
2. Hindari tindakan tiba tiba yg menyebabkan
3. ketakutan (suara keras, ketawa keras, mata
4. melotot, dsb)
5. Kontak mata sejajar
6. Berbicara dgn jelas,suara lembut tdk tergesa2
7. Bahasa sederhana
8. Gunakan teknik komunikasi yang sesuai
9. Kejujuran

4. CARA BERKOMUNIKASI DENGAN REMAJA


1. Membuka Pintu
Yaitu ungkapan perawat yg memungkinkan remaja utk berbicara
lebih banyak, mendorong remaja utk mencurahkan perasaannya dan
menumbuhkan rasa diterima dan dihargai.
Beberapa pertanyaan yang bersifat membuka antara lain : “ saya
mengerti…” , ya…hmm, oh ya…., coba ceritakan lebih banyak….,
suster kok tertarik ya…., kelihatannya kamu senang ya….

91
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

2. Mendengar aktif
Kemampuan perawat untuk menguraikan perasaan remaja
dengan cepat, perawat mengerti perasaan remaja lewat bahasa verbal
maupun non verbalnya.
Keuntungan mendengar aktif antara lain : mendorong terjadinya
katarsis, menolong remaja tidak takut terhadap perasaan positif dan
negatif, mengembangkan hubungan yang sangat dekat dengan perawat,
memudahkan remaja memecahkan masalahnya, meningkatkan
kemampuan anak untuk mendengar pendapat orangtua, meningkatkan
tanggung jawab remaja.
3. Komunikasi dengan Empatik
Berusaha mengerti lebih dahulu baru dimengerti. Dalam
mendengarkan, perawat berusaha masuk ke dalam kerangka fikiran,
perasaan remaja. Sebagai seorang perawat, kita tidak hanya mendengar
dengan telinga tetapi juga dengan mata dan hati. Hati kita merasakan,
memahami, menyelami dan berintuisi dgn permasalahan yang dialami
remaja yang diamati dari pesan non verbal yang diekspresikan remaja.

92
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

LATIHAN

1. Hal-hal yang harus diperhatikan perawat saat berkomunikasi dengan


remaja adalah...
a. Kesengan remaja
b. Mood pasien remaja
c. Keseganan dan keraguan
d. Cara berbicara pasien remaja
e. ketakutan (suara keras, ketawa keras, mata
melotot, dsb)

RANGKUMAN

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA REMAJA


 Pada masa remaja, individu secara fluktuatif berada pada pola pemikiran
dan perilaku antara status dewasa dan anak anak. Adapun tugas dari anak-
anak tersebuat antara lain:
Menerima diri sendiri
Mendapatkan hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya dari
kedua jenis kelamin
Menerima keberadaan sebagai pria atau wanita
Mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa lain

93
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

TES
FORMAT
1. Bagaimana cara perawat berkomunikasi dengan remaja...
a. Menerima diri sendiri
b. Memarahi pasien remaja
c. Mendapatkan kebebasan emosional
d. Membuka pintu lalu bertanya kepada pasien
e. Komunikasi dengan empatik dan mendengar aktif

DAFTAR PUSTAKA

1. Engel,J(1998). Pengkajian pediatric. Jakarta : EGC


2. Mundakir (2006). Komunikasi Keperawatan : Aplikasi dalam Pelayanan .
Yogakarta : Graha Ilmu
3. Purwanto(1994). Konumikasi untuk perawat. Jakarta : EGC

94
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA DEWASA
 50 Menit

PENDAHULUAN

A
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk Konsep Dasar
Komunikasi Terapeutik Pada Dewasa? Kalau Anda belum
mengetahuinya maka bacalah modul ini.

TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami
Konsep Dasar Komunikasi Terapeutik Pada Dewasa.

SUB POKOK BAHASAN


1. Komunikasi pada dewasa
2. Model komunikasi dan penerapannya pada
dewasa
3. Suasana komunikasi dengan orang dewasa

95
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan komunikasi
pada dewasa
2. Mahaiswa mampu menjelaskan model komunikasi dan
penerapannya pada orang dewasa
3. Mahasiswa mampu menjelaskan suasana komunikasi dengan
dewasa

URAIAN MATERI

1. MATERI KOMUNIKASI PADA ORANG DEWASA


a. Pekerjaan dan tugas; pembagian tugas deskripsi kerja dan transaksi kerja
b. Kegiatan kerumahtanggaan; pembagian tugas dalam keluarga, pendidikan
terhadap anak, pemenuhan / pengaturan kegiatan sosial ekonomi
c. Kegiatan profesional pembagian kerja, transaksi
d. Kegiatan sosial; hub sosial, peran dan tugas sosial
Dari sudut psikologis, orang dewasa dalam situasi komunikasi
mempunyai sikap-sikap tertentu, yaitu:
1. Komunikasi adalah suatu pengetahuan yang diinginkan oleh orang dewasa
itu sendiri, maka orang dewasa tidak diajari tetapi dimotivasi untuk
mencari pengetahuan yang lebih mutakhir.
2. Komunikasi adalah suatu proses emosional dan intelektual, manusia punya
perasaan dan pikiran.
3. Komunikasi adalah hasil kerjasama antar manusia yang saling memberi
dan menerima, akan belajar banyak karena pertukaran pengalaman, saling
mengungkapkan reaksi dan tanggapan mengenai suatu masalah.

96
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

 Komunikasi pada dewasa awal mengalami puncaknya pada kematangan


fisik, mental dan kemampuan social mencapai optimal
 Peran dan tanggung jawab serta tuntutan social telah membentuk orang
dewasa melakukan komunikasi dengan orang lain, baik pada setting
professional ketika mereka bekerja atau pada saat mereka berada di
lingkungan keluarga dan masyarakat umum
 Teknik komunikasi yang dikembangkan pada masa dewasa telah mencapai
tahap optimal, baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal
 Kemampuan untuk mengembangkan komunikasi (sebagai media transfer
informasi)
 Dalam menguasai pesan yang diterima, individu dewasa tidak hanya
melihat isi pesan, tetapi juga mempersiapkan pesan tersebut dengan lebih
baik serta menciptakan hubungan antar pesan yang di terima dengan
konteks atau situasi pesan tersebut disampaikan
2. MODEL-MODEL KOMUNIKASI DAN PENERAPANNYA PADA
ORANG DEWASA:
a. Model Shanon dan Weaver
• Suatu model yang menyoroti problem penyampaian pesan berdasarkan
tingkat kecermatan
• Model ini melukiskan suatu sumber berupa sandi atau menciptakan pesan
dan menyampaikan melalui suatu saluran kepada penerima
• Shanon dan Weaver mengasumsikan bahwa sumber informasi
menghasilkan suatu pesan untuk dikomunikasikan dari seperangkat pesan
yang dimungkinkan pemancar(transmitter) mengubah pesan menjadi suatu
signal sesuai dengan saluran yang digunakan

97
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

• Suatu konsep penting dalam model ini adalah adanya gangguan (noise)
yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan
• Model ini dapat diterapkan pada komunikasi interpersonal.
• Keuntungan model ini bahwa sumber informasi jelas dan berkompeten,
pesan langsung kepada penerima tanpa perantara
• Keterbatasan komunikasi yaitu tidak ada hubungan transaksional di antara
perawat dan klien,juga tidak ada feedback untuk mengevaluasi komunikasi
b. Model Leary
 Model Komunikasi ini menggabungkan multidimensional yang ditekankan
pada hubungan interaksional antara 2 orang, di mana antara individu saling
mempengaruhi dan dipengaruhi
 Leary mengamati tingkah laku klien dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
 Pesan komunikasi dapat terjadi dalam 2 dimensi yaitu: Dominan
Submission dan Hate Love, dapat diterapkan di bidang kesehatan karena
ada keseimbangan kesehatan, profesional dengan klien.
 Seharusnya dalam berkomunikasi ada keseimbangan asertif dalam
menerima dan memberi antara pasien dan profesional.
c. Model Interaksi King
 Memberikan penekanan pada proses komunikasi antara perawat dengan
klien, King menggunakan system perspektif untuk menggambarkan
bagaimana profesional kesehatan (Perawat) untuk memberi bantuan
kepada klien
 Pada dasarnya, model ini meyakinkan bahwa interaksi perawat dan klien
secara simultan membuat keputusan tentang keadaan mereka dan tentang
orang lain berdasarkan persepsi mereka terhadap situasi

98
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

 Keputusan berperan penting yang merangsang terjadinya reaksi, interaksi


merupakan proses dinamis yang meliputi hubungan timbal balik antara
persepsi, keputusan dengan tindakan perawat dan klien
Transaksi adalah: hubungan relationship timbal balik antara perawat dan
klien selama berpartisipasi.
Feedback dalam model ini menunjukkan pentingnya arti hubungan
perawat dan klien. Adanya feedback untuk mengetahui sejauh mana
informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien.
d. Model Komunikasi Kesehatan
Komunikasi difokuskan pada transaksi antara profesional kesehatan
dengan klien. Tiga faktor utama dalam proses komunikasi kesehatan yaitu:
1) Relationship
2) Transaksi
3) Konteks
4) Hubungan relationship dikondisikan untuk hubungan interpersonal
bagaimana seorang profesional dapat meyakinkan orang
5) Profesional kesehatan adalah seorang yang memiliki latar belakang
pendidikan kesehatan; training dan pengalaman di bidang kesehatan
6) Transaksi dilakukan secara berkesinambungan, tidak stat dan umpan balik,
komunikasi ini tidak melibatkan orang lain yang berpengaruh terhadap
klien
7) Konteks Komunikasi disesuaikan dengan tujuan, jenis pelayanan yang
diberikan
8) Dalam berkomunikasi dengan orang dewasa memerlukan aturan seperti:
Sopan santun, bahasa tertentu, tingkat pendidikan, usia, faktor budaya,
nilai budaya, psikologi , dan lain-lain

99
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

9) Perawat menerima orang dewasa sebagai manusia seutuhnya, perawat


harus menerima setiap orang berbeda.
10) Model komunikasi yang tepat ditetapkan klien dewasa adalah komunikasi
yang menunjukkan hubungan relationship dan memperhatikan
karakteristik klien, melibatkan pengirim dan penerima, serta adanya
umpan balik untuk mengevaluasi tujuan komunikasi.
Komunikasi merupakan alat yang efektif untuk mempengaruhi tingkah
laku ke arah yang lebih baik, sehingga perawat perlu menguasai teknik dan
model komunikasi yang tepat untuk setiap karakteristik klien:
a. Klien dewasa memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
menetap dalam dirinya yang sukar untuk dirubah dalam waktu
singkat sehingga perlu model komunikasi yang tepat.
b. Model konsep komunikasi yang sesuai untuk klien dewasa adalah
Model Interaksi King dan Model Komunikasi Kesehatan yang
menekankan hubungan relationship yang saling memberi dan
menerima serta adanya feedback untuk mengevaluasi apakah
informasi yang disampaikan sesuai dengan yang ingin dicapai.
3. SUASANA KOMUNIKASI DENGAN ORANG DEWASA:
1. Suasana hormat menghormati
Orang dewasa akan mampu berkomunikasi dengan baik apabila pendapat
pribadinya dihormati, ia lebih senang turut berpikir dan mengemukakan
pikirannya.
2. Suasana saling menghargai segala pendapat, perasaan, pikiran, gagasan,
sistem nilai yang dianut perlu dihargai. Meremehkan dan menyampingkan
harga diri mereka menjadi kendala dalam komunikasi.

100
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

3. Suasana saling percaya, saling mempercayai bahwa apa yang disampaikan


itu benar adanya.
4. Suasana saling terbuka
o Terbuka untuk mengungkapkan diri dan terbuka untuk mendengarkan
orang lain, sehingga segala alternatif dapat tergali
o Komunikasi verbal dan nonverbal saling mendukung, seperti: Ekspresi
wajah, gerakan tubuh dan nada suara yang memberi tanda tentang status
emosional orang dewasa.
o Dengan komunikasi yang sesuai dengan konteks oleh para profesional,
klien dewasa akan mampu bergerak lebih jauh dari imobilitas
biopsikososial untuk mencapai penerimaan terhadap masalahnya

LATIHAN

1. Materi komunikasi pada orang dewasa sebaiknya...


a. Emosional orang dewasa
b. Kesenangan orang dewasa
c. Tugas tugas harian orang dewasa
d. Kegiatan sehari hari pada orang dewasa
e.
f. pemenuhan / pengaturan kegiatan sosial ekonomi

101
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

RANGKUMAN
MATERI KOMUNIKASI PADA ORANG DEWASA
Melakakukan kegiatan kerumahtanggaan; pembagian tugas dalam keluarga,
pendidikan terhadap anak, pemenuhan / pengaturan kegiatan sosial ekonomi

TES
1. Suasana Komunikasi Dengan Orang FORMAT
Dewasa seperti ...
a. Pendidikan terhadap anak
b. Melakakukan kegiatan kerumahtanggaan
c. Pembagian tugas dalam keluarga dan anak
d. Pengaturan kegiatan sosial ekonomi keluarga
e. Suasana hormat menghormati dan saling terbuka

DAFTAR PUSTAKA

1. Dalami, Ermawati,dkk(2009). Buku Saku Komunikasi Keperawatan.


Jakarta : Trans Info Media
2. Keliat, B.A.(1996). Hubungan Teraupetik Perawat klien. Jakarta : EGC
3. Nugroho, Wahyu (2009). Komunikasi Dalam Kepertawatan Gerontik.
Jakarta :EGC
4. Taylor, C; Lilis, C dan leMone, P. (1989). Fundamental of Nursing : The
Art and Science of Nursing Care, Philadelphia : J.B, Lippincott

102
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA INDIVIDU DAN KELOMPOK
 50 Menit

PENDAHULUAN

A
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk konsep dasar
komunikasi pada individu dan kelompok? Kalau Anda belum
mengetahuinya maka bacalah modul ini.

TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami
Konsep Dasar Komunikasi Pada Individu dan Kelompok.

SUB POKOK BAHASAN


A. P e n g e r t i a n i n d i v i d u d a n k e l o m p o k
B. T e k n i k k o m u n i k a s i
C. P r o s e s k o m u n i k a s i
D. Tahap komunikasi

103
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian individu dan
kelompok
2. Mahaiswa mampu menjelaskan teknik komunikasi
3. Mahasiswa mampu menjelaskan proses kounikasi
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tahap komunikasi

URAIAN MATERI

Konsep Komunikasi Terhadap Kelompok


1. DEFINISI KOMUNIKASI
o Komunikasi merupakan suatu aksi saling berbagi.
o Komunikasi adalah sebuah faktor yang paling penting, yang digunakan
untuk menetapkan hubungan terapeutik antara perawat dan klien.
(Fundamental Keperawatan Jilid 1, 301)

A. Unsur Komunikasi
Tiga unsur komunikasi yaitu:
 Pengirim pesan (komunikator atau sender)
- Harus dapat menuliskan atau menyandikan pesan dengan baik dan jelas.
 Penerima pesan (reciever atau komunikan)
- Harusmendengarkan atau berkonsentrasi agar pesan dapat diterima dengan
benar, dan memberikan umpan balik.
 Media atau saluran yang digunakan sebagai alat untuk mengirimkan
pesan
- Berupa telepon, televisi, fax, sandi morse, semapore, SMS, E-mail dll.
2. TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF

104
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Strategi dalam membangun komunikasi efektif:


a. Ketahui mitra bicara (audience)
b. Ketahui tujuan
c. Perhatikan konteks
d. Pelajari kultur, dan
e. Pahami bahasa
4. Faktor dalam Komunikasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran dan kelainan dalam
komunikasi:
o Faktor pengetahuan
o Faktor pengalaman
o Faktor intelegensia
o Faktor kepribadian
o Faktor biologis
o Teknik
o Mendengarkan
o Keterampilan dalam berbicara
Konsep Retardasi Mental
1. Definisi Retardasi Mental
2. Penyebab Retardasi Mental
3. Perspektif Aliran-Aliran
4. Gejala Retardasi Mental

1. Definisi Retardasi Mental


Retardasi mental adalah gangguan yang telah tampak sejak masa anak-
anak dalam bentuk fungsi intelektual dan adaptif yang secara signifikan
berada dibawah rata-rata (Luckasson,1992, dalam Durand 2007)

105
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Berikut ini adalah klasifikasi retardasi mental yang ditunjukkan dengan


bagan (Dr.wiguna dan ika, 2005) :
o RM Ringan : Dapat menempuh pendidikan Sekolah Dasar kelas VI
hingga tamat SMA. Ciri-cirinya tampak lamban dan membutuhkan
bantuan tentang masalah kehidupannya.
o RM sedang : Anak ini hanya mampu dilatih untuk merawat dirinya
sendiri, pada umumnya tidak mampu menyelesaikan pendidikan
dasarnya, angka kejadian sekitar 12% dari seluruh kasus RM.
o RM Berat (IQ 25-40) : sudah tampak sejak lahir, yaitu
perkembangan motorik yang buruk dan kemampuan bicara yang
sangat minim, anak ini hanya mampu untuk dilatih belajar bicara
dan keterampilan untuk pemeliharaan tubuh dasar, angka kejadian
8% dari seluruh RM.
o RM Sangat Berat (IQ < 25) : sudah tampak sejak lahir yaitu
gangguan kognitif, motorik, dan komunikasi yang pervasif.

2. Penyebab Retardasi Mental


o Faktor Prenatal
 Penggunaan berat alkohol pada perempuan hamil dapat
menimbulkan gangguan pada anak yang mereka lahirkan yang
disebut dengan fetal alcohol syndrome.
 Faktor-faktor prenatal lain yang memproduksi retardasi mental
adalah ibu hamil yang menggunakan bahan-bahan kimia, dan
nutrisi yang buruk. (Durand, 2007).
o Faktor Psikososial
Seperti lingkungan rumah atau sosial yang miskin, yaitu yang tidak
memberikan stimulasi intelektual, penelantaran, atau kekerasan dari orang

106
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

tua dapat menjadi penyebab atau memberi kontribusi dalam perkembangan


retardasi mental. (Nevid, 2002)
o Faktor Biologis
 Pengaruh genetik.
Kebanyakan peneliti percaya bahwa di samping pengaruh-pengaruh
lingkungan, penderita retardasi mental mungkin dipengaruhi oleh
gangguan gen majemuk (lebih dari satu gen) (Abuelo, 1991, dalam
Durand, 2007)
 Pengaruh kromosomal
Jumlah kromosom dalam sel-sel manusia yang berjumlah 46 baru
diketahui 50 tahun yang lalu (Tjio dan Levan, 1956, dalam Durand, 2007).
Tiga tahun berikutnya, para peneliti menemukan bahwa penderita
Sindroma Down memiliki sebuah kromosom kecil tambahan. Semenjak itu
sejumlah penyimpangan kromosom lain menimbulkan retardasi mental
telah teridentifikasi yaitu Down syndrome dan Fragile X syndrome.

Perspektif Aliran-Aliran
o Aliran Psikoanalis : sebab retardasi mental adalah salah satunya
dikarenakan oleh prenatal yaitu ibu yang mengkonsumsi akohol, hal ini
disebabkan karena ibu terlalu mementingkan id nya dan tidak dapat
menyeimbangan superegonya sehingga janin yang ada di dalam dinding
rahim tumbuh dan berkembang secara tidak sehat.
o Aliran Kognitif (Bandura, Rotter) : berfokus pada peran dari proses
kognitif atau kognisi dan dari belajar melalui pengamatan (modeling)
dalam perilaku manusia.
o Aliran Humanistik (Maslow) : menekankan bahwa seseorang itu memiliki
keunikan, disini ditekankan bahwa anak-anak retardasi mental memiliki
keunikan tersendiri.

107
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

o Aliran Psikologi Transpersonal : menekankan pada konsep transendental


yaitu hubungan antara seorang individu dengan Tuhan-NYA, disini di
jelaskan bahwa seseorang individu harus menghargai setiap ciptaan Allah
SWT.
3. Gejala Retardasi Mental
• Lamban dalam mempelajari hal-hal yang baru, mempunyai
kesulitan dalam mempelajari pengetahuan abstrak atau yang
berkaitan, dan selalu cepat lupa apa yang dia pelajari tanpa latihan
yang terus-menerus.
• Kesulitan dalam menggeneralisasi dan mempelajari hal-hal yang
baru.
• Kemampuan bicaranya sangat kurang bagi anak retardasi mental
berat.
• Cacat fisik dan perkembangan gerak. Kebanyakan anak dengan
retardasi mental berat mempunyai ketebatasan dalam gerak fisik,
ada yang tidak dapat berjalan, tidak dapat berdiri atau bangun tanpa
bantuan.
• Kurang dalam kemampuan menolong diri sendiri. Sebagian dari
anak retardasi mental berat sangat sulit untuk mengurus diri
sendiri.
• Tingkah laku dan interaksi yang tidak lazim. Anak tunagrahita
ringan dapat bermain bersama dengan anak reguler, tetapi anak
yang mempunyai retardasi mental berat tidak melakukan hal
tersebut
• Tingkah laku kurang wajar yang terus menerus. Banyak anak
retardasi mental berat bertingkah laku tanpa tujuan yang jelas

108
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

5. Terapi Pengobatan
o Terapi yang digunakan adalah mengunakan beberapa cara, diantaranya
sebagai berikut :
 Terapi baca (dengan pendekatan montesoori)
 Terapi perilaku
 Terapi bicara
 Terapi sosialisasi
 Terapi bermain
 Terapi menulis
 Terapi okupasi
 Terapi music
6. Prevensi
o Program Head Start Nasional
• Salah satu bentuk upaya intervensi dini. Program ini
mengkombinasikan dukungan pendidikan, medis, dan sosial untuk
anak-anak dan keluarganya.
• Salah satu proyeknya mengidentifikasi sekelompok anak tidak
lama setelah mereka lahir dan memberikan program pra sekolah
intensive serta dukungan nutrisi mereka. Intervensi ini berlanjut
sampai mereka mulai memasuki pendidikan formal di taman
kanak-kanak.
Pendekatan yang digunakan untuk mendeteksi gangguan perkembangan ini
sejak awal, sejak dalam kandungan, yaitu:
o Scanning dengan menggunakan ultrasound. Biasanya cara ini dapat
mendeteksi kondisi-kondisi yang berhubungan dengan cacat fisik melalui
gelombang suara.
o Amniocentesis yaitu mengambil sampel cairan amnion melalui dinding
perut ibu yang sedang hamil. Biasanya dilakukan pada usia kandungan 16

109
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

hingga 18 minggu. Hal ini dapat mendeteksi kemungkinan adanya


abnormalitas kromosom dan penyakit-penyakit genetik.
o Chorionic Villus Sampling yaitu mengambil sampel jaringan chorion
melalui vagina ibu yang sedang hamil.
o Genetic Screening merupakan pendekatan yang paling mutakhir saat ini
dikarenakan memiliki tingkat ketepatan yang tinggi (Gunarsa, 2002).

o Prevensi akan lebih efekif apabila dilakukan sejak awal bahkan pada usia
pra sekolah.
o Tidak hanya melibatkan orang tua, melibatkan juga pribadi-pribadi lain
dalam keluarga. Prevensi ini meliputi:
o Mendorong anak agar bereksplorasi. Anak memperoleh banyak hal
melalui eksplorasi terhadap lingkungannya.
o Mengajarkan kemampuan dasar. Kemampuan dasar dalam bidang kognitif
pada umumnya diberikan, antara lain: bagaimana memberi nama pada
suatu hal, membuat urutan, dan perbandingan.
o Merayakan setiap kemajuan perkembangan yang sudah dicapai misalnya
dengan memberikan reinforcement yang berupa reward yang disenangi
anak.
o Bimbing anak dalam mengulang kembali apa yang sudah dipelajari dan
kemudian arahkan anak untuk mempelajari ketrampilan baru.
o Lindungi anak dari kondisi-kondisi yang membahayakan, tidak
menyenangkan, atau punishment (hukuman) (Gunarsa, 2002 )

7. Kulaitas Hidup
o Anak yang mengalami keterbelakangan mental ringan biasanya terlihat
tidak berbeda dalam perkembangannya dibandingkan dengan anak normal

110
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

o Meskipun anak dengan keterbelakangan mental mengalami hambatan


dalam segala macam bentuk perkembangan yang berhubungan dengan
kemampuan kognitifnya, namun secara umum mereka berkembang seperti
anak normal (Gunarsa,2006).
8. Teknik Komunikasi
 Perjelas kata-kata yang diucapkan klien dengan mengulang
kembali, biasanya orang yang terkena retardasi mental berbicara
kurang jelas
 Melakukan interaksi secara verbal sehingga disini akan nnbbbbn b
menumbuhkan rasa percaya diri
 Batasi topik dan buat topik tentang hal yang disukainya
 Ciptakan lingkungan yang responsif dan kaya akan bahasa
sehingga memungkinkan anak untuk berkomunikasi
 Jangan menyinggung kata-kata yang klien ucapkan
 Berikan klien kesempatan jika ingin berbicara sesuatu

3. PROSES KOMUNIKASI
Proses-proses komunikasi antarpribadi :
Komunikasi Antar Pribadi  adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan antara
dua orang, atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan
beberapa umpan balik seketika apabila kita perhatikan batasan Komunikasi Antar
Pribadi dari Devito, maka kita dapat melihat elemen-elemen apa saja yang
terkandung di dalamnya. Dengan menguraikan elemen-elemen yang ada itu,
dapatlah diuraikan proses-proses Komunikasi Antar Pribadi, yaitu :
1.    Pesan
Yang dimaksud dengan pesan adalah semua bentuk komunikasi baik verbal
maupun non verbal. Bentuk pesan dapat bersifat, Informatif memberi keterangan
dan komunikan membuat persepsi sendiri. Persuasif atau bujukan untuk

111
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

membangkitkan pengertian, kesadaran, sehingga     terjadi  perubahan pada


perdapat atau sikap.
Koersif memaksa dengan ancaman sanksi, biasanya berbentuk perintah. Adanya
orang-orang atau sekelompok kecil orang-orang yang dimaksud disini adalah
bahwa apabila seseorang berkomunikasi, paling sedikit akan melibatkan dua
orang, tapi mungkin juga akan melibatkan sekelompok kecil orang.
2.    Penerimaan Pesan
Adanya penerimaan pesan (komunikan) ialah bahwa dalam suatu Komunikasi
antar pribadi, tentu pesan-pesan yang dikirimkan oleh seseorang harus dapat
diterima oleh orang lain. Misalnya kita berbicara dengan seseorang yang sedang
memakai telepon dan mendengarkan musik tertentu, sudah tentu komunikasi kita
akan sukar atau tidak dapar diterima oleh orang tersebut. Dengan demikian
Komunikasi Antar Pribadi tidak akan terjadi. 
3.    Efek
Adanya Efek dalam suatu komunikasi tentu akan terjadi beberapa efek. Efek
mungkin berupa suatu persetujuan mutlak atau ketidak setujuan mutlak, atau
mungkin berupa pengertian mutlak atau ketidak-mengertian mutlak pula. Dengan
demikian sipenerima tentu akan terpengaruh pula oleh pengiriman pesan oleh
komunikator.
4.   Umpan Balik
Adanya umpan balik adalah pesan yang dikirim kembali oleh si penerima, baik
secara sengaja maupun tidak sengaja. Apabila komunikasi itu tatap muka, maka
umpan balik bisa berupa kata-kata, kalimat, gerakan mata, senyum, anggukan
kepala atau gelengan kepala. Konsep umpan balik ini dalam proses Komunikasi
Antar Pribadi amat penting, karena dengan terjadinya umpan balik, komunikator
mengetahui apakah komunikasinya berhasil atau gagal, dengan kata lain apakah
umpan baliknya itu positif atau negatif.

112
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Bila positif, ia patut gembira, sebaliknya jika negatif menjadi permasalahan,


sehingga ia harus mengulangi lagi dengan perbaikan gaya komunikasinya sampai
menimbulkan umpan balik positif.
Hal diatas saling berhubungan dan bila salah satu diantaranya terlupakan, maka
dapat mengakibatkan komunikasi berjalan lambat. Dengan begitu, tujuan pesan
terhambat atau bahkan dapat mengakibatkan  tidak tercapainya sasaran seperti
yang diharapkan komunikator.

Proses komunikasi kelompok :


Terjadinya komunikasi kelompok biasanya berawal dari perkumpulan atau
terbentuknya kelompok kecil.  disini akan lahir beberapa ide pada saat
berkkumpulnya individu individu yang akan membicarakan ide tersebut. Terlepas
dari ide yang muncul, apakah ide lelucon atau ide yang dapat membuah hasil.
Proses terjadinya komunikasi ini tanpa kita sadari hingga menjadi komunikasi
kelompok.

4. TAHAP KOMUNIKASI
Dalam hubungan antarpribadi, memiliki tahapan – tahapan tertentu sampai
pada akhirnya seseorang mampu melakukan proses self disclosure. Tahap – tahap
tersebut adalah sebagai berikut :
1. pembentukan hubungan interpersonal
Tahap ini disebut tahap perkenalan diamana kedua individu baru bertemu dan
terjadinya proses penyampaian informasi yaitu berupa “fase kontak yang
permulaan” atau adanya usaha dari kedua individu untuk mengetahui secepatnya
identitas, sikap, dan nilai pihak yang lain. 

113
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Menurut Charles R. Berger (1973), informasi pada tahap perkenalan dapat


dikelompokan menjadi tujuh kategori, yaitu (1) informasi demografis, (2) sikasp
dan pendapat; tentang orang atau objek (3) rencana yang akan datang (4)
kepribadian (5) perilaku pada masa lalu (6) orang lain (7) hobi dan minat.
2.peneguhan hubungan interpersonal
hubungan interpersonal bersifat statis. Cara memelihara hubungan pada tahap ini
adalah dengan empat faktor, yaitu keakraban, control, respon yang tepat, dan nada
emosi yang tepat. 
3.konfirmasi
tahap ini adalah tahap dimana seseorang membutuhkan pengakuan langsung,
perasaan positif, respon meminta keterangan, respon setuju dan respon suportif.
4.diskonfirmasi
adalah keseraian suasana emosional ketika berlangsungnya komunikasi.
Walaupun kemungkinan, saat terjadinya komunikasi, keduanya berinteraksi dalam
suasana emosional yang berbeda
5. Pemutusan hubungan interpersonal
dalam tahap ini, kita dapat mengambil analisis dari R.D Nye (1973) yang
menyebutkan lima sumber konflik : (1) kompetisi-salah satu pihak berusaha
memperoleh sesuatu dengan mengorbankan orang lain; misalnya menunjukan
kelebihan dalam bidang tertentu dengan merendahkan orang lain (2) dominasi-
salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain sehingga orang itu merasakan
hak – haknya dilanggar (3)kegagalan-masing – masing berusaha menyalahkan
yang lain apabila tujuan bersama tidak tercapai (4) provokasi – salah satu pihak
terus – menerus berbuat sesuatu yang ia ketahui menyinggung perasaan orang lain
(5) perbedaan nilai-kedua pihak tidak sepakat tentang nilai – nilai yang mereka
anut.

114
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

LATIHAN

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran dan kelainan dalam


komunikasi adalah...
a. Jika ingin berbicara sesuatu
b. Karna ingin menyampaikan pendapat
c. Melakukan interaksi secara verbal pada klien
d. Mengajarkan kemampuan dasar kemampuan dasar dalam bidang
kognitif pada umumnya diberikan
e. Faktor pengalaman, intelegensia, kepribadian,biologis,
mendengarkan dan kemampuan dalam berbicara

RANGKUMAN

KONSEP KOMUNIKASI TERHADAP KELOMPOK


Komunikasi adalah sebuah faktor yang paling penting, yang digunakan untuk
menetapkan hubungan terapeutik antara perawat dan klien.

115
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

TES
1. Terapi pengobatan yang digunakan dalam berkomunikasi adalah
mengunakan terapi cara... FORMAT
a. Terapi bicara
b. Terapi berlari
c. Terapi menyanyi
d. Terapi menari nari
e. Terapi makan makan
K
A

R
A

A
D
P

F
T

T
S

1. Mundakir (2006). Komunikasi Keperawatan : Aplikasi dalam Pelayanan .


Yogakarta : Graha Ilmu
2. Purwanto(1994). Konumikasi untuk perawat. Jakarta : EGC
3. Stuart, GW dan Laraia,M.L. (2001). Principle and practice of psychiatric
nursing. Mosby year book6th edition. St. Louis : Mosby
4. Suryani (2006). Komunikasi Teraupetik : teori dan praktek. Jakarta : EGC

116
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

LN Depsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan

Petujuk Bear

KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA LANJUT USIA
 50 Menit

PENDAHULUAN

A
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk
konsep dasar komunikasi terapeutik pada lanjut usia
dengan masalah penglihatan,pendengaran, wicara,
dan penurunan daya ingat? Kalau Anda belum
mengetahuinya maka bacalah modul ini.
Modul 1 ini berisikan materi tentang teori konsep dasar komunikasi
terapeutik pada lanjut usia dengan masalah penglihatan,pendengaran,
wicara, dan penurunan daya ingat dengan meliputi : pengertian komunikasi,
pendekatan komunikasi, dan teknik komunikasi.

TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami
komunikasi terapeutik pada lanjut usia dengan masalah
penglihatan,pendengaran, wicara, dan penurunan daya ingat.

117
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

SUB POKOK BAHASAN


1. Pengertian komunikasi
2. Pendekatan komunikasi
3. Teknik komunikasi

INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian komunikasi
2. Mahaiswa mampu menjelaskan pendekatan komuniaksi
3. Mahasiswa mampu menjelaskan teknik komunikasi

URAIAN MATERI

Komunikasi Terapeutik Pada Lanjut Usia

1. PENGERTIAN
Komunikasi terapeutik adalah hubungan kerja sama yang ditandai dengan
tukar menukar perilaku, perasaan, fikiran dan pengalaman dalam membina
hubungan intim terapeutik (Stuart dan Sundeen).
Komunikasi adalah semua bentuk hubungan timbal balik dalam
bentuk kata-kata, senyuman, anggukan kepala, sikap badan, kerlingan
mata, dan lain–lain dari komunikator (perawat) kepada komunikan
(lansia).

Pada dasarnya proses menua ditandai dengan berbagai perubahan :


118
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

1. Perilaku dan masalah psikologis karena kehilangan pasangan hidup,


ditinggal yang telah menikah,penurunan fungsi penglihatan dan
pendengaran, adanya penyakit kronis, mobilitas terbatas, kesepian, dan
penghasilan berkurang.
2. Perubahan pada organ
Komunikasi dengan lansia harus memperhatikan faktor fisik, psikologi,
(lingkungan dalam situasi individu harus mengaplikasikan ketrampilan
komunikasi yang tepat. Disamping itu juga memerlukan pemikiran penuh
serta memperhatikan waktu yang tepat.

2. PENDEKATAN KOMUNIKASI
1. Pendeatan fisik
Mencari informasi tentang kesehatan obyektif, kebutuhan,
kejadian, yang dialami, perubahan fisik organ tubuh, tingkat kesehatan
yang masih bisa di capai dan di kembangkan serta penyakit yang dapat di
cegah progresifitasnya.
2. Pendekatan psikologis
Pendekatan ini sifatnya absrak dan mengarah pada perubahan
prilaku, maka umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama.
3. Pendekatan social
Mengadakan diskusi, tukar pikiran, bercerita, bermain, atau
mengadakan kegiatan-kegiatan kelompok merupakan implementasi dari
pendekatan ini agar klien dapat berinteraksi dalam lingkungan dengan
sesama klien maupun dengan petugas kesehatan.

4. Pendekatan spiritual

119
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Perawat harus bisa membeikan kepuasan batin dalam hubunganya


dengan Tuhan atau agama yang dianutnya terutama ketika klien dalam
keadaan sakit.

3. TEKNIK KOMUNIKASI PADA LANSIA


Petugas kesehatan atau  perawat juga harus mempunyai teknik-teknik
khusus agar komunikasi yang di lakukan dapat berlangsung secara lancar
dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Beberapa teknik komunikasi yang dapat di terapkan antara lain:
5. Teknik asertif
Sikap yang dapat menerima, memahami pasangan bicara dengan
menunjukan sikap peduli, sabar untuk mendengarkan dan memperhatikan
ketika pasangan bicara agar maksud komunikasi atau pembicaraan dapat di
mengerti.
2. Responsif  
Reaksi petugas kesehatan terhadap fenomena yang terjadi pada
klien merupakan bentuk perhatian petugas kepada klien. Misalnya dengan
mengajukan pertanyaan “apa yang sedang bapak/ibu fikirkan saat ini”,atau
“apa yang bisa bantu…? ” berespon berarti bersikap aktif tidak menunggu
permintaan bantuan dari klien.
3. Fokus
Sikap ini merupakan upaya perawat untuk tetap konsisten terhadap
materi komunikasi yang di inginkan. Ketika klien mengungkapkan
pertanyaan-pertanyaan di luar materi yang di inginkan,

maka perawat hendaknya mengarahkan maksud pembicaraan.

120
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

4. Supportif
Dengan menjaga kesetabilan emosi klien lansia, misalnya dengan
mengiyakan , senyum dan mengagukan kepala ketika lansia
mengungkapkan perasaannya sebagai sikap hormat menghargai selama
lansia berbicara. Dengan demikian di harapkan klien termotivasi untuk
menjadi dan berkarya sesuai dengan kemampuannya. 
5. Klarifikasi
Klarifikasi dengan cara mengajukan pertanyaan ulang dan memberi
penjelasan lebih dari satu kali perlu di lakukan oleh perawat agar maksud
pembicaraan kita dapat di terima dan di persepsikan sama oleh klien
‘bapak/ibu bisa menerima apa yang saya sampaikan tadi..? bisa minta
tolong bapak/ibu untuk menjelaskan kembali apa yang saya sampaikan
tadi…?.
6. Sabar dan Ikhlas
Perubahan pada lansia bila tidak di sikapai dengan sabar dan ikhlas
dapat menimbulkan perasaan jengkel bagi perawat sehingga komunikasi
yang di lakukan tidak terapeutik, berakibat komunikasi berlangsung
emosional dan menimbulkan kerusakan hubungan antara klien dengan
petugas kesehatan.

LATIHAN
121
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

1. Kekurangan dari model keyakinan kesehatan klien adalah ...


a. Tidak semua lansia merasakan adanya ancaman kesehatan
b. Klien lansia dengan reaksi penolakan akan mengalami kesulitan
c. Komunikasi dapat sesuai dengan tujuan jika lansia sudah kooperatif.
d. Dengan tehnik komunikasi yang baik lansia akan lebih paham apa yang
kita bicarakan
e. Membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan permasalahan
kesehatan pasien

RANGKUMAN

Komunikasi Terapeutik Pada Lanjut Usia

Komunikasi adalah semua bentuk hubungan timbal balik dalam bentuk kata-kata,
senyuman, anggukan kepala, sikap badan, kerlingan mata, dan lain–lain dari
komunikator (perawat) kepada komunikan (lansia).

122
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

TES
FORMAT
1. Hambatan Berkomunikasi Dengan Lansia adalah....
a. Yakin
b. Tidak ragu
c. Sabar dan Ikhlas
d. Tidak berbicara terus
e. Agresif dan non asertif

DAFTAR PUSTAKA

1. Devito, J.A (1997). Komunikasi antar manusia (ed, Indonesia). Jakarta :


Profesional Book
2. Engel,J(1998). Pengkajian pediatric. Jakarta : EGC
3. Dalami, Ermawati,dkk(2009). Buku Saku Komunikasi Keperawatan.
Jakarta : Trans Info Media
4. Keliat, B.A.(1996). Hubungan Teraupetik Perawat klien. Jakarta : EGC

123
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

ripsi Singkat,

KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA LANJUT USIA
(LANJUTAN)
 50 Menit

PENDAHULUAN

A
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang
termasuk konsep dasar komunikasi terapeutik pada
lanjut usia dengan masalah penglihatan,pendengaran,
wicara, dan penurunan daya ingat? Kalau Anda
belum mengetahuinya maka bacalah modul ini.
Modul 1 ini berisikan materi tentang teori konsep dasar komunikasi
terapeutik pada lanjut usia dengan masalah penglihatan,pendengaran,
wicara, dan penurunan daya ingat dengan meliputi : kendala komunikasi
dan model komunikasi.

TUJUAN (KD)

124
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami


komunikasi terapeutik pada lanjut usia dengan masalah
penglihatan,pendengaran, wicara, dan penurunan daya ingat.

SUB POKOK BAHASAN


1.Kendala Komunikasi Pada Lanjut Usia
2.Model Komunikasi Pada Lanjut Usia

INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan kendala komunikasi pada
lanjut usia
2. Mahaiswa mampu menjelaskan model komunikasi pada lanjut
usia

URAIAN MATERI

Komunikasi Terapeutik Pada Lanjut Usia


1. Kendala komunikasi pada lanjut usia
A. Agresif
 Berusaha mengontrol dan mendominasikan orang lain
(lawan bicara)
 Meremehkan orang lain
 Mempertahankan haknyadengan menyerang orang lain
 Menonjolkan diri sendiri

125
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

 Mempermalukan orang lain didepan umum, baik dalam


perkataan maupun tindakan

B. Non asertif
 Menarik diri bila diajak bicara
 Merasa tidak sebaik orang lain (rendah diri)
 Merasa tidak berdaya
 Tidak berani mengungkapkan keyakinan
 Membiarkan orang lain membuat keputusan untuk dirinya
 Tampil diam (pasif)
 Mengikuti kehendak orang lain
 Mengorbankan kepentingan dirinya untuk menjaga hubungan
baik dengan orang lain.

2. Model komunikasi pada lanjut usia


A. Model komuniaksi Shannon weaver
Tujuan dengan reaksi penolakan adalah adannya perubahan perilaku
lansia dari penolakan menjadi kooperatif. Diperlukan keterlibatan
anggota keluarga sebagai transmitter untuk mengenal lebih jauh
tenang klien.
 Kelebihan : dalam komunikasi melibatkan anggota keluarga
atau orang lain yang berpengaruh
 Kekurangan : memerlukan waktu yang cukup lama (pasien
dalam reaksi penolakan). Tidak dapat melakukan evaluasi
sejauh mana perubahan perilaku yang terjadi pada klien,
karena tidak ada feedback.
B. Model SCMR

126
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Memerlukan waktu yang lama dan tergantung kondisi klien.

 Kelebihan : modul ini akan efektif bila kondisi lansia masih sehat, belum
banyak mengalami penurunan baik aspek fisik maupun psikis.
 Kekurangan : klien tidak memenuhi syarat yang sudah dtetapkan
misalnya : mempeunyai keterampilan, pengetahuan, sikap, sistem, social
dan kultur (karena penolakan).

C. Model Leary
Saling mempengaruhi dan dipengaruhi,dimana respon seseorang
dipengaruhi oleh bagaimana orang tersebut diperlakukan.
 Kelebihan : terjadinya hubungan relationship (hubungan
perawat-klien lebih dekat sehingga masalah lebih dapat
diselesaikan).
 Kekurangan : perawat lebih dominan dan klien lebih patuh.

D. Model Terapeutik
Model ini membantu mondorong melaksanakan komunikasi dengan
mepati, menghargai dan harmonis.
 Kelebihan : dengan teknik komunikasi yang baik lansia akan
lebih paham apa yang kita bicarakan.
 Kekurangan : kondisi empati kurang cocok diterapkan oleh
perawat untuk perawatan lansia dengan reaksi penolakan.

E. Model keyakinan kesehatan

127
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Menekankan pada persepsi klien untuk mencari sehat, menjauhi sakit,


merasakan adanya ancaman/manfaaat untuk mempertahankan
kesehatannya.

 Kelebihan : lansia yang mengartahui adanya ancaman kesehatan


akan dapat bermanfaat dan sebagai barrier dalam melaksanakan
tindakan pencegahan penyakit.
 Kekurangan : tidak semua lansia merasakan adanya ancaman
kesehatan.
F. Model komunikasi kesehatan
Komunikasi yang berfokus pada transaksi antara professional
kesehatan-klien yang sesuai dengan permasalahan kesehatan klien.
 Kelebihan : dapat menyelesaikan masalah klien lansia dengan
tutas.
 Kekurangan : membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan
permasalahan kesehatan klien.

G. Model interaksi king


Kesepakatan sebelum mengadakan interaksi dengan pasien lansia.
 Kelebihan : komunikasi dapat sesuai dengan tujuan jika lansia
sudah kooperatif
 Kekurangan : klien lansia dengan reaksi penolakan dan
mengalami kesulitan untuk dilakukan komunikasi model ini,
karena tidak kooperatif.

128
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

LATIHAN

1. Kekurangan dari model keyakinan kesehatan klien adalah ...


a. Tidak semua lansia merasakan adanya ancaman kesehatan
b. Klien lansia dengan reaksi penolakan akan mengalami kesulitan
c. Komunikasi dapat sesuai dengan tujuan jika lansia sudah kooperatif.
d. Dengan tehnik komunikasi yang baik lansia akan lebih paham apa yang
kita bicarakan
e. Membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan permasalahan
kesehatan pasien

RANGKUMAN

Komunikasi Terapeutik Pada Lanjut Usia

Komunikasi adalah semua bentuk hubungan timbal balik dalam bentuk kata-kata,
senyuman, anggukan kepala, sikap badan, kerlingan mata, dan lain–lain dari
komunikator (perawat) kepada komunikan (lansia).

129
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

TES
1. Hambatan Berkomunikasi DenganFORMAT
Lansia adalah....
a. Yakin
b. Tidak ragu
c. Sabar dan Ikhlas
d. Tidak berbicara terus
e. Agresif dan non asertif

DAFTAR PUSTAKA

1. Devito, J.A (1997). Komunikasi antar manusia (ed, Indonesia). Jakarta :


Profesional Book
2. Engel,J(1998). Pengkajian pediatric. Jakarta : EGC
3. Dalami, Ermawati,dkk(2009). Buku Saku Komunikasi Keperawatan.
Jakarta : Trans Info Media
4. Keliat, B.A.(1996). Hubungan Teraupetik Perawat klien. Jakarta : EGC

130
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA MASYARAKAT
 50 Menit

PENDAHULUAN

A
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk konsep dasar
komunikasi terapeutik pada masyarakat? Klau anda belum
mengetahuinya maka bacalah modul ini.
Modul 1 ini berisikan materi tentang komunikasi terapeutik pada
masyarakat denga meliputi : pengertian, ruang lingkup, teknik
komunikasi, proses komunikasi dan tahapan komunikasi.

TUJUAN (KD)
131
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami konsep


dasar komunikasi terapeutik pada masyarakat.

SUB POKOK BAHASAN


1. Pengertian
2. Ruang lingkup
3. Proses Komunikasi
4. Tahapan komunikasi

INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian
2. Mahasiswa mampu menjelaskan ruang lingkup
3. Mahasiswa mampu menjelaskan proses
Komunikasi
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tahap komunikasi

URAIAN MATERI

Komunikasi Terapeutik Pada Komunitas


Perawat kesehatan merupapakan suatu lapangan khusus
di bidang kesehatan, dimana keterampilan hubungan natara

132
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

manusia serta keterampilan organisasi diterapkan dalam


hubungan serasi dengan keterampilan anggota profesi
kesehatan lain, demi memelihara kesehatan masyarakat.

Oleh karena itu, perawat kewsehatan masyarakat


ditujukan kepada individu dan kelompok melalui upaya
peningktakan keshatan, pemeliharaan kesehatan, penyuluhan
kesehatan, koordonasi, dan pelayanan keperawatan
berkelanjutan sebagai upaya pendekatan yang konprehensif.
1. Definisi
Menurut Scot M Cotlip, dkk (2007:225) mengenukakan
bahwa komunikasi adalah proses timbal balik
(resiplokal) pertukaran sinyal untuk memberikan
informasi, membujuk, memberikan perintah,
berdasarkan makna yang sama dan dikondisikan
oleh kontek para komunikator dan kontek sosialnya.
2. Ruang lingkup komunikasi terapeutik
Tanggung jawab moral seorang perawat serta salah
satu upaya yang akan dilakukan oleh perawat untuk
mendukung proses keoerawatan yang diberikan kepada
klien. Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman
bersama antara perawat klien yang bertujuan untuk
mneyelesaikan masalah klien yang mempengaruhi
perilaku pasien. Hubungan perawat klien yang

133
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

terapeutik adalah pengalaman berlajar bersama dan


pengalaman dengan menggubakan berbagai teknik
komunikasi agar perilaku klien berubah kearah positif
seoptomal mungkin.

Komunitas berarti sekelompok individu yang tinggal


pada wilayah tertentu memiliki nilai nilai keyakinan dan minta
yangs ama serta berinteraksi satu sama lain untuk mencapai
tujuan ( Wahid Iqbal Mubarak 2009:2)
Koendjaraningrat (1990) komunitas sebagai sebuah
kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah nyata
dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat serta
terikat oleh identitas suatu komunitas.
Fungsu komunikasi
Komunikais pada komunitas berfungsi untuk pengendalian,
motivasi, pengungkapan emosi, dan informasi.

3. Proses komunikasi
Sebelum komunikasi langsung dalam komunitas
diperlukan tujuan yang dinyatakan sebagai pesannyang
harus disampaikan dari sumber kepenerima diubah
kedlam bentuk simbolik dan diteruskan melalui
sejumlah media kepenerima.
Menurut Stephen p.Robbin (2007:393) komunikais
terdiri dari 7 bagian :
1. Sumber komunikasi

134
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

2. Pengkodean
3. Pesan
4. Saluran
5. Dekoding

6. Penerima
7. Umpan balik

4. Tahap komunikasi yaitu :


1. Pengirim pesan atau sering disebut sebagai
sender, komunikator.
Pengirim pesan harus dapat menuliskan atau
menyandikan pesan dengan baik dan jelas.
2. Penerima pesan atau sering disebut sebagai
receiver atau komunikan.
Penerima pesan harus mendengarkan atau
berkonsentrasi agar pesan dapat diterima dnegan
benar, dan memberikan umpan balik yang disebut
dengan decoding kepada pengirim pesan bahwa
pesan telah di terima dengan benar.
3. Media atau saluran yang digunakan sebagai alat
untuk mengirimkan pesan.
Proses komunikasi harus merupakan komunikasi
dua arah. Yakni, pengirim menuliskan dan
mengirimkan pesan melalui media yang
dipilihnya, dan penerima pesan menuliskan

135
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

kembali pesan yang dia telah terima, serta


menyampaikan bahwa pesan telah diterima
dengan baik dan benar.

LATIHAN

1. Media atau sauran apa yang digunakan sebagai alat untuk


mengirim pesan...
a. Unsur komunikasi
b. Tujuan dari komunikasi
c. Sifat sifat komunikasi itu
d. Teknik komunikasi
e. Aspek penilaian komunikasi

RANGKUMAN
Komunikasi Teraupetik Pada Komunitas

Menurut Scott M Cotlip, dkk (2007:225) mengemukakakn


bahwa komunitas adalah proses timbal balik , pertukaran sinyal
136
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

untuk memberikan informasi, membujuk, memberikan perintah,


berdasarkan makna yang sama dan dikondisikan oleh konten
para komuikator dan konek sosialnya.

TES
1. FORMAT
Menurut Stephen p.Robbin (2007:393) komunikais terdiri dari ....
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
e. 9

DAFTAR PUSTAKA

1. Kozier dan Erb (1999)nFundamental of Nurshing : Concept and Pratice


St.Louis
2. Liliwer, Alo (2011). Dasar –Dasar Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta :
Graha Ilmu
3. Nugroho, Wahyu (2009) . Komunikasi Dalam Keperawatan Gerontik.
Jakarta : EGC

137
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

TERAPE

TEKNIK
PAD

NIK
UTI

ASI

MU
GA

KO
OR

K
A

 50 Menit

A P
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk konsep dasar
N
A
U

U
H
A
D
N
L

E
tehnik komunikasi terapeutik pada organiasasi? Kalau Anda belum
mengetahuinya maka bacalah modul ini.

TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami
Konsep Dasar Tehnik Komunikasi terapeutik pada organisasi.

SUB POKOK BAHASAN


1. Definisi
2. Jaringan komunikasi
3. Pola komunikasi

138
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

4. Gaya manajemen
5. Pengelolaan komunikasi
6. Keterampilan komunikasi

INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan Definisi
2. Mahasiswa mampu menjelaskan jaringan komunikasi
3. Mahasiswa mampu menjelaskan pola komunikasi
4. Mahasiswa mampu menjelaskan gaya manajemen
5. Mahasiswa mampu menjelaskan pengelolaan komunikasi
6. Mahasiswa mampu menjelaskan keterampilan komunikasi

URAIAN MATERI

1. PENGERTIAN KOMUNIKASI ORGANISASI


 Organisasi adalah suatu kumpulan atau suatu individual yang
berhierarkim secara jenjang dan memiliki sistem pembagian tugas untuk
mencapai tujuan tertentu.
 De vito (1997) menjelaskan organisasi sebagai suatu kelompok individu
yang diorganisasi untuk mencapai tujuan tertentu.
 Komunikasi organisasi adalah suatu proses transformasi yang dilakukan
dalam sebuah organisasi melalui proses transformasi antarsubsistem atau
antarbagian untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara keterbukaan.
Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
 Fungsi informatif

139
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Organisasi dipandang sebagai suatu sistem proses informasi. Maksudnya,


seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh
informasi yang lebih banyak, lebih baik, dan lebih tepat dari lembaga.

 Fungsi regulatif
Ada dua yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yang pertama:
atasan/orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka memiliki
wewenang untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan,
dan yang ke dua: pesan/massage, pesan-pesan regulatif pada dasarnya
berorientasi pada kerja, namun perubahan aturan dalam Suatu organisasi
biasanya disampaikan oleh pemimpin.
 Fungsi persuasif
Dalam komunikasi persuasif dimana akan lebih mendorong untuk selalu
berkreasi dan memotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan ataupun
menyelesaikan masalahnya sendiri.
 Fungsi integratif
Mendorong bawahan untuk menjalin komunikasi dengan sesama dalam
rangka mencapai tujuan yang diinginkan.

2. JARINGAN KOMUNIKASI
 Model rantai
Hubungan komunikasi garis langsung (komando) baik keatas atau
kebawah tanpa terjadinya suatu penyimpangan.
 Model roda
Pemimpin yang menjadi fokus perhatian dapat berhubungan dengan
seluruh anggota kelompok, tetapi setiap anggota kelompok hanya dapat

140
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

berhubungan dengan Pemimpinnya. Pemimpin yang menjadi fokus


perhatian.
 Model lingkaran
Setiap orang hanya dapat berkomunikasi dengan dua orang disamping kiri
dan kanannya. Dengan perkataan lain, disini tidak ada pemimpin.Pada
jaringan komunikasi bintang, jaringan ini disebut juga jaringan komunikasi
semua saluran.

3. ARUS KOMUNIKASI
 Komukisasi ke atasa bidang.
Pesan yang dikirm dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih
atas, contoh : dari ketua himpunan ke ketua.
 Komunikasi kebawah
Pesan yang dikirim dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih
rendah, contoh : pesan dari direktur ke sekretaris.
 Komunikasi lateral
Pesan antara sesama ketua bidang dan anggota ke anggota.
 Kabar burung 
Jika 3 jenis komunikasi diatas bersifat formal namun kabar burung tidak,
karena sulit melacak ke asliannya.

4. GAYA MENAJEMEN
 Otokratis Gaya
Gaya tertua dalam mengelola sekelompok orang untuk menyelesaikan
sesuatu.
 Demokrat Styl

141
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Hanya berlawanan dengan gaya manajemen otokratis tugas melaksanakan


hanya setelah mendapatkan pendapat masyarakat dan pemerintahan oleh
suara mayoritas.
 Partisipatif Gaya
Gaya manajemen sangat mirip dengan jenis demokratis manajemen dalam
mendapatkan pendapat dari karyawan massal.
 Laissez Faire
Manajemen gaya tangan bebas di mana manajer tidak membuat keputusan
atau mengganggu.
5. PENGELOLAAN KOMUNIKASI
 Mengurangi jumlah pesan semaksimal mungkin saja. Factor ini butuh
dilakukan dikarenakan kepada prakteknya tidak sedikit proses komunikasi,
contohnya rapat atau pemakaian memo, yang cuma memboroskan ketika.
 Memberikan instruksi yg terang
Orang yang bertanggung jawab buat mengemukakan berita mesti
mendalami dengan terang seluruhnya kemauan dan sasaran perusahaan.
Diluar itu, penyampai kabar atau manajer mesti menganalisa apakah
bawahannya telah memang mendalami kabar yg diungkapkan.
 Mendelegasikan tanggung jawab
Oleh sebab keterbatasannya juga sebagai manusia, manajer sebaiknya
mempercayakan sebahagian tugasnya pada para bawahan.
 Melatih penulis dan pembicara
Dengan memberikan pelatihan menyangkut teknik-teknik posting dan
bicara didepan umum, perusahaan sanggup meningkatkan rasa yakin diri
para Petugas dalam menjalankan tugasnya.

6. KETERAMPILAN KOMUNIKASI

142
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Keterampilan utama yang harus dimiliki untuk mampu membina hubungan


yang sehat di mana saja. Di lingkungan sosial, sekolah, usaha, dan
perkantoran atau di mana saja. Keterampilan komunikasi
(Communications Skill) dapat dibagi dalam tiga kategori:
 Keterampilan komunikasi lisan
Kemampuan untuk menjelaskan dan mempresentasikan ide secara lisan
dalam bahasa yang jelas (mudah dimengerti) kepada khalayak.
yang beragam.
 Komunikasi tertulis
Kemampuan menulis secara efektif dalam berbagai konteks dan untuk
berbagai khalayak dan tujuan yang berbeda.
 Komunikasi non-verbal
Kemampuan untuk mengekspresikan ide dan konsep melalui penggunaan
bahasa tubuh, gerak tubuh, ekspresi wajah, dan nada suara, juga
penggunaan gambar, ikon, dan simbol. Komunikasi non-verbal meliputi
pemahaman audiens, presentasi personal, dan bahasa tubuh.
Penting nya komunikasi dalam organisasi
Untuk mencapai tujuan organisasi, seorang manajer harus mampu
berkomunikasi dengan semua karyawan disemua bidang dan tingkat baik
dengan aliran tradisional maupun yang menganut aliran perilaku.

- Manajer beralih tradisional : menitikberattkan komunikasi kebawah


(intruksi, perintah).
- Manajer beraliran perilaku : membuka saluran komunikasi keatas dan
kebawah.
Manfaat komunikasi dalam berorganisasi:
- menimbulkan rasa kesteiakawanan dan loyalitas
- meningkatkan kegairahan kerja

143
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

- meningkatkan moral dan disiplin pegawai


- semua pimpinan mengetahui semua bidang tugasnya sehingga
pengendalian operasional ofisien
- semua pegawai tahu kebijaksaan, peraturan, ketentuan yang
ditetapkan pimpinan
- semua informasi, keterangan dapat cepat diperoleh pegawai

Klasifikasi dan media komunikasi dalam organisasi:


1. Dari segi sifatnya
- komunikasi lisan: langsung dan tidak langsung
- tertulis
- verbal
- nonverbal
2. Menurut arahnya
- komunikasi keatas
- komunikasi kebawah
- komunikasi diagonal keatas/ kebawah
- komunikasi horizontal
- komunikasi satu arah
- komunikasi dua arah
3. Menurut lawannya dapat dibedakan:
- komunikasi satu lawan Satu
- komunikasi satu lawan banyak
- komunikasi banyak lawan Saturday
- komunikasi kelompok lawan kelompok
4. Menurut keresmiannya dapat dibedakan:
- komunikasi formal

144
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

- komunikasi informal
Sasaran dan hambatan komunikasi dalam organisasi
Sasaran dalam organisasi adalah berbagai hasil yang ingin dicapai dalam
proses komunikasi tergantung:
1. Arah komunikasi dalam organisasi seperti komunikasi keatas
kebawah atau horizontal/ diagonal
2. Saluran media yang digunakan

Dapat dikatakan sasaran komunikasi:


- Komunikasi kebawah:
Agar sesuai perintah, intruksi pengarahan, bimbingan, pedoman kerja
uraian tugas dapat diterima, dimengerti dan dippahami oleh bawahan sehingga
dapat dilaksanakan dengan baik.
- Komunikasi keatas:
Diharapkan saran, ide, pendpat keluhan dari bawahan dapat diterima dan
memperoleh tanggapan yang positif dari pimpinan sehingga dapat dipergunakan
sebgagai pertimbangan dalam menetapkan suatu kebijakan atau dalam mengambil
keputusan.
- Komunikasi horizontal:
Untuk saling tukar informasi dan penting.
- Komunikasi diagonal:
Bersifat hubungan kerja dengan saling tukar menukar informasi dengan
harapan tercipta satuan pandangan persepsi atau pola piker sehingga tercipta
hubungan yang harmonis guna meningkatkan prroduktifitas kerja.

Hambatan komuniakasi
Berbagai hambatan komunikasi dalam organisasi:
 Hambatan teknis

145
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Kurang sarana prasarana. Penguasaan teknik dan metoda komunikasi serta


kondisi fisik. Beberapa teknik komunikasi:
- teknik kepercayaan
- teknik perhubungan atau keterkaitan
- teknik kepuasaan
- teknik kejelasan
- teknik kesinambungan dan konsistensi
- teknik penyesuaian
- teknik penggunaan saluran yang tepat
 Hambatan semantic
Hambatan yang disebabkan kesalah dalam menafsirkan, memberikan
pengertian terhadap bahasa:
- lambang atau kode yang belum tentu mempunyai arti yang sama.
- kesalahan dalam menangkap pengertian terhadap bahasa dapat terjadi
karena perbedaan label pendidikan.
- Untuk mengatasi hambatan semantic, dengan menggunakan istlah yang
mudah dipahami, kalimat pendek, dan menyesuaiakan label dari pihak
komunikan.
 Hambatan perilaku
Hambatan yang disebabkan berbagai bentuk sikap atau perilaku
komunikator dan komunikan
Berbagai bentuk hambatan perilaku:
- Pandangan yang bersifat apriori (bila dalam komunikasi masing-masing
pihak mempunyai pandangan yang negative maka komunikasi tidak
akan berhasil
- Prasangka yang didasarkan pada emosi adalah suatu pendapat terhadap
suatu yang tidak berdasarkan nalar atau tidak rasional

146
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

- Suasana otoriter (suasana ini dapat netral dengan mengadakan


pertemuan diluar dinas)
- Ketidakmauan untuk berubah ada sementara pegawai/ pejabat yang
tidak
mau menerima perubahan meetode kerja. Hal ini dapat diatasi dengan
- Memberi pengertian kepada pegawai tentang sebab diadakan perubahan
- Menjelaskan tentan kelebihan metode baru
- Memberikan pengetian tentang pentingnya metode baru

LATIHAN
1. Manfaat komunikasi dalam berorganisasi adalah..
a. teknik kejelasan
b. teknik kesinambungan
c. teknik penggunaan saluran yang tepat
d. Memberikan pengetian tentang pentingnya metode baru
e. Semua informasi, keterangan dapat cepat diperoleh pegawai
klasifikasi dan media komunikasi dalam organisasi

RANGKUMAN
KOMUNIKASI TERAUPETIK PADA ORGANISASI

 De vito (1997) menjelaskan organisasi sebagai suatu kelompok individu


yang diorganisasi untuk mencapai tujuan tertentu.
Komunikasi organisasi adalah suatu proses transformasi yang
dilakukan dalam sebuah organisasi melalui proses transformasi

147
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

antarsubsistem atau antarbagian untuk mencapai tujuan tertentu dengan


cara keterbukaan

TES
FORMAT
1. Komunikasi organisasi adalah....
a. Tujuan tertentu dengan cara keterbukaan
b. Memberikan pengetian tentang pentingnya metode baru
c. Kesalahan dalam menangkap pengertian terhadap bahasa itu
d. hubungan kerja dengan saling tukar menukar informasi dengan harapan
tercipta satuan pandangan persepsi atau pola pikir
e. suatu proses transformasi yang dilakukan dalam sebuah organisasi
melalui proses transformasi antarsubsistem atau antarbagian untuk
mencapai tujuan tertentu dengan cara keterbukaan

DAFTAR PUSTAKA

1. Engel,J(1998). Pengkajian pediatric. Jakarta : EGC

148
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

2. Liliwer,Alo(2011). Dasar-Dasar Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta :


Graha Ilmu
3. Taylor, C; Lilis, C dan leMone, P. (1989). Fundamental of Nursing : The
Art and Science of Nursing Care, Philadelphia : J.B, Lippincott.
4. Suryani (2006). Komunikasi Teraupetik : teori dan praktek. Jakarta : EGC

TEKNIK
EFE

NIK
KTI

ASI

MU
KO
F

 50 Menit
P

A
N
A
U

U
H
A
D
N
L

pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk


Teknik Komunikasi Efektif.? Kalau Anda belum
mengetahuinya maka bacalah modul ini.

TUJUAN (KD)

149
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami


Teknik Komunikasi Efektif.

SUB POKOK BAHASAN


1. Definisi
2. Tahap
3. Bentuk dan karakteristik
4. Syarat komunikasi

INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tahapan
3. Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk dan karakteristik
4. Mahasiswa mampu menjelaskan syarat komunikasi

URAIAN MATERI

Komunikasi Efektif
1. Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah bagian penting dari mempengaruhi orang lain untuk
memperoleh apa yang kita inginkan.

150
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

 Kemampuan berkomunikasi menunjukkan kemampuan mengirimkan


pesan dengan jelas, manusiawi dan efisien, dan menerima pesan-pesan
secara akurat (D.B.Curtis,1992)
 Dari semua pengetahuan dan ketrampilan yang anda miliki, pengetahuan
dan ketrampilan komunikasi termasuk di antara yang paling penting dan
berguna (J.A Devito,1997)
Fungsi Komunikasi
 Mencapai pengertian satu sama lain
 Membina kepercayaan
 Mengkoordinir tindakan
 Merencanakan strategi
 Melakukan pembagian pekerjaan
 Memahami sikap dan perilaku manusia
 Berbagi rasa
Komunikasi Efektif (Steward L. Tubbs dan Sylvia Moss)
 Minimal menghasilkan 5 hal:
1. Pengertian
2. Kesenangan
3. Pengaruh pada sikap
4. Hubungan yang makin baik
5. Tindakan
Unsur Komunikasi
 Manusia
 Pesan
 Saluran
 Gangguan
 Konteks
 Umpan balik

151
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

 pengaruh
Faktor yang mempengaruhi proses komunikasi (Potter dan Perry, 1993)
 Perkembangan
Agar dapat berkomunikasi efektif dengan seseorang perawat harus mengerti
pengaruh perkembangan usia baik dari sisi bahasa maupun proses berpikir dari
orang tersebut.
 Persepsi
Persepsi adalah pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian atau
peristiwa. Persepsi ini dibentuk oleh harapan atau pengalaman. Perbedaan
persepsi dapat mengahmbat komunikasi.
 Nilai
Nilai adalah standar yang mempengaruhi perilaku sehingga penting bagi perawat
untuk menyadari nilai seseorang. Perawat perlu berusaha untuk mengetahui dan
mengklarifikasi nilai sehingga dapat membuat keputusan dan interaksi yang tepat
dengan klien
 Latar belakang sosial budaya
Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor budaya. Budaya
juga akan membatasi cara bertindak dan berkomunikasi.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan komunikasi secara efektif adalah
pengenalan kesadaran diri sendiri mengenal orang lain yang akan diajak untuk
berhubungan sehingga individu dapat menggunakan dirinya secara dan tujuan
komunikasi dapat tercapai

2. Teknik komunikasi
 Mendengar aktif
Mendengarkan adalah teknik komunikasi yang paling penting pada proses
komunikasi yang efektif (Leddy dan Pepper,1998). Mendengar

152
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

mempunyai arti konsentrasi aktif dan persepsi terhadap pesan orang lain
menggunakan semua indra (Lindberg et al,1998)
 Mengajukan pertanyaan
Untuk mendapatkan informasi yang spesifik perawat perlu mengajukan
pertanyaan kepada pasien dan keluarga
 Menyampaikan informasi
Penyampaian informasi perlu memperhatikan faktor-faktor sebagai
berikut:
 Menggunakan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh pasien
 Menggunakan kata-kata yang jelas
 Menggunakan kata-kata yang positif
 Menunjukkan sikap bersemangat

3. Jenis komunikasi
 Komunikasi verbal: disampaikan secara lisan , yang harus diperhatikan
ialah: Jelas dan ringkas, Menggunakan kosa kata yang sederhana, Selaan
dan kesempatan berbicara, Waktu dan relevasi.
 Komunikasi Non-verbal: disampaikan dengan isyarat-isyarat ttt tanpa
disertai kata-kata. Yang harus diperhatikan dalam komunikasi ini ialah:
metakomunikasi (penampilan fisik, nada suara atau intonasi bicara,
ekspresi wajah)
Tujuan Komunikasi
 Menginformasikan
 Berita menarik/bermanfaat
 Data relevan dengan kebutuhan
 Tidak terlalu banyak kata
 Menghibur

153
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

 Humor dapat mengurangi ketegangan


 Menyentuh emosi
 Nada suara dan pilihan kata
 Ungkapkan perasaan anda
 Menggerakan untuk bertindak
Apa yang anda inginkan dari lawan bicara?
Tunjukkan tindakan yang diharapkan dengan jelas

Proses komunikasi
 Pengirim mempunyai ide yang ingin disampaikan kepada pihak lain
 Pengirim mengubah idenya menjadi pesan
 Pengirim menyampaikan pesan
 Pihak penerima menerima pesan
 Penerima menafsirkan pesan
 Penerima memberikan reaksi dan mengirim umpan balik
Keterampilan komunikasi
 Mendengarkan
 bertingkah laku asertif
 menyelesaikan konflik
 membaca situasi
 melakukan persuasi
Hambatan-hambatan mendengar
 Sibuk dengan diri sendiri
 Sibuk dengan masalah-masalah eksternal
 Asimilasi (kecenderungan merekonstruksi pesan sedemikian hingga
sesuai dengan sikap, prasangka, kebutuhan, nilai diri)
 Faktor kawan atau lawan

154
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

 Mendengar yang diharapkan (hanyut dalam pesan pembicara, tidak men-


dengar apa yang dikatakan melainkan mendengarkan apa yang kita
harapkan).

Menangkap feedback: (komunikasi nonverbal)


 Kontak mata
 Anggukan dan gelengan kepala
 Eskpresi wajah
 Menghadap pada pembicara
 Isyarat antusias, tidak bosan, dan tidak cemas
 Tidak melakukan hal lain
 Menggurangi gangguan dari luar
Cara menambah daya tarik komunikasi
 Senyum à bukankah senyum juga ibadah?
 Pusatkan perhatian pada kekhawatiran, kebutuhan, masalah dan hasrat
pendengar
 Antar dengan pokok-pokok yang akan dibahas
 Ajukan pertanyaan
 Baca umpan balik pendengar (tatapan)
 Jangan pernah meremehkan kepekaan pendengar

4. Etika/syarat berkomunikasi
 Diam dan menyimak
 Tidak memotong pembicaraan
 Tidak meninggalkan lawan bicara
 Tidak menepis pembicaraan lawan
 Tidak berusaha menunjukkan bahwa kita lebih pandai

155
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Kiat komunikasi efektif


 Gunakan umpan balik
 Saluran komunikasi yang banyak
 Mengenali siapa penerima pesan
 Komunikasi tatap muka
 Menyadari dampak bahsa tubuh
 Menanggapi isi pembicaraan
 Sopan dan wajar
 Menghormati semua orang
 Mengendalikan emosi
 Dll

LATIHAN

1. Tujuan Komunikasi adalah..


a. Sopan dan wajar
b. Mengendalikan emosi
c. Menghormati semua orang
d. Tidak meninggalkan lawan bicara
e. Menginformasikan, Menghibur, Menyentuh emosi

2. Teknik komunikasi adalah...


a. Mendengarkan
b. Bertingkah laku asertif
c. Menyelesaikan konflik klien
156
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

d. Menggunakan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh


pasien
e. Komunikasi Non-verbal disampaikan dengan isyarat-isyarat ttt tanpa
disertai kata-kata

RANGKUMAN

Komunikasi Efektif
Defenisi Komunikasi
Komunikasi adalah bagian penting dari mempengaruhi orang lain untuk
memperoleh apa yang kita inginkan.
 Kemampuan berkomunikasi menunjukkan kemampuan mengirimkan
pesan dengan jelas, manusiawi dan efisien, dan menerima pesan-pesan
secara akurat (D.B.Curtis,1992)

TES
1. Etika dalam berkomunikasi adalah... FORMAT
a. Diam dan menyimak
b. Menghormati semua orang
c. Mengenali siapa penerima pesan
d. menepis pembicaraan lawan bicara
e. berusaha menunjukkan bahwa kita lebih pandai
2. Hambatan-hambatan mendengar dalam berkomunikasi...
a. Diam dan menyimak
b. Tidak memotong pembicaraan
c. Saluran komunikasi yang banyak
d. Mengenali siapa penerima pesan tersebut
157
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

e. Asimilasi (kecenderungan merekonstruksi pesan sedemikian hingga


sesuai dengan sikap, prasangka, kebutuhan, nilai diri)

DAFTAR PUSTAKA

1. Devito, J.A (1997). Komunikasi antar manusia (ed, Indonesia). Jakarta


: Profesional Book
2. Mundakir (2006). Komunikasi Keperawatan : Aplikasi dalam
Pelayanan . Yogakarta : Graha Ilmu
3. Nugroho, Wahyu (2009). Komunikasi Dalam Kepertawatan Gerontik.
Jakarta :EGC

KOMUN
TEKNIK
MANAJ
IKASI
ERI
AL

 50 Menit

A
N
A
U

U
H
A
D
N

pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk


L

Teknik Komunikasi Manajerial.? Kalau Anda belum


mengetahuinya maka bacalah modul ini.
T

TUJUAN (KD)

158
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami


Teknik Komunikasi manajerial.

SUB POKOK BAHASAN


1. Definisi
2. Pola komunikasi
3. Umpan balik dalam manajemen

4. Bentuk bentuk umpan balik


5. Proses komunikasi
6. Prinsip komunikasi

INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi
2. Mahasiswa mampu menjelaskan pola komunikasi
3. Mahasiswa mampu menjelaskan umpan balik dalam
manajemen
4. Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk-bentuk umpan
balik
5. Mahasiswa mampu menjelaskan proses komunikasi
6. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip komunikasi

URAIAN MATERI

159
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

Komunikasi Manajerial
1. Definisi komunikasi
Komunikasi adalah suatu bentuk pertukaran pikiran, perasaan, pendapat,
dan pemberian nasihat yang terjadi antara dua orang atau lebih yang
bekerja sama (Tappen,1995)

2. Pola komunikasi
Pola komunikasi Marquis dan Huston (1998)
Unsure komunikasi:
1. Komunikator :Faktor internal ,Faktor eksternal
2. Pesan: Tertulis, Verbal , Non verbal
3. Komunikas: Faktor internal, Faktor eksternal

3. Tahapan proses komunikasi


1. Sumber Komunikasi
2. Pengkodean (encoding)
3. Pesan (apa yang dikomunikasikan)
4. Saluran (channel)
5. Pengkodean (penerjemahan ulang)
6. Penerima
7. Umpan balik
 Sumber Komunikasi

160
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

 Pengkodean (encoding)
Mengubah suatu pesan komunikasi menjadi bentuk simbolik. Yang
mempengaruhinya yaitu, keterampilan,sikap,pengetahuan,dan sistem sosial
budaya.
 Pesan (apa yang dikomunikasikan)
Dipengaruhi oleh kode/kelompok simbol yang kita gunakan untuk
menstransfer makna, isi dari pesan itu sendiri dan keputusan yang kita
ambil dalam memilih dan menata kembali kode maupun isi.

 Saluran (channel)
Medium lewat mana komunikasi itu berjalan, yang menntukan saluran
mana yang formal dan informal.
 Pengkodean (penerjemahan ulang)
Penerjemahan ulang pesan komunikasi yang disampaikan seorang
pengirim,tapi sebelum diterima simbol-simbol harus diterjemahkan kedalam
suatu ragam yang dapat dipahami oleh sipenerima.\
 Penerima

4. Umpan balik
Tautan akhir dalam proses komunikasi, mengembalikan pesan kedalam
sistem, guna memeriksa jika terjadi kesalah pahaman, umpan balik
merupakan suatu penentu apakah pesan tersebut telah dipahami.

5. Prinsip komunikasi
 Manajer harus mengerti stuktur organisasi, termasuk pemahaman tentang
siapa yang akan terkena dampak dari pengambilan keputusan yang telah
dibuat.
161
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

 Komunikasi bukan hanya perantara, akan tetapi sebagai bagian proses


yang tak terpisahkan dalam kebijaksanaan organisasi. Jika bagian lainnya
akan terkena dampak akibat komunikasi, manajer harus berkonsultasi
dengan orang yang berkompeten.
 Komunikasi harus jelas, sederhana, dan tepat.
 Ciri khas perawat profesional dimasa depan dalam memberikan pelayanan
kesehatan harus dapat berkomunikasi secara lengkap, adekuat, dan cepat.

 Manajer harus meminta umpan balik apakah komunikasi dapat diterima


secara akurat.
 Menjadi pendengar yang baik adalah kompenen yang penting bagi
manejer.

6. Model komunikasi
 Komunikasi tertulis
 Komunikasi secara langsung
 Komunikasi nonverbal
 Komunikasi via telpon
5. Komunikasi tertulis
Menurut Asosiasi Pendidikan Kesehatan Amerika (1998) :
1. Mengetahui apa yang ingin disampaikan sebelum menulis.
2. menulis nama orang lain harus memikirkan dampaknya
3. Gunakan kata yang aktif dan efektif
4. Tulis kata yang sederhana dan familiar
5. Gunakan seminimal mungkin kata yang tidak penting
6. Tulis kalimat yang penting dan menjadi topik utama

162
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

7. Berikan pembaca petunjuk


8. Atur isi tulisan secara sistematis
9. Gunakan paragraf untuk mempermudah pembaca
10. Komunukasi dilakukan secara jelas dan fokus.

2. Komunikasi secara langsung


Tujuan komunikasi verbal adalah perilaku asertif yang mana adalah
suatu cara komunikasi yang memberikan individu untuk mengekspresikan
perasaannya secara langsung, jujur, dan sesuai tanpa menyinggung perasaan
orang lain
3. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan
ekspresi wajah, gerak tubuk, dan bahasa tubuh.
Kunci dari komunikasi nonverbal adalah :
1. Lingkungan
2. Penampilan
3. Kontak mata
4. Postur tubuh dan gesture
5. Ekspresi wajah
6. Suara dan intonasi
4. Komunikasi Via Telpon
Pada era saat ini manajer sangat tergantung melakukan komunikasi
menggunakan telpon. Dengan kemudahan tersebut memungkinkan manajer
untuk merespon setiap perkembangan organiasasi maupun permasalahan
menggunakan telpon.
Aplikasi komunikasi dalam asuhan keperawatan.
1. Komunikasi saat timbang terima

163
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

 Mencangkup komunikasi yang jelas tentang kebutuhan klien


terhadap apa yang sudah dilakukan dan yang belum serta respon
pasien yang terjadi.
 Interaksi dengan staf lain, menyampaikan kondisi pasien secara
akurat di dekat pasien
2. Inverview atau Anamnesis
Inverview adalah suatu komuniksi dengan tujuan tertentu untuk
memperoleh data tentang keadaan klien yang akan digunakan untuk
mendukung masalah yang dihadapi pasien dan melaksanakan tindakan
secara akurat.

Prinsip interview dengan klien :


1. Hindari komunikasi yang terlalu formal/tidak tepat.
2. Ciptakan suasana hangat dan kekeluargaan.
3. Hindari interupsi.
4. Hindari respon dengan “ya” atau “tidak” karena perawat seakan tidak
tertarik dengan pembicaraan.
5. Jangan memonopoli pembicaraan.
6. Komunikasi via komputer
 untuk mendapatkan referensi memecahkan masalah klien,misalnya
dengan menggunakan LAN,Internet,dll.
 Untuk dokumentasi keperaawatan, sarana komunikasi antar tim dan
menjadi dokumen paten dalam pemberian asuhan keperawatan . Aplikasi
komunikasi dalam asuhan keperawatan
Manfaat komunikasi dalam pendokumentasian:
1. Dapat digunakan untuk keperluan yang bermanfaat.
2. Mengkomunikasikan kepada tenaga perawat lain dan tenaga kesehatan apa
yang sudah dan akan dilakukn kepada pasien.

164
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

3. Data yang akurat dapat dicatat.

Komunikasi perawat dan tenaga kesehatan lain


 Komunikasi yang baik dapat meningkatkan hubungan profesional perawat
dengan tim kesehatan lain.
 MPKP menjadi sarana peningkatan komunikasi staf medis lain, sebagai
kejelasan informasi dari setiap individu sesuai dengan kedudukannya

LATIHAN

1. Prinsip interview dengan klien dengan cara...


a. memonopoli pembicaraan
b. tertarik dengan pembicaraan
c. Komunikasi via komputer dan Hp
d. Hindari komunikasi yang terlalu formal/tidak tepat
e. sarana peningkatan komunikasi staf medis lain, sebagai kejelasan
informasi dari setiap individu sesuai dengan kedudukanny

RANGKUMAN

KOMUNIKASI MANAJERIAL
Komunikasi adalah suatu bentuk pertukaran pikiran, perasaan, pendapat,
dan pemberian nasihat yang terjadi antara dua orang atau lebih yang
bekerja sama (Tappen,1995)

165
Mata Kuliah:Komunikasi Dalam Keperawatan

TES
FORMAT
1. Manfaat komunikasi dalam pendokumentasian yaitu...
a. Transformasi dalam sebuah organisasi
b. mencapai tujuan tertentu dengan cara keterbukaan
c. meningkatkan hubungan profesional perawat dengan tim kesehatan lain.
d. Untuk dokumentasi keperaawatan, sarana komunikasi antar tim dan
menjadi dokumen paten
e. Mengkomunikasikan kepada tenaga perawat lain dan tenaga
kesehatan apa yang sudah dan akan dilakukn kepada pasien.

DAFTAR PUSTAKA

1. Keliat, B.A.(1996). Hubungan Teraupetik Perawat klien. Jakarta : EGC


2. Mundakir (2006). Komunikasi Keperawatan : Aplikasi dalam Pelayanan .
Yogakarta : Graha Ilmu
3. Suryani (2006). Komunikasi Teraupetik : teori dan praktek. Jakarta : EGC

166

Anda mungkin juga menyukai