Diajukan untuk memenuhin salah satu tugas mata kuliah Komunikasi Efektif
KELOMPOK :
Muhamad Pathu Rohman (201FI03001)
Indri Lidya Nugraha (201FI0004)
Aprillyan Harsy Putra (201FI03017)
Togi Riki Rikardo Sijabat (201FI03024)
Muhammad Fatwa Ramadhan (201FI03032)
TINJAUAN TEORI
Perawat berusaha mengerti klien dengan cara mendengarkan apa yang disampaikan
klien.
2. Menunjukan Penerimaan
Pertaanyaan dikaitkan dengan topik yang dibicarakan. dan gunakan kata-kata yang
sesuai dengan konteks sosial budaya klien. Contoh: "Tadi Anda mengatakan memiliki
2 orang saudara, siapa yang Anda rasa paling dekat dengan Anda?"
Ini menunjukkan perawat memberikan umpan balik bahwa ia mengerti apa yang
disampaikan klien dan berharap komunikasi dilanjutkan.
6. Mengklarifikasi
Terjadi saat perawat berusaha untuk menjealaskan dalam kata-kata, ide atau pikiran
(implisit maupun eksplisit) yang tidak jelas dikatakan oleh klien. Contoh: "Apa yang
Anda maksudkan dengan.....?"
7. Memfokuskan
10. Diam
kesempatan berpikir.
11. Meringkas
Meringkas adalah pengulangan ide utama telah dikomunikasikan secara singkat. Ini
membantu mengingat topik yang telah dibahas sebelum meneruskan pembicaraan.
Penghargaan jangan sampai menjadi beban bagi klien, jangan sampai klien menjadi
berusaha keras dan melakukan segalanya untuk mendapatkan pujian. Teknik ini juga
tidak dimaksudkan untuk menyatakan bahwa yang ini bagus yang sebaliknya buruk.
Jadi, cukup pujian yang wajar saja untuk membuat pasien merasa senang dan
diperhatikan.
Perawat menyediakan diri tanpa respon bersyarat atau respon yang diharapkan.
Contoh: "Saya akan duduk menemanimu selama 15 menit."
Dapat membantu perawat dan klien untuk melihat suatu kejadian dalam suatu
perspektif, dan membantu menemukan pola dari kejadian tersebut, sehingga bisa
memprediksi kejadian berikutnya sebagai akibat dari kejadian sebelumnya.
Perawat harus melihat segala sesuatunya dari perspektif klien agar dapat mengerti
klien. Klien harus merasa bebas untuk menguraikan persepsinya.
18. Refleksi
Memberikan kesempatan kepada klien untuk mengemukakan dan menerima ide dan
perasaannya sebagai bagian dari dirinya sendiri. Dengan demikian perawat
mengindikasikan bahwa pendapat klien adlaah berharga, dan klien mempunyai hak
untuk mengemukakan pendapatnya, membuat keputusan, dan memikirkan dirinya
sendiri.
Mengidentifikasi latar belakang masalah yang dialami klien yang muncul selama
percakapan. Gunanya untuk meningkatkan pengertian dan mengeksplorasi masalah
yang penting.
20. Assertive
Perawat: "Sangat mengecewakan ya? Anda dapat mengganti yang lebih hangat atau
mengganti dengan makanan lain. Mana yang lebih Anda suka?"
21. Saran
Memberikan alternatif ide untuk pemecahan masalah. Tepat dipakai pada tahap kerja,
dan tidak tepat pada tahap awal hubungan.
22. Humor
Humor adalah hal yang penting dalam membantu penyembuhan pasien, kaena tertawa
mengurangi ketegangan dan rasa sakit akibat stres, sehingga meningkatkan
keberhasilan asuhan keperawatan.
BAB III
PEMBAHASAN
https://youtu.be/rWPjZ-9hh94
Dalam video tersebut diperlihatkan bahwa perawat lebih banyak berbicara dan
menjelaskan tentang tata tertib ruangan kepada klien. jadi Teknik mendengarkan
dengan pebuh perhatian kurang diaplikasikan dalam video tersebut.
2. Menunjukkan penerimaan
Dalam video tersebut sudah jelas si perawat sangat menunjukkan sekali penerimaan
kepada klien.
4. Memfokuskan
Di video itu juga sangat jelas terlihat dimana perawat sangat spesifik memfokuskan
dan memberikan penjelasan tentang tata tertib ruangan dan rumah sakit .
5. Diam
Dalam video tersebut diperlihatkan bahwa perawat lebih banyak berbicara dan
menjelaskan tentang tata tertib ruangan kepada klien. jadi Teknik Diam ini lebih
berlaku untuk si kliennya dimana si klien memberikan kesempatan kepada perawat
untuk mengorganisir fikirannya.
6. Memberikan penghargaan
Dalam video tersebut diperlihatkan juga dalam fase terminasi dimana perawat
memberikan penghargaan kepada klien pada saat evaluasi objektiv.
Dalam video tersebut diperlihatkan juga dalam fase terminasi dimana perawat
memberikan kesempatan kepada klien untuk memulai pembicaraan pada saat
apresiasi dan penguatan.
8. Saran
9. Humor
Dalam video tersebut tidak ada Teknik humor, namun perawat lebih cenderung
bersikap ramah, tersenyum dan bersifat hangat. Sehingga mengurangi ketegangan dan
rasa sakit akibat stress juga dapat meningkatkan keberhasilan asuhan keperawatan.
Selain dari ke Sembilan Teknik yang sudah disebutkan tadi, sisanya tidak kami
temukan, mungkin karena dalam video tersebut tujuan perawat bukan ingin mengidentifikasi
masalah . tetapi ingin mencoba menjelaskan tentang tata tertib yang ada ruangan dan Rumah
Sakit. Jadi kebanyakan perawat yang berbicara dan menjelaskan sedangkan klien hanya
mendengarkan dan memberikan respon sedikit saja.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Kemampuan menerapkan teknik komunikasi terapeutik memerlukan latihan
dan kepekaan serta ketajaman perasaan, karena komunikasi terjadi tidak dalam
kemampuan tetapi dalam dimensi nilai, waktu dan ruang yang turut
mempengaruhi keberhasilan komunikasi yang terlihat melalui dampak
terapeutiknya bagi klien dan juga kepuasan bagi perawat.
b. Kemampuan menerapkan teknik komunikasi terapeutik memerlukan latihan
dan kepekaan serta ketajaman perasaan, karena komunikasi terjadi tidak dalam
kemampuan tetapi dalam dimensi nilai, waktu dan ruang yang turut
mempengaruhi keberhasilan komunikasi yang terlihat melalui dampak
terapeutiknya bagi klien dan juga kepuasan bagi perawat.
c. Dalam video tersebut hampir secara keseluruhan tahapannya sudah mencakup
dan sesuai dengan materi yang telah diajarkan.
2. Saran
a. Dalam melayani klien hendaknya perawat selalu berkomunikasi dengan klien
untuk mendapatkan persetujuan tindakan yang akan di lakukan.
b. Dalam berkomunikasi dengan klien hendaknya perawat menggunakan bahasa
yang mudah di mengerti oleh klien sehingga tidak terjadi kesalahpahaman
komunikasi.
c. Dalam menjalankan profesinya hendaknya perawat selalu memegang teguh
etika keperawatan.