KOMUNIKASI KELEMPOK
Digunakan Untuk Memenuhi Sebagai Dari Tugas Makalah Komunikasi Kebidanan
Disusun Oleh:
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang "Komunikasi terauputik".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Penyusun,
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pendahuluan
BAB II
PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diera zaman yang sangat moderen ini banyak orang-orang yang mengacuhkan
arti kebersamaan, kekompakan, dan rasa tolong menolong. Banyak orang merasa
dirinya tidak membutuhkan orang lain atau lebih baik hidup secara individu.
Kecanggihan alat komunikasi menjadikan intensitas dan keakraban orang bertatap
muka menjadi berkurang, sehingga tidak terjadi interaksi yang baik. Saat seseorang
saja, dia hanya menyebutkan kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh anggota
keluarganya.Bukan menceritakan komunikasi yang dilakukan didalam kelompok
tersebut.
orang yang canggung saat diminta untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan
yang lainya. Serta binggung dengan apa yang dilakukan saat harus membentuk
kelompok serta menyelesaikan permasalahan didalam kelompok tersebut.
B. Rumusan Masalah
1.apa yg dimaksud dengan komunikasi terapeutik?
2.apa tujuan komunikasi terapeutik?
3. apa saja karakteristik dan komunikasi terapeutik?
4. apa saja tahap komunikasi terapeutik ?
C. Tujuan Pendahuluan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi kelompok yang saat ini
suatu kelompok.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Komunikasi Terapeutik
Hubungan saling memberi dan menerima antara perawat dan pasien dalam
pelayanan keperawatan disebut juga sebagai komunikasi terapeutik perawat yang
merupakan komunikasi profesional perawat (Purwaningsih dan Karlina, 2012).
Komunikasi termasuk dalam komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling
memberikan pengertian antara perawat dengan pasien dengan tujuan untuk membantu
pasien memperjelas dan mengurangi beban pikiran serta diharapkan dapat
mengurangi atau menghilangkan kecemasan pasien. Disimpulkan komunikasi
terapeutik adalah hubungan interpersonal antara perawat dengan klien untuk membina
hubungan saling percaya sehingga dapat menurunkan tingkat kecemasan pada pasien.
2. Fungsi Komunikasi Terapeutik
Pemberian komunikasi terapeutik yang diberikan oleh perawat pada pasiennya berisi
tentang diagnosa penyakitmanfaaturgensinya tindakan medis, resiko, komplikasi yang
mungkin dapat terjadi, prosedur alternatif yang dapat dilakukan, konsekuensi yang
dapat terjadi apabila tidak dilakukan tindakan medis, prognosis penyakit, dampak
yang ditimbulkan dari tindakan medis serta keberhasilan atau ketidakberhasilan dari
tindakan medis tersebutDengan begitu pasien dapat mengetahui informasi tindakan
yang akan dilakukan oleh dokter ketika pasien dalam posisi tidak sadarKarena yang
menangani tindakan tersebut adalah orang-orang yang ahli dalam bidangnya pasien
akan merasa lebih nyaman dan tenang dalam menjalani tindakan invasif bedah
sehingga dapat menurunkan tingkat kecemasan yang dialaminya (Asmadi, 2008)
Uripnietal (2002) jenis komunikasi terapeutik dapat dibedakan respon klien sebagai
berikut:
e. Mengklarifikasi
Klarifikasi terjadi pada saat perawat menjelaskan dalam kata-kata mengenai ide atau
pikiran yang tidak jelas dikatakan oleh klienTujuan dari teknik ini untuk.
menyamakan pengertian
f. Memfokuskan
Tujuan dari memfokuskan untuk membatasi pembicaraan sehingga pembicaraan
menjadi lebih spesifik dan dimengertiHal yang perlu diperhatikan adalah tidak
memutuskan pembicaraan ketika klien menyampaikan masalah yang sedang dihadapi.
b. Pandangan mata
Pandangan mata dalam komunikasi mempunyai peran yang sangat penting karena
pandangan mata mengartikan kesederhanaan dan perawat yang dapat menjaga kontak
mata selama komunikasi berlangsung dapat diartikan sebagai dapa dipercaya. ITA
c. Isyarat tangant
Didalam pemberian gerakan tangan dapat juga diartikan sebagai usaha, pemberian
tanda baca, klarifikasi kata yang harus diucapkan. Isyarat dapat menjelaskan arti
khusus dalam sebuah komunikasi.
Komponen dasar komunikasi terapeutik menurut Perry dan Potter (2005) adal sebagai
berikut:
a. Kerahasiaan
b. Keterbukaan diri (selfdisclosure)
c. Privasi
d. Sentuhan
e. Mendengarkan aktif
f. Melakukan pengamatan
a. Keikhlasan (genuineness)
Dalam rangka membantu klien, perawat harus menyadari tentang nilai, sikap dan
perasaan yang dimiliki terhadap keadaan klien. Apa yang perawat pikirkan dan hadap
rasakan tentang individu dan dengan siapa dia berinteraksi selalu dikomunikasikan
pada individu, baik secara verbal maupun nonverbalPerawat yang mampu
menunjukkan rasa ikhlasnya mempunyai kesadaran mengenai sikap yang dipunyai
terhadap pasien sehingga dapat belajar untuk mengomunikasikannya secara
tepatSehingga perawat dapat menyampaikan segala perasaan yang dimiliki dengan
cara yang tepat tanpa menyalahkan atau menghukum klien
b. Empati (empathy)
c. Kehangatan (warmth).
Arwani (2003) dalam bukunya fase komunikasi terapeutik dapat dibagi menjadi
empat, diantaranya sebagai berikut:
a. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dalam komunikasi yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi. Dalam fase pengkajian perawat menyatu dengan pasien,
keluarga pasien dan tim kesehatan lainnya untuk mengidentifikasi kebutuhan
kesehatan dan menentukan prioritas tindakan keperawatan
d. Menilai kemajuan dan hasil akhir dari tindakan yang diberikan Komunikasi sangat
penting dalam tindakan keperawatan, tanpa komunikasi perawat akan kesulitan untuk
menilai apakah tindakan keperawatan yang telah diberikan berhasil atau tidak. Dalam
tahap ini perawat harus mendiskusikan perubahan tindakan, NG rasional dari usulan
perubahan tindakan.
Teknik komunikasi terapeutik menurut Perry dan Potter (2005) meliputi interaksi
sosial, menyimak dengan penuh perhatianmenunjukkan penerimaan, mengajukan
pertanyaan yang berhubungan, parafrase, menjelaskan, fokus, menetapkan observasi,
memberikan informasi yang dibutuhkan, mempertahankan ketenangan, dan
memberikan kesimpulan.Teknik komunikasi terapeutik yang dapat diterapkan kepada
pasien, (Suryani, 2005)
d. Mengulang kembali.
Perawat mengulang sebagai pertanyaan pasien dengan menggunakan kata-kata
sendiri, yang menunjukkan bahwa perawat mendengar apa yang dikatakan atau yang
dikemukakan oleh pasien.
e. Refleksi.
Perawat mengulang kembali apa yang telah dibicarakan oleh pasien untuk
menunjukkan bahwa perawat mendengar dan mengerti apa yang dibicarakan oleh
pasien.
Menurut Walgito Komunikasi kelompok tediri dari dua kata komunikasi dan
kelompok, komunikasi dalam bahasa inggris Communication berasal dari kata latin
communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama, yakni
maksudnya menyamakan suatu makna. Sedangkan kelompok (Hariadi, 2011)
kelompok dapat dipandang dari segi presepsi, motivasi, dan tujuan, interdependensi,
dan juga dari segi interaksi. Berarti komunikasi kelompok adalah menyamakan suatu
makna didalam suatu kelompok. Pengertian kelompok berdasarkan diatas dapat
diartikan atas dasar:
b) Atas dasar tujuan yang dikemukakan oleh mills (dalam Hariadi 2011), kelompok
dipandang Mills adalah suatu kesatun yang terdiri atas dua orang atau lebih yang
melakukan kontak hubungan untuk suatu tujuan tertentu.
Dari pengertian yang ada diatas menurut Hariadi, 2011 bahwa pengertian
kelompok memiliki ciri-ciri seperti dua orang atau lebih, ada interaksi diantara
anggotanya, memiliki tujuan atau goals, memiliki struktur dan pola hubungan di
antara anggota yang berarti ada peran, norma, dan hubungan antar anggota, serta
groupnees, merupakan satu kesatuan.
1. Kebutuhan fisik,
Setiap anggota kelompok harus dapat melihat dan mendengar anggota lainnya
dan harus dapat mengukur umpan balik secara verbal maupun non verbal dari setiap
anggotanya Jumlah Partisipan yang terlibat dalam interaksi 3-20 Orang (>20 Orang
kurang memungkinkan berlangsungnya suatu interaksi)
1. Forming adalah tahapan yang para anggota mulai menempatkan diri berhubungan
secara interpersonal, mereka saling memperhatikan, bersahabat, dan mencoba melihat
manfaat serta biaya menjadi anggota kelompok.
2. Storming, tahap ini mulai banyak kegiatan dan pembentukan norma, konflik mulai
terjadi karena masalah keppemiminan, tujuan, norma atau perilaku interpersonal,
namun konflik belum tentu terjadi manakala kelompok dapat bekerja efektif dan
mampu mengatasi problem.
c) Membuat setiap anggota menjadi lebih sigap dalam memecahkan persoalan yang
dihadapi sebuah kelompok
1. Forming, Perkenalan dalam kelompok cukup baik dengan saling menegur dan
berbincang satu sama lain
3. Norming, Menetukan sebuah hukuman yaitu namanya tidak ditulis dalam makalah
apabila salah satu anggota kami tidak menghadiri tugas yang telah disepakati
sebelumnya
4. Performing, hasil dari kesepakatan dan sebuah penerapan hukuman yang telah
disepakati tersebut adalah semua anggota dapat berkumpul dan menyelesaikan tugas
bersama-sama
BAB IV
PENUTUPAN
1.1 Kesimpulan
1. http://eprints.umm.ac.id/49036/4/BAB%20II.pdf
2. https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/96790122/4209-8367-1-SM-libre.pdf?
1672815664=&response-content-disposition=inline%3B+filename
%3DPERSEPSI_ANAK_MUDA_TENTANG_RADIO_MUSLIM.pdf&Expires=
1696605081&Signature=YbucRZ-
w1IN~MbMlEczWnE4O6gQbWf4sLkYkEZK~FnxSb~J98hrgSL5EFT2Y1QMY
vQPiIVD0CcIkORlyjFVbdjdvf4fTCwZk1zGY8WkHWl-
3XsuVjsMkMf0VrBHygrsAZWx8mi2~-
MES1BrwLqj~I93tQ0qjLMSXPqbZLHCGWcc-
Dcm5Vd9TARJsP7mnXaxFsJBQubMcF36XazCdMZgSqPFhJXiAKvby4d-
V6a96lj7TaJY3zzabZvvmhoGAXNUdWdAvSyQ13-
CWxn1qpOS1LHCkpXqrI5pBw3s11I2zs8EI0XvNHfZJIJmAfoc2UjHMoNlQ-
dhNQx0OOImSkIo6ug__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA