0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan17 halaman
Dokumen ini membahas strategi pengambilan dan pengawetan sampel air dan air limbah untuk analisis. Ia menjelaskan langkah-langkah pengambilan sampel yang representatif, transportasi, dan pengawetan sampel untuk mencegah kontaminasi dan perubahan komposisi sebelum analisis kimia. Dokumen ini juga membahas peralatan pengambilan sampel secara otomatis dan cara-cara pengawetan tergantung jenis analisis.
Dokumen ini membahas strategi pengambilan dan pengawetan sampel air dan air limbah untuk analisis. Ia menjelaskan langkah-langkah pengambilan sampel yang representatif, transportasi, dan pengawetan sampel untuk mencegah kontaminasi dan perubahan komposisi sebelum analisis kimia. Dokumen ini juga membahas peralatan pengambilan sampel secara otomatis dan cara-cara pengawetan tergantung jenis analisis.
Dokumen ini membahas strategi pengambilan dan pengawetan sampel air dan air limbah untuk analisis. Ia menjelaskan langkah-langkah pengambilan sampel yang representatif, transportasi, dan pengawetan sampel untuk mencegah kontaminasi dan perubahan komposisi sebelum analisis kimia. Dokumen ini juga membahas peralatan pengambilan sampel secara otomatis dan cara-cara pengawetan tergantung jenis analisis.
mengumpulkan volume tertentu suatu badan air yang akan diteliti, dengan jumlah sekecil mungkin tetapi masih dapat mewakili (representatif) dan masih mempunyai semua sifat-sifat yang sama dengan badan air tersebut Sampling dibagi menjadi 3 langkah berikut:
pengambilan sampel yang
representatif transport serta pengawetan sampel analisa kimia sampel. PERSIAPAN PENGAMBILAN SAMPEL SERTA PENGAWETANNYA
Botol yang akan digunakan untuk
mengambil sampel harus bersih, dan telah dibilas dengan air suling terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan cairan yang akan digunakan untuk mengisi air tersebut dan kering (kalau mungkin). Hal yang sama juga berlaku untuk alat-alat pengambilan sampel, seperti pipa, pompa dll, harus bersih dan tidak mengandung sisa dari bekas sampel yang lama, khususnya tumbuhnya jamur dan lumut harus dicegah. Kontaminasi dari logam atau alat pengambilan sampel, yang dapat larut dalam sampel harus dicegah Besi, kuningan, perunggu dapat larut dalam air yang bersifat asam atau basa, sedangkan bahan plastik dan karet dapat larut dalam air buangan industri yang mengandung pelarut organis atau minyak dan bensin. Sampel dapat diambil secara terpisah, dengan mengunakan ember, botol plastik atau kaca (terbuka dan diperberat, misalnya dengan cincin timah hitam, pada lehernya) yang diikat dengan tali, kemudian dimasukkan ke dalam sungai, saluran, sumur dan sebagainya, sampai terisi penuh dengan sampel. mengambil sampel pada kedalaman tertentu: disediakan botol tertutup yang dapat membuka bila sampai pada kedalaman yang dikehendaki. Cara lain adalah dengan menggunakan sejenis pompa yang mengisap. Sampel dari kran air dapat diambil dengan beker terbuka atau botol yang akan tertutup, tergantung dari rencana analisa. automatic sampler
alat khusus untuk pengambilan
sampel secara berturut-turut terdiri dari: pipa pengisap (kedalaman titik pengambilan sampel terbatas sekitar 5 meter dibawah alat tersebut) pompa jam untuk mengendalikan frekuensi pengambilan sampel alat untuk membagi sampel ke botol- botol untuk sampel campuran kotak isotermis yang berisi botol-botol sampel campuran dengan pendinginan oleh es biasa atau es kering, supaya pengawetan sampel dapat dilakukan paling lama 1 hari sebelum dibawa ke laboratorium Sampel sebaiknya mengisi botol pengambilan hingga penuh dan botol tersebut harus ditutup dengan baik untuk menghindari kontak udara Salah satu cara pengawetan sampel yang umum adalah suasana dingin; sampel diangkut dalam kotak isotermis yang mengandung es biasa atau es kering (CO2) lalu disimpan dikulkas atau freezer. Gangguan-gangguan yang dapat timbul selama penyimpanan dan pengangkutan sampel:
gas seperti O2 dan CO2 dapat
diserap air sampel atau dapat lenyap dari air sampel ke udara zat tersuspensi dan kolodial dapat membentuk flok-flok sendiri dan mengendap sehingga terdapat sampel menjadi berbeda dengan keadaan asli; sampel paling sedikit lumpur tersebut harus dijadikan suspensi lagi secara merata sebelum analisa, dengan mengocokkan botol simpanan zat dan cairan yang ringan (lumpur, lemak, minyak dan seterusnya) dapat mengapung pada permukaan beberapa zat terlarut dapat dioksidasi oleh oksigen terlarut sehingga berubah menjadi senyawa lain
misalnya, Mn 2+ terlarut dapat dioksidasi
oleh oksigen menjadi MnO2 yang dapat mengendap sehingga “hilang” dari larutannya. beberapa zat terlarut dapat bereaksi, misalnya Ca2+ dan CO32- dapat menjadi CaCO3 yang mengendap; hal tersebut terjadi bila nilai pH berubah, misalnya karena kadar CO2 tidak konstan, atau karena pertumbuhan ganggang; Cara pengawetan sampel tergantung dari analisa yang akan dilakukan dan unsur yang akan diteliti