Anda di halaman 1dari 18

ISU-ISU, STRATEGI DAN KEGIATAN UNTUK PROMOSI

KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN LANSIA SERTA


DUKUNGAN TERHADAP ORANG YANG TERLIBAT MERAWAT
LANSIA : DI “PUSKESMAS SANTUN LANSIA”

DOSEN PEMBIMBING :
Ns. RajuNitrigo, S.Kep, M.Epid

Di Susun Oleh Kelompok 2:


1. Ardyansyah 19031005
2. Gusvita Sari 19031008
3. Amey Novela R. 19031016
4. Sabrina Elys HTB. 19031019
5. Lydia Prastika Pratami Yeti 19031034
6. Widya Aprilia Ningsih 19031035
DEFINISI LANSIA

Lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun


ke atas. Ada Lansia potensial dan ada Lansia tak potensial.
Lansia potensial adalah Lansia yang masih mampu
melakukan pekerjaan dan kegiatan yang dapat
menghasilkan barang atau jasa. Lansia tak potensial adalah
Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah sehingga
hidupnya tergantung pada bantuan orang lain (UU No 13
Tahun 1998 bab 1 pasal 1 ayat 2).
MASALAH LANSIA
Lansia juga termasuk salah satu yang rentan terhadap penyakit, seperti
penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif yang sering diderita oleh Lansia
seperti rematik, diabetesmilitus, jantung, dan ganguan ginjal (Bustan M.N,
2007: 217).
Salah satu masalah kesehatan yang sering pada terjadi pada lansia yaitu :
1. Diabetes Mellitus.
Diabetes mellitus adalah gangguan kesehatan yang berupa kumpulan
gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa) darah
akibat kekurangan ataupun resistensi insulin (Bustan M.N, 2007 : 100).
Melihat faktor etiologisnya diabetes millitus terbagi menjadi 2 jenis yaitu :
• DM tipe 1
• DM tipe 2
2. Gagal Ginjal
Kegagalan ginjal ini dapat terjadi secara mendadak (gagal ginjal akut)
maupun yang terjadi secara perlahan (gagal ginjal kronik) dan sudah
menyebabkan gangguan pada organ tubuh atau sistem dalam tubuh lain. Hal
ini terjadi karena racun-racun yang seharusnya dikeluarkan oleh ginjal
tidak dapat dikeluarkan karena rusaknya ginjal (Ratnawati, 2014: 49).
• Gagal ginjal kronik (GGK).
• Gagal ginjal akut (GGA/ARF).

3. Rematik
Rematik termasuk dalam kelompok penyakit reumatologi yang menunjukan
sesuatu kondisi dengan nyeri dan kaku yang menyerang anggota gerak atau
sistem muskuloskeleton, yaitu sendi, otot, tulang, maupun jaringan di sekitar
sendi (Hembing wijaya kusuma 2006 : 1).
DEFINISI PUSKESMAS SANTUN LANSIA
Puskesmas santun Lansia adalah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan
kesehatan kepada pra lansia dan lansia yang meliputi pelayanan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif yang lebih menekankan unsur proaktif,
kemudahan proses pelayanan, santun, sesuai standar pelayanan dan kerja
sama dengan unsur lintas sektor.
• Tujuan Pembinaan Puskesmas Santun Lansia.
Umum.
• Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan terhadap usia lanjut.
Khusus.
• Melakukan perencanaan lebih terarah dalam pelaksanaan pelayanan kepada
usia lanjut sesuai dengan kebutuhan setempat.
• Melakukan pelayanan pro-aktif serta pemberian pelayanan yang
komprehensif dan lebih berkualitas bagi penduduk usia lanjut.
• Memberikan kemudahan pelayanan sebagai bentuk penghargaan kepada
Bentuk – Bentuk Kesantunan Puskesmas Santun Lansia.

1. Memberikan pelayanan yang baik, berkualitas dan sopan.


2. Memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada Usia lanjut.
3. Memberikan dukungan atau bimbingan pada Usia lanjut dalam memelihara
dan meningkatkan kesehatannya agar tetap sehat dan mandiri.
4. Melakukan pelayanan kesehatan secara proaktif untuk dapat menjangkau
sebanyak mungkin sasaran Usia lanjut di wilayahnya.
5. Melakukan kerjasama lintas program & lintas sektoral dengan azas kemitraan
dalam rangka untuk pembinaan dan meningkatkan kualitas hidup Usia lanjut.
Jasa Pelayanan yang Diberikan Puskesmas Santun Lansia.
1. Konseling lansia.
2. Posyandu lansia Pembinaan melalui karang werda.
3. Pembinaan melalui forum karang werda kecamatan.
4. Pelayanan melalui panti werda.
5. Kunjungan rumah.

Manajemen Puskesmas Santun Lansia.


6. Perencanaan
7. Pelaksanaan.
8. Monitoring
9. Evaluasi
Kegiatan untuk Promosi Kesehatan Puskesmas Santun Lansia.

Puskesmas Santun Lansia merupakan puskesmas yang memberikan


pelayanan kesehatan lengkap kepada penduduk lansia yang meliputi
promotif dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
mutu kehidupan penduduk lansia untuk mencapai masa tua yang
bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
Proses pelaksanaan Kegiatan Promotif Santun Lansia tahun 2019 di
Puskesmas Kecamatan Cilincing meliputi beberapa tahapan kegiatan,
antara lain :
• Koordinasi dan Pengambilan Keputusan.
• Pelaksanaan Kegiatan Promotif Santun Lansia.
• Kegiatan Penyuluhan dan Konseling.
ISU-ISU MENGENAI PUSKESMAS SANTUN LANSIA
A. Keberhasilan Program Puskesmas Santun di Indonesia.

Gambar 1. Proyeksi Rata –Rata Usia Harapan Hidup Penduduk Di Indonesia


Dan Dunia Tahun 2000 – 2100
Seperti yang terlihat pada gambar 1 bahwa usia harapan hidup penduduk
Indonesia dari tahun 2000-2005 adalah 68,1% dan mengalami peningkatan
pada dari tahun 2005-2010 berjumlah 69,6 dan terus mengalami peningkatan
dari tahun 2010-2015 berjumlah 70,7% dan diperkirakan akan terus
meningkat sampai tahun 2095-2100 yaitu 84,5%. Hal tersebut menunjukan
keberhasilan program-program pemerintah dalam mensejahterakan
kehidupan lansia dan meningkatkan usia harapan hidup penduduk.

Gambar 2. Perkembangan Proporsi Penduduk Lansia Di Indonesia Tahun


1980 – 2020
Gambar 2 memperlihatkan perkembangan proporsi penduduk lansia di Indonesia
sejak tahun 1980 – 2020 . sejak tahun 2000, presentase penduduk lansia melebihi
7% yang berarti Indonesia mulai masuk kedalam kelompok Negara berstruktur tua
(ageing population). Adanya struktur ageing population merupakan cerminan dari
semakin tingginya UHH (usia harapan hidup). Tingginya UHH merupakan salah
satu indikator keberhasilan pencapaian pembangunan nasional terutama di bidang
kesehatan.

Gambar 3. Angka Kesakitan Penduduk Lansia Menurut Tipe Daerah Tahun


2008,2010,2012
Gambar 3 memperlihatkan angka kesakitan penduduk lansia tipe daerah
tahun 2008 - 2012. Angka kesakitan lansia di daerah perkotaan pada tahun
2012 sebesar 24,77%, artinya bahwa dari setiap 100 orang lansia terdapat
sekitar 24 orang lansia yang mengalami sakit. Setiap tahunnya angka
kesakitan lansia mengalami penurunan walaupun tidak signifikan. Artinya
program – program yang telah dilaksanakan pemerintah cukup berhasil.

Gambar 4. Jumlah Puskesmas Santun Perprovinsi Tahun 2013


Seperti yang terlihat pada gambar 4 dibawah telah terdapat sejumlah program
puskesmas santun lansia perprovinsi dimana Jawa Barat adalah provinsi yang
mempunyai puskesmas santun lansia terbanyak sejumlah 166 dan yang paling
sedikit terdapat pada Nusa Tenggara Barat yang berjumlah 1. Dan puskesmas
santun telah ada pada 28 provinsi. Walaupun 4 provinsi seperti Lampung,
Kalimantan Utara, Sumatera Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Utara belum
terdapat puskesmas santun. Survei ini membuktikan bahwa kinerja
pemerintah dalam mensejahterakan kehidupan lansia telah mengalami
peningkatan walupun belum signifikan.
B. Keberhasilan Program Puskesmas Santun di Maluku
Gambar 1. Usia Harapan Hidup (UHH) Pada Provinsi Maluku Tahun 2011 –
2013
Gambar 2. Jumlah Puskesmas Santun Perprovinsi Tahun 2013
Gambar 3. Presentasi Lansia 60 Keatas Perprovinsi Tahun
1980-2035.
Gambar 1 menunjukkan usia harapan hidup pada provinsi Maluku
tahun 2011 – 2013 dimana pada tahun 2011 UHH di Provinsi
Maluku adalah 67,60 tahun meningkat menjadi 67,64 tahun pada
tahun 2012 dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 67,84 tahun.
Peningkatan umur harapan hidup menyebabkan bertambahnya
populasi penduduk berusia lanjut diatas 60 tahun hal ini
menunjukan adanya sedikit perbaikan kesehatan lansia. Untuk itu
pada gambar 2 presentasi puskesmas santun lansia hanya 5% di
provinsi Maluku dan oleh karena itu belum adanya keberhasilan
program Lansia di Maluku Dan gambar 3 juga menunjukan
walaupun adanya peningkatan pada kualitas hidup tetapi kualitas
kesehatan lansia di Maluku masih sangat dibawah provinsi lainnya
KESIMPULAN
Program Puskesmas Santun Lanjut usia merupakan program pengembangan
dari pemerintah untuk pelayanan kesehatan pada lanjut usia yang dilaksanakan
melalui pelayanan yang mengutamakan aspek promotif dan prefentif, disamping
aspek kuratif dan rehabilitatif, serta proaktif, petugas yang santun dalam
memberikan pelayanan serta memberikan kemudahan (akses dan pembiayaan)
dan dukungan bagi usia lanjut sesuai standar teknis pelayanan yang berlaku dan
kerja sama dengan unsur lintas sektor. Dengan demikian maka program Lansia
tidak terbatas pada pelayanan kesehatan di klinik saja, tetapi juga pelayanan
kesehatan luar gedung dan pemberdayaan masyarakat. Program promotif
mencakup pembinaan terhadap Lansia dengan sasaran langsung dan tidak
langsung melalui pemeriksaan dini dan pemeliharaan kesehatan. Upaya kuratif
berupa pengobatan terhadap lanjut usia termasuk memberikan rujukan ke
rumah sakit, sedangkan upaya rehabilitatif yaitu upaya mengembalikan
semaksimal mungkin kemampuan fungsional serta kemandirian lanjut usia.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai