Anda di halaman 1dari 31

PELAYANAN KESEHATAN

PADA LANJUT USIA

Diyan Mutyah S.Kep., Ns., M.Kes


BAHAN KAJIAN
Pelayanan
Kesehatan
Posyandu di Griya
Panti
Lansia Werdha

Topik 1 Topik 2 Topik 3 Topik 4

Puskesmas Foster
Santun usia Care
Lanjut Service
Lansia
DEFINISI POSYANDU LANSIA
 Posyandu Lansia adalah pos pelayanan terpadu di suatu wilayah tertentu dan digerakkan
oleh masyarakat agar lansiayang tinggal disekitarnya mendapatkan pelayanan Kesehatan
 Posyandu Lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah untuk memberikan
pelayanan kesehatan bagi lansia yang diselenggarakan melalui program Puskesmas dengan
melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial.
DEFINISI POSYANDU LANSIA
◦ Posyandu Lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di
desa/kelurahan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya lansia.
◦ Posyandu lansia adalah wahana pelayanan yang dilakukan dari, oleh, dan untuk lansia yang
menitikberatkan pada pelayanan promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan
rehabilitative
◦ Posyandu lansia merupakan upaya kesehatan lansia yang mencakup kegiatan pelayanan
kesehatan bertujuan untuk mewujudkan masa tua yang bahagia dan berdayaguna
SASARAN POSYANDU LANSIA

• Kelompok pra usia lanjut • Keluarga dimana usia


(45-59 tahun lanjut berada
• Kelompok usia lanjut (60 • Organisasi sosial yang
tahun ke atas) bergerak dalam
• Kelompok usia lanjut pembinaan usia lanjut
dgn resti (70 tahun ke • Masy luas
atas)
SASARAN
SASARAN
TDK
LANGSUNG
LANGSUNG
TUJUAN POSYANDU LANSIA
TUJUAN UMUM
Meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk mencapai masa tua yang bahagia & berdaya guna
dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.

TUJUAN KHUSUS
1) Meningkatkan kesadaran lansia untuk membina sendiri kesehatannya
2) Meningkatkan kemampuan & peran serta masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan lansia
secara optimal
3) Meningkatkan jangkauan pelayanan kesegatan lansia
4) Meningkatnya jenis dan mutu yankes lansia.
JENIS PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU
LANSIA (DEPKES RI,
2005).
PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU LANSIA

◦ Pemeriksaan kemandirian dalam melakukan aktifitas sehari-hari


◦ Pemeriksaan status mental
◦ Pemeriksaan status gizi
◦ Pengukuran tekanan darah dan denyut nadi
◦ Pemeriksaan Hb sahli
◦ Pemeriksaan gula darah
◦ Pemeriksaan protein urine
◦ Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas, apabila ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir
◦ Penyuluhan kesehatan baik di dalammaupun di luar kelompok melalui kunjungan rumah lansia dengan resiko tinggi
terhadap penyakit dan konseling lansia
◦ Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas kesehatan dalam rangka kegiatan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas) untuk lansia dengan resiko tinggi terhadap penyakit
◦ Pemberian PMT (pemberian makanan tambahan)
◦ Kegiatan olah raga untuk lansia
MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN
POSYANDU LANSIA (DEPKES RI, 2005)
Meja 1: Pendaftaran Lansia datangberkunjung ke Posyandu lansia dan mendaftarkan diri lansia, sendiri atau disertai
pendamping dari keluarga atau kerabat, lansia yang sudahterdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya
yakni meja 2.
Meja 2: Pelayanan Kesehatan oleh Kader ; Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan
darah pada lansia

Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat) Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks
Massa Tubuh, tekanan darah, berat badan, tinggi badan lansia.
Meja 4: Penyuluhan kesehatan oleh Petugas Kesehatan dari Puskesmas, Dinas kesehatan, Kementrian kesehatan, atau Instansi lain yang
bekerja sama dengan Posyandu Lansia. Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan tambahan, ataupun
materi mengenai tindakan promotif dan preventif terhadap kesehatan Lansia.

Meja 5: Pelayanan medis Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/kesehatan meliputi
kegiatan: pemeriksaan dan pengobatan ringan untuk preventif, rehabilitatifdan kuratif.
Tugas kader Kesehatan lansia adalah sebagai
berikut :
• Menyiapkan alat dan bahan : timbangan, tensimeter, stetoskop, KMS, alat peraga, obat-obatan yang dibutuhkan,
bahan/materi penyuluhan dan lain-lain
• Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberitahu para lansia untuk datang ke Posyandu, serta
melakukan pendekatan tokoh yang bisa membantu memotivasi masyarakat (lansia) untuk datang ke Posyandu.
• Menghubungi kelompok kerja (Pokja) Posyandu yaitu menyampaikan rencana kegiatan kepada kantor desa dan
meminta memastikan apakah petugas sektor bisa hadir pada hari buka Posyandu.
• Melaksanakan pembagian tugas : menentukan pembagian tugas diantara kader Posyandu baik persiapan dan
Tugas sebelum hari buka Posyandu (H - pelaksanaan.
Posyandu) yaitu tugas – tugas persiapan • Pelaporan Posyandu Lansia ke Puskesmas setiap bulan dan tahun dalam Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan
oleh kader agar kegiatan pada hari buka (BPPK)Usia Lanjut atau catatan kondisi kesehatan yang lazim digunakan di Puskesmas.
Posyandu berjalan dengan baik.
Tugas kader Kesehatan lansia adalah sebagai
berikut :

Tugas pada hari • Menyiapkan alat pemeriksaan kesehatan secara berkala : pendataan,
buka Posyandu (H screening, pemeriksaan kesehatan, pengobatan sederhana, pemberian
suplemen vitamin, PMT
Posyandu) yaitu • Menyiapkan sarana untuk olahraga
berupa tugas-tugas • Menyiapkan sarana untuk kegiatan keterampilan bagi
lansia :kesenian, bina usaha
untuk • Menyiapkan sarana untuk bimbingan pendalaman agama
melaksanakan • Pengelolaan dana sehat
• Melakukan pencatatan (pengisian KMS) bersama petugas kesehatan
pelayanan 5 meja.
Tugas sesudah hari buka posyandu
(H + Posyandu) yaitu berupa tugas -
tugas setelah hari Posyandu. Kader
kesehatan melakukan pelaporan
kegiatan Posyandu Lansia di
Puskesmas.
Gambar KMS Lansia
◦ Kartu menuju sehat (KMS) adalah suatu alat untuk mencatat kondisi kesehatan pribadi usia lanjut baik fisik maupun mental
emosional. Kegunaan KMS untuk memantau dan menilai kemajuan Kesehatan Usia Lanjut yang dilaksanakan di kelompok
Usia Lanjut atau Puskesmas
PUSKESMAS SANTUN
USIA LANJUT
Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi
sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang menyelengarakan kegiatan secara menyeluruh ,
terpadu dan kesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat
tinggal dalam suatu wilayah tertentu

Pengertian Puskesmas Santun Lansia : Puskesmas yang


melaksanakan pelayanan kesehatan kepada pra Lansia dan lansia
yang meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif
yang lebih menekankan unsur proaktif, kemudahan proses
pelayanan, santun, sesuai standart pelayanan dan kerjasama dengan
unsur lintas sektor. Program Lansia tidak terbatas pada pelayanan
kesehatan klinik, tetapi juga pelayanan kesehatan di luar gedung dan
pemberdayaan masyarakat.
Ciri – Ciri Puskesmas Santun Lansia :

Melakukan kerjasama
Memberikan dukungan / Melakukan pelayanan lintas program dan
Memberikan keringanan bimbingan padal ansia kesehatan secara lintas sektoral dengan
Memberikan pelayanan Memberikan
/ bebas biaya pelayanan dalam memelihara dan proaktif untuk dapat azas kemitraan dalam
yang baik, berkualitas kemudahan dalam
kesehatan bagi Lansia meningkatkan menjangkau sebanyak rangka untuk
& sopan : pelayanan kepada lansia
Gakin kesehatannya agar tetap mungkin sasaran lansia pembinaan dan
sehat dan mandiri di wilayahnya meningkatkan kualitas
hidup lansia
Manajemen Puskesmas Santun Lansia :

Perencanaan
• 1) Kesepakatan antara staf Puskesmas tentang pembinaan kegiatan Usia lanjut (Usila) : Penanggung jawab,
Koordinator , dan Pelaksana kegiatan pelayanan kesehatan Usia Lanjut (Usila)
• 2) Pengumpulan data dasar
• 3) Pendekatan & kerjasama lintas sektoral

Pelaksanaan Prosedur yang diberikan adalah kemudahan dan kenyamanan lansia :


• Loket khusus
• Ruang pelayanan khusus dan semua fasilitas untuk memudahkan pelayanan Usia Lanjut (Usila)
• (kursi khusus, koridor dengan pegangan dan jalan yang tidak terlalu licin/terjal, toilet dengan pegangan, dll)
Manajemen Puskesmas Santun Lansia :

Monitoring
• Monitoring melalui pengamatan langsung di Puskesmas, pengamatan
meliputi : pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan rencana, Adanya
hambatan/ masalah, kinerja petugas.

Evaluasi melalui :
• Melakukan Wawancara
• Pengamatan Langsung
• Penelitian Khusus
PELAYANAN
KESEHATAN DI PANTI
WERDA
KONSEP PANTI WERDHA
◦ Pengertian Panti Werdha Merupakan unit pelaksana teknis di bidang pembinaan kesejahteraan sosial
lansia yang memberikan pelayanan kesejahteraan sosial bagi lansia berupa pemberian penampungan,
jaminan hidup seperti pakaian, pemeliharaan kesehatan, pengisian waktu luang termasuk rekreasi,
bimbingan sosial mental serta agama sehingga mereka dapat menkmati hari tua diliputi ketentraman lahir
dan batin.
Tujuan Panti Werdha

Tujuan • Tercapainya kualitas hidup & kesejahteraan para lansia yang layak dalam tata
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara berdasarkan nilai-nilai luhur budaya

Umum bangsa sehingga mereka dapat menikmati hari tuanya dengan tenteram lahir batin.

Tujuan
• Memenuhi kebutuhan dasar pada lansia
• Memenuhi kebutuhan rohani pada lansia
• Memenuhi kebutuhan keperawatan dan kesehatan lansia

Khusus
• Memenuhi kebutuhan ketrampilan pada lansia
• Meningkatnya peran serta keluarga dan masyarakat dalam upaya pemeliharaan
kesehatan lansia dipanti werdha
Sasaran pembinaan di Panti Werdha

Lanjut usia : Berusia 60 tahun ke


atas, tidak berdaya mencari nafkah
Instansi terkait sepertiDepartemen
sendiri untuk kelangsungan
Agama (Depag), Dinas Kesehatan
hidupnya, tidak mempunyai Keluarga Masyarakat
(Dinkes), Pemerintah Daerah
keluarga dan atau memiliki
(Pemda), dan lain-lain.
keluarga tetapi tidak mampu
memelihara lansia tersebut
JENIS PELAYANAN DI PANTI WERDHA

Upaya promotive Upaya untuk menggairahkan semangat hidup dan meningkatkan


derajat kesehatan lansia agar tetap berguna, baik bagi dirinya, keluarga, maupun
masyarakat. Kegiatannya berupa:
• Penyuluhan kesehatan danatau pelatihan bagi petugas panti mengenai hal-hal: Masalah gizi dan diet,
perawatan dasar kesehatan, keperawatan kasus darurat, mengenal kasus gangguan jiwa, olahraga, teknik-
teknik berkomunikasi.
• Bimbingan rohani pada lansia, kegiatannya antara lain :Sarasehan, pembinaan mental dan ceramah
keagamaan,pembinaan dan pengembangan kegemaran pada lansia di panti werdha
• Rekreasi
• Kegiatan lomba antar lansia di dalam atau antar panti werdha.
• Penyebarluasan informasi tentang kesehatan lansia di panti maupun masyarakat luas melalui berbagai
macam media.
JENIS PELAYANAN DI PANTI WERDHA

Upaya preventif Upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya penyakit-penyakit yang


disebabkan oleh proses penuaan dan komplikasinya. Kegiatannya adalah sebagai berikut:

• Pemeriksaan berkala yang dapat dilakukan dipanti oleh petugas kesehatan yang datang ke panti secara periodik atau di Puskesmas
dengan menggunakan KMS lansia.
• Penjaringan penyakit pada lansia, baik oleh petugas kesehatan di puskesmas maupun petugas panti yang telah dilatih dalam
pemeliharaan kesehatan lansia.
• Pemantauan kesehatan oleh dirinya sendiri dengan bantuan petugas panti yang menggunakan buku catatan pribadi.
• Melakukan olahraga secara teratur sesuai dengan kemampuan dan kondisi masingmasing.
• Mengelola diet dan makanan lansia penghuni panti sesuai dengan kondisi kesehatannya masing-masing.
• Meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
• Mengembangkan kegemarannya agar dapat mengisi waktu dan tetap produktif.
• Melakukan orientasi realita, yaitu upaya pengenalan terhadap lingkungan sekelilingnya agar lansia dapat lebih mampu mengadakan
hubungan dan pembatasan terhadap waktu, tempat, dan orang secara optimal.
JENIS PELAYANAN DI PANTI WERDHA
Upaya kuratif Upaya pengobatan bagi lansia oleh petugas kesehatan atau petugas panti terlatih
sesuai kebutuhan.
• Pelayanan kesehatan dasar di panti oleh petugas kesehatan atau petugas panti yang telah dilatih melalui bimbingan dan
pengawasan petugas kesehatan/puskesmas.
• Perawatan kesehatan jiwa.
• Perawatan kesehatan gigi dan mulut
• Perawatan kesehatan mata.
• Perawatan kesehatan melalui kegiatan di Puskesmas
• Rujukan ke rumah sakit, dokter spesialis, atau ahli kesehatan yang diperlukan.

Upaya rehabilitatif  Upaya pemulihan untuk mempertahankan fungsi organ seoptimal mungkin.
• Kegiatan ini dapat berupa rehabilitasi fisik, mental dan vokasional (keterampilan). Kegiatan ini dilakukan oleh petugas
kesehatan dan petugas panti yang telah dilatih.
FASE-FASE PELAKSANAAN KEGIATAN DI
PANTI WERDHA
Fase orientasi  Melakukan pengumpulan
data pada lansia secara individu atau
kelompokdan situasi dan kondisi Panti
Werdha. Data yang dikumpulkan adalah
Fase identifikasi Fase intervensi Fase resolusi
sebagai berikut :

• Data Identitas panti dan sejarah • Setelah data terkumpul • Melakukan tindakan
pendirian
• Pada fase resolusi
• Situasi dan kondisi panti dalam pada fase orientasi, sesuai dengan rencana, yang dilakukan
pencapaian tujuan, visi, misi dan maka dapat misalnya memberikan adalah menilai
motto panti disimpulkan masalah penyuluhan kesehatan,
• Sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan yang terjadi Konseling, advokasi,
keberhasilan
keperawatan dipanti
pada lansia di Panti. kolaborasi dan rujukan tindakan pada fase
• Sumber Daya Manusia (SDM)
Panti Kemudian intervensi dan
• Fasilitas pendukung pelayanan merencanakan menentikan
keperawatan
• Faktor pendukung lain yang
tindakan yang akan perkembangan
dapat digunakan sebagai dilakukan untuk kondisi pada lansia.
pencapaian tujuan mengatasi masalah
• Data kesehatan lansia : Data ttg yang terjadi pada
penyakit yang diderita, gejala
yang dirasakan, observasi lansia.
kondisi fisik dan mental lansia
PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA
LUAR PANTI/FOSTER CARE SERVICE
LANSIA
Pelayanan sosial lanjut usia luar panti
yaitu pelayanan sosial yang ditujukan bagi lanjut usia yang berbasiskan kepada keluarga, masyarakat
maupun organisasi sosial. Adapun jenis pelayanan yang diberikan antara lain:
• Day Care Service (Pelayanan Harian Lanjut Usia) adalah pelayanan sosial yang disediakan bagi lanjut usia dan bersifat
sementara yang dilaksanakan pada siang hari di dalam panti sosial atau diluar panti sosial dalam waktu tertentu dan tidak
meninap yang dikelola oleh pemerintah atau masyarakat secara profesioanal (Departemen Sosial, 2007
• Home Care yaitu Pelayanan harian terhadap lanjut usia yang tidak potensial yang berada di lingkungan keluarganya yang
berupa bantuan bahan pangan siap santap dengan tujuan agar terpenuhinya kebutuhan hidup lanjut usia secara layak.
• Foster Care yaitu pelayanan sosial yang diberikan kepada lanjut usia terlantar melalui keluarga orang lain, berupa bantuan
bahan pangan atau makanan siap santap dengan tujuan agar terpenuhinya kebutuhan makan agar setiap lanjut usia dapat
hidup secara layak
• Bantuan Paket Usaha Ekonomis Produktif (UEP) adalah bantuan yang diberikan kepada lanjut usia kurang mampu yang
masih potensial secara perorangan yang didahului bimbingan sosial dan keterampilan.
• Bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) adalah bantuan paket usaha produktif secara kelompok yang diberikan kepada
lanjut usia potensial
• (satu kelompok terdiri dari 5 sampai 10 orang) yang didahului dengan bimbingan Pengembangan melalui KUBE lanjut usia
(Departemen Sosial,2008)
TERIMA KASIH
SEMANGAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai