Anda di halaman 1dari 11

Mk.

Biostatistik

LAPORAN MAKALAH KELOMPOK 5 UJI WILCOXON

Disisun Oleh :

Ardiyansyah 19031005

M.Abd. maulana 19031004

Muhammad Farid 19032023

Dosen Pembimbing:

Ns. Lita, M.Kep

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HANGTUAH PEKANBARU

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayahnya-lah
sehinggakami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.Tak lupa pula penulis ucapkan
salam dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW,karena beliaulah yang telah
menghantarkan kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh berkah.

Adapun judul makalah yang akan dibahas adalah “Uji Wilcokson” dan kami sangat
berharap semoga dengan adanya makalah ini kami dapat memberikan sedikit gambaran dan
memperluas wawasan.

Dalam kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu hingga terselesainya makalah ini, baik secara langsung maupun tidak
langsung.Akhirnya kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan dari semua
pihak demi sempurnanya makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak
yangberkepentingan.

Pekanbaru,24 Oktober 2022

Kelompok V

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................I

DAFTAR ISI.............................. .................................................................................... II

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang Masalah... ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................. 1

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN............ ..................................................................................... 3

2.1. Uji Wilcoxon................... ..................................................................................... 3

2.2 Langkah Langkah Uji Wilcoxon........................................................................... 4

DAFTAR PUSAKA................... ..................................................................................... 7

2
A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Istilah nonparametrik pertama kali digunakan oleh Wolfowitz, pada tahun1942.


Metode statistic nonparametrik merupakan metode statistik yang dapatdigunakan dengan
mengabaikan asumsi-asumsi yang melandasi penggunaan metode statistik parametrik,
terutama yang berkaitan dengan distribusi normal.Istilah lain yang sering digunakan untuk
statistik nonparametrik adalah statistikbebas distribusi (distribution-free statistics) dan uji
bebas asumsi (assumption-freetest). Statistik nonparametrik banyak digunakan pada
penelitian-penelitian sosial.Data yang diperoleh dalam penelitian sosial pada umunya
berbentuk kategori atau berbentuk rangking.

statistik nonparametrik adalah prosedur statistik yang tidak mengacu pada parameter
tertentu. Itulah sebabnya, statistik nonparametrik sering disebut sebagai prosedur yang bebas
distribusi (free-distibution procedures). Banyak orang berpendapat, jika data yang
dikumpulkan terlalu kecil maka prosedur statistik nonparametrik lebih baik digunakan.
Statistik nonparametrik biasanya digunakan untuk melakukan analisis pada data nominal
atau ordinal karena pada
umumnya data berjenis nominal dan ordinal tidak menyebar normal.

Uji statistik nonparametrik ialah suatu uji statistik yang tidak memerlukan adanya
asumsi-asumsi mengenai sebaran data populasi. Dari segi jumlah data, pada umumnya
statistik nonparametrik digunakan untuk data berjumlah kecil (n < 30).

Contoh metode statistik nonparametrik diantaranya adalah Uji Wilcoxon (Signed-


rank Test), Uji Tanda (sign Test), Uji Mann-Whitney (Mann-Whitney Test), Uji Kruskal-
Wallis (K-W Test), Uji Kolmogorov-Smirnov(K-S Test), danUji McNemar (McNemar Test)

2. Rumusan masalah

a) Memberikan pemahaman konsep tentang statistika non parametrik melalui uji


Wilcoxon
b) Memberikan pemahaman langkah-langkah untuk menyelesaikan permasalahan yang
berhubungan dengan statistika non parametrik melalui uji Wilcoxon

3. Tujuan penulisan
Adapaun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
a. Memahami pengertian statistika non parametrik melalui uji Wilcoxon
c. Mampu menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan statistika
non parametrik melalui uji Wilcoxon

3
d. Menambah wawasan dan pengetahuan khususnya bagi penulis dan bagi
pembaca pada umumnya

4
BAB 2

B. PEMBAHASAN
1. Uji Wilcoxon
Pada tahun 1945 Frank Wilcoxon mengusulkan suatu cara nonparametric yang sangat
sederhana untuk membandingkan dua populasi kontinu bila hanya tersedia sampel bebas
yang sedikit dan kedua populasi asalnya tidak normal. Cara ini dinamakan uji Wilcoxon atau
uji jumlah rang Wilcoxon.

Hipotesi nol Ho bahwa µ1 = µ2 akan diuji lawan suatu tandingan yang sesuai pertama-
tama ambillah sampel acak dari tiap populasi. Misalkan n1 banyaknya pengamatan dalam
sampel yang lebih kecil, dan n2 banyaknya pengamatan dalam sampel yang lebih besar. Bila
sampelnya berukuran sama, maka n1 dan n2 dapat dipertukarkan. Urutkanlah semua n1 + n2
pengamatan dengan urutan membesar dan berikan rang 1, 2, . . . , n1 + n2 pada tiap
pengamatan. Bila terdapat seri (pengamatan yang besarnya sama), maka pengamatan tersebut
diganti dengan rataan rang nya.

umlah rang yang berasal dari ke n1 pengamatan dalam sampel yang lebih kecil
dinyatakan dengan w1. Begitu juga, w2 menyatakan jumlah rang yang berasal dari n2
pengamatan dalam sampel yang lebih besar. Jumlah n1 + n2 hanya bergantung pada
banyaknya pengamatan dalam kedua sampel dan sama sekali tidak dipengaruhi oleh hasil
percobaan. Jadi, bila n1=3 dan n2=4, maka w1+w2=1+2+…+7=28 RUMUS BELUM

Bila sampel ukuran n1 dan n2 diambil beberapa kali, maka dapat diharapkan bahwa w1
dan w2 akan berubah. Jadi w1 dan w2 masing-masing di pandang sebagai nilai peubah acak
W1 dan W2.Untuk lebih mudah dalam menghitung peluangnya, kita menggunakan tabel.
Tabel ini didasarkan pada statistika U, minimum U1 dan U2, dengan: RUMUS BELUM

Untuk uij ekaarah, Bila P(U ≤ u  Ho benar) ≤ α, uji tersebut berarti dan Ho ditolak.
Untuk uji dwiarah, uji tersebut berarti bila 2P(U ≤ u  Ho benar) ≤ α, dalam hal ini hipotesis
tandingan bahwa µ1 ≠ µ2 diterima. RUMUS BELUM

2. Langkah-Langkah uji Wilcoxon


Untuk menguji hipotesis nol, bahwa rataan dua populasi yang tak normal adalah
sama bila hanya tersedia sampel acak yang terkecil (ukurannya), maka dikerjakan melalui
langkah-langkah berikut:
1. Ho : µ1 = µ2
2. H1 : Tandingannya adalah µ1 < µ2 , µ1 > µ2 , atau µ1 ≠ µ2
3. Pilih taraf keberartian

4. Daerah kritis:
a) Semua nilai u yang memenuhi P(U ≤ u  Ho benar) < α bila n2 ≤ 8 dan ujinya ekaarah;
b) Semua nilai u yang memenuhi 2P(U ≤ u  Ho benar) < α bila n2 ≤ 8 dan ujinya dwiarah;
5
c) Semua nilai u yang lebih kecil atau sama dengan nilai kritis yang sesuai dalam table bila
9 ≤ n2 ≤ 20
5. Hitung w1, w2, u1, u2dari sampel bebas berukuran n1 dan n2, dengan n1≤n2. Dengan
menggunakan yang terkecil diantara u1 dan u2 sebagai u, tentukanlah apakah u jatuh pada
daerah penerimaan atau pada daerah kritis.
6. Kesimpulan: tolak Ho bila u jatuh dalam daerah kritis; jika sebaliknya,
terima Ho.

Contoh 1:

1. Untuk mengetahui apakah suatu serum baru akan menyembuhkan


leukemia, dipilih Sembilan tikus yang penyakit leukemianya sudah cukup
parah. Lima tikus mendapat pengobatan sedangkan empat tidak. Lamanya
tikus hidup, dalam tahun sejak permulaan percobaan adalah
Perlakuan 2,1 5,3 1,4 4,6 0,9
Tanpa perlakuan 1,9 0,5 2,8 3,1
Pada tarif keberartian 0,05, dapatkah dikatakan serum tersebut manjur?
Jawab: n1 = 4 dan n2 = 5, diperoleh:
1. Ho : µ1 = µ2
2. H1 : µ1 < µ2

3. α = 0,05

4. daerah kritis: semua nilai u yang memenuhi P(U ≤ u  Ho benar)<0,05

5. perhitungan: semua pengamatan diurutkan membesar dan diberi rang 1

sampai 9

Data Asli 0,5 0,9 1,4 1,9 2,1 2,8 3,1 4,6 5,3

Rang 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Rang pengamatan dari sampel perlakuan digarisbawahi.

w1 = 1 + 4 + 6 + 7 = 18

( )( )

w2 = [ ] - 18 =27

6
( )( ) ( )( )
]=8 u = 27 – [ ] = 12
2
Jadi, u1 = 18 – [

sehingga u = 8. Karena P(U ≤ 8  Ho benar) = 0,365 < 0,05, maka nilai u = 8

jatuh pada daerah penerimaan.

6. Kesimpulan: terima Ho dan simpulkan bahwa serum tidaklah memperpanjang

usia dengan cara mengobati leukemia.

Contoh 2:

1. Kadar nikotin dua merek rokok, diukur dalam miligram, sebagai berikut:

Merek A 2,1 4,0 6,3 5,4 4,8 3,7 6,1 3,3

Merek B 4,1 0,6 3,1 2,5 4,0 6,2 1,6 2,2 1,9 5,4

Ujilah hipotesis, pada taraf keberartian 0,05, bahwa rata-rata kadar nikotin kedua

merek rokok sama.

Jawab: n1 = 8 dan n2 = 10

7
1. Ho : µ1 = µ2

2. H1 : µ1 < µ2

3. α = 0,05

4. Daerah kritis: semua nilai u yang memenuhi P(U ≤ u  Ho benar)<0,05

5. Perhitungan: semua pengamatan diurutkan membesar dan diberi rang 1

sampai 18

Data Asli Rang Data Asli Rang

0,6 1 4,0 10,5


1,6 2 4,0 10,5
1,9 3 4,1 12
2,1 4 4,8 13
2,2 5 5,4 14,5
2,5 6 5,4 14,5
3,1 7 6,1 16
3,3 8 6,2 17
3,7 9 6,3 18

Rang pengamatan dari sampel yang lebih kecildigarisbawahi.

w1 = 4 + 8 + 9 + 10,5 + 13 + 14,5 + 16 + 18 = 93

( )( )
w2 = [ ] – 93 = 78

8
( )( )
( )( ) = 78 – [ ] = 23
= 93 –
Jadi, u [ ] = 57 u
1 2

Sehingga u = 23

6. Kesimpulan : terima Ho dan simpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan dalam

kadar nikotin kedua merek rokok

9
D. DAFTAR PUSTAKA

Walpole, Ronald E. 1986.Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan.

Bandung: ITB

Mangkuatmodjo, Soegyarto. 1999. Statistika Lanjutan. Jakarta: Rineka cipta

Boedijoewono, Noegroho. 2007. Pengantar Statistika. Yogykarta: UGM

10

Anda mungkin juga menyukai