PENGUJIAN WILCOXON
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Statistika Pendidikan
Disusun oleh:
Kelompok 7:
1. Alya Sabita Salsabila 1182060013
2. Andini Mutiara Rahman 1182060015
3. Ari Ramdan 1182060019
4. Desti Firda Faujiah 1182060025
BANDUNG
2019
PENGUJIAN WILCOXON
1. Memberi harga mutlak pada setiap selisih pasangan data (X-Y). Harga
mutlak diberikan dari yang terkecil hingga yang terbesar atau sebaliknya.
Harga mutlak terkecil diberi nomor urut atau rangking 1, kemudian selisih
yang berikutnya diberikan nomor urut atau rangking 2 dan seterusnya.
2. Setiap selisih pasangan (X-Y) diberikan tanda positif dan negatif.
3. Hitunglah jumlah rangking yang bertanda positif dan negatif.
4. Selisih tanda rangking yang terkecil diambil sebagai harga mutlak dan
diberi huruf J. Harga mutlak yang terkecil atau J dijadikan dasar untuk
pengujian hipotesis dengan melakukan perbandingan dengan tabel yang
dibuat khusus untuk uji Wilcoxon.
Untuk menguji hipotesis dipergunakan taraf nyata α = 0,05 atau α = 0,01.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan harga mutlak J yang
terkecil dengan harga J pada taraf nyata tertentu, maka H0 diterima atau ditolak.
Jika dimulai dari data terkecil, maka nomor urut 1 dan nomor urut 2 (untuk
1 1
sementara) diberikan kepada 8. Rata-ratanya = (1 + 2) = 1 , dan inilah yang
2 2
merupakan nomor urut seri untuk 8. Nomor urut 3 diberikan kepada 9. Data
bernilai 10 mempunyai nomor urut sementara 4, 5, 6, dan 7. Rata-ratanya =
1 1
(4 + 5 + 6 + 7) = 5 dan inilah yang menjadi nomor urut seri untuk 10.
4 2
Selanjutnya nilai 12 diberi nomor urut 8. Data 17 mempunyai nomor urut 10 yang
1
didapat dari (9 + 10 + 11). Akhirnya nomor urut 12 diberikan kepada nilai 20.
3
Hasil ujian mata pelajaran IPS dengan menggunakan benda asli (X) adalah:
23, 21, 26, 30, 35, 42, 33, 41, 29, 33.
Hasil ujian mata pelajaran IPS dengan menggunakan benda tiruan (Y) adalah:
29, 20, 30, 25, 34, 40, 30, 34, 21, 31.
Untuk kepentingan analisis data disusun dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel: Skor penggunaan benda asli dan skor benda tiruan dalam mata pelajaran
IPS
H0 : Tidak ada perbedaan menggunakan media benda asli dengan media benda
tiruan dalam mata pelajaran IPS
Kriteria pengujian hipotesis, jika J dari hasil perhitungan lebih kecil atau sama
dengan J dari dari daftar tabel dengan taraf nyata tertentu, maka H0 diterima dan
sebaliknya. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap jumlah harga mutlak yang
terkecil adalah J = 14. Sedangkan harga J pada tabel dengan taraf nyata α = 0,05
diperoleh harga J tabel = 8. Dari kriteria pengujian yang telah ditetapkan, maka
harga J hitung > J tabel, maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan
terdapat perbedaan menggunakan media benda asli dengan benda tiruan dalam
pelajaran IPS.
H0 : median populasi = M
H1 : median populasi ≠ M
Pengujian Wilcoxon dengan 2 sempel ini sama saja seperti pengujian Wilcoxon
dengan 1 sempel, namun pada pengujian kali ini harus menetapkan besarnya
median dugaan sebagai standar perbandingan median data (biasanya sudah ada
pada soal).
Penggunaan uji wilxocon untuk samper yaitu lebih dari 25, maka harga J
idiasumsikan berdistribusi normal dengan rata-rata dan simpangan baku sebagai
berikut;
𝑛 (𝑛 + 1)
𝜇𝑖 =
4
√𝑛 (𝑛 + 1)(2𝑛 + 1
𝜎𝑖 =
√24
Kreteria pengujian menggunakan distribusi normal baku dengan menggunakan
transformasi,
𝐼 − 𝜇𝑖
𝑧=
𝜎𝑖
Dengan transformasi ini teknik pengujian sama dengan pengujian skor
baku. Berikut ini contoh pengujian untuk sampel besar. Seorang guru
memprediksi dengan menggunakan metode X prestasi siswa mencapai acak
sebanyak 30 siswa. Hipotesis penelitian yang dilakukan diuji dirumuskan sebagai
berikut,
H0 : M = 40
H1 : M > 40
Jumlah n=26 karena ada yang memperoleh rekok sama dengan media,
maka jumlah dikurangi 4.
Kreteria pengujian satu sisi Ho ditolah jika : Jhitung ≤ jtabel dan terima H0 : Jhitung ≥
jtabel
𝑛(𝑛 + 1) 26 (27)
𝜇𝑖 = =
4 4
√𝑛 (𝑛 + 1)(2𝑛 + 1 √26(27)(53)
𝜎𝑖 = =
√24 √24
26(27)
5−
𝑧= 4 = −3,11
√26(27)(53)
√24
Harga z untuk -3,11, dalam tebel mempunyai peluang atau p + 0,0009. Harga p
karena lebih kecil dari α= 0,05,maka H0 ditolak dan menerima H1. Dengan
demikian dapat disimpulkan menggunakan metode mengajar X prestasi siswa
mencapai median (M) > 40.
Contoh Soal
Seorang Dosen mengajar Biologi Umum di dua kelas . Setiap kelas berjumlah 25
orang mahasiswa. Sebelum ujian, kelas pertama diberi rangkuman terlebih dahulu,
sedangkan kelas kedua tidak sama sekali. Data yang di dapatkan adalah sebagai
berikut :
Hasil nilai ujian dengan menggunakan rangkuman
67 54 67 55 87 60 70 45 54 66 73 88 80 65 75 45 60 55 75 60
66 75 80 60 78 89 65 70 68 75 74 85 89 90 75 60 70 65 80 70
DAFTAR PUSTAKA